You are on page 1of 39

MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

KIMIA - 1 Rumus Struktur Alkana


Rantai C lurus :
HIDROKARBON - 1 1. C2H6 : CH3 – CH3
SUB KEKHASAN ATOM KARBON 2. C4H10 : CH3 – CH2 – CH2 – CH3 atau
TOPIK CH3 – (CH2)2 – CH3
KLASIFIKASI HIDROKARBON 3. C6H14 : CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
atau
CH3 – (CH2)4 – CH3
I. Kekhasan Atom Karbon
Atom karbon merupakan salah satu atom yang Rantai C bercabang :
cukup banyak berada di alam. 1. CH3 – CH – CH2 – CH3
Keberadaannya dalam bentuk karbon, grafit,
maupun intan. │
CH3
Atom karbon memiliki nomor atom 6 dengan
CH3
konfigurasi elektron 6C : 1s2 2s2 2p2.
Karena memiliki 4 elektron pada kulit terluar, │
atom C dapat membentuk empat buah ikatan 2. CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH – CH2 – CH3
kovalen dengan atom C yang lain. │ │
CH3 CH3

 Alkena (CnH2n)
∑ Rumus
Nama
Atom C molekul
2 C2H4 etena
3 C3H6 propena
II. Klasifikasi Hidrokarbon 4 C4H8 butena
5 C5H10 pentena
Hidrokarbon 6 C6H12 heksena
7 C7H14 heptena
Alifatis Alisiklis 8 C8H16 oktena
9 C9H18 nonena
▫Alifatis Jenuh ▫Siklo Alkana (CnH2n) 10 C10H20 dekena
» Alkana (CnH2n+2)
▫Benzena dan Turunannya
▫Alifatis Tak Jenuh
» Alkena (CnH2n) → 1 I.R-2  Alkuna (CnH2n-2)
» Alkuna (CnH2n-2)→ 1 I.R-3 ∑ Rumus
» Alkadiena (CnH2n-2)→ 2 I.R-2 Nama
Atom C molekul
2 C2H2 etuna
 Alkana (CnH2n+2) 3 C3H4 propuna
∑ Rumus 4 C4H6 butuna
Nama 5 C5H8 pentuna
Atom C molekul
1 CH4 metana 6 C6H10 heksuna
2 C2H6 etana 7 C7H12 heptuna
3 C3H8 propana 8 C8H14 oktuna
4 C4H10 butana 9 C9H16 nonuna
5 C5H12 pentana 10 C10H18 dekuna
6 C6H14 heksana
7 C7H16 heptana
8 C8H18 oktana
9 C9H20 nonana
10 C10H22 dekana

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 109
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

 Alkadiena (CnH2n-2)  Benzena (C6H6)


∑ Rumus Benzena merupakan hidrokarbon aromatik dengan
Nama
Atom C molekul rumus molekul C6H6. Benzena terdiri atas satu cincin
3 C3H4 propadiena enam karbon dengan satu atom hidrogen terikat
4 C4H6 butadiena pada setiap karbon dan terdapat tiga buah ikatan
5 C5H8 pentadiena rangkap-2.
6 C6H10 heksadiena semua ikatan antaratom C pada benzena memiliki
7 C7H12 heptadiena panjang yang sama, yakni 140 pm (pikometer).
8 C8H14 oktadiena
9 C9H16 nonadiena
10 C10H18 dekadiena

 Sikloalkana (CnH2n)
∑ Rumus
Nama
Atom C molekul
3 C3H6 siklopropana
4 C4H8 siklobutana Struktur benzena
5 C5H10 siklopentana
6 C6H12 sikloheksana
7 C7H14 sikloheptana SOAL PENGANTAR
8 C8H16 siklooktana 01. Diketahui senyawa hidrokarbon :
9 C9H18 siklononana (1) C4H8
10 C10H20 siklodekana (2) C5H12
(3) C6H12
Rumus Struktur Sikloalkana (4) C4H10
(5) C5H8
Yang merupakan satu homolog adalah :
(A) 1 dan 2 (D) 1 dan 3
(B) 2 dan 3 (E) 2 dan 4
(C) 3 dan 4

02. Diketahui rantai karbon : CH3 – CH = CH – CH3,


senyawa tersebut termasuk senyawa :
(A) Alkana (D) Sikloalkana
(B) Alkena
(C) Alkuna (E) Benzena

 Alkil (CnH2n+1) 03. Senyawa alisiklik jenuh memiliki rumus molekul …


Alkil atau radikal (R) adalah alkana yang (A) CnH2n+2 (D) CnHn
kehilangan satu atom hidrogen (B) CnH2n + 1
Rumus Struktur Nama (C) CnH2n (E) CnH2n – 2
CH3 CH3 ― metil
C2H5 CH3 – CH2 ― etil 04. Deret homolog berikutnya dari molekul C 5H10
C3H7 CH3 – CH2 –CH2 ― propil adalah ..
(A) C6H12
(B) C5H8
(C) C6H14
(D) C5H12
(E) C6H10

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 110
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

05. Dibawah ini yang merupakan rantai hidrokarbon


yang paling tidak jenuh adalah…

06. Di antara senyawa-senyawa berikut yang


tergolong alkena yaitu . . . .
(A) C5H12 (D) C6H12
(B) C6H10 (E) C5H8
(C) C4H10

07. Alkana yang tidak mengandung lima atom


karbon yaitu . . . .
(A) n-pentana
(B) 2-metil-butana
(C) isopentana
(D) 2-metil-pentana
(E) 2,2-dimetil-propana

08. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang


molekulnya terdiri dari ....
(A) atom karbon dan molekul air
(B) atom karbon dan atom hidrogen
(C) atom C, H, O, dan N
(D) atom C, O , N, dan sedikit P, S, Cl
(E) atom karbon dan atom-atom nonlogam

09. Hidrokarbon dengan rumus C6H10 dapat


digolongkan dalam deret homolog ....
(A) alkena dan sikloalkana
(B) alkadiena dan alkena
(C) alkuna dan sikloalkana
(D) alkadiena dan alkuna
(E) alkana dan sikloalkana

10. Senyawa berikut yang merupakan hidrokarbon


tidak jenuh adalah . . . .
(A) C2H6 (D) C5H12
(B) C3H8 (E) C6H14
(C) C4H8

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 111
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

HIDROKARBON - 2 2. Nama senyawa berikut


SUB JENIS ATOM KARBON
TOPIK
TATA NAMA ALKANA

I. Jenis Atom Karbon adalah ….


Atom karbon yang berikatan dengan atom karbon (A) 2,5-dietil-3-metilheksana
lain dalam suatu rantai dapat dibedakan menjadi (B) 2-etil-4,5-dimetilheptana
empat jenis, yaitu: (C) 6-etil-3,4-dimetilheptana
1.Atom C primer (10), yaitu atom C yang berikatan (D) 3,4,6-trimetiloktana
langsung dengan satu atom C yang lain. (E) 3,5,6-trimetiloktana
2.Atom C Sekunder (20), yaitu atom C yang
berikatan langsung dengan dua atom C yang 3. Nama yang tepat untuk senyawa berikut adalah
lain. ….
3.Atom C tersier (30), yaitu atom C yang berikatan CH 3
___
CH 2
___
CH _ _ _ CH _ _ _ CH _ _ _ CH 2
___
CH 3
langsung dengan tiga atom C yang lain. | | |
4.Atom C kuarterner (40), yaitu atom C yang CH 3 CH 3 C2 H 5
berikatan langsung dengan tiga atom C yang (A) 5-etil-3 metil-4-metilheptana
lain. (B) 2-etil-3,4-dimetilheptana
(C) 3-etil-4,5-dimetilheptana
(D) 4,5-dimetil-2-etilheptana
(E) 3,5-dimetiloktana

4. Nama IUPAC senyawa berikut ini adalah ….

II. Tata Nama Alkana (A) 4-propil-2,2-5-trimetilheksana


Langkah-langkah penamaan alkana: (B) 4,5,6-trimetil-4-propilheptana
1. Menentukan rantai utama (rantai C terpanjang) (C) 3-propil-5,5-dimetilheksana
2. Menuliskan nomor (penomoran dimulai dari posisi (D) 2-propil-1,1,4,4,4-pentametilbutana
terdekat ke cabang) (E) 2,3,4-trimetil-4-propilheptana
3. Penamaan (penamaan diulai dari cabang/ alkil
dan diikuti nama rantai utama) 5. Penamaan senyawa yang tidak sesuai aturan
IUPAC, yaitu ….
Catatan: (A) 4-metilpentana
√ Jika terdapat lebih dari satu kemungkinan rantai (B) 2-metilpropana
induk, pilihlah rantai induk yang memungkinkan (C) 3-metilheptana
memiliki jumlah cabang paling banyak. (D) 2,2-dimetilbutana
√ Rantai cabang dengan jumlah atom C lebih (E) 3-etilheksana
banyak diberi nomor lebih kecil.
6. Nama IUPAC alkana dengan rumus bangun berikut
SOAL PENGANTAR ini adalah ….
1. Senyawa:
___ ___ ___
CH 3  (CH 2 ) 3  CH (CH 3 )C (CH 3 ) 3
CH 3 CH 2 CH _ _ _ CH 2 C (CH 3 )3
(A) 2,3,3-trimetilheptana
| (B) 2,2,3,4-tetrametilheksana
CH 3 (C) 2,2,3-trimetilheksana
Mengandung atom karbon primer, sekunder, dan (D) 2,2,3,-trimetilheptana
tersier berturut – turut sebanyak …. (E) 2,2,3,5-tetrametilheksana
(A) 5, 2, 3 (D) 5, 3, 1
(B) 5, 3, 2 (E) 4, 2, 1
(C) 5, 2, 1

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 112
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

7. Senyawa yang mengandung enam atom karbon


dalam tiap molekulnya adalah …
(A) 2,2-dimetil butana
(B) isoheptana
(C) 2,2,3-trimetilbutana
(D) 3-etilpentana
(E) 2,4-dimetilheksana

8. Senyawa yang tidak memiliki atom C tersier


adalah ...
(A) 2-metilpropana
(B) 2,2-dimetilpentana
(C) 2,3-dimetilpentana
(D) Isobutana
(E) 2,2,4-trimetilpentana

9. Nama yang tepat menurut aturan IUPAC untuk


senyawa berikut adalah …
C2 H 5
|
___ ___ ___
CH 3 CH 2 C _ _ _ CH 2 CH 3
|
C3 H 7
(A) 3,3-dietil-heksana
(B) 2,2-dietilheksana
(C) 3-etil-3-propilpentana
(D) 4,4-dietilheksana
(E) 4-etil-3-propilpentana

10. Nama senyawa dengan rumus (CH3)2CHCH3


adalah . . .
(A) 1-metilpropana
(B) 2-metilpropana
(C) butana
(D) 2-metilbutana
(E) pentana

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 113
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

HIDROKARBON - 3 7 C7H12 heptadiena


SUB TATA NAMA ALKENA 8 C8H14 oktadiena
TOPIK 9 C9H16 nonadiena
TATA NAMA ALKUNA 10 C10H18 dekadiena
TATA NAMA ALKADIENA
IV. Alkil (Radikal)
I. Tata Nama Alkena Alkil atau radikal (R) adalah alkana yang
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon alifatis kehilangan satu atom hidrogen dengan rumus
tak jenuh yang memiliki 1 buah ikatan rangkap-2 CnH2n+1
(-C=C-) dengan rumus umum CnH2n Gugus Alkil (R) Nama
Pada alkena atom C minimal sebanyak 2 buah CH3 ― metil
Jumlah Rumus CH3 – CH2 ― etil
Nama CH3 – CH2 –CH2 ― propil
Atom C molekul
2 C2H4 etena CH3– CH ―
3 C3H6 propena │ isopropil
4 C4H8 butena CH3
5 C5H10 pentena CH3 – CH2 – CH2 – CH2 ― butil
6 C6H12 heksena
7 C7H14 heptena V. Tata Nama Hidrokarbon
8 C8H16 oktena Langkah-langkah penamaan alkana:
9 C9H18 nonena 1. Menentukan rantai utama (rantai C terpanjang)
10 C10H20 dekena 2. Menuliskan nomor
Penamaan senyawa alkena diambil dari nama √ penomoran dimulai dari posisi terdekat ke
Alkana dengan mengganti akhiran -ana menjadi ikatan rangkap
-ena √ jika nomor ikatan rangkap sama dari dua
posisi yang berbeda maka penomoran
II. Tata Nama Alkuna dimulai dari posisi terdekat ke cabang
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon alifatis 3. Penamaan
tak jenuh yang memiliki 1 buah ikatan rangkap-3 √ penamaan dimulai dari cabang dan diikuti
(-C≡C-) dengan rumus umum CnH2n-2 nama rantai utama
Pada alkuna atom C minimal sebanyak 2 buah
Jumlah Rumus Catatan:
Nama
Atom C molekul √ Jika terdapat lebih dari satu kemungkinan
2 C2H2 etuna rantai induk, pilihlah rantai induk yang
3 C3H4 propuna memungkinkan memiliki jumlah cabang paling
4 C4H6 butuna banyak.
5 C5H8 pentuna √ Rantai cabang dengan jumlah atom C lebih
6 C6H10 heksuna banyak diberi nomor lebih kecil.
7 C7H12 heptuna
8 C8H14 oktuna Contoh:
9 C9H16 nonuna
10 C10H18 dekuna
Penamaan senyawa alkuna diambil dari nama
Alkana dengan mengganti akhiran -ana menjadi
-una

