You are on page 1of 71

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI

PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK BUAH MENGKUDU


Morinda citrifolia L. TERHADAP PROFIL DARAH
IKAN NILA Oreochromis niloticus

THE EFFECT OF SOAKING NONI FRUIT Morinda citrifolia L.


EXTRACT TO HEMATOLOGY OF TILAPIA Oreochromis niloticus

PROGRAM S-1 AKUAKULTUR

Oleh:

M. TANDO RIDHO PRATAMA


BANDAR LAMPUNG - LAMPUNG

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ii

Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : M. Tando Ridho Pratama


N I M : 141611123003
Tempat, tanggal lahir : Bandar Lampung, 29 Oktober 1993
Alamat : Jl. Bunga Lili 6 Blok 7 G No. 3 Perumnas Way Kandis,
Bandar Lampung, Lampung Telp./HP 08994304810
Judul Skripsi : Pengaruh Perendaman Ekstrak Buah Mengkudu Morinda
citrifolia L. Terhadap Profil Darah Ikan Nila
Oreochromis niloticus
Pembimbing : 1. Dr. Woro Hastuti Satyantini, Ir., M.Si.
2. Sudarno, Ir., M. Kes.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa hasil tulisan laporan Skripsi yang


saya buat adalah murni hasil karya saya sendiri (bukan plagiat) yang berasal dari
Dana Penelitian : Mandiri / Proyek Dosen / Hibah / PKM. (coret yang tidak perlu)
Di dalam skripsi / karya tulis ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian
tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau
meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah
sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya,
serta kami bersedia :

1. Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Fakultas


Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga;
2. Memberikan ijin untuk mengganti susunan penulis pada hasil tulisan skripsi /
karya tulis saya ini sesuai dengan peranan pembimbing skripsi;
3. Diberikan sanksi akademik yang berlaku di Universitas Airlangga, termasuk
pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh (sebagaimana diatur di
dalam Pedoman Pendidikan Unair 2010/2011 Bab. XI pasal 38 – 42), apabila
dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin
atau meniru tulisan orang lain yang seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri

Demikian surat pernyataan yang saya buat ini tanpa ada unsur paksaan dari
siapapun dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

ii

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
iii

SKRIPSI

PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK BUAH MENGKUDU


Morinda citrifolia L. TERHADAP PROFIL DARAH
IKAN NILA Oreochromis niloticus

THE EFFECT OF SOAKING NONI FRUIT Morinda citrifolia L.


EXTRACT TO HEMATOLOGY OF TILAPIA Oreochromis niloticus

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan
Pada Program Studi S-1 Akuakultur
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Oleh :

M. TANDO RIDHO PRATAMA


NIM. 141611123003

Menyetujui,
Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama, Pembimbing Serta,

Dr. Woro Hastuti Satyantini, Ir., M.Si. Sudarno, Ir., M.Kes.


NIP. 19610907 198903 2 001 NIP. 19550713 198601 1 001

iii

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
iv

SKRIPSI

PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK BUAH MENGKUDU


Morinda citrifolia L. TERHADAP PROFIL DARAH
IKAN NILA Oreochromis niloticus

THE EFFECT OF SOAKING NONI FRUIT Morinda citrifolia L.


EXTRACT TO HEMATOLOGY OF TILAPIA Oreochromis niloticus

Oleh :

M. Tando Ridho Pratama


NIM. 141611123003

Telah diujikan pada


Tanggal : 15 November 2018

KOMISI PENGUJI SKRIPSI


Ketua : Dr. Laksmi Sulmartiwi, S.Pi., MP.
Sekretaris Penguji : Dr. Akhmad Taufiq Mukti, S.Pi., M.Si.
Anggota : Putri Desi Wulan Sari, S.Pi., M.Si.
Dr. Woro Hastuti Satyantini, Ir., M.Si.
Sudarno, Ir., M.Kes.

Surabaya, 28 Januari 2019


Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Airlangga
Dekan,

iv

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
v

RINGKASAN

M. TANDO RIDHO PRATAMA. Pengaruh Perendaman Ekstrak Buah


Mengkudu Morinda citrifolia L. Terhadap Profil Darah Ikan Nila
Oreochromis niloticus. Dosen Pembimbing Dr. Woro Hastuti Satyantini, Ir.,
M.Si., dan Sudarno, Ir., M.Kes.

Budidaya ikan nila Oreochromis niloticus tidak dapat dipisahkan dari


tingginya resiko tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit, seperti virus,
bakteri dan patogen lainnya. Pemberian ekstrak buah mengkudu Morinda
citrifolia L. dengan metode perendaman merupakan upaya untuk meningkatkan
respon imun ikan terhadap serangan penyakit. Ekstrak buah mengkudu yang
diterima oleh ikan dari lingkungannya dapat mempengaruhi struktur sel dan
jaringan. Profil darah merupakan salah satu indikator adanya perubahan respon
imun akan pengaruh zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Efektivitas konsentrasi
ekstrak buah mengkudu terhadap parameter profil darah belum banyak diketahui,
sehingga penelitian mengenai pengaruh perendaman ekstrak buah mengkudu
terhadap profil darah ikan nila perlu dilakukan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perendaman
ekstrak buah mengkudu terhadap perubahan profil darah ikan nila. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan
Acak Lengkap (RAL), enam perlakuan dan empat ulangan, yaitu A (0 g/L), B (3,6
g/L), C (4,2 g/L), D (4,8 g/L), E (5,4 g/L) dan F (6 g/L). Parameter utama yang
diamati adalah total eritrosit, total leukosit, kadar hemoglobin dan kadar glukosa
darah. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA kemudian
dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perendaman ekstrak buah
mengkudu berbeda nyata (P<0,05) terhadap profil darah, yaitu total eritrosit, total
leukosit, kadar hemoglobin dan kadar glukosa darah ikan nila. Konsentrasi ekstrak
buah mengkudu 4,8 g/L merupakan konsentrasi terbaik untuk meningkatkan
imunitas dengan persentase kelulushidupan lebih dari 50% hingga akhir penelitian
96 jam.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
vi

SUMMARY

M. TANDO RIDHO PRATAMA. THE EFFECT OF SOAKING NONI


FRUIT Morinda citrifolia L. EXTRACT TO HEMATOLOGY OF TILAPIA
Oreochromis niloticus. Academic Advisor Dr. Woro Hastuti Satyantini, Ir.,
M.Si., and Sudarno, Ir., M.Kes.

The cultivation of tilapia Oreochromis niloticus is an inseparable from the


high risk of mortality caused by diseases, such as viruses, bacteria and other
pathogens. Provision of noni fruit Morinda citrifolia L. extract by soaking method
is an attempt to improve the fish's immune response to disease attacks. Extract of
noni fruit received by fish from its environment can affect cell structure and
tissue. Hematology is one indicator of changes in the immune response to the
influence of foreign substances that enter the body. The effectiveness of noni fruit
extract concentration on hematology parameters has not been widely known, so
research on the effect of soaking of noni fruit extract on hematology of tilapia
needs to be done.
The purpose of this study was to determine the effect of soaking of noni
fruit extract on changes in hematology of tilapia. The method used in this study
was an experimental method with a completely randomized design (CRD), six
treatments and four replications, namely A (0 g/L), B (3.6 g/L), C (4.2 g/L ), D
(4.8 g/L), E (5.4 g/L) and F (6 g/L). The main parameters observed were total
erythrocyte, total leukocyte, hemoglobin level and blood glucose level. The data
obtained were analyzed using ANOVA then continued with Duncan's Multiple
Range Test.
The results of this study indicate that the soaking of noni fruit extract was
significantly different (P<0.05) on blood profile, that is total erythrocytes, total
leukocytes, hemoglobin level and blood glucose level of tilapia. The concentration
of 4.8 g/L noni fruit extract is the best concentration to improve immunity and
survival rate of tilapia more than 50% until the end of research 96th hours.

vi

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
vii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul
Pengaruh Perendaman Ekstrak Buah Mengkudu Morinda citrifolia L.
Terhadap Profil Darah Ikan Nila Oreochromis niloticus. Skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi
S-1 Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga,
Surabaya.
Penulis sangat menyadari Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan Skripsi. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis, umumnya dapat memberikan informasi bagi semua pihak dan masyarakat
luas.

Surabaya, November 2018

Penulis

vii

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
viii

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, dengan penuh rasa hormat penulis haturkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Mirni Lamid., drh. MP, selaku Dekan Fakultas Perikanan dan
Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.
2. Bapak Agustono, Ir., M.Kes selaku dosen wali yang telah memberikan
motivasi dalam bidang akademik dan non akademik.
3. Ibu Dr. Woro Hastuti Satyantini, Ir., M.Si selaku Dosen Pembimbing
Utama dan Bapak Sudarno, Ir., M.Kes selaku Dosen Pembimbing Serta
yang telah memberikan arahan, masukan serta bimbingan sejak
penyusunan proposal hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dr. Laksmi Sulmartiwi, S.Pi, MP., Bapak Dr. Akhmad Taufiq Mukti,
S.Pi., M.Si dan Ibu Putri Desi Wulan Sari, S.Pi., M.Si., selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukan, kritik dan saran atas
penyempurnaan Skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan staf kependidikan Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Airlangga yang telah membantu dalam pelaksanaan dan
penyelesaian skripsi ini.
6. Ayah, Ibu, dan Adik yang senantiasa memberikan dukungan moril dan
materiil dalam menyelesaikan skripsi ini..
7. Tim penelitian MengkuduSquad dan teman-teman Alihjenis Budidaya
Perairan 2016 yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan
penulis untuk menyelesaikan penyusunan karya ilmiah skripsi ini.

viii

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ix

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ..........................................................................................................v
SUMMARY ......................................................................................................... ..vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
UCAPAN TERIMA KASIH ...............................................................................viii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xiii
I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 3
1.4 Manfaat........................................................................................................ 3
II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 4
2.1 Mengkudu .................................................................................................... 4
2.1.1 Klasifikasi ........................................................................................... 4
2.1.2 Morfologi............................................................................................4
2.1.3 Kandungan Bioaktif Buah Mengkudu................................................5
2.2 Ikan Nila ......................................................................................................7
2.2.1 Klasifikasi ...........................................................................................7
2.2.2 Morfologi............................................................................................8
2.3 Hematologi ..................................................................................................9
2.3.1 Sel Darah Merah (Eritrosit) ..............................................................10
2.3.2 Sel Darah Putih (Leukosit) ...............................................................11
2.3.3 Glukosa Darah ..................................................................................12
2.3.4 Hemoglobin ......................................................................................13
III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS.........................................15
3.1 Kerangka Konseptual ................................................................................15

ix

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
x

3.2 Hipotesis ....................................................................................................20


IV METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................21
4.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................21
4.2 Materi Penelitian .......................................................................................21
4.2.1 Alat Penelitian...................................................................................21
4.2.2 Bahan Penelitian ...............................................................................21
4.3 Metode Penelitian ......................................................................................22
4.3.1 Rancangan Penelitian .......................................................................22
4.3.2 Variabel Penelitian ...........................................................................23
4.3.3 Prosedur Kerja ..................................................................................23
4.3.4 Parameter Penelitian .........................................................................28
4.3.5 Analisis Data ....................................................................................28
4.4 Diagram Alir Penelitian .............................................................................29
V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................30
5.1 Hasil ...........................................................................................................30
5.1.1 Sel Darah Merah (Eritrosit) ..............................................................30
5.1.2 Sel Darah Putih (Leukosit) ...............................................................31
5.1.3 Hemoglobin ......................................................................................33
5.1.4 Glukosa Darah ..................................................................................34
5.1.5 Kualitas Air ......................................................................................35
5.1.5 Kelulushidupan .................................................................................36
5.2 Pembahasan ...............................................................................................37
VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................42
6.1 Kesimpulan ................................................................................................42
6.2 Saran ..........................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................43
LAMPIRAN ..........................................................................................................48

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Desain Penelitian..............................................................................................21


4.2 Desain Pengacakan Akuarium .........................................................................21
5.1 Hasil Total Eritrosit ..........................................................................................30
5.2 Hasil Total Leukosit ........................................................................................32
5.3 Hasil Kadar Hemoglobin .................................................................................35
5.4 Hasil Kadar Glukosa Darah.............................................................................35
5.5 Hasil Kualitas Air ............................................................................................37
5.6 Hasil Kelulushidupan ......................................................................................37

xi

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Buah mengkudu.................................................................................................5


2.2 Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)....................................................8
2.3 Eritrosit dan Jenis Leukosit Ikan........................................................................9
3.1 Bagan Kerangka Konseptual Penelitian...........................................................19
4.4 Diagram Alir Penelitian...................................................................................28

xii

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Uji pendahuluan LC50-96jam ............................................................................51


2. Hasil pengukuran total eritrosit pengamatan jam ke-24 ...................................52
3. Hasil pengukuran total eritrosit pengamatan jam ke-96 .................................. 53
4. Hasil pengukuran total leukosit pengamatan jam ke-24 .................................. 54
5. Hasil pengukuran total leukosit pengamatan jam ke-96 .................................. 55
6. Hasil pengukuran kadar hemoglobin pengamatan jam ke-24 .......................... 56
7. Hasil pengukuran kadar hemoglobin pengamatan jam ke-96 .......................... 57
8. Hasil pengukuran kadar glukosa darah pengamatan jam ke-24 ........................58
9. Hasil pengukuran kadar glukosa darah pengamatan jam ke-96 ........................59
10. Dokumentasi penelitian ...................................................................................60

xiii

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
iv

iv

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan nila Oreochromis niloticus dikenal sebagai ikan yang memiliki

pertumbuhan yang sangat pesat dan tingkat produktivitasnya tinggi, sehingga ikan

nila menjadi komoditas budidaya perikanan andalan di Indonesia (Putri dkk.,

2013). Budidaya ikan nila tidak dapat dipisahkan dari tingginya resiko tingkat

kematian yang disebabkan oleh gangguan penyakit, baik infeksi oleh virus,

bakteri, jamur, maupun patogen lainnya (Aisiah, 2012). Buah mengkudu Morinda

citrifolia L. terbukti efektif digunakan sebagai bahan imunostimulan dalam upaya

preventif mempengaruhi respon imun tubuh melawan penyakit patogen (Chan-

Blanco et al., 2006).

