Professional Documents
Culture Documents
RGHµ
ABSTRACT
berbagai macam gaya hidup penghuni. berpenghasilan, maksimal Rp. 4,5 juta/
Sebuah apartemen harus menyediakan bulan, DP 15 - 20%, atau dengan kata
privasi maksimum untuk berbagai lain diprioritaskan bagi kalangan
macam aktivitas dan memungkinkan menengah ke bawah dan pegawai
pergerakan ke setiap ruang tanpa negeri. Subsidi pemerintah sebesar 5-
melewati ruang lainnya. 7juta/unit berupa bantuan uang muka
Pengertian apartemen menurut atau selisih bunga kredit pemilikan
pasal 1 UURS no.16 tahun ³ rumah (KPR). Bebas pajak pertambahan
Rumah susun adalah gedung bertingkat nilai (PPN) sebesar 10%. Setiap
yang dibangun dalam suatu lingkungan, konsumen hanya dapat membeli 1 unit,
terbagi atas bagian-bagian yang di- yang pengawasannya dilakukan Bank
strukturkan secara fungsional dalam BTN. Apartemen tersebut idak dapat
arah vertikal dan horizontal dan dijual dalam 5 tahun pertama karena
merupakan satuan-satuan yang dapat subsidi yang diberikan pemerintah
dimiliki dan digunakan secara terpisah, sepanjang jangka waktu tersebut
yang dilengkapi dengan bagian bersama, (bunganya untuk 5 tahun pertama.
WDQDK EHUVDPD GDQ EHQGD EHUVDPD´. Selanjutnya, bunga akan mengikuti
Apartemen dibagi dua macam, yaitu harga pasar.), namun dapat disewakan.
apartemen nonsubsidi dan apartemen Surat Pajak Tahunan (SPT) tidak
bersubsidi. Apartemen nonsubsidi berlaku.
adalah apartemen yang pembelinya tidak Seorang investor (orang yang
mendapatkan subsidi pemerintah. berpenghasilan di atas 5 juta per bulan)
Apartemen nonsubsidi diperuntukan dapat membeli unit tersebut,tetapi
bagi semua orang dari berbagai go- dikenakan PPN dan tidak mendapat
longan, khususnya bagi orang-orang dari subsidi dari pemerintah. Akan tetapi,
kalangan menengah ke atas. pada umumnya, rusunami ini diper-
untukkan bagi pegawai atau orang-orang
1.2 Cara Pemerolehan Apartemen yang berpenghasilan tetap. Saat ini
Bersubsidi harga apartemen bersubsidi adalah 144
juta rupiah, belum termasuk biaya yang
Apartemen bersubsidi adalah mungkin ada. Selain cicilan, fasilitas
apartemen yang pembelinya men- pembayaran lain yang ditawarkan adalah
dapatkan fasilitas dari pemerintah fasilitas cash bertahap (tanpa bunga dan
berupa PPN yang ditanggung pe- terkena PPN) dan KPA nonsubsidi. Saat
merintah dan subsidi selisih suku bunga. ini bank yang bisa menyalurkan kredit
Apartemen bersubsidi juga dikenal bersubsidi adalah BTN saja. Bank BTN
GHQJDQ VHEXWDQ ³rXVXQDPL´ \DQJ EHUDUWL memberikan fasilitas kredit untuk 10
rumah susun sederhana hak milik. tahun. Beberapa contoh rusunami atau
$SDUWHPHQ EHUVXEVLGL EHUVWDWXV ³strata apartemen bersubsidi antara lain: (yang
tile´ \DLWX hak milik di atas satuan berlokasi di Jakarta) Gading Nias
rumah susun. Fasilitas ini sebanding Residences (4 ha) , Kebagusan City (10
dengan apartemen kelas menengah. ha), Gateway (1,5 ha), Rusunami Bakrie
Apartemen in ditujukan untuk warga
1.3 Tindak Tutur Penghuni di Ling- telah ternyata alih kode antara bahasa
kungan Apartemen Bersubsidi Indonesia dan bahasa Inggris rata-rata
0,37 per menitnya.
