You are on page 1of 9
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR’S°.TAHUN 2023, TENTANG SISTEM PERINGATAN DINI KONFLIK SOSIAL BERDIMENSI KEAGAMAAN Menimbang Mengingat Menetapkan DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA -MENTERE AGAMA REPUBLIK INDONESIA, a bahwa untuk menceyah terjadinya konfik. sosiat berdimensi keagamaan secara efektf, efisien, Komprehensi, dan” berkelanjutan, perla’ dibentule sistem peringatan’ dint konfik sosialberdimensi keeagamaan; b. bahia Derdasarkan perimbangan scbagalmana imaksud dalam ura’ a, perl menetaplan Keputusan Menteri Agama tentang Sistem Peringstan Dini Konfik Sosial Berdimensi Keagamaan; 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflk Sosal(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor” 116, Tambaban Lembaran Negara Republik Indonesia Notnor 5313); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Peratursn “Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Koni Sosia (Lembaran Negara Republik. Indonesia Tahun 2015 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5658); 3. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2023 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Taburs 2023 Nomor 2); 4. Persturan Menten! Agama Nomor 72 Tahun 2022 {entang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republi Indonesia Tan 2022 Nomor 955); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI AGAMA. TENTANG SISTEM PERINGATAN DIN! KONFLIK SOSIAL BERDINENS! KEAGAMAAN. Menteri melakukan pencegahan terjadinya konfie sosial berdimensiKkeagamaan scare’ efekti,efisien, ‘komprehensi, dan berkelanjutan, KEDUA KETIGA KEEMPAT KEUMA KEENAM KETUJUH 2 Pencegahan terjadinya Koni sosial_berdimensi keagamaan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU dlilaksanakan oleh ‘Kementerian Agama; Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi ‘Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kota: dan Kantor Urusan Agama Kecamatan. Pelaksanaan pencegahan terjadinya_konfik sosial Derdimensi keagamaan sebegsimann dimaksud dalam Diktum "KEDUAdikcordinasixan oleh Tim Pencegahan Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan di tinglat Pusat, provinsi, kabupaten/Kota, dan kecamatan Pencegahan terjadinys Koni sosial _berdimensi kkeagamaan scbagsimans dimakeud dalam Diktum KEDUA dan KETIGA dilaksanakan melalui Sistem Peringatan Dink Konfik’ Sosial Berdimensi Keagamaan — sebagaimana ‘ercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dani Keputusan i Sistem Peringatan Dini Koniik Sosial Berdimensi Keagameansebegaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT memuat ketentuan mengenai | prinsip dan sumber” Konfik sos keagamaan; , Komponen sistem peringatan dini konftk sosial berdimensi keagamaan dan © muanajemen detekel dint dan cegah dini konflik sosia Derdimens! Kesgamaan. berdimensi Pendanasn pelaleanaan Sistem Peringatan Dini Kenfik Sosial Beriimensi Keagamaan bersumber dari ‘a. anggaran pendapatan dan belanja negara; dan ib Sumber lain yang sah dan tidak mengiat. ‘Keputusan ini mula berlaku pada tangga!ditetapean. Ditetapkan di Jekarta peda tangaal MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, YAQUT CHOLIL QOUMAS » oe LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR —-” TAHUN 2023, TENTANG SISTEM PERINGATAN DIN KONFLIK SOSIAL BERDIMENS! KEAGAMAAN SISTEM PERINGATAN DINI KONFLIK SOSIAL BERDIMENS! KEAGAMAAN Bap PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sangat majemuk, di ‘antaranys dari ssi agama. Beberapa agama beear di dunia tambuh dan Derkembang ai Indonesia, seperd Islam, ‘Kristen, Katoliky