Wang et al. (2002) melaporkan bahwa ekstrak buah mengkudu memiliki

kandungan bioaktif yaitu skopoletin, octoanoic acid, kalium, vitamin C, alkaloid,

antrakuinon, β-sitosterol, karoten, vitamin A, glikosida flavonoid, linoleat acid,

alizarin, amino acid, acubin, L-asperuloside, kaproat acid, kaprilat acid, ursolat

acid, rutin, pro-xeronine dan terpenoid. Kandungan bioaktif ekstrak buah

mengkudu menghasilkan efek terapeutik seperti analgesik, antimikrobial,

antioksidan, antikanker, antiinflamatori dan imunostimulan (Chan-Blanco et al.,

2006).

Haryani dkk. (2012) menyatakan bahwa pengobatan ikan menggunakan

metode perendaman mempermudah proses pengobatan pada benih ikan dalam

skala banyak. Ekstrak buah mengkudu sebagai imunostimulator pada kondisi

tertentu mampu memodulasi fungsi dan aktivitas sistem imun dengan cara

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2

merangsang dan memperbaiki fungsi sistem imun, sehingga menyebabkan

perubahan fisiologi yang mempengaruhi profil darah (Zumrotul, 2013).

Beberapa kandungan ekstrak buah mengkudu yang bermanfaat ialah

senyawa flavonoid, saponin, dan skopoletin. Flavonoid mampu meningkatkan sel

darah merah dan hemoglobin, serta menurunkan kadar glukosa darah

(Wahjuningrum et al., 2008). Saponin berfungsi sebagai inhibitor enzim alfa-

glukosidase yang dapat menurunkan kadar glukosa darah, serta merangsang sel β

pankreas untuk menghasilkan lebih banyak insulin (Nayak dkk., 2009).

Selanjutnya, skopoletin dapat meningkatkan aktifitas fagositosis dan kapasitas

makrofag, mengikat serotonin, dan memperlebar pembuluh darah (Solomon,

1998). Ekstrak buah mengkudu digunakan sebagai imunostimulan bagi ikan, akan

tetapi belum banyak diketahui mengenai tingkat toksisitasnya pada ikan nila dan

korelasinya terhadap perubahan profil darah ikan nila. Uji toksisitas mengkudu

pada ikan nila dapat diketahui berdasarkan analisis Lethality Concentration 50

(LC50) dalam uji kesehatan ikan (Al-Attar, 2005).

Hasil penelitian yang dilakukan Kinasih et al. (2013) menunjukkan, terjadi

kematian ikan mas Cyprinus carpio yang disebabkan oleh zat toksikan dari

ekstrak daun babadotan Ageratum conyzoides yaitu saponin, flavonoid, polifenol

yang terserap ke dalam tubuh ikan berinteraksi dengan membran sel dan enzim.

Senyawa aktif antimikroba jika pada konsentrasi yang tinggi dapat meracuni

benih ikan nila karena adanya senyawa antimikroba yang bersifat racun yaitu

senyawa saponin (Ezraneti dan Fajri, 2013). Dilaporkan oleh Deng et al. (2012)

bahwa toksisitas ekstrak berupa aquous bunga mengkudu yang di uji

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3

menggunakan Brine Shrimp Lethality Test (BLST) diperoleh hasil LC50 yaitu

76,13%. Selain itu, hasil uji LD50 ekstrak buah mengkudu selama 24 jam tidak

bersifat racun bagi ikan nila pada konsentrasi 1,42 g/L (Muharrama dkk., 2015).

Pemeriksaan darah bermanfaat untuk membantu meneliti sistem imun,

diagnosa penyakit dan mengetahui status kesehatan ikan (Salasia dkk., 2001).

Sejauh ini pengaruh konsentrasi ekstrak buah mengkudu dengan metode

perendaman terhadap profil darah ikan nila belum banyak dilaporkan, maka perlu

dilakukan penelitian terhadap total eritrosit, total leukosit, kadar hemoglobin dan

glukosa darah ikan nila.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dapat diidentifikasi adalah apakah ekstrak buah mengkudu

mempengaruhi total eritrosit, total leukosit, kadar hemoglobin dan glukosa darah

ikan nila, serta berapa konsentrasi terbaik untuk meningkatkan imunitas ikan nila?

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah

mengkudu terhadap total eritrosit, total leukosit, kadar hemoglobin dan glukosa

darah ikan nila, serta berapa konsentrasi terbaik untuk meningkatkan imunitas

ikan nila.

1.4 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan

mengenai pengaruh ekstrak buah mengkudu terhadap total eritrosit, total leukosit,

kadar hemoglobin dan glukosa darah ikan nila.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mengkudu

2.1.1 Klasifikasi

Tanaman mengkudu Morinda citrifolia L. diklasifikasikan sebagai berikut

(Djauhariya, 2003).

Filum : Angiospermae
Sub filum : Dicotyledoneae
Divisi : Malvales / Columniferae
Famili : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies : Morinda citrifolia L.

Gambar 2.1 Buah mengkudu (Kusuma et al., 2017)

2.1.2 Morfologi

Suryowinoto (1997) menyatakan bahwa mengkudu termasuk jenis

tanaman pohon dan berbatang bengkok, ketinggiannya mencapai 3-8 m, berdaun

tunggal dengan ujung dan pangkal runcing. Buah mengkudu berbentuk bongkol

dengan permukaan buah benjol-benjol tidak teratur, berukuran panjang 5-10 cm

dan lebar 3-6 cm, buah muda yang belum masak berwarna hijau, kemudian

berubah warna kuning-kuningan pada saat buah telah masak, serta daging

buahnya berair.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5

2.1.3 Kandungan Bioaktif Buah Mengkudu

Buah mengkudu yang biasa disebut noni atau pace, memiliki kandungan

bioaktif yaitu skopoletin, octoanoic acid, kalium, vitamin C, alkaloid,

antrakuinon, β-sitosterol, karoten, vitamin A, glikosida flavonoid, linoleat acid,

alizarin, amino acid, acubin, L-asperuloside, kaproat acid, kaprilat acid, ursolat

acid, rutin, pro-xeronine dan terpenoid (Wang et al., 2002). Ekstrak buah

mengkudu memiliki efek terapeutik sebagai analgesik, antimikrobia, antioksidan,

antikanker, antiinflamatori dan imunostimulan (Chan-Blanco et al., 2006).

Manfaat buah mengkudu menurut penelitian Nayak dkk. (2009) bahwa

ekstrak buah mengkudu berfungsi sebagai obat diabetes karena dapat menurunkan

kadar glukosa darah di dalam tubuh. Selain itu, kandungan buah mengkudu

memiliki efek imunostimulan bagi tubuh. Pemberian ekstrak buah mengkudu

mampu meningkatkan respon fisiologi makrofag dan persentase jumlah sel

leukosit (Aldi dkk., 2016). Ekstrak buah mengkudu mampu mengaktivasi dan

meningkatkan sistem imun dengan cara merangsang dan memperbaiki fungsi

sistem imun (Zumrotul, 2013).

A. Flavonoid

Flavonoid merupakan senyawa aktif polifenol yang dapat meningkatkan

eritropoiesis (proses pembentukan eritrosit), berfungsi sebagai antioksidan dalam

menghambat peroksidasi lipid yang terjadi akibat stres oksidatif, menghambat

enzim alfa-glikosidase sehingga menunda penyerapan glukosa yang dapat

menurunkan kadar glukosa darah (Wahjuningrum et al., 2008). Flavonoid dapat

merangsang sel-sel fagosit untuk melakukan respon fagositosis (Nugroho, 2012).

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6

Wahjuningrum et al. (2008) melaporkan bahwa aktivitas flavonoid yang

terkandung pada setiap tanaman dapat meningkatkan kadar hemoglobin di dalam

darah, serta meningkatkan kinerja organ-organ penghasil darah sehingga produksi

darah meningkat. Kandungan flavonoid dalam buah mengkudu mentah adalah

2.826 mg/kg, buah mengkudu matang 1.528 mg/kg, dan buah mengkudu sangat

matang 1.468 mg/kg (Singh et al., 2016).

B. Skopoletin

Skopoletin merupakan fitonutrien yang dapat mengikat serotonin.

Serotonin adalah salah satu zat penting didalam trombosit yang melapisi saluran

pencernaan dan otak, serta memiliki peran sebagai neurotransmiter dan perkusor

hormon melatonin (Harrison, 2000). Skopoletin berguna memperlebar saluran

pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah

agar meringankan kerja jantung dalam memompa darah sehingga tekanan darah

menjadi normal, tetapi tidak dapat menurunkan tekanan darah yang telah normal

(Solomon, 1998). Selain itu, skopoletin mampu meningkatkan aktifitas fagositosis

dan kapasitas makrofag sel darah putih (Aldi dkk., 2016). Sholehah (2010)

melaporkan bahwa pengukuran kandungan skopoletin pada buah mengkudu

mentah 95,95 g/kg, buah matang 289 g/kg, dan sangat matang 70,55 g/kg.

C. Saponin

Saponin merupakan senyawa aktif permukaan yang membentuk larutan

koloidal, sehingga dapat menimbulkan busa jika dikocok dalam air serta tidak

akan hilang dengan penambahan asam. Saponin merupakan senyawa yang

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7

beracun untuk ikan, karena memiliki aktivitas hemolisis yang dapat merusak

eritrosit serta dapat menghambat proses pernapasan ikan. Tingginya kandungan

saponin dapat bersifat racun biasanya disebut sebagai sapotoksin (Singh et al.,

2016). Sifat hemolitik saponin terhadap darah terjadi akibat interaksi antara

selaput sterol eritrosit dimuati senyawa saponin, sehingga selaput menjadi pecah,

dan hilangnya hemoglobin (Muharrama dkk., 2015).

Saponin dapat merubah kadar glukosa darah dengan cara menghambat

absorpsi nutrisi yang masuk ke dalam darah. Saponin dapat meningkatkan sistem

kekebalan tubuh dengan merangsang sel β pankreas untuk mensekresikan lebih

banyak insulin (Nayak dkk., 2009). Kandungan saponin pada buah mengkudu

mentah adalah 2.250 mg/kg, buah mengkudu matang 2.450 mg/kg, dan buah

mengkudu sangat matang 2.600 mg/kg (Singh et al., 2016).

2.2 Ikan Nila

2.2.1 Klasifikasi

Saanin (1984) melaporkan bahwa ikan nila Oreochromis niloticus

mempunyai klasifikasi sebagai berikut:

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Subkelas : Acanthopterygii
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8

2.2.2 Morfologi

Saanin (1968) menyatakan bahwa morfologi ikan nila Oreochromis

niloticus mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh bulat pipih, punggung lebih tinggi,

pada badan dan sirip ekor ditemukan gurat sisi (linea lateralis) yang terputus

menjadi dua bagian. Bagian pertama terletak dari operkulum insang hingga

belakang sirip punggung, bagian kedua terletak dari sirip punggung hingga sirip

ekor. Warna tubuh yang dimiliki ikan nila adalah hitam keabu-abuan pada bagian

punggungnya dan semakin terang pada bagian perut ke bawah. Ikan nila memiliki

mata yang besar dan menonjol. Jumlah sisik pada garis rusuk sebanyak 34 yang

memiliki tipe sisik ctenoid (Hidayah, 2015).

Ikan nila memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip

dada (pectoral fin), sirip perut (ventral fin), sirip anal (anal fin), dan sirip ekor

(caudal fin). Ikan nila memiliki sirip dorsal dengan rumus (D XV, 10) terdiri dari

15 tulang keras dan 10 tulang lunak, sirip ekor dengan rumus (C II, 15) terdiri dari

2 tulang keras dan 15 tulang lunak, sirip ventral dengan rumus (V I, 16) terdiri

dari 1 tulang keras dan 16 tulang lunak. Ikan nila mempunyai 2 lubang hidung dan

mulut mengarah ke atas (Arifin, 2016).

Gambar 2.2 Morfologi ikan nila Oreochromis niloticus (Hidayah, 2015)

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9

2.2.3 Habitat Hidup

Amri dan Khairuman (2003) menjelaskan bahwa ikan nila memiliki

toleransi hidup yang tinggi, bersifat euryhaline atau dapat hidup pada kisaran

salinitas yang luas, sehingga dapat dibudidayakan di air laut, air payau dan air

tawar. Habitat hidup ikan nila cukup beragam, dari sungai, danau, waduk, rawa,

sawah, kolam hingga tambak. Ikan nila dapat hidup optimal pada suhu berkisar

25-320C dan pH optimal air media pemeliharaan adalah 6,5-8,5. Ikan nila

membutuhkan oksigen terlarut (DO) ≥ 3 mg/L (Djarijah, 1995). Sedangkan, kadar

ammonia di perairan ≤ 1 mg/L (Hidayah, 2015).

2.3 Hematologi

Hematologi adalah cabang ilmu fisiologi yang mempelajari struktur,

fungsi, penyakit darah, serta mempelajari jaringan tubuh dan organ yang

membentuk bagian darah (Karlinda, 2017). Darah terdiri atas dua kelompok besar

yaitu sel dan plasma. Pada sel terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah

putih (leukosit) dan keping-keping darah (Affandi dan Tang, 2002). Komponen

dari plasma yaitu fibrinogen, ion-ion anorganik dan organik (Fujaya, 2004).

