You are on page 1of 16

Partisipasi Perempuan Dalam Pembangunan Desa Di Kecamatan Kao

Utara, Kabupaten Halmahera Utara

Hunia Djumati
Wilson Y. Rompas
A. J. Rorong

ABSTRACT

Research carried out on women who are involved in development to see how big their
contribution in helping the development of the village in the district of North Kao.

Research findings and the results of interviews with 12 respondents representing women
in rural development is quite good and significant. everyone involved in the process of
rural development projects in the district of North Kao, regardless of sex.

Referring to the findings in this study, it is the sight of the need to be given some
suggestions, as follows: For the village and sub-district government and district
government in general to always provide opportunities for women in developing the role of
participation in rural development in the district of North Kao. Then for women in order to
increase its role in rural development, particularly in terms of the savings rate in this study
had a little infor- constraints.

Keywords: Women's Participation in Rural Development dikecamatan North Kao, District


north Halmahera dan kewajiban serta
kesempatan yang sama untuk
PENDAHULUAN memperoleh penghidupan
yang layak. Dalam konteks
Pasal 27, Undang- pembahasan ini bisa diartikan
Undang Dasar 1945 bahwa, tidak ada perbedaan
mengamanatkan secara tegas antara laki-laki dan perempuan
bahwa, setiap warga negara untuk ikut serta dalam
Indonesia, mempunyai hak mensukseskan program-
program pembangunan. program dalam perencanaan,
Namun kenyataanya, posisi pelaksanaan, pemantauan dan
dan peran perempuan dalam evaluasi dengan
pembangunan masih mempertimbangkan
termarginalkan. Implikasinya, permasalahan kebutuhan,
walaupun dari segi kuantitas aspirasi perempuaan pada
jumlah perempuan lebih pembangunan dalam
banyak dari laki-laki, akan kebijakan, program/proyek
tetapi secara kualitas lebih dan kegiatan.
kecil dari laki-laki. Dalam konteks lokal,
Program kesetaraan dan khususnya di daerah
keadilan gender ini tercantum Halmahera Utara, partisipasi
dalam Intruksi Presiden perempuan ini masih sangat
Nomor 9 Tahun 2000 tentang kurang dilibatkan dalam
Pengarusutamaan Gender pembangunan mulai dari
(PUG) dalam Pembangunan tingkat Kabupaten, sampai ke
Nasional, sebagai salah satu tingkat desa. Hal ini
strategi untuk mewujutkan dipengaruhi oleh banyak
keadilan dan kesetaraan faktor, diantaranya adalah
gender dengan menjadikan faktor tradisi adat istiadat dan
gender sebagai arus utama pemaknaan nilai-nilai budaya
dalam pembangunan, dan dari masyarakat yang lebih
ditegaskan lagi dalam Rencana mengarah pada patriarki
Pembangunan Jangka (penekanan pada peran laki-
Menengah (RPJM) 2005- laki), sehingga mengakibatkan
2009. Pelaksanaan kaum perempuan kurang
Pengarusutamaan Gender dilibatkan dalam
(PUG) diinstruksikan kepada pembangunan. Kaum
seluruh Departemen maupun perempuan berpartisipasi
Lembaga Pemerintah dan non dalam urusan rumah tangga
Departemen di Pemerintah sedangkan dalam hal isu-isu
Nasional, Propinsi maupun di sosial kemasyarakatan menjadi
Kabupaten/kota, untuk persoalan kaum pria. Selain
melakukan pengusunan itu, juga karena faktor
kebijakan pemerintah yang adalah: Bagaimana
hanya memberikan sedikit partisipasi perempuan
presentase bagi keterlibatan dalam pembangunan desa di
perempuan dalam Kecamatan Kao Utara?
pembangunan. Dari 100%, Siagian (1983) dalam bukunya
perempuan hanya diberikan Administrasi Pembangunan
porsi 30 persen. Di tingkat mengemukakan,
desa, masyarakat desa tentu “Pembangunan sebagai
sangat dipengaruhi oleh suatu perubahan,
