Professional Documents
Culture Documents
Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Berbasis Simpatika
Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Berbasis Simpatika
net/publication/343968740
CITATIONS READS
0 1,572
2 authors, including:
Ari Prayoga
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
39 PUBLICATIONS 111 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Ari Prayoga on 29 August 2020.
ABSTRACT
At present the use of Simpatika in madrasa education units still has problems
both from the verification and validity of inputted data processing, account
management that is still centralized in madrasa operators or even teachers
who still do not understand the process of using simpatika identity data that
must be managed by the teaching staff . This paper aims to reveal the
implementation of the Simpatics-based teacher and teacher management
information system, including; madrasa policies on the implementation of
simpatika, simpatika-based teacher and educational data input, and
inhibiting factors and the solution to the implementation of simpatika-based
PTK SIM in Madrasah Aliyah Darussalam Sumedang. This research uses a
qualitative approach through descriptive methods. Data collection
techniques are using in-depth interviews, observation, and literature study.
The results showed that; (1) The policy on the use of Simpatika has been
implemented by madrassas under the instruction of madrasa principals
through the legality of internal regulation institutions Decree Number: 001 /
MAS / SK / SIM.PTK / X / 2015 and is responsible for the madrasa head of
curriculum in the field and is run by Madrasa Operators; (2) PTK data input
in Simpatika includes the Simpatika teacher and Education Personnel
program input, including printing SKAKPT, Printing SKBK Workload
Certificate and ratification of SKMT, PTK printing SKMT (Certificate of
Carrying Out Tasks), setting class schedules and class hours ratios,
activeness PTK and PTK cards. (3) The inhibiting factor of sympathetic
implementation still lacks of knowledge and the use of simpatika in elderly
CARs, the individual teacher should manage the delegation of simpatika
account management to madrasa operators by teachers. The solution is to
conduct SIM technical guidance in the madrasas independently,
understanding the rights and responsibilities of using individual accounts of
simpatika teachers.
PENDAHULUAN
Secara umum dalam sistem di simpatika masih banyak permasalahan
yang ditemukan oleh tenaga pendidik berkaitan dengan teknis implementasi
user akun, sistem dan kebijakan PLPG/ inpassing berbasis simpatika, akun
guru yang hilang dan bagaimana dengan nasib guru yang masih jenjang SMA
ketika di sistem menjadi tenaga kependidikan. Tenaga pendidik yang sudah
tampilan informasi yang lengkap, informatif dan terbaru sesuai dengan fitur
yang dipilih. Data-data pada Sistem Aplikasi Lembaga simpatika ini
merupakan pengembangan dari Sistem Informasi Manajemen simpatika versi
1.3 yang kemudian di update menjadi simpatika versi 2.0 terbaru,di dalamnya
terdapat data kegiatan lembaga pendidikan, data Strategis dan data yang
sifatnya dinamis, informatif dan aktual. Sistem aplikasi lembaga pendidikan
simpatika diperlukan untuk menjamin agar pelayanan Lembaga pendidikan
dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif (Widodo, 2015).
Jika melihat fenomena dan penelitian yang dilakukan sebelumnya
apakah implementasi secara prakteknya sistem informasi dalam satuan kerja
telah sesuai dengan konsepsi ideal baik dalam input, proses hingga evaluasi
dan kesesuaian dengan visi dan misi lembaga pendidikan madrasah. Apakah
dalam implementasinya timbul pula problem baik penghambat atau bahkan
yang menjadi pendukung dalam proses implementasi sistem informasi
manajemen pendidikan simpatika di satuan kerja madrasah.
Untuk penggunaan aplikasi simpatika di Madrasah Aliyah Darussalam
Sumedang sendiri karena secara fasilitas jaringan wifi sudah sangat memadai
dan bidang ini langsung oleh operator madrasah sesuai keahlian spesifikasi
dalam ranah SIM tidak terlalu terjadi kendala yang signifikan. Terkecuali jika
memang server pusat sedang terjadi pemutakhiran sistem atau maintenance
itu yang menghambat pelaksanaan input data yang terkadang diberikan
tenggat waktu yang tidak terlalu lama sehingga operator madrasah
memerlukan kerja ekstra sehingga sampai harus bekerja siang dan malam.
