Professional Documents
Culture Documents
Ringkasan Eksekutif
Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Non Migas
Bulan April 2021
Grafik 1. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Non Migas
Secara kumulatif, kinerja ekspor industri pengolahan non migas pada periode Januari-April
2021 adalah sebesar US$ 53,87 miliar, naik sebesar 25,96% dibanding periode yang sama
pada tahun sebelumnya. Sedangkan impor industri pengolahan non migas mencapai US$
48,33 miliar, naik sebesar 15,16% (cumulative to cumulative/c-to-c). Neraca perdagangan
industri pengolahan non migas pada periode Januari-April 2021 adalah surplus sebesar US$
5,54 miliar.
Kinerja ekspor industri pengolahan non migas pada bulan April 2021 mengalami peningkatan
jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m). Hal yang sebaliknya terjadi pada impor
industri pengolahan non migas pada bulan April 2021 yang mengalami penurunan secara
month-to-month. Neraca perdagangan industri pengolahan non migas pada bulan April 2021
mencatatkan surplus US$ 1,85 miliar.
Nilai ekspor industri pengolahan non migas pada bulan April 2021 tercatat sebesar US$ 14,92
miliar, naik sebesar 0,56% dibanding Maret 2021 (m-to-m) yang mencapai US$ 14,84 miliar.
Jika dibandingkan dengan bulan April 2020 (year-on-year), kinerja ekspor industri pengolahan
non migas bulan April 2021 naik sebesar 52,65%.
-2-
Adapun nilai impor industri pengolahan non migas mengalami penurunan sebesar 1,79%
dibanding bulan sebelumnya (m-to-m) dari US$ 13,31 miliar pada Maret 2021 menjadi US$
13,07 miliar pada April 2021. Jika dibandingkan dengan April 2020 (year-on-year), nilai impor
pada bulan April 2021 mengalami peningkatan sebesar 22,41%.
Dilihat dari volumenya, ekspor industri pengolahan non migas pada bulan April 2021 tercatat
sebesar 10,77 juta ton, turun sebesar 1,66% dibanding Maret 2021 yang mencapai 10,95 juta
ton. Adapun volume impornya mencapai 8,03 juta ton, turun sebesar 3,14% dibanding bulan
sebelumnya yang mencapai 8,29 juta ton.
Sektor industri yang mencatat surplus di atas US$ 200 juta pada bulan April 2021 adalah (1)
Makanan sebesar US$ 2,26 miliar, diikuti oleh (2) Logam Dasar sebesar US$ 853,97 juta; (3)
Pakaian Jadi sebesar US$ 506,68 juta; (4) Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki sebesar US$
471,34 juta; (5) Kertas dan Barang dari Kertas sebesar US$ 362,26 juta; (6) Karet, Barang dari
Karet, dan Plastik sebesar US$ 360,45 juta; (7) Pengolahan Lainnya sebesar US$ 345,58 juta;
dan (8) Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk Furnitur), dan Barang Anyaman dari
Bambu, Rotan, dan Sejenisnya sebesar US$ 344,65 juta.
Adapun sektor industri yang mengalami defisit tertinggi pada bulan April 2021 adalah Mesin dan
Perlengkapan Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat Lain (YTDL) senilai US$ 1,30 miliar.
Termasuk ke dalam sektor industri ini adalah Mesin Untuk Keperluan Umum yang impornya
tercatat sebesar US$ 885,43 juta dan Mesin Untuk Keperluan Khusus dengan impor sebesar
US$ 703,94 juta.
-3-
Sektor industri lainnya yang mengalami defisit di atas US$ 200 juta adalah (1) Komputer,
Barang Elektronik, dan Optik sebesar US$ 1,03 miliar; (2) Bahan Kimia dan Barang dari Bahan
Kimia sebesar US$ 660,49 juta; (3) Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar
US$ 312,54 juta; dan (4) Peralatan Listrik sebesar US$ 265,58 juta.
Grafik 3. Pertumbuhan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Non Migas Bulan April 2021
Kinerja ekspor dari seluruh sektor industri pengolahan non migas pada bulan April 2021
mengalami pertumbuhan positif jika dibandingkan dengan Maret 2021. Sektor industri yang
mengalami kenaikan positif secara month-to-month di atas 20% terjadi pada industri (1)
Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman sebesar 73,06% dengan nilai ekspor US$ 8,00
juta; (2) Pengolahan Lainnya sebesar 40,68% dengan nilai ekspor US$ 574,64 juta; dan (3)
Minuman sebesar 25,07% dengan nilai ekspor US$ 8,65 juta.
Dilihat dari sisi impor, sektor industri pengolahan non migas membukukan pertumbuhan yang
negatif pada bulan April 2021. Sektor industri yang mengalami peningkatan impor di atas 20%
secara month-to-month adalah (1) Furnitur sebesar 43,73% dengan nilai impor US$ 58,45 juta;
(2) Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman sebesar 38,71% dengan nilai impor US$
17,96 juta; (3) Peralatan Listrik sebesar 23,11% dengan nilai impor US$ 808,50 juta; (4)
Pakaian Jadi sebesar 21,79% dengan nilai impor US$ 61,59 juta; dan (5) Pengolahan
Tembakau sebesar 21,50% dengan nilai impor US$ 67,51 juta.
Jika dilihat secara year-on-year, sektor industri yang mengalami kenaikan ekspor di atas 100%
terjadi pada (1) Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman sebesar 311,18% dengan nilai
ekspor US$ 8,00 juta; (2) Alat Angkutan Lainnya sebesar 288,65% dengan nilai ekspor US$
-4-
319,15; juta (3) Pengolahan Lainnya sebesar 180,78% dengan nilai ekspor US$ 574,64 juta;
dan (4) Kendaraan Bermotor, Trailer, dan Semi Trailer sebesar 128,06% dengan nilai ekspor
US$ 556,10 juta.