III. Tata Nama Alkadiena Nama senyawa tersebut adalah 2-etil-1-pentena


Alkadiena merupakan senyawa hidrokarbon
alifatis tak jenuh yang memiliki 2 buah ikatan
rangkap-2 (-C=C=C-) dengan rumus umum CnH2n-
2
Pada alkadiena atom C minimal sebanyak 3 buah.
Jumlah Rumus
Nama
Atom C molekul
3 C3H4 propadiena
4 C4H6 butadiena
5 C5H8 pentadiena
6 C6H10 heksadiena

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 114
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

SOAL PENGANTAR 6. Nama IUPAC yang tepat untuk senyawa berikut


1. Di antara senyawa berikut: adalah
1. C5H10 3. C4H8 CH  C _ _ _ CH _ _ _ CH 2
___
CH 3
2. C8H16 4. C6H14 |
Yang merupakan alkena adalah …
C3 H 7
(A) 1, 2, dan 3 (D) 4
(B) 1 dan 3 (E) 1, 2, 3, dan 4 (A) 3-propil-1-pentuna (D) 3-propil-4-
(C) 2 dan 4 pentuna
(B) 3-etil-1-pentuna (E) 3-propil-1-
2. Nama yang benar untuk senyawa dengan rumus heksuna
struktur (C) 3-etil-1-heksuna
CH 3  C  CH  CH 2  CH 3
| 7. Penamaan dibawah ini yang tidak sesuai dengan
CH 2
aturan IUPAC adalah ….
(A) 2,3-dimetil-4-nonuna (D) 4-metil-2-heksuna
| (B) 3-metil-1-butuna (E) 2-butuna
CH 3 (C) 1-metil-2-butuna
adalah ….
(A) 2-etil-1-pentana (D) 2-etil-1- 8. Nama IUPAC yang tepat untuk senyawa berikut
pentena adalah
C  C _ _ _CH _ _ _CH 2
___
(B) 3-metil-3-heksena (E) 4-etil-1- CH 3
pentena | |
(C) 4-etil-2-heksena C2 H 5 CH 3
___
(A) 2-heksuna (D) 4-etil-2-heksuna
CH 2 CH 3 (B) 4-metil-2-heksuna (E) 3-etil-2-pentuna
3. | (C) 3-metil-4-heksuna
H 3C ___ C ___ CH  CH ___ CH 3
| 9. Nama yang tepat untuk senyawa berikut adalah
___ ___ ___ CH3 ̶ CH=CH ̶ C(CH3)(C2H5)CH=CH2
CH 2 CH 2 CH 2 CH 3
(A) 4-etil-4-metil-2,5-heksadiena
(B) 3-etil-3-metil-2,4-heksadiena
Nama yang tepat untuk senyawa tersebut adalah (C) 3-etil-3-metil-2,5-heptadiena
(A) 2-etil-2-oktena (D) 3-etil-3-metil-1,4-heksadiena
(B) 4-butil-4-metil-2-heksena (E) 4-etil-4-metil-1,4-heksadiena
(C) 4-butil-4-etil-2-pentena
(D) 4-etil-4-metil-2-oktena 10. Nama yang tepat untuk senyawa berikut adalah
(E) 2-etil-2-metil-3-oktena (CH3)2CHCCCH(C2H5)2
(A) 5-etil-2-metil-3-heksuna
4. Senyawa berikut yang memiliki rumus C7H14 (B) 5-etil-2-metil-3-heptuna
adalah … (C) 3-etil-6-metil-4-heksuna
(A) 2,3-dimetil-1-heptena (D) 3-etil-6-metil-4-heptuna
(B) 4-etil-4-metil-2-pentena (E) 2,4-dimetil-3-heptuna
(C) 2,2-dimetil-1-butena
(D) 3-etil-2-pentena
(E) 4-etil-2-heksena

5. Nama IUPAC yang tepat untuk senyawa berikut


adalah
(CH 3 ) 2 CH ___ C  C ___ CH ___ CH 3
|
C3 H 7
(A) 2,5-dietil-3-oktuna (D) 2,5-dimetil-3-
heptuna
(B) 2,5-dimetil-3-oktuna (E) 4,7-dietil-4-
oktuna
(C) 2-metil-3-propil-3-heksuna

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 115
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

HIDROKARBON - 4 Atom C kiral

SUB KEISOMERAN OH
O
TOPIK
CH3 C C OH
STRUKTUR SEKUNDER, TERSIER,
ISO, DAN NEO H
Asam laktat
I. KEISOMERAN
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki
II. STRUKTUR SEKUNDER, TERSIER, DAN ISO
rumus molekul sama tetapi rumus bangun berbeda.
PADA ALKIL
ISOMER STRUKTUR
1. Alkil Sekunder
Merupakan alkana yang kehilangan atom H
Isomer Isomer Isomer pada atom C sekunder
Rantai Posisi Fungsi

ISOMER

ISOMER STRUKTUR

Isomer
Isomer Optik
Geomerik

 Isomer rantai adalah senyawa-senyawa yang


memiliki rumus molekul sama tetapi rantai
karbon utama berbeda
contoh:
n-butana dengan 2-metil propana 2. Alkil Tersier
1-butanol dengan 2-metil-1-propanol Merupakan alkana yang kehilangan atom H
pada atom C tersier
 Isomer Posisi adalah senyawa-senyawa yang CH3
memiliki rumus molekul sama tetapi posisi gugus |
fungsi berbeda CH3 C ters-butil
contoh: |
1-propanol dengan 2-propanol CH3
2-pentanon dengan 3-pentanon
3. Iso Alkil
 Isomer Fungsi adalah senyawa-senyawa yang Merupakan alkil yang ujung strukturnya
memiliki rumus molekul sama tetapi gugus fungsi membentuk kaki dua
berbeda
contoh: CH3 CH Isopropil
1-propanol dengan metoksi etana
propanal dengan propanon CH3
asam propanoat dengan metil etanoat
CH3 CH CH2 Isobutil
 Isomer Geometrik adalah senyawa-senyawa
yang memiliki ikatan rangkap yang mengikat CH3
dua jenis gugus secara simetris
contoh:
A B
III. STRUKTUR ISO DAN NEO PADA ALKANA
A A
C = C C = C
1. Iso Alkana
B B B A Alkana yang ujung strukturnya membentuk kaki
‘cis’ ‘trans’
dua
 Isomer Optik adalah senyawa-senyawa yang CH3 CH CH3 Isobutana
memiliki atom C asimetris (kiral) (dapat memutar
bidang cahaya terpolarisasi) CH3
contoh:
2. Neo Alkana
Alkana yang ujung strukturnya membentuk kaki
tiga

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 116
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

CH3 6. Berikut yang bukan merupakan pasangan isomer


adalah ....
CH3 C CH3 Neopentana (A) CH2=CH-CH2-CH3 dan CH3-CH=CH-CH3
(B) CH3-CH-CH3 dan CH3-CH2-CH2-CH3
CH3 |
CH3
(C) CH3-C≡ C-CH3 dan CH3-CH2-C≡CH
SOAL PENGANTAR (D) CH2=CH-CH=CH2 dan CH≡C-CH2-CH3
1. Senyawa hidrokarbon berikut ini yang bukan (E) CH2=C=CH-CH3 dan CH2=CH-CH2-CH3
isomer dari heksana (C6H14) adalah…
(A) 2 – metil – pentana 7. Nama yang tepat untuk senyawa di bawah ini
(B) 2, 3 – dimetil – butana adalah…
(C) 3 – metil – pentana
(D) 3,3 – dimetil – pentane
(E) 2,2 – dimetil – butana

2. Senyawa yang memiliki isomer geometri (cis-


trans) adalah ... (A) 3-ters butil-1-heksena
(A) CH2 = CCl2 (B) 3-butil-1-heksena
(B) CHCCH3 (C) 3-butil heksana
(C) (COOH)2C = CHCOOH (D) 3-ters butil heksana
(D) (CH3)2C = CHCl (E) 3-ters butil-2-heksena
(E) CHCl = CHCl
8. Nama yang tepat untuk senyawa di bawah ini
3. Senyawa yang tidak menunjukkan sifat giat optik adalah…
adalah…
(A) CH2BrCH(OH)CH2Br
(B) CH2BrCH(CH3)CH2OH
(C) CH3CHBrCH2Br
(D) CH3CH(OH)CH2Br
(E) CH3CH(CH3)CHBrCH3 (A) 3-isopropil-2,5-dimetil-3-heksena
(B) 2,5-dimetil-3-isopropil-3-heksena
4. Dikloropropana (C3H6Cl2) mempunyai isomer (C) 2-isopropil-3,5-dimetil-3-heksena
struktur sebanyak ... (D) 3,5-dimetil-2-isopropil-3-heksena
(A) dua (D) lima (E) 5-isopropil-2,3-dimetil-3-heksena
(B) tiga (E) enam
(C) empat 9.
5. Berikut ini merupakan isomer C6H12:

Di antara senyawa-senyawa di atas, senyawa


Pasangan berikut ini manakah yang merupakan yang mempunyai isomer geometri cis-trans
pasangan isomer cis-trans? adalah…
(A) 1 dan 2 (D) 2 dan 4 (A) 1 dan 2
(B) 1 dan 3 (E) 3 dan 4 (B) 1 dan 3
(C) 1 dan 4 (C) 2 dan 4
(D) 1
(E) 2

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 117
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

10.

Banyak senyawa organik yang dipakai sebagi


obat mempunyai pusat khiral. Gambar di atas
adalah struktur dari tiga senyawa organik yang
dipakai sebagai obat. Jumlah total dari atom
karbon khiral dari ketiga senyawa obat tersebut
adalah…
(A) 0
(B) 1
(C) 2
(D) 3
(E) 4

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 118
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

HIDROKARBON - 5 SOAL PENGANTAR


SUB REAKSI HIDROKARBON 1. Reaksi CH2 = CH2 + Cl2 →CH2Cl – CH2Cl adalah
TOPIK reaksi . . . .
(A) substitusi
REAKSI-REAKSI SENYAWA ORGANIK (B) oksidasi
a. Reaksi Substitusi (C) eliminasi
Reaksi Substitusi adalah reaksi penggantian suatu (D) adisi
gugus(atom) oleh gugus (atom) lain (E) polimerisasi
contoh:
CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl 2. Halo alkana dapat dibuat dari reaksi substitusi ….
3CH3CH2OH + PCl3 → 3CH3CH2Cl + H3PO3 (A) alkana dengan halogen dibantu asam sulfat
(B) alkana dengan halogen dibantu sinar ultra
C2H5Cl + NaOH → C2H5OH + NaCl
violet
CH3CH2Cl + CH3ONa → CH3CH2-O-CH3 + NaCl (C) alkena dengan halogen dibantu asam sulfat
(D) aldehid dengan halogen dibantu sinar ultra
b. Reaksi Adisi violet
Reaksi Adisi adalah reaksi penambahan atom (E) aldehid dengan halogen dibantu asam sulfat
pada ikatan rangkap dalam suatu senyawa. Pada
reaksi adisi terjadi perubahan : 3. Bila senyawa isobutilena direaksikan dengan HCI,
ikatan rangkap → ikatan tunggal maka akan dihasilkan senyawa:
contoh: (A) 1-kloro propana
CH2 = CH2 + Br2 → CH2 – CH2 (B) 3-kloro-2-metil propena
│ │ (C) 2-kloro propana
Br Br (D) ter-butil klorida
CH2 = CH – CH3 + HCl → CH3 – CH2 – CH3 (E) Etanal

Br 4. Bila senyawa (CH3)2CHCHBrCH2CH3 direaksikaan
☼Reaksi Adisi HX pada alkena mengikuti aturan dengan KOH alkoholis, maka produk utama yang
Markovnikov yang menyatakan bahwa atom H dihasilkan adalah:
dari HX akan terikat pada atom C berikatan (A) (CH3)2CHCH=CH3
rangkap yang mengikat atom H lebih banyak (B) (CH3)2C=CHCH2CH3
(C) (CH3)2CHCH2CHOHCH3
c. Reaksi Eliminasi (D) (CH3)2CHCHOHCH2CH3
Reaksi Eliminasi adalah reaksi penghilangan suatu (E) (CH3)2COCH2CH2CH3
gugus atom pada suatu senyawa.
Pada reaksi adisi terjadi perubahan : 5. Nama dari molekul di bawah ini adalah….
ikatan tunggal → ikatan rangkap Cl C2H5
contoh: \ /
CH3 – CH3 → CH2 = CH2 + H2 C= C
CH3 – CH2 –Br → CH2 = CH2 + HBr / \
CH3 CH3
CH3 – CH2 –OH    CH2 =CH2 +
0
H 2 SO 4 ;180 C