banyak faktor, antara lain mewujudkan suatu kondisi
adalah faktor kebijakan kehidupan bernegara dan
pemerintah dalam hal bermasyarakat yang lebih
keterlibatan perempuan dalam baik dari kondisi sekarang,
pembangunan yang hanya sedangkan pembangunan
menyediakan sedikit kuota, sebagai suatu pertumbuhan
faktor budaya dan tradisi yang menunjukkan kemampuan
dianut dan dihidupi oleh warga suatu kelompok untuk terus
desa. berkembang, baik secara
Fakta pemahaman budaya yang kualitatif maupun
keliru, kebijakan pemerintah, dan tingkat kuantitatif dan merupakan
pendidikan, ini menyebabkan sehingga sesuatu yang mutlak harus
berimbas pada kebijakan pemerintah desa terjadi dalam
di hampir seluruh Desa di kecamatan Kao. pembangunan.”
Hal ini menyebabkan sehingga perubahan Dalam upaya
pola pikir seperti ini sangat dibutuhkan pemberdayaan masyarakat
dengan mengembangkan kosep pemikiran khususnya pemberdayaan
baru dalam skripsi ini penulis mengangkat perempuan, partisipasi dari
judul: “Partisipasi Perempuan Dalam perempuan ini seringkali
Pembangunan Desa Di Kecamatan Kao dianggap sebagai bagian
yang tidak terlepas dalam
Utara.”
upaya pemberdayaan
Berdasarkan penjelasan di
perempuan.Terkait dengan
atas, maka masalah utama
konsep partisipasi ini
yang hendak diteliti atau
Soewando (1984) bahwa
dikaji dalam skripsi ini
peranan atau partisipasi kekuasaan, representasi dan partisipasi
wanita dalam pembangunan perempuan dalam pengambilan keputusan
itu dapat dilihat dari dua dalam pelaksanaan progaram
sudut pandangan, yaitu : (a) pembangunan.
wanita sebagai waga Negara Selain itu, wanita dalam keluarga
dalam hubunganya dengan seringkali menunjukan memiliki
hak-hak dalam bidang sipil, kemampuan untuk berperan ganda baik
politik, dan lain-lain, sebagai ibu Rumah Tangga sekaligus
termasuk perlakuan pada sebagai produsen atau penghasil atau
wanita dalam partisipasi sebagai pencari nafkah tambahan untuk
tenaga kerja, yang disebut menghidupi keluarga (Sajogyo, 1983).
sebagai fungsi eksteren, dan Partisipasi perempuan dalam
(b) wanita sebagai ibu pembangunan tidak hanya
dalam keluarga dan sebagai terbatas di dalam pelaksanaan
istri dalam hubungan rumah fungsinya dalam keluarga,
tanggah, yang disebut melainkan juga di dalam
fungsi interen. kehidupan masyarakat luas.
Pemberdayaan dalam kontes gender Melly G. Tan (1975)
adalah pembangunan bagi perempuan mengatakan bahwa peranan
dalam pengertian kemandirian dan wanita dalam pembangunan
kekuatan internal, serta menekankan mengandung dua pengertian:
kesetaraan laki-laki dan perempuan pertama, pembangaunan
(Moose dalam Anwar, 2007). Dalam arti memberi kemudahan bagi
ada pengakuan makna produkti terhadap kaum wanita untuk ikut
aktifitas perempuan meskipun dilakukan berupaya meningkatkan diri
dalam rumah tangga sepanjang dapat dan keluarganya; dan kedua,
menambah pendapatan rumah tangga, pembangunan memberi
pembangunan organisasi perempuan, kemudahan bagi kaum wanita
peningkatan kesadaran, dan pendidikan untuk menyalurkan tenaga,
masyarakat seagai syarat penting ketrampilan, pikiran dan
perubahan sosial bagi kelompok keahlianya dalam proses
perempuan. Konsep pemberdayan pembangunan.
perempuan ini lebih ditekankan pada
keinginan atau tuntutan membagi
METODE PENELITIAN A. C. Sumber Data
Tempat Penelitian Adapun sumber data yang
Penelitian dilakukan di digunakan dalam penelitian ini adalah
Pemerintah Kecamatan Kao sumber data tentang penduduk karena
Utara dengan berfokus pada menggunakan pendekatan proyeksi
setiap desa dalam kecamatan penduduk untuk mengetahui
Perencanaan waktu yang bagaimana peran partisipasi perempuan
digunakan oleh peneliti dalam dalam pembangunan desa di kecamatan