Berdasarkan pengamatan, peng- Penggunaan bahasa Inggris di
huni apartemen bersubsidi berasal dari ruang umum telah menjadi kebiasaan
tingkatan sosial, ekonomi, dan budaya yang sudah tidak terelakkan lagi. Hal
yang berbeda ternyata mempunyai tersebut mengkibatkan lunturnya bahasa
model atau cara bertutur tersendiri. dan budaya Indonesia yang secara
Dengan demikian, dapat dikatakan perlahan tetapi pasti telah menjadi
bahwa penghuni apartemen berasal dari bahasa primadona. Misalnya, mas-
berbagai latar belakang baik usia, sosial, yarakat lebih cenderung memilih ³SXOO´
budaya, daerah, maupun berbagai XQWXN ³GRURQJ´ GDQ ³push´ XQWXN
bahasa. Pada masyarakat yang mul- ³WDULN´ VHUWD ³welcome´ XQWXN ³VHODPDW
tikultural dan multilingual, penggunaan GDWDQJ´
lebih dari satu bahasa pada saat Dalam penelitian ini, akan
berkomunikasi (alih kode) merupakan dibahas model gaya bertutur alih kode
suatu fenomena kebahasaan yang lazim. penutur di lingkungan apartemen
Pada kenyataannya, tidak ada mas- bersubsidi dengan menggunakan pen-
yarakat di dunia ini yang terbebas dari dekatan sosiopragmatik dengan asumsi
fenomena ini. Model gaya berutur alih penutur di lingkungan apartemen
kode bukan hanya mencakup peralihan bersubsidi sangat potensial dan memiliki
dari satu bahasa ke bahasa lainnya, kecenderungan tinggi untuk melakukan
tetapi juga dari mencakup peralihan dari alih kode.
ragam bahasa standar ke ragam bahasa
nonstandar, atau bisa juga mencakup 2. Landasan Teori
peralihan antarragam strata sosial. 2.1 Pengertian Alih Kode
Sejalan dengan semaraknya ke-
beradaan apartemen bersubsidi, fe- Alih kode termasuk model gaya
nomena alih kode muncul pula di bertutur yang merupakan salah satu
lingkungan apartemen bersubsidi yang aspek ketergantungan bahasa di dalam
para penghuninya berasal dari berbagai masyarakat multikultural dan mul-
latar belakang. Alih kode sudah tumbuh tilingual. Suatu kenyataan bahwa di
subur di Indonesia sejalan dengan dalam masyarakat yang demikian
perkembangan zaman. Bahkan, fe- hampir tidak mungkin seorang penutur
nomena alih kode sudah menjadi menggunakan satu bahasa tanpa sedikit
kecenderungan di kalangan komunitas pun memanfaatkan bahasa atau unsur
penutur saat ini. Demikian pula, alih bahasa lain.
kode sudah mulai merambah kepada Menurut Richard et.al. (1985:
penutur yang tinggal di apartemen 43), alih kode adalah suatu peralihan
bersubsidi. Fenomena alih kode sudah pemakaian suatu bahasa ke bahasa yang
sedemikian meluasnya sehingga lain. Alih kode dapat terjadi ketika
fenomena ini berubah menjadi perilaku. seorang penutur menggunakan suatu
Suatu penelitian menemukan bahwa bahasa dan mitra bicaranya menjawab
dengan bahasa lain. Seorang penutur di satu taman, bahasa yang mereka
berbicara dengan suatu bahasa dan gunakan adalah bahasa Sunda. Lalu,
kemudian mengalihkannya pada peng- mereka melakukan alih kode ke bahasa
gunaan bahasa yang lain di tengah- Indonesia setelah kawan mereka, C,
tengah percakapan itu, atau bahkan di yang berbahasa ibu Manado, datang.
