You are on page 1of 4

PATOFOSIOLOGI SISTEM DIGESTIVE DAN

HEPATOBILIER

ANOREKSIA NERVOSA DAN BULIMIA NERVOSA

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

DOSEN PENGAMPU : Ns. Triana Arisdiani,


S.Kep.,M.kep.,Sp.Kep.,M.B.

DISUSUN OLEH

NAMA : Yudha Setyawan, A.Md.kep.

NIM: SK622004

Program Studi Keperawatan (S1)

Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Kendal

2021/2022
I. Definisi Anoreksia Nervosa

Menurut Davison, Neale, dan Kring (2004) mengartikan anorexia


sebagai hilangnya nafsu makan, dan nervosa sebagai alasan-alasan
emosional yang mendasari hilangnya nafsu makan tersebut. Anorexia
nervosa adalah suatu gangguan yang dicirikan penderita memiliki ketakutan
luar biasa bahwa dirinya akan mengalami kegemukan, dan merasa gemuk
meskipun tubuhnya kurus (Halmi, 2003).
Anoreksia nervosa adalah jenis gangguan makan dimana individu
menjaga bentuk tubuhnya agar tetap kurus atau untuk lebih kurus lagi
dibawah berat normal. Individu dengan anoreksia nervosa sangat takut
dirinya bertambah berat badan, ia akan mempertahankan rasa lapar secara
ekstrim, bila ia merasa makan agak berlebihan maka ia akan segera
memuntahkannya. Hal ini untuk mempertahankan atau mengurangi berat
badan mereka melalui kontrol ketat asupan kalori mereka. (Sigit,2009)
Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang mengancam jiwa
yang ditandai dengan penolakan klien untuk mempertahankan berat badan
normal yang minimal, gangguan persepsi yang bermakna tentang bentuk
atau ukuran tubuh atau menolak untuk mengakui bahwa ada masalah.
Anoreksia Nervosa merupakan sebuah penyakit kompleks yang melibatkan
komponen psikologikal, sosiologikal, dan fisiologikal, pada penderitanya
ditemukan peningkatan rasio enzim hati ALT dan GGT, hingga disfungsi
hati akut pada tingkat lanjut. Banyak penelitian yang beranggapan bahwa
masalah yang mendasari lebih bersifat psikologis daripada biologis,
sebagian pakar mencurigai bahwa pengidap anoreksia nervosa mungkin
kecanduan opiate endongen yaitu bahan mirip morpin yang diproduksi
sendiri oleh tubuh yang diperkirakan dikeluarkan selama kelaparan jangka
panjang. (Botha, D. 2010)
Definisi Bulimia Nervosa

Odgen (dalam devi,2010), menyatakan bulimia nervosa secara formal


diperkenalkan pertama kali oleh Russell pada tahun 1979. Russell mengatkan
bahwa bulimia terdiri dari factor : episode makan dalam jumlah besar,
menghindari efek kegemukan dari makanan dengan memuntahkan atau
menggunakan pencahar serta ketakutan menjadi gemuk. Erdianto (2009),
menjelaskan bahwa bulimia nervosa merupakan salah satu jenis gangguan
perilaku makan yang memiliki kriteria khusus yang ada dalam Diagnostic and
statistical Mental disorder – IV (DSM-IV).

Menurut santrock (2006), bulimia nervosa merupakan gangguan perilaku


makan pada individu secara konsisten mengikuti pola makan berlebihan dan
memuntahkanya kembali. Davidson (2004) menyatakan perilaku yang seringkali
muncul adalah dengan memasukan jari- jari mereka ke tenggorokan agar tersedak,
namun setelah beberapa waktu penderita dapat muntah tanpa dikehendakinya.

Bulimia nervosa merupakan gangguan perilaku makan yang membuat


individu merasa ingin terus makan namun membenci makanan yang berada
didalam tubuh dan merasa wajib untuk mengeluarkanya (Brigham, dalam syafiq
& tantiani,2003). Penderita bulimia nervosa pada umumnya akan melakukan
perilaku makan secara berlebihan secara diam- diam dan dapat muncul apabila
mengalami stress dan berbagai emosi negative yang ditimbulkanya dan terus
berlangsung hingga orang yang bersangkutan merasa sangat kekenyangan
(Davidson,2004)

Janet (2000) menyebutkan bulimia nervosa merupakan gangguan perilaku


makan dengan keadaan dimana individu berada pada episode binge eating dan
memuntahkanya. Menurut soetjiningsih (2004), binge-eating merupakan fase
ketika individu mengkonsumsi makanan yang banyak dalam periode waktu yang
singkat. Episode binge sering timbul pada waktu yang sama setiap hari atau
timbul sebagai akibat rangsangan emosional seperti depresi, jemu atau marah dan
kemudian diikuti oleh periode puasa berkepanjangan. Sedangkan menurut APA
(dalam maria, prihatno dan Elizabeth, 2001) menjelaskan episode binge-eating
merupakan ditandai dengan hadirnya dua hal yaitu makan dalam jumlah yang
banyak lebih banyak dibandingkan dengan orang lain yang berada pada periode
waktu dan situasi yang serupa berlangsung selama dua jam dan kehilangan control
selama episode binge-eating.

II. PATWAYS

You might also like