Keterangan: L= Limfosit ; E= Eritrosit ; N= Netrofil ; M=Monosit ; T= Trombosit

Gambar 2.3 Eritrosit dan jenis leukosit ikan (Chinabut et al., 1991)

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10

Fujaya (2004) menyatakan bahwa darah ikan berfungsi sebagai transfor

oksigen, karbondioksida, sari-sari makanan, maupun hasil metabolisme. Sistem

peredaran darah ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat satu jalur sirkulasi

peredaran darah. Organ pembentuk respon imun dan darah pada ikan dikenal

sebagai organ limfomieloid, karena jaringan limfoid (organ yang merespon

antigen) dan mieloid (organ penghasil darah) bergabung menjadi satu. Pada ikan

teleostei organ limfomieloid adalah limpa, timus dan ginjal anterior (Affandi dan

Tang, 2002).

Analisa hematologi dapat digunakan untuk mengevaluasi respon fisiologi

pada ikan. Karakteristik profil darah menjadi indikator kekebalan tubuh yang

berkaitan dengan kesehatan ikan sehingga sangat bermanfaat dalam budidaya ikan

nila. Pengamatan hematologi dapat digunakan dalam memonitoring lingkungan

budidaya, oleh sebab itu digunakan sebagai diagnosis awal terjadinya gangguan

kesehatan pada suatu organisme budidaya (Salasia dkk., 2001).

2.3.1 Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah berbentuk seperti piringan membulat, cekung pada dua

sisinya dan diameternya mendekati sekitar 1 per 7.500 milimeter. Komponen

terpenting dalam sel darah merah kebiruan dan memiliki kemampuan untuk

mengikat oksigen dan mengangkut oksigen tersebut mulai dari insang keseluruh

jaringan tubuh dan melepaskan oksigen dalam jaringan pembuluh kapiler.

Hemoglobin yang mengikat oksigen atau oksihemoglobin inilah yang

menyebabkan eritrosit berwarna merah cerah (Wedemeyer dan Yasutake, 1977).

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11

Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoiesis. Proses eritropoiesis

dirangsang oleh hormon eritropoietin. Hormon eritropoietin secara normal

merangsang organ pembentuk eritrosit yaitu sumsum tulang belakang, limpa dan

ginjal yang berfungsi untuk meningkatkan produksi dan pelepasan eritrosit.

Hormon eritropoietin berjumlah sedikit di dalam plasma darah. Ginjal mempunyai

peranan yang dominan dalam produksi eritropoietin. Dalam mengatasi terjadinya

hipoksia, ginjal dipacu untuk menghasilkan eritrogenin, faktor ini diaktifkan di

hati menjadi eritropoietin (Secombes, 1988).

Tinggi rendahnya jumlah eritrosit dalam darah ikan salah satunya dapat

disebabkan oleh faktor lingkungan. Masuknya suatu zat asing ke dalam tubuh ikan

oleh akan mempengaruhi respon fisiologi berupa perubahan jumlah sel eritrosit.

Rizkiawan (2017) melaporkan bahwa pemberian perendaman sari buah mengkudu

dapat meningkatkan jumlah eritrosit pada ikan gurame. Jumlah eritrosit yang

rendah menunjukkan terjadinya anemia, sedangkan jumlah tinggi menandakan

ikan dalam keadaan stres (Mardin, 2011). Jumlah eritrosit ikan teleostei dalam

kisaran normal pada umumnya yaitu 1,05-3,0.106 sel/mm³ (Salasia dkk., 2001).

2.3.2 Sel Darah Putih (Leukosit)

Leukosit merupakan komponen darah yang mengandung inti, tetapi tidak

memiliki bentuk yang tetap. Leukosit memiliki dua tipe yaitu granular dan

agranular. Leukosit granular yaitu memiliki inti berkeping banyak dan fungsinya

sebagai imunitas, terdiri atas sel neutrofil yang bersifat menyerang dan

menghancurkan bakteri, sel eusinofil yang meningkatkan ketanggapan terhadap

timbulnya infeksi dan alergi, dan sel basofil yang menghasilkan antikoagulan

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12

heparin dan substansi histamine. Leukosit agranular yaitu memiliki inti membulat

dan fungsinya adalah sistem pertahanan tubuh, terdiri atas sel limfosit yang

memproduksi antibodi dan sel monosit yang membantu fungsi makrofag (Guyton

dan Hall, 1997). Jumlah leukosit pada ikan bervariasi hal ini dipengaruhi oleh

umur ikan, saat ikan lahir jumlahnya lebih tinggi, kemudian secara bertahap

menurun sampai dewasa yaitu pada umur 2-12 bulan (Mardin, 2011).

Irianto (2005) menyatakan bahwa leukosit merupakan sel yang aktif

terdapat pada sistem imunitas tubuh yang dihasilkan di organ timus dan ginjal,

lalu diangkut dalam darah menuju ke seluruh tubuh. Peningkatan jumlah leukosit

merupakan indikator meningkatnya respon imunitas tubuh. Kandungan flavonoid

dan skopoletin pada ekstrak buah mengkudu dapat meningkatkan jumlah leukosit

pada ikan nila (Aisiah, 2012). Jumlah leukosit pada ikan air tawar dalam kisaran

normal pada umumnya yaitu 3.390-14.200 sel/mm³ (Salasia dkk., 2001).

2.3.3 Glukosa Darah

Glukosa darah merupakan sumber energi utama dan substrat esensial

untuk metabolism sel terutama sel otak. Glukosa darah diperlukan oleh otak

supaya berfungsi secara kontinyu (Rizkiawan, 2017). Glukosa darah disimpan

dalam bentuk glikogen yang dapat ditemukan di dalam hati dan otot rangka tubuh,

fungsinya sebagai cadangan makanan. Tubuh memiliki hormon katekolamin yang

berfungsi mengaktivasi enzim-enzim dalam proses katabolisme simpanan

glikogen hati dan otot, serta menekan sekresi hormon insulin, sehingga glukosa

darah mengalami peningkatan. Insulin merupakan hormon yang berperan dalam

metabolisme glukosa, yaitu sebagai perantara masuknya glukosa didalam darah

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13

menuju jaringan tubuh lainnya, seperti otot dan jaringan lemak. Hormon insulin

merupakan hasil produksi dari kelenjar pankreas (Rochmawangi et al., 2013).

Ekstrak buah mengkudu memiliki kandungan saponin yang mekanisme

kerjanya merangsang sel β pankreas untuk mensekresikan lebih banyak insulin

(Nayak dkk., 2009). Senyawa flavonoid yang dimiliki ekstrak buah mengkudu

dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan cara menghambat enzim alfa-

glikosidase (Wahjuningrum et al., 2008). Solomon (1988) menyatakan kandungan

skopoletin buah mengkudu mampu menurunkan tekanan darah. Hasil penelitian

Rizkiawan (2017) menunjukkan bahwa perendaman sari buah mengkudu pada

ikan gurame mengalami peningkatan glukosa darah. Peningkatan kadar glukosa

darah ikan dapat diindikasikan bahwa ikan mengalami kondisi stress. Glukosa

darah pada ikan normal yaitu berkisar 40-90 mg/dl (Rahardjo et al., 2011).

2.3.4 Hemoglobin

Hemoglobin adalah metalloporphyrin, merupakan kombinasi dari

haem/hem yang merupakan porphyrin besi, dan globin. Setiap molekul

hemoglobin elasmobransi dan teleostei mengandung empat molekul hem, yakni

dua rantai α dan dua rantai ß. Oleh karena itu, satu molekul hemoglobin

mengandung empat molekul oksigen (Fujaya, 2004). Ikan nila termasuk dalam

golongan ikan teleostei (ikan bertulang keras). Kadar hemoglobin pada ikan

teleostei berkisar 3,7–7% dari seluruh darah ikan. Selain itu, kadar hemoglobin

pada ikan bervariasi macamnya dan tingkat perkembangannya tergantung pada

spesies ikannya (Lagler et al., 1977).

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14

Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen yang digunakan dalam proses

katabolisme untuk dihasilkan energi. Kadar hemoglobin berbanding lurus

terhadap jumlah eritrosit, semakin tinggi kadar hemoglobin maka semakin tinggi

pula jumlah eritrosit (Lagler et al., 1977). Kadar hemoglobin yang rendah dapat

dijadikan sebagai petunjuk mengenai rendahnya kandungan protein pakan,

defisiensi vitamin atau infeksi, sedangkan kadar hemoglobin yang tinggi

menunjukkan bahwa ikan dalam kondisi stress (Wells, 2005). Salasia dkk. (2001)

melaporkan bahwa kadar hemoglobin normal ikan nila berkisar 5,05-8,33 g/dl.

Yunita dkk. (2016) melaporkan bahwa pemberian ekstrak buah mengkudu

meningkatkan kadar hemoglobin ikan nila. Kandungan flavonoid pada ekstrak

buah mengkudu mampu meningkatkan kerja-kerja organ penghasil darah sehingga

produksi darah meningkat (Wahjuningrum et al., 2008). Akan tetapi, ekstrak buah

mengkudu memiliki kandungan saponin yang cukup tinggi. Saponin diketahui

mampu menghemolisis sel darah merah dengan cara memecah selaput sterol

eritrosit, sehingga menyebabkan hilangnya hemoglobin di dalam eritrosit

(Muharrama dkk., 2015).

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15

III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Upaya meningkatan respon imunitas ikan terhadap patogen dapat

dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya dengan pemberian imunostimulan.

Buah mengkudu Morinda citrifolia L. diketahui efektif sebagai bahan stimulator

yang mempengaruhi respon imun tubuh untuk meningkatkan imunitas dan

antibodi terhadap infeksi penyakit (Nayak et al., 2009). Buah mengkudu memiliki

kandungan bioaktif diantaranya adalah skopoletin, octoanoic acid, kalium, vitamin

C, alkaloid, antrakuinon, β-sitosterol, karoten, vitamin A, glikosida flavonoid,

linoleat acid, alizarin, amino acid, acubin, L-asperuloside, kaproat acid, kaprilat

acid, ursolat acid, rutin, pro-xeronine dan terpenoid (Wang et al., 2002). Upaya

pencegahan dan pengobatan ikan dengan metode perendaman dinilai efektif bagi

pemeliharaan ikan dalam skala banyak (Haryani dkk., 2012).

Pada metode perendaman, insang adalah salah satu jaringan yang

merupakan jalur awal masuknya suatu zat ke dalam tubuh ikan. Kandungan

senyawa ekstrak buah mengkudu yang masuk ke dalam tubuh ikan melalui insang,

kemudian ditransfor bersama oksigen yang dibawa oleh darah dan disebarkan

pembuluh darah dari lamela-lamela insang menuju jantung. Jantung akan

memompa darah ke seluruh tubuh. Darah membawa nutrisi, oksigen dan zat

lainnya disaring oleh sistem sekresi untuk menetralisir bahan toksik dan sisa

metabolisme dari sistem pencernaan, sebelum akhirnya dikeluarkan melalui urin

dan feses (Fujaya, 2004).

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16

Ginjal merupakan salah satu organ sekresi dan juga tempat pembentukan

darah, yaitu sel darah merah. Produktivitas eritrosit dipengaruhi oleh hormon

eritropoietin yang menstimulasi pembentukan eritrosit (eritropoiesis) di dalam

ginjal (Secombes, 1988). Ekstrak buah mengkudu memiliki kandungan flavonoid

yang diketahui bahwa flavonoid adalah senyawa yang mampu menstimulasi

hormon eritropoietin. Haryani dkk. (2012) melaporkan bahwa flavonoid pada

ekstrak daun pepaya Carica papaya memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi,

serta dapat mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah pada ikan mas

koki yang diinfeksi oleh bakteri Aeromonas hydrophilla.

Leukosit dibentuk oleh organ limfomeiolid di dalam limpa, timus dan

ginjal anterior (Affandi dan Tang, 20102). Jantung memompa darah ke seluruh

bagian tubuh termasuk limpa. Kandungan skopoletin pada ekstrak buah

mengkudu dapat mempengaruhi pembentukan dan aktivitas leukosit. Skopoletin

menstimulasi produksi sel limfosit sehingga dapat meningkatkan fagositosis,

kemudian pada sel monosit dapat mempengaruhi aktivitas dan kapasitas makrofag

dalam menghancurkan antigen pada proses inflamasi (Aldi dkk., 2016). Ekstrak

buah mengkudu dapat meningkatkan total aktivitas fagositosis pada ikan nila yang

di infeksi oleh bakteri Streptococcus iniae (Yunita dkk., 2016).

Hati adalah organ sekresi yang berfungsi menyaring darah sebelum

dipompa jantung ke seluruh tubuh. Selain itu, hati merupakan tempat

penyimpanan glikogen darah. Glikogen adalah gula kompleks yang disimpan di

hati dan otot sebagai cadangan glukosa darah yang akan disintesis untuk menjadi

energi. Kandungan saponin pada ekstrak buah mengkudu diketahui dapat

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17

menurunkan kadar glukosa darah ikan nila. Fiana dan Oktaria (2016) melaporkan

bahwa saponin bersifat inhibitor (penghambat) enzim alfa-glukosidase di dalam

usus. Enzim α-glukosidase berperan dalam mengubah karbohidrat menjadi

glukosa, sehingga mengurangi absorpsi glukosa dan mengganggu transfor

glukosa.

