a. Observasi
Observasi merupakan salah
yang digunakan dalam penelitian oe pengumpulan data
kualitatif.
Observasi adalah dasar ilmu
dapat bekerja berdasarkan fakta
diperoleh melalui observasi. Data
bantuan berbagai alat yang sanga’
yang sangat kecil (proton dan ele
seperti benda ruang angkasa dap:
Pengetahuan. Para ilmuwan hanya
mengenai dunia kenyataan yang
itu dikumpulkan Pancaindra atau
t canggih, sehingga benda-benda
ktron) ataupun yang sangat jauh
at diobservasi dengan jelas.?
Melalui observasi, peneliti mem jari
: 1 pe pelajari perilaku dan maki
perilaku tersebut. Observasi menjadi observasi Partisipatif (participant
observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar
(overt observation dan covert observation), dan ob: i i
e servas)
berstruktur (unstructured observation). Lane oor
' Observasi partisipatif ada empat macam, yaitu :(1) pasive
participation; (2) moderate participation; (3) active participation; (4)
complete participation.
Pada intinya, observasi dapat dibagi dalam beberapa jenis,
yaitu:
1) Observasi terus terang dan tersamar. Dalam observasi ini
peneliti menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa
ia sedang melakukan penelitian. Jadi, mereka yang diteliti
mengetahui sejak awal sampai akhir tentang akivivitas peneliti.
Akan tetapi, dalam suatu saat, peneliti juga tidak terus terang
atau tersamar dalam observasi untuk menghindari jika data
yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Oleh
karena itu, jika dilakukan dengan terus terang, peneliti tidak
akan diizinkan untuk melakukan observasi.
2) Observasi yang pasif. Observasi partisipasi pasif (passive
participation) dalam mekanismenya, peneliti datang di tempat
kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam
kegiatan tersebut.
Se
3 Yudistira K. Garna, Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Primaco Akademiks,
Bandung, 1999, him. 61-62, Menurutnya, observasi partisiPpast sebagai me!
merupakan gabungan dari metode dan teknis
Telok Ponguplan Data
833) Observasi yang moderat Dalam observas; i
keseimbangan antara peneliti manjadi orang dalam i ter
sebagai orang luar. Peneliti dalam mengumpulkay Pe
observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan, te as
8
semuanya ti,
4) Observasi yang aktif. Dalam observasi ini, Penely,
melakukan segala hal yang dilakukan oleh narasumbe, it,
belum sepenuhnya lengkap. ey,
5) Observasi yang lengkap. Dalam melakukan pengup,
data, peneliti terlibat sepenuhnya terhadap yang dilapt®
sumber data. Jadi, suasananya natural. Peneliti tidak tents
melakukan penelitian. ih
6) Observasi tidak terstruktur. Observasi ini dilakukan dep,
tidak terstruktur karena fokus penelitian belum jelas. Foky,
observasi berkembang selama kegiatan observasi berlangsuy
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tiga,
dipersiapkan secara sistematis tentang yang akan diobservas
Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang
apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, penelig
tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya
berupa rambu-rambu pengamatan.‘
Observasi memiliki tiga tahapan, yaitu sebagai berikut.
a. Observasi deskriptif
Observasi deskriptif dilakukan peneliti pada saat memasuki
situasi sosial tertentu sebagai objek penelitian. Pada tahap
ini, peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti
sehingga ia melakukan penjelajahan umum dan menyeluruh,
melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar,
dan dirasakan. Semua data direkam. Oleh karena itu, hasil
observasi ini disimpulkan dalam keadaan yang belum tertata.
Peneliti harus mendeskripsikan semua Penemuannya.
ee
; 4 Ibid. him. 65.
Manajemen Penehitian
84b, Observasi terfokus
Pada tahap ini, peneliti sudah melakukan mini tour observation,
yaitu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan
pada aspek tertentu. Observasi ini juga dinamakan observasi
terfokus karena pada tahap ini peneliti melakukan analisis
taksonomi sehingga dapat menemukan fokus.
c, Observasi terseleksi
Pada tahap ini, peneliti telah menguraikan fokus yang
diteliti sehingga datanya lebih terperinci. Dengan melakukan
analisis potensial terhadap fokus, peneliti telah menemukan
karakteristik, kontras/dan kesamaan antarkategori, serta
menemukan hubungan antara satu kategori dan kategori yang
lain. Pada tahap ini peneliti dapat menemukan pemahaman
yang mendalam atau hipotesis.
b. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu data tertentu.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti dan mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan
data ini mendasarkan pada laporan tentang diri sendiri atau self-
report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan
pribadi.
Dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang
lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan
situasi dan fenomena yang terjadi, dan hal ini tidak bisa ditemukan
melalui observasi.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sering menggabungkan
teknik observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Selama
melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada
orang-orang yang ada di dalamnya.
Telyik Pengupulan Data 85nN
instrumen. Artinya, dalam menggunak.
instrumen yang digunakan adalah kue
oP hiasa, sehingga tidak akan tery
8
karena telah diang,
v sara
dalam wawancé
enemukan hal-hal yang semula a
h responden dalam wawancary
nditutupi karena dapat Mer, ate,
i
“Bik,
an hal-hal yang ada di luar pe,
Viti memperoleh 8ambaran, Ba
ay
Peneliti dapat ™
terunghapkan ole!
bersifat sensitif atau ing!
nama lembaga
Peneliti dapat menemuk
responden, sehingg@ pene
lebih komprehensif.
Peneliti tidak hanya mengum
beragam, tetapi juga mempero
merasakan suasana situasi Ssh
pulkan daya yang banyak 4
oleh kesan-kesan pribaqj
al yang diteliti.
ay,
1 day
Adapun manfaat wawancara adalah sebagai berikut.
Peneliti dapat berkomunikasi langsung dengan responden,
Peneliti memperoleh jawaban langsung dari responden,
Peneliti dapat mengembangkan pertanyaan secara langsung
sesuai dengan kualitas jawaban responden.
Peneliti memperoleh kualitas jawaban yang apa adanya dan |
tidak terjebak pada subjektivitas peneliti.
Peneliti dapat memperdalam secara langsung dengan |
mengajukan pertanyaan sesuai dengan kapasitas dan kecakapan
responden.
Peneliti akan memperoleh data secukup mungkin, bahkan
data yang tidak berkaitan dapat disimpan sebagai tabungan
data yang berguna untuk mengadakan penelitian lanjutan
atau penelitian yang baru.
PENGGUNAAN KUESIONER (ANGKET) DAN TES
Kuesioner (Angket)
Kata “kuesioner” dipakai untuk menyebutkan metod
‘Ode atau
‘an metode kuesioner,
Stoner. Kuesioner dan
94 Pasa
Mangjemen Penebiianmemiliki persamaan dan perbedaan Persamaaannya,
ancara t
pul data
guesione! dan wawancara sama-sama instrumen pengum
arp) yang, berbentuk serangkaian pertanyaan atau pernyataan.
pengan kata lain, keduanya merupakan instrumen pengumpul
data (IPD) atau alat pengumpul informasi yang diperlukan dalam
n. Adapun perbedaannya, terletak pada kedalaman informasi
an yang diperoleh dan wujudnya, Jawaban/informasi
h dari kuesioner berupa tulisan (tertulis), sedangkan
jawaban/informast yang diperoleh melalui wawancara berupa lisan.
ormasi yang diperoleh dari kuesioner tidak sedalam
ormasi yang, diperoleh dari wawancara.
Tujuan pokok penyusunan kuesioner adalah (1) memperoleh
jnformasi yang, relevan dengan tujuan penelitian; dan (2) memperoleh
informasi yang tingkat kebenaran dan keterpercayaannya (validitas
dan reliabilitas) semaksimal/setinggi mungkin.
wai’
enelitia
atau jawab:
ang diperole!
Selain itu, inf
inf
Bentuk/Macam Kuesioner
a.
Kuesioner dapat dibedakan dalam beberapa jenis, bergantung
pada sudut pandangnya,* yaitu:
4, Dilihat dari bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dibeda-
kan menjadi tiga macam, yaitu:
pertanyaan terbuka (opened question) atau kuesioener
a)
tidak terstruktur;
b) pertanyaan tertutup (closed question) atau kuesioner
terstruktur;
ertutup dan terbuka (kombinasi), yaitu
bentuk pertanyaan yang memberikan kesempatan kepada
responden untuk kemungkinan memilih jawaban yang
telah tersedia atau membuatnya sendiri.
c) pertanyaan t
g motivasi seseorang
dalam penelitian tentan,
yang salah satu
Misalnya,
gah Kejuruan (SMK),
masuk Sekolah Menen:
a
5 Moh. Nazir, op. cit., hlm. 250-254;
102-104; Masri Singarimbun dan Sofian
Lihat Suharsimi Arikunto, op. cif him.
effendi (Ed.)., op. city, him. 132-133.
Tekeik Pengurmpulan Data 95