H2O (A) 1-kloro-2,3-dimetilpentana


(B) 1-kloro-2,3-dimetil-2-heksana
(C) Cis-2-kloro-3-metil-2-pentena
d. Reaksi Oksidasi (D) Trans-2-kloro-3-metil-pentana
Reaksi melibatkan oksidator seperti O2, O3, dan (E) 2-kloro-cis-2-heksena
KMnO4. Reaksi oksidasi yang penting adalah
reaksi dengan O2 yang dikenal sebagai 6. Diantara senyawa berikut yang mempunyai titik
pembakaran. didih tertinggi adalah….
Contoh reaksi oksidasi: (A) heptana
Reksi oksidasi spesifik gugus alkena: (B) nonana
CH2= → CO2 (C) 2-metilheptana
(D) 2,3-dimetilpentana
̶ C= → ̶ C= O (E) 2,2,3,3-tetrametilbutana
│ │

̶ CH= → ̶ COOH

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 119
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

7. Hasil adisi HBr terhadap 2-metil-2-butena


adalah….
(A) 2- bromo -2-metil butana
(B) 3- bromo -2-metil butana
(C) 3- bromo -3-metil butana
(D) 2- metil- 3- bromo butana
(E) 2- bromo -2- metil butana

8. Perhatikan persamaan reaksi berikut:


CH3 − CH = CH2 + Cl2 → ………
Nama senyawa dari reaksi tersebut adalah...
(A) 2,2 - dikloro propana
(B) 1,3 - dikloro propana
(C) 1,2 - dikloro propana
(D) 2,3 - dikloro propana
(E) 1,1 - dikloro propana

9. Ketiga reaksi berikut :


1. CH3 – CH2 – CH2Br + C2H5ONa à
CH3 – CH2 – CH2 – O – CH2 – CH3 +NaBr
2. CH3 – CH – CH3 + NaOHà
CH3 – CH2 – CH = CH2 +NaBr + H2O
Br

3. CH3 – CH = CH2 + HàCH3 – CHBr – CH3


Berturut – turut merupakan reaksi.....
(A) adisi – substitusi – eliminasi
(B) adisi – eliminasi – substitusi
(C) substitusi – adisi – eliminasi
(D) substitusi – eliminasi – adisi
(E) eliminasi – adisi – substitusi

10. Bila pada pembakaran 1 mol hidrokarbon dengan


O2 murni dihasilkan CO2 dan
H2O dalam jumlah mol yang sama, maka
hidrokarbon tersebut adalah ....
(A) metana (D) etuna
(B) etana (E) benzena
(C) etena

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 120
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

MINYAK BUMI 3. PENGOLAHAN MINYAK BUMI


SUB MINYAK BUMI Minyak bumi yang masih mentah atau biasa
TOPIK disebut minyak mentah tidak terlalu bermanfaat.
KOMPOSISI MINYAK BUMI Upaya yang harus dilakukan agar minyak mentah
PENGOLAHAN MINYAK BUMI dapat digunakan yaitu memisahkannya dalam
BENSIN fraksi-fraksi atau campuran-campuran tertentu
DAMPAK PEMBAKARAN dalam sebuah kilang. Hal pertama yang dilakukan
MINYAK yaitu distilasi fraksional.
Berikut tabel fraksi minyak bumi.
1. MINYAK BUMI Fraksi Minyak Jumlah Daerah titik
Minyak bumi merupakan campuran berbagai bumi atom c didihnya
macam zat organik, tetapi komponen pokoknya Gas alam -161 s/d -88
C1 – C2
C
hidrokarbon. Minyak bumi disebut juga minyak
mineral karena diperoleh dalam bentuk campuran Elpiji (kompor -41 s/d 0 C
C3 – C4
dengan mineral lain. Minyak bumi tidak dihasilkan gas)
dan didapat secara langsung dari hewan atau Petroleum eter C5 – C6 20 s/d 70 C
tumbuhan, melainkan dari fosil. Oleh karena itu,
minyak bumi dikatakan sebagai salah satu bahan Bensin C6 – 50 s/d 200
bakar fosil. C12 C
Minyak bumi terbentuk dari peluruhan tumbuhan Minyak C12 – 200 s/d 300
dan hewan, yang kemungkinan besar berasal dari tanah(kerosin) C15 C
laut. Minyak bumi mentah, atau biasa disebut Minyak solar C15 – 300 s/d 350
minyak mentah pada umumnya terdiri dari C16 C
campuran rumit senyawa alifatik dan aromatis Minyak C16 – Diatas 350
serta sedikit senyawa sulfur dan nitrogen. pelumas C20 C
Parafin dan lilin C21 – > 4000C
2. KOMPOSISI MINYAK BUMI C24
Komposisi utama minyak bumi yaitu senyawa
hidrokarbon. Di samping senyawa-senyawa Aspal (residu) > C30 Tidak bisa
hidrokarbon, minyak bumi pada umumnya menguap
mengandung unsur-unsur belerang, nitrogen,
oksigen, dan logam (khususnya vanadium, nikel, 4. BENSIN
besi, dan tembaga). Bensin merupakan salah satu fraksi minyak bumi
Komposisi minyak bumi dapat digolongkan yang paling banyak digunakan dalam kehidupan
sebagai berikut. sehari-hari. Bensin tersusun dari campuran
a. Senyawa n-alkana senyawa alkana rantai lurus dan isooktana
Senyawa alkana merupakan komponen utama (alkana rantai bercabang). Bensin yang dijual di
minyak bumi. Pada suhu kamar, metana dan pasaran ada 5 jenis, yaitu premium (BO, 88),
etana berupa gas. Metana dan etana pertalite (BO,90), pertamax (BO,92), pertamax
merupakan plus(BO,95) dan pertamax turbo(BO,98).
komponen utama LNG. Sementara itu, Perbedaan bensin tersebut terdapat pada nilai
propana dan butana merupakan komponen oktannya yang menunjukkan tingkat kualitas
utama LPG berbentuk cair. bensin. Semakin tinggi nilai oktan maka kualitas
b. Senyawa sikloalkana bensin semakin baik. Untuk meningkatkan nilai
Senyawa sikloalkana merupakan komponen oktan ke dalam bensin ditambahkan zat aditif
terbesar kedua setelah n-alkana. Senyawa berupa TEL atau MTBE.
sikloalkana yang paling banyak terdapat
pada minyak bumi yaitu siklopentana dan 5. DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR
sikloheksana. Pembakaran senyawa hidrokarbon akan
c. Senyawa isoalkana menghasilkan gas-gas yang dapat mencemari
Hanya sedikit isoalkana yang terkandung lingkungan. Gas-gas tersebut dapat memberikan
dalam minyak bumi. efek langsung maupun tak langsung terhadap
d. Senyawa aromatik kesehatan manusia.
Hanya sedikit senyawa aromatik dengan titik Berikut gas-gas polutan yang dihasilkan dari
didih rendah dalam minyak bumi. pembakaran bahan bakar.

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 121
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

5. Salah satu cara menghasilkan bensin melalui


reaksi berikut ini:
C12 H26  C6 H14  C6 H12
yang berlangsung pada suhu 425 0C dan
tekanan 25 atm, dikenal dengan istilah …
(A) Pirolisis (D) knocking
(B) Distilasi (E) disosiasi
(C) Cracking

6. Bahan bakar bensin pertamax memiliki angka


oktan sebesar …
(A) 80 (D) 98
(B) 85 (E) 100
(C) 92

7. Proses penggabungan molekul hidrokarbon


yang
berantai pendek menjadi yang lebih panjang
dinamakan ....
(A) distilasi
(B) reforming
(C) ekstraksi
(D) perengkahan
(E) destruksi

8. Penambahan TEL dalam bensin bertujuan untuk


SOAL PENGANTAR …
1. Minyak bumi terbentuk selama ribuan tahun (A) Menambah jumlah energi menjadi lebih
berasal besar
dari fosil .... (B) Menambah jumlah n-heptana pada bensin
(A) dinosaurus (D) binatang mamalia (C) Mesin menjadi lebih panas
(B) paus (E) plankton dan tumbuhan (D) Mengurangi polutan yang muncul
(C) tumbuhan (E) Mengurangi knocking

2. Pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi dilakukan 9. Urutan hasil penyulingan minyak bumi dari titik
berdasarkan perbedaan . . . . didih rendah ke titik didih tinggi zat – zat
(A) titik didih (D) reaksi adisi berikut ini,
(B) ikatan kimia (E) berat jenis 1) Solar 4) bensin
(C) massa rumus 2) Kerosin 5) gas alam
3) Aspal
3. Untuk menentukan secara akurat keberadaan adalah …
minyak (A) 1, 2, 3, 4, 5 (D) 5, 4, 3, 2, 1
mentah di dalam bumi dipakai teknik .... (B) 2, 3, 4, 5, 1 (E) 5, 4, 2, 1, 3
(A) peledakan (C) 3, 4, 5, 1, 2
(B) gelombang seismik
(C) pantauan udara 10. Pernyataan yang benar untuk bensin premium
(D) gelombang kejut adalah …
(E) mikroskop (A) Merupakan salah satu produk dari minyak
bumi
4. Pernyataan berikut ini: (B) Kadar n-heptana lebih tinggi daripada iso
1) Mudah menguap oktananya
2) Digunakan sebagai pelarut (C) Penampilan lebih pekat daripada minyak
3) Pada suhu kamar berupa zat cair tanah
Yang merupakan karakteristik petroleum eter (D) Mempunyai angka oktan 90
adalah (E) Memiliki titik didih sekitar 300 0C
(A) 1 (D) 2 dan 3
(B) 1 dan 2 (E) 1, 2 dan 3
(C) 1 dan 3

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 122
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

11. Bensin yang memiliki angka oktan 80 berarti


memiliki perbandingan isooktana dan n-
heptana sebesar …
(A) 1 : 4 (D) 5 : 1
(B) 4 : 1 (E) 1 : 5
(C) 8 : 1

12. Fungsi MTBE dalam premium adalah …


(A) Sebagai pengganti isooktana
(B) Sebagai pengikat Pb dari TEL
(C) Mengurangi kadar n-heptana dalam bensin
(D) Meningkatkan bilangan oktan dalam
premium
(E) Menaikkan titik didih bensin

13. Gas pencemar yang mengakibatkan


terjadinya kabut
fotokimia adalah ....
(A) SO2 (D) NO
(B) CO2 (E) CO
(C) CH4

14. Bila bahan bakar pembakarannya tidak


sempurna, akan terbentuk suatu gas yang
mudah diikat oleh haemoglobin. Gas yang
berbahaya tersebut adalah...
(A) CO2 (D) SO2
(B) CO (E) SO3
(C) CH4

15. Hasil sulingan minyak bumi yang paling tinggi


titik didihnya adalah . . . .
(A) bensin (D) nafta
(B) kerosin (E) residu
(C) solar

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 123
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

TERMOKIMIA - 1 Hukum I Termodinamika


SUB TERMOKIMIA  Energi dapat diubah dari satu bentuk ke
TOPIK bentuk lain, tetapi tidak dapat dimusnahkan
JENIS REAKSI dan tidak dapat diciptakan.

