You are on page 1of 13

MAKALAH

AL-QAWAIDH AL-FIQHIYAH
Pokok Bahasan:
KAIDAH KULLIYAH EKONOMI MAKRO SYARI’AH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Al-Qawaidh Al-Fiqhiyah

Dosen Pengampu :
Rita Zahra Kamsir,. MA

Oleh :
Suhendri
Sarino

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (HES)


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH NAHDATUL
ULAMA (STITNU) SAKINAH DHARMASRAYA
TAHUN AJARAN 2023M/1444H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiranAllah SWT atas rahmat dan
petunjuknya jugalah kita dapat merasakan manisnya iman dan indahnya islam,
serta menyusun makalah ini tidak terlepas dari pertolongan-Nya.

Sholawat dan salam kepada junjungan Umat Islam Rasulullah SAW atas
perjuangan beliau kita bisa mencicipi hidup yang beradab dan penuh ilmu
pengetahuan. Selanjutnya ucapan terima kasih penulis kepada : Rita Zahra
Kamsir., MA selaku dosen pengampu Mata Kuliah Al-Qawaudh Al-Fiqhiyah

Sebelumnya penulis menyampaikan disini bahwa pada dasarnya penyusunan


makalah ini dalam rangka belajar dan mengambil ilmu Allah. Namun ini
merupakan kewajiban penulis untuk menyampaikan segenap pengetahuan penulis,
yang telah mendorong penulis untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul “Kaidah Kulliyah Ekonomi Makro Syari’ah”.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna,


mungkin masih terdapat kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca
akan menanggapi dengan baik demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Dan
memberikan manfaat bagi pembaca yang budiman.

Dharmasraya, 07 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I

PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

BAB II

PEMBAHASAN 3

A. Ekonomi makro 3

B. Bidang Ekonomi Makro 4

C. Ekonomi Makro dalam Perspektif Islam 6

D. Kaidah Bidang Ekonomi Syari’ah 7

BAB III

PENUTUP 9

A. Kesimpulan 9

B. Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekonomi adalah pengetahuan tentang peristiwa dan persoalan
yang berkaitan dengan upaya manusia secara perorangan atau
pribadi , atau kelompok, keluarga, suku bangsa, organisasi, Negara
dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas yang di hadapkan pada
sumber daya pemuas yang terbatas. “oikonomia “ yang terdiri dari “oikos”
berarti rumah tangga dan “nomos” berarti aturan. Dalam bahasa arab
disebut “istishad” yang artinya umat yang pertengahan , atau biasa di
artikan menggunakan rezeki atau sumber daya yang adadisekitar kita.
Ekonomi juga merupakan usaha untuk mendapatkan dan mengatur harta
baik material maupun non material untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia baik secara individu maupun kolektif yang menyangkut
perolehan.
Hubungan agama dengan pengembangan ekonomi dapat di
jadikan kajian dalam upaya mencoba memahami peran yang di jalankan
agama di dalam masyarakat. Dengan cara pandangan positivistic , tidak
dipatuhi oleh pemeluknya . Sebagian besar di dunia dengan adanya peran
agama kita dapat berharap suatu etika agama . Kita dapat mengurangi rasa
cemas dan takut .Agama juga berfungsi menciptakan norma-
norma sosialyang mempengaruhi ekonomi . Ajaran agama tersebut
menganjurkan agar selalu bekerja keras ,tahan cobaan, dan hidup
hemat, dan juga selalu berusaha tiada henti dan putus asa.
Hubungan agama dengan ekonomi dijadikan kajian dalam upaya mencoba
memahami peran yang di jalankan agama. Hubungan agama dengan
ekonomi bukanlah hubungan Kualitas melainkan hubungan timbal balik.
Hubungan agama dan ekonomi memang sangat erat sekali pada agama
karena terdapat landasan untuk melakukan ekonomi dengan baik agama