Hasil metabolisme dari usus akan disekresi oleh hati, selain itu sebagian

kadar glukosa darah akan disimpan oleh hati sebagai cadangan glukosa, apabila

kondisi ikan mengalami stress atau pemuasaan, maka kebutuhan glukosa darah

akan meningkat. Tubuh akan mengaktifkan syaraf simpatis pada organ hati untuk

meningkatkan penggunaan cadangan glikogen menjadi energi (glukoneogenesis)

pada saat kondisi pemuasaan, serta sebagai cara menjaga homeostatis ikan pada

saat kondisi stress (Rizkiawan, 2017). Apabila menurunnya absorpsi glukosa dan

terganggunya transfor glukosa di usus, maka akan mempengaruhi cadangan

glukosa darah di hati. Oleh karena itu, saponin dapat mempengaruhi kadar

glukosa darah didalam tubuh.

Aktivitas saponin juga dapat mempengaruhi kadar hemoglobin di dalam

darah. Wahjuningrum et al. (2008) menyatakan bahwa saponin yang masuk ke

dalam darah menghemolisis sel darah merah sehingga pecahnya selaput sterol

eritrosit yang mengakibatkan hilangnya hemoglobin pada eritrosit tersebut.

Kinasih et al. (2008) menyatakan bahwa menurunnya kadar hemoglobin pada ikan

mas yang diberikan ekstrak daun babandotan Ageratum conyzoides, diduga

disebabkan oleh aktivitas saponin yang mengganggu sistem pernafasan sehingga

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18

transfor oksigen terhambat. Kadar hemoglobin dipengaruhi oleh jumlah eritrosit

di dalam darah.

Profil darah atau gambaran darah merupakan suatu parameter yang dapat

dijadikan indikasi adanya perubahan kondisi kesehatan ikan, baik karena faktor

infeksi (virus, bakteri, jamur dan patogen lainnya) dan faktor non infeksi

(lingkungan, nutrisi, pengobatan dan genetik). Pengaruh perendaman ekstrak buah

mengkudu pada ikan nila belum banyak dilihat dari profil darah. Beberapa hal

yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian ini yaitu, ketepatan dosis, ketepatan

waktu dan cara penggunaan, serta ketepatan informasi. Oleh karena itu, penelitian

ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas ekstrak buah mengkudu terhadap profil

darah pada ikan nila. Gambar bagan kerangka konseptual dapat dilihat pada

Gambar 3.1.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19

Ikan Nila

Imunostimulan

Ekstrak Buah Mengkudu


Skopoletin Flavonoid
Injeksi Soaking Oral

Menstimulasi Merangsang Hormon


Leukopoiesis Insang Eritropoietin

Mempengaruhi Pembuluh Darah Mempengaruhi


Limfomeiolid Eritropoiesis

Limpa Usus Ginjal Total Eritrosit


Total Leukosit

Hati Menghambat
Enzim Alfa- Saponin
Glukosidase
Glukoneogenesis

Hemolisis Sel Eritrosit


Kadar Glukosa
Darah
Memecah Selaput
Sterol Eritrosit

Kadar
Hemoglobin

Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konseptual Penelitian

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20

3.2 Hipotesis

Hipotesis pada penelitian adalah berpengaruh terhadap total eritrosit, total

leukosit, kadar glukosa darah dan hemoglobin ikan nila dengan berbeda

konsentrasi perendaman ekstrak buah mengkudu.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21

IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Juli 2018 di

Laboratorium Basah dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Perikanan dan

Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.

4.2 Materi Penelitian

4.2.1 Alat Penelitian

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau, kain,

saringan, botol kaca, beaker glass, cover glass, mikroskop, DO (dissolved oxygen)

meter, pH meter, syringe, glucometer, haemocytometer, handcounter, tabung

eppendorf, tabung Hb-meter, HCl, batang pengaduk, pipet Sahli, mikropipet, pipet

thoma eritrosit dan leukosit. Peralatan yang digunakan untuk pemeliharan ikan

nila adalah akuarium berukuran 40x30x30cm3, aerator, selang aerasi, dan batu

aerasi.

4.2.2 Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah ikan nila berukuran 7–9 cm

sebanyak 240 ekor yang berasal dari UPT PBAT Umbulan, Pasuruan, Jawa

Timur. Buah mengkudu yang telah matang berasal dari Surabaya, air tawar,

ammonia test kit, pakan pellet, larutan Hayem, larutan Turk, larutan EDTA,

aquades dan kertas label.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22

4.3 Metode Penelitian

4.3.1 Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental.

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan enam

taraf perlakuan dan empat kali pengulangan (Kusriningrum, 2010). Semua

dikondisikan sama (media percobaan dan keadaan lingkungan) kecuali perlakuan.

Pemilihan konsentrasi didasarkan atas uji pendahuluan yang telah dilakukan

sebelumnya. Berikut ini perlakuan pada penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Desain penelitian

Perlakuan kontrol pemeliharaan ikan nila tanpa perendaman


A1-4
ekstrak buah mengkudu
Perlakuan dengan perendaman 3,6 g/L ekstrak buah mengkudu
B1-4
pada media pemeliharaan ikan nila
Perlakuan dengan perendaman 4,2 g/L ekstrak buah mengkudu
C1-4
pada media pemeliharaan ikan nila
Perlakuan dengan perendaman 4,8 g/L ekstrak buah mengkudu
D1-4
pada media pemeliharaan ikan nila
Perlakuan dengan perendaman 5,4 g/L ekstrak buah mengkudu
E1-4
pada media pemeliharaan ikan nila
Perlakuan dengan perendaman 6 g/L ekstrak buah mengkudu
F1-4
pada media pemeliharaan ikan nila

Penempatan perlakuan-perlakuan setelah dilakukan pengacakan akuarium

dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Desain pengacakan akuarium

C2 B3 E1 C4 D1 A3
D4 F2 A2 E4 F3 B4
F1 C1 E3 D3 B2 A1
A4 D2 B1 F4 C3 E2

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23

4.3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan adalah variable bebas dengan

memberikan konsentrasi ekstrak buah mengkudu yang berbeda. Variable terikat

dengan mengamati hematologi, yaitu total eritrosit, total leukosit, kadar

hemoglobin dan glukosa darah ikan nila. Variabel terkendali jenis ikan, ukuran

panjang dan berat ikan, ukuran akuarium, ammonia, oksigen terlarut, pH dan

suhu.

4.3.3 Prosedur Kerja

A. Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu

Ekstrak buah mengkudu yang dibuat yaitu berupa ekstrak aquous.

Pemilihan buah mengkudu yang akan di ekstraksi yaitu menggunakan buah

mengkudu matang. Kusuma et al. (2017) menyatakan bahwa buah mengkudu

matang memiliki kulit buah berwarna putih kekuningan dan daging buahnya

sedikit lunak. Jumlah kandungan bioaktif yang bermanfaat di dalam buah

mengkudu lebih tinggi pada buah mengkudu matang, bila dibandingkan buah

mengkudu mentah (Chan-Blanco et al., 2006).

Buah mengkudu yang telah dibersihkan, selanjutnya dipotong menjadi

bagian kecil. Dosis yang digunakan yaitu 100 gr buah mengkudu per 1 L akuades.

Selanjutnya, diblender dan disaring menggunakan kain mori, lalu disimpan pada

suhu 4 °C selama 1-2 hari. Berdasarkan hasil studi Berkovich et al. (2013)

menjelaskan bahwa pembuatan ekstrak aqueous dari Moringa oleifera dengan

dosis 100 mg/mL atau 100 g/L dapat disimpan pada suhu 4 °C hingga 5 hari.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24

B. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian diawali dengan persiapan media yaitu akuarium yang

akan digunakan didesinfeksi menggunakan klorin dengan dosis 150 mg/L, lalu

dibilas hingga bersih. Air media hidup ikan nila menggunakan air yang telah

diendapkan terlebih dahulu dalam tandon, kemudian dilakukan pengisian air dan

pemasangan aerasi untuk setiap akuarium. Setelah dilakukan persiapan media,

selanjutnya dilakukan seleksi ikan uji yang akan digunakan berupa ukuran

panjang dan bobot ikan, kondisi kesehatan ikan, dan bentuk tubuh ikan.

Rahayu et al. (2013) menyatakan bahwa padat tebar ikan nila optimal

dengan ukuran 7-9 cm dan bobot rata-rata 11 gram dalam media akuarium adalah

sebanyak 10 ekor ikan dalam 10 liter air. Aklimatisasi ikan nila dilakukan di

akuarium selama 1 minggu, diberikan pakan komersil dan disiphon setiap harinya,

pada saat hari terakhir dilakukan pemuasaan.

C. Uji Pendahuluan LC50 –96 jam

Uji pendahuluan dilakukan dengan menggunakan 10 ekor ikan nila

berukuran 7–9 cm untuk setiap akuarium dengan 11 perlakuan dan 3 ulangan.

Konsentrasi yang digunakan pada penelitian pendahuluan yaitu 0 g/L (kontrol), 3

g/L, 6 g/L, 9 g/L, 12 g/L, 15 g/L, 18 g/L, 21 g/L, 24 g/L, 27 g/L dan 30 g/L, lalu

diperoleh rentang yang lebih spesifik yaitu 0 g/L (kontrol), 1,5 g/L, 3 g/L, 4,5 g/L,

6 g/L, dan 7,5 g/L. Hasil dari uji pendahuluan, diperoleh bahwa pada konsentrasi

0 g/L, 1,5 g/L, 3 g/L dan 4,5 g/L tidak terdapat mortalitas (0%), pada konsentrasi

6 g/L terdapat mortalitas 18 ekor ikan nila (60%), serta pada konsentrasi 7,5 g/L

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25

terdapat mortalitas 30 ekor ikan nila (100%). Didapatkan nilai LC50 sebesar 18,2

% atau 5,46 g/L dengan menggunakan perhitungan probit analisis, serta menjadi

dasar menentukan konsentrasi ekstrak buah mengkudu untuk penelitian

selanjutnya. Hasil uji pendahuluan LC50-96 jam dapat dilihat pada Lampiran 1.

D. Pelaksanaan Penelitian

Setiap akuarium uji diberikan perlakuan dan kondisi yang sama, tetapi

berbeda pemberian konsentrasi ekstrak buah mengkudu. Setiap akuarium diisi

ikan uji sebanyak 10 ekor dengan padat tebar 1 ekor/L air (Rahayu et al., 2013).

Ikan nila dilakukan uji dengan perendaman ekstrak buah mengkudu selama 96

jam. Pengambilan sampel dilakukan pada jam ke-24 dan jam ke-96, tiga ekor

sampel ikan diambil dari setiap perlakuan pengamatan hematologis. Selama

pemeliharaan ikan tidak diberi pakan dengan tujuan tetap menjaga kualitas air.

Pengamatan kelulushidupan ikan dan pengukuran kualitas air dilakukan pada awal

dan akhir penelitian.

E. Metode Pengambilan Darah

Pengambilan sampel darah ikan nila dilakukan setelah perendaman pada

jam ke-24 dan jam ke-96. Ikan nila diambil masing-masing satu sampel pada

setiap perlakuan dan ulangan. Mardin (2011) menjelaskan bahwa ikan nila

diambil darahnya pada bagian vena caudalis menggunakan syringe 1 ml yang

telah diberikan EDTA 10%, lalu darah yang telah diambil sebanyak 1 ml

dimasukkan ke dalam tabung eppendorf untuk dilakukan pengamatan profil darah.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26

F. Perhitungan Total Eritrosit

Penghitungan sel darah merah atau eritrosit mengacu pada Blaxhall dan

Daisley (1973), sampel darah dihisap dari tabung eppendorf menggunakan alat

hisap eritrosit berupa pipet kapiler hingga garis menunjukkan skala 0,5 ml dan

diencerkan dengan larutan Hayem hingga skala 101 ml. Kedua ujung ditutup

sejajar, kemudian digoyangkan seperti membentuk angka delapan selama 3-5

menit hingga darah dan larutan Hayem tercampur. Darah dibuang dua tetes, lalu

berikutnya diteteskan pada kamar hitung haemocytometer yang telah ditutup

dengan cover glass. Pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran

400x dan jumlah eritrosit dihitung pada lima kotak kecil haemocytometer, lalu

dilakukan perhitungan dengan rumus:


1
Ʃ Eritrosit = N x volume kotak kecil x P

Keterangan :

N : Rataan jumlah sel terhitung


P : Rengenceran

G. Perhitungan Total Leukosit

Penghitungan sel darah putih atau leukosit mengacu pada Blaxhall dan

Daisley (1973), sampel darah dihisap dari tabung eppendorf menggunakan alat

hisap leukosit berupa pipet kapiler hingga garis menunjukkan skala 1 ml dan

diencerkan dengan larutan Turk hingga skala 11 ml. Kedua ujung ditutup sejajar,

kemudian digoyangkan seperti membentuk angka delapan selama 3-5 menit

hingga darah dan larutan Turk tercampur. Darah dibuang dua tetes, lalu

berikutnya diteteskan pada kamar hitung haemocytometer yang telah ditutup

dengan cover glass. Pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27

400x dan jumlah leukosit dihitung pada empat kotak besar haemocytometer, lalu

dilakukan perhitungan dengan rumus:


1
Ʃ Leukosit = N x volume kotak besar x P

Keterangan :

N : Rataan jumlah sel terhitung


P : Pengenceran

H. Pengukuran Hemoglobin

Wedemeyer dan Yasutake (1977) menyatakan bahwa prosedur

perhitungan kadar hemoglobin mengacu pada metode Sahli. Darah sampel dihisap

dengan menggunakan pipet Sahli hingga skala 20 mm 3 atau pada skala 0,2 ml.