melakukan penelitian adalah Kao Utara. Sebagai sumber data utama
tiga bulan (Bulan Oktober– adalah sumber data penduduk yang
Desember 2014). diperoleh melalui Badan Pusat Statistik
B. Indikator (BPS) Kabupaten dan pegawa
Menurut Sugiyono kecamatan mengenai Sensus Penduduk
(2009), Instrumen utama desa se kecamatan. Sebagai sumber
dalam penelitian kualitatif data pendukung akan diperoleh melalui
adalah peneliti sendiri wawancara dengan beberapa pemuka
sedangkan instrumen lain masyarakat desa dan pegawai
adalah wawancara, observasi kecamatan tentang topik yang dibahas.
dan studi dokumentasi.
Terdapat perbedaan yang D. Teknik Pengumpulan Data
mendasar dalam pengertian Adapun teknik pengumpulan data
antara “populasi dan sampel” yang akan digunakan adalah teknik
dalam penelitian kuantitatif sensus Penduduk yang diperoleh
dan kualitatif. Dalam melalui observasi, wawancara dan studi
penelitian kuantitatif, populasi dokumentasi. Menurut Sugiyono,
diartikan sebagai wilayah (2009: 225), teknik pengumpulan data
generalisasi yang terdiri atas: yang digunakan dalam peneltian
objek/subjek yang mempunyai kualitatif adalah Observasi Partisipasi
kualitas dan karakteristik (participan Observation), wawancara
tertentu yang ditetapkan oleh mendalam (in depth Interview), dan
peneliti untuk dipelajari dan studi dokumentasi.
kemudian ditarik E. Teknik Analisis Data
kesimpulannya. Sedangkan Teknik analisa data yang
sampel adalah sebagian dari digunakan dalam penelitian
populasi itu.
kualitatif dilakukan sejak ii. Analisis Taksonomi adalah lanjutan
selama di lapangan dan setelah dari analisis domain, di mana
selesai di lapangan. Analisa domain yang dipilih tersebut
data di lapangan memiliki selanjutnya dijabarkan menjadi lebih
beberapa model, di antaranya rinci, untuk mengetahui struktur
ada model Miles and internalnya. Dilakukan dengan
Huberman dan model obserfasi terfokus. Observasi
Spradley. Sugiyono terfokus ini dilakukan dengan
(2010:254- sasaran pada faktor yang sangat
255). mempengaruhi kehidupan
Dalam penelitian ini, masyarakat adat di desa dalam hal
peneliti akan menggunakan partisipasi perempuan dalam
model Spradley. Menurut pembangunan masyarakat desa,
model ini, ada empat macam yang dalam hal ini adalah adat
analisis data kualitatif, antara istiadat dan tradisi yang lebih
lain: analisis domain, analisis mengarah pada patriarki.
taksonomi, analisis iii. Analisis komponensial adalah adalah
komponensial, dan analisis mencari ciri spesifik pada setiap
tema kultural. struktur internal dengan cara
i. Analisis Domain adalah memperoleh mengkontraskan antar elemen.
gambaran yang umum dan Dilakukan melalui observasi dan
menyeluruh dari objek/penelitian wawancara terseleksi dengan
atau situasi sosial. Diperoleh dengan pertanyaan yang mengkontraskan.
pertanyaan grand dan minitour. iv. Analisis Tema Kultural adalah
Peneliti menetapkan domain tertentu mencari hubungan diantara domain,
sebagai pijakan untuk penelitian dan bagaimana hubungan dengan
selanjutnya. Makin banyak domain keseluruhan, dan selanjutnya
yang dipilih, makin banyak waktu dinyatakan ke dalam tema/judul
yang diperlukan untuk penelitian. penelitian.
Analisis domain dilakukan untuk Analisis sesudah di lapangan ini
mengetahui bahwa terdapat dilakukan peneliti setelah selesai
diskriminasi gender dalam melakukan observasi di lokasi
lingkungan sosial masyarakat yang penelitian. Data-data yang
diteliti. dikumpulkan kemudian dianalisis dan
membuat laporan hasil penelitian  Sebelah Barat dengan
kualitatif. (Sugiyono, 2009: Kecamatan Kao Barat
254-255).  Sebelah Timur dengan
HASIL PENELITIAN DAN Kecamatan Wasilei/Haltim
PEMBAHASAN A.
PENELITIAN Teluk Kao

