You are on page 1of 13

MAKALAH

PAI
SEJARAH ISLAM DI INDONESIA

OLEH:
KANIA SARI UTARI
12 IPS 4
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdullilah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
karunia-Nyn, sehingga makalah yang membahas tentang “Sejarah Masuknya Islam
di Indonesia” ini dapat diselesaikan dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamya, saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai sejarah masuknya agama Islam di
Indonesa. Makalah ini kami buat berdasarkan refernsi yang saya temukan dari
berbagai sumber-sumber yang ada.
Dalam makalah ini menjelaskan tentang proses masuknya Islam ke Indonesia
yang penyusun sajikan dengan singkat dalam pembahasan makalah ini yang dimulai
dari teori masuknya agama Islam ke Indonesioa, menjelaskan saluran dakwah Islam
di Indonesia, serta Peninggalan-peninggalan peradaban Islam di Indonesia. Selain itu
makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam yang ada di SMA Negeri 03 GARUT, Jawa Barat.
Demikian sedikit pengantar dari saya. Terima kasih kami ucapkan kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini, dan saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah-makalah yang
akan saya buat di masa yang akan mendatang.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Masuknya Agama Islam ke Indonesia ....................................... 2
B. Saluran Dakwah Islam di Indonesia .......................................................... 4
C. Kerajaan Islam di Indonesia ....................................................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang 
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M,
kepemimpinan Islam dipegang oleh para khalifah. Dibawah kepemimpinan para
khalifah, agama Islam mulai disebarkan lebih luas lagi. Sampai abad ke-8 saja,
pengaruh Islam telah menyebar ke seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, dan
Spanyol. Kemudian pada masa dinasti Ummayah, pengaruh Islam mulai
berkembang hingga Nusantara.
Sebagai Negara muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki sejarah
panjang tentang bagaimana agama Islam masuk ke Indonesia. Mulai dari awal
mula sejarah masuknya Islam ke Indonesia hingga menjadi agama dengan
pemeluk terbesar di nusantara tidak memakan waktu yang singkat melainkan
sudah terjadi sejak zaman kerajaan.
Ada banyak teori yang menyebutkan bagaimana awal mula sejarah
masuknya agama Islam ke Indonesia dan akhirnya menjadi agama yang banyak
dianut oleh sebagian besar masyarakat di nusantara pada kala itu. Teori-teori
tersebut juga memiliki bukti sehingga dipercaya sejarah masuknya agama Islam
ke Indonesia sesuai dengan teori-teori yang ada.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang apa saja teori masuknya agama Islam ke Indonesia.
2. Menjelaskan perkembangan Dakwah Islam di Indonesia.
3. Menjelaskan kerajaan Islam di Indonesia.
4. Menjelaskan Peninggalan-peninggalan peradaban Islam di Indonesia
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa saja teori masuknya agama Islam ke Indonesia.
2. Memahami perkembangan dakwah Islam di Indonesia.
3. Mengetahui kerajaan Islam di Indonesia.
4. Mengetahui Peninggalan-peninggalan peradaban Islam di Indonesia. 
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Teori Masuknya Agama Islam ke Indonesia


