You are on page 1of 3

Mengapa Jakarta Selalu Banjir?

Banjir Jakarta. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Banjir adalah peristiwa bencana alam ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Banjir terjadi ketika luapan air menenggelamkan tanah atau daratan lain yang biasanya
kering.
Banjir di Jakarta hampir setiap tahunnya menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi warga Jakarta sebab
menjadi kendala kegiatan sehari-hari. Tak hanya itu banjir juga menjadi berbagai sumber penyakit
karena berbaurnya air selokan dengan air banjir. Dampak banjir seperti yang dijelaskan World Health
Organization dapat menyebabkan kerusakan yang meluas, mengakibatkan hilangnya nyawa dan
kerusakan pada properti pribadi dan infrastruktur kesehatan masyarakat yang kritis.
Sejarah mencatat banjir sudah mengakrabi Jakarta sejak awal pendirian kota ini oleh Pemerintah
Hindia Belanda. Awalnya pada tahun 1619, Jan Pieterszoon Coen meminta Simon Stevin merancang
sebuah kota di muara Sungai Ciliwung yang sering kebanjiran sebagaimana Kota Amsterdam di
Belanda dikutip dari Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca. Keberadaan 13 aliran sungai yang
melintasi Kota Jakarta menjadikan kota itu memiliki dataran banjir yang banyak tersebar di wilayah
itu. Oleh sebab itu, potensi terjadinya banjir setiap tahun memang sangat tinggi. Berikut penyebab
banjir di Jakarta yang perlu diketahui dilansir dari Liputan6:
Curah Hujan Tinggi
Salah satu penyebab banjir di Jakarta dan sekitarnya yang utama adalah hujan yang ekstrem. Curah
hujan tinggi pada pertengahan Januari tahun 2013, a tercatat mencapai rekor curah hujan hingga 250-
300 mm, melebihi kondisi Banjir Jakarta 2002 yang mencapai 200 mm seperti yang disadur dari
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol 14, No.1. Peneliti Sains Atmosfer dengan Bidang
Kepakaran Klimatologi dan Perubahan Iklim di Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Erma Yulihastin menyebutkan hujan dini hari pada 7
Juni 2020 tahun lalu, di pesisir telah dibuktikan secara statistik memiliki keterkaitan dengan hujan
ekstrem yang selama ini memicu banjir-banjir besar di DKI Jakarta, seperti banjir Jakarta tahun 2002,
2004, 2007, 2008, 2013, dan 2014.
Kendala Normalisasi Kali Ciliwung
Selain curah hujan yang tinggi, penyebab banjir di Jakarta yaitu karena normalisasi kali Ciliwung
yang belum tuntas. Dari total panjang kali 33 kilometer baru sekitar 16 kilometer yang dilakukan
normalisasi. Rupanya kendala dari proses normalisasi ini diakibatkan oleh faktor sempitnya lahan.
Pasalnya banyak rumah warga yang berada tepat di palung sungai.
Luas pemukiman di DAS Ciliwung mencapai 51% dari luas DAS, sehingga sebagian besar air hujan
langsung menjadi aliran sudah di permukaan. Kondisi ini diperparah dengan letak Jakarta yang
merupakan dataran rendah yang mudah terkena banjir menurut BPPTPDAS Surakarta.
Kurangnya Kawasan Resapan Air
Kurangnya Ruang Tebuka Hijau atau RTH membuat kawasan resapan air berkurang sehingga
menjadi penyebab banjir di Jakarta. Tak hanya itu, pembangunan gedung dan hotel-hotel di wilayah
Jakarta menyebabkan penggunaan air tanah secara berlebihan.
Banyak bagian-bagian lahan yang terletak di suatu cekungan yang rendah dan semula adalah daerah
resapan atau tangkapan air hujan, sekarang ini telah berkembang menjadi daerah pemukiman yang
padat, sehingga setiap kali turun hujan maka air dalam jumlah yang besar akan tergenang dan tidak
dapat keluar dari daerah cekungan tersebut dilansir dari JAI Vol.7 No. 2.
Berdasarkan informasi yang berhasil didapatkan, Jakarta mengalami penurunan muka tanah sebanyak
5-12 cm per tahun. Kondisi ini membuat potensi banjir semakin besar.
Kebiasaan Buang Sampah Sembarangan
Tak bisa dipungkiri kebiasaan buang sampah sembarangan masih sangat melekat pada warga Ibu Kota
dan sekitarnya. Jangan heran, banjir akan terus menyambangi Jakarta dan sekitarnya kalau kalian
masih sering melakukan kebiasaan buruk ini.
Misalnya saja di daerah Manggarai, Jakarta Selatan, kebanyakan masyarakat membuang sampah di
mana-mana, tidak terkecuali di saluran-saluran drainase kota, sehingga kala hujan turun dan masuk ke
selokan atau jaringan sekunder drainase, menyebabkan sampah-sampah akan ikut hanyut dan masuk
ke Sungai Ciliwung.
Akhirnya sampah menumpuk di pintu air Sungai Ciliwung di Manggarai seperti stereoform, plastik
bekas kemasan atau pun karton-karton, dahan dan ranting. Sering kali pula terlihat batang pisang yang
besar dan kasur yang jelas sengaja dibuang ke Sungai atau ke kali Ciliwung.
Cara mengatasi banjir - Pemerintah menyiapkan peringatan dini berbasis komponen struktur dan
kultur untuk memitigasi ancaman dari hidrometeorologi. Hidrometeorologi adalah bencana yang
dampaknya dipicu oleh parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperature, dan
angin. Selain pemerintah, Anda juga d Cara Mengatasi Banjir