Hind, Buddha, dan Khonghucu. Sela itu, hidup pula ragam kepercayaas ‘masyarakat dengan jumlah yang culeup signifikan, ‘Kemajemukan bangsa Indonesia dart sisi agama menuntut pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat bekerja, sama dengan baik agar kemsjemukan ity menjadi berkah bagi Indonesia, Bukan malah sebaliknva menjadi bencana bagi bangsa_ Indonesia Kemajemukan agama dan kepercayaan tersebut malah memicu terjadinya konfk sosil sosial berdimensi Kengamaan, Yak, konfie sosial yang dibingkal dalam slogan atau ungkapan keagamaa Sehubungan “dengan hal” tersebut, perl diakakan upaya enceyahan terjadinya Koni sosial berdimensi keagamaan secera tek, ensien, komprenensil, dan’ berkelanjutan, Upaya, tersebut ilakuian melalui Sistem Peringatan Dini Koni Sosial Berdimensi Keagamaan. B. Tyjuan Sistem Peringatan Dini Kenflik Sosial Berdimensi Keagamaan ‘mempunyai tujuan: 1 mengidentifikasi potens konfiksosial berdimensi keagamaan; dan 2. mencegah perluasan konfiesosial berdimensi keagamaan. Png td spe Meee er an peenan a pean tee ot Sams oo (Set crm aye anges os Sere meme ane Se Sale a Eas iets 2 REEFS ce empire an organ Fee re arma a Ee iia «EXPOSE ceo war ums ame Se Cae ao ne ae ne Etat ag ‘aren ge wae i Sun nnn ne aie Komponen Sistem Peringatan Dit 5. Pejabat Fungsional Penghulu yang selanjutnya disebut Penghut ‘adalah Pegawai Negest Sip yong dibert tugss, tanggung Jawad, ‘wewenang, dan hak untule melakcukan kegiatan pelayenait da Dimbingae nikah atau rajuk, pengembangan kepenghuluan, dan ‘imbingan masyarakat Islam 6, Pejabat Pungsional Penyuluh Agama yang selanjutnye disebut Penyuluh Agima adalah Pegawal Neger! Sipil yang diberi togas, tanguung jawab, wewenang. dan helt secare penuh oleh pejebet yang benvenang untuk meiakukan bimbingan atau penyuluhan ‘agama, dan pengembangan bimbingan atau penyuluhan agama ddan pembangunan, BABU PRINSIP DAN SUMBER KONPLIK SOSIAL BERDIMENSt KEAGAMAAN Prinsip Sistem Peringatan Dini Konflik Sosis) Berdimensi Keagamaan ilaksanakan dengan prinsip. felt, ‘fsien: alert; Invegratis komprehensif, koordinatif; dan berkelanjutan ‘Sumber Konfik Sosial Berdimensi Keagamaen Konflik Sosisl Berdimensi Keagamean dapat terjadi antar dan Interumat beragama, Konfik tersebut antara.Itin bersurnber dart ssa 1 pendiran rumah tbat; 2. propert Keagamaan, 3 penviaran agama 4. tual dan perayaan hari keagamasn; 5. paham, sikap, dan penaiea keberagemean; ©. Bantuan keagamaan 7. perpindaban agame; 8. perkawinan beda agama; 9. tjaran kebeneians 10, misinformasi dan disinformasi keagamaan; dan 11, sosial, poltk, ekonomi, dan budaya yang melibatkan identitas, ‘dan/atau sentimmen keagamaan, BAB IIL KOMPONEN SISTEM PERINGATAN DINI KONFLIK SOSIAL BERDIMENSI KEAGAMAAN Konfik Sosial Berdimensi Keagamean terdin atas Deteksl Dint dan Cogah Din AL Deteksi Dini Deteksi Din dlaksanakan melalui tahapan: 1. Penghirspunan Data ‘a Penghimpunan data _dilakukan melalui pengamatan, [penelusuran lteratar, den peneitian , Penghimpunan data menghasikan 1) data statistik yang relevan; 2} data hesil penelitin terbaru yang dilakukan berbagai lembaga 3) data’ peristiva hasil pemantauan serta analisis media ‘massa dan medin sosil; da 4) data pemantauan lapangan, 2. Pengolahan data Pengolahan data dilakuken melalui Klasifikasi, veifasi, dan analisis 3. Penyajian data Penyajian data meliputi: statistik deskripti, pete. informasi Peristwa, ten opini dan sentimen publik, laporan stash, notifikas! sia, dan rekomendasl indaken, BL Cegah Dini (Cegah Dini dilaeukan dalam bentuk: 1 bimbingan 2. penyulihan 3, pelathan: 4% Gialog. 