Ada empat teori tentang Islamisasi awal masuknya Islam di Indonesia,
yaitu Islam bersumber dari Anak Benua India (teori India), teori Arab, teori
Persia, dan Teori China.
1. Teori India
Teori ini di kemukakan oleh Pijnappel, Snouck Hurgronje,
Moquette, dan Fatimi. Dalam teori ini di jelaskan bahwa Islam pertama kali
datang ke Indonesia berasal dari anak Benua India sekitar abad ke-13.
Pijnappel mengajukan bukti adanya persamaan mazhab Syaf'i anatara di
Anak Benua dengan di Indonesia. Orang-orang mazhab Syafi'i bermigrasi
dan menetap di Gujarat dan Malabar kemudian membawa Islam ke
Nusantara. Jadi ia berpendapat bahwa Islamisasi di Nusantara dilakukan
oleh orang Arab, tetapi bukan datang langsung dari Arab, melainkan dari
India, terutama dari Gujarat dan Malabar.
Snouck Hurgronje berpendapat bahwa saat Islam mempunyai
pengaruh yang kuat di kota-kota India Selatan, banyak muslim Dhaka yang
di sana. Mereka inilah yang pertama menyebarkan Islam ke kepulauan
Melayu, kemudian diikuti oleh orang-orang Arab. Ia berpendapat bahwa
Islam Nusantara berasal dari India, karena sudah lama terjalin hubungan
perdagangan antara Indonesia dengan India dan adanya inskripsi tetua
tentang Islam yang terdapat di Sumatra mengindikasikan adanya hubungan
anatara Sumatra dan Gujarat.
Orang-orang Gujarat telah lebih awal membuka
hubungan dagang dengan Indonesia dibanding dengan pedagang Arab.
Dalam pandangan Hurgronje, kedatangan orang Arab terjadi pada masa
berikutnya. Orang-orang Arab yang datang ini kebanyakan adalah keturunan
Nabi Muhammad yang menggunakan gelar “Sayid”
Snouck Hurgronje menybutkan bahwa Sumatra Utara, yaitu
mengenai Pasai dalam kisah perjalanan Ibn Battuta, musafir Maroko yang
singgah di daerah pada tahun 1345 M dalam perjalanannya dari Benggala ke
Tiongkok merupakan tempat yang penting bagi rekonstruksi perkembangan
Islam di kepulauan itu.
2. Teori Arab
Teori ini antara lain dikemukakan oleh Sir Thomas Arnold,
Crawfurd, Niemann, dan de Hollander. Arnold berpendapat bahwa selain
dari Coromandel dan Malabar Islam Nusantara juga berasal dari Arab. Bukti
yang ia ajukan ialah adanya kesamaan mazhab antara di Coromandel dan
Malabar dengan mazhab mayoritas umat Islam di nusantaram yaitu mazhab
syafi'i mazhab ini dibawa oleh para pedagang Coromandel dan Malabar ke
Nusantara. Mereka mempunyai peranan penting dalam perdagangan antara
India dan Nusantara. Di sampimg melakukan kegiatan perdagangan, mereka
juga menyebarkan agama Islam.
Mengenai pendapatnya tentang asal Islam Nusantara dari Arab,
Arnold berpendapat bahwa para pedagang Arab membawa Islam kepada
saat mereka menguasai perdagang Barat-Timur sejak awal abad ke-7 M dan
ke-8 M. dapat di duga bahwa mereka juga  menyebarkan agama Islam ke
Nusantara. Arnold juga mengatakan bahwa sebuah sumber Cina
menyebutkan bahwa menjelang perempat ketiga abad ke-7 M  ada seorang
Arab yang menjadi pemimpin pemukiman Arab muslim di pesisir barat
Sumatra. Mereka ini juga melalukan kawin campur dengan penduduk
setempat, sehingga muncullah komunitas muslim.
Crawfurd mengatakan bahwa Islam dikenalkan langsung dari Arab,
meskipun demikian dia juga menegaskan bahwa hubungan bangsa Melayu-
Indonesia dengan kaum muslim dari pesisir Timur India juga merupakan
faktor penting. Niemann tidak menyebut
tentang waktu masuknya Islam ke Nusantara, sedangkan de Hollander
mengatakan kemungkinan pada abad ke-13 M sudah ada orang arab di
Jawa. Niemann dan de Hollander mengatakan bahwa Islam datang dari
Hadramaut, karena adanya persamaan antara mazhab yang dianut oleh
muslim Hadramaut dengan muslim Nusantara, yaitu mazhab syafi'i.    
3. Teori Persia 
Teori ini di kemukakan oleh P.A. Hoesein Djajadiningrat. Dalam
teori ini dinyatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 M di
Sumatra, yang berpusat di Samudra pasai. Dia mendasarkan argumennya
pada persamaan budaya yang berkembang di kalangan masyarakat Islam
Indonesia dengan budatya yang ada di Persia. Bukti-bukti persamaan
budaya itu antara lain. Adanya peringatan 10 Muharram atau asyura yang
