You are on page 1of 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/343968740

Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidik Dan Tenaga


Kependidikan Berbasis Simpatika

Article  in  AL-ITQAN JOURNAL OF ISLAMIC SCIENCES AND COMPARATIVE STUDIES · August 2020


DOI: 10.47766/itqan.v10i1.494

CITATIONS READS

0 1,572

2 authors, including:

Ari Prayoga
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
39 PUBLICATIONS   111 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Islamic Leadership in madrasa View project

Academic Supervision in Madrasa View project

All content following this page was uploaded by Ari Prayoga on 29 August 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


57 Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidik

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BERBASIS SIMPATIKA

Oleh: Ari Prayoga1, Badrudin2


1
Prodi MPI Program Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung
2
Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam (PERMA PENDIS) Indonesia
Email: 1ariprayoga@madrasah.id, 2badrudin@uinsgd.ac.id

ABSTRACT
At present the use of Simpatika in madrasa education units still has problems
both from the verification and validity of inputted data processing, account
management that is still centralized in madrasa operators or even teachers
who still do not understand the process of using simpatika identity data that
must be managed by the teaching staff . This paper aims to reveal the
implementation of the Simpatics-based teacher and teacher management
information system, including; madrasa policies on the implementation of
simpatika, simpatika-based teacher and educational data input, and
inhibiting factors and the solution to the implementation of simpatika-based
PTK SIM in Madrasah Aliyah Darussalam Sumedang. This research uses a
qualitative approach through descriptive methods. Data collection
techniques are using in-depth interviews, observation, and literature study.
The results showed that; (1) The policy on the use of Simpatika has been
implemented by madrassas under the instruction of madrasa principals
through the legality of internal regulation institutions Decree Number: 001 /
MAS / SK / SIM.PTK / X / 2015 and is responsible for the madrasa head of
curriculum in the field and is run by Madrasa Operators; (2) PTK data input
in Simpatika includes the Simpatika teacher and Education Personnel
program input, including printing SKAKPT, Printing SKBK Workload
Certificate and ratification of SKMT, PTK printing SKMT (Certificate of
Carrying Out Tasks), setting class schedules and class hours ratios,
activeness PTK and PTK cards. (3) The inhibiting factor of sympathetic
implementation still lacks of knowledge and the use of simpatika in elderly
CARs, the individual teacher should manage the delegation of simpatika
account management to madrasa operators by teachers. The solution is to
conduct SIM technical guidance in the madrasas independently,
understanding the rights and responsibilities of using individual accounts of
simpatika teachers.

ITQAN, Vol. 10, No. 1, January - June 2019


Ari Prayoga, Badrudin 58

Keywords: Simpatika, information systems, management.


ABSTRAK
Dewasa ini penggunaan Simpatika di satuan pendidikan madrasah masih
terdapat problematika baik dari verifikasi dan validitas pengolahan data
yang diinput, pengelolaan akun yang masih terpusat pada operator
madrasah atau pun guru yang masih belum paham pada proses penggunaan
data identitas diri simpatika yang harus dikelola oleh satuan tenaga
pendidik. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap implementasi sistem
informasi manajemen pendidik dan tenaga kependidikan berbasis Simpatika
meliputi; kebijakan madrasah tentang implementasi simpatika, input data
pendidik dan kependidikan berbasis simpatika, dan faktor penghambat serta
solusinya implementasi SIM PTK berbasis Simpatika di Madrasah Aliyah
Darussalam Sumedang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
melalui metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan
teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa; (1) Kebijakan penggunaan Simpatika telah
diimplementasikan oleh madrasah di bawah instruksi kepala madrasah
melalui legalitas regulasi internal lembaga Surat keputusan Nomor:
001/MAS/SK/ SIM.PTK/X/2015 dan ditanggungjawabi Kepala madrasah
bidang kurikulum serta dijalankan oleh Operator Madrasah; (2) Input data
PTK di Simpatika meliputi input program Simpatika Pendidik dan Tenaga
Kependidikan meliputi: pencetakan SKAKPT, Cetak Surat Keterangan
Beban Kerja SKBK dan pengesahan SKMT, PTK mencetak SKMT (Surat
Keterangan Melaksanakan Tugas), pengaturan jadwal kelas dan rasio jam
pelajaran, keaktifan PTK dan kartu PTK. (3) Faktor penghambat
implementasi simpatika masih minim pengetahuan serta penggunaan
Simpatika pada PTK yang sudah lanjut usia, pendelegasian pengelolaan
akun simpatik kepada operator madrasah oleh pendidik yang harusnya
dikelola individu pendidik. Solusinya dengan mengadakan bimbingan teknis
SIM di satuan madrasah secara mandiri, memahamkan hak dan tanggung
jawab penggunaan akun individu simpatik pendidik.
Kata kunci: Simpatika, sistem informasi, manajemen.