Lalu, darah dalam pipet dipindahkan ke dalam tabung Hb-meter yang telah diisi

HCl 0,1 N hingga skala 10 (merah). Selanjutnya, darah tersebut lalu diaduk

dengan batang pengaduk selama ± 5 menit. Setelah itu, ditambahkan akuades ke

dalam tabung tersebut hingga warna darah tersebut menjadi seperti warna larutan

standar yang ada dalam Hb-meter. Kadar hemoglobin dinyatakan dalam g%.

I. Pengukuran Glukosa Darah

Sampel darah diambil pada daerah intravena menggunakan spuit sebanyak

1 ml. Sampel darah ikan yang didapat diteteskan pada alat glukosa blood glukose

monitoring system (BGMS) merk One Touch Horizon, sehingga hasil glukosa

darah yang terkandung dapat terbaca. Kadar glukosa darah dinyatakan dalam

mg/dl.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28

J. Penghitungan Kelulushidupan Ikan

Kelulushidupan ikan merupakan perbandingan antara jumlah ikan uji pada

awal penelitian hingga akhir penelitian. Perhitungan kelulushidupan ikan nila

adalah sebagai berikut.

Nt
SR = N0 x 100%

Keterangan :

SR : Survival Rate
Nt : Jumlah ikan uji yang hidup pada akhir penelitian
N0 : Jumlah ikan uji yang hidup pada awal penelitian

4.3.4 Parameter Penelitian

A. Parameter Utama

Parameter utama dalam penelitian ini adalah profil darah ikan nila yaitu,

total eritrosit, total leukosit, kadar hemoglobin dan glukosa darah.

B. Parameter Pendukung

Parameter pendukung dalam penelitian ini adalah LC50, kelulushidupan

dan kualitas air yaitu, suhu, pH, ammonia dan oksigen terlarut.

4.3.5 Analisis Data

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan Analysis of Variance

(ANOVA) untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan dilanjutkan dengan Uji

Jarak Berganda Duncan (Duncan Multiple Range Test) untuk mengetahui

perbedaan antara perlakuan (Kusriningrum, 2010). Data dianalisis menggunakan

program SPSS Ver. 17 For Windows.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29

4.4 Diagram Alir Penelitian

Persiapan Alat dan Bahan

Uji Pendahuluan Penentuan


LC50 96 jam

Perendaman ekstrak buah mengkudu pada ikan nila


Konsentrasi : 0 g/L, 3,6 g/L, 4,2 g/L, 4,8 g/L, 5,4 g/L
dan 6 g/L

Perhitungan kelulushidupan,
Suhu, DO, Ammonia dan pH

Pengambilan sampel darah jam ke-24

Pengambilan sampel darah jam ke-96

Mengamati:
a. Hematologi, yaitu total eritrosit, total
leukosit, kadar hemoglobin dan
glukosa darah
b. Mengukur kualitas air dan
kelulushidupan

Analisis Data

Gambar 4.4 Diagram Alir Penelitian

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

5.1.1 Sel Darah Merah

Pengukuran total eritrosit dilakukan untuk melihat perubahan total eritrosit

ikan nila yang terjadi setelah dilakukan perendaman ekstrak buah mengkudu.

Hasil Analysis of Variance (ANOVA) menunjukkan bahwa ekstrak buah

mengkudu yang diberikan berpengaruh terhadap total eritrosit ikan nila. Uji

statistik dilanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan. Rata-rata

total eritrosit ikan nila dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Total eritrosit ikan nila Oreochromis niloticus pada perendaman
menggunakan ekstrak buah mengkudu Morinda citrifolia L.

Total Eritrosit (x10⁵ sel/mm³)


Perlakuan 24 Jam 96 Jam
a
A (0 g/L ekstrak buah mengkudu) 3,11 ± 0,01 5,58d ± 0,01
c
B (3,6 g/L ekstrak buah mengkudu) 6,48 ± 0,02 3,99c ± 0,03
C (4,2 g/L ekstrak buah mengkudu) 5,53b ± 0,00 3,22b ± 0,03
d
D (4,8 g/L ekstrak buah mengkudu) 7,99 ± 0,01 7,61e ± 0,00
E (5,4 g/L ekstrak buah mengkudu) 13,15f ± 0,03 10,1f ± 0,01
e
F (6 g/L ekstrak buah mengkudu) 11,22 ± 0,03 2,83a ± 0,01

Berdasarkan hasil Uji Jarak Berganda Duncan, maka diketahui

perendaman ekstrak buah mengkudu berbeda nyata (p<0,05) terhadap total

eritrosit ikan nila pada pemeliharaan jam ke-24. Nilai total eritrosit perlakuan A

sebagai perlakuan kontrol (3,11 x 105 sel/mm3) berbeda nyata (p<0,05) terhadap

perlakuan B (6,48 x 105 sel/mm3), C (5,53 x 105 sel/mm3), D (7,99 x 105

sel/mm3), E (13,15 x 105 sel/mm3) dan F (11,22 x 105 sel/mm3). Total eritrosit

tertinggi pada jam ke-24 terdapat pada perlakuan E, kemudian diikuti oleh

perlakuan F, D, C, B dan total eritrosit terendah adalah perlakuan A.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31

Nilai total eritrosit ikan nila pada akhir pemeliharaan atau jam ke-96

didapatkan perlakuan A sebagai perlakuan kontrol (5,57 x105 sel/mm3) berbeda

nyata (p<0,05) terhadap perlakuan B (3,99 x 105 sel/mm3), C (3,21 x 105

sel/mm3), D (7,61 x 105 sel/mm3), E (10,1 x 105 sel/mm3) dan F (2,83 x 105

sel/mm3). Total eritrosit tertinggi pada jam ke-96 terdapat pada perlakuan E,

kemudian diikuti oleh perlakuan D, A, B, C dan total eritrosit terendah adalah

perlakuan F.

Total eritrosit ikan nila selama penelitian yaitu berkisar 2,83 - 13,15 x 105

sel/mm3. Total eritrosit ikan nila pada awal penelitian yaitu jam ke-24 hingga

akhir penelitian jam ke-96 mengalami penurunan pada perlakuan B, C, D, E dan

F, sedangkan peningkatan total eritrosit pada perlakuan A (kontrol). Total eritrosit

pada perlakuan D dan E lebih tinggi jika dibandingkan dengan total eritrosit pada

perlakuan A (kontrol). Konsentrasi terbaik terdapat pada perlakuan D atau

konsentrasi 4,8 g/L menunjukkan total eritrosit yang stabil. Hasil analisa statistika

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3.

5.1.2 Sel Darah Putih

Pengukuran total leukosit dilakukan untuk melihat perubahan total leukosit

ikan nila yang terjadi setelah dilakukan perendaman ekstrak buah mengkudu.

Hasil Analysis of Variance (ANOVA) menunjukkan bahwa ekstrak buah

mengkudu yang diberikan berpengaruh terhadap total leukosit ikan nila. Uji

statistik dilanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan. Rata-rata

total leukosit ikan nila dapat dilihat pada Tabel 5.2.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32

Tabel 5.2 Total leukosit ikan nila Oreochromis niloticus pada perendaman
menggunakan ekstrak buah mengkudu Morinda citrifolia L.

Total Leukosit (x10⁴ sel/mm³)


Perlakuan 24 Jam 96 Jam
a
A (0 g/L ekstrak buah mengkudu) 2,96 ± 0,03 2,83a ± 0,04
b
B (3,6 g/L ekstrak buah mengkudu) 4,18 ± 0,01 5,10b ± 0,01
c
C (4,2 g/L ekstrak buah mengkudu) 5,75 ± 0,02 5,90c ± 0,04
D (4,8 g/L ekstrak buah mengkudu) 6,13c ± 0,01 7,42d ± 0,01
d
E (5,4 g/L ekstrak buah mengkudu) 8,06 ± 0,01 10,65f ± 0,02
F (6 g/L ekstrak buah mengkudu) 11,40e ± 0,01 9,07e ± 0,04

Berdasarkan hasil Uji Jarak Berganda Duncan, maka diketahui

perendaman dengan ekstrak buah mengkudu berbeda nyata (p<0,05) terhadap

total leukosit ikan nila pada pemeliharaan jam ke-24. Nilai total leukosit

perlakuan A sebagai perlakuan kontrol (2,96 x 104 sel/mm3) berbeda nyata

(p<0,05) terhadap perlakuan B (4,18 x 104 sel/mm3), C (5,75 x 104 sel/mm3), D

(6,13 x 104 sel/mm3), E (8,06 x 104 sel/mm3) dan F (11,4 x 104 sel/mm3). Total

leukosit tertinggi pada jam ke-24 terdapat pada perlakuan F, kemudian diikuti

oleh perlakuan E, D, C, B dan total leukosit terendah adalah perlakuan A.

Nilai total leukosit ikan nila pada akhir pemeliharaan atau jam ke-96

didapatkan perlakuan A sebagai perlakuan kontrol (2,83 x 104 sel/mm3) berbeda

nyata (p<0,05) terhadap perlakuan B (5,1 x 104 sel/mm3), C (5,9 x 104 sel/mm3),

D (7,41 x 104 sel/mm3), E (10,6 x 104 sel/mm3) dan F (9,07 x 104 sel/mm3). Total

leukosit tertinggi pada jam ke-96 terdapat pada perlakuan E, kemudian diikuti

oleh perlakuan F, D, C, B dan total leukosit terendah adalah perlakuan A.

Total leukosit ikan nila selama penelitian yaitu berkisar 2,83 - 11,40 x 104

sel/mm3. Total leukosit ikan nila pada awal penelitian yaitu jam ke-24 hingga

akhir penelitian jam ke-96 mengalami penurunan pada perlakuan A dan F,

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33

sedangkan peningkatan total leukosit pada perlakuan B, C, D dan E. Total leukosit

pada perlakuan B, C, D, E dan F lebih tinggi jika dibandingkan dengan total

leukosit pada perlakuan A (kontrol). Konsentrasi terbaik terdapat pada perlakuan

D atau konsentrasi 4,8 g/L menunjukkan total leukosit yang terus meningkat

hingga akhir penelitian. Hasil analisa statistika selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 4 dan 5.

5.1.3. Hemoglobin

Pengukuran kadar hemoglobin dilakukan untuk melihat perubahan kadar

hemoglobin ikan nila yang terjadi setelah dilakukan perendaman ekstrak buah

mengkudu. Hasil Analysis of Variance (ANOVA) menunjukkan bahwa ekstrak

buah mengkudu yang diberikan berpengaruh terhadap kadar hemoglobin ikan nila.

Uji statistik dilanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan. Rata-

rata kadar hemoglobin ikan nila dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3 Kadar hemoglobin ikan nila Oreochromis niloticus pada perendaman
menggunakan ekstrak buah mengkudu Morinda citrifolia L.

Kadar Hemoglobin (gr%)


Perlakuan 24 Jam 96 Jam
A (0 g/L ekstrak buah mengkudu) 5,5a ± 0,39 6,2b ± 0,92
B (3,6 g/L ekstrak buah mengkudu) 4,7a ± 0,89 4,6a ± 0,57
a
C (4,2 g/L ekstrak buah mengkudu) 5,2 ± 0,47 4,9a ± 0,42
a
D (4,8 g/L ekstrak buah mengkudu) 5,1 ± 0,64 5,0a ± 0,31
E (5,4 g/L ekstrak buah mengkudu) 5,2a ± 0,63 4,5a ± 0,83
a
F (6 g/L ekstrak buah mengkudu) 5,0 ± 0,60 4,3a ± 0,59

Berdasarkan hasil Uji Jarak Berganda Duncan, maka diketahui

perendaman dengan ekstrak buah mengkudu tidak berbeda nyata (p>0,05)

terhadap kadar hemoglobin ikan nila pada pemeliharaan jam ke-24. Nilai kadar

hemoglobin perlakuan A sebagai perlakuan kontrol (5,5 g%) tidak berbeda nyata

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34

(p>0,05) terhadap perlakuan B (4,7 g%), C (5,2 g%), D (5,1 g%), E (5,2 g%) dan

F (5,0 g%). Kadar hemoglobin tertinggi pada jam ke-24 terdapat pada perlakuan

A, kemudian diikuti oleh perlakuan C, E, D, F dan kadar hemoglobin terendah

adalah perlakuan B.

Nilai kadar hemoglobin ikan nila pada akhir pemeliharaan atau jam ke-96

terdapat berbeda nyata (p<0,05). Pada perlakuan A (6,2 g%) sebagai perlakuan

kontrol berbeda nyata (p<0,05) terhadap perlakuan B (4,6 g%), C (4,9 g%), D (5,0

g%), E (4,5 g%) dan F (4,3 g%). Kadar hemoglobin tertinggi pada jam ke-96

terdapat pada perlakuan A, kemudian diikuti oleh perlakuan D, C, B, E dan kadar

hemoglobin terendah adalah perlakuan F.

Kadar hemoglobin ikan nila selama penelitian yaitu berkisar 4,3 – 6,2 g%.

Kadar hemoglobin ikan nila pada awal penelitian yaitu jam ke-24 hingga akhir

penelitian jam ke-96 mengalami penurunan pada perlakuan B, C, D, E dan F,

sedangkan peningkatan kadar hemoglobin pada perlakuan A (kontrol). Kadar

hemoglobin pada perlakuan D lebih mendekati kadar hemoglobin pada perlakuan

A (kontrol). Konsentrasi terbaik terdapat pada perlakuan D atau konsentrasi 4,8

g/L menunjukkan kadar hemoglobin yang stabil. Hasil analisa statistika

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6 dan 7.

5.1.4. Glukosa Darah

Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan untuk melihat perubahan kadar

glukosa darah ikan nila yang terjadi setelah dilakukan perendaman ekstrak buah

mengkudu. Hasil Analysis of Variance (ANOVA) menunjukkan bahwa ekstrak

buah mengkudu yang diberikan berpengaruh terhadap kadar glukosa darah ikan

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35

nila. Uji statistik dilanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan.