1. TERMOKIMIA U = q  w
Termokimia merupakan ilmu yang mempelajari
hubungan antara reaksi kimia dengan Keterangan:
perpindahan kalor. U = perubahan energi dalam
Dalam termokimia ada dikenal sistem dan q (+) = sistem menerima kalor
lingkungan, dimana: q (–) = sistem melepas kalor
 sistem adalah sesuatu yang menjadi pusat w (+) = sistem menerima kerja
perhatian (tempat berlangsungnya reaksi) w (–) = sistem melakukan kerja
 lingkungan adalah sesuatu di sekitar sistem Pada volume tetap (V = 0)
dengan apa sistem berinteraksi w=0
 interaksi sistem dan lingkungan dapat U = q + 0  U = q
berupa pertukaran materi atau pertukaran
energi 2. JENIS REAKSI
 berdasarkan interaksi yang terjadi antara (1) Reaksi eksoterm
sistem dan lingkungan, sistem dibedakan atas Reaksi eksoterm adalah reaksi yang
sistem terbuka, tertutup dan terisolasi membebaskan kalor, dimana kalor
 sistem dikatakan terbuka jika terjadi berpindah dari sistem ke lingkungan
pertukaran materi dan energi dengan kalor kalor
lingkungan sistem
Contoh : air panas dalam gelas terbuka
 sistem dikatakan tertutup jika antara sistem kalor kalor
dan lingkungan hanya terjadi pertukaran lingkungan
energi tetapi tidak terjadi pertukaran materi
Ciri–ciri reaksi eksoterm
contoh : air panas dalam gelas terutup
 H = negatif (–)
 sistem dikatakan terisolasi jika antara sistem
dan lingkungan tidak terjadi pertukaran  KR = positif (+)
materi dan energi Diagram tingkat energi
contoh : air panas dalam termos Sistem membebaskan energi sehingga
entalpi sistem berkurang
Jumlah kalor dapat ditentukan dengan mengukur Entalpi produk < entalpi pereaksi
perubahan suhu yang terjadi dengan rumus : Harga H bertanda negatif (–)
H = HP – HR < 0
q = m x c x T atau q = C x T
HP < HR
Keterangan:
m = massa zat C= kapasitas R R
kalor H = HP – HR < 0
c = kalor jenis T= P P
perubahan suhu

 Semua bentuk pertukaran energi lainnya di (2) Reaksi Endoterm


luar kalor digolongkan sebagai kerja Reaksi endoterm adalah reaksi yang
menyerap kalor, dimana kalor berpindah
 Tanda untuk energi (kalor dan kerja)
dari lingkungan ke sistem
Jika energi meninggalkan sistem, diberi
tanda negatif (–) kalor kalor
Jika energi memasuki sistem, diberi tanda sistem
positif (+)
kalor kalor
lingkungan
Ciri–ciri endoterm
 H = positif (+)
 KR = negatif (–)

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 124
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

Diagram tingkat energi 5. Dalam suatu reaksi kimia dibebaskan 2,1 kJ


Sistem menyerap kalor sehingga sistem energi. Kalor ini digunakan untuk memanaskan
bertambah. 100 cm3 air, maka kenaikan suhunya ialah.....
Entalpy produk > entalpy pereaksi (kalor jenis air = 4,2 J . g-1,oC-1)
Harga H bertanda positif (A) 2,1oC (D) 10oC
H = HP – HR > 0 (B) 5 C
o (E) 16,8oC
(C) 8,4 C
o

HP > HR
6. Diantara proses berikut:
P P (1) fotosintesis
H = HP – HR > 0 (2) bensin terbakar
R R (3) respirasi
(4) es mencair
yang termasuk proses endoterm adalah…
SOAL PENGANTAR (A) (1), (2) dan (3) (D) (1) dan (4)
1. Suatu reaksi dikatakan eksoterm apabila: (B) (1), (2) dan (4)
(A) kalor perpindahan dari lingkungan ke (C) (2), (3) dan (4) (E) (2) dan (3)
sistem
(B) perubahan entalpi positif 7. Jika kapur tohor dilarutkan dalam air, akan
(C) terjadinya perubahan kalor menghasilkan panas. Pernyataan yang tepat
(D) kalor reaksi bernilai negatif untuk hal ini adalah ….
(E) dilepaskan kalor dari sistem ke lingkungan (A) Reaksi tersebut endoterm
(B) Entalpi sistem menyerap kalor
2. Suatu reaksi berlangsung dengan sistem (C) Reaksi memerlukan kalor
menyerap kalor 125 kJ dan melakukan kerja (D) Entalpi sistem bertambah
75 kJ. Maka energi dalam sistem tersebut (E) Reaksi tersebut eksoterm
adalah …
(A) +200 kJ 8. Pada pemanasan 1000 g air bersuhu 25°C
(B) – 50 kJ diperlukan kalor 84 kJ. Jika diketahui kalor jenis air
(C) + 50 kJ = 4,2 J/g°C, suhu air setelah pemanasan adalah....
(D) – 200 kJ (A) 30
(E) + 100 kJ (B) 35
(C) 45
3. Sepotong logam dimasukkan ke dalam larutan asam (D) 50
klorida untuk mengetahui reaktivitas asam klorida (E) 75
terhadap logam tersebut. Dalam hal ini yang disebut
sistem adalah.... 9. Suatu reaksi yang berlangsung pada tekanan
(A) larutan asam klorida tetap disertai pelepasan kalor sebanyak 200
(B) logam kJ dan sistem melakukan kerja sebanyak 5 kJ.
(C) pelarut air Pernyataan yang benar adalah …
(D) asam klorida dan logam (1) U = – 205 kJ
(E) udara disekitar asam klorida dan logam (2) q =+ 200 kJ
(3) H = – 200 kJ
4. Suatu sistem mengalami proses dengan tekanan (4) W = + 5 kJ
tetap sehingga pada akhir proses diperoleh bahwa (A). 1,2, dan 3
sistem telah menyerap kalor 143 kJ dan melakukan (B). 1 dan 3
kerja 42 kJ maka perubahan entalpi sistem….kJ (C). 2 dan 4
(A). -185 (D). 4
(B). 143 (E). semua benar
(C). -101
(D). 185
(E). 101

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 125
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

10. Perhatikan beberapa gambar berikut!

Gambar yang menunjukkan proses endoterm


adalah gambar nomor...
(A) 1 dan 2 (D) 2 dan 4
(B) 1 dan 4
(C) 2 dan 3 (E) 3 dan 4

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 126
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

TERMOKIMIA - 2 4. Entalpi Penetralan (ΔHn)


SUB PERSAMAAN TERMOKIMIA Perubahan entalpi pada penetralan 1 mol
TOPIK asam (H+) oleh basa (OH-) atau 1 mol basa
JENIS ENTALPI (OH-) oleh asam (H+)
contoh:
I. Persamaan Termokimia ΔHn NaOH(aq)) = -54 kJ/mol,
Persamaan termokimia adalah persamaan persamaan termokimianya :
reaksi yang dilengkapi harga kalor atau HCl(aq) + NaOH(aq)→NaCl(aq) + H2O(l) ΔH=-54
perubahan entalpi. kJ
contoh:
N2 (g) + 3 H2 (g) → 2 NH3 (g) ΔH = -92 kJ SOAL PENGANTAR
CH4 (g)+ 2O2 (g)→ CO2 (g)+2H2O(g) + 900 kJ 1. Pernyataan yang benar untuk reaksi
CuO (s) → Cu (s) + ½O2 (g) ΔH=+155 kJ 2CO(g) + O2  2CO2(g), H = - x kJ
adalah.....
▫ (A) kalor pembentukan CO = 2x kJ . mol-1
▫ (B) kalor penguraian CO = x kJ . mol-1
(C) kalor pembakaran CO = 2x kJ . mol-1
▫ (D) kalor pembakaran CO = ½ x kJ . mol-1
(E) kalor pembentukan CO2 =½ x kJ . mol-1

2. Reaksi 3 g magnesium (Ar = 24) dengan


nitrogen (Ar = 14) berlebih menghasilkan
II. Jenis-Jenis Perubahan Entalpi (ΔH) Mg3N2. Pada keadaan standar, proses
tersebut melepaskan kalor sebesar 28 kJ.
1. Entalpi Pembentukan (ΔHf) Entalpi pembentukan standar Mg3N2 adalah.....
Perubahan entalpi reaksi pembentukan 1 mol (A) -75 kJ . mol-1
suatu senyawa dari unsur-unsurnya. (B) -177 kJ . mol-1
contoh: (C) -224 kJ . mol-1
(D) -350 kJ . mol-1
ΔHf H2O(l) = -285kJ/mol,
(E) -672 kJ . mol-1
persamaan termokimianya :
H2 (g) + ½ O2 (g) → H2O(g) ΔH = -285 kJ 3. Yang disebut kalor pembentukan adalah kalor
Tabel ΔHf beberapa zat reaksi dari …
(A) CO(g) + ½ O2(g)  CO2(g)
(B) 2S(s) + 3O2(g)  2SO3(g)
(C) Ag+(aq) + Cl–(aq)  AgCl(s)
(D) Ag(s) + ½ N2(g) + 3/2 O2(g)  AgNO3(aq)
(E) SO2(g) + ½ O2(g)  SO3(g)

4. Perubahan entalpi pembakaran gas CH 4 = –


80 kJ/mol. Jika Ar H = 1, C = 12, maka
perubahan entalpi pembakaran 4 gram gas
2. Entalpi Penguraian (ΔHd) tersebut adalah …
Perubahan entalpi reaksi penguraian 1 mol (A) – 10 kJ
suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya. (B) – 20 kJ
contoh: (C) – 50 kJ
ΔHd CO2(g) = +393,5 kJ/mol, (D) – 70 kJ
persamaan termokimianya : (E) – 80 kJ
CO2 (g) → C(s) + ½ O2 (g) ΔH = + 393,5 kJ
5. Pada pembakaran 320 gram S menjadi
3. Entalpi Pembakaran (ΔHc) belerang trioksida dilepaskan kalor 7 Kkal.
Perubahan entalpi pada reaksi pembakaran Maka kalor pembentukan SO3 adalah …
sempurna 1 mol suatu zat. (A) 0,7 Kkal/mol
contoh: (B) 1,7 Kkal/mol
ΔHc CO(g) = -283 kJ/mol, (C) 7 Kkal/mol
persamaan termokimianya : (D) 34 Kkal/mol
(E) 35 Kkal/mol
CO(g) + ½ O2 (g) → CO2 (g) ΔH = -283 kJ

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 127
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

6. Pada reaksi:
2H2(g) + O2(g) 2H2O(g) H=–50Kj
Maka kalor reaksi pembentukan 1,8 gram H2O
(Ar H = 1 ; O = 16) adalah …
(A) 100 kJ
(B) 25 kJ
(C) 10 kJ
(D) 5 kJ
(E) 2,5 kJ

7. Apabila entalpi pembentukan Al 2O3 = –


1669,7 kJ/mol. Persamaan reaksi yang tepat
untuk data tersebut adalah…..
(A) Al2 + O3  Al2O3 H = – 1669,7 kJ
(B) 2Al + 3O  Al2O3 H = – 1669,7 kJ
(C) 2Al + 3O  Al2O3 H = – 2339,4 kJ
(D) 2Al + 3/2 O2  Al2O3 H=– 1669,7 kJ
(E) Al2 + 3O  Al2O3 H = – 1669,7 kJ

8. Persamaan reaksi:
2CO(g)  O2(g) + 2CO2(g) +573,7 kJ
Maka H pembakaran gas CO adalah …
(A) + 1147,4 kJ
(B) – 1147,4 kJ
(C) – 286,85 kJ
(D) + 286,85 kJ
(E) + 573,7 kJ

9. Diketahui reaksi :
2 CO2 → 2 CO + O2 ΔH= +570 kJ
Maka entalpi pembakaran karbon monoksida
adalah …
(A) –570 kJ
(B) +570 kJ
(C) –285 kJ
(D) +285 kJ
(E) –1140 kJ

10. Diketahui persamaan termokimia,


2SO2 (g) + O2 (g)  2SO3(g) H = - 90 kk
(1) KR = 90 kk
(2) Hf SO3 = - 45 kk/mol
(3) KC SO2 = 45 kk/mol
(4) reaksi menyerap kalor
Pernyataan yang benar, kecuali ...
(A) 1,2, dan 3
(B) 1 dan 3
(C) 2 dan 4
(D) 4
(E) semua benar

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 128
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

