SET, ‘I Raya Bandung ~ Sumedang Km.21, Jatinangor-Sumedang Telp(022) 1190973 e127.
we ye Bane gmart No, 38 Bandung Telp. (022) 2032170, 2038114, 2038115, Fax. 203782:
ENT SKILL FOR GENERAL PRACTITIONER (ESGP)
MODUL INSTRUKTUR
PEMERIKSAAN FISIK T.H.T.K.L
R. Ayu Hardianti Saputri, Yussy Afriani Dewi
CHECK
LIST
NO PROSEDUR
1 | Persiapan alat
a. Lampu kepala
b. Masker
c. Sarung tangan
d, Otoskop
e. Spekulum hidung
¢. Spatula lidah
-h-Kace laring-
i. Xylocain spray
j. Bunsen (pematik)
k, Kassa
2 | Persiapan Pasien
a. Informed consent. penjelasan tentang rencana pemeriksaan ¥
b. Cuci tangan dengan menggunakan sabun antiseptik dan
keringkan dengan tissue ¥
c. Pasang lampu kepala
d. Proteksi diri: gunakan sarung tangan
e. Proteksi diri; gunakan masker. _|
f. Posisi pasien: posisikan pasien duduk dengan nyaman pada
kursi pemeriksaan, dengan posisi t iki
depan. Posisikan pasien senyaman mungkin. Selama
_pemeriksaan: posisi kaki jangan terbuka.
3 | Prosedur
Pemeriksaan Fisik secara umum
Pemeriksaan fisik secara umum: penampilan klinis dan tanda |
vital pasien
Pemeriksaan pada kulit wajah
Inspeksi dan palpasi kulit wajah, perhatikan apakah
ditemukan luka atau tumorUNIVEKONIADerAuyauyancis
FAKULTAS KEDOKTERAN
41. Raya Bandung. Sumedang Kr.21, Jatinangor-Sumedang Telp.(022) 7796373 & 7795594, Fax 77955595
“I Eqikman No. 38 Bandung Telp. (022) 2032170, 2038114, 2038115, Fax, 2037823
Laman www fk unpad.ac.id
| Jf Jika ditemukan adanya keadaan patologi pada daerah faring
atau nasofaring, lakukan palpasi.
Pemeriksaan Leher
la. Periksa daerah leher dengan inspeksi dan palpasi
Palpasi bagian “posterior triangles” dengan posisi pemeriksa
didepan pasien
Periksa bagian anterior triangle dengan posisi pemeriksa di
| | -Belskene pesca
d. Palpasi pada bagian submental, hyoid, tiroid, kartilago
krikoid dan kelenjar getah bening internal jugular.
fe. Periksa kelenjar getah bening dan massa yang abnormal. (ae Bi
f. Auskultasi apakah ditemukan adanya “bruits” pada daerah |
| karotis.
Mendokumentasikan secara tertulis semua tindakan yang telah
4
| seater pada rekam medisS x. 77988595
NI pase cuntny sung Romane Sup To 2d) 7A TIEN
We : dung Telp. (022) 2032170, 20381 14, 2038115, Fax. 2037823
J), Eijkman No, 38 Ban:
Laman www fk unpad acid
Pemeriksaan Telinga
a. Inspeksi telinga luar dengan menggunakan
‘b. Retraksi aurikula ke arah belakang atas dan ditarik ke arah
belakang untuk melihat gendang telinga, dan ujung jari
telunjuk menekan tragus kearah anterior. Gunakan lampu
kepala dan spekulum untuk melihat meatus dan membran
|__timpani.
Pemeriksaan Otoskopi x
a. Otoskop dipegang seperti memegang pulpen, dan jari
| kelingking pada pipi pasien
b. Lihat bagian kanalis auditorius éksternus: apakah ditemukan |
cairan atau serumen? z
¢. Lihat kondisi membran timpani, dan refleks cahaya
Jika ditemukan adanya perforasi membran timpani,
deskripsikan: lokasi, ukuran dari perforasi dan bagaimana
mukosa telinga tengah? _ =
Pemeriksaan Hidung
Rinoskopi Anterior :
‘a. Pegang spekulum hidung dengan menggunakan satu tangan,
dan letakkan pada nostril kanan atau kiri. Letakkan ibu jari
pada tuas, jari telunjuk pada tip nasal pasien, jari lain yang
bebas memegang spekulum. Selalu posisikan spekulum
kearah atas dan jangan arahkan ke arah dasar hidung.