Rata-rata kadar glukosa darah ikan nila dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4 Kadar glukosa darah ikan nila Oreochromis niloticus pada perendaman
menggunakan ekstrak buah mengkudu Morinda citrifolia L.

Kadar Glukosa Darah (mg/dl)


Perlakuan 24 Jam 96 Jam
A (0 g/L ekstrak buah mengkudu) 57,5a ± 12,82 66,3b ± 5,25
B (3,6 g/L ekstrak buah mengkudu) 58,5a ± 6,14 31,8a ± 4,57
a
C (4,2 g/L ekstrak buah mengkudu) 62,3 ± 7,93 28,5a ± 4,65
D (4,8 g/L ekstrak buah mengkudu) 75,3a ± 0,06 27,8a ± 1,71
b
E (5,4 g/L ekstrak buah mengkudu) 109,3 ± 0,10 29,3a ± 10,87
F (6 g/L ekstrak buah mengkudu) 103,8b ± 0,07 29,8a ± 7,58

Berdasarkan hasil Uji Jarak Berganda Duncan, maka diketahui

perendaman dengan ekstrak buah mengkudu terdapat berbeda nyata (p<0,05)

terhadap kadar glukosa darah ikan nila pada pemeliharaan jam ke-24. Nilai kadar

glukosa darah pada perlakuan A sebagai perlakuan kontrol (57,5 mg/dl) tidak

berbeda nyata (p>0,05) terhadap perlakuan B (58,5 mg/dl), C (62,3 mg/dl) dan D

(75,3 mg/dl), tetapi berbeda nyata (p<0,05) pada perlakuan E (109,3 mg/dl) dan F

(103,8 mg/dl). Kadar glukosa darah tertinggi pada jam ke-24 terdapat pada

perlakuan E, kemudian diikuti oleh perlakuan F, D, C, B dan kadar hemoglobin

terendah adalah perlakuan A.

Nilai kadar glukosa darah ikan nila pada akhir pemeliharaan atau jam ke-

96 didapatkan perlakuan A sebagai perlakuan kontrol (66,3 mg/dl) berbeda nyata

(p<0,05) terhadap perlakuan B (31,8 mg/dl), C (28,5 mg/dl), D (27,8 mg/dl), E

(29,3 mg/dl) dan F (29,8 mg/dl). Kadar glukosa darah tertinggi pada jam ke-96

terdapat pada perlakuan A, kemudian diikuti oleh perlakuan B, F, E, C dan kadar

glukosa darah terendah adalah perlakuan D.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36

Kadar glukosa darah ikan nila selama penelitian yaitu berkisar 2,78 –

109,3 mg/dl. Kadar glukosa darah ikan nila pada awal penelitian yaitu jam ke-24

hingga akhir penelitian jam ke-96 mengalami penurunan pada perlakuan B, C, D,

E dan F, sedangkan peningkatan kadar glukosa darah pada perlakuan A (kontrol).

Kadar glukosa darah pada perlakuan D lebih rendah jika dibandingkan kadar

glukosa pada perlakuan A (kontrol). Konsentrasi terbaik terdapat pada perlakuan

D atau konsentrasi 4,8 g/L menunjukkan kadar glukosa yang stabil. Hasil analisa

statistika selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 dan 9.

5.1.5. Kualitas Air

Kualitas air memiliki peranan penting dalam kegiatan budidaya, sebab

kesesuaian kualitas air akan mempengaruhi pada kelangsungan hidup organisme

yang dibudidayakan. Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian yaitu

suhu, oksigen terlarut (DO), pH, dan ammonia. Data kisaran parameter kualitas air

dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5 Kualitas air pemeliharaan ikan nila O. niloticus pada perendaman
menggunakan ekstrak buah mengkudu Morinda citrifolia L.

Pengukuran
Kualitas Perlakuan Baku
Air A B C D E F Mutu*
28,5-
Suhu (oC) 29 29 29 29 29 28,9 25-32
DO (mg/L) 6,2-6,3 5,5-5,9 5,8-5,9 5,4-5,7 5,2 5-5,1 ≥3
pH 7-7,1 6,9-7,1 6,9-7,2 6,8-7,2 6,8-7,2 6,6-7,2 6,5-8,5
Ammonia
(mg/L) 0 0,5 0,5 0,5 1,0-2,0 2 ≤1

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37

Hasil data pengukuran kualitas air selama penelitian diketahui bahwa suhu

air selama penelitian berkisar 28,5–29,4 °C, oksigen terlarut 5,07–6,37 mg/L, pH

6,8–7,2 dan ammonia 0–2 mg/L.

5.1.6 Kelulushidupan

Pengamatan persentase kelulushidupan dilakukan untuk mengetahui

efektivitas dan pengaruh perlakuan perendaman ekstrak buah mengkudu terhadap

tingkat kelangsungan hidup ikan nila. Hasil data rata-rata persentase

kelulushidupan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6 Persentase kelulushidupan ikan nila O. niloticus pada perendaman


menggunakan ekstrak buah mengkudu Morinda citrifolia L.

Kelulushidupan (%)
Perlakuan 24 jam 96 jam
A (0 g/L ekstrak buah mengkudu) 100a ± 0 100a ± 0
B (3,6 g/L ekstrak buah mengkudu) 100a ± 0 100a ± 0
a
C (4,2 g/L ekstrak buah mengkudu) 100 ± 0 90a ± 0
a
D (4,8 g/L ekstrak buah mengkudu) 97,5 ± 5 85a ± 5,8
E (5,4 g/L ekstrak buah mengkudu) 87,5a ± 5 47,5b ± 5
b
F (6 g/L ekstrak buah mengkudu) 50 ± 8,2 12,5b ± 5

Hasil analisa statistika menunjukkan bahwa pada pada jam ke-24

persentase kelulushidupan perlakuan A sebagai perlakuan kontrol tidak berbeda

nyata (p>0,05) terhadap perlakuan B dan C yaitu 100%, sedangkan berbeda nyata

(p<0,05) pada perlakuan D (97,5%), E (87,5%) dan F (50%). Pada akhir

penelitian jam ke-96, kelulushidupan pada perlakuan A yang berbeda nyata

(p<0,05) terhadap perlakuan C (90%), D (85%), E (47,5%) dan F (12,5%) tidak

berbeda nyata (p>0,05) terhadap perlakuan B yakni 100%.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38

5.2. Pembahasan

Hasil perhitungan total eritrosit ikan nila pada akhir penelitian (jam ke-96)

mengalami penurunan secara signifikan pada perlakuan B, C, D, E dan F, jika

dibandingkan dengan perlakuan A (kontrol). Hal ini diduga kandungan bioaktif

berupa saponin pada ekstrak buah mengkudu mempengaruhi menurunnya total

eritrosit. Muharrama dkk. (2015) menjelaskan bahwa sifat hemolisis saponin

terhadap darah mampu melisiskan sterol sel eritrosit hingga pecah, sehingga

menyebabkan total eritrosit menurun. Haryani dkk. (2015) juga menyatakan

bahwa senyawa flavonoid dapat mempengaruhi produktivitas eritrosit dengan cara

sintesis hormon eritropoietin. Hormon eritropoietin diperlukan untuk

menstimulasi eritropoiesis di dalam ginjal (Secombes, 1988). Total eritrosit pada

penelitian ini masih dalam kisaran normal. Jumlah eritrosit pada ikan normal

berkisar 150.000–3.000.000 sel/mm3 (Salasia dkk., 2001).

Penurunan total eritrosit pada setiap perlakuan yang diberikan ekstrak

buah mengkudu diduga juga dipengaruhi oleh menurunnya kinerja organ ginjal

dan hati. Jayaraman et al. (2006) melaporkan bahwa konsentrasi ekstrak buah

mengkudu yang tinggi dapat bersifat racun, sehingga mengganggu dan

menurunkan fungsi ginjal dan hati sebagai organ penghasil eritrosit dan hati

sebagai organ penyaring bahan toksik. Ginjal yang terganggu menyebabkan

produktivitas eritrosit menurun, sedangkan gangguan fungsi hati dapat

mempengaruhi transfer hemoglobin sehingga menurunkan jumlah eritrosit

didalam darah (Shalan et al., 2016).

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39

Hasil perhitungan total leukosit ikan nila sama dengan total eritrosit yang

mengalami penurunan hingga akhir penelitian (jam ke-96), namun hanya terjadi

pada perlakuan A dan F, sedangkan perlakuan B, C, D dan E mengalami

peningkatan. Penurunan total leukosit pada perlakuan F terjadi diduga karena

pemberian konsentrasi ekstrak buah mengkudu yang tinggi dapat menyebabkan

imunosupresi atau menurunnya respon imun yang ditandai dengan menurunnya

total leukosit. Penurunan ini masih dalam kisaran normal, apabila dibandingkan

dengan total leukosit optimal pada ikan normal yang berkisar 32.000-146.000

sel/mm³ (Lagler et al., 1977).

Meningkatnya total leukosit pada keempat perlakuan (B, C, D, dan E)

diduga dipengaruhi oleh bahan bioaktif buah mengkudu, yaitu flavonoid, saponin,

skopoletin, dan lainnya. Skopoletin mampu meningkatkan aktivitas fagositosis

dan kapasitas makrofag sel darah putih (Aldi dkk., 2016). Purwatiningsih et al.

(2014) melaporkan bahwa flavonoid dapat meningkatkan fagositosis dan produksi

leukosit.

Hasil perhitungan kadar hemoglobin ikan nila pada akhir penelitian (jam

ke-96) sejalan dengan nilai total eritrosit yang menunjukkan penurunan kadar

pada setiap perlakuan yang diberikan ekstrak buah mengkudu yaitu perlakuan B,

C, D, E dan F, dibandingkan dengan perlakuan A. Kadar hemoglobin yang rendah

dapat disebabkan oleh faktor fisiologi, lingkungan atau ikan mendapat infeksi

(Wells, 2005). Muharrama dkk. (2015) menyatakan bahwa saponin pada buah

mengkudu memiliki aktivitas hemolisis yang dapat mengakibatkan hilangnya

hemoglobin pada sel eritrosit yang rusak. Kandungan saponin juga dapat

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40

menurunkan kadar hemoglobin di dalam darah dengan cara menghambat proses

pernafasan ikan (Kinasih et al., 2008). Kadar hemoglobin merupakan indikator

kemampuan adaptasi ikan terhadap perubahan fisiologis yang ditimbulkan oleh

zat asing yang menyebabkan stess atau menurunnya kondisi lingkungan (Mardin,

2011). Kadar hemoglobin penelitian ini masih dalam kisaran normal, sesuai

dengam yang disebutkan oleh Salasia dkk. (2001), yaitu kadar hemoglobin pada

ikan normal berkisar 5,05-8,33 g%.

Hasil perhitungan kadar glukosa darah ikan nila pada akhir penelitian (jam

ke-96) mengalami penurunan pada setiap perlakuan yang diberikan ekstrak buah

mengkudu yaitu perlakuan B, C, D, E dan F. Penurunan kadar glukosa darah

diduga dipengaruhi oleh ekstrak buah mengkudu yang diberikan, karena adanya

kandungan bioaktif saponin yang berfungsi sebagai inhibitor α-glukosidase yang

bekerja dengan cara menunda absorbsi glukosa darah dari saluran cerna menuju

pembuluh darah, sehingga mengurangi kadar glukosa darah (Wahjuningrum dkk.,

2008). Saponin dapat merangsang sel β pankreas untuk menghasilkan lebih

banyak insulin untuk membantu kondisi homeostatis pada saat ikan mengalami

stress (Nayak dkk., 2009). Kadar glukosa darah penelitian ini masih dalam kisaran

normal, karena masih berkisar 40-90 mg/dl, sesuai dengan Rahardjo et al. (2011).

Konsentrasi ekstrak buah mengkudu yang diberikan pada ikan dengan

jumlah yang semakin tinggi mengakibatkan penurunan kelulushidupan ikan nila.

Hal ini ditunjukkan dengan hasil presentase kelulushidupan ikan pada akhir

penelitian (jam ke-96) yang terjadi pada perlakuan C, D, E, dan F, dibandingkan

dengan perlakuan A dan B. Penurunan presentase kelulushidupan pada ikan nila

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41

ini merupakan pengaruh perubahan profil darah yang telah diamati (total eritrosit,

total leukosit, kadar hemoglobin, dan kadar glukosa darah). Al-Attar (2005)

menjelaskan bahwa parameter profil darah menjadi indikator terhadap tingkat

kelangsungan hidup pada ikan akibat pengaruh suatu pengobatan.

Tingkat kelulushidupan pada perlakuan D tampak memberikan nilai yang

lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain, disamping mampu

mempertahankan total eritrosit, total leukosit, kadar hemoglobin, dan kadar

glukosa darah dalam batas normal. Hal ini menyebabkan perlakuan D (pemberian

ekstrak mengkudu konsentrasi 4,8 g/L) merupakan perlakuan terbaik dalam

menurunkan stress pada ikan nila, karena menghasilkan presentase kelulushidupan

lebih dari 50% dan memberikan profil darah ikan nila yang baik.

Kandungan oksigen terlarut selama penelitian masih dalam kisaran normal

yaitu 5,07–6,37 mg/L. Baku mutu nilai oksigen terlarut pada pemeliharaan ikan

nila adalah lebih dari 3 mg/L (Djarijah, 1995). Nilai pH selama penelitian masih

dapat ditoleransi untuk kehidupan ikan nila berkisar 6,6–7,2. Baku mutu pH

optimal untuk pemeliharaan ikan nila berkisar 6,5–8,5 (Djarijah, 1995). Nilai suhu

pada setiap perlakuan masih dalam ambang batas normal untuk kehidupan ikan

nila yaitu 28,5–29 oC, sedangkan baku mutu suhu untuk pemeliharaan ikan nila

berkisar 25–32 oC (Djarijah, 1995). Kandungan ammonia selama penelitian mulai

meningkat pada perlakuan F yaitu 2 mg/L yang melebihi baku mutu kandungan

ammonia pada pemeliharaan ikan nila yaitu ≤ 1 mg/L menurut Hidayah (2015).