1
tempat mengatasi terjadinya kecurangan di dalam ekonomi yang sangat
banyak sekali saat terjadi di dunia yang nyata. Agama harus menjadi
alasan yang kuat bagi ekonomi. Maka dari itu Ajaran agama tersebut
menganjurkan agar selalu bekerja keras , tahan cobaan, dan hidup hemat,
dan juga selalu berusaha tiada henti dan putus asa dan Ekonomi
dapat dicakup oleh agama, sebab ia merupakan salah satu bentuk
perilaku kehidupan manusia sebagai kebutuhan karena itu ekonomi
tidak mungkin dapat dipisahkan dari yang digali dari alQur’an dan hadist
Nabi MuhammadSaw.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ekonomi makro?
2. Apa saja bidang dari ekonomi makro?
3. Apa pengertian ekonomi makro menurut perspektif Islam?
4. Apa kaidah dari bidang ekonomi syariah?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ekonomi Makro
1. Pengertian Ekonomi Makro
Ekonomi makro (makroekonomi) adalah salah satu teori dasar dalam
bidang ekonomi. Teori ini adalah teori kedua setelah teori ekonomi mikro
(mikroekonomi). Institusi organisasi atau pemerintahan dapat
memecahkan masalah manajemen organisasi dan keputusan tata kelola
dengan menerapkan teori ekonomi perangkat ilmu keputusan. Teori
ekonomi mengacu pada teori manajemen dan lainnya. Teori
makroekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi secara
individual sebagai unit pengambilan keputusan, seperti konsumen
individu, pemilik sumber daya dan perusahaan bisnis, dalam sistem
perdagangan bebas. Teori ekonomi mikro menganalisis kegiatan ekonomi
dengan memperhatikan struktur kecil dari kegiatan ekonomi secara
keseluruhan.
Sedangkan ekonomi makro, sebaliknya memandang kegiatan
ekonomi dengan memperhatikan struktur kegiatan ekonomi secara
keseluruhan dan ruang lingkupnya lebih luas. Jadi ekonomi makro adalah
ilmu yang membahas output, pendapatan, pekerjaan, konsumen, investasi,
dan harga total atau agregat dalam ekonomi yang terlihat secara
keseluruhan. Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang
secara khusus mengeksplorasi kondisi ekonomi suatu dan wilayah secara
luas dan menyeluruh serta merupakan studi tentang agregat dan rata-rata
keseluruhan aspek ekonomi.
2. Tujuan Ekonomi Makro
Tujuan mempelajari ekonomi makro adalah untuk mengetahui dan
memahami berbagai peristiwa yang berkaitan dengan perekonomian di
suatu negara atau suatu daerah dan meningkatkan kebijakan ekonomi di
negara atau wilayah tersebut. Ekonomi makro dapat membantu memahami

3
dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan ekonomi dan juga
sebagai alat untuk menentukan arah kebijakan yang akan diambil untuk
saat ini dan di masa depan. Berikut ini adalah tujuan mempelajari ekonomi
makro:
a. Mempelajari cara meningkatkan pendapatan nasional.
b. Memahami konsep untuk meningkatkan peluang kerja kepada
masyarakat dan meningkatkan kapasitas produksi.
c. Mempelajari cara mengontrol tingkat inflasi di suatu negara
dan menjaga kestabilan perekonomian.
d. Mempelajari cara menyeimbangkan neraca pembayaran luar
negeri.
e. Memahami konsep untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
suatu negara.
B. Bidang Ekonomi Makro
1. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional merupakan satu diantara tolak ukur yang sangat
penting dalam teori ekonomi makro. Pendapatan nasional (dilihat dari
pendekatan pendapatan) atau produksi nasional (dilihat dari pendekatan
produksi adalah suatu angka statistik (yang dinyatakan dalam satuan mata
uang) yang menunjukkan nilai seluruh hasil kegiatan ekonomi negara
tertentu selama satu tahun.
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan
jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah
seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara
dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital
bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu
tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan
nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi
pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi
juga tingkat kesejahteraan rakyatnya.