Kecamatan Kao Utara Secara umum kondisi

adalah kecamatan yang wilayah pemukiman desa

dimekarkan dari kecamatan berada pada pinggiran pantai

induk, yaitu Kecamatan Kao hanya tiga desa yang berada

sesuai Peraturan Daerah sedikit jauh dari pantai, yaitu

Kabupaten Halmahera Utara desa Baulamo, Wateto, dan

nomor 1 tahun 2006 dan Warudu. Seluruh desa

diresmikan pada 27 Mei 2006. merupakan desa swadaya.

Luas kecamatan Kao Jumlah penduduk Kecamatan Kao

Utara adalah 128,8 km atau Utara sampai Bulan Februari 2014 sesuai

12, 880 Ha. Pusat laporan kependudukan dari masingmasing

pemerintahan Kecamatan Kao desa dalam data kepala keluarga miskin,

Utara adalah Desa Daru, yang yaitu 12.241 jiwa dengan jumlah

mewakili 12 (dua belas) desa penduduk agama Kristen 11.798 jiwa dan

baik desa induk maupun hasil penduduk agama Islam 76 jiwa.

pemekaran, yaitu: desa 1. Tingkat perkembangan ekonomi

Gamlaha, Daru, Bobale, Doro, masyarakat Kecamatan Kao Utara dari

Boulamo, Bori, Pediwang, tahun ke tahun mengalami perubahan,

Wateto, Tunuo, Gulo, Warudu, hal ini terlihat dari indikator penunjang

dan Dowongimaiti. bahwa adanya aktivitas perekonomian

Secara Geografis, batas yang semakin ramai di pasar Daru.

wilayah Kecamatan Kao Utara Daru sebagai pusat perdagangan dan

antara lain adalah sebagai transit bagi masyarakat di daerah

berikut: lainnya yaitu masyarakat Kabupaten

 Sebelah Utara Halmahera Timur.


dengan Kecamatan Dari perkembangan ekonomi
Tobelo Barat masyarakat desa Kecamatan Kao Utara
 Sebelah Selatan dengan juga ditopang oleh bantuan langsung
Kecamatan Kao kepada kelompok-kelompok tani/nelayan
sesuai dengan kebutuhan desa kepada para responden di
masingmasing lewat dana Comunity lokasi penelitian.
development atau CSR. PT. NHM. Hal ini Adapun data jumlah
sesuai dengan data perkembangan responden yang digunakan
keluarga miskin di kecamatan yang untuk penelitian ini sebagai
mengalami penurunan setiap periodenya. sumber informan antara lain:
Terakhir dicatat dalam data tahun 2014 Keterlibatan dalam proses
Kecamatan Kao Utara, jumlah kepala proyek pembangunan desa di
keluarga (KK) miskin adalah 905 Kepala kecamatan Kao Utara,suda
Keluarga. 2. Jarak antara Kao Utara ke melibatkan perempuan dalam
Ibukota Kabupaten + 59 Km atau 1,5 Jam pembangunan di tiap desa.
ditempuh dengan kendaraan baik roda dua Kesetaraan dan kemitraan (Equal
maupun kendaraan roda empat. Partnership) suda ada
Sedangkan potensi yang dimiliki kemetriaan di yang dilakukan
Kecamatan Kao Utara adalah: potensi oleh pemerintah dengan
perkebunan, pertanian, perikanan, industri perempuan di desa
kecil/pengrajin kerang dan pengrajin Transparansi dan iklim
anyaman, dan pariwisata. berkomunikasi dalam proses
B. HASIL PENELITIAN pembangunan desa,pemerintah
Sebagaima telah di kecamatan telah melakukan
kemukakan dalam bagian teori kercasama dengan pemerintah
bahwa partisipasi perempuan desa untuk pemangunan.
dalam pembangunan sangat Kesetaraan kewenangan (Sharing
ditunjang melalui beberapa Power/Equal Powership)pemerintah telah
indikator penting yang memberikan kesetaraan kewenangan buat
menjadi barometer dalam perempuan agar perempuan mendapat
menentukan tingkat partisipasi kesempatan untuk berpartisipasi.
perempuan dalam Kesetaraan Tanggung Jawab (Sharing
meningkatkan pembangunan Responsibility)
daerah, maka dalam bagian ini Kerjasama dalam menunjang
akan dipaparkan hasil pembangunan di desa
penelitian yang didapat C. ANALISA DATA DAN
berdasarkan instrumen PEMBAHASAN 1. Analisa Data
wawancara yang disebarkan Penelitian dilakukan terhadap kaum
perempuan yang terlibat dalam
pembangunan untuk melihat seberapa pembangunan yang dilakukan
besar kontribusi mereka dalam membantu untuk mencapai kesetaraan
pembangunan desa di kecamatan Kao dan keadilan gender melalui
Utara. Responden yang dipilih berjumlah pengintegrasian pengalaman,
delapan orang. Temuan penelitian dan aspirasi, kebutuhan dan
hasil wawancara yang dilakukan terhadap permasalahan perempuan dan
delapan responden yang mewakili kaum laki-laki dalam perencanaan,
perempuan di kecamatan Kao Utara untuk pelaksanaan, pemantauan dan
mengukur seberapa besar tingkat evaluasi dari seluruh
partisipasi kaum perempuan dalam kebijakan, program, proyek
pembangunan desa dan dikaitkan dengan dan kegiatan di berbagai
indikator-indikator pembangunan yang bidang kehidupan dan
disusun berdasarkan prinsip partisipasi pembangunan.
yang disusun oleh Department for Partisipasi perempuan
International Development (DFID) dan dalam pembangunan desa bisa
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan diukur dengan nyata dengan
pembangunan menurut Deddy T. Tikson, melihat sejauh mana peran
Pembahasan perempuan di desa-desa