5. advokasi: 6. oordinasi 7 egostas, 8) medias: dan atau 9. tindakean lain yang diangenp per, BAB IV PELAKSANA DETEKSI DIN DAN CEGAH DIN! KONFLIK SOSIAL BERDIMENS! KEAGAMAAN, Deteksi Dini dan Cegah Dini Kone Sosial Berdimensi Keagamaan dilaksanakan oleh Tim Pencegahan Konfle Sosial Berdimensi Kesearan yang berada di tingkat a put, b. provinsis © kabupaten/kota; dan 6. kecamatan ‘A. Tim Pencegshan Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan Tingkat Pusat Tim ditetapkan oleh Menteri, yang terdiiatas 1.” Ketua, yang djabat oleh SektetarisJenderal; 2. Wakil Ketua, yang dljabat oleh: Inspektuir Jenderal Direitur Jenderai Pendidikan Islam; Direktur Jenderal Bimbingan Masyeraket Islam: Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen: ce Direitur Jenderal Bimbingen Masyarakat Katoik; Direktur Jenderal Bimbingan Masysrakst Hindus Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha; Kepala Badan ModerasiBeragema dan -Pengembangan Sumber Daya Manisa; dan i, _Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu. 3. Sckretaris, yang djabat oleh Kepala. Pusat Kerukunan Umat ‘Beragama: dan 4. Anggota, yang teri ates Kepala Biro Perencanaan; Kepala Biro Kepegawaisn: Xepala Biro Huleam dan Kerja Sama Luar Negeri, Kepela Biro Hubungan Masyarakat, Data, dan Informast; Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan: Kepala Pusat Pendidikan dan Pelstihar, Sekretaris pada DiretoratJenderal Bias Agama; dan Direktur pada Direktoret Jenderal Bimas Agama Untuk mendulcung pelaksanaan tugas Tim, dibentule Sekretariat yang dlilaksanakan oleh Pusat Kerukunan Umat Beragima ‘Tim mempunvai tugs 1." mengeiola pusat data dan informasi yang akan menjadi penyuplat peringatan din! Konfile Sosial Berdimensi Keagarnaan, 2. mengendalikan operasi Sistem Peringstan Dini Konflk. Sosial Berdimensi Keagamaan di ing nasional; 3. menyiapkanbahenKebjacanpencegahan Koni sosial beraimens! keagamaan; + melakuian “pemantauan dan evaluas! pelaksanean Sistem Peringatan Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaen: melaporkan potensi dan situast konfik secara berkala dan atau: sewaktu-wakt kepada Menten dam 6. mengadaksn_pelatihan Sistem Peringatan Dini Konfik Sosial Berdimensi Keagamaan untuk instruktur nesfonal serta Ketua dan Sekretaris Tim Fencegahan Konflit Sosial Berdimensi Keagamaan, Tingkat Provins, ‘Tim Pencegahan Konfik Sosial Berdimensi Keagamaan Tingkat Provins! ‘Tim ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, yang terdic tas: 1" Ketua, yang. dijabat oleh Kepala Kantor Wilaysh Kementerian ‘Agama Provins; Sekretaris, yang dilabat oleh Kepala Bagian Tata Usaha; Angeota, yang tern ata ‘8 Kepala Bidang pada Kantor Wilaysh Kementerian Agama Provinsi yang menangani urusan agama, anata pendidikan; , Kepala Balai Pendidikan dan Pelatinan; dan, Pembimbing Masyarakat pada Kantor Wilayah Kementerian ‘Agama Provins. ‘Tim mempunyai tugas: 1" mengeiola pusat data dan informasi yang akan menjadi penyuplai Peringatan din! Konfik Keagamaan di tingkat provinsi 2, mengendalikan operas Sistem Peringatan Dini Kontlik Keagamasn ditingkat provins 3. melakukan pemantauan dan evalunsi pelaksanaan Sistem Peringatan Dini Konfie Sosial Berdimensi Keegamaan di tinglat provins 4. melaporian potensi dan situasi konflik secara berkala dan/atau sewaktu-wakta kepada. Ketua Tym Pencegshan Konti Sosiel Berdimensi Keagamaan Tingkat Pusat; dan 5. mengadaken Pelatihan Sistem Peringatan Dini Konfike Sostal Berdimensi Keagamaan untule anggota Tim Pencegahan Konic Sosial Berdimensi Keagamaan Tingkat Provinsi serta Kets dan Seletaris Tim Pencegahan Konfile