Punya Taman di Rumah Menjaga Lingkungan Sekitar


Sediakan Biopori di Lingkungan Rumah Hindari Membuat Rumah di Pinggiran Sungai
Buanglah Sampah Pada Tempatnya Reboisasi dan Tebang Pilih
Rajin Membersihkan Saluran Air Hindari Penebangan Liarapat melakukan
upaya dan cara mengatasi banjir.
Pertanyaan Jawaban
Sejak Kapan terjadi banjir di Jakarta? Sejarah mencatat banjir sudah mengakrabi
Jakarta sejak awal pendirian kota ini oleh
Pemerintah Hindia Belanda. Awalnya pada
tahun 1619, Jan Pieterszoon Coen meminta
Simon Stevin merancang sebuah kota di muara
Sungai Ciliwung yang sering kebanjiran
sebagaimana Kota Amsterdam di Belanda
dikutip dari Jurnal Sains & Teknologi
Modifikasi Cuaca
Apa dampak banjir di Jakarta? menjadi kendala kegiatan sehari-hari. Tak hanya
itu banjir juga menjadi berbagai sumber
penyakit karena berbaurnya air selokan dengan
air banjir. Dampak banjir seperti yang dijelaskan
World Health Organization dapat menyebabkan
kerusakan yang meluas, mengakibatkan
hilangnya nyawa dan kerusakan pada properti
pribadi dan infrastruktur kesehatan masyarakat
yang kritis.
Apa penyebab banjir di Jakarta? Berikut penyebab banjir di Jakarta yang perlu
diketahui dilansir dari Liputan6:
Curah Hujan Tinggi,
Kendala Normalisasi Kali Ciliwung,
Kurangnya Kawasan Resapan Air,
Kebiasaan Buang Sampah Sembarangan.
Apa itu Banjir? Banjir adalah peristiwa bencana alam ketika
aliran air yang berlebihan merendam daratan.
Apakah keberadaan sungai memengaruhi Keberadaan 13 aliran sungai yang melintasi
sering-tidaknya terjadi banjir di Jakarta? Kota Jakarta menjadikan kota itu memiliki
dataran banjir yang banyak tersebar di wilayah
itu. Oleh sebab itu, potensi terjadinya banjir
setiap tahun memang sangat tinggi.
Bagaimana Cara mengatasi banjir? Cara Mengatasi Banjir :
Punya Taman di Rumah,
Sediakan Biopori di Lingkungan Rumah,
Buanglah Sampah Pada Tempatnya,
Rajin Membersihkan Saluran Air,
Menjaga Lingkungan Sekitar,
Hindari Membuat Rumah di Pinggiran Sungai,
Reboisasi dan Tebang Pilih,
Hindari Penebangan Liar.

You might also like