Berdasarkan statistik sekecamatan Kao Utara dalam

PBB, “perempuan melakukan pembangunan. Berdasarkan

lebih dari 60% dari seluruh penjelasan di atas, maka dapat

waktu kerja di dunia, tetapi dikatakan bahwa Dalam hal

mereka hanya memperoleh cakupan yang terkena dampak

10% dari pendapatan dunia dari hasil-hasil keputusan atau

dan hanya memiliki 1% dari proses pembangunan, semua

tanah di seluruh dunia.” orang terlibat dalam proses

(Kamla Bhasin, 1993: 3-9). proyek pembangunan desa di

Dalam konteks nasional, telah kecamatan Kao Utara. Tidak

ada upaya-upaya untuk dibedakan jenis kelamin

melibatkan perempuan dalam tertentu yang menjadi cakupan

upaya pembangunan melalui dalam proses pembangunan.

kebijakan. Hal ini dapat dilihat dalam

Pemerintah telah jawaban responden yang

mencanangkan strategi semuanya menjawab dengan


“ya” semua orang terlibat, langkahlangkah selanjutnya dalam
khususnya kaum perempuan. pembangunan desa.
Dalam hal kesetaraan dan kemitraan Dalam hal keterlibatan
(Equal Partnership), diketahui bahwa ada dalam pemberdayaan
kesetaraan dan kemitraan dalam setiap (Empowerment), diketahui
proses guna membangun dialog tanpa bahwa terdapat keterlibatan
memperhitungkan jenis kelamin dan kaum perempuan di dalamnya.
struktur masing-masing pihak dalam Keterlibatan berbagai pihak
upaya pembangunan desa di kecamatan tidak lepas dari segala
Kao Utara. Hal ini sesuai dengan jawaban kekuatan dan kelemahan yang
responden yang diberikan. Dalam hal dimiliki setiap pihak, sehingga
transparansi, bisa diketahui bahwa semua melalui keterlibatan aktif
pihak telah dapat menumbuhkembangkan dalam setiap proses kegiatan,
komunikasi dan iklim berkomunikasi terjadi suatu proses saling
terbuka dan kondusif sehingga belajar dan saling
menimbulkan dialog dalam proses memberdayakan satu sama
pembangunan desa. Hal ini sesuai dengan lain dalam upaya
jawaban responden yang dikumpulkan. pembangunan di desa yang
Semua responden menyatakan ya terhadap ada di kecamatan Kao Utara.
adanya transparansi. Dalam hal
Dalam hal kesetaraan kewenangan Kerjasama, terdapat kerja
(Sharing Power/Equal Powership) dalam sama berbagai pihak yang
pembangunan desa, berbagai pihak yang terlibat untuk saling berbagi
terlibat dapat menyeimbangkan distribusi kelebihan guna mengurangi
kewenangan dan kekuasaan untuk berbagai kelemahan yang ada,
menghindari terjadinya dominasi gender khususnya yang berkaitan
tertentu. Dalam hal kesetaraan Tanggung dengan kemampuan sumber
Jawab (Sharing Responsibility), semua daya manusia dalam
pihak telah mempunyai tanggung jawab menunjang pembangunan di
yang jelas dalam setiap proses karena desa.
adanya kesetaraan kewenangan (sharing Pendapatan perkapita
power) dan keterlibatannya dalam proses sebagai indikator ekonomi di
pengambilan keputusan dan Desa-desa Kecamatan Kao
Utara diakui oleh semua
responden bahwa belum cukup sampai pada tingkat
baik. Hal ini tentu sangat kecamatan.
dipengaruhi oleh berbagai Indeks kualitas hidup masyarakat