>. Perhatikan warna mukosa, adakah tanda inflamasi,
pembengkakan pada mukosa, dan apakah mukosa terlihat
pucat
¢. Apakah ditemukan cairan/ sekret, tentukan sumbernya ?
d. Lihat konka inferior dan konka media
e. Septum — adakah deviasi pada septum?
f. Perhatikan adakah polip atau tumor?
Pemeriksaan Rongga Mulut dan Orofaring
|a. Meminta pasien untuk membuka mulut.
b. Periksa seluruh permukaan mukosa dan gigi pasien
c. Lidah pasien diangkat untuk melihat dasar mulut
d. Spatula lidah dipegang dengan satu tangan, dan tekan lidah
ke arah bawah. Minta pasien untuk relaks, dan lidah tidak
bergerak
._ Observasi tonsil, palatum, dan faring.S "y ing 2 Sumiedaiig KiN.21y Jatinangor-Sumeaang teip(ueey 120270 ee ere
Laman www.fk.unpad ac id
bb
3
= ENT SKILL FOR GENERAL PRACTITIONER (ESGP)
MODUL INSTRUKTUR
= RINOSKOPI ANTERIOR
= Sinta Sari Ratunanda
> 7 - CHECK LIST
No PROSEDUR momma
1 | Persiapan alat
a. Lampu kepala.
b. Spekulum Hidung.
c. Pinset bayonet.
d. Kapas + aplikator.
e. Kapas + larutan efedrin + lidokain.
f, Lampu spirtus =
2 | Persiapan Pasien E
a. Informed consent; penjelasan tentang rencana
tindakan, risiko tindakan, komplikasi tindakan
b. Posisi pasien *
3 |Prosedur ee
| .Pasien duduk menghadap pemeriksa dengan posisi |
kaki sejajar tapi berlawanan arah.
b. Pemeriksaan dimulai dengan inspeksi bentuk luar
hidung apakah ada deviasi atau depresi tulang hidung,
pembengkakkan di daerah hidung dan sinus
5 paranasal. Dengan jari dapat dipalpasi adanya
krepitasi tulang hidung atau rasa nyeri tekan pada
peradangan hidung dan sinus paranasal.
. c. Pasang lampu kepala, fokuskan sejarak penderita dan
j arahkan ke lubang hidung kiri/kanan depan.
' d. Pegang speculum dengan tangan kiri dan masukkan
: ke dalam lubang hidung untuk melihat vestibulum dan
; cavum nasi dan segala isinya, bandingkan dengan
hidung disebelahnya.
e. Pada posisi agak menunduk pemeriksa dapat melihat;
konka inferior, dasar cavum nasi, septum nasi bagian
bawah.
f. Pada posisi tegak dapat dilihat; konka inferior danSE FAKULTAS KEDOKTERAN
41 Raya Bandung ~ Sumedang Km.21,Jatinangor-Sumedang Telp (022) 7796373 & 7795594, Fax. 77955595
“JL Eijkman No. 38 Banduing Telp, (022) 2032170, 20381 14, 2038115, Fax. 2037825
Laman www. fk unpad ac id
septum nasi. a 7
| @ Pada posisi agak menengadah dapat dilih
media, meatus nasi media, apex septum nasi
huSetelah dinilai, speculum dikeluarkan dengan posisi
|__setengah terbuka. fi
7 Bila konka membesar dan menutup struktur
|” dibelakangnya maka dapat diberikan kapas + larutan
| _efedrin 1% dan 2% pada cavum nasi selama 5 menit.
j. Yang diperiksa :
+ Dasar cavum nasi :
Mukosa; hiperemis +/-, sekret +/- konsistensi dan
volume, Korpus alienum, Tumor
+ Konka inferior dan media :
Mukosa; hiperemis +/-, sekret +/-
Ukuran; atrofi atau kongesti
Tumor
*Meatus nasi inferior; dalam keadaan normal tidak
tampak karena tertutupi oleh konka inferior.