merupakan tradisi yang berkembang dalam masyarakat Syiah Untuk
memperingati hari kematian Husain di Kerbela. Tradisi ini diperingati
dengan membuat bubur syura. Bulan Muharram di Mingkabau disebut
dengan bulan Hasan-Husain, sedangkan di Sumatra Tengah sebelah barat di
sebut dengan bulan tabut. Mereka mengarak keranda yang di atasnamakan
keranda Husain yang di sebut dengan "Keranda Tabut" untuk dilempar ke
sungai.
Adanya persamaan batu nisan yang ada di makam malik al-shahih
(1297 M) di Pasai dengan makam malik Ibrahim (1419 M) di gresik yang
dipesan dari Gujarat merupakan daerah yang mendapat pengaruh dari persia
yang menganut faham syi'ah dan dari sinilah syiah dibawa ke indonesia.
4. Teori Cina
Teori ini menyatakan bahwa Islam datang ke Nusantara bahwa dari
timur Tengah/Arab maupun Gujarat/India, tetapi dari Cina.
Pada abad ke-9 M banyak orang muslim china di kanton dan wilayah China
Sekatan lain yang mengungsi ke Jawa, sebagian ke Kedah dan Sumatra. Hal
ini terjadi karena pada masa Huan Chou terjadi penumpasan terhadap
penduduk Kanton dan wilayah China Selatan lainnya yang mayoritas
penduduknya beragama Islam. Mereka berusaha mengadakan revolusi
politik terhadap keraton China pada ke 9 M. Pada abad-abad berikutnya
peranan orang China semakin tampak dengan adanya bukti-bukti artefak,
yakni adanya unsur-unsur China dalam arsitektur masjid-masjid Jawa kuno,
seperti tampak pada atap masjid Banaten, mustaka, yang berbentuk bola
dunia yang menyerupai setupa dengan dikelilingi tempat ular hampir selalu
ada di masjid-masjid kuno di Jawa sebelum arsitektur timur tengah
memasuki wilayah ini, motif hiasan di masjid sedang Duwur Paciran
Lamongan dan lain-lain. Di samping adanya pengungsi China ke Jawa pada
abad ke 9 M, pada abad ke 8-11 M sudah ada pemukimkan Arab muslim di
China dan di Campa.
China mempunyai peranan yang besar dalam perkembangan Islam di
Indonesia. Di samping bukti-bukti di atas, arsitektur masjid Demak dan juga
berdasarkan beberapa catatan  sejarah beberapa sultan dan sunan yang
berperan dalan penyiaran agama Islam di Indonesia adalah keturunan China,
misalnmya Raden Patah yang mempunyai nama China Jin Bun, sunan
Ampel dan lain-lain.
B. Perkembangan Saluran Dakwah Islam di Indonesia
Kedatangan Islam ke Indonesia dan penyebarannya kepada golongan
bangsawan dan rakyat  umumnya, dilakukan secara damai. Saluran-saluran
Islamisasi yang berkembang ada enam, yaitu:
1. Saluran Perdagangan
Diantara saluran Dakwah di Indonesia pada taraf permulaannya ialah
melalui perdagangan. Hal ini sesuia dengan kesibukan lalu lintas
perdagangan abad-7 sampai abad ke-16, perdagangan antara negeri-negeri
di bagian barat, Tenggara dan Timur benua Asia dan dimana pedagang-
pedagang Muslim (Arab, Persia, India) turut serta menggambil bagiannya di
Indonesia. Penggunaan saluran Islamisasi melalui perdagangan itu sangat
menguntungkan. Hal ini menimbulkan jalinan di antara masyarakat
Indonesia dan pedagang.
Dijelaskan di sini bahwa proses melalui saluran perdagangan itu
dipercepat oleh situasi dan kondisi politik beberapa kerajaan di mana
adipati-adipati pesisir berusaha melepaskan diri dari kekuasaan pusat
kerajaan yang sedang mengalami kekacauan dan perpecahan. Secara umum
yang dilakukan oleh para pedagang melalui perdagangan itu mungkin dapat
digambarkan sebagai berikut: mula-mula mereka berdatangan di tempat-
tempat pusat perdagangan dan kemudian diantaranya ada yang bertempat
tinggal, baik untuk sementara maupun untuk menetap. Lambat laun tempat
tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan-perkampungan.
Perkampungan golongan pedangan Muslim dari negeri-negeri asing itu
disebut Pekojan.
2. Saluran Perkawinan
Perkawinan merupakan salah satu dari saluran-saluran Dahwah yang
paling memudahkan. Karena ikatan perkawinan merupakan ikatan lahir
batin, tempat mencari kedamaian diantara dua individu. Kedua individu
yauitu suami isteri membentuk keluarga yang justru menjadi inti
masyarakat. Dalam hal ini berarti membentuk masyarakat muslim. Saluran