faktor. Salah satu penentunya khususnya kaum perempuan di desadesa
adalah jawaban responden se kecamatan kao utara sebagai ukuran
bahwa masih ada KK di 12 kesejahteraan dan kemakmuran
desa se-kecamatan yang masyarakat. Indeks ini dihitung
miskin. Hal ini tentu berdasarkan kepada (1) angka rata-rata
berpengaruh pada harapan hidup pada umur satu tahun, (2)
pembangunan desa. Terhadap angka kematian bayi, dan (3) angka melek
hal itu partisipasi perempuan huruf. Dari data yang diperoleh diketahui
dalam meningkatkan bahwa Masyarakat Kao Utara khususnya
pendapatan perkapita desa- kaum ibu/perempuan dan anakanak di
desa di kecamatan kao utara bawah satu tahun mendapatkan perhatian
suda diupayakan namun dari pemerintah. Dalam hal ini Dinas
kesadaran saja yang perlu Kesehatan. Setiap tanggal 12 diadakan
ditingkatkan untuk Posyandu bagi ibu hamil, anakanak dan
meningkatkan pendapatan juga berlaku bagi lansia, sehingga tingkat
perkapita masyarakat. kematian bayi berkurang, dan untuk angka
Partisipasi perempuan dalam melek huruf sudah berkurang karena
mempengaruhi Struktur masyarakat sudah memiliki kesadaran
ekonomi desa di kecamatan untuk menyekolahkan anak-anak mereka.
kao utara terlihat dengan baik. Indeks Pembangunan
Adanya partisipasi ini bisa Manusia (Human
dilihat dengan indikator yang Development Index)
disebutkan dalam hasil masyarakat, khususnya kaum
wawancara, yakni bahwa perempuan di desa-desa se-
kaum perempuan turut terlibat kecamatan kao utara diukur
dengan mengikuti pelatihan dengan melihat: (1) rata-rata
dari PKK dan simpan pinjam harapan hidup pada saat lahir,
serta berbagai kegiatan (2) ratarata pencapaian
perempuan lain yang pendidikan tingkat SD, SMP,
dilakukan di tingkat desa dan SMU, (3) pendapatan per
kapita. Di Kecamatan Kao
Utara secara khusus, Untuk berkala di tingkat kecamatan sampai pada
bayi lahir dengan selamat dan tingkat desa, memungkinkan
sehat, karena kaum perempuan lembagalembaga lebih aktif dan
sudah memiliki kesadaran termotivasi mengadakan berbagai
untuk pergi ke pasyandu pada kegiatan dalam komunitas. Yang demikian
saat hamil dan membawa bayi dapat dilihat dari aktivitas kader
ke posyandu. Untuk perempuan dalam memotori berbagai
pendidikan sekitar 85 % anak- kegiatan dalam komunitas di level desa
anak sudah menduduki bangku sampai pada kecamatan, seperti
pendidikan SD, SMP dan penyelenggaraan pendidikan dan
SMU, dan untuk pendapatan keterampilan, olahraga dan kesenian.
perkapita masih kurang. Adapun kekuatan yang ada dalam
Dari data yang bidang sosial di desa-desa se-kecamatan
dipaparkan di atas, bisa Kao Utara adalah bahwa telah ada
dikatakan bahwa partisipasi organisasi sosial seperti PKK, kelompok
perempuan dalam koperasi dan arisan-arisan kelompok
pembangunan desa di perempuan, dan beberapa kelompok
kecamatan Kao Utara antara pertemuan perempuan lain. kekuatan
lain nampak dalam beberapa organisasi seperti PKK ini bisa menjadi
point penjelasan berikut ini: sarana pembantu bagi partisipasi
a. Partisipasi Dalam Bidang perempuan dalam pembangunan desa.