PENDAHULUAN
Secara umum dalam sistem di simpatika masih banyak permasalahan
yang ditemukan oleh tenaga pendidik berkaitan dengan teknis implementasi
user akun, sistem dan kebijakan PLPG/ inpassing berbasis simpatika, akun
guru yang hilang dan bagaimana dengan nasib guru yang masih jenjang SMA
ketika di sistem menjadi tenaga kependidikan. Tenaga pendidik yang sudah

ITQAN, Vol. 10, No. 1, January - June 2019


59 Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidik

lanjut usia terkadang memberikan tanggung jawab pengelolaan akun individu


yang harusnya dikelola setiap satuan tenaga pendidik yang malah dibebankan
kepada satu operator madrasah sehingga input berkas dilakukan satu pintu
oleh operator madrasah ( Kantor Kementerian Agama, 2019).
Dinamisnya data guru pada setiap semester menuntut tersedianya
sistem manajemen informasi yang canggih dan mudah diperbaharui. Data
guru yang falid dengan sistem manajemen informasi tersebut, dapat dijadikan
sebagai dasar pada program perencanaan peningkatan mutu yang berkaitan
dengan tenaga pendidik, seperti sertifikasi mata pelajaran, tunjangan profesi
pendidik, training untuk pendidik serta beasiswa untuk para pendidik.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam berharap simpatika ini bisa membantu
menyelesaikan berbagai masalah tentang pendidik dan tenaga kependidikan.
Pendidikan di Indonesia memiliki tantangan yang fundamentalnya ada pada
pendidik. Sebanyak 90% masalah tenaga pendidikan dapat terselesaikan jika
persoalan tenaga pendidik juga dapat dipecahkan. Untuk memecahkan
persoalan pendidik tersebut membutuhkan sistem informasi dan manajemen
tenaga pendidik serta kependidikan yang efektif, efisien (Amin, 2015).
Peningkatan percepatan untuk menguasai Teknologi Informasi bagi para
Tenaga Pendidik serta Kependidikan di lingkungan Kementrian Agama
(Kemenag) Republik Indonesia, Tenaga Pendidik perlu mengoperasikan IT
secara lebih mandiri dan autodidak. Simpatika dibentuk yang bertujuan agar
pendidik di lingkungan kerja Kementrian Agama menjadi unggul dalam
menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi yang tepat guna serta
bermanfaat untuk memajukan dunia pendidikan Indonesia. Sesuai dengan
surat edaran dari Dirjen Pendis nomor DJ.I/PP.00.6/3541 /2015 tanggal 25
September perihal Penggunaan Sistem Pendataan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan pada Binas Direktorat Madrasah (Suara Kuningan, 2017).
Sistem informasi manajemen memiliki tugas dalam pengambilan
keputusan, akan tetapi tugas ini merupakan aspek krisis yang sangat menuntut
kemampuan dalam aspek manajerial dalam mengintegrasikan serta
mengembangkan elemen yang sesuai ke dalam sebuah lembaga pendidikan
secara menyeluruh. Untuk menghadapi permasalahan ataupun tantangan
lingkungan serta kemampuan dalam mengambil keputusan, pihak madrasah
memerlukan strategi yang sesuai agar tujuan dari pendidikan bisa tercapai
secara optimal. Untuk itulah hadir aplikasi SIM berbasis simpatika untuk
mengefektifkan proses pengambilan Keputusan, serta input validitas data
(Ahmad & Sinen, 2017).
Sistem Aplikasi Lembaga pendidikan simpatika ini secara sistem akan
mengolah data spasial, data angka, foto dan dokumen laporan menjadi suatu