4
Setidaknya ada 4 hal yang semestinya bisa diukur dengan
pendekatan pendapatan nasional berdasarkan ekonomi islam, sehingga
tingkat kesejahteraan bisa dilihat secara lebih jernih dan tidak bias.
Empat hal tersebut adalah :
a. Pendapatan nasional harus dapat mengukur penyebaran pendapatan
individu rumah tangga, Kendati GNP dikatakan dapat mengukur
kinerja kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar, GNP tidak dapat
menjelaskan komposisi dan distribusi nyata dari output perkapita.
GNP tidak mampu mendeteksi kegiatan produksi yang tidak
ditransaksikan di pasar. Itu artinya, kegiatan produktif keluarga yang
langsung dikonsumsi dan tidak memasuki pasar tidak tercatat di
dalam GNP.
b. Pendapatan nasional harus dapat mengukur produksi di sektor
pedesaan. Sangatlah disadari bahwa tidaklah mudah mengukur
secara akurat produksi komoditas subsisten, namun bagaimana
pun juga perlu satu kesepakatan untuk memasukkan angka
produksi komoditas yang dikelola sevarasubsiten ke dalam
penghitungan GNP. Subsisten ini, khususnya pangan, sangatlah
penting di negara-negara muslim yang baru dalam beberapa
dekade ini masuk dalam percaturan perekonomian dunia.
c. Pendapatan nasional harus dapat mengukur kesejahteraan
ekonomi islam adalah sangat penting untuk mengekspresikan
kebutuhan efektif atau kebutuhan dasar akan barang dan jasa
sebagai presentase total konsumsi.
d. Penghitungan pendapatan nasional sebagai ukuran dari
kesejahteraan sosial islami melalui pendugaan nilai santunan
antar saudara dan sedekah adalah penting untuk menentukan sifat
alami dan tingkatan dari amal sedekah antar saudara.
2. Inflasi
Inflasi adalah salah satu indikator yang terkandung dalam
stabilitas ekonomi yang selalu merupakan pusat perhatian bagi

5
semua pemerintah. Penurunan angka inflasi menunjukkan kondisi
ekonomi di negara ini. Tingkat inflasi yang tinggi dapat merugikan
perekonomian negara. Situasi ekonomi yang buruk dapat memicu
inflasi yang tinggi dan dapat membuat kekacauan bagi masyarakat,
terutama kepada masyarakat yang kalangan rendah.
Definisi singkat dari inflasi adalah kecenderungan dari harga
untuk ditingkatkan secara umum dan terus menerus. Suatu kejadian
tidak dapat disebut inflasi jika kenaikan harga hanya terjadi pada
satu atau dua jenis barang/jasa saja, misalnya jika apa yang terjadi
hanya peningkatan harga beras dan harga jagung karena musim
yang buruk. Tetapi kejadian kenaikan harga dalam jenis
barang/jasa ini dapat menyebabkan inflasi jika kenaikan harga
barang/jasa mendorong kenaikan harga barang/jasa lain.
C. Ekonomi Makro dalam Perspektif Islam
Ekonomi dalam islam sesungguhnya bermuara kepada akidah islam,
yang bersumber dari syariatnya .Dan hal ini baru dari satu sisi, sedangkan
dari sisi lain adalah Al-qur’an dan as-sunnah yang berbahasa arab .
Karena itu, berbagai terminologi dan substansi ekonomi yang sudah
ada, haruslah dibentuk dan disesuaikan terlebih dahulu
dalamkerangkaislam. Atau dengan kata lain, harus digunakan kata dan
kalimat dalam bingkai lughawi.
Adapun beberapa pengertian ekonomi islam menurut para ahli yaitu
sebagai berikut:
1. M.Akram Khan : islam economicsaimsthestudyofthe human falah
(well-being) achievedbyOrganizing theresources of theearthonthebasic
of cooperationandParticipation.Secara lepas dapat diartikan bahwa
ilmu ekonomi makro islam bertujuan untuk melakukan kajian tentang
kebahagiaan hidup manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan
sumber daya alam atas dasar bekerja sama dan partisipasi.
2. Muhammad Abdul Manan : Islam economicsis a
socialsciencewhichstudiestheeconomicsproblems of a People