TERMOKIMIA - 3
SUB KALORIMETER Prosedur Penentuan ∆H reaksi
TOPIK menggunakan Hukum Hess:
HUKUM HESS
Koefisien reaksi menyatakan jumlah mol
I. KALORIMETER Jika persamaan termokimia dibalik, maka
Penentuan ∆H reaksi dapat ditentukan dengan ΔH berubah tanda
beberapa cara, yaitu melalui eksperimen, dari Jika persamaan termokimia dikali x, maka
penerapan Hukum Hess, atau dengan ΔH harus dikali x
perhitungan menggunakan data entalpi ΔH reaksi merupakan ∑ ΔH masing-masing
pembentukan dan energi ikatan.
tahap reaksi
Salah satu cara yang digunakan untuk
mengukur perubahan entalpi reaksi adalah
melalui eksperimen kalorimetri menggunakan
kalorimeter. Berdasarkan fungsinya,
kalorimeter dibedakan menjadi:
a. Kalorimeter tipe reaksi (sederhana),
digunakan untuk menentukan kalor reaksi
dari semua reaksi, kecuali reaksi
pembakaran
b. Kalorimeter tipe Bom, digunakan untuk
menentukan jumlah kalori dalam bahan
makanan berdasarkan reaksi pembakaran
c. Kalorimeter Thiemann, digunakan untuk Berdasarkan diagram diatas, menurut Hukum
menentukan kalor bahan bakar yang Hess diperoleh hubungan:
berfase cair seperti metanol atau etanol ∆H1 + ∆H2 = ∆H3 + ∆H4
d. Kalorimeter listrik, digunakan untuk
menentukan kalor jenis zat cair SOAL PENGANTAR
1. Pada Kalorimeter sederhana dimasukkan 100
mL 1M KOH yang selanjutnya direaksikan
dengan 100 mL 1M HCl. Temperatur larutan
(d=1gr/mL) dalam kaloritmeter meningkat
dari 25oC menjadi 32,1oC. Jika kalor jenis
larutan adalah 4,2 J.g-1.oC-1, perubahan
entalpi reaksi netralisasi tersebut adalah…
Gambar beberapa jenis kalorimeter (A) -60kJ/mol
(B) -6kJ/mol
∆Hreaksi = – (qlarutan + qkalorimeteter) (C) +6kJ/mol
(D) +60kJ/mol
∆Hreaksi = – [(m×c×∆T) +(C×∆T)]qkalorimeteter) (E) +30kJ/mol
m = massa zat (g) 2. Sebanyak 10 gram zat X dilarutkan dalam 90
c = kalor jenis (J∙g-1∙0C-1) g air. Setelah zat X larut semua, suhu larutan
T = perubahan suhu (Takhir – Tawal) (0C) mengalami penurunan dari 30 0C menjadi 25,5
C = kapasitar kalor kalorimeter (J∙0C-1) 0C. Jika kalor jenis air = 4,2 J/g C dan

kapasitas kalor dari kalorimeter 11,5 J/g C,


II. HUKUM HESS maka kalor reaksi dalam percobaan tersebut
Menurut Germain Henry Hess (1840) berapa adalah …
pun tahap reaksinya, jika bahan awal dan hasil (A) 1941,75 kJ (D) -1890 kJ
akhirnya sama, akan memberikan perubahan (B) 1890 kJ (E) 1-941 kJ
entalpi yang sama. (C) 1838 kJ
Hukum Hess:
‘Perubahan entalpi reaksi tidak bergantung
oleh tahap reaksi tetapi hanya ditentukan
keadaan awal dan keadaan akhir reaksi’

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 129
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

3. Diketahui diagram suatu reaksi sebagai


berikut: 8. H2O(l)  H2(g) + ½ O2
H=+68,3 Kkal
H2(g) + ½ O2(g)  H2O(g) H = –
57,8 Kkal
H2O(l)  H2O(s) H = –1,4 Kkal
Perubahan entalpi dari es menjadi uap
adalah…
(A) –11,9 Kkal (D) +11,9 Kkal
Berdasarkan diagram tersebut, harga H2 (B) –91,0 Kkal (E) + 9,1 Kkal
adalah … (C) + 12,47 Kkal
(A) H1 - H3 - H4 (D) H3 + H4 - H1
(B) H1 + H3 - H4 (E) H1 - H3 + H4 9. Pembakaran sempurna gas metana ditunjukkan
(C) H1 + H3 + H4 oleh persamaan reaksi berikut:
CH4+2O2CO2+2H2O H = –840 kJ
4. Perhatikan diagram berikut! Jika seluruh kalor yang dihasilkan digunakan
untuk mendidihkan air yang mula–mula bersuhu
25oC, maka volume air yang bisa dididihkan
menggunakan 24 gram metana adalah… (Ar
H = 1, C = 12, kalor jenis air = 4,2 J/goC)
Dari diagram tersebut di atas, harga X (A) 2,7 L (D) 4,0 L
adalah… (B) 5,0 L (E) 8,0 L
(A) –197 kJ (D) 197 kJ (C) 12,0 L
(B) –1383 kJ (E) +1383 kJ
(C) –1970 kJ 10. Perhatikan reaksi:
C + O2  CO2 H = –394 kJ/mol
5. Diketahui persamaan termokimia 2CO + O2  2CO2 H = –596 kJ/mol
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) ∆H = a kJ Reaksi pembentukan 140 gram karbon
2Ca(s) + O2(g) → 2CaO(s) ∆H = b kJ monoksida (Mr = 28) disertai dengan H
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(s) ∆H = c kJ sebesar…
Besarnya ∆H pembentukan Ca(OH) 2(s) adalah (A) –547 kJ (D) –219 kJ
…. kJ (B) –175 kJ (E) +175 kJ
(A) a + b + c (D) a – b + 2c (C) +219 kJ

1 1
(B) 2 a+ 2 b–c (E) a + b – 2c
1 1
(C) 2 a+ 2 b+c

6. Berdasarkan data:
2Fe + 3/2 O2  Fe2O3 H = –840 kJ
2Al + 3/2 O2  Al2O3 H = –1680 kJ
Perubahan entalpi untuk reaksi :
2Al + Fe2O3  2Fe + Al2O3 adalah …
(A) + 840 kJ (D) –840 kJ
(B) +2520 kJ (E) – 2520 kJ
(C) – 420 kJ

7. C6H12O6 + 6O2  6CO2 + 6H2O H = –2820


kJ
C2H5OH + 3O2  2CO2 + 3H2O H = –1380
kJ
Perubahan entalpy bagi reaksi fermentasi
glukosa.
C6H12O6  C2H5OH + 2CO2 adalah…
(A) + 60 kJ (D) – 60 kJ
(B) + 1440 kJ (E) – 1440 kJ
(C) + 2820 kJ

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 130
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

TERMOKIMIA - 4 Secara matematika dirumuskan sebagai berikut:


SUB PERUBAHAN ENTALPI STANDAR
TOPIK HR = H0f produk – H0f reaktan
ΔHf0
SOAL PENGANTAR
PENENTUAN ΔHR DENGAN
1. Bila diketahui ΔHf C2H4 (g) dan ΔHf C2H6 (g)
MENGGUNAKAN DATA ΔHf0 berturut-turut adalah +51,8 kJ/mol dan –84,5
kJ/mol, maka besarnya panas yang
I. Perubahan Entalpi Standar (∆H0 ) dibebaskan dari reaksi: C2H4 (g) + H2(g) →
Harga perubahan entalpi ditentukan oleh C2H6 (g)
keadaan awal dan keadaan akhir sehingga perlu (A) 32,6 kJ (D) 168,9 kJ
menetapkan kondisi pada saat entalpi diukur (B) 68,1 kJ (E) 253,3 kJ
karena harga entalpi bergantung pada keadaan. (C) 136,3 kJ
Para ahli kimia telah menetapkan perubahan
entalpi pada keadaan standar adalah kalor 2. Entalpi pembakaran asetilena adalah –1300
yang diukur pada tekanan tetap 1 atm dan suhu kJ. Jika entalpi pembentukan CO2 dan H2O
298K. Perubahan entalpi standar dilambangkan berturut-turut adalah –395 kJ dan –285 kJ,
dengan ∆H°. maka entalpi pembentukan asetilena adalah..
Satuan entalpi menurut Sistem Internasional (SI) (A) –225 kJ (D) +450 kJ
adalah Joule (disingkat J). (B) +225 kJ (E) –620kJ
(C) –450 kJ
II. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (
∆Hf ° ) 3. Jika entalpi pembentukan NaCl dan NaBr
Perubahan entalpi pembentukan standar ( ∆Hf ° ) masing-masing –411 dan –360 kJ, maka
adalah kalor yang terlibat pada reaksi perubahan entalpi bagi reaksi:
pembentukan satu mol senyawa dari unsur-
Cl2 + 2 NaBr → Br2 + 2 NaCl adalah …
unsurnya, diukur pada keadaan standar.
(A) –102 kJ (D) –771 kJ
∆Hf° untuk unsur-unsur stabil adalah 0 kJ mol–1.
(B) –309kJ (E) –873kJ
(C) –462 kJ
Tabel Harga ∆Hf0
4. Diketahui perubahan entalpi pembakaran
siklopropana (CH2)3 (g) = –a kJ/mol
∆Hf° CO2(g) = –b kJ/mol
∆Hf° H2O(l) = –c kJ/mol
Maka ∆Hf° siklopropana (dalam kJ/mol)
adalah…
(A) a – 3b – 3c (D) a + 3b + 3c
(B) a – 3b + 3c (E) –a + 3b +3c
(C) a + 3b – 3c

5. Diketahui : Hf H2O(g) = – 242 kJ.mol-1


Hf CO2(g) = – 394 kJ.mol-1
Hf C2H2(g) = 52 kJ.mol-1
Jika 52 gram C2H2 dibakar secara sempurna
sesuai dengan persamaan
2C2H2(g) + 5O2(g)  4CO2(g) + 2H2O(g)
III. Penentuan ∆H Reaksi menggunakan Data Akan dihasilkan kalor sebesar.......
Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (Ar C = 12, H = 1)
(∆Hf0) (A) 391,2 kJ (D) 2164 kJ
∆H Reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan (B) 432,8 kJ (E) 4328
data ∆H°f , (C) 1082 kJ
∆H reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi,
tetapi hanya ditentukan oleh ∆H pereaksi dan ∆H 6. Diketahui :
hasil reaksi. Oleh karena itu, ∆H reaksi dapat S(s) + O2 (g) → SO2 (g) ΔH = –
dihitung dari selisih ∆H°f zat-zat hasil reaksi 296,8 kJ
dengan zat-zat yang bereaksi. 2 SO2 (g) + O2 (g) → 2 SO3 (g) ΔH = –197,8 kJ
Harga entalpi untuk reaksi:
S(s) + 3/2 O2 (g) → SO3 (g) adalah …

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 131
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

(A) – 375,9 kJ (D) + 395,7 kJ


(B) + 375,9 kJ (E) – 494,6 kJ
(C) – 395,7 kJ

7. Diketahui:
½H2 (g) + ½F2 (g) → HF(g) ΔH = –268,5 kJ
C(s) + 2 F2 (g) → CF4 (g) ΔH = –
680 kJ
2 C(s) + 2 H2(g) → C2H4(g) ΔH = +52,3 kJ
Harga entalpi untuk reaksi:
C2H4(g) + 6 F2(g) → 2 CF4(g) + 4 HF(g) adalah …
(A) – 2486,3 kJ
(B) + 2486,3 kJ
(C) – 2381,7 kJ
(D) + 2381,7 kJ
(E) – 1269,3 kJ

8. Tentukan H dari reaksi :


FeO(s) + Fe2O3(s)  Fe3O4(s)
Jika diketahui
2Fe(s) + O2(g)  2FeO(s) H = – 544,0 kJ
4Fe(s) + 3O2(g)  2Fe2O3(s)H = –1648,4 kJ
Fe3O4(s)  3Fe(s) + 2O2(g) H = + 1118,4
kJ
(A) – 1074,0 kJ
(B) – 22,2 kJ
(C) + 249,8 kJ
(D) + 2214,6 kJ
(E) + 22,2 kJ

9. Entalpi pembentukan CO2, H2O dan C3H8


berturut–turut –395 kJ, –240 kJ dan –104 kJ.
Kalor yang dibebaskan pada pembakaran 2,2
gram propana (Ar C = 12, H = 1) adalah …
(A) 37 kJ
(B) 102 kJ
(C) 530 kJ
(D) 738 kJ
(E) 2040 kJ

10. Jika diketahui:


Hf CO2 = -80 kkal/mol
Hf CO = 20 kkal /mol
Fe2O3 + CO  Fe + CO2 +100 kkal
Maka kalor reaksi pembentukan pada 32
gram Fe2O3 (Ar Fe = 56, O = 16) adalah …
(A) 8 kkal
(B) 16 kkal
(C) 32 kkal
(D) 80 kkal
(E) 120 kkal

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 132
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

TERMOKIMIA - 5
SUB ENERGI IKATAN SOAL PENGANTAR
TOPIK 1. Reaksi berikut yang merupakan reaksi
atomisasi adalah …
I. Energi Ikatan (A) H2  2H2
Energi ikatan didefinisikan sebagai energi yang (B) NH3  N2 + H2
diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan atom- (C) H2O  2H + O
atom dalam molekul berwujud gas. (D) H + O + S  H2SO4
Entalpi atomisasi adalah energi yang (E) NaOH + HCl  NaCl + H2O
diperlukan untuk mengubah 1 mol zat dalam
bentuk gas menjadi atom-atomnya dalam 2. Proses penguraian H2O ke dalam atomnya
wujud gas. memerlukan energi sebesar 220 kkal/mol.
Besarnya energi atomisasi sama dengan jumlah Energi ikatan rata–rata O – H adalah …
semua energi ikatan dalam molekul. (A) +220 kkal/mol
ΔH atomisasi = Σ Energi Ikatan reaktan (B) +110 kkal/mol
(C) +50 kkal/mol
contoh: (D) –110 kkal/mol
H (E) –220 kkal/mol
H C H (g) C(g) + 4H(g) ΔH0 = 1.664 kJ
3. Diketahui energi pemutusan
H
N ≡N = 40 kkal/mol
maka energi ikatan rata-rata C–H = 1664 kJ H–H = 20 kkal/mol
4 mol N–H = 30 kkal/mol
= 416 kJ/mol Perubahan entalpi dari reaksi berikut
N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g) adalah …
Jika data energi ikatan diketahui, maka ΔH (A) –80 kkal
reaksi dapat dihitung: (B) +80 kkal
(C) –40 kkal
(D) +40 kkal
ΔHR = Σ EPemutusan Ikatan – ΣE Pembentukan Ikatan
(E) +120 kkal
ΔHR = Σ Energi Ikatan kiri – Σ Energi Ikatan kanan
4. Diketahui energi ikatan
Tabel Energi Ikatan (kJ/mol) C-F = 439 kJ mol-1
C–Cl = 330 kJ mol-1
F–F = 159 kJ mol-1
Cl–Cl = 243 kJ mol-1
Harga ∆H reaksi
Cl
F
Cl C F (g) + F F (g) F C F(g) + Cl Cl
(g) F F

adalah....
(A) + 136 kJ
(B) + 302 kJ
(C) – 302 kJ
(D) + 622 kJ
(E) – 622 kJ

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 133
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