ITQAN, Vol. 10, No. 1, January - June 2019


Ari Prayoga, Badrudin 60

tampilan informasi yang lengkap, informatif dan terbaru sesuai dengan fitur
yang dipilih. Data-data pada Sistem Aplikasi Lembaga simpatika ini
merupakan pengembangan dari Sistem Informasi Manajemen simpatika versi
1.3 yang kemudian di update menjadi simpatika versi 2.0 terbaru,di dalamnya
terdapat data kegiatan lembaga pendidikan, data Strategis dan data yang
sifatnya dinamis, informatif dan aktual. Sistem aplikasi lembaga pendidikan
simpatika diperlukan untuk menjamin agar pelayanan Lembaga pendidikan
dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif (Widodo, 2015).
Jika melihat fenomena dan penelitian yang dilakukan sebelumnya
apakah implementasi secara prakteknya sistem informasi dalam satuan kerja
telah sesuai dengan konsepsi ideal baik dalam input, proses hingga evaluasi
dan kesesuaian dengan visi dan misi lembaga pendidikan madrasah. Apakah
dalam implementasinya timbul pula problem baik penghambat atau bahkan
yang menjadi pendukung dalam proses implementasi sistem informasi
manajemen pendidikan simpatika di satuan kerja madrasah.
Untuk penggunaan aplikasi simpatika di Madrasah Aliyah Darussalam
Sumedang sendiri karena secara fasilitas jaringan wifi sudah sangat memadai
dan bidang ini langsung oleh operator madrasah sesuai keahlian spesifikasi
dalam ranah SIM tidak terlalu terjadi kendala yang signifikan. Terkecuali jika
memang server pusat sedang terjadi pemutakhiran sistem atau maintenance
itu yang menghambat pelaksanaan input data yang terkadang diberikan
tenggat waktu yang tidak terlalu lama sehingga operator madrasah
memerlukan kerja ekstra sehingga sampai harus bekerja siang dan malam.
Sejauh ini jika data yang akan diinput sebagai bahan pengambilan Keputusan
sudah lengkap akan dapat diproses pula secara cepat sehingga relatif cepat
pula dalam pengambilan keputusannya. Terkait aplikasi simpatika versi yang
baru juga secara berkala memiliki fitur baru hal tersebut bagi operator
madrasah yang kurang update tentang Informasi dan Teknologi (IT) akan
memberikan kendala karena memang dari pihak administrator kantor
kementrian agama minim akan pelatihan, sosialisasi atau bahkan edukasi
terkait aplikasi simpatika. Dari pihak administrator kemenag hanya
memberikan instruksi atau informasi melalui jejaring media sosial WhatsApp
sebagai jalur koordinasi.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode
deskriptif (Creswell, 2014). Teknik pengumpulan data adalah dilakukan
melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi kepustakaan. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui tiga sumber