Sejauh ini jika data yang akan diinput sebagai bahan pengambilan Keputusan
sudah lengkap akan dapat diproses pula secara cepat sehingga relatif cepat
pula dalam pengambilan keputusannya. Terkait aplikasi simpatika versi yang
baru juga secara berkala memiliki fitur baru hal tersebut bagi operator
madrasah yang kurang update tentang Informasi dan Teknologi (IT) akan
memberikan kendala karena memang dari pihak administrator kantor
kementrian agama minim akan pelatihan, sosialisasi atau bahkan edukasi
terkait aplikasi simpatika. Dari pihak administrator kemenag hanya
memberikan instruksi atau informasi melalui jejaring media sosial WhatsApp
sebagai jalur koordinasi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode
deskriptif (Creswell, 2014). Teknik pengumpulan data adalah dilakukan
melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi kepustakaan. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui tiga sumber
yaitu: (1) wawancara, (2) observasi, (3) dan studi dokumen. Instrumen kunci
dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti mengumpulkan
sendiri data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan studi dokumen.
Namun demikian, peneliti menggunakan pedoman dari masing-masing
teknik pengumpulan data. Analisis data kualitatif yang digunakan pada
penelitian ini yaitu mengacu kepada model interaktif yang dikemukakan oleh
(Miles & Huberman, 1994).
Simpatika yang berbasis sistem transaksi real time online dan self
services technology ini sangat dinilai strategis untuk mendapatkan data
Pendidik serta Kependidikan yang mutakhir dengan pola verifikasi dan
validasi berjenjang melalui administrator yang ditetapkan oleh pimpinan
satuan kerja (Pejabat Pembina Kepegawaian) di tingkat kantor wilayah
provinsi, kantor kemenag kota atau kabupaten, Madrasah Negeri sampai pada
end user (PTK yang bersangkutan) (Amin, 2015).
Menindaklanjuti program pendataan pendidikan serta kependidikan
yang berkesinambungan pada lingkungan madrasah sesuai dengan surat yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor DJ.I/PP.00.6/
3541/2015 tentang penggunaan sistem pendataan pendidik dan tenaga
kependidikan yang dibina oleh Direktorat Pendidikan Madrasah yang
disampaikan kepada seluruh kepala kantor wilayah Up. Kepala bidang
pendidikan madrasah/ pendidikan islam. Mengintruksikan kepada seluruh
pendidik dan tenaga kependidikan di seluruh wilayah untuk melaksanakan
pemutakhiran data PTK (Direktorat Jendral Pendidikan Islam, 2015).
Atas landasan tersebut Madrasah Aliyah Darussalam Sumedang
merespon penggunaan sistem informasi manajemen PTK berbasis Simpatika
yang secara kebijakan oleh kepala madrasah N. Rina Hayati melalui legalitas
regulasi internal lembaga Surat keputusan Nomor 001/MAS
/SK/SIM.PTK/X/2015 penggunaan SIM PTK berbasis Simpatika digulirkan
dengan pelaksana kebijakan di pegang oleh kepala madrasah bidang
kurikulum dan di delegasikan hak aksesnya melalui operator madrasah
sebagai teknisi di bidang sistem informasi manajemen sehingga baik kepala
madrasah, kepala madrasah bidang kurikulum terus berkoordinasi dengan
operator madrasah dalam melakukan input data tenaga pendidik dan
kependidikan agar menjaga validitas dan verifikasi data pendidik dan tenaga
kependidikan.
Gambar 1.1 Fitur Hak Akses Penuh terkait Simpatika oleh Kepala
Madrasah
Jika kotak tersebut berwarna merah berarti proses cetak SKMT tidak
dapat dilanjutkan karena S25a belum diajukan dan disetujui oleh
Administrator Kabupaten /Kota. Sebaliknya jika telah disetujui maka kotak
akan berwarna hijau.
Jalur input data jika di klasifikasikan ada 3 jalur yaitu kepala madrasah/wakil
kepala madrasah, operator madrasah dan tenaga pendidik. Untuk pengajuan
account tenaga pendidik baru itu diajukan ke luar satuan pendidikan
madrasah dan berada di kantor kementrian agama kabupaten atau kota yang
juga mengajukan menggunakan sistem ke kantor wilayah serta pusat.
Prosedur tersebut juga berlaku bagi pelaporan akhir setiap 6 bulan sekali yang
berkaitan dengan pelaporan administrasi tenaga pendidik.