melalui perkawinan yakni antara pedagang atau saudagar dengan wanitia
pribumi juga merupakan bagian yang erat berjalinan dengan. Jalinan baik ini
kadang diteruskan dengan perkawinan antara putri kaum pribumi dengan
para pedagang Islam. Melalui perkawinan inilah terlahir seorang muslim.
Dari sudut ekonomi, para pedagang muslim memiliki status sosial yang
lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi,
terutama putriputri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri saudagar-
saudagar itu. Sebelum kawin, mereka diIslamkan terlebih dahulu. Setelah
setelah mereka mempunyai kerturunan, mereka makin luas. Akhirnya
timbul kampung-kampung, daerah-daerah, dan kerajaan-kerajaan muslim.
3. Saluran Tasawuf
 Tasawuf merupakan salah satu saluran yang penting . Tasawuf
termasuk kategori yang berfungsi dan membentuk kehidupan sosial bangsa
Indonesia yang meninggalkan bukti-bukti yang jelas  pada tulisantulisan
antara abad ke-13 dan ke-18. hal itu bertalian langsung dengan penyebaran
Islam di Indonesia. Dalam hal ini para ahli tasawuf hidup dalam
kesederhanaan, mereka selalu berusaha menghayati kehidupan
masyarakatnya dan hidup bersama di tengah-tengah masyarakatnya. Para
ahli tasawuf biasanya memiliki keahlian untuk menyembuhkan penyakit dan
lain-lain. Jalur tasawuf, yaitu proses Islamisasi dengan mengajarknan
teosofi dengan mengakomodir nilai-nilai budaya bahkan ajaran agama yang
ada  yaitu agama Hindu ke dalam ajaran Islam, dengan tentu saja terlebih
dahulu dikodifikasikan dengan nilai-nilai Islam sehingga mudah dimengerti
dan diterima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang
mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah
Hamzah Fansuri di Aceh, Syeh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di
Jawa. Ajaran mistik seperti ini masih berkembang di abad ke-19  bahkan di
abad ke-20 ini.
4. Saluran Pendidikan
Para ulama, guru-guru  agama, raja berperan besar , mereka
menyebarkan agama Islam melalui pendidikan  yaitu dengan mendirikan
pondok-pondok pesantren merupakan tempat pengajaran agama Islam bagi
para santri. Pada umumnya di pondok pesantren ini diajarkan oleh guru-
guru  agama, kyai-kyai, atau ulama-ulama. Mereka setelah belajar ilmu-ilmu
agama dari berbagai kitab-kitab, setelah keluar dari suatu pesantren itu maka
akan kembali ke masing-masing kampung atau desanya untuk menjadi
tokoh keagamaan, menjadi kyai yang menyelenggarakan pesantren lagi.
Semakin terkenal kyai yang mengajarkan semakin terkenal pesantrennya,
dan pengaruhnya akan mencapai radius yang lebih jauh lagi.  
5. Saluran Kesenian
Saluran Islamisasi melalui seni seperti seni bangunan, seni pahat
atau ukir, seni tari, musik dan seni sastra. Misalnya pada seni bangunan ini
telihat pada masjid kuno Demak, Sendang Duwur Agung Kasepuhan di
Cirebon, masjid Agung Banten, Baiturrahman di Aceh, Ternate dan
sebagainya. Contoh lain dalam seni adalah dengan pertunjukan wayang,
yang digemari oleh masyarakat. Melalui cerita-cerita  wayang itu disisipkan
ajaran agama Islam. Seni gamelan juga dapat mengundang masyarakat
untuk melihat pertunjukan tersebut. Selanjutnya diadakan dakwah
keagamaan Islam.
6. Saluran Politik
Pengaruh kekuasan raja sangat berperan besar dalam proses
Islamisasi. Ketika seorang raja memeluk agama Islam, maka rakyat juga
akan mengikuti jejak rajanya. Rakyat memiliki kepatuhan yang sangat
tinggi dan raja sebagai panutan bahkan menjadi tauladan bagi rakyatnya.
Misalnya di Sulawesi  Selatan dan Maluku, kebanyakan rakyatnya masuk
Islam setelah rajanya memeluk agama Islam terlebih dahulu. Pengaruh
politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini.
C. Kerajaan Islam di Indonesia
1. Kerajaan Samudera Pasai Pada abad ke 13 M berdidirilah Kerajaan
Samudera Pasai, kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik Al Saleh. Letak
kerajaan Samudera Pasai sendiri berada di Aceh Utara tepatnya di
Kabupaten Lhokseumawe.
2. Kerajaan Aceh Darussalam Kerajaan ini berdiri pada tahun 1514 dan
didirikan oleh Sultan Ibrahim. Kerajaan ini mencakup daerah bekas