5. Berapakah besarnya perubahan entalpi pada (A) 730,5 kJ/mol


reaksi : (B) 629,5 kJ/mol
H2C = CH2 + HCl  H3C – CH2Cl (C) 485,5 kJ/mol
Jika diketahui energi rata-rata: (D) 244,5 kJ/mol
C = C = 614 kJ/mol C–Cl = 328 (E) 163,5 kJ/mol
kJ/mol
C – C = 348 kJ/mol H–Cl = 431 10. Diketahui data energi ikatan:
kJ/mol H – H = 6x
C – H = 413 kJ/mol Cl – Cl = 4x
(A) – 175 kJ H – Cl = –x2
(B) – 44 kJ Besarnya energi ikatan H – H pada reaksi :
(C) + 44 kJ 2HCl  H2+Cl2 H = –100 kJ adalah …
(D) + 175 kJ (A) 20 kJ/mol (D) 60 kJ/mol
(E) + 475 kJ (B) 30 kJ/mol
(C) 40 kJ/mol (E) 100 kJ/mol
6. Diketahui energi ikatan H – H, Cl – Cl dan H
– Cl berturut–turut adalah 105, 60 dan 102,5
kkal. Kalor yang diperlukan untuk menguraikan
7,3 gram HCl (Mr = 36,5) menjadi unsurnya
adalah …
(A) 53 kkal
(B) 40 kkal
(C) 40 kkal
(D) 4 kkal
(E) 2 kkal

7. Data energi ikatan:


C – C = 347 kJ/mol
C = C = 611 kJ/mol
C – H = 414 kJ/mol
C – Cl = 339 kJ/mol
H – Cl = 431 kJ/mol
Berdasarkan data diatas, perubahan entalpi
reaksi: C2H4(g) + HCl(g)  C2H5Cl(g) adalah …
(A) + 46 kJ
(B) – 46 kJ
(C) – 58 kJ
(D) – 92 kJ
(E) – 138 kJ

8. Reaksi:
CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g)
Jika diketahui energi ikatan (kJ/mol)
C – H = 413 C = O = 799
O = O = 495 O – H = 463
Maka entalpi reaksi diatas adalah …
(A) –898 kJ
(B) –808 kJ
(C) –498 kJ
(D) 808 kJ
(E) 898 kJ

9. Persamaan termokimia untuk reaksi oksidasi


gas N2 adalah sebagai berikut.
N2(g) +O2(g) → 2NO(g) ∆H = +181 kJ
Bila energy ikatan O=O dan N≡N berturut-
turut adalah +494 kJ/mol dan +946kJ/mol,
maka energi ikatan N=O dalam molekul NO
adalah…

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 134
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

LAJU REAKSI Keterangan:


SUB DEFENISI v’ = laju reaksi akhir
TOPIK vo = laju reaksi awal
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI t’ = waktu akhir
LAJU REAKSI to = waktu awal
T = perubahan suhu
I. DEFINISI LAJU REAKSI (4) Tekanan (P)
Laju reaksi adalah besarnya perubahan Jika tekanan diperbesar, maka makin
konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi dalam cepat reaksi berlangsung. Karena semakin
satuan waktu. kecil ruang, tumbukan akan saling terjadi,
Laju reaksi berbanding lurus dengan maka reaksi semakin cepat
konsentrasi dan berbanding terbalik dengan (5) Katalisator
waktu. Katalis dapat memperkecil energi aktivasi
Seiring bertambahnya waktu maka konsentrasi (Ea). Energi aktivasi reaksi berhubungan
reaktan semakin kecil sedangkan konsentrasi dengan jumlah tahap reaksi yang terdapat
produk bertambah. pada suatu reaksi kimia.
Energi aktivasi (Ea) adalah energi minimum
konsentrasi yang dibutuhkan pereaksi untuk terjadinya
[produk]
reaksi.

Ea  reaksi cepat


[reaktan] Ea  reaksi lambat
waktu
Grafik Hubungan Perubahan Konsentrasi Reaktan dan Sifat-sifat katalis
Produk
 katalis mempercepat reaksi dengan
II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI cara menurunkan energi aktivasi dan
LAJU REAKSI memperbanyak tahap reaksi
(1) Konsentrasi (M)
Konsentrasi semakin besar laju reaksi  katalis tidak ikut bereaksi
semakin cepat, karena partikel-partikel  katalis tidak dapat memulai suatu
pereaksi akan banyak saling bertumbukan, reaksi
menyebabkan lajunya semakin cepat  jumlah katalis sebelum dan sesudah
(2) Luas Permukaan Sentuhan (LPS) reaksi tetap
LPS semakin besar, maka makin cepat  konsentrasi katalis mempengaruhi laju
bereaksi dan sebaliknya. reaksi
Unsur dalam bentuk serbuk lebih cepat  katalis tidak mempengaruhi entalpi
bereaksi dibandingkan dalam bentuk reaksi
batangan karena luas permukaannya lebih
besar SOAL PENGANTAR
(3) Suhu (T) 1. Setiap kenaikan 10oC maka laju reaksi dua kali
Jika suhu dinaikkan reaksi kimia akan lebih lebih cepat apabila pada suhu 40oC waktu
cepat berlangsung dan sebaliknya berlangsung 8 menit maka pada suhu 70oC
waktu berlangsung …
(A) 4 menit (D) 2 menit
Ek = 3/2 x K x T (B) 1 menit (E) ½ menit
(C) ¼ menit
Apabila suhu dinaikkan maka energi kinetik
besar dan tumbukan makin sering terjadi 2. Laju reaksi 4 NH3 + 5 O2 → 4 NO + 6 H2O
dan reaksi akan makin cepat berlangsung. dapat dinyatakan sebagai …
(A) laju bertambahnya konsentrasi NH3 dalam
Pengaruh suhu satu satuan waktu
Jika suhu dinaikkan 10oC, reaksi dua kali (B) laju berkurangnya konsentrasi H2O dalam
lebih cepat (waktu berkurang setengahnya) satu satuan waktu
Vt = Vo x (2)T/10 (C) laju bertambahnya konsentrasi O2 dalam
tt = to x (½)T/10 satu satuan waktu
(D) laju berkurangnya tekanan sistem dalam
satu satuan waktu
(E) laju bertambahnya konsentrasi NO dalam
satu satuan waktu

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 135
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

7. Diantara pernyataan berikut, yang tidak benar


3. Kenaikan suhu akan mempercepat laju reaksi, adalah....
karena..... (A) Katalisator memperbesar laju reaksi
(A) kenaikan suhu akan menaikkan energi (B) Semakin besar energi pengaktifan makin
pengaktifan zat yang bereaksi cepat reaksi berlangsung
(B) kenaikan suhu akan memperbesar (C) Laju reaksi ditentukan oleh tahap reaksi
konsentrasi zat yang bereaksi yang berlangsung paling lambat
(C) kenaikan suhu akan memperbesar energi (D) Katalisator tidak merubah entalpi reaksi
kinetik partikel-partikel yang bereaksi. (E) Semakin besar konsentrasi pereaksi makin
(D) kenaikan suhu akan memperbesar tekanan besar frekuensi tumbukan
(E) kenaikan suhu akan memperbesar luas
permukaan 8. Perhatikan reaksi berikut:
CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2
4. Data percobaan reaksi antara asam klorida Berikut ini pengertian laju reaksi yang tepat
dan natrium tiosulfat sebagai berikut : untuk tiap satuan waktu dari persamaan reaksi
Konsentrasi awal diatas adalah
No Suhu
Na2S2O3 HCl (A) Laju bertambahnya Kristal CaCO3
1 0,1 M 0,1 M 35oC (B) Laju berkurangnya konsentrasi HCl
2 0,1 M 0,2 M 35oC (C) Laju berkurangnya konsentrasi CaCl2
3 0,2 M 0,2 M 35oC (D) Laju bertambahnya konsentrasi HCl
4 0,2 M 0,2 M 40oC (E) Laju berkurangnya air
5 0,2 M 0,1 M 40oC
Dari data di atas reaksi yang berlangsung 9. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang
paling cepat adalah.... mempengaruhi laju reaksi, kecuali ….
(A) 1 (D) 4 (A) tekanan
(B) 2 (E) 5 (B) sifat pereaksi
(C) 3 (C) konsentrasi reaksi
(D) luas permukaan bidang sentuh
5. Kemolaran larutan yang dibuat dari 4 g NaOH (E) katalis
(Mr. NaOH=40) dalam 500 mL larutan
adalah.... 10. Laju reaksi dari suatu reaksi tertentu menjadi
(A) 0,1 M (D) 1,0 M dua kali lipat setiap kenaikan suhu 10°C. Suatu
(B) 0,2 M (E) 2,0 M reaksi berlangsung pada suhu 30 °C. Jika suhu
(C) 0,5 M ditingkatkan menjadi 100 °C maka laju reaksi
akan menjadi … kali lebih cepat dari semula.
6. Pada reaksi X + Y diperoleh data sbb: (A) 128 (D) 16
(B) 64 (E) 8
Suhu t (C) 32
No Zat Konsentr
( 0C) (s)
asi
1 3 gr keeping 0,6 M 28 20
2 3 gr larutan 0,6 M 28 10
3 3 gr serbuk 0,6 M 28 15
4 3 gr larutan 0,9 M 30 5
5 3 gr larutan 0,6 M 30 6
Berdasarkan data percobaan 1 dan 3 diatas,
faktor yang mempengaruhi laju reaksi
adalah...
(A) Luas pemukaan zat
(B) Konsentrasi
(C) Sifat zat
(D) Wujud zat
(E) Suhu

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 136
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

LAJU REAKSI – 2 (2) Orde reaksi Satu


SUB PERSAMAAN LAJU REAKSI A  hasil reaksi V
TOPIK v = k [A]
ORDE REAKSI
PENENTUAN ΔHR DENGAN d  A 
 k  A 
MENGGUNAKAN DATA ΔHf0 dt M
ln [At] – ln [A0] = - k t
I. PERSAMAAN LAJU REAKSI
Persamaan laju reaksi dapat ditentukan melalui satuan k = s-1
percobaan.
ln2 0,693
Rumus laju reaksi tergantung dari nilai dari waktu paruh (t ½) : t 1  
reaktan atau data dari reaktan. 2
k k
Untuk reaksi : Jika konsentrasi A meningkat, maka laju reaksi
A+BC+D akan meningkat secar linier.
persamaan laju reaksinya dapat dinyatakan:
x y (3) Orde reaksi dua V
v  k  A  B 
A  hasil reaksi
Keterangan : v = k [A]2
v = laju reaksi
k = konstanta laju reaksi d  A 
 k  A 
2 M
x = orde reaksi terhadap [A]
y = orde reaksi terhadap [B] dt
x + y = orde total reaksi 1 1
 k t
Dalam persamaan reaksi berlaku bahwa A t A0
perbandingan laju masing-masing zat satuan k = M-1 s-1
sebanding dengan perbandingan koefisien zat
1
tersebut. waktu paruh (t ½) : t1 
2
k  A 0 
II. Orde Reaksi (Tingkat Reaksi) Jika konsentrasi A meningkat, maka laju reaksi
Orde reaksi adalah fungsi eksponensial dari akan meningkat secara parabola
konsentrasi awal pereaksi pada persamaan A0 = konsentrasi mula-mula
laju reaksi At = konsentrasi akhir
Orde reaksi dapat berupa bilangan bulat
positif dan pecahan serta nol SOAL PENGANTAR
01. Untuk reaksi : N2 + 2O2  2NO2
Grafik Orde Reaksi Diketahui v = k [N2]2 [O2] maka reaksi tersebut
(1) Orde reaksi nol V termasuk reaksi bertingkat …
A  hasil reaksi (A) 1 (D) 4
v = k [A]0 (B) 2
(C) 3 (E) 5
d  A 
k M
02. Bila pada suhu tertentu laju penguraian N 2O5
dt
menjadi NO2 dan O2 adalah 5 x 10-6 mol/L.s
[At] – [A0] = - k t maka kecepatan pembentukan O2 adalah …
(A) 1,25 x 10-6 mol/L.s
satuan k = M s-1 (B) 2,5 x 10-6 mol/L.s
 A0  (C) 5 x 10-6 mol/L.s
waktu paruh (t ½) : t 1    (D) 10 x 10-6 mol/L.s
2
2k
(E) 40 x 10-6 mol/L.s
Pada orde ini, perubahan konsentrasi awal
tidak mempengaruhi harga laju reaksi.
03. Data percobaan untuk reaksi :
A + B  AB adalah sebagai berikut:
[A] (mol/L) [B] (mol/L) Laju
(mol/L.s)
0,1 0,05 20
0,3 0,05 180
0,1 0,20 320