ITQAN, Vol. 10, No. 1, January - June 2019


61 Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidik

yaitu: (1) wawancara, (2) observasi, (3) dan studi dokumen. Instrumen kunci
dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti mengumpulkan
sendiri data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan studi dokumen.
Namun demikian, peneliti menggunakan pedoman dari masing-masing
teknik pengumpulan data. Analisis data kualitatif yang digunakan pada
penelitian ini yaitu mengacu kepada model interaktif yang dikemukakan oleh
(Miles & Huberman, 1994).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Kebijakan Penggunaan Simpatika di Madrasah
Latar belakang dalam perubahan aplikasi yang pada awalnya Padamu
Negeri menjadi Simpatika, secara operasionalnya tidak terlalu jauh berbeda
dengan fitur aplikasi Padamu Negeri. Hal tersebut didukung dengan Surat
Edaran dari Dirjen Pendidikan Islam Kementrian Agama RI yang intinya
yaitu Simpatika sebagai aplikasi resmi yang dimiliki Kemenag yang di
kemudian hari akan diiterintegrasikan dengan aplikasi EMIS. Aplikasi
Simpatika adalah kelanjutan dari yang program Padamu Negeri
dikembangkan sendiri oleh Kementrian Agama. Simpatika tidak hanya
digunakana oleh kelembagaan madrasah, akan tetapi juga digunakan oleh
tenaga pendidikan dan kependidikan di lembaga pendidikan seluruh agama
yang ada di Indonesia (Suara Kuningan, 2017).
Pusat Layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Kementrian
Agama merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yaitu Padamu
Negeri yang digagas oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dari 20
Mei 2013 sampai Juni 2015. Pada 17 Agustus 2015, Kementerian Agama
melakukan pengembangan secara mandiri melalui layanan Sistem Informasi
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan Online berbasis sistem SIAP
Padamu Negeri yang bekerjasama dengan salah satu jasa pelayanan
telekomunikasi yaitu PT. Telkom Indonesia. Melalui layanan Sistem
Informasi Manajemen Pendidik serta Kependidikan Online tersebut,
Kemenag mengembangkan berbagai program kerja untuk kebutuhan
Pendidik serta Kependidikan Kemenag, meliputi: Digitalisasi Portofolio
Pendidik serta Kependidikan, Bantuan pengembangan diri yaitu Beasiswa
Pendidik serta Kependidikan, Tunjangan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Diklat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sertifikasi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pemetaan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, dan program-program yang lainnya (Kementrian Agama RI,
2014).

ITQAN, Vol. 10, No. 1, January - June 2019


Ari Prayoga, Badrudin 62

Simpatika yang berbasis sistem transaksi real time online dan self
services technology ini sangat dinilai strategis untuk mendapatkan data
Pendidik serta Kependidikan yang mutakhir dengan pola verifikasi dan
validasi berjenjang melalui administrator yang ditetapkan oleh pimpinan
satuan kerja (Pejabat Pembina Kepegawaian) di tingkat kantor wilayah
provinsi, kantor kemenag kota atau kabupaten, Madrasah Negeri sampai pada
end user (PTK yang bersangkutan) (Amin, 2015).
Menindaklanjuti program pendataan pendidikan serta kependidikan
yang berkesinambungan pada lingkungan madrasah sesuai dengan surat yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor DJ.I/PP.00.6/
3541/2015 tentang penggunaan sistem pendataan pendidik dan tenaga
kependidikan yang dibina oleh Direktorat Pendidikan Madrasah yang
disampaikan kepada seluruh kepala kantor wilayah Up. Kepala bidang
pendidikan madrasah/ pendidikan islam. Mengintruksikan kepada seluruh
pendidik dan tenaga kependidikan di seluruh wilayah untuk melaksanakan
pemutakhiran data PTK (Direktorat Jendral Pendidikan Islam, 2015).
Atas landasan tersebut Madrasah Aliyah Darussalam Sumedang
merespon penggunaan sistem informasi manajemen PTK berbasis Simpatika
yang secara kebijakan oleh kepala madrasah N. Rina Hayati melalui legalitas
regulasi internal lembaga Surat keputusan Nomor 001/MAS
/SK/SIM.PTK/X/2015 penggunaan SIM PTK berbasis Simpatika digulirkan
dengan pelaksana kebijakan di pegang oleh kepala madrasah bidang
kurikulum dan di delegasikan hak aksesnya melalui operator madrasah
sebagai teknisi di bidang sistem informasi manajemen sehingga baik kepala
madrasah, kepala madrasah bidang kurikulum terus berkoordinasi dengan
operator madrasah dalam melakukan input data tenaga pendidik dan
kependidikan agar menjaga validitas dan verifikasi data pendidik dan tenaga
kependidikan.
Gambar 1.1 Fitur Hak Akses Penuh terkait Simpatika oleh Kepala
Madrasah

