Professional Documents
Culture Documents
B1-2 - Validasi Metode Analisis KCKT Lotio Pembersih Wajah
B1-2 - Validasi Metode Analisis KCKT Lotio Pembersih Wajah
Analisis Lotio
Pembersih
Wajah C&C
Anggota Kelompok
192210101073 192210101076
Pengertian
Validasi Metode Analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu,
berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa parameter tersebut
memenuhi syarat penggunaannya.
Sampel
Analit
Pada teknik kromatografi optimasi kondisi analisis Tujuan optimasi antara lain :
ini ditujukan untuk memilih eluen, laju alir dan 1. menghemat biaya,
panjang gelombang pengamatan yang dapat 2. menghemat waktu dan tenaga,
menghasilkan kromatogram yang efisien. 3. menghasilkan efisiensi pemisahan
Sedangkan optimasi konsentrasi uji ditujukan paling bagus dari sampel,
untuk memilih konsentrasi uji yang mudah cara 4. memilih fase gerak dan fase diam,
preparasi sampelnya dan menghasilkan 5. mendapatkan kecepatan elusi
kromatogram yang efisien. Semakin mudah cara optimum.
preparasi sampel diharapkan akan semakin Parameter : nilai Rs, Lempeng teoritis, dan
memperkecil kesalahan yang dilakukan.
HETP
Kondisi Analisis KCKT
Kriteria penerimaan :
∙ Nilai Rs > 1,5
∙ Nilai HETP Kecil
∙ Nilai N Besar
∙ Efisiensi Preparasi Sampel Besar
Wulandari, 2011
02
Dasar Teori
LINEARITAS
Kriteria penerimaan:
1.556
Metode
Inspeksi Visual
● Persamaan Regresi
Y =23179 x + 19495
● Nilai r = 0,998
● Nilai Vxo = 3,694
Reject
Kesimpulan
D. Kesimpulan
Pada praktikum ini penilaian parameter Batas deteksi (LOD) dan Batas
kuantitasi (LOQ) menggunakan metode analisis KCKT dalam penetapan kadar
asam salisilat dalam standar yakni
LOD = 6,275
LOQ = 18,826
nilai Vxo= 3,694.
04
Dasar Teori
Selektivitas merupakan kemampuan suatu metode
analisis untuk mengukur keberadaan analit dalam
sampel secara tepat dengan adanya komponen-
komponen lain dalam matriks sampel dan juga
untuk menunjukkan kemampuan untuk memisahkan
analit dari hasil degradasi metabolit.
Parameter Penentuan
• Nilai Resolusi lebih dari 1,5 (Menunjukkan pemisahan yang baik)
• Kemurnian Spektra (KCKT harus dilengkapi detektor DAD)
Harmita, 2004
Hasil Pengamatan
a) Preparasi Standar Asam Salisilat
• Penimbangan larutan standar asam salisilat 50 mg
e) Kondisi analisis
• Pelarut : sama dengan eluen
• Eluen : metanol : aquabidest : asam asetat glasial (70 : 30 : 3)
• Fase diam : kolom RPC-18
• Panjang gelombang : 290 nm
• Kecepatan aliran : 0,9 ml/menit
• Konsentrasi uji : 100 ppm
f) Kromatogram puncak asam salisilat
• Pada praktikum ini penilaian parameter uji selektifitas menunjukkan hasil yang
selektif karena memiliki resolusi lebih dari 1,5 yang menunjukkan pemisahan yang
baik.
• Namun untuk kemurnian spektra tidak dapat ditentukan karena KCKT yang ada di
laboratorium tidak dilengkapi dengan detector DAD.
05
Dasar Teori
Presisi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji
individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika
prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari
campuran yang homogen.
Parameter Keberterimaan:
RSD kurang dari 2%
Harmita, 2004
Hasil Pengamatan
a) Preparasi Standar Asam Salisilat
• Penimbangan lar. standar induk 1 = 75 mg/10 ml
• Penimbangan lar. standar induk 2 = 50 mg/10 ml
1 200 mg 1 mg
2 200,1 mg 1,0005 mg
3 200 mg 1 mg
4 200,1 mg 1,0005 mg
5 200,1 mg 1,0005 mg
6 200,1 mg 1,0005 mg
Hasil Pengamatan
d) Perhitungan kadar hasil percobaan %b/b atau %b/v
Hasil Pengamatan
e) Perhitungan nilai parameter presisi dengan program validasi
Replikasi 1 0,047%
Replikasi 2 0,505%
Replikasi 3 0,511%
Replikasi 4 0,499%
Replikasi 5 0,505%
Replikasi 6 0,506%
RSD 0,843%
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengujian presisi, nilai RSD yang didapat sebesar
0,843%. Menurut persyaratan, suatu metode analisis dapat dikatakan
memberikan presisi yang baik ketika nilai simpangan baku relatifnya (RSD)
kurang dari ≤2%. Sehingga, pengujian presisi pada praktikum kali ini sudah
memenui batas yang dipersyaratkan.
06
Dasar Teori
Akurasi
𝟏, 𝟑 𝐦𝐠 𝟏, 𝟓 𝐦𝐠 𝟏, 𝟔 𝐦𝐠
× 𝟏𝟎𝟎𝟎 = 𝟏𝟑𝟎 𝐩𝐩𝐦 × 𝟏𝟎𝟎𝟎 = 𝟏𝟓𝟎 𝐩𝐩𝐦 × 𝟏𝟎𝟎𝟎 = 𝟏𝟔𝟎 𝐩𝐩𝐦
𝟏𝟎𝟎 𝐦𝑳 𝟏𝟎𝟎 𝐦𝑳 𝟏𝟎𝟎 𝐦𝑳
Hasil Pengamatan
e) Preparasi Standar Asam Salisilat
• Penimbangan lar. standar induk 1 = 75 mg/10 ml
• Penimbangan lar. standar induk 2 = 50 mg/10 ml
Kriteria penerimaan untuk konsentrasi analit > 0,1% (Yuwono dkk, 2005)
• % Rekoveri = 95-105%
• RSD = 3,7 %
Titik Kritis
• Pada saat melarutkan sampel ataupun standard, pastikan terlarut hingga homogen
• Pada saat melakukan pengenceran, usahakan hanya satu tingkat pengenceran. Hal ini
untuk mencegah terjadinya kesalahan pemipetan.