Kerajaan Samudra Pasai dan Aceh Besar. Agama Islam sendiri sudah masuk
ke kerajaan ini dari abad ke 12 M.Daerah Kekuasaan
3. Kerajaan Demak Kerajaan ini dipimpin oleh Raden Patah dan berdiri pada
tahun 1478. Memiliki daerah kekuasaan di Daerah Demak, Kerajaan Demak
merupakan Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.
4. Kerajaan Islam Pajang Didirikan oleh sosok yang namanya cukup familiar
yakni Jaka Tingkir atau Sultan Adi Wijaya pada tahun 1568.
5. Kerajaan Islam Mataram Didirikan oleh Sutowijoyo pada tahun 1586.
Kerajaan ini terletak di Kotagede, sebelah tenggara KotaYogyakarta.
6. Kerajaan Islam Cirebon Kerajaan Islam Cirebon berdiri pada tahun 1430
oleh Raden Fatahillah. Kekuasaannya meliputi sebagian Jabar
7. Kerajaan Islam Banten Didirikan oleh Maulana Hasanuddin pada tahun
1526 di Banten,Kerajaan ini berwilayah daribekas Kerajaan Cirebon,
Wilayah Banten hingga sebagian Wilayah Lampung.
8. Kerajaan Islam Banjar Kerajaan Islam Banjar didirikan oleh Raden
Samudra pada tahun 1520. Letak Kerajaan ini ialah di sebagian Provinsi
Kalimantan Selatan.
9. Kerajaan Tanjungpura Kerajaan Tanjungpura dipimpin pertama kali oleh
Raja Brawijaya dari tahun 1454. Wilayah kekuasaannya berada di sebagian
daerah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
10. Kerajaan Islam Ternate Kerajaan Islam Ternate didirikan oleh Baab
Mashur Malamo pada tahun 1257. Islam sudah ada sejak tahun 1456 saat
kepemimpinan Kolano Marhum.
11. Kerajaan Islam Tidore Kerajaan Islam Tidore dipimpin pertama kali oleh
Kolano Syahjati dari tahun 1081. Dalam sejarahnya, kerajaan ini mulai
memasuki Islam pada kepemimpinan Sultan Djamaluddin pada tahun 1495.
12. Kerajaan Islam Makassar Kerajaan Islam Makassar pertama kali dipimpin
oleh Sultan Alauddin pada tahun 1591. Dalam sejarahnya, kerajaan ini
sudah memeluk Islam sejak pertama kali dibentuk.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan 
Proses Islamisasi di Indonesia terjadi dengan jalan yang sangat pelik dan
panjang, yang didasari pada teori-teori yang beragam pula. Diterimanya Islam
oleh penduduk pribumi, secara bertahap membuat Islam terintegrasi dengan
tradisi, norma dan tatanan kehidupan keseharian penduduk lokal. Hal ini
menunjukan bahwa bangsa Indonesia mudah menerima nilai-nilai dari luar dan
menjadi bukti akan keterbukaan sikap mereka. Sikap ini pada gilirannya telah
ikut membentuk komunitas-komunitas muslim di daerah pesisir yang pada
mulanya sebagai tempat interaksi antara penduduk lokal dengan bangsa-bangsa
asing, seperti yang disebutkan para pakar dalam teori di atas, yaitu dari Arab,
Persia, India dan China. Salah satu bukti kehadiran bangsa-bangsa asing tersebut
adalah adanya pekampungan yang disebut Pakojan (perkampungan orang-orang
Arab), Pachinan (perkampungan orang-orang China), Keling (perkampungan
orang-orang India) dan lain sebagainya di Indonesia. Komunitas pribumi yang
telah terintegrasi ke dalam Islam, selanjutnya terlembagakan secara politis dalam
bentuk kerajaan-kerajaan Islam di kawasan ini sejak masa yang palingawal.  

B. Saran
Penulis menyadari bahwa, dalam tulisan ini terdapat banyak kekurangan.
Di samping itu juga terbatas karena hanya merupakan makalah, yang tidak
mungkin memuat segala hal mengenai pembahasan sebagaimana dalam judul.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih dan mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini.

DAFTAR  PUSTAKA              
           

http://eprints.uny.ac.id/18153/3/3.%20BAB%20I%2009.07.042%20Ida%20i.pdf

http://eprints.walisongo.ac.id/1218/7/4104054_Bab1.pdf

https://ismail6033.blogspot.com/2017/10/makalah-sejarah-masuknya-Islam-dan.html

https://kumparan.com/muhamad-alief-raflie/sejarah-masuknya-islam-di-indonesia

https://munmakalah.blogspot.com/2017/02/makalah-tentang-sejarah-masuknya-
Islam.html

https://membangunsemangathidup.blogspot.com/2017/10/makalah-sejarah-
masuknya-islam-di.html

https://www.kompasiana.com/muhammadnuraji/5c762866ab12ae063d0dfc99/
sejarah-masuknya-islam-di-indonesia?page=all

You might also like