ITQAN, Vol. 10, No. 1, January - June 2019


63 Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidik

Setelah kebijakan internal tersebut digulirkan maka hingga kini tahun


2018 seluruh kegiatan PTK mengacu pada data di Simpatika sebagai sumber
informasi. Hak akses penuh berada pada puncak pimpinan yaitu kepala
madrasah sehingga kewenangan dan ruang lingkup aksesnya pun berbeda
dengan operator madrasah serta kamad kurikulum. Kebijakan terkait SIM
PTK sudah lama di implementasikan dalam rangka meningkatkan
kompetensi dalam aspek teknologi pada PTK sehingga dalam
pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Lebih dari itu perlu adanya
penguatan teknologi serta akses data yang luas sehingga madrasah pun dapat
masuk ke dalam sistem.
Landasan kebijakan sistem informasi dan manajemen tertuang dalam
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 440 Tahun 2018
tentang tentang Pengelolaan Data dan Informasi pada Kementrian Agama
Republik Indonesia. Dijelaskan secara ruang lingkup pengelolaan data dan
informasi meliputi pengelola, pengelolaan data, kebijakan satu data karena
menimbang Kementrian Agama adalah organisasi vertikal yang harus
menjaga akuntabilitas data. Penanggungjawab data dan informasi di tingkat
Kabupaten/Kota adalah Kepala Kantor Kementrian Kabupaten/Kota hingga
ke satuan kerja madrasah. Alur pengumpulan data pendidikan agama dan
keagamaan jenjang dasar, menengah, dan nonformal, satu tahun ajaran
sebelumnya dilakukan oleh masing-masing lembaga pendidikan dan
dilaporkan ke kantor kementrian agama Kabupaten/ Kota (KMA No.440,
2018).
Secara kebijakan implementasi sistem informasi pada lingkungan
Kementrian Agama RI melalui Surat Edaran Sekretaris Jendral Kementerian
Agama RI Nomor 2940/SJ/DJ/DT.I/HM. 00/4/2016 tentang Penggunaan
Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Simpatika) di

ITQAN, Vol. 10, No. 1, January - June 2019


Ari Prayoga, Badrudin 64

Lingkungan Kementrian Agama (Direktorat Jendral Pendidikan Islam, 2015).


Dalam rangka pengelolaan data dan informasi bagi pendidik dan tenaga
kependidikan yang diperuntukkan bagi pendidik madrasah dan pendidikan
agama di bawah binaan Kementrian Agama. Mengintruksikan seluruh
pendidik untuk menggunakan sistem informasi pendidik dan tenaga
kependidikan Simpatika Siap Online. Membentuk tim khusus yang bertugas
dalam pengelolaan, pengoprasian dan perawatan infrastruktur Simpatika baik
software maupun hardware pada setiap tingkatan baik dari pusat, kantor
wilayah dan kantor kementrian Kabupaten/Kota.
2. Prosedur Input Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Simpatika dikembangkan sebagai media sistem informasi Online untuk
membangun kebijakan atau regulasi berbasis data yang lebih akurat, up to
date dan akuntabel. Dalam pelaksanaannya, Simpatika akan dibersinergikan
serta sebagai media supporting partner bersama sistem EMIS. Simpatika
menjadi sistem informasi untuk mensejahterakan seluruh pendidik di bawah
naungan Kementerian Agama. Lebih lanjutnya disampaikan bahwa
pemutakhiran pelayanan simpatika akan dipergunakan oleh Direktorat
Pendidikan Madrasah sebagai landasan dalam pelaksanaan program
pendidikan serta pengembangan kualitas PTK tunjangan profesi pendidikan
serta pelatihan, penilaian kinerja guru dan Nomor Registrasi guru (NRG)
implementasi portal simpatika diintegrasikan dengan Edukasi Manajemen
Informasi Sistem atau (EMIS) (Kanwil Kementerian Agama, 2019).
Proses keaktifan GTK (Cetak Kartu Digital GTK) dalam satu Madrasah
saat ini tidak lagi harus menunggu persetujuan keaktifan kolektif (S25) dari
KEMENAG setempat, setiap GTK dapat langsung mencetak kartu digital
masing-masing melalui akun GTK-nya. Namun untuk kepala Madrasah tetap
harus melalui prosedur ajuan kolektif (S25) untuk dapat mencetak kartu
digitalnya (D.S25.KKM.DRS, 2018).