pertengahan sebuah kalimat. Pada awalnya, A dan B berada dalam
Hymes (dalam Soewito, 1985: situasi "kesundaan", kemudian situasi
69) mengatakan bahwa alih kode ialah berubah menjadi "keindonesiaan" se-
istilah umum untuk menyebut peralihan telah C datang. A dan B melakukan alih
pemakaian dua bahasa atau lebih, kode karena mereka tahu bahwa C tidak
beberapa variasi dari suatu bahasa, atau mengerti bahasa Sunda. Mereka memilih
beberapa gaya dari suatu ragam. Hal bahasa Indonesia karena bahasa In-
senada diungkapkan oleh Soewito donesialah yang dipahami oleh mereka
(1985: 68) bahwa di dalam suatu bahasa bertiga. Secara sosiologis, alih kode
dapat terjadi berbagai kemungkinan tersebut memang seharusnya dilakukan
varian (regional, kelas sosial, ragam, untuk menjaga kepantasan dan keetisan
gaya, dan register), peristiwa alih kode salam bertindak tutur. Alangkah tidak
memungkinkan terjadinya wujud alih pantas dan etis jika A dan B tetap
varian, alih ragam, atau alih gaya. mempertahankan tindak tutur yang
Menurut Nababan (1991: 31), menggunakan bahasa Sunda sementara
konsep alih kode mencakup juga ada C di situ. Tidak lama kemudian,
kejadian ketika seorang penutur beralih datang D yang sebahasa ibu dengan C.
dari suatu ragam fungsiolek ke ragam Mereka berempat masih menggunakan
yang lain atau dari suatu dialek ke dialek bahasa Indonesia. Tetapi, setelah A dan
yang lain. Rais (Pikiran Rakyat, B pergi, C dan D mulai menggunakan
Minggu, 17 Mei 2009) mengatakan bahasa Manado. Artinya, A dan B telah
bahwa alih kode (code switching) adalah melakukan alih kode dari bahasa Sunda
salah satu gejala kebahasaan yang sering ke bahasa Indonesia, sedangkan C dan D
muncul dalam kehidupan sehari-hari. telah melakukan alih kode dari bahasa
Gejala alih kode tersebut muncul di Indonesia ke bahasa Manado.
tengah-tengah tindak tutur secara Sementara itu, Hymes (dalam
disadari dan bersebab. Berbagai tujuan Soewito, 1985) mengemukakan bahwa
dari si pelaku tindak tutur yang alih kode bukan hanya terjadi
melakukan alih kode dapat terlihat antarbahasa, tetapi dapat juga terjadi
tuturan yang dituturkannya. antara ragam atau gaya yang terdapat
Appel (dalam Rais, Pikiran dalam suatu bahasa. Contohnya adalah
Rakyat, Minggu, 17 Mei 2009) men- pergantian ragam bahasa Indonesia
definisikan alih kode sebagai gejala santai ke ragam bahasa Indonesia resmi
peralihan pemakaian bahasa karena dalam ruang kuliah. E dan F berbincang-
berubahnya situasi. Sebagai contoh, bincang sambil menunggu dosen datang
yaitu A dan B adalah pelaku tindak tutur menggunakan bahasa Indonesia ragam
yang berbahasa ibu bahasa Sunda. santai. Kemudian, dosen datang dan
Ketika mereka sedang bercakap-cakap mengajak mereka bercakap-cakap dalam
bahasa Indonesia ragam resmi. E dan F kode untuk mengejar suatu kepentingan.
telah melakukan alih kode dari bahasa Contohnya, dalam suatu kantor
Indonesia ragam santai ke bahasa pemerintah, banyak tamu yang beralih
Indonesia ragam resmi. Lalu, setelah kode ke dalam bahasa daerah ketika
dosen selesai mengajar, E dan F kembali bercakap-cakap dengan orang yang
menggunakan bahasa Indonesia ragam ditemuinya untuk memperoleh manfaat
santai. Dengan demikian, dapat di- dari adanya rasa kesamaan sebagai satu
simpulkan bahwa alih kode adalah masyarakat tutur. Dengan demikian, si
peristiwa pergantian bahasa yang terjadi penutur akan merasa lebih dekat dengan
pada pemakaian bahasa, situasi, dan lawan bicaranya. Misalnya, seorang
ragam bahasa. Soewito (1985) meng- camat yang datang ke kantor wali kota.
