You are on page 1of 19

LAPORAN

BEST PRACTICE
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MATERI TEKS
REPORT PADA SISWA SMP NEGERI 5 SATU ATAP GABUS
TAHUN PELAJARAN 2019

DI SUSUN OLEH :
RONDIYAN, S.Pd

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN


DINAS PENDIDIKAN
UPTD SMP NEGERI 5 SATU ATAP GABUS
Desa Pandanharum Kec. Gabuswetan Kab. Grobogan 58182
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Proses pembelajaran yang dilaksanakan guru di dalam kelas kadang-
kadang membuat guru kaku terutama dalam memilih satu atau metode
pembelajaran, dan mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Pada
kenyataannya pendidikan telah dilaksanakan semenjak adanya manusia,
hakikatnya pendidikan merupakan serangkaian peristiwa yang kompleks yang
melibatkan beberapa komponen antara lain: tujuan, murid , pendidik, isi/bahan,
cara/metode dan situasi/lingkungan. Hubungan keenam faktor tersebut berkait satu
sama lain dan saling berhubungan dalam suatu aktifitas satu pendidikan.

Keadaan siwa SMP dengan sistem menerapaka K13 dan menuntut siswa
untuk lebih aktif dalam hal ini yang berkaitan dengan mata pelajaran Bahasa
Inggris, lebih tepatnya dalam materi teks khusus yaitu notice, short message,
announcement, dan report text, tidak menutup kemungkinan banyak guru yang
mengalami kesulitan dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Karena guru dituntut untuk mengejar
target materi yang cukup banyak dan harus diselesaikan pada setiap semester.

Keberhasilan pengajaran juga tergantung pada keberhasilan murid dalam


proses belajar mengajar, sedangkan keberhasilan murid tidak hanya tergantung
pada sarana dan prasarana pendidikan, kurikulum maupun metode. Akan tetapi
guru mempunyai posisi yang sangat strategi dalam meningkatkan prestasi murid
dalam penggunaan strategi pembelajaran yang tepat.

Banyaknya persiapan yang ingin dilakukan dalam metode pembelajaran


Kurikulum 13 sehingga guru sasaran merasa terbebani dalam memberikan
pembelajaran, dan guru sasaran lebih cenderung untuk menggunakan
pembelajaran langsung.
Oleh karena itu model pembelajaran Kurikulum 13 tersebut perlu
disosialisasikan lebih optimal pada guru sasaran untuk dapat diaplikasikannya
dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dimaksudkan supaya guru sasaran tidak
tertinggal dengan inovasi pendidik dengan penerapan model pembelajaran
inovatif.

B. Jenis Kegiatan
Dari penjelasan tentang latar belakang masalah di atas, diketahui bahwa

ruang lingkup penelitian ini meliputi kajian pembelajaran, khususnya pada

Pembelajaran Kurikulum 13 dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada aspek teks

khusus, short message, announcement, notice, dan report text.

Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran, merupakan program

yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru

dalam merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran

yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order

Thinking Skills/HOTS). Program ini merupakan bagian dari program

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang diamanatkan oleh Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009

tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

C. Manfaat Kegiatan

 Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi pada


keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai dari perencanaan, pelaksanaan
hingga penilaiannya
 Membiasakan siswa untuk berpikir tingkat tinggi sehingga dapat
meningkatkan kompetensinya
 Memberikan acuan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi
akademik
 Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi
akademik dan manajerial.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