Gambar 1.2 Dasbor Keaktifan Kolektif Kepala Madrasah

ITQAN, Vol. 10, No. 1, January - June 2019


65 Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidik

Bagi PTK yang telah memiliki SK Inpassing wajib melakukan verval


Inpassing. Yang tidak melakukannya, SK Inpassingnya bisa dianggap
sebagai SK palsu. Di awal masa verval (Februari), fitur verval Inpassing telah
aktif. Adapun input program Simpatika Pendidik dan Tenaga Kependidikan
meliputi: pencetakan SKAKPT bagi pendidik yang sudah sertifikasi, inpasing
dan PNS. Cetak Surat Keterangan Beban Kerja SKBK dan SKMT, PTK
mencetak SKMT (Surat Keterangan Melaksanakan Tugas) di akun PTK
masing-masing. SKMT ini terdiri atas S29a: SKMT bagi guru yang mengajar
Satminkal Induk di naungan Kemenag. Pada dasbor SKBK & SKMT akan
muncul kotak bertuliskan Madrasah Aliyah Darussalam Sumedang
(D.SKBK/SKMT/ MAS.DRS, 2019).

Gambar 1.3 Dasbord Ajuan Surat Keterangan Beban Kerja (SKBK)

Jika kotak tersebut berwarna merah berarti proses cetak SKMT tidak
dapat dilanjutkan karena S25a belum diajukan dan disetujui oleh
Administrator Kabupaten /Kota. Sebaliknya jika telah disetujui maka kotak
akan berwarna hijau.

ITQAN, Vol. 10, No. 1, January - June 2019


Ari Prayoga, Badrudin 66

Gambar 1.4 Dasbor Pengesahan Surat Keterangan Melaksanakan Tugas


(SKMT)

Verifikasi dan validasi Jumlah jam mengajar dilakukan setiap satu


semester sesuai jadwal mengajar, Pencetakan kartu PTK, absensi Online,
cetak keaktifan PTK pada awal semester.
Gambar 1.5 Jadwal Pelajaran dan JTM Pendidik di Simpatika

Alur atau mekanisme dalam sistem informasi manajemen pendidik dan


tenaga kependidikan berbasis simpatika tergolong mudah yaitu dengan
prosedur pencetakan dokumen yang memiliki kode masing-masing sehingga
tidak membuat sulit pada pendidik dalam melaksanakan input data. Setiap
tenaga pendidik pun diberikan hak akses akun untuk mengakses simpatik
dengan kode dan account unik masing-masing sebagai media untuk
berkomunikasi dan melaporkan segala kegiatan baik dalam segi penilaian
murid kehadiran masing-masing PTK dsb.