+ Meatus nasi media :
Sekret +/- konsistensi dan volume
Polip +/-
Tunor +/-
«Septum nasi; mukosa hiperemi +/-, penebalan,
deviasi, abses.
«Fenomena palatum molle dapat dilihat dengan
meminta pasien mengucapkan “k, k, k, k, kk “, dan
jika tidak ada sumbatan, maka palatum molle akan
tampak naik pada setiap pengucapan. Bila ada
corpus alienum cavum nasi, dapat dikeluarkan
dengan menggunakan alat-alat THT-KL yang ada.
Posture test digunakan untuk menilai ada tidaknya
sekret di meatus nasi. Bila ada epistaksis baik
epistaksis anterior maupun epistaksis posterior bisa
digunakan tampon efedrin, kaustik maupun tampon
bor zalf untuk mengatasi perdarahannya.
| ik. Tindakan selesai
4 |Mendokumentasikan secara tertulis semua tindakan.
yang telah dilakukan pada rekam medis“FAKULTAS KEDOKTERAN
7798504, Fax. 77955595
J Raya Bandung ~ Sumedang Km 21, Jatinangor-Sumedang Telp (022) 7796373 &
“I Eijkman No. 38 Bandung Telp. (022)2032170, 2038114, 2038115, Fax. 2037823
‘Laman www ficunpad ac id
| | memperoleh tempat yang cukup Tuas untuk
__menempatkan cermin i
hKaca mulut yang sebelumnya telah dihangatkan,
dimasukkan perlahan ke belakang rongga mulut (di
belakang uvula, depan dinding faring posterior) dengan
permukaan cermin menghadap ke atas. Diusahakan
| agar cermin tidak menyentuh dinding dorsal faring.
1
aon Bed
1. Torus tubarius
2, Bagian posterior koana
3. Ostium Tuba Eustachius
4. Konka superior
5. Konka media
6. Konka inferior
7. Uvula
i, Selama melakukan pemeriksaan pasien diminta
tenang dan tetap bernapas melalui hidung.
j. Tindakan selesai
4 |Mendokumentasikan secara tertulis semua tindakan
yang telah dilakukan pada rekam medis—=— “jlprsysimeanpyersty emer -
: ‘Laman www.flc unpad 6.10
ENT SKILL FOR GENERAL PRACTITIONER (ESGP)
MODUL INSTRUKTUR
LARINGOSKOPI INDIREK
Sinta Sari Ratunanda
= CHECK LIST
No PROSEDUR a A
1 | Persiapan alat |
‘a. Spatula lidah
b. Kaca mulut besar (nomor 5)
c. Lampu Kepala
@, Pemanas cermin (pembakar Bunsen, pemantik api)
e. Kain kasa
f Anestesi topikal (Xylocain Spray)
¢ Alat Perlindungan Diri : sarung tangan dat
2 | Persiapan
‘a, Sapa pasien dengan ramah dan memperkenalkan diri,
menanyakan identitas pasien
b. Informed consent: menjelaskan prosedur, tujuan
pemeriksaan dan diberikan penjelasan tentang
tindakan yang akan dilaksanakan dengan bail.
@ Cuei tangan dengan sabun antiseptik dan keringkan
| dengan tisu kering
Db. Untuk perlindungan pribadi : gunakan sarung tangan
dan masker
c. Memasang Lampu Kepala
3 | Prosedur
a. Pasien dalam posisi duduk di depan pemeriksa dan
diminta untuk membuka mulut.
‘pb. Pada penderita yang sensitif diberikan anestesi topikal
yaitu xylocain spray sebelum pemeriksaan dimulai,
pada dasar lidah dan dinding faring.
c. Cermin laring dipanaskan terlebih dahulu dengan
menggunakan pemanas cermin untuk mencegah
pengembunan pada cermin.
e. Temperatur cermin dicek dengan menyentuhkan pada
punggung tangan pemeriksa sampai_terasa_hangat
/Cermin laringoskopi
in masker.