You are on page 1of 40

Lampiran 1

ASUHAN KEPERAWATAN PENGELOLAAN KONSTIPASI

PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

DI DESA KARANGDUREN, SOKARAJA, BANYUMAS

Disusun guna memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir Pada Program Studi D
III Keperawatan Purwokerto

Alya Putri Anggraeni

NIM.P1337420218081

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2021
ASUHAN KEPERAWATAN PENGELOLAAN KONSTIPASI

PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

DI DESA KARANGDUREN, SOKARAJA, BANYUMAS

Nama Mahasiswa : Alya Putri Anggraeni

Tempat : Desa Karangduren Rt 04/01, Sokaraja, Banyumas

Tanggal Pengkajian : 7 April 2021

A. Pengkajian
a. Identitas pasien dan penanggung jawab
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Banyumas, 25 Oktober 1989
Umur : 32 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Karangduren Rt 03 / 01, Sokaraja, Banyumas
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia

2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. W
Umur : 34 Tahun
Alamat : Karangduren Rt 03 / 01, Sokaraja, Banyumas
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Hub. dengan klien : Suami
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan kesulitan dan tidak rutin BAB, BAB 2 hari sekali dengan
konsistensi padat dan berwarna kuning kecoklatan.

2. Keluhan Tambahan
Pasien mengatakan badannya lemas, tidak nafsu makan, dan sering muntah ketika
makan atau minum akhir – akhir ini.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien mengatakan kehamilan saat ini adalah kehamilan kedua G2P1A0 dengan
usia kehamilan 33 minggu. Pasien mengatakan akhir – akhir ini BAB tidak rutin dan
sering mual dan muntak ketika makan atau minum.

4. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes, penyakit
jantung ataupun yang lain. Pasien sebelumnya belum pernah dirawat di rumah sakit,
namun ketika melahirkan anak pertamanya pasien dirawat di RSUD Banyumas karena
SC, pasien sebelumnya belum pernah mengalami kesulitan BAB, tetapi karena pada
kehamilan saat ini pasien kurang nafsu makan dan kebutuhan serat kurang sehingga
pasien mengalami konstipasi.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit
keturunan maupun penyakit menular.

6. Riwayat Menstruasi
Pasien mengatakan mengalami mentruasi pertama pada usia 12 tahun, lama
menstruasi biasanya 1 minggu, dan siklus mentruasi teratur yaitu 1 bulan sekali,
selama mentruasi biasanya mengalami nyeri perut, tidak ada permasalahan yang
dialami dalam hubungan seksual. Saat ini pasien sedang hamil anak kedua, dengan
hari pertama haid terakhir (HPHT) 24 Agustus 2020 dan hari perkiraan lahir (HPL)
tanggal 31 Mei 2021, sebelum hamil anak kedua pasien menggunakan KB suntik.

7. Riwayat Perkawinan
Pasien mengatakan menikah 1 kali pada usia 24 tahun pada tahun 2013 dan sudah
menikah hampir 8 tahun. Pasien memiliki 1