Sosial Oleh karena itu dalam bidang sosial,
Temuan penelitian partisipasi perempuan dalam
menunjukkan bahwa pembangunan masyarakat desa
pertemuan merupakan sekecamatan Kao Utara boleh dibilang
kegiatan utama dalam sudah cukup baik. Namun yang perlu
membangun hubungan antar diperhatikan adalah penguatan peran dan
berbagai elemen masyarakat. aktivitas keorganisasian sosial agar supaya
Melalui berbagai forum pengembangan kualitas diri perempuan di
pertemuan tersebut, kaum bidang pengembangan wawasan,
perempuan memperkuat pengembangan kemampuan berorganisasi,
keberadaannya baik secara pengembangan kreativitas, pengembangan
pribadi maupun kelembagaan. pengetahuan dan pengembangan peran
Dengan adanya forum pertemuan yang dalam membantu masyarakat menuju
dijadwalkan oleh kaum perempuan secara
perkembangan pembangunan desa bisa proses urbanisasi di tingkat
berjalan dengan baik. lokal. Hal ini sebagaimana
b. Partisipasi Dalam Bidang data wawancara yang
Adat Dan Lingkungan ditemukan. Kaum perempuan
Temuan penelitian melalui organisasi PKK telah
menunjukkan bahwa menjalin kerja sama dengan
partisipasi perempuan di organisasi lain seperti
bidang adat dan lingkungan pemerintah untuk
cukup signifikan. Dalam meningkatkan kepedulian dan
observasi peneliti, khususnya pemeliharaan lingkungan baik
dalam bidang adat partisipasi lingkungan fisik maupun
perempuan adalah membantu lingkungan non fisik.
kaum laki-laki untuk bisa Lingkungan fisik melalui
menjalankan aktivitas dalam penataan dan perlombaan
lingkup adat dengan baik. halaman rumah bersih yang
Misalnya dalam hal adat dilakukan oleh pihak
perkawinan, sesuai dengan organisasi PKK dalam
penuturan ibu Sela Rube, kerjasama dengan pemerintah,
partisipasi perempuan cukup dan dalam hal lingkungan non
besar. Perempuan hadir fisik melalui promosi budaya
sebagai simbol puteri yang dan lingkungan daerah
perlu diperlakukan baik dan kecamatan dalam kerja sama
dihormati. Perempuan dengan pemerintah daerah.
didatangi pihak lelaki dengan c. Partisipasi Dalam Bidang Politik Dan
ritual adat yang menunjukkan Pemerintahan
bagaimana kebesaran Keaktifan partisipasi perempuan
pengaruh seorang perempuan dalam komunitas politik dan pemerintahan
di desa-desa se-kecamatan sampai saat ini sudah mengalami banyak
Kao Utara. peningkatan. Pada level politik lokal, ada
Dalam bidang beberapa figur perempuan yang sudah
lingkungan, partisipasi kaum menunjukkan bukti bahwa perempuan di
perempuan juga bisa dilihat daerah telah mampu memberikan
dengan adanya peran besar kontribusi bagi peningkatan pembangunan
mereka dalam mensukseskan melalui partisipasinya dlam bidang politik
dan pemerintahan. Kebijakan yang e. Partisipasi Dalam bidang
diambil oleh kader perempuan telah Olah Raga, Kesenian dan
memberikan banyak perubahan yang Pariwisata
cukup berarti. Dalam bidang olahraga,
d. Partisipasi Dalam Bidang kesenian dan periwisata,
Pendidikan, Kesehatan Dan partisipasi perempuan pun bisa
Kesejahteraan dirasakan. Dalam bidang olah