Tingginya kandungan ammonia yang melebihi ambang batas, diduga karena ikan

uji mengalami stress, sehingga banyak mengeluarkan urine dan feses.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42

VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

perendaman ekstrak buah mengkudu terhadap profil darah ikan nila menunjukkan

adanya pengaruh pada total eritrosit, total leukosit, kadar hemoglobin dan kadar

glukosa darah. Perendaman ekstrak buah mengkudu dengan konsentrasi 4,8 g/L

merupakan konsentrasi terbaik yang mampu meningkatkan imunitas dengan

persentase kelulushidupan lebih dari 50% hingga akhir penelitian 96 jam.

6.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh perendaman

ekstrak buah mengkudu pada histopatologi ikan nila, maupun pengaruhnya

terhadap profil darah yang di uji tantang menggunakan bakteri ataupun virus.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43

DAFTAR PUSTAKA

Aisiah, S. 2012. Efikasi Ekstrak Mengkudu Morinda citrifolia L. terhadap Bakteri


Aeromonas hydrophilla dan Toksisitasnya pada Ikan Nila Oreochromis
niloticus. Sains Akuatik, 14 (1): 55-63 hal.
Al-Attar, A.M. 2005. Changes in Hematology Parameters of The Fish,
Oreochromis niloticus Treated with Sublethal Concentration. Pakistan
Journal of Biological Sciences, 8 (3): 421-424 p.

Aldi, Y., Amdani dan Bakhtiar, A. 2016. Aktivitas Senyawa Skopoletin dari Buah
Mengkudu Morinda citrifolia L. terhadap Respon Fisiologi Makrofag
Mencit Putih Jantan. Jurnal Scientia, 6 (1): 25-28 hal.

Amri, K. dan Khairuman. 2003. Membuat Pakan Ikan Konsumsi. Agromedia


Pustaka. Tanggerang. Hal. 45.

Angka, S. L. 1990. The Pathology of Walking Catfish, Clarias batrachus Infected


Intraperitoneally with Aeromonas hydrophila. Asian Fish, 3: 343-351 p.

Arifin, M., Y. 2016. Pertumbuhan Dan Survival Rate Ikan Nila (Oreochromis sp.)
Strain Merah dan Strain Hitam yang Dipelihara pada Media Bersalinitas.
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 16 (1): 2-5 hal.

Au, D. W. T. 2004. The Application of Histo-Cytopathological Biomarkers in


Marine Pollution Monitoring: a Review. Mar. Poll. Bull, 48: 817-834 p.

Barton, B. A., J. D. Morgan, M. M. Vijayan. 2002. Physiological and Condition


Related Indicators of Environmental Stress in Fish. Biological Indicators of
Aquatic Ecosystem Stress. American Fisheries Society. 111-118 p.

Berkovich, L., G. Earon, I. Ron, A. Rimmon, A. Vexler S. Lev-Ar. 2013.


Moringa oleifera Aqueous Leaf Extract Down-Regulates Nuclear Factor-
Kappa β and Increases Cytotoxic Effect of Chemotherapy in Pancreatic
Cancer Cells. BMC Complementary and Alternative Medicine, 13: 1-7 p.

Blaxhall, P. C. and K. W. Daisley. 1973. Routine Haematological Methods for


Use with Fish Blood. J. Fish Biology, 5: 577-581 p.

Chinabut, S., Limsuwan, C., and Kitsawat P. 1991. Histology of the Walking
Catfish Clarias batrachus. Departemen of Fisheries Thailand. 96 p.

Chan-Blanco, Y., Vaillant, F., Perez, A. M, Reynes, M., Brillouet, J. M., Brat, P.
2006. The Noni Fruit Morinda citrifolia L. a Review of Agricultural

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44

Research, Nutritional and Therapeutic Properties. J. Food Compos, 19: 645–


654 p.

Deng, S., B. J. West, A. K. Palu, and C. J. Jensen. 2012. Phytochemical,


Antioxidant and Toxicological Investigation of Morinda citrifolia L.
Blossoms. ISRN Analytical Chemistry, 5 p.

Djarijah, A. S. 1995. Pembenihan dan Pembesaran Nila Merah Secara Intensif.


Kanisius. Yogyakarta. 87 hal.

Djauhariya, E., Raharjo, M., dan Ma’un. 2006. Karakterisasi Morfologi dan Mutu
Buah Mengkudu. Buletin Plasma Nutfah, 12 (1) : 1-8 hal.

Djauhariya, E. 2003. Mengkudu Morinda citrifolia L. Tanaman Obat Potensial.


Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Pengembangan Teknologi
TRO, 15 (1) : 1-16 p.

Ezraneti, R. dan N. Fajri. 2013. Uji Toksisitas Serbuk Daun Mahkota Dewa
Phaleria macrocarpa terhadap Benih Ikan Nila Oreochromis niloticus.
Acta Aquatica, 3 (2): 62-65 hal.

Fiana, N. dan Oktaria, D. 2016. Pengaruh Kandungan Saponin Dalam Daging


Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Terhadap Penurunan Kadar
Glukosa Darah. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 5 (4): 128-131
hal.

Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan: Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan.


Rineka Cipta. Jakarta. 179 hal.

Guyton, A. C. dan Hall, J. E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.


EGC. Jakarta. 69-75 hal.

Harrison. 2000. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Volume 1. EGC. Jakarta.

Haryani, A., R. Grandiosa, I. D. Buwono, Ayi S. 2012. Uji Efektivitas Daun


Pepaya Carica papaya untuk Pengobatan Infeksi Bakteri Aeromonas
hydrophila pada Ikan Mas Koki Carassius auratus. Jurnal Perikanan
Kelautan, 3 (3): 213-220 hal.

Hidayah, R. Y. 2015. Pengaruh Penggunaan Berbagai Massa Lengkuas Alpinia


galanga terhadap Sifat Organoleptik dan Daya Simpan Ikan Nila
Oreochromis niloticus Segar. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang. Semarang. Hal. 9-11.

Irianto, A. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gajah Mada University Press.


Yogyakarta. 256 p.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45

Jayaraman, S. K., Saravanan, M. M., Illanchezian, S. 2008. Antibacterial,


Antifungal and Tumor Cell Supression Potential of Morinda citrifolia Fruit
Extract. Internatonal Journal of Integrative Biology, 3 (1): 44-49 p.

Karlinda, V. 2017. Pengaruh Kadmium (Cd), Seng (Zn), dan Kombinasi Cd-Zn
terhadap Respon Hematologis Ikan Nila Oreochromis niloticus. Tesis.
Universitas Airlangga. Surabaya. Hal. 22-30.

Kinasih, I., A. Supriyatna dan R.N. Rusputa. 2013. Uji Toksisitas Ekstrak Daun
Babadotan Ageratum conyzoides L. terhadap Ikan Mas Cyprinus carpio L.
sebagai Organisme Non-Target. Journal UINSGD, 7 (2): 121-132 hal.

Kusriningrum, R. 2010. Perancangan Percobaan. Universitas Airlangga. Surabaya.


165 hal.

Kusuma, S. F., R. E. Pawening dan R. Dijaya. 2017. Otomatisasi Klasifikasi


Kematangan Buah Mengkudu Berdasarkan Warna dan Tekstur. Jurnal
Ilmiah Teknologi Sistem Informasi, 3(1): 17-23 hal.

Lagler, K. F., J. E. Bardach, R. R. Miller, and D. R. M. Passino. 1977.


Ichthyology. John Willey and Sons. Inc. New York-London. 506 p.

Mardin. 2011. Toksisitas Nikel (Ni) terhadap Ikan Nila Gift Oreochromis
niloticus pada Media Berkesadahan Lunak (Soft Hardnes). Thesis. Institut
Pertanian Bogor. Bogor. Hal 18-33.

Meyer, D. J. and Harvey, J. W. 2004. Veterinery Laboratory Medicine


Interpretation & Diagnosis. 3rd Edition. USA: Saunders.

Muhammad, F. 2002. Penentuan Toksisitas Air Limbah dengan Indikator Ikan


Tombro Cyprinus carpio. Majalah Ilmiah Biologi BIOMA, 4 (2): 54-58 hal.

Muharrama, A. R. W., Syawal, H. dan Lukistyowati, I. 2015. Sensitivitas Ekstrak


Buah Mengkudu Morinda citrifolia L. terhadap Bakteri Streptococcus
agalactiae. Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, 2 (1): 1-8
hal.

Nayak, S. and Sushma, M. 2009. Immunostimulant Activity of The Extracts and


Bioactives of The Fruits of Morinda citrifolia. Pharmaceutical Biology, 47
(3): 248–254 p.

Nugroho, Y. A. 2012. Efek Pemberian Kombinasi Buah Sirih Piper betle L. Fruit,
Daun Miyana Plectranthus scutellarioides L. Leaf, Madu dan Kuning Telur
terhadap Peningkatan Aktivitas dan Kapasitas Fagositosis Sel Makrofag.
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 22 (1): 3-5 hal.

Purwatiningsih, T. I., Yustina, Y. S., dan Widodo. 2014. Aktivitas Senyawa Fenol
Dalam Buah Mengkudu Morinda citrifolia sebagai Antibakteri Alami untuk

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46

Penghambatan Bakteri Penyebab Mastitis. Buletin Peternakan, 38 (1): 59-64


hal.

Putri, R. R., Basuki, F. dan Hastuti, S. 2013. Profil Darah dan Kelulushidupan
Ikan Nila Pandu F5 Oreochromis niloticus yang Diinfeksi Bakteri
Streptococcus agalactiae dengan Kepadatan Berbeda. Journal of
Aquaculture Management and Technology, 2 (2): 47-56 hal.

Rahayu, S. D., Z. L. Zulfatin dan A. Nuriliani. 2013. Efek Histopatologis


Insektisida λ-Cyhalothrin terhadap Insang, Hati, dan Usus Halus Ikan Nila
(Oreochromis niloticus L., 1758). Biosfera, 30 (2): 52-65 hal.

Rachmawati, F. N., U. Susilo dan Y. Sistiana. 2010. Respon Fisiologi Ikan Nila
Oreochromis niloticus yang Distimulasi dengan Daur Pemuasaan dan
Pemberian Pakan Kembali. Seminar Nasional Biologi. Fakultas Biologi
UGM. Yogyakarta. 1 (1): 492-499 hal.

Rahardjo, M. F., Sjafei, D. S., Affandi, R. dan Sulistiono. 2011. Ikhtiologi. Lubuk
Agung. Bandung. 396 hal.

Rizkiawan, A. 2017. Pengaruh Sari Buah Mengkudu Morinda citrifolia L.


terhadap Respon Fisiologi Ikan Gurami Osphronemus gouramy pada Suhu
Air Perendaman yang Berbeda. Skripsi. Universitas Airlangga. Surabaya.
116 hal.

Rochmawangi, M., Marsono, Y. dan Huriyati, E. 2013. Pengaruh Pemberian


Ekstrak Mengkudu Morinda citrifolia “Freeze Juicing” terhadap Kadar
Glukosa Darah Tikus Wistar Diabetes Mellitus. Jurnal Fakultas Kesehatan.
Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Hal 1-6.

Saanin, H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid I. Bina Cipta.
Bandung. Hal. 245.

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan, Jilid II. Bina Cipta.
Bandung. Hal. 508.

Salasia, S. I. O., D. Sulanjari dan A. Rahmawati. 2001. Studi Hematologi Ikan Air
Tawar. Biologi, 2 (12): 710-723 hal.

Satwadhar, P. N., H. W. Deshpande, S. I. Hashmi and K. A. Syed. 2011.


Nutritional Composition and Identification of Some of the Bioactive
Components in Morinda citrifolia Juice. International Journal of Pharmacy
and Pharmaceutical Sciences, 3 (1): 58-59 hal.

Secombes, C. J. 1988. Immune Control of Sexual Maturation in Fish in Ellis (Eds)


Fish Vaccination. Academic Press. London. 237-247 p.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47

Singh, D. R., S. Singh dan V. S. Banu. 2016. Changes in Antioxidants and


Minerals in Noni Morinda citrifolia L. Fruits during Development Process.
British Journal of Pharmaceutical Research, 10 (5): 1-11 p.

Shalan, M. N. A. A., Mustapha, N. M., Mohamed, S. 2016. Chronic toxicity


evaluation of Morinda citrifolia fruit and leaf in mice. Regulatory
Toxicology and Pharmacology, 83 (1): 46-53 p.

Sholehah, D. N. 2010. Pengukuran Kandungan Skopoletin pada Beberapa Tingkat


Kematangan Buah Mengkudu Morinda citrifolia L. dengan Metode KLT
Densitometri. Agrovigor, 3 (1): 4-9 hal.

Solomon, N. 1998. Noni: Nature’s Amazing Healer. Woodland Publishing. Utah.


101 p.

Suryowinoto, S. M. 1997. Flora Eksotika, Tanaman Peneduh. Yogyakarta:


Kanisius. 182 hal.

Wahjuningrum, D., N. Ashry dan S. Nuryati. 2008. Pemanfaatan Ekstrak Daun


Ketapang Terminalia cattapa untuk Pencegahan dan Pengobatan Ikan Patin
Pangasionodon hypophthalmus yang Terinfeksi Aeromonas hydrophila.
Jurnal Akuakultur Indonesia, 7 (1): 79–94 hal.