a) Mewujudkan pemerataan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan.
b) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas peningkatan kompetensi
pembelajaran, di mana kegiatan dilakukan secara terintegrasi dalam satu
area wilayah dengan mempertimbangkan jarak, akses, dan volume guru
yang ikut serta.
c) Memudahkan dalam melakukan pemetaan kompetensi, kinerja, serta
aktivitas guru.
d) Memudahkan dalam melakukan pembinaan terhadap program peningkatan
kompetensi guru sesuai dengan hasil pemetaan yang dilakukan.
e) Memudahkan dalam melakukan supervisi dan koordinasi peningkatan
kompetensi pembelajaran.
f) Sasaran Program PKP Berbasis Zonasi adalah peserta didik melalui guru
pada semua jenjang satuan pendidikan mulai dari TK/TKLB, SD/SDLB,
SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK/SMKLB.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
Kelas VIII dan kelas IX untuk tema teks khusus, short message, notice,
announcement, dan report text.
Bahasa Inggris Kelas VIII
3.21 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks , dan unsur
kebahasaan beberapa teks khusus dalam bentuk pesan singkat
KD 3.3 dan pengumuman /pemberitahuan (notice) dengan memberi
dan meminta informasi terkait kegiatan sekolah , sesuai
dengan konteks penggunaannya
3.2.1 Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media
KD 4.3 cetak atau elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif secara lisan, tulis, dan visual
Bahasa Inggris Kelas IX
3.12 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks khusus dalam bentuk pesan
singkat dan pengumuman/ pemberitahuan (notice), dengan
KD 3.2
memberi dan meminta informasi terkait kegiatan sekolah,
sesuai dengan konteks penggunaannya.

4.12.1 Menangkap makna secara kontekstual terkait dengan fungsi


sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pesan singkat
dan pengumuman/pemberitahuan (notice) lisan dan tulis,
sangat pendek dan sederhana, terkait kegiatan sekolah.

KD 4.2 4.12.2 Menyusun teks khusus dalam bentuk pesan singkat dan
pengumuman/pemberitahuan (notice), sangat pendek dan
sederhana, terkait kegiatan sekolah, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pelaksanaa kegiatan ini di atur dalam SIM PKB bagi tenaga pengajar yang
berkesempatan mendapatkan undangan dalam bentuk email maka peserta
mempunyai hak untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah
menerapkan pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran problem
based learning (PBL).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah
dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas
VIII, dan kelas IX. Melalui teks khusus unit 1 dan unit 2, teramasuk di
dalamnya, kelas VIII, materi short message, announcement, notice, dan kelas
IX, reeport text.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat
diterapkan dalam pembelajara tematik. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada
di kelas V, peulis memilih tema modernisasi untuk membelajarkan pasangan
KD 3.3-4.3 muatan Bahasa Indoesia; KD 3.2 – 4.2 muatan IPS; dan KD 3.3 –
4.3 muatan IPA di kelas V semester 1.
4. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
5. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi

IPK Bahasa Inggris Kelas VIII


3.3.1 Mengidentifikasi fungsi sosial Short Message
3.3.2 Mengidetifikasi struktur Short Message
3.3.3 Mengidentifikasi unsur kebahasaan Short Message
KD Menangkap makna secara kontekstual terkait dengan fungsi sosial Short
4.3 Message
Menangkap makna secara kontekstual terkait dengan fungsi sosial
Short Message
Menangkap makna secara kontekstual terkait dengan unsur kebahasaan
Short Message
IPK Bahasa Inggris Kelas IX
3.3.1 Mengidentifikasi fungsi sosial teks report tulisan
3.3.2 Mengidentifikasi struktur teks teks report tulisan
3.3.3
Mengidentifikasi unsur kebahasaan teks report tulisan

B. BAHAN DAN MATERI


Bahan / Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas IX
untuk tema Report Text berikut ini

Bahasa Inggris

3.9 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan


beberapa teks information report lisan dan tulis dengan memberi dan
meminta informasi terkait mata pelajaran lain di Kelas IX, pendek dan
sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya

4.9. Teks Information Report


4.9.1 Menangkapmakna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan teks information report lisan dan tulis, sangat
pendek dan sederhana, terkait topik yang tercakup dalam mata pelajaran
4.9.2 lain di Kelas IX
Menyusun teks information report lisan dan tulis, sangat pendek dan
sederhana, terkait topik yang tercakup dalam mata pelaiaran lain di Kelas
IX, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan kebahasaan,
secara benar dan sesuai konteks

C. METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad


2l di dalam proses pembelajaran.
2. Karena K-13 mengamanatkan penerapan pendekatan saintifik (5M) yang
meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/
mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Lalu optimalisasi peran guru dalam
melaksanakan pembelajaran abad 21dan HOTS (Higher Order Thinking
Skills). Selanjutnya ada integrasi literasi dan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) dalam proses belajar mengajar (PBM). Pembelajaran pun perlu
dilaksanakan secara kontekstual dengan menggunakan model, strategi, metode,
dan teknik sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar {KD) agar tujuan
pembelajaran tercapai.Pembelajaran abad 21 secara sederhana diartikan
sebagai pembelajaran yang memberikan kecakapan abad 21- kepada peserta
didik, yaitu 4C yang meliputi: (1) Communication (2) Collaboration, (3)
Critical Thinking and problem solving, dan {4} Creative and lnnovative.
Berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Krathwoll dan
Anderson, kemampuan yang perlu dicapai siswa bukan hanya LOTS (Lower
Order Thinking Skills) yaitu C1 (mengetahui) dan C-2 (memahami), MOTS
(Middle Order Thinking Skills) yaitu C3 {mengaplikasikan) dan C-4
{mengalisis), tetapi juga harus ada peningkatan sampai HOTS (Higher Order
Thinking Skills), yaitu C-5 (mengevaluasi), dan C-5 (mengkreasi).Penerapan
pendekatan saintifik, pembelajaran abad 21 (4C), HOTS, dan integrasi literasi
dan PPK dalam pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
dalam rangka menjawab tantangan, baik tantangan internal dalam rangka
mencapai 8 (delapan) SNP dan tantangan eksternal, yaitu globalisasi.Melalui
berbagai pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) K-13 yang telah dilakukan
selama ini diharapkan mampu mengubah paradigma guru, juga meningkatkan
kompetensi guru dalam pembelajaran, Pendekatan saintifik, pembelajaran abad
21 {4C), HOTS, integrasi literasi dan PPK, dan pembelajaran kontekstual
sebenarnya bukan hal yang baru bagi guru. Secara sadar ataupun tidak
sebenarnya sudah hal tersebut dilakukan, hanya dalam K-13 lebih ditegaskan
lagi untuk dilaksanakan pada PBM, dan hasilnya dilakukan melalui penilaian
otentik yang mampu mengukur ketercapaian kompetensi siswa.

D. Alat/lnstrumen
Model-model pembelajaran yang sudah banyak dikenal oleh guru, guru
pun diharapkan untuk
menggunakan atau mengembangkan mode-model pembelajaran yang lebih variatif
agar pembelajaran lebih, menyenangkan dan menantang.Pembelajaran yang HOTS
ditindaklanjuti dengan penilaian HOTS. Soal-soal yang diberikan harus mengukur
ketercapaian siswa pada ranah C-4, C-5, dan C-6, disesuaikan dengan KKO yang
telah ditetapkan pada RPP. Instmmen test yang digunakan bisa dalam bentuk soal
Pilihan Ganda (PG) atau uraian. Soal PG dan HOTS yang berorientasi pada HOTS
tentunya bukan sekedar menanyakan sekedar menanyakan "apa?",
"siapa?", "kapan?" dan "dimana?", tetapi menanyakan "mengapa?" dan
"bagaimana?". Berdasarkan kepada hal tersebut, maka guru harus banyak
membiasakan soal-soal HOTS kepada siswa, agar siswa terbiasa mengasah nalar,
meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan solutif.

Media pembelajaranyang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) contoh
Report Text berjudul "Is Television Good or Bad?", (b) buku guru dan buku siswa
when english rings the bell, kelas IX kemendikbud 2017 Instrumen yang digunakan
dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses
pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil
belajar siswa dengan menggunakan uraian singkat.

D. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan ini di laksanakan pada pada 6 Oktober hingga 3 Oktober 2019, tempat
kegiatan praktik di SMP Negeri 5 Satu Atap Gabus.
BAB III
HASIL KEGIATAN

Diimplementasikannya kurikulum 2013 (K-13) membawa konsekuensi guru


yang harus semakin berkualitas dalam melaksanaan kegiatan pembelajaran. Karena
K-13 mengamanatkan penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, menalar/ mengasosiasikan, dan
mengomunikasikan. Lalu optimalisasi perim guru dalam melaksanakan pembelajaran
abad 21 dan HOTS (Higher Order Thinking Skills). Selanjutnya ada integrasi literasi
dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam proses belajar mengajar (PBM).
Pembelajaran pun perlu dilaksanakan secara kontekstual dengan menggunakan model,
strategi, metode, dan teknik sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) agar
tujuan pembelajaran tercapai.

