—_—
FAILURE MODE EFFECT AND ANALYISIS (FMEA)
SPO.
| ripe No. Dokumen No. Revisi Halaman
020/SPO/PMKP/RSGM/ 00 1/3
1X/2022 |
®som%
RUMAH SAKIT
GRAHA MEDIKA
- Tanggal terbit Ditetapkan:
15 September 2022 Direktur,
&
SG
dr. Ratna Dyah Mutiarani, M.Kes
| PENGERTIAN
FMEA (Failure Mode Fffect And Analysis) dapat didefinisikan
sebagai berikut
I. Metode perbaikan kinerja dengan mengidentifikasi dan
mencegah potensi kegagalan sebelum terjadi.
Proses proaktif di mana kesalahan dapat dicegah dan diprediksi.
Mengantisipasi kesalahan dan meminimalkan dampak buruk
ee
TUJUAN
Meningkatkan mutu layanan RS melalui kegiatan re-desain proses
pelayanan untuk menganalisis modus kegagalan dan dampaknya
“KEBIAKAN,
(FMEA) Pada Rumah Sakit Graha Medika.
Keputusan Direktur, Nomor : 034.1/SK/DIR/RSGM/IX/2022.
Tentang Penetapan Panduan Failure Mode, Effect And Analysis
PROSEDUR
2. Bentuk tim terdiri dari multi disipliner, tidak lebih dari 10 orang
T. Sub Tim Manajemen Risiko menentukan proses yang
mempunyai risiko tinggi. Dalam hal pemilihan proses yang akan
dianalisis dengan FMEA, maka perlu memperhatikan
karakteristik proses yang memiliki risiko tinggi, sebagai berikut
1.1 Proses baru
1.2 Proses yang sedang berjalan
1.3. Input yang bervariasi
14 Kompleksitas
1.5. Tidak ada atau kurangnya standar
1.6 Langkah-langkahnya terkait erat satu sama lainnya
1.7 Sebagai tambahan proses yang mempunyai risiko tinggi
1.8 Waktu yang sempit atau terlalu lama
1.9 Ketergantungan pada intervensi manusia|
sak
RUMAH SAKIT
FAILURE MODE EFFECT AND ANALYISIS (FMEA)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
020/SPO/PMKP/RSGM/ 00 2/3
1X/2022
GRAHA MEDIKA
5. Setelah itu Tim FMEA membuat skala prioritas kegagalan/ Risk
6. Tim FMEA melakukan identifikasi akar penyebab kegagalan
7. Kemudian Tim FMEA mendesain ulang proses untuk
(idealnya 4-8 orang) yaitu ketua tim, orang sang terlibat dan
penasihat.
Kemudian Sub ‘Tim Manajemen Risiko menyusun diagram alur
proses untuk menentukan awal dan akhir proses, diskusi
aktivitas dan titik pengambilan keputusan, menentukan urutan
dari proses, membuat diagram alurnya, dan menganalisa
diagram alur yang sudah jadi. Setelah diagram alur sudah
disusun maka perlu disusun sub-proses untuk setiap alur
diagram. Dan dipastikan semua sub-proses teridentifikasi dan
sudah sesuai,
4, Brainstorming potensial ~kegagalan dan —_menentukan
dampaknya. Setelah Tim FMEA berhasil menyusun diagram
proses dan sub prosesnya, selanjutnya dilakukan identifikasi
failure modes yang dilakukan melalui brainstorming dimana
anggota tim dituntun untuk berpikir “diluar kotak”, berpikir
diluar cakupan praktik dan visi yang biasa dilakukan setiap hari
yang hasilnya didokumentasikan pada lembar kerja. Kemudian
menetapkan akibat-akibat dari failure modes berupa akibat dari
kegagalan, yang mengganggu/merugikan.
Priority Number, dengan memperhatikan :
5.1 Seberapa parah effect yang ditimbulkan
5.2. Seberapa sering potential cause terjadi
5.3 Seberapa mudah potential cause terdeteksi (detectable)
untuk masing-masing dari failure mode yang menjadi prioritas
dengan menggunakan metode FMEA. Tools yang digunakan
untuk melakukan analisa akar penyebab bisa dengan
brainstorming, affinity diagram, dan cause & effect diagram.
mendeteksi kegagalan sebelum —mencapai ___pasien/staff,
mencegah kegagalan terjadi, dan menurunkan tingkat kefatalan
dari akibat. Setelah berhasil disusun, perlu dilakukan kegiatan
evaluasi dan penentuan prioritas elemen desain ulang.