Berdasarkan hasil penelitian, raga, partisipasi perempuan


bisa dilihat dalam bentuk
ditemukan bahwa dalam bidang
pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, pembuatan kelompok latihan
bola volly, tenis meja dan jenis
kaum perempuan memiliki andil besar.
bahkan ketiga hal ini bagi kaum olah raga ringan lain seperti
jalan sehat dan senam
perempuan merupakan kunci dari upaya
menciptakan keterlibatan dalam proses sehingga mampu memberikan
pengaruh bagi peningkatan
pembangunan desa di kecamatan.
kesehatan dan kebugaran
Untuk kegiatan
kaum perempuan di desa.
pendidikan, sesuai dengan
temuan penelitian, perempuan A. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan
lebih memfokuskan pada
di atas, dapat disimpulkan
pemberian pendidikan kepada
bahwa:
anak-anak dan kaum
perempuan itu sendiri. Sebagai 1. Partisipasi perempuan dalam

contoh sebagaimana pembangunan desa di Kecamatan

diutarakan dalam hasil kao Utara cukup baik dan

wawancara adalah bahwa para signifikan. Partisipasi yang

ibu dan kaum perempuan di mendukung pembangunan itu

desa-desa sekecamatan dapat dilihat dalam kualitas

memfokuskan pendidikan bagi capaian indikator, yakni: Dalam

anak-anaknya mulai dari hal cakupan yang terkena dampak

tingkat sekolah dasar (TK dan dari hasil-hasil keputusan atau

SD), SMP, dan proses pembangunan, semua


orang terlibat dalam proses
SMA
proyek pembangunan desa di
kecamatan Kao Utara tanpa
membedakan jenis kelamin. lingkungan, politik dan
Dalam hal kesetaraan dan pemerintahan, pendidikan,
kemitraan (Equal Partnership), kesehatan dan kesejahteraan, dan
ada kesetaraan dan kemitraan dalam bidang olah raga, kesenian
dalam setiap proses guna dan pariwisata.
membangun dialog tanpa B. SARAN
memperhitungkan jenis kelamin Adapun beberapa saran
dan struktur masing-masing yang dapat disampaikan
pihak dalam upaya pembangunan adalah:
desa di kecamatan Kao Utara. 1. Bagi pemerintah desa dan
Dalam hal transparansi, semua kecamatan serta pemerintah
pihak telah dapat Kabupaten pada umumnya
menumbuhkembangkan agar bisa memberikan
komunikasi dan iklim peluang bagi kaum
berkomunikasi terbuka dan perempuan dalam
kondusif sehingga menimbulkan mengembangkan peran
dialog dalam proses partisipasinya dalam
pembangunan desa. Dalam hal pembangunan desa di
kesetaraan kewenangan (Sharing kecamatan Kao Utara.
Power/Equal Powership) dalam 2. Bagi kaum perempuan di
pembangunan desa, berbagai kecamatan Kao Utara agar
pihak yang terlibat dapat supaya semakin
menyeimbangkan distribusi meningkatkan perannya
kewenangan dan kekuasaan dalam membantu
untuk menghindari terjadinya pembangunan desa,
dominasi khususnya dalam hal
gender tertentu peningkatan angka
2. Ukuran partisipasi perempuan tabungan yang dalam
dalam pembangunan dapat dilihat penelitian dilihat masih
secara nyata dalam peran kaum memiliki kendala
perempuan dalam berbagai DAFTAR PUSTAKA
bidang kehidupan, diantaranya
adalah dalam bidang sosial,
dalam bidang adat dan
Anwar. 2007. Manajemen dalam Perkembangan Masyarakat Desa.
Pemberdayaan Perempuan. Jakarta : CV. Rajawali.
Bandung : Alfabeta. Siagian, P., 1987., Penelitian
Anonim, Kamus Besar Bahasa Operasional, (Jakarta: UII Press,).
Indonesia, Edisi Keempat, Slamet Margono, 1985., Syarat Tumbuh
(Jakarta: Gramedia Pustaka Kembangnya Partisipasi, Dalam Azis
Utama, 2008). Sumber lain :
Betty Itha Omas, Dkk., 2006., Alexander 1994., dalam Syamsiah
Kekerasan
Badruddin, Pengertian Pembangunan,
Terhadap Perempuan Sebagai (Maret, 2009)
Pelanggaran HAM, Glosari, Deddy T. Tikson, 2005., dalam
(Indonesia, Desember). Syamsiah Badruddin,
Caplow, Theodore. 1954. The Sosiolog of Pengertian Pembangunan,
Work. New Jersey : Princenton University (Maret, 2009) Instruksi
Press. Presiden Nomor 9 Tahun 2000
Effendi, Sofyan, 1995., Pelayanan tentang Pengarusutamaan
Publik, Pemerataan dan Administrasi Gender (PUG) dalam
Negara Baru, (Jurnal Prisma No. 12, pembangunan Nasional.
Jakarta: LP3ES). Partisipasi”, Juli, 2009.
Gunawan, Rony K., 2001., Kamus Ross, 1967.
Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya:
Terbit Terang).
Kamla Bhasin, 1993., What is Sastropoetro; 1995., Dalam Azis Turindra,

Patriarchy?, (New Delhi: Women “Pengertian Partisipasi”, Juli, 2009


Unlimited). Slamet, 1993. Dalam Azis Turindra,
Keith Davis dan J.W. Newstrom, 1989., “Pengertian Partisipasi”, Juli, 2009.
Perilaku Organisasi Jilid I Turindra, “Pengertian Partisipasi”, Juli,
(Terjemahan), (Jakarta: Erlangga). 2009
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 132
tahun 2003.
Sarman dan Mohammad Taufik Makarao,
2011., Hukum Pemerintahan Daerah Di
Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta).
Sajogyo, Pudjiwati. 1983. Peran Wanita

You might also like