Soial Berdimensi Keagemaan Tingkat Kabupaten Kota. Tim Pencegahan Konfik Sosia! Berdimensi Keagamean Tingkat Kabupaten Kota ‘Tim ditetapkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kota, yang terdiri ata 1. Kerua, yang dijabat oleh Kepala Kantor Kementerian Agama; 2 Sekretaris, yang dijabat oleh Kepala Subbagian Tata Usaha 3. Anggota, teri tas: a. Kepale seksi yang membidangl urusan agama dan/atau endian: vb. Penyelenggara; dan © Pengawas Madvasah/Sahian Pendidikan Keagamean. ‘Tim mempunyai tugas 1 mengelola pusat data dan informasi yang akan menjadi penyupla peringatan dint Koni Sosial Berdimens! Keagamaart @ Unghat eabupaten kota: 2 mengendalikan operasi Sistem Peringstan Dini Konfte Sosial Berdimensi Keagamnaan di tingkat kabupaten kota; 3. melakulkan “pemantausn dan evalasi‘pelaksanean Sistem Peringatan Dini Konfle Sosial Berdimensi Keagamaamn di tingkat Jeabupaten ots; 4. melaporkan potensi dan situasi konfllk secara berkale dan /atau sewaktu-waktu kepada Ketua Tim Pencegshan Konfik Sosil Berdimensi Keagamsan Tingkat Provins: dan 5, mengadakan Bimbingan Telnis Sistem Peringatan Dini Koni Sosial Berdimenst Keagamaan untuk anggpta Tim Pencegahen Konflic Sosial Berdimensi Kengamaan Tingkat Kabupaten Wats dan Tim Pencegahan Konflik Sosial Berdimensi Keagnmaan, ‘Tingkat kecamatan, ‘Tim Pencegahan Kone Sosial Berdimensi Keagamaan Tingkat Kecamatan Tim Kecamatan ditetapkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Recamatan, trdil ata 1 Retus, yang diabat oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan 2. Sekretaris, yang dijsbat oleh Penyuluh Agama: 3. Anggota, yang teri atas: fa. Penghul; dan 5. Penvuluh Agama, ‘Tim mempunyai tugas 1.” melakeukan penghimpunan data potensi konflicsosial berdimensi keeagamaan dan data dulsung lain, 2, melakeukan tndakan Cegah Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan; dan 3, melaporkan potenst dan situasi konfk secara berkala dan/atas: ‘sewalea-waktu kepada Ketua Tim Rabupaten/ Kota, E. Pelaksanaan Tugas Pelaksanaan tugs Tim Penceyshan Koni Sosial Berdimens Kesgamaan Tingkat Pusat, Provins, Kabupaten Kota, dan Kecamatan llakukan terkoordinass yang melt 1 Kooedinas! Internal Koordinasi Internal diakukan antartim secara berjenjang. 2. Koordinasi Eksternal Koordinasi Eksternal dapat dilakukan dengan unsur pemerintah, pemerintah daerah, aparat penegal huliim, dan sparet keamana Sesual dengan jenjang dan kewenangan Dalam melaksanakan tugas, Tim Pencegahan Konfk Sosial Berdimensi Keagamaan “Tingkat ‘Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, "dan ‘kecamatan dapat melibatn Tr unsur Pemerintah, yang terdiri ates: a. kementerian/iembags: pemerintah daereh sparst penegak hulcum; fparat keamanan; dan Sparatintelijen, 2. Unsur masyarakat, yang teri atas Forum Kerulcunan Umat Beragams; smajelis agama: {okoh agama; tokoh adat, {okoh masjarakat; {koh perempuan; ‘kademist/penelit/pegat perdamaian dan kerukunan; ‘media/juralis; Penyuluh Agama non-pegawal neger sill ppembantu pegawal pencetat nikal fokoh dari pihak yang berkonfik; dan atau ‘unsur masyarakatlainnya 6 4 pany PENUTUP Kepurusan Menteri Agama tentang Sistem Peringatan Dini Konllk Sosia Berdimensi Keagamaan merupakan pedoman bagi Aparstur sipll Negara Kementerian Agana dan masyaralet Galam mendes dan mencegah potenei konfk oosil berdimcne! keagammean ie Dengan ditetapkannya Sistem Peringatan Dini Konfik Sosial Berdimensi Keagamaan diharapkan dapat menyelesaikan Konfik Sosial Berdimensi Keagamaan. MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, YAQUT CHOLIL gounas, one ae

You might also like