3. Faktor Penghambat Dan Solusi Penggunaan
Tidak seluruh PTK memahami simpatika khususnya guru yang sudah
lanjut usia sehingga terkadang menyulitkan operator dalam input dan proses
data hal tersebut memberikan dampak kerja ganda. Perlu adanya Bimbingan
Teknis (BIMTEK) baik program dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten
Sumedang khususnya Bidang Pendidikan Madrasah yang bertanggungjawab
dalam pengelolaan dan implementasi di tingkat Kabupaten Sumedang.
Kewajiban data dan penggunaan Simpatika terkadang dibebankan kepada
operator madrasah sehingga operator harus mengelola 3 sampai 4 akun PTK
yang kurang merespon dalam melengkapi data yang harus valid, padahal
mekanisme input data di Simpatika sudah sangat disederhanakan agar dalam
implementasinya setiap PTK mudah mengetahui mekanisme dalam
pengelolaan akun individu PTK (Barbera, 2019).
Tenggat waktu yang diberikan oleh kemenag kabupaten yang terkadang
terlambat dalam merespon perkembangan implementasi program baru
khususnya untuk PTK. Seperti ajuan PLPG berbasis Simpatika dan harus
melalui akses Bidang Pendidikan Madrasah kabupaten. Jika informasi
terhambat dan tak sampai kepada satuan kerja madrasah serta Pendidik maka
arus informasi tidak pernah tersampaikan. Memberikan pengertian kepada
PTK untuk melakukan Cek Verifikasi Data di website yang ditentukan. Tugas
Operator madrasah hanya entry data. Seharusnya para pendidik melakukan
verifikasi datanya sendiri, terkait dengan verifikasi dan validasi PTK dan lain
lain. Jika ditemukan data tidak valid, PTK yang bersangkutan harus
berkoordinasi dengan Operator madrasah untuk proses pembetulan. Kalau
kemudian PTK tak memiliki kemampuan untuk Cek Verifikasi data, baru
Operator Sekolah turut membantu. Tentu saja PTK yang bersangkutan harus
mengerti sehingga tak ada pihak yang harus dirugikan, dan ini harus dipahami
oleh kedua belah pihak (Sutarmin, 2019).
Kelengkapan data Pendidik yang masih belum sempurna dilengkapi
baik dokumen Scan ijazah yang harus diupload, Surat Keterangan
pengangkatan Guru tetap yayasan atau Guru tidak tetap yang menjadi
penghambat dalam melengkapi dokumen yang akan dikirim ke pusat. Perlu
PENUTUP
Hasil penelitian Implementasi Sistem Manajemen Informasi
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan berbasis Simpatika di
Madrasah Aliyah Darussalam Sumedang dapat disimpulkan dari temuan dan
hasil pembahasan penelitian, antara lain: Pertama, kebijakan yang
dikeluarkan oleh MAS Darussalam Sumedang merespon penggunaan sistem
informasi manajemen PTK berbasis Simpatika yang secara kebijakan oleh
kepala madrasah N. Rina Hayati melalui legalitas regulasi internal lembaga
Surat keputusan Nomor 001/MAS/SK/SIM. PTK/X/2015 penggunaan SIM
PTK berbasis Simpatika digulirkan dengan pelaksana kebijakan di pegang
oleh kepala madrasah bidang kurikulum. Kedua, input data PTK dalam fitur
simpatika memiliki pola tersendiri dari mulai pengaktifan PTK, penjadwalan,
perhitungan JTM, pencetakan SKAKPT, analisis SKBK, pengesahan SKMT,
analisis kelayakan dalam mengajar, hingga absensi virtual yang digunakan
oleh operator madrasah dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Ketiga, tidak seluruh PTK memahami simpatika khususnya guru yang sudah
lanjut usia sehingga terkadang menyulitkan operator dalam input data dan
pengelolaan akun pendidik hal tersebut memberikan dampak kerja ganda
operator madrasah. Perlu adanya Bimbingan Teknis (BIMTEK) baik program
dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sumedang khususnya Bidang
Pendidikan Madrasah yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dan
implementasi di tingkat Kabupaten Sumedang.
DAFTAR PUSTAKA
Kantor Kementerian Agama. (2019, Februari 05). Simpatika, Ada Masalah
Dan Ada Solusi. Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Indonesia.
Ahmad, L. O., & Sinen, R. (2017). Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran Di Smp Negeri 21 Makassar’,
, 01. Jurnal Idaarah, I(04), 291.
Amin, K. (2015). Kemenag Luncurkan SIMPATIKA. Jakarta, Jakarta,
Indonesia. Diambil kembali dari
https://nasional.tempo.co/read/715774/kemenag-luncurkan-simpatika