You are on page 1of 9

DUPLIKAT

SERTIFIKAT ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR


IKHTISAR
PERTANGGUNGAN
Sertifikat ini adalah sebagai tanda bukti Asuransi atas Kendaraan Bermotor tersebut di bawah ini :
No. Polis Induk : GMFIYFIF62FIFBRC0043 No.Sertifikat : 042111016330
Nama Tertanggung : PT. FIF ( SEMARANG 2 ) QQ HANGGORO ROBANARTO
Alamat : BERUANG DALAM BARAT III 4 RT 6 RW 1 Kel Gayamsari Kec Gayamsari Kota Semarang
RT:006 RW:001 Postal:50248
No. Kontrak/Langganan : 425000796621/401150012705
KENDARAAN BERMOTOR YANG DIASURANSIKAN
Merek Kendaraan Tahun Pembuatan Nomor Rangka Warna
Honda BEAT 2021 MH1JM8115MK702186 Black
Jenis Kendaraan Nomor Polisi Nomor Mesin Penggunaan Kendaraan
SEPEDA MOTOR TBA JM81E1704472 Pribadi
Kendaraan Bermotor tersebut di atas diasuransikan dengan kondisi : Total Loss Only (Jaminan Kerugian Total)
sesuai dengan syarat-syarat/kondisi-kondisi Polis/Sertifikat

Jumlah Pertanggungan : Rp 17,900,000.00 (Tujuh Belas Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah)
Risiko Sendiri : Rp 300,000.00
Jangka waktu asuransi dimulai tanggal : 6 September 2021 Keduanya pukul12 siang waktu
Dan berakhir pada tanggal : 6 September 2024 ] setempat dimana sertifikat diterbitkan

Perhitungan Premi Tarif Wilayah 3 (Selain DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera dan Kepulauan di
sekitarnya) :
Total Loss Only 09/06/2021-09/06/2024 17,900,000.00 x 2.0800% x 1080/1080 = 372,320.00
Biaya Administrasi = 50,000.00
Premi Total = 422,320.00
KLAUSUL LEMBAGA KEUANGAN NON BANK (FIF)
Dengan ini dicatat dan disepakati bahwa Kendaraan Bermotor yang diasuransikan di bawah Sertifikat ini, telah dibiayai dengan
fasilitas pembiayaan PT Federal International Finance.
Berkenaan dengan hal itu telah disepakati antara Tertanggung dengan PT Federal International Finance, bahwa dalam hal terjadi
kerugian yang dapat dibayar di bawah Sertifikat ini, ganti rugi akan dibayarkan kepada PT Federal International Finance tersebut
sebesar jumlah yang menjadi haknya, tanpa mengurangi hak Tertanggung atas selisihnya. Klausul ini tidak berlaku lagi setelah
diterimanya pemberitahuan bahwa PT Federal International Finance tidak mempunyai lagi kepentingan terhadap Kendaraan
Bermotor yang dipertanggungkan di bawah Sertifikat ini.

Jakarta, 08 Sep 2021


PT. ASURANSI ASTRA BUANA
Nilai Pergantian Klaim Total Loss :
6 Bulan pertama 100%, 6 Bulan kedua 95%, Tahun kedua 85%, Tahun ketiga 75% (sesuai
periode sertifikat)

Fransiska Ardelia
Ikhtisar Pertanggungan Sertifikat Asuransi Kendaraan Bermotor ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan “Polis
Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia”.
Tidak memberikan jaminan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 Polis
Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia.

PT ASURANSI ASTRA BUANA


Grha Asuransi Astra - JL.TB.Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan
Telp. 1500112 Fax. (021) 7660010
POLIS STANDAR ASURANSI
KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA

Bahwa Tertanggung telah mengajukan suatu permohonan tertulis 2. Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan
yang menjadi dasar dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari dengan tanggung jawab hukum Tertanggung dengan syarat
Polis ini, Penanggung akan memberikan ganti rugi kepada mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Tertanggung terhadap kerugian atas dan/atau kerusakan pada Penanggung. Tanggung jawab Penanggung atas biaya
Kendaraan Bermotor dan/atau kepentingan yang tersebut, setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen) dari nilai
dipertanggungkan, berdasarkan pada syarat dan kondisi yang pertanggungan Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak
dicetak, dicantumkan, dilekatkan dan/atau dibuatkan endorsemen Ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini.
pada Polis ini. Ganti rugi ini merupakan tambahan dari ganti rugi yang diatur
pada ayat (1) Pasal ini.
BAB I Jaminan ini berlaku jika nilai pertanggungannya disebutkan pada
JAMINAN Polis.
BAB II
PASAL 1 PENGECUALIAN
RISIKO YANG DIJAMIN
PASAL 3
Pertanggungan ini hanya menjamin:
1. Kerugian dan/atau kerusakan pada Kendaraan Bermotor 1. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan,
dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan yang secara biaya atas Kendaraan Bermotor dan/atau tanggung jawab
langsung disebabkan oleh: hukum terhadap pihak ketiga, yang disebabkan oleh:
1.1. tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, atau terperosok; 1.1. Kendaraan Bermotor digunakan untuk:
1.2. perbuatan jahat; 1.1.1. menarik atau mendorong kendaraan atau benda
1.3. pencurian, termasuk pencurian yang didahului atau lain, memberi pelajaran mengemudi;
disertai atau diikuti dengan kekerasan ataupun 1.1.2. turut serta dalam perlombaan, latihan, penyaluran
ancaman kekerasan sebagaimana dimaksud dalam hobi kecakapan atau kecepatan, karnaval, pawai,
Pasal 362, 363 ayat (3), (4), (5) dan Pasal 365 Kitab kampanye, unjuk rasa;
Undang-Undang Hukum Pidana; 1.1.3. melakukan tindak kejahatan;
1.4. kebakaran, termasuk : 1.1.4. penggunaan selain dari yang dicantumkan dalam
1.4.1. kebakaran akibat kebakaran benda lain yang Polis;
berdekatan atau tempat penyimpanan 1.2. penggelapan, penipuan, hipnotis dan sejenisnya;
Kendaraan Bermotor; 1.3. pencurian dan/atau perbuatan jahat yang dilakukan
1.4.2. kebakaran akibat sambaran petir; oleh:
1.4.3. kerusakan karena air dan/atau alat-alat lain 1.3.1. suami atau istri, anak, orang tua atau saudara
yang dipergunakan untuk mencegah atau sekandung Tertanggung;
memadamkan kebakaran; 1.3.2. orang yang bekerja pada Tertanggung, orang
1.4.4. dimusnahkannya seluruh atau sebagian yang sepengetahuan atau seizin Tertanggung;
Kendaraan Bermotor atas perintah pihak yang 1.3.3. orang yang tinggal bersama Tertanggung;
berwenang dalam upaya pencegahan 1.3.4. pengurus, pemegang saham, komisaris atau
menjalarnya kebakaran itu. pegawai, jika Tertanggung merupakan badan
2. Kerugian dan/atau kerusakan yang disebabkan oleh hukum;
peristiwa yang tersebut dalam ayat (1) Pasal ini selama 1.3.5. orang yang berada di bawah pengawasan
Kendaraan Bermotor yang bersangkutan berada di atas Tertanggung;
kapal untuk penyeberangan yang berada di bawah 1.4. kelebihan muatan dari kapasitas kendaraan yang telah
pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, ditetapkan oleh pabrikan jika hal tersebut tidak diatur
termasuk kerugian dan/atau kerusakan yang diakibatkan oleh pihak yang berwenang.
kapal bersangkutan mengalami kecelakaan. 2. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian dan/atau
kerusakan Kendaraan Bermotor atau biaya yang langsung
PASAL 2 maupun tidak langsung disebabkan oleh, akibat dari,
JAMINAN TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP PIHAK KETIGA ditimbulkan oleh:
2.1. barang dan/atau hewan yang sedang berada di dalam,
Penanggung memberikan ganti rugi atas: dimuat pada, ditumpuk di, dibongkar dari atau diangkut
1. Tanggung jawab hukum Tertanggung terhadap kerugian oleh Kendaraan Bermotor;
yang diderita pihak ketiga yang disertai dengan adanya 2.2. zat kimia, air atau benda cair lainnya, yang berada di
tuntutan dari pihak ketiga kepada Tertanggung mengenai dalam Kendaraan Bermotor;
kerugian tersebut, yang secara langsung disebabkan oleh kecuali merupakan akibat dari risiko yang dijamin Polis.
Kendaraan Bermotor sebagai akibat risiko yang dijamin Pasal 3. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan
1 ayat (1) butir 1.1. dan 1.4 dalam Polis ini, baik penyelesaiannya dan/atau biaya atas Kendaraan Bermotor dan/atau
melalui proses musyawarah, mediasi, arbitrase atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga yang
pengadilan, dengan syarat telah mendapat persetujuan langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh, akibat
tertulis terlebih dahulu dari Penanggung, yaitu: dari, ditimbulkan oleh:
1.1. kerusakan atas harta benda; 3.1. kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja,
1.2. biaya pengobatan, cidera badan dan/atau kematian; tawuran, huru-hara, pembangkitan rakyat, pengambil-
maksimum sebesar nilai pertanggungan untuk jaminan alihan kekuasan, revolusi, pemberontakan, kekuatan
Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga militer, invasi, perang saudara, perang dan permusuhan,
sebagaimana yang dicantumkan dalam Polis untuk setiap makar, terorisme, sabotase, penjarahan;
kejadian.

FORM-ACQ-065-01-21.E251 1
POLIS STANDAR ASURANSI
KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA

3.2. gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, BAB III
badai, tsunami, hujan es, banjir, genangan air, tanah DEFINISI
longsor atau gejala geologi atau meteorologi lainnya;
3.3. reaksi nuklir, termasuk tetapi tidak terbatas pada radiasi PASAL 4
nuklir, ionisasi, fusi, fisi atau pencemaran radio aktif,
tanpa memandang apakah itu terjadi di dalam atau di Menyimpang dari arti yang berbeda yang mungkin diberikan oleh
luar Kendaraan Bermotor dan/atau kepentingan yang peraturan hukum yang berlaku, untuk keperluan Polis ini semua
dipertanggungkan. istilah yang dicetak miring diartikan sebagaimana diuraikan berikut
4. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan ini:
dan/atau biaya atas Kendaraan Bermotor dan/atau 1. Tertanggung adalah orang perorangan atau badan hukum
tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga jika: yang memiliki kepentingan keuangan atas Kendaraan
4.1. disebabkan oleh tindakan sengaja Tertanggung Bermotor dan mengikatkan diri dengan Penanggung untuk
dan/atau pengemudi dan/atau orang yang bekerja mendapatkan perlindungan atas Kendaraan Bermotor
pada dan/atau orang suruhan Tertanggung; tersebut.
4.2. pada saat terjadinya kerugian atau kerusakan, 2. Penanggung adalah perusahaan asuransi yang mengikatkan
Kendaraan Bermotor dikemudikan oleh seseorang yang diri dengan Tertanggung untuk memberikan ganti rugi
tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) yang masih terhadap kerugian dan/atau kerusakan pada Kendaraan
berlaku dan sesuai dengan peruntukannya Bermotor dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan.
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- 3. Kerusakan adalah suatu kondisi atau kehilangan fungsi dari
undangan mengenai lalu lintas yang berlaku. Kendaraan Bermotor dapat berupa namun tidak terbatas
Pengecualian ini tidak berlaku dalam hal kehilangan pada goresan, penyok, noda, pecah, patah.
kendaraan yang sedang diparkir. 4. Kendaraan Bermotor adalah kendaraan roda dua atau lebih
4.3. dikemudikan oleh seorang yang berada di bawah yang digerakkan oleh motor atau mekanik lain dan memiliki
pengaruh minuman keras, obat terlarang atau sesuatu izin untuk digunakan di jalan umum yang menjadi obyek
bahan lain yang membahayakan; pertanggungan.
4.4. dikemudikan secara paksa walaupun secara teknis 5. Tabrakan atau Benturan adalah kontak fisik antara
kondisi kendaraan dalam keadaan rusak atau tidak laik Kendaraan Bermotor dengan benda lain termasuk hewan,
jalan; yang berada di luar Kendaraan Bermotor.
4.5. memasuki atau melewati jalan tertutup, terlarang, tidak 6. Pihak Ketiga adalah semua pihak yang bukan Tertanggung,
diperuntukkan untuk Kendaraan Bermotor atau suami atau istri, anak, orang tua, dan saudara sekandung
melanggar rambu-rambu lalu-lintas. dari Tertanggung, orang-orang yang bekerja pada dan
5. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian dan/atau orang-orang yang berada di bawah pengawasan
kerusakan atas: Tertanggung. Jika Tertanggung adalah badan hukum maka
5.1. perlengkapan tambahan yang tidak disebutkan pada pengurus, pemegang saham, komisaris dan karyawan/wati
Polis; tidak termasuk dalam pengertian Pihak Ketiga.
5.2. ban, velg, dop yang tidak disertai kerusakan pada 7. Kelebihan muatan adalah suatu keadaan dimana Kendaraan
bagian lain Kendaraan Bermotor kecuali yang Bermotor mengangkut barang dan/atau penumpang
disebabkan oleh risiko yang dijamin pada Pasal 1 ayat (1) melebihi kapasitas kendaraan yang telah ditetapkan oleh
butir 1.2, 1.3, 1.4 dalam Polis ini; pihak yang berwenang.
5.3. kunci dan/atau bagian lainnya dari Kendaraan Bermotor Kapasitas yang dimaksud adalah jumlah berat barang,
pada saat tidak melekat atau tidak berada di dalam volume, dan jumlah orang.
kendaraan tersebut; 8. Perlengkapan standar adalah perlengkapan yang disediakan
5.4. bagian atau material Kendaraan Bermotor yang aus dan dilekatkan oleh pabrik dan/atau dealer resmi Kendaraan
karena pemakaian, sifat kekurangan material sendiri Bermotor baru.
atau salah dalam menggunakannya; 9. Perlengkapan tambahan adalah perlengkapan pada
5.5. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Buku Pemilik kendaraan bersangkutan yang bukan merupakan
Kendaraan Bermotor (BPKB) dan/atau surat-surat lain perlengkapan standar pabrik dan/atau dealer resmi
Kendaraan Bermotor. Kendaraan Bermotor baru.
6. Pertanggungan ini tidak menjamin tanggung jawab hukum 10. Harga sebenarnya adalah nilai hasil penjualan yang dapat
terhadap pihak ketiga yang secara langsung atau tidak diperoleh atas Kendaraan Bermotor dengan merk, tipe,
langsung disebabkan oleh Kendaraan Bermotor atas: model dan tahun yang sama sebagaimana tercantum pada
6.1. kerusakan atau kehilangan harta benda yang diangkut, Polis di pasar bebas sesaat sebelum terjadinya kerugian
dimuat atau dibongkar dari Kendaraan Bermotor; dan/atau kerusakan.
6.2. kerusakan jalan, jembatan, viaduct, bangunan yang 11. Risiko Sendiri adalah jumlah tertentu yang menjadi
terdapat di bawah, di atas, di samping jalan sebagai tanggungan Tertanggung untuk setiap kejadian.
akibat dari getaran, berat Kendaraan Bermotor atau 12. Penggunaan Pribadi adalah penggunaan atas Kendaraan
muatannya. Bermotor tersebut untuk kepentingan angkutan pribadi
7. Pertanggungan ini tidak menjamin kehilangan keuntungan, pengguna kendaraan.
upah, berkurangnya harga atau kerugian keuangan lainnya 13. Penggunaan Komersial adalah penggunaan atas Kendaraan
yang diderita Tertanggung. Bermotor tersebut untuk disewakan atau menerima balas
jasa.

FORM-ACQ-065-01-21.E251 2
POLIS STANDAR ASURANSI
KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA

14. Hipnotis adalah perbuatan tipu muslihat yang membuat menggulingkan Pemerintah yang sah de jure atau de facto,
seseorang diluar kesadarannya menjadi tunduk dan yang belum dianggap sebagai suatu Pemberontakan.
mengikuti keinginan si pelaku hipnotis untuk menyerahkan 25. Pemberontakan adalah tindakan terorganisasi dari suatu
sebagian atau seluruh Kendaraan Bermotor kepada si pelaku kelompok orang yang melakukan pembangkangan dan/atau
hipnotis atau orang lain yang tidak berhak. penentangan terhadap Pemerintah yang sah de jure atau de
15. Kerusuhan adalah tindakan suatu kelompok orang minimal facto dengan kekerasan yang menggunakan senjata api,
sebanyak 12 (dua belas) orang yang dalam melaksanakan yang dapat menimbulkan ancaman terhadap kelangsungan
suatu tujuan bersama menimbulkan suasana gangguan Pemerintah yang sah de jure atau de facto.
ketertiban umum dengan kegaduhan dan menggunakan 26. Kekuatan Militer adalah kelompok angkatan bersenjata baik
kekerasan serta pengrusakan harta benda orang lain, yang dalam maupun luar negeri minimal sebanyak 30 (tiga puluh)
belum dianggap sebagai suatu Huru-hara. orang yang menggunakan kekerasan untuk menggulingkan
16. Pemogokan adalah tindakan pengrusakan yang disengaja Pemerintah yang sah de jure atau de facto atau menimbulkan
oleh sekelompok pekerja, minimal sebanyak 12 (dua belas) suasana gangguan ketertiban dan keamanan umum.
pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah 27. Invasi adalah tindakan kekuatan militer suatu negara
seluruh pekerja kurang dari dua puluh empat orang), yang memasuki wilayah negara lain dengan maksud menduduki
menolak bekerja sebagaimana biasanya dalam usaha untuk atau menguasainya secara sementara atau tetap.
memaksa majikan memenuhi tuntutan dari pekerja atau 28. Perang Saudara adalah konflik bersenjata antardaerah atau
dalam melakukan protes terhadap peraturan atau antarfaksi politik dalam batas teritorial suatu negara dengan
persyaratan kerja yang diberlakukan oleh majikan. tujuan memperebutkan legitimasi kekuasaan.
17. Penghalangan Bekerja adalah tindakan pengrusakan yang 29. Perang dan Permusuhan adalah konflik bersenjata secara
sengaja dilakukan oleh sekelompok pekerja, minimal luas (baik dengan atau tanpa pernyataan perang) atau
sebanyak 12 (dua belas) pekerja atau separuh dari jumlah suasana perang antara dua negara atau lebih, termasuk
pekerja (dalam hal jumlah seluruh pekerja kurang dari dua latihan perang suatu negara atau latihan perang gabungan
puluh empat orang), akibat dari adanya pekerja yang antar negara.
diberhentikan atau dihalangi bekerja oleh majikan. 30. Makar adalah tindakan seseorang yang bertindak atas nama
18. Perbuatan Jahat adalah tindakan seseorang atau kelompok atau sehubungan dengan suatu organisasi atau sekelompok
orang yang berjumlah kurang dari 12 (dua belas) orang yang orang dengan kegiatan yang diarahkan pada penggulingan
dengan sengaja merusak harta benda orang lain karena dengan kekerasan Pemerintah yang sah de jure atau de facto
dendam, dengki, amarah atau vandalistis. atau memengaruhinya dengan Terorisme atau Sabotase atau
19. Tawuran adalah perkelahian antar kelompok orang yang kekerasan.
melibatkan minimal sebanyak 5 (lima) orang menimbulkan 31. Terorisme adalah suatu tindakan, termasuk tetapi tidak
suasana gangguan ketertiban umum dengan kegaduhan terbatas pada penggunaan pemaksaan atau kekerasan
dan menggunakan kekerasan serta pengrusakan harta dan/atau ancaman dengan menggunakan pemaksaan atau
benda orang lain yang belum dianggap sebagai Kerusuhan. kekerasan, oleh seseorang atau sekelompok orang, baik
20. Pencegahan adalah tindakan pihak yang berwenang dalam bertindak sendiri atau atas nama atau berkaitan dengan
usaha menghalangi, menghentikan atau mengurangi sesuatu organisasi atau pemerintah, dengan tujuan politik,
dampak atau akibat dari terjadinya risiko-risiko yang dijamin. agama, ideologi atau yang sejenisnya termasuk intensi untuk
21. Huru-hara adalah keadaan di satu kota dimana sejumlah memengaruhi pemerintahan dan/atau membuat publik atau
besar massa secara bersama-sama atau dalam kelompok- bagian dari publik dalam ketakutan.
kelompok kecil menimbulkan suasana gangguan ketertiban 32. Sabotase adalah tindakan pengrusakan harta benda atau
dan keamanan masyarakat dengan kegaduhan dan penghalangan kelancaran pekerjaan atau yang berakibat
menggunakan kekerasan serta rentetan pengrusakan turunnya nilai suatu pekerjaan, yang dilakukan oleh
sejumlah besar harta benda, sedemikian rupa sehingga seseorang atau sekelompok orang, baik bertindak sendiri
timbul ketakutan umum, yang ditandai dengan terhentinya atau atas nama atau berkaitan dengan sesuatu organisasi
lebih dari separuh kegiatan normal pusat atau pemerintah dalam usaha mencapai tujuan politik,
perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau sekolah atau agama, ideologi atau yang sejenisnya termasuk intensi untuk
transportasi umum di kota tersebut selama minimal 24 (dua memengaruhi pemerintahan dan/atau membuat publik atau
puluh empat) jam secara terus-menerus yang dimulai bagian dari publik dalam ketakutan.
sebelum, selama atau setelah kejadian tersebut. 33. Penjarahan adalah pengambilan atau perampasan harta
22. Pembangkitan Rakyat adalah gerakan sebagian besar rakyat benda orang lain oleh seseorang (termasuk oleh orang-orang
di Ibukota Negara, atau di tiga atau lebih Ibukota Propinsi di bawah pengawasan Tertanggung), untuk dikuasai atau
dalam kurun waktu 12 (dua belas) hari, yang menuntut dimiliki secara melawan hukum.
penggantian Pemerintah yang sah de jure atau de facto, atau
melakukan penolakan secara terbuka terhadap Pemerintah B A B IV
yang sah de jure atau de facto, yang belum dianggap sebagai SYARAT UMUM
suatu Pemberontakan.
23. Pengambilalihan Kekuasaan adalah keadaan yang PASAL 5
memperlihatkan bahwa Pemerintah yang sah de jure atau de WILAYAH
facto telah digulingkan dan digantikan oleh suatu kekuatan
yang memberlakukan dan/atau memaksakan pemberlakuan Pertanggungan ini berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan
peraturan-peraturan mereka sendiri. Republik Indonesia.
24. Revolusi adalah gerakan rakyat dengan kekerasan untuk
melakukan perubahan radikal terhadap sistem
ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial) atau

FORM-ACQ-065-01-21.E251 3
POLIS STANDAR ASURANSI
KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA

PASAL 6 PASAL 8
KEWAJIBAN UNTUK MENGUNGKAPKAN FAKTA PERUBAHAN RISIKO

1. Tertanggung wajib: 1. Tertanggung wajib memberitahukan kepada Penanggung


1.1. mengungkapkan fakta material yaitu informasi, setiap keadaan yang memperbesar risiko yang dijamin Polis,
keterangan, keadaan dan fakta yang mempengaruhi selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
pertimbangan Penanggung dalam menerima atau apabila terjadi perubahan pada bagian dan/atau
menolak suatu permohonan penutupan asuransi dan penggunaan Kendaraan Bermotor.
dalam menetapkan suku premi apabila permohonan 2. Sehubungan dengan perubahan risiko pada ayat (1) di atas,
dimaksud diterima; Penanggung berhak:
1.2. membuat pernyataan yang benar tentang hal-hal yang 2.1. menetapkan pertanggungan ini diteruskan dengan suku
berkaitan dengan penutupan asuransi; premi yang sudah ada atau dengan suku premi yang
yang disampaikan baik pada waktu pembuatan perjanjian lebih tinggi, atau
asuransi maupun selama jangka waktu pertanggungan. 2.2. menghentikan pertanggungan dengan pengembalian
2. Jika Tertanggung tidak melaksanakan kewajiban premi sebagaimana diatur pada Pasal 27 ayat (2) dalam
sebagaimana diatur dalam ayat (1) di atas, Penanggung tidak Polis ini.
wajib membayar kerugian yang terjadi dan berhak
menghentikan pertanggungan serta tidak wajib PASAL 9
mengembalikan premi. PEMERIKSAAN
3. Ketentuan pada ayat (2) di atas tidak berlaku dalam hal fakta
material yang tidak diungkapkan atau yang dinyatakan Penanggung berhak melakukan pemeriksaan atas Kendaraan
dengan tidak benar tersebut telah diketahui oleh Bermotor setiap saat selama jangka waktu pertanggungan.
Penanggung, namun Penanggung tidak mempergunakan
haknya untuk menghentikan pertanggungan dalam waktu 30 PASAL 10
(tiga puluh) hari setelah Penanggung mengetahui PENGALIHAN KEPEMILIKAN
pelanggaran tersebut.
Apabila Kendaraan Bermotor dan/atau kepentingan yang
PASAL 7 dipertanggungkan beralih kepemilikannya dengan cara apapun,
PEMBAYARAN PREMI Polis ini berakhir dengan sendirinya setelah 10 (sepuluh) hari
kalender sejak tanggal pengalihan kepemilikan tersebut, kecuali
1. Merupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas apabila Penanggung memberikan persetujuan secara tertulis untuk
jaminan asuransi berdasarkan Polis ini, setiap premi melanjutkan pertanggungan.
terhutang harus sudah dibayar lunas dan secara nyata telah
diterima seluruhnya oleh Penanggung, dalam hal: PASAL 11
1.1 jangka waktu pertanggungan 30 (tiga puluh) hari atau KEWAJIBAN TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KERUGIAN
lebih, maka pelunasan pembayaran premi harus DAN/ATAU KERUSAKAN
dilakukan dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari
kalender terhitung sejak tanggal mulai berlakunya Polis; 1. Tertanggung, setelah mengetahui atau seharusnya
1.2 jangka waktu pertanggungan tersebut kurang dari 30 mengetahui adanya kerugian dan/atau kerusakan atas
(tiga puluh) hari, pelunasan pembayaran premi harus Kendaraan Bermotor dan/atau kepentingan yang
dilakukan pada saat Polis diterbitkan. dipertanggungkan, wajib:
2. Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cek, bilyet giro, 1.1. memberitahu Penanggung secara tertulis atau secara
transfer atau dengan cara lain yang disepakati antara lisan yang diikuti dengan tertulis kepada Penanggung
Penanggung dan Tertanggung. selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak
Penanggung dianggap telah menerima pembayaran premi, terjadinya kerugian dan/atau kerusakan;
pada saat: 1.2. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari
2.1. premi bersangkutan sudah masuk ke rekening bank serendah-rendahnya Kepolisian Sektor (Polsek) di tempat
Penanggung, atau kejadian, jika terjadi kerugian dan/atau kerusakan
2.2. Penanggung telah menyepakati pelunasan premi sebagian yang disebabkan oleh pencurian atau
bersangkutan secara tertulis. melibatkan pihak ketiga, yang dapat dijadikan dasar
3. Jika Tertanggung tidak memenuhi kewajiban sebagaimana untuk menuntut ganti rugi kepada atau dari pihak ketiga;
dimaksud ayat (1) di atas, Polis ini berakhir dengan sendirinya 1.3. melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari
sejak berakhirnya tenggang waktu tersebut tanpa kewajiban Kepolisian Daerah (Polda) di tempat kejadian dalam hal
bagi Penanggung untuk menerbitkan endorsemen dan kerugian total akibat pencurian.
Penanggung dibebaskan dari semua tanggung jawab 2. Jika Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan
berdasarkan Polis. dengan kerugian dan/atau kerusakan yang disebabkan oleh
Namun demikian Tertanggung tetap berkewajiban Kendaraan Bermotor, maka Tertanggung wajib:
membayar premi untuk jaminan selama tenggang waktu 2.1. memberitahu Penanggung tentang adanya tuntutan
pembayaran premi, sebesar 20% (dua puluh persen) dari tersebut selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak
premi satu tahun. tuntutan tersebut diterima;
4. Apabila terjadi kerugian yang dijamin oleh Polis dalam 2.2. menyerahkan dokumen tuntutan pihak ketiga dan
tenggang waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di menyerahkan surat laporan Kepolisian Sektor (Polsek) di
atas, Penanggung akan bertanggung jawab terhadap tempat kejadian;
kerugian tersebut apabila Tertanggung melunasi premi
dalam tenggang waktu bersangkutan.

FORM-ACQ-065-01-21.E251 4
POLIS STANDAR ASURANSI
KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA

2.3. memberikan surat kuasa kepada Penanggung untuk 2.1. Polis, Sertifikat, Lampiran/Endorsemen.
mengurus tuntutan ganti rugi dari pihak ketiga, jika 2.2. Surat Izin Mengemudi milik Pengemudi pada saat
Penanggung menghendaki; kejadian, Surat Tanda Nomor Kendaraan, Kartu
2.4. tidak memberikan janji, keterangan atau melakukan Tanda Penduduk Tertanggung.
tindakan yang menimbulkan kesan bahwa II. Dalam hal Kerugian Total
Tertanggung mengakui suatu tanggung jawab. 1. Laporan kerugian termasuk kronologis kejadian.
3. Pada waktu terjadi kerugian dan/atau kerusakan, 2. Dokumen asli:
Tertanggung wajib: 2.1. Polis, Sertifikat, Lampiran/Endorsemen.
3.1. melakukan segala usaha yang patut guna menjaga, 2.2. Surat Tanda Nomor Kendaraan, Buku Pemilik
memelihara, menyelamatkan Kendaraan Bermotor Kendaraan Bermotor, Faktur pembelian, blanko
dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan serta kuitansi dan surat penyerahan hak milik yang sudah
mengizinkan pihak lain untuk menyelamatkan Kendaraan ditanda-tangani Tertanggung.
Bermotor dan/atau kepentingan tersebut; 2.3. Dokumen yang diperlukan sesuai ketentuan yang
3.2. memberikan bantuan dan kesempatan sepenuhnya berlaku untuk Kendaraan Bermotor diplomatik atau
kepada Penanggung atau Kuasa Penanggung atau pihak badan internasional.
lain yang ditunjuk oleh Penanggung untuk melakukan 2.4. Buku Kir untuk jenis kendaraan yang wajib Kir.
penelitian atas kerugian dan/atau kerusakan yang 2.5. Surat Keterangan Kepolisian Daerah, dalam hal
terjadi atas Kendaraan Bermotor sebelum dilakukan kehilangan keseluruhan.
perbaikan atau penggantian; 2.6. Bukti pemblokiran Surat Tanda Nomor Kendaraan,
3.3. mengamankan Kendaraan Bermotor dan/atau dalam hal kehilangan keseluruhan.
kepentingan yang dipertanggungkan yang dapat 3. Fotokopi Surat Izin Mengemudi milik Pengemudi pada saat
diselamatkan. kejadian, Kartu Tanda Penduduk Tertanggung.
Segala hak ganti-rugi menjadi hilang jika Tertanggung tidak III. Berlaku untuk ayat I dan II di atas:
memenuhi ketentuan dalam Pasal ini. 1. Foto kerusakan, estimasi biaya perbaikan, jika diminta
oleh Penanggung.
PASAL 12 2. Surat Laporan Kepolisian setempat, jika kerugian dan/atau
SISA BARANG kerusakan melibatkan pihak ketiga atau dalam hal
kehilangan sebagian akibat pencurian.
1. Dalam hal terjadi kerugian dan/atau kerusakan, Tertanggung 3. Surat tuntutan dari pihak ketiga jika kerugian dan/atau
wajib menjaga dan menyimpan sisa barang dan bagian kerusakan melibatkan pihak ketiga.
Kendaraan Bermotor yang dapat diselamatkan. 4. Dokumen lain yang relevan yang diminta Penanggung
2. Ketentuan pada ayat (1) di atas tidak dapat diartikan sebagai sehubungan dengan penyelesaian klaim.
pengakuan tanggung jawab Penanggung berdasarkan Polis
ini. PASAL 15
3. Sisa barang dan bagian Kendaraan Bermotor yang telah PENENTUAN NILAI GANTI RUGI
mendapatkan ganti rugi menjadi hak Penanggung.
Kecuali disetujui lain di dalam Polis, penentuan nilai ganti rugi
PASAL 13 dalam hal:
LAPORAN TIDAK BENAR 1. Kerugian sebagian:
1.1. jika kerusakan tersebut dapat diperbaiki, didasarkan
Tertanggung yang bertujuan memperoleh keuntungan dari pada biaya perbaikan yang layak;
jaminan Polis ini tidak berhak mendapatkan ganti rugi apabila: 1.2. jika kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki, didasarkan
1. mengungkapkan fakta dan/atau membuat pernyataan yang pada harga perolehan suku cadang di pasar bebas
tidak benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan ditambah biaya pemasangan yang layak;
permohonan yang disampaikan pada waktu pembuatan Polis 1.3. jika barang yang rusak adalah merupakan pasangan dan
ini dan yang berkaitan dengan kerugian dan/atau kerusakan set, maka yang diganti adalah hanya bagian yang rusak.
yang terjadi; 1.4. jika suatu suku cadang tidak diperjual-belikan di pasar
2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita; bebas, penentuan harga didasarkan pada harga yang
3. memberitahukan barang-barang yang tidak ada sebagai tercatat terakhir di Indonesia atau Tertanggung
barang-barang yang ada pada saat peristiwa dan menyediakan suku cadang bersangkutan dan
menyatakan barang-barang tersebut musnah; Penanggung mengganti harga perolehan suku cadang
4. menyembunyikan barang-barang yang terselamatkan atau tersebut termasuk biaya pemasangan yang layak;
barang-barang sisanya dan menyatakan sebagai barang - 2. Kerugian total adalah berdasarkan harga sebenarnya.
barang yang hilang; 2.1. Kerugian Total terjadi jika:
5. mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan. 2.1.1. kerusakan dan/atau kerugian karena suatu
peristiwa yang dijamin oleh Polis dimana biaya
PASAL 14 perbaikan, penggantian atau pemulihan ke
DOKUMEN PENDUKUNG KLAIM keadaan semula sesaat sebelum terjadinya
kerugian dan/atau kerusakan sama dengan
Jika terjadi peristiwa yang mungkin akan menimbulkan tuntutan atau lebih tinggi dari 75% (tujuh puluh lima
ganti rugi, Tertanggung wajib menyampaikan dokumen-dokumen persen) dari harga sebenarnya; atau
pendukung klaim sebagai berikut: 2.1.2. hilang karena pencurian sebagaimana
I. Dalam hal Kerugian Sebagian dimaksud pada Pasal 1 ayat (1) butir 1.3. dalam
1. Laporan kerugian termasuk kronologis kejadian. Polis ini dan tidak diketemukan dalam waktu 60
2. Fotokopi: (enam puluh) hari sejak terjadinya pencurian.

FORM-ACQ-065-01-21.E251 5
POLIS STANDAR ASURANSI
KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA

2.2. Jika terjadi Pertanggungan di bawah harga sebagaimana PASAL 19


dimaksud Pasal 17 dalam Polis ini dan Tertanggung telah PERTANGGUNGAN LAIN
menerima pembayaran ganti rugi dari Penanggung
sebesar Harga Pertanggungan, Tertanggung berhak atas 1. Pada waktu pertanggungan ini dibuat, Tertanggung wajib
sebagian nilai jual sisa barang yang dihitung secara memberitahukan kepada Penanggung pertanggungan-
proporsional antara selisih harga sebenarnya dengan pertanggungan lain atas Kendaraan Bermotor dan/atau
Harga Pertanggungan terhadap harga sebenarnya. kepentingan yang sama, jika ada.
2.3. Jika suatu kerugian tidak memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) butir 2.1. Pasal ini,
kerugian tersebut dianggap sebagai Kerugian sebagian. 2. Jika setelah pertanggungan ini dibuat, Tertanggung kemudian
menutup pertanggungan lainnya atas Kendaraan Bermotor
PASAL 16 dan/atau kepentingan yang sama, maka hal itupun wajib
CARA PENYELESAIAN DAN PENETAPAN GANTI RUGI diberitahukan kepada Penanggung.