Pembelajaran abad 21secara sederhana diartikan sebagai pembelajaran yang


memberikan kecakapan abad 2l kepada peserta didik, yaiu 4C yang meliputi: (l)
Communication (2) Collaboration, (3) Critical Thinking and problem solving, dan (4)
Creative and Innovative. Berdasarkan Taksonomi Bloom yangtelah direvisi oleh
Krathwoll dan Anderson, kemampuan yang perlu dicapai siswa bukan hanya LOTS
(Lower Order Thinking Skills) yaitu C1 (mengetahui) dan C-2 (memahami), MOTS
(Middle Order Thinking Skills) yaitu C3 (mengaplikasikan) dan C-4 (mengalisis),
tetapi juga harus ada peningkatan sampai HOTS (Higher Order Thinking Skills), yaitu
C-5 (mengevaluasi), dan C-6 (mengkreasi).Penerapan pendekatan saintifik,
pembelajaran abad,2l (4C), HOTS, dan integrasi literasi dan PPK dalam pembelajaran
bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalanrangka menjawab tantangan,
baik tantangan internal dalam rangka mencapai 8 (delapan) SNP dan tantangan
eksternal, yaitu globalisasi.Melalui berbagai pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek)
K-l3 yang telah dilakukan selama ini diharapkan mampu mengubah paradigma guru,
juga meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran. Pendekatan saintifrk,
pembelajaran abad 2l (4C), HOTS, integrasi literasi dan PPK, dan pembelajaran
kontekstual sebenarnya bukan hal yang baru bagi guru. Secara sadar ataupun tidak
sebenarnya sudah hal tersebut dilakukan, hanya dalam K-13 lebih ditegaskan lagi
untuk dilaksanakan pada PBM, dan hasilnya dilakukan melalui penilaian otentik yang
mampu mengukur ketercapaian kompetensi siswa.

Masalah yang dihadapi terutama adalah belum terbiasanya siswa belajar degan
model discovery learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik
guru selalu mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri
menghadapr ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan Discovery Learnng. dapat
membuat mereka lebih meguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan
sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills HOTS).
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang desain

pembelajaran (RPP) yang telah dikembangkan maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Ada kondisi dan potensi pengembangan desain pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis HOT

dikarenakan di SMP Negeri 5 Satu Atap Gabus belum menggunakan

model pembelajaran dan belum melatih kemampuan perpikir tingkat

tinggi pesrta didik atau HOTS.

2. Proses pembelajaran menerapkan desain pembelajaran (RPP) yang model

Discovery Learning dengan tujuan meningkatkan kemampuan berpikir

tingkat tinggi atau higher order thinking skill (HOTS) pada jenjang

kognitif dari C4-C6, anlisis, evaluasi dan kreasi,

3. Produk desain pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran

discovery learning berbasis higher order thinking skill (HOTS) ini efektif

diterapkan berdasarkan hasil nilai belajar pretest dan postest yang

meningkat.

4. Produk desain pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran

discovery learning berbasis higher order thinking skill (HOTS) ini

efesien diterapkan berdasarkan waktu yang digunakan lebih sedikit dari


yang direncanakan.

A. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran Discovery Learning (PDL), berikut disampaikan rekomendasi yang
relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar
belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar degan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih
tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru
lain tentang pembelajaran HOTS.
4. Pengembangkan produk desain pembelajaran harus memenuhi kriteria efektif,

efesien dan daya tarik, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan

pembelajaran yaitu pada hasil pembelajaran yang didapatakan peserta didik.

Efesiensi berkaitan dengan penggunaan waktu untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Sedangkan daya tarik berkaitan dengan ketertarikan anak disaat

pembelajaran yang berlangsung dimana anak tertarik dengan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajran discovery learning.

5. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunkan desain pembelajaran berupa

RPP ini sesuai dengan teori belajar kognitiv dan kontruktivistik dimana peserta
didik menemukan sendiri permasalahan yang ada selain itu peserta didik aktif

melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna

tentang hal-hal yang dipelajari hal ini juga sesuai dengan tujuan pengembangan

desain pembelajaran untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi anak.

Pengembangan Pada desain pembelajaran ini menerapkan teori desain

ASSURE sehingga menjadi RPP dengan memilih.

6. Metode pembelajran dicovery learning yang diterapakan sesuai langkah-

langkah pembelajaran nya untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi

atau higher order thinking skill (HOTS) pada peserta didik.

7. Jenis penelitian R&D (penelitian dan pengembangan) ini dinilai oleh banyak

orang sebagai penelitian yang rumit sehingga kurang diminati oleh penelit

karena kurang memahami langkah-langkah penelitian dan pengembangan.

Penelitian dan pengembangan hendaknya dimulai dari hal-hal-hal sederhana

Namun mempunyai manfaat yang sangat berarti bagi guru maupun peserta

didik, hal ini yang melandasi peneliti untuk mengembangkan desain desain.

8. Desain pembelajaran berupa RPP yang akan di jadikan sebagai motivasi guru
untuk mengembangkan RPP dengan berbagai model pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. pengembangan yang
peneliti tuangkan dalam kegiatan ini meliputi langkah- langkah : 1)
pendahuluan, yang berisi analisis kebutuhan dan identifikasi sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk awal,
4) validasi ahli, 5) revisi produk, 6) uji coba dan, 7) produk akhir adalah desain
pembelajarn berupa RPP tema 6 subtema 2 pembelajaran ke2. Kegiatan ini
menjadi pijakan empirik dan sumber inspirasi bagi peneliti untuk melakukan
hal yang sama pada obyek dan kompetensi yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.guru-id.com/2019/10/lk-9-contoh-best-practice-pkp-smp.html
http://digilib.unila.ac.id/32897/2/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.p
df https://drive.google.com/file/d/1WuKw9B2XZ5o4zK47CJOOgqtBFIaRmg5U/
view
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto
kegiatan Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan
Ajar Lampiran 4 : LKS
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraian
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
Lampiran 7 : Lembar observasi proses
pembelajaran Lampiran 8 : Kuesioner motivasi
belajar siswa
Lampiran 1:

Conntoh Teks eksplanasi tentang globalisasi

Cats

Cats also called the domestic cat or house cat (with its scientific name: Felis silvestris
catus or Felis catus) is a type of carnivorous mammal of the family Felidae. The word
"cat" generally refers to a "cat" that has been tamed, but can also refer to the "big cats"
such as lions and tigers.

Cats are considered as "perfect carnivore" with teeth and particular digestive tract. The
first premolar and molar teeth form a pair of fangs on each side of the mouth that
works effectively as a pair of scissors to tear the meat. Although these features also
exist in the Canidae or dog, but these traits are better developed in cats. Unlike other
carnivores, cats eat almost non vegetable substance. Bears and dogs sometimes eat
berries, roots, or honey as a supplement, while cats only eat meat, usually freshly
killed prey. In captivity, cats can not adapt to a vegetarian diet because they can not
synthesize all the amino acids they need from plant material; it is in contrast with
domesticated dogs, which commonly are fed a mixture of meat and vegetables and
sometimes it can adapt to a completely vegetarian meal.

Cats have mingled with human life since at least 6000 BC, from the skeleton of the cat
found on the island of Cyprus. The ancient Egyptians of 3500 BC have used cats to
keep away the rats or other rodents from the barn where the crops were
saved.Currently, the cat is one of the most popular pet in the world. Cats that his lines
are recorded officially as a cat breeds or pure breed are Persian, Siamese, Manx, and
the sphinx. These kinds of cat are usually bred in official captivity animal. The
number of purebred cat is only 1% of all cats in the world; the rest is a cat with mixed
ancestry such as wild cats or domestic cats.

R-9 Rubrik Laporan Best Practise

Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!


2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja
peserta sesuai rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktik

1. Memuat Lembar Judul


2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan
yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang
dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik

90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang


sesuai

70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai

<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

You might also like