Wang, M. Y., West, B. J., Jensen, C. J., Nowicki, D., Chen, S., Palu, A. K., and
Anderson, G. 2002. Morinda citrifolia (Noni): A Literature Review and
Recent Advances in Noni Research. Acta Pharmacologica Sinica, 23 (13):
1127 – 1141 p.

Wedemeyer, G. A. and Yasutake. 1977. Clinical Methods for The Assessment on


The Effect of Enviromental Stress on Fish Health. Technical Paper of The
US. Departement of The Interior Fish and the Wildlife Service. pp 1-18.

Wells, R. M. G., Baldwin, J., Seymour, R. S., Christian, K., Britain, T. 2005.
Blood Cell Function and Haematology in Two Tropical Frehswater Fishes
from Australia. Comparative Biochemistry and Physiology, 141 (1): 87-93
p.

West, B. J., Jensen, C. J., and Westendorf, J. 2006. Noni juice is not hepatotoxic.
World J Gastroenterol, 12 (22): 3616-3619 p.

Zumrotul, M. 2013. Buah Mengkudu Morinda citrifolia Meningkatkan Respon


Imun Mencit Mus musculus terhadap Infeksi Bakteri Staphylococcus
aureus. Journal of Health Sciences, 6 (2): 1-2 hal.

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil uji pendahuluan LC50-96 jam

Confidence Limits
95% Confidence Limits for 95% Confidence Limits for
konsentrasi log(konsentrasi)b
Lower Upper Lower Upper
Probability Estimate Bound Bound Estimate Bound Bound
PROBITa 0,01 10,594 0,299 10,42 1,025 0,114 1,103
0,05 12,374 0,687 10,85 1,093 0,165 1,117
0,1 13,443 1,276 11,14 1,128 0,204 1,129
0,15 14,215 1,374 11,56 1,153 0,245 1,132
0,2 14,861 1,456 12,49 1,172 0,291 1,144
0,25 15,438 1,573 12,69 1,189 0,313 1,149
0,3 15,975 1,683 13,24 1,203 0,359 1,151
0,35 16,49 1,864 13,96 1,217 0,385 1,158
0,4 16,993 1,964 14,53 1,23 0,418 1,162
0,45 17,495 2,078 14,89 1,243 0,435 1,169
0,5 18,004 2,193 15,23 1,255 0,474 1,175
0,55 18,527 2,238 15,68 1,268 0,504 1,181
0,6 19,074 2,374 16,01 1,28 0,536 1,186
0,65 19,657 2,489 16,46 1,294 0,589 1,193
0,7 20,29 2,598 16,85 1,307 0,617 1,195
0,75 20,996 2,611 17,25 1,322 0,648 1,202
0,8 21,812 2,753 17,46 1,339 0,693 1,217
0,85 22,802 2,894 17,83 1,358 0,743 1,233
0,9 24,113 2,964 18,28 1,382 0,791 1,258
0,95 26,195 3,964 18,47 1,418 0,852 1,274
0,99 30,597 4,364 18,97 1,486 0,964 1,296

SR mortalitas Akumulasi Akumulasi


Dosis mortalitas
(%) (%) mortalitas SR (%) Total kematian (%)
0 g/L 0 30 0 0 90 90 0
1,5 g/L 0 30 0 0 90 90 0
3 g/L 0 30 0 0 90 90 0
4,5 g/L 16 14 53 16 30 46 34
6 g/L 18 12 60 18 30 48 37
7,5 g/L 30 0 100 90 0 90 100

50%−𝑛𝑒𝑥𝑡 𝑙𝑜𝑤𝑒𝑠𝑡 50−37 13


Proportionate distance = 𝑛𝑒𝑥𝑡 ℎ𝑖𝑔ℎ𝑒𝑠𝑡 %− 𝑛𝑒𝑥𝑡 𝑙𝑜𝑤𝑒𝑠𝑡 = = 63 = 0,20
100−37

Log LD50 = (0,20 x log 10) + 18 = 18,20

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49

Lampiran 2. Hasil pengukuran total eritrosit jam ke-24


Descriptives
95% Confidence
Interval for
Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
eri_24 A
4 5.492 0.00896 0.00448 54.777 55.063 5.48 5.5
B
4 5.811 0.01724 0.00862 57.839 58.388 5.79 5.83
C
4 5.743 0.00922 0.00461 5.728 57.573 5.74 5.76
D
4 5.902 0.01547 0.00774 58.774 59.267 5.88 5.92
E
4 6.119 0.01699 0.00849 60.916 61.457 6.09 6.13
F
4 6.05 0.01514 0.00757 60.257 60.739 6.03 6.07
Total
24 5.853 0.21136 0.04314 57.635 5.942 5.48 6.13

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.


eri_24 0.345 5 18 0.88

ANOVA
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
eri_24 Between
Groups 1.024 5 0.205 1.007.223 0
Within
Groups 0.004 18 0
Total 1.028 23

Eri_24

Subset for alpha = 0.05


Duncana Perlakuan N 1 2 3 4 5 6
A 4 54.920
C 4 57.427
B 4 58.113
D 4 59.021
F 4 60.498
E 4 61.187
Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50

Lampiran 3. Hasil pengukuran total eritrosit jam ke-96


Descriptives
95% Confidence
Interval for
Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
eri_96 A
4 5.746 0.01101 0.00551 57.286 57.637 5.74 5.76
B 4 5.601 0.00917 0.00458 55.869 5.616 5.59 5.61
C 4 5.506 0.04028 0.02014 54.417 55.699 5.47 5.56
D 4 5.881 0.014 0.007 58.589 59.035 5.87 5.9
E 4 6.005 0.00431 0.00215 59.977 60.114 6 6.01
F 4 5.45 0.05943 0.02971 53.551 55.442 5.36 5.49
Total
24 5.698 0.20515 0.04188 56.115 57.847 5.36 6.01

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.


eri_96 3.877 5 18 0.02

ANOVA
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
eri_96 Between
Groups 0.951 5 0.19 204.774 0
Within
Groups 0.017 18 0.001
Total 0.968 23

Eri_96

Subset for alpha = 0.05


Perlakuan N 1 2 3 4 5 6
Duncana
F 4 5.45
C 4 5.506
B 4 5.601
A 4 5.746
D 4 5.881
E 4 6.005
Sig. 1 1 1 1 1 1

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51

Lampiran 4. Hasil pengukuran total leukosit jam ke-24

Descriptives
95% Confidence
Interval for
Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
Leu_24 A 4 4.47 0.03978 0.01989 44.066 4.533 4.42 4.51
B 4 4.621 0.01102 0.00551 46.037 4.639 4.6 4.63
C 4 4.759 0.02793 0.01396 47.145 4.803 4.74 4.8
D 4 4.788 0.01414 0.00707 47.651 4.81 4.78 4.81
E 4 4.906 0.01578 0.00789 48.811 4.931 4.89 4.92
F 4 5.057 0.01502 0.00751 50.329 5.081 5.04 5.07
Total 24 4.767 0.19373 0.03955 4.685 4.849 4.42 5.07

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.


Leu_24 1.773 5 18 0.17

ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Leu_24 Between
Groups 0.854 5 0.171 324.37 0
Within
Groups 0.009 18 0.001
Total 0.863 23

Leu_24
Subset for alpha = 0.05
Perlakuan N 1 2 3 4 5
Duncana
A 4 4.47
B 4 4.621
C 4 4.759
D 4 4.788
E 4 4.906
F 4 5.057
Sig. 1 1 0.095 1 1

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52

Lampiran 5. Hasil pengukuran total leukosit jam ke-96


Descriptives
95% Confidence
Interval for
Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
Leu_96 A 4 4.45 0.04339 0.0217 43.808 4.519 4.39 4.49
B 4 4.708 0.00685 0.00342 46.969 4.719 4.7 4.72
C 4 4.769 0.04354 0.02177 46.997 4.838 4.71 4.81
D 4 4.87 0.00903 0.00452 48.557 4.884 4.86 4.88
E 4 5.027 0.0189 0.00945 49.971 5.057 5.01 5.05
F 4 4.956 0.03844 0.01922 4.895 5.017 4.91 5
Total 24 4.797 0.19434 0.03967 47.146 4.879 4.39 5.05

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.


Leu_96 2.9 5 18 0.04

ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Leu_96 Between
Groups 0.851 5 0.17 177.95 0
Within
Groups 0.017 18 0.001
Total 0.869 23

Leu_96
Subset for alpha = 0.05
Perlakuan N 1 2 3 4 5 6
Duncana
A 4 4.45
B 4 4.708
C 4 4.77
D 4 4.87
F 4 4.956
E 4 5.027
Sig. 1 1 1 1 1 1

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53

Lampiran 6. Hasil pengukuran kadar hemoglobin jam ke-24


Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
Hb_24 A 4 5.5 0.39158 0.19579 48.769 61.231 5.1 6
B 4 4.7 0.88694 0.44347 32.887 61.113 3.8 5.8
C 4 5.25 0.46547 0.23274 45.093 59.907 4.7 5.8
D 4 5.1 0.6377 0.31885 40.853 61.147 4.6 6
E 4 5.2 0.62716 0.31358 4.202 6.198 4.5 6
F 4 5.025 0.60208 0.30104 4.067 5.983 4.2 5.6
Total 24 5.129 0.60324 0.12314 48.744 53.839 3.8 6

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.


Hb_24 0.762 5 18 0.59

ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Hb_24 Between
Groups 1.412 5 0.282 0.73 0.61
Within
Groups 6.957 18 0.387
Total 8.37 23

Hb_24

Subset for alpha =


0.05
Duncana Perlakuan N 1
B 4 4.7
F 4 5.025
D 4 5.1
E 4 5.2
C 4 5.25
A 4 5.5
Sig. 0.122

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54

Lampiran 7. Hasil pengukuran kadar hemoglobin jam ke-96


Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
Hb_96 A 4 6.225 0.9215 0.46075 47.587 76.913 5.1 7.2
B 4 4.65 0.57446 0.28723 37.359 55.641 3.9 5.3
C 4 4.85 0.42032 0.21016 41.812 55.188 4.4 5.3
D 4 5.05 0.31091 0.15546 45.553 55.447 4.6 5.3
E 4 4.475 0.83417 0.41708 31.477 58.023 3.7 5.5
F 4 4.325 0.5909 0.29545 33.847 52.653 3.7 5.1
Total 24 4.929 0.85693 0.17492 45.673 5.291 3.7 7.2

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.


Hb_96 1.741 5 18 0.18

ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Hb_96 Between
Groups 9.397 5 1.879 4.52 0.01
Within
Groups 7.492 18 0.416
Total 16.89 23

Hb_96
Subset for alpha = 0.05
Perlakuan N 1 2
Duncana F 4 4.325
E 4 4.475
B 4 4.65
C 4 4.85
D 4 5.05
A 4 6.225
Sig. 0.169 1

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55

Lampiran 8. Hasil pengukuran kadar glukosa darah jam ke-24


Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
GD_24 A 4 57.5 12.8193 6.40963 37.1017 77.8983 42 73
B 4 58.5 6.13732 3.06866 48.7342 68.2658 54 67
C 4 62.25 7.932 3.966 49.6284 74.8716 53 72
D 4 75.25 10.1448 5.07239 59.1074 91.3.926 61 85
E 4 87.25 30.5328 15.26638 60.6656 157.834 92 155
F 4 85.5 18.2094 9.10471 74.7747 132.725 87 128
Total 24 77.75 26.1072 5.32911 66.7259 88.7741 42 155

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.


gluko_24 2.602 5 18 0.06

ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
gluko_24 Between
Groups 10781.5 5 2156.3 7.93 0
Within
Groups 4895 18 271.94
Total 15676.5 23

gluko_24
Subset for alpha = 0.05
Duncana Perlakuan N 1 2
A 4 57.5
B 4 58.5
C 4 62.25
D 4 75.25
F 4 103.8
E 4 109.3
Sig. 0.178 0.643

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56

Lampiran 9. Hasil pengukuran kadar glukosa darah jam ke-96


Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
GD_96 A 4 66.25 5.25198 2.62599 57.8929 74.6071 59 71
B 4 31.75 4.57347 2.28674 24.4726 39.0274 27 37
C 4 28.5 4.65475 2.32737 21.0933 35.9067 22 33
D 4 27.75 1.70783 0.85391 25.0325 30.4675 26 30
E 4 29.25 10.8743 5.43714 11.9466 46.5534 18 44
F 4 29.75 7.58837 3.79418 17.6752 41.8248 22 40
Total 24 355.417 15.1943 3.10153 29.1257 41.9577 18 71

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.


gluko_96 1.18 5 18 0.36

ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
gluko_96 Between
Groups 4563.21 5 912.64 22 0
Within
Groups 746.75 18 41.486
Total 5309.96 23

gluko_96

Subset for alpha = 0.05


Duncana Perlakuan N 1 2
D 4 27.75
C 4 28.5
E 4 29.25
F 4 29.75
B 4 31.75
A 4 66.25
Sig. 0.439 1

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57

Lampiran 10. Dokumentasi penelitian

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(g) (h) (i)

Keterangan :
a. Penimbangan buah mengkudu
b. Pembuatan ekstrak buah mengkudu
c. Pengambilan sampel darah pada ikan nila
d. Pengamatan eritrosit dan leukosit pada hemositometer
e. Pengamatan hemoglobin menggunakan metode sahli
f. Pengamatan glukosa darah menggunakan alat One Touch Analyzer
g. Pengamatan pH selama penelitian menggunakan pH meter
h. Pengamatan amonia menggunakan amonia test kit
i. Pengamatan oksigen terlarut dan suhu menggunakan DO meter

SKRIPSI PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK… M. TANDO RIDHO P.

You might also like