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 137
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

Dari rumus konsentrasi masing-masing


r
dinaikkan 2 kali dari awal, maka laju reaksi
menjadi … (B) (E)
(A) 4 kali
(B) 8 kali [O2]
(C) 16 kali r
(D) 64 kali
(E) 1/16 kali (C)
[O2]
04. Persamaan laju reaksi untuk P + 2Q  R
adalah v = k [P] [Q] 2. Jika volume masing-
masing dinaikkan 2 kali, maka laju reaksinya 08. Diketahui data hasil percobaan untuk reaksi
menjadi … P + Q → R
(A) 4 kali (D) ¼ kali [P] [Q] V (M/menit)
(B) 8 kali (E) 1/8 kali 0,01 0,2 0,02
(C) ½ kali 0,02 0,2 0,08
0,03 0,2 0,18
05. Pada reaksi: 0,03 0,4 0,36
2H2 + 2NO2  2H2O + N2 Persamaan laju reaksi untuk reaksi tersebut
Eksperimen menyatakan bahwa persamaan adalah …
laju reaksi adalah v = k [H2] [NO]2 dengan nilai (A) v = k [P]2·[Q]2 (D) v = k [P]2
k = 1 x 10-6, jika 4 mol H2 dan 2 mol NO (B) v = k [P] ·[Q]
2 (E) v = k [Q]2
direaksikan dalam bejana 2 liter, laju awal (C) v = k [P]·[Q]2
reaksinya adalah …
(A) 6,4 x 10-5 M/s (D) 2 x 10-6 M/s 09. Kecepatan suatu reaksi menjadi empat kali
(B) 4,0 x 10 M/s
-6 (E) 1,6 x 10-5 M/s lebih besar apabila konsentrasi salah satu
(C) 3,0 x 10 M/s
-6 pereaksi dibuat dua kali lebih banyak, orde
reaksi terhadap pereaksi tersebut adalah …
06. Untuk reaksi: A + B  C diperoleh, (A) 0 (D) 3
1. Bila konsentrasi A dinaikkan dua kali dan (B) 1 (E) 4
konsentrasi B tetap, laju reaksi meningkat 4 (C) 2
kali lebih besar
2. Jika konsentrasi A dan B masing-masing 10. Percobaan yang meibatkan reaksi oksidasi NO
dinaikkan 3 kali, laju reaksi menjadi 27 kali menjadi NO2 berlangsung sesuai persamaan
lebih besar reaksi berikut:
Persamaan laju reaksi tersebut adalah… 2NO(g)+ O2(g) → 2NO2(g)
(A) v = k [A] [B] Data yang diperoleh dari percobaan tersebut
(B) v = k [A]2 [B] adalah sebagai berikut:
(C) v = k [A] [B]2
(D) v = k [A]2 [B]2 Laju
(E) v = k [A]2 Percobaan [O2] [NO] NO2
(M/det)
07. Reaksi NO(g) dengan O2(g) menghasilkan NO2(g). 1 0,001 0,001 7,10
Dari hasil eksperiment dihasilkan data sebagai
berikut: 2 0,004 0,001 28,40
[NO] [O2] Laju (M/det)
3 0,004 0,003 255,60
1 x 10 -4 1 x 10-4 2,8 x 10-6
1 x 10 -4 3 x 10-4 8,4 x 10-6 4 0,002 0,002 X
2 x 10 -4 3 x 10-4 3,4 x 10-5 Besarnya nilai X adalah:
Grafik yang menunjukkan tingkat reaksi (A) 3,65 (D) 56,80
terhadap O2 pada [NO] yang tetap adalah … (B) 14,20 (E) 85,20
r (C) 28,40
(A) (D) r

[O2] [O2]

BIMBEL TALENTA : [O
Rumah
2]
Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 138
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

Catatan :

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 139
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

KESETIMBANGAN KIMIA - 1 (D) jumlah molekul di ruas kiri = jumlah molekul


SUB DEFENISI di ruas kanan
TOPIK (E) laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri
PERGESERAN LETAK
KESETIMBANGAN 2. Pada reaksi kesetimbangan:
N2 (g) + O2 (g) 2 NO(g) ΔH= + 180 kJ
I. KESETIMBANGAN KIMIA Kesetimbangan akan bergeser ke kiri jika …
Reaksi dikatakan setimbang apabila laju reaksi (A) tekanan diperbesar
ke arah kanan sama dengan laju reaksi ke arah (B) volume diperbesar
kiri. (C) suhu diturunkan
(D) suhu dinaikkan
V1
A + B C + D (E) ditambah katalis
V2

Reaksi setimbang : V1 = V2 3. Proses pembuatan NH3 menurut proses Haber


Reaksi kesetimbangan bersifat dinamis dan berlangsung menurut reaksi kesetimbangan
reversible (bolak-balik) berikut:
Jenis Reaksi Setimbang N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g) ΔH= – 92 kJ
a. Kesetimbangan Homogen Hal yang harus dilakukan agar jumlah NH3
Suatu reaksi kesetimbangan dikatakan optimum adalah …
homogen jika pereaksi dan hasil reaksi (A) tekanan diperbesar
memiliki fasa yang sama, (B) [N2] dan [H2] dikurangi
Contoh reaksi kesetimbangan homogen: (C) ditambah katalis
N2(g) + 2O2(g) ⇄ 2NO2(g) (D) suhu dinaikkan
H2CO3(aq) ⇄ HCO3−(aq) + H3O+(aq) (E) volume diperbesar

b. Kesetimbangan Heterogen 4. Reaksi membentuk kesetimbangan dinamis jika


Suatu reaksi kesetimbangan dikatakan ....
heterogen jika pereaksi dan hasil reaksi (A) reaksi sudah berhenti
memiliki fasa yang berbeda. (B) reaksi ke arah produk lebih cepat
Contoh reaksi kesetimbangan homogen: (C) terjadi perubahan makroskopis
AgCl(s) ⇄ Ag+(aq)+Cl–(aq) (D) komponen yang masih ada hanya hasil
H2O2(aq) ⇄ H2O(ℓ )+ ½O2(g) reaksi
(E) laju reaksi ke arah hasil dan ke arah
CaCO3(s) ⇄ CaO(s) + CO2(g)
pereaksi sama dan tidak bergantung
waktu
II. PERGESERAN LETAK KESETIMBANGAN
Azas Le Chatelier :
5. Suatu reaksi dinyatakan berada dalam keadaan
“ Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan
kesetimbangan jika memenuhi sifat berikut,
suatu aksi, maka reaksi akan bergeser untuk
kecuali ....
menghilangkan pengaruh aksi tersebut”
(A) sifat-sifat makroskopik tidak berubah
(B) perubahan mikroskopik tidak bergantung
 Jika konsentrasi zat ditambah, waktu
kesetimbangan bergeser ke arah (C) konsentrasi pereaksi dan konsentrasi
berlawanan produk tetap selama suhu tidak berubah
 Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan (D) perubahan suhu sistem akan mengubah
bergeser ke arah endoterm nilai tetapan kesetimbangannya
 Jika volume diperbesar (tekanan (E) molekul-molekul dalam sistem
diperkecil), kesetimbangan bergeser ke kesetimbangan tidak berubah selama suhu
arah ∑ koefisien gas terbesar. tetap

SOAL PENGANTAR 6. Faktor-faktor yang tidak berpengaruh


1. Suatu reaksi dikatakan dalam keadaan terhadap kesetimbangan kimia adalah ....
setimbang apabila … (A) molaritas reaktan
(A) volume gas di ruas kiri = volume gas di ruas (B) volume ruang
kanan (C) tekanan ruang
(B) konsentrasi di ruas kiri = konsentrasi di ruas (D) molaritas katalis
kanan (E) suhu ruang
(C) massa zat di ruas kiri = massa zat di ruas
kanan

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 140
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

7. Di antara reaksi berikut yang merupakan CATATAN :


kesetimbangan heterogen adalah ....
(A) N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g)
(B) 2SO3(g) ⇄ 2SO2(g) + O2(g)
(C) CCl4( ℓ) ⇄ CCl4(g)
(D) 2NO(g) + O2 (g) ⇄ 2NO2(g)
(E) 2NO(g) ⇄ N2O4(g)

8. Dalam bejana 1 liter terdapat kesetimbangan:


X + Y ⇄ Z ΔH = –30 kkal
Reaksi akan bergeser ke arah pembentukan
Z, jika ....
(A) suhu dinaikan
(B) tekanan diperbesar
(C) jumlah X dikurangi
(D) molaritas Z ditambah
(E) volume diperbesar

9. Dalam reaksi kesetimbangan:


A2(g) + 2B2(g) ⇄ 2AB2 (g) + x kkal
Kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri
jika ....
(A) mengurangi hasil reaksi
(B) menaikkan tekanan dan suhu
(C) meningkatkan tekanan dan menurunkan
suhu
(D) mengurangi gas B2
(E) menambah gas A2 secara berlebih

10. Asam sulfat dengan proses kontak. Salah satu


tahap reaksi pembuatan SO3 memakai katalis
V2O5. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi
kesetimbangan dengan persamaan:
2 SO2 (g) + O2(g) ⇄ 2SO3(g) ΔH = – 188,2 kJ
Agar diperoleh hasil optimum, maka faktor
yang dapat diubah adalah ....
(A) menambah katalis
(B) menaikan suhu dan menurunkansuhu
(C) menurunkan tekanan dan suhu
(D) menaikan tekanan dan suhu
(E) memperbesar volume dan suhu

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 141
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

KESETIMBANGAN KIMIA - 2
SUB TETAPAN KESETIMBANGAN SOAL PENGANTAR
TOPIK 1. Dalam ruang 5 liter direaksikan 0,5 mol N2
DERAJAT DISOSIASI dengan 0,4 mol gas O2 menurut reaksi:
N2 (g) + O2 (g) ⇄ 2NO (g)
I. TETAPAN KESETIMBANGAN (K) Setelah tercapai keadaan setimbang terbentuk
K merupakan fungsi temperatur, jika suhu tetap 0,2 mol gas NO. Harga Kc adalah.....
maka harga K tetap (A) 1/2
(B) 1/3
□ Berdasarkan Konsentrasi (KC) (C) 1/4
Berlaku untuk zat
(D) 1/5
[C kanan] koefisien berfase gas (g) (E) 2/5
KC =
[C kiri] koefisien dan aqualid (aq)

Tetapan mol 2. Dalam suatu wadah gas N2O4 terdisosiasi 50%


Kesetimbangan C = M = V
menjadi gas NO2, sehingga campuran gas
menimbulkan tekanan total 6 atm. Harga Kp
□ Berdasarkan Tekanan (Kp) adalah....
[p kanan] koefisien Hanya berlaku
untuk zat berfase
(A) 1 (D) 16
Kp = (B) 2 (E) 20
[p kiri] koefisien gas (g)
(C) 8
mol gas
p = x P total
mol total
3. Pada reaksi kesetimbangan dari
CO + H2O ⇄ CO2 + H2 harga K = 0,80. Untuk
 Hubungan Kp dan Kc : menghasilkan 4 mol H2 per liter dari 6 mol H2O
per liter, jumlah gas CO yang ditambahkan
Kp = Kc (R·T)Δn
adalah…
(A) 20 mol/L
R = 0,082 (B) 16 mol/L
T = suhu mutlak (K) (C) 14 mol/L
Δn = Σkoef. Gas kanan – ΣKoef. Gas kiri (D) 12 mol/L
(E) 10 mol/L
Kp = Kc → Koef Gas kanan = Koef.Gas
kiri 4. Dalam suatu wadah tertutup, ammonium
klorida dipanaskan pada suhu 200oC dan
 Membandingkan harga K terjadi disosiasi: NH4Cl(s) ⇄ NH3(g) + HCl(g)
Jika pada suhu tersebut Kp = 4n2 (tekanan
1 dalam atm) maka tekanan total dalam wadah
 Jika reaksi dibalik, maka : K  (dalam atm) adalah …...
K1
(A) 4n (D) 2n
 Jika reaksi dikali n, maka : K  K 1 
n
(B) n (E) 2 n
 Jika reaksi dijumlahkan, harga-harga K (C) n2
dikalikan
𝑛
 Jika reaksi dibagi n , maka K= √𝐾 5. Jika tetapan kesetimbangan untuk reaksi
2X+ 2Y ⇄ 4Z adalah 0,04 maka tetapan
kesetimbangan untuk reaksi 2Z X + Y
adalah ….
II. DERAJAT DISOSIASI (α) (A) 0,2
Derajat disosiasi (α) menyatakan jumlah zat (B) 0,5
yang terurai menjadi zat lain yang lebih (C) 4
sederhana (D) 5
(E) 25
mol terurai
α = mol mula-mula