6
imbuedwiththevalues of islam.Jadi,menurutmanan ilmu ekonomi
makro islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-
nilai islam.
3. M.UmarChapraMenurut Chapra ekonomi makro islam adalah
sebuah pengetahuan yang membantu upaya realisasi kebahagiaan
manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yangg terbatas
yang berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran islam
tanpa memberikan kebebasan individu.
D. Kaidah Bidang Ekonomi Syariah
QawaidFiqhiyyah Tentang Ekonomi Makro
Agama Islam adalah agama yang sangat paripurna yang
memerhatikan seluruh aspek kehidupan manusia baik dalam aspek ibadah
maupun muamalah. Diantara yang diperhatikannya adalah dalam sektor
muamalah maaliyah ataupun iqtishod secara makro, karenanya ia
merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari agama Islam.
Islam memandang aktifitas ekonomi secara positif. Semakin banyak
manusia terlibat dalam aktivitas ekonomi maka semakin baik, sepanjang
tujuan dari prosesnya sesuai dengan ajaran Islam. Ketaqwaan kepada
Tuhan tidak berimplikasi pada penurunan produktivitas ekonomi,
sebaliknya justru membawa seseorang untuk lebih produktif. Kekayaan
dapat mendekatkan kepada Tuhan selama diperoleh dengan cara-cara yang
sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dimana aspek maslahat dipandang sebagai
aspek yang harus selalu dijunjung tinggi sebagaimana tujuan dalam
maqashid syariah.
Dalam kaitan tersebut, Islam juga sangat menghormati kegiatan
ekonomi, yang termasuk di dalamnya adalah mengenai mekanisme pasar.
Sampai-sampai Rasulullah melarang adanya intervensi terhadap pasar dan
harga, karena intervensi tersebut hanya akan menimbulkan ketidak
seimbangan pada pasar yang nantinya dikhawatirkan akan menyebabkan
kerugian bagi penjual dan pembeli.

7
Perubahan sosial dalam bidang muamalah maliyah terus berkembang.
Globalisasi, mengharuskan pengajaran fikih muamalah maliyah tidak
cukup secara apriori bersandar (merujuk) pada kitab klasik, namun perlu
diapresiasi secara kritis sesuai konteks, dikembangkan sesuai
perkembangan zaman dengan menggunakan ijtihad kreatif dalam koridor
syariah dengan memperhatikan berikut ini:
a. Berijtihad secara kolektif (ijtihad Jama’iy)
b. Menggunakan ilmu ushulfiqh, Qawaidh fiqh, falsafah hukum Islam
dan tarikh tasyri’.
c. Maslahah menjadi pedoman dan acuan, karena terdapat kaedah “Di
mana ada kemaslahatan di situ ada syariah ”‫“متىوجدتالمصلحةفثمشرعاهللا‬

8
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Ekonomi makro merupakan ilmu ekonomi yang menganalisis


perkonomiansecaramenyeluruh dari dari kegiatan ekonomi, oleh karena itu
sorotan utama ekonomi makro adalahmemberi penekanan bagaimana cara
menentukan kegaitan kegitan ekonomi secaramenyeluruh dan menentukan
kebijakan yang bagaimana harus dilakukan oleh suatu negaradalammengahadapi
situasi dan kondisi ekonomi yang terjadi. Bidang dari ekonomi makro yaitu
pendapatan nasional dan Inflasi, dan kaidah dari ekomoni makro yaitu
qawaidhfiqhiyah muamalah maliyah.

B. Saran

Demikianlah makalah yang dapat saya sajikan semoga dapat menambah


pengetahuan, wawasan serta manfaat bagi kita semua. Saya menyadari akan
ketidaksempurnaan makalah ini, untuk itu kritik dan saran dari teman-teman yang
membangun sangat bermanfaat untuk memperbaiki makalah selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://Repository.uinsu.ac.id.ekonomi_makro_perspektif_islam

http://www.studocu.com.ekonomi_makro_islam

Irwan Maulana. (2018). Implementasi Qawaid Fiqhiyah dalam Ekonomi dan


Industri Keuangan Syari’ah. Jurnal asy-syukriyah, 2(19), 77-90

Royani. (2015). Muamalah Maliyah dalam Perspektif Gender. Jurnal muwazah,


1(7), 75-82

Syahbudi, Muhammad. (2018). Ekonomi Makro Perspektif Islam. Buku Diktat.


Tidak diterbitkan. Medan: FEBI-UINSU

10

You might also like