klasifikasikan alih kode menjadi dua Camat tersebut ingin dianggap dekat
macam, yaitu pertama, alih kode intern, dengan wali kota dengan cara
yaitu alih kode yang berlangsung melakukan alih kode ke dalam bahasa
antarbahasa sendiri, misalnya alih kode daerah.
yang dilakukan oleh A dan B yang Kedua, pendengar atau lawan
berbahasa ibu bahasa Sunda. Mereka tutur. Biasanya, seorang penutur
melakukan alih kode dari bahasa In- berusaha mengimbangi kemampuan
donesia ke bahasa Sunda. Kedua bahasa berbahasa si lawan tuturnya. Contohnya,
tersebut adalah bahasa yang jadi bahasa seorang penjual cinderamata yang
sehari-hari mereka. melakukan alih kode ke dalam bahasa
Kedua, alih kode ekstern, yaitu asing untuk mengimbangi kemampuan
alih kode yang terjadi antara bahasa berbahasa pembelinya (turis). Dengan
sendiri (salah satu bahasa atau ragam demikian, terjalin komunikasi yang
yang ada dalam verbal repertair lancar dan barang dagangannya dibeli
masyarakat tuturnya) dan bahasa asing. turis tersebut.
Ketiga, perubahan situasi karena
2.2 Faktor Penyebab Alih Kode kehadiran orang ketiga. Hal ini dapat
dilihat pada contoh kasus A dan B yang
Banyak hal yang menjadi faktor melakukan alih kode karena kedatangan
penyebab seseorang melakukan alih C yang tidak sebahasa ibu dengan
kode. Ketika kita menelusuri penyebab mereka.
terjadinya alih kode, kita kembali Keempat, perubahan formal ke
mengingat pokok persoalan sosio- informal atau sebaliknya. Sebagai
linguistik yang dikemukakan Fishman contoh, kita dapat melihat kasus E dan F
(1967:15), yaitu "dengan siapa ber- yang mengganti bahasa Indonesia ragam
bicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, santai sebagai ciri dari suasana informal
kapan, dan dengan tujuan apa". Dalam ke bahasa Indonesia ragam resmi (baku)
berbagai kepustakaan linguistik, secara sebagai ciri suasana formal ketika
umum penyebab alih kode adalah sedang berhadapan dengan dosen dalam
berikut ini. ruang kuliah.
Pertama, pembicara atau penutur. Kelima, perubahan topic pem-
Seorang penutur sering melakukan alih bicaraan. Perubahan topic pembicaraan
belakang pendidikannya
yaitu di bidang
perhotelan.
10. Tugas laporan praktikum sudah saya Mahasiwa Penutur dan mitra tutur
print. Nanti, kamu ya yang ngejilid sederajat sstatus
hard cover. sosialnya. Alasan alih
kode karena untuk
memudahkan
komunikasi.
11. Laki-laki diuntungkan karena adanya Pegawai Alih kode terjadi karena
aliran male stream. Departemen penutur memahami
Pemberdayaan kajian gender.
Wanita
12. Kita harus mengupayakan kesetaraan Dosen Aalsan alih kode semata-
budaya cultural equality. mata latar belakang
telaah ilmu (pengajar
mata kuliah ilmu budaya)
13. Yang mesti kita kembangkan Staf marketing Alasan alih kode agar
bukanlah market event, tetapi market lebih bergengsi
agreement.
14. Hal itu justru mampu memberikan pegawai swasta Alasan alih kode demi
safisfaction yang tinggi. kemudahan komunikasi
15. Saya menceplok telur untuk Pegawai swasta Alasan alih kode agar
breakfast. lebih bergengsi
16. Anybody siapa saja, for me no Mahasiswa Alasan untuk
problem tidak ada masalah. menekankan/
menegaskan dan agar
lebih komunikatif
17. Minggu depan Mas Eko akan meng- Ibu rumah tangga Alasan alih kode agar
organize barbaque ya Jeng! lebih bergengsi.