1. Dalam hal terjadi kerugian dan/atau kerusakan atas PASAL 20


Kendaraan Bermotor dan/atau kepentingan yang GANTI RUGI PERTANGGUNGAN RANGKAP
dipertanggungkan, Penanggung berhak menentukan
pilihannya atas cara melakukan ganti rugi sebagai berikut: 1. Dalam hal terjadi kerugian dan/atau kerusakan atas
1.1. perbaikan di bengkel yang ditunjuk atau disetujui oleh Kendaraan Bermotor dan/atau kepentingan yang
Penanggung; dipertanggungkan, apabila Kendaraan Bermotor dan/atau
1.2. pembayaran tunai dengan cek, bilyet giro, transfer atau kepentingan tersebut sudah dijamin pula oleh satu atau lebih
dengan cara lain; pertanggungan lain dan jumlah seluruh harga pertanggungan
1.3. penggantian suku cadang atau Kendaraan Bermotor Polis yang ada (berlaku) lebih besar dari harga sebenarnya
sesuai dengan merk, tipe, model dan tahun yang sama dari Kendaraan Bermotor dan/atau kepentingan yang
sebagaimana tercantum pada Polis. dimaksud itu sesaat sebelum terjadinya kerugian, maka
2. Tanggung jawab Penanggung atas kerugian dan/atau jumlah ganti rugi maksimum yang dapat diperoleh
kerusakan terhadap Kendaraan Bermotor dan/atau berdasarkan Polis ini berkurang secara proporsional menurut
kepentingan yang dipertanggungkan adalah sebesar harga perbandingan antara harga pertanggungan Polis ini dengan
sebenarnya setinggi-tingginya sebesar Harga Pertanggungan. jumlah seluruh harga pertanggungan Polis yang ada (berlaku),
3. Perhitungan besarnya kerugian setinggi-tingginya adalah tetapi premi tidak dikurangi atau dikembalikan.
sebesar selisih antara harga sebenarnya sesaat sebelum 2. Ketentuan ayat (1) di atas akan dijalankan, biarpun segala
dengan harga sebenarnya sesaat setelah terjadinya kerugian pertanggungan yang dimaksud itu dibuat dengan beberapa
dan/atau kerusakan. Polis yang diterbitkan pada tanggal yang berlainan, jika
4. Dalam hal terjadi kerugian, Tertanggung wajib melunasi premi pertanggungan atau semua pertanggungan itu tanggalnya
yang masih terhutang untuk masa pertanggungan yang masih lebih dahulu daripada tanggal Polis ini dan tidak berisi
berjalan. ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat (1) di atas.
3. Pada saat terjadi kerugian dan/atau kerusakan, Tertanggung
PASAL 17 wajib memberitahukan secara tertulis pertanggungan-
PERTANGGUNGAN DI BAWAH HARGA pertanggungan lain yang sedang berlaku atas Kendaraan
Bermotor dan/atau kepentingan yang sama pada saat
Jika pada saat terjadinya kerugian dan/atau kerusakan yang terjadinya kerugian dan/atau kerusakan.
disebabkan oleh risiko yang dijamin Polis ini, harga pertanggungan Jika Tertanggung tidak memenuhi persyaratan ini maka haknya
Kendaraan Bermotor lebih kecil daripada harga sebenarnya dari atas ganti rugi menjadi hilang.
Kendaraan Bermotor sesaat sebelum terjadinya kerugian dan/atau
kerusakan, maka Tertanggung dianggap sebagai penanggungnya PASAL 21
sendiri atas selisihnya dan menanggung sebagian kerugian yang RISIKO SENDIRI
dihitung secara proporsional.
Perhitungan ini dilakukan sebelum pengurangan risiko sendiri yang Untuk setiap kerugian dan/atau kerusakan yang terjadi,
tercantum dalam Polis. Tertanggung menanggung terlebih dahulu jumlah risiko sendiri
yang tercantum dalam Polis.
PASAL 18 Apabila terdapat pertanggungan di bawah harga sebagaimana
BIAYA PENYELAMATAN diatur pada Pasal 17 dalam Polis ini, maka perhitungan risiko sendiri
dilakukan setelah perhitungan ganti rugi berdasarkan
Biaya wajar yang dikeluarkan oleh Tertanggung, jika terjadi pertanggungan di bawah harga.
kerugian dan/atau kerusakan akibat risiko yang dijamin untuk
penjagaan, pengangkutan atau penarikan ke bengkel atau tempat PASAL 22
lain untuk menghindari atau mengurangi kerugian dan/atau SUBROGASI
kerusakan tersebut.
Ganti rugi atas biaya tersebut setinggi-tingginya sebesar 0,5% 1. Setelah pembayaran ganti rugi atas Kendaraan Bermotor
(setengah persen) dari Harga Pertanggungan Kendaraan dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan dalam Polis ini,
Bermotor. Ganti rugi ini tidak dikurangi dengan Risiko Sendiri. Penanggung menggantikan Tertanggung dalam hal hak
penuntutan terhadap pihak ketiga sehubungan dengan
kerugian tersebut. Hak Subrogasi termaksud dalam ayat ini
berlaku dengan sendirinya tanpa memerlukan suatu surat
kuasa khusus dari Tertanggung.

FORM-ACQ-065-01-21.E251 6
POLIS STANDAR ASURANSI
KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA

2. Tertanggung tetap bertanggung jawab atas setiap perbuatan PASAL 27


yang mungkin dapat merugikan hak Penanggung terhadap PENGHENTIAN PERTANGGUNGAN
pihak ketiga tersebut.
3. Kelalaian Tertanggung dalam melaksanakan kewajibannya 1. Selain dari hal-hal yang diatur pada Pasal 6 ayat (2) dalam Polis
tersebut pada ayat (2) di atas dapat menghilangkan atau ini, Penanggung dan Tertanggung masing-masing berhak
mengurangi hak Tertanggung untuk mendapatkan ganti rugi. setiap waktu menghentikan pertanggungan ini dengan
memberitahukan alasannya. Pemberitahuan penghentian
PASAL 23 dimaksud dilakukan secara tertulis melalui surat tercatat oleh
PEMBAYARAN GANTI RUGI pihak yang menghendaki penghentian pertanggungan
kepada pihak lainnya di alamat terakhir yang diketahui.
Penanggung wajib menyelesaikan pembayaran ganti rugi dalam Penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan Polis
waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak adanya kesepakatan ini, 5 (lima) hari kalender terhitung sejak tanggal pengiriman
tertulis antara Penanggung dan Tertanggung mengenai jumlah surat tercatatnya untuk pemberitahuan tersebut.
ganti rugi yang harus dibayar. 2. Apabila terjadi penghentian pertanggungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) di atas, premi akan dikembalikan
PASAL 24 secara prorata untuk jangka waktu pertanggungan yang
PEMULIHAN HARGA PERTANGGUNGAN belum dijalani, setelah dikurangi biaya akuisisi Penanggung.
Namun demikian, dalam hal penghentian pertanggungan
Setelah terjadi kerugian sebagian pada Kendaraan Bermotor dilakukan oleh Tertanggung dan selama jangka waktu
dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan, Harga pertanggungan yang telah dijalani, telah terjadi klaim yang
Pertanggungan akan berkurang sebesar jumlah ganti rugi. jumlahnya melebihi jumlah premi yang tercantum dalam
Setelah pemulihan suatu kerusakan atau kerugian, Tertanggung Ikhtisar Pertanggungan, maka Tertanggung tidak berhak atas
dapat meminta pemulihan Harga Pertanggungan dengan pengembalian premi untuk jangka waktu pertanggungan yang
membayar tambahan premi yang dihitung secara prorata untuk belum dijalani.
sisa jangka waktu pertanggungan yang belum dijalani. Namun 3. Pertanggungan berakhir setelah terjadi peristiwa yang
demikian Penanggung berhak untuk menolak permintaan tersebut. menyebabkan kendaraan mengalami Kerugian Total.
Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi untuk
PASAL 25 jangka waktu yang belum dijalani, baik untuk jangka waktu
HILANGNYA HAK GANTI RUGI pertanggungan kurang ataupun lebih dari 12 (dua belas)
bulan.
1. Hak Tertanggung atas ganti rugi berdasarkan Polis ini hilang 4. Pertanggungan batal demi hukum apabila diketahui tidak
dengan sendirinya apabila: terdapat hubungan kepemilikan antara Kendaraan Bermotor
1.1. tidak mengajukan tuntutan ganti rugi dalam waktu 12 (dua dengan Tertanggung.
belas) bulan sejak terjadinya kerugian dan/atau 5. Sehubungan ketentuan dalam Pasal ini, Penanggung dan
kerusakan, walaupun pemberitahuan tentang adanya Tertanggung sepakat untuk tidak memberlakukan ketentuan
kejadian telah disampaikan; Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
1.2. tidak menindaklanjuti tuntutan dalam waktu 12 (dua belas) Perdata (KUHPerdata) dan penghentian pertanggungan
bulan sejak Penanggung menyetujui tuntutan ganti rugi. dilakukan tanpa memerlukan persetujuan Pengadilan Negeri.
1.3. tidak mengajukan keberatan atau menempuh upaya
penyelesaian melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian PASAL 28
Sengketa (LAPS) atau upaya hukum lainnya dalam waktu PENGEMBALIAN PREMI
6 (enam) bulan sejak Penanggung memberitahukan
secara tertulis bahwa Tertanggung tidak berhak untuk Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi, kecuali dalam
mendapatkan ganti rugi; hal sebagaimana diatur pada Pasal 8, 10, dan 27 dalam Polis ini.
1.4. tidak melengkapi dokumen klaim sesuai Pasal 14 dalam
Polis ini dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak PASAL 29
permintaan dokumen tertulis oleh Penanggung, kecuali PERSELISIHAN
terdapat kesepakatan lain dengan Penanggung;
1.5. tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Polis ini. 1. Dalam hal timbul perselisihan antara Penanggung dan
2. Hak Tertanggung untuk menuntut ganti rugi dalam jumlah Tertanggung sebagai akibat dari penafsiran atas tanggung
yang lebih besar daripada yang telah disetujui Penanggung jawab atau besarnya ganti rugi dari Polis ini, maka perselisihan
akan hilang apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tersebut akan diselesaikan melalui forum perdamaian atau
Penanggung memberitahukan secara tertulis, Tertanggung musyawarah oleh unit internal Penanggung yang menangani
tidak mengajukan keberatan secara tertulis atau tidak Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan bagi Konsumen.
menempuh upaya penyelesaian melalui Lembaga Alternatif Perselisihan timbul sejak Tertanggung menyatakan secara
Penyelesaian Sengketa (LAPS) atau upaya hukum lainnya. tertulis ketidaksepakatan atas hal yang diperselisihkan.
Penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau
PASAL 26 musyawarah dilakukan dalam waktu paling lama 60 (enam
MATA UANG puluh) hari kalender sejak timbulnya perselisihan.
2. Apabila penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau
Dalam hal premi dan/atau klaim berdasarkan Polis ini ditetapkan musyawarah sebagaimana diatur pada ayat (1) tidak
dalam mata uang asing tetapi pembayarannya dilakukan dengan mencapai kesepakatan, maka ketidaksepakatan tersebut
mata uang rupiah, maka pembayaran tersebut dilakukan dengan harus dinyatakan secara tertulis oleh Penanggung dan
menggunakan kurs jual Bank Indonesia pada saat pembayaran. Tertanggung. Selanjutnya Tertanggung dapat memilih
penyelesaian sengketa di luar pengadilan atau melalui

FORM-ACQ-065-01-21.E251 7
POLIS STANDAR ASURANSI
KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA

pengadilan dengan memilih salah satu klausul penyelesaian


sengketa sebagaimana diatur di bawah ini.

A. LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA (LAPS)


Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Tertanggung
dan Penanggung akan melakukan penyelesaian sengketa
melalui LAPS Sektor Jasa Keuangan di bawah Otoritas Jasa
Keuangan.

B. PENGADILAN
Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Tertanggung
dan Penanggung akan melakukan penyelesaian sengketa
melalui Pengadilan Negeri di wilayah Republik Indonesia.

PASAL 30
PENUTUP

1. Isi Polis ini telah disesuaikan dengan peraturan perundang-


undangan termasuk ketentuan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan.
2. Untuk hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Polis
ini, berlaku ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dan/atau Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.

FORM-ACQ-065-01-21.E251 8

You might also like