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 142
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

6. Jika natrium bikarbonat dipanaskan menurut


reaksi :
2NaHCO3(s) ⇄ Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g)
ternyata tekanan total pada kesetimbangan
adalah 3 atm. Harga Kp adalah .....
(A) 5 (D) 2,25
(B) 6,25 (E) 25
(C) 9

7. Diketahui reaksi kesetimbangan


2HI(g) ⇄ H2(g) + I2(g). Jika 0,1 mol gas HI
dimasukan ke dalam wadah sebesar satu liter
dan dipanaskan pada suhu 100oC terbentuk
0,02 mol gas I2. Pada keadaan setimbang
derajat disosiasinya sebesar..
(A) 0,1 (D) 0,5
(B) 0,2 (E) 0,6
(C) 0,4

8. Jika satu mol AB dalam 1 liter air terurai


sebanyak 40% menurut AB ⇄ A + B, maka
tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah
….
(A) 0,27 (D) 0,0009
(B) 0,09 (E) 0,00027
(C) 0,07

9. Diketahui grafik reaksi kesetimbangan sebagai


berikut:

0,6

0,4 B

0,1 C
0,0 A
0

Persamaan reaksi yang tepat untuk grafik


tersebut adalah…
(A) A + 3 B ⇌ 2 C
(B) 2 A + 3 B ⇌ 6 C
(C) A ⇌ 3 B + 3 C
(D) 2 A ⇌ B + 3 C
(E) A + 2 B ⇌ C

10. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi


PCl5(g) ⇄ PCl3(g) + Cl2(g) pada suhu 760 K
adalah 0,05. Jika konsentrasi awal PCl5 0,1
mol/L, maka pada keadaan setimbang PCl5
yang terurai adalah …..
(A) 12,5% (D) 33,3%
(B) 20,0% (E) 50,0%
(C) 25,0%

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 143
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

SOAL LATIHAN KIMIA


7. Diketahui reaksi – reaksi :
1. Pasangan senyawa dibawah ini yang a. C2H6 + Br2 à C2H5Br + HBr
merupakan golongan senyawa hidrokarbon b. C2H6 à C2H4 + H2
adalah … Kedua reaksi berturut – turut adalah :
(A) C2H6 dan C12H22O11 (A) Adisi dan substitusi
(B) CH4 dan C2H4 (B) Adisi dan eliminasi
(C) C2H4 dan C6H12O6 (C) Substitusi dan adisi
(D) CO2 dan H2O (D) Substitusi dan eliminasi
(E) CH4 dan CO2 (E) Eliminasi dan adisi

2. Diantara senyawa berikut : 8. Sesuai aturan markovnikov, jika senyawa :


1. C4H4 CH3 – CH – C = CH2
2. C5H12 l l
3. C6H12 CH3 CH3
4. C4H10 dengan HCl maka akan dihasilkan
5. C5H8 (A) 2,3 – dimetil – 2 – klorobutana
Yang merupakan satu homolog adalah … (B) 2 – kloro – 2,3 – dimetilbutana
(A) (1) dan (2) (D) (2) dan (4) (C) 2,3 – dimetil – 1- klorobutena
(B) (3) dan (4) (E) (1) dan (3) (D) 2,3 – metil – 2 – klorobutena
(C) (2) dan (5) (E) 2 – kloro – 2,3 – dimetil butena

3. Nama yang benar untuk senyawa berikut 9. Pembentukan HCl dari unsur – unsurnya
adalah … berjalan sesuai reaksi :
H2 + Cl2  2HCl H = - 80 kj
Maka untuk menghitung H dilakukan dengan
:
a. -80 = (2H – H + Cl – Cl) – (2H – Cl)
b. -80 = (H – H + Cl – Cl) – (2H – Cl)
c. -80 = (2H – Cl) – (H – H + Cl - Cl)
d. -80 = (2H – Cl + H – H) – (Cl – Cl)
1. 2,3 – dimetil butana e. -80 = (H – H + Cl – Cl) – (2H – Cl)
2. 2,4 – dimetil pertama
3. 4 – etil – 2 – metil butana 10. Diketahui energi pemutusan ikatan :
4. 4 etil – 2 – metil pentana N  N = 200 kj/mol
5. 2 – etil – 4 – metil pentana H – H = 100 kj/mol
N – H = X kj/mol
4. Nama IUPAC untuk senyawa alkana dengan Dan reaksi :
struktur
CH3CH2CH(CH3)CH(C2H5)CH2CH(CH3)2 N2 + 3H2  2NH3 H = -40 kj maka nilai X
adalah … adalah...
(A) 4 – etil – 3,5 – dimetil heptana (A) 100 kj/mol
(B) 3 – etil – 4,5 – dimetil heptana (B) 90 kj/mol
(C) 3 – etil – 2,5 – dimetil heptana (C) 80 kj/mol
(D) 4 – etil – 2,5 – dimetil heptana (D) 40 kj/mol
(E) 3,5 – dimetil – 4 – etil heptana (E) 30 kj/mol

5. Jumlah isomer C7H16 adalah … 11. Bila energi ikatan C = C = 612 kj/mol, H – H
(A) 10 = 242 kj/mol, C – H = 392 kj/mol dan reaksi
(B) 9 :
(C) 8 H2C = CH2 + H-H  CH3 – CH3 H = -
(D) 7 130 kj
(E) 6 Maka energi ikatan C – C adalah :
(A) 100 kj (D) 200 kj
6. Senyawa C5H10 dapat berupa : (B) 290 kj (E) 320 kj
1. 2 – metil – 1 – butena (C) 400 kj
2. metil siklobutana
3. 2 – metil – 2 – butena
4. 1,2 – dimetil siklopropana

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 144
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

12. Pada reaksi : 17. Reaksi disosiasi 0,1 mol PCl5 adalah PCl5 
2NH3  N2 + 3H2 H = +168 kJ PCl3 + Cl2 dalam ruang 1 L. Pada saat PCl5
Apabila 34 gram NH3 dibentuk dari N2 dan H2 terdissosiasi 25% maka besarnya laju reaksi
(Mr NH3 = 17) maka H … saat itu adalah ( k = 0,01 ) :
(A) +168 Kj (D) -168 kJ (A) 25 x 10-3 mol/L.det (D) 25 x 10-4
(B) -84 Kj (E) +84 kJ mol/L.det
(C) -336 kJ (B) 25 x 10-5 mol/L.det (E) 25 x 10-6
mol/L.det
13. Diketahui persamaan termokimia 2C2H2 + 5O2 (C) 75 x 10-5 mol/L.det
 4CO2 + 2H2O H = -2400 kJ
Pada pembakaran sempurna 5,6 L C2H2 (STP) 18. Pada reaksi 4NH3(g) + 3O2(g)  2N2(g) +
maka kalor akan : 6H2O(g), maka :
(D) Dilepaskan 600 kJ (1) Laju reaksi NH3(g) adalah 2 kali laju reaksi
(E) Diserap 600 kJ N2(g)
(F) Dibebaskan 300 kJ (2) Laju reaksi N2(g) = 2/3 laju reaksi O2(g)
(G) Diserap 300 kJ (3) Pertambahan mol H2O(g), 2 kali
(H) Energi sistem tetap pengurangan mol O2(g)
(4) Pengurangan mol NH3(g) seimbang sama
14. Perhatikan diagram siklus energi berikut : dengan pengurangan mol O2(g)

19. A + B → hasil
1. Konsentrasi awal A dinaikkan 2 kali, B
tetap, kecepatan reaksi dua kali lebih
besar
2. Bila konsentrasi awal A dan B masing-
masing dinaikkan dua kali, maka
kecepatan reaksi jadi delapan kali lebih
Dari diagram tersebut, harga x adalah : besar
(A) -197 kJ Persamaan kecepatan reaksinya adalah :
(B) +197 kJ (A) k(A) (D) k (A)2
(C) -1.383 kJ (B) k (A) (B) (E) k (A)2(B)2
(D) +1.383 kJ (C) k (A)(B) 2
(E) -1.970 kJ
20. Data hasil percobaan reaksi antara A dan B,
15. Diketahui reaksi : pada toC ;
C6H12O6 + 6CO2  6CO2 + 6H2O H = - Percobaan A B V
2820 kJ 1 0,1 M 0,1 M 0,001
C2H5OH + 3O2  2CO2 + 3H2O H = - 2 0,2 M 0,1 M 0,002
1380 kJ 3 0,1 M 0,3 M 0,001
Maka H reaksi fermentasi glukosa : Tentukan rumus kecepatan reaksinya ?
C6H12O6  2C2H5OH + 2CO2 adalah : (A) V = k.A.B3 (D) V = k.A.B2
(A) -60 kJ (B) V = k.A.B (E) V = k.A
(B) +60 kJ (C) V = k.B
(C) -1.440 kj
(D) +1.440 kJ
(E) -2.280 kJ

16. Jika direaksikan 250 ml; 0,01 mol KOH


dengan 250 ml; 0,01 mol HBr menghasilkan
KBr dan H2O, maka besarnya laju reaksi pada
saat KBr dihasilkan 0,005 mol adalah (k
= 0,1 ) :
(A) 10-1 M/detik
(B) 10-2 M/detik
(C) 10-3 M/detik
(D) 10-4 M/detik
(E) 10-5 M/detik

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 145
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

KUNCI JAWABAN SOAL LATIHAN KIMIA

KIMIA – 1 : HIDROKARBON – 1 KIMIA – 5 : HIDROKARBON – 5


1. D 1. D
2. B 2. B
3. A 3. D
4. A 4. B
5. E 5. C
6. D 6. B
7. C 7. A
8. B 8. C
9. D 9. D
10. C 10. B

KIMIA – 2 : HIDROKARBON – 2 KIMIA – 6 : MINYAK BUMI


1. C 1. E
2. D 2. A
3. C 3. B
4. E 4. E
5. A 5. C
6. D 6. C
7. A 7. B
8. B 8. C
9. A 9. E
10. B 10. D
11. B
KIMIA – 3 : HIDROKARBON – 3 12. C
1. A 13. D
2. B 14. B
3. D 15. E
4. D
5. B KIMIA – 7 : TERMOKIMIA – 1
6. C 1. E
7. C 2. C
8. D 3. D
9. D 4. E
10. B 5. B
6. D
KIMIA – 4 : HIDROKARBON – 4 7. E
1. D 8. C
2. C 9. C
3. A 10. E
4. C
5. A KIMIA – 8 : TERMOKIMIA – 2
6. E 1. D
7. A 2. E
8. A 3. D
9. E 4. B
10. C 5. A
6. E
7. D
8. C
9. C
10. D

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 146
MODUL BELAJAR REGULER – SEMESTER GANJIL 2023/2024 – KURIKULUM 2013 KIMIA

KIMIA – 9 : TERMOKIMIA – 3 KIMIA – 14 : KESETIMBANGAN KIMIA – 1


1. A 1. E
2. A 2. C
3. E 3. A
4. D 4. E
5. C 5. D
6. D 6. C
7. E 7. C
8. C 8. B
9. D 9. D
10. C 10. B

KIMIA – 10 : TERMOKIMIA - 4 KIMIA – 15 : KESETIMBANGAN KIMIA - 2


1. A 1. B
2. B 2. C
3. A 3. C
4. A 4. –
5. E 5. D
6. C 6. D
7. A 7. C
8. B 8. A
9. B 9. A
10. A 10. E

KIMIA – 11 : TERMOKIMIA – 5 KIMIA – 16 : SOAL LATIHAN – 1


1. C 1. B
2. B 2. D
3. A 3. B
4. C 4. E
5. B 5. B
6. E 6. E
7. C 7. D
8. B 8. A
9. B 9. B
10. B 10. B
11. D
KIMIA – 12 : LAJU REAKSI - 1 12. A
1. B 13. C
2. E 14. B
3. C 15. A
4. D 16. C
5. C 17. B
6. A 18. A
7. B 19. B
8. B 20. E
9. B
10. A

KIMIA – 13 : LAJU REAKSI – 2


1. C
2. B
3. C
4. E
5. D
6. B
7. C
8. B
9. C
10. D

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia KELAS : 11 IPA | Hal. 147

You might also like