ITQAN, Vol. 10, No. 1, January - June 2019


67 Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidik

Jalur input data jika di klasifikasikan ada 3 jalur yaitu kepala madrasah/wakil
kepala madrasah, operator madrasah dan tenaga pendidik. Untuk pengajuan
account tenaga pendidik baru itu diajukan ke luar satuan pendidikan
madrasah dan berada di kantor kementrian agama kabupaten atau kota yang
juga mengajukan menggunakan sistem ke kantor wilayah serta pusat.
Prosedur tersebut juga berlaku bagi pelaporan akhir setiap 6 bulan sekali yang
berkaitan dengan pelaporan administrasi tenaga pendidik.
3. Faktor Penghambat Dan Solusi Penggunaan
Tidak seluruh PTK memahami simpatika khususnya guru yang sudah
lanjut usia sehingga terkadang menyulitkan operator dalam input dan proses
data hal tersebut memberikan dampak kerja ganda. Perlu adanya Bimbingan
Teknis (BIMTEK) baik program dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten
Sumedang khususnya Bidang Pendidikan Madrasah yang bertanggungjawab
dalam pengelolaan dan implementasi di tingkat Kabupaten Sumedang.
Kewajiban data dan penggunaan Simpatika terkadang dibebankan kepada
operator madrasah sehingga operator harus mengelola 3 sampai 4 akun PTK
yang kurang merespon dalam melengkapi data yang harus valid, padahal
mekanisme input data di Simpatika sudah sangat disederhanakan agar dalam
implementasinya setiap PTK mudah mengetahui mekanisme dalam
pengelolaan akun individu PTK (Barbera, 2019).
Tenggat waktu yang diberikan oleh kemenag kabupaten yang terkadang
terlambat dalam merespon perkembangan implementasi program baru
khususnya untuk PTK. Seperti ajuan PLPG berbasis Simpatika dan harus
melalui akses Bidang Pendidikan Madrasah kabupaten. Jika informasi
terhambat dan tak sampai kepada satuan kerja madrasah serta Pendidik maka
arus informasi tidak pernah tersampaikan. Memberikan pengertian kepada
PTK untuk melakukan Cek Verifikasi Data di website yang ditentukan. Tugas
Operator madrasah hanya entry data. Seharusnya para pendidik melakukan
verifikasi datanya sendiri, terkait dengan verifikasi dan validasi PTK dan lain
lain. Jika ditemukan data tidak valid, PTK yang bersangkutan harus
berkoordinasi dengan Operator madrasah untuk proses pembetulan. Kalau
kemudian PTK tak memiliki kemampuan untuk Cek Verifikasi data, baru
Operator Sekolah turut membantu. Tentu saja PTK yang bersangkutan harus
mengerti sehingga tak ada pihak yang harus dirugikan, dan ini harus dipahami
oleh kedua belah pihak (Sutarmin, 2019).
Kelengkapan data Pendidik yang masih belum sempurna dilengkapi
baik dokumen Scan ijazah yang harus diupload, Surat Keterangan
pengangkatan Guru tetap yayasan atau Guru tidak tetap yang menjadi
penghambat dalam melengkapi dokumen yang akan dikirim ke pusat. Perlu

ITQAN, Vol. 10, No. 1, January - June 2019


Ari Prayoga, Badrudin 68

adanya agenda khusus sosialisasi dan bimbingan teknis oleh operator


madrasah langsung terkait penggunaan SIM berbasis SIMPATIKA untuk
tenaga pendidik agar dalam kelengkapan dokumen yang harus di input dapat
segera di selesaikan dengan cepat.

PENUTUP
Hasil penelitian Implementasi Sistem Manajemen Informasi
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan berbasis Simpatika di
Madrasah Aliyah Darussalam Sumedang dapat disimpulkan dari temuan dan
hasil pembahasan penelitian, antara lain: Pertama, kebijakan yang
dikeluarkan oleh MAS Darussalam Sumedang merespon penggunaan sistem
informasi manajemen PTK berbasis Simpatika yang secara kebijakan oleh
kepala madrasah N. Rina Hayati melalui legalitas regulasi internal lembaga
Surat keputusan Nomor 001/MAS/SK/SIM. PTK/X/2015 penggunaan SIM
PTK berbasis Simpatika digulirkan dengan pelaksana kebijakan di pegang
oleh kepala madrasah bidang kurikulum. Kedua, input data PTK dalam fitur
simpatika memiliki pola tersendiri dari mulai pengaktifan PTK, penjadwalan,
perhitungan JTM, pencetakan SKAKPT, analisis SKBK, pengesahan SKMT,
analisis kelayakan dalam mengajar, hingga absensi virtual yang digunakan
oleh operator madrasah dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Ketiga, tidak seluruh PTK memahami simpatika khususnya guru yang sudah
lanjut usia sehingga terkadang menyulitkan operator dalam input data dan
pengelolaan akun pendidik hal tersebut memberikan dampak kerja ganda
operator madrasah. Perlu adanya Bimbingan Teknis (BIMTEK) baik program
dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sumedang khususnya Bidang
Pendidikan Madrasah yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dan
implementasi di tingkat Kabupaten Sumedang.