Di sisi impor, sektor industri yang mengalami kenaikan impor (y-on-y) di atas 50% terjadi pada
(1) Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi sebesar 151,00% dengan nilai impor
US$ 57,86 juta; (2) Alat Angkutan Lainnya sebesar 55,64% dengan nilai impor US$ 200,35
juta; (3) Logam Dasar sebesar 55,54% dengan nilai impor US$ 1,71 miliar.
Sektor industri Makanan kembali menjadi penyumbang devisa terbesar dari ekspor industri
pengolahan non migas pada bulan April 2021. Nilai ekspor industri makanan yang tercatat US$
3,53 miliar, terbesar di antara sektor industri lainnya.
Jika dilihat dari faktor pembentuknya, nilai ekspor sektor industri Makanan pada bulan April
2021 didominasi oleh komoditi Minyak Kelapa Sawit sebesar US$ 2,18 miliar, atau memberi
kontribusi sebesar 61,68%, naik dibandingkan bulan Maret 2021 yang mencapai 66,41%.
-5-
Tingginya nilai impor pada sektor industri pengolahan non migas berasal dari sektor Bahan
Kimia dan Barang dari Bahan Kimia dengan impor pada April 2021 mencapai US$ 2,43 miliar,
naik 31,18% secara year-on-year dibanding tahun sebelumnya sebesar US$ 1,85 miliar.
Termasuk ke dalam sektor industri ini adalah Damar Buatan (Resin Sintetis) dan Bahan Baku
yang impornya tercatat sebesar US$ 664,33 juta; Kimia Dasar Organik yang bersumber dari
Minyak dengan impor sebesar US$ 385,33 juta; dan Barang Kimia Lainnya dengan impor
sebesar US$ 269,83 juta.
-6-
Grafik 6. Negara Tujuan Ekspor Industri Pengolahan Non Migas Terbesar Bulan April 2021
Pada bulan April 2021 (1) RRT menjadi negara tujuan ekspor utama industri pengolahan non
migas dari Indonesia, diikuti oleh (2) Amerika Serikat, (3) Jepang, (4) Malaysia, dan (5)
Singapura. Sedangkan jika dilihat pertumbuhan secara year-on-year, kelima negara tersebut
mengalami pertumbuhan sebagai berikut: Tiongkok naik sebesar 97,59%; Amerika Serikat naik
sebesar 57,93%; Jepang naik sebesar 18,14%; Malaysia naik sebesar 166,87%; sedangkan
ekspor ke Singapura mengalami penurunan sebesar 8,30%.
Jika dilihat lebih luas, dari 30 negara terbesar tujuan ekspor industri pengolahan non migas,
pertumbuhan tertinggi April 2021 secara year-on-year terhadap April 2020 adalah (1)
Bangladesh sebesar 287,16%; diikuti (2) Malaysia sebesar 166,87%; dan (3) Mesir sebesar
149,90%. Jika dirinci, 3 (tiga) jenis industri pengolahan non migas dengan nilai ekspor terbesar
ke Bangladesh pada bulan April 2021 adalah: (1) Industri Makanan; (2) Industri Tekstil; dan (3)
Industri Kertas dan Barang dari Kertas. Sementara ekspor terbesar ke Malaysia adalah: (1)
Industri Makanan; (2) Industri Logam Dasar; dan (3) Industri Bahan Kimia dan Barang dari
Bahan Kimia. Sedangkan ekspor terbesar ke Mesir adalah: (1) Industri Makanan; (2) Industri
Tekstil; dan (3) Industri Logam Dasar.
-7-
Grafik 7. Negara Asal Impor Industri Pengolahan Non Migas Terbesar Bulan April 2021
Pada April 2021 ini impor industri pengolahan non migas yang masuk ke Indonesia sebagian
besar masih didominasi oleh produk buatan (1) Tiongkok, diikuti oleh (2) Jepang, (3) Singapura,
(4) Thailand, dan (5) Korea Selatan. Jika dilihat secara year-on-year, impor dari Tiongkok
mengalami peningkatan sebesar 22,64%; Jepang naik 1,52%; Singapura naik 17,12%; Thailand
naik 12,35%, dan impor dari Korea Selatan naik 25,15%.
Adapun nilai impor yang mengalami pertumbuhan positif tertinggi pada bulan April 2021
terhadap Maret 2021 (month-to-month) berasal dari (1) Hongkong sebesar 36,88%; diikuti (2)
Federasi Rusia sebesar 26,41%; dan (3) Inggris sebesar 25,06%. Jika dirinci, 3 (tiga) jenis
industri pengolahan non migas dengan nilai impor terbesar dari Hongkong pada bulan April
2021 adalah: (1) Industri Logam Dasar; (2) Industri Tekstil; dan (3) Industri Komputer, Barang
Elektronik dan Optik. Sementara itu, impor terbesar dari Federasi Rusia adalah: (1) Industri
Logam Dasar; (2) Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia; dan (3) Industri
Makanan. Sedangkan impor terbesar dari Inggris adalah: (1) Industri Farmasi, Produk Obat
Kimia dan Obat Tradisional; (2) Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL; dan (3) Industri Kertas
dan Barang dari Kertas.
-8-
Lampiran
Tabel 1. Ringkasan Nilai Ekspor Industri Pengolahan Non Migas Bulan April 2021
Tabel 2. Ringkasan Volume Ekspor Industri Pengolahan Non Migas Bulan April 2021
Tabel 3. Ringkasan Nilai Impor Industri Pengolahan Non Migas Bulan April 2021
Tabel 4. Ringkasan Volume Impor Industri Pengolahan Non Migas Bulan April 2021