DAFTAR PUSTAKA
Kantor Kementerian Agama. (2019, Februari 05). Simpatika, Ada Masalah
Dan Ada Solusi. Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Indonesia.
Ahmad, L. O., & Sinen, R. (2017). Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran Di Smp Negeri 21 Makassar’,
, 01. Jurnal Idaarah, I(04), 291.
Amin, K. (2015). Kemenag Luncurkan SIMPATIKA. Jakarta, Jakarta,
Indonesia. Diambil kembali dari
https://nasional.tempo.co/read/715774/kemenag-luncurkan-simpatika

ITQAN, Vol. 10, No. 1, January - June 2019


69 Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidik

Barbera, E. (2019, Januari 16). Dokumen Hasil Wawancara bersama Tenaga


Pendidik Sertifikasi/Inpassing Mata Pelajaran Bahasa Indonesia MAS
Darussalam . Sumedang, Jawa Barat, Indonesia.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and
Mixed Methods Approaches (Ke 4 ed.). Thousand Oaks, California:
SAGE Publications, Inc.
D.S25.KKM.DRS. (2018, Februari 05). Dokumen Surat Keaktifan Kolektif
Madrasah Aliyah Darussalam Sumedang. Sumedang, Jawa Barat,
Indonesia.
D.SKBK/SKMT/ MAS.DRS. (2019, Februari 05). Dokumen Simpatika
SKBK dan SKMT Tahun Pelajaran 2018-2019 MAS Darussalam
Sumedang. Sumedang, Jawa Barat, Indonesia.
Direktorat Jendral Pendidikan Islam. (2015, Juni 05). Surat Pelaksanaan
Layanan Simpatika Untuk Kantor Wilayah Se-Indonesia. Jakarta,
Jakarta, Indonesia.
Kanwil Kementerian Agama. (2019, Januari). Kakanwil : Tingkatkan
Pengelolaan Simpatika. Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Kementrian Agama RI. (2014, Maret 17). Panduan Sistem Informasi
Manajemen Simpatika Versi 2.0. Jakarta, Jakarta, Indonesia. Diambil
kembali dari http://simas.kemenag.go.id/
KMA No.440. (2018, Februari 14). Keputusan Menteri Agama Nomor 440
Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Data Dan Informasi Pada
Kementerian Agama Republik Indonesia. Jakarta, Jakarta, Indonesia.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis (Ke 2
ed.). London, Inggris Raya: SAGE Publications, Inc.
Suara Kuningan. (2017, Januari 02). Sosialisasi SIMPATIKA Bagi Madrasah
Dan RA Se-Kabupaten Kuningan. Kabupaten Kuningan, Jawa Barat,
Indonesia. Diambil kembali dari
http://www.suarakuningan.com/2015/11/sosialisasi-simpatika-bagi-
madrasah-dan.html
Sutarmin, D. (2019, Januari 15). Dokumen hasil wawancara bersama
Operator Madrasah Aliyah Darussalam Sumedang. Sumedang, Jawa
Barat, Indonesia.
Widodo, A. (2015). Peningkatan Daya Saing Madrasah Melalui Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan Yang Terpadu Dan Terintegrasi.
Jurnal BDK Surabaya, I(07), 3.

ITQAN, Vol. 10, No. 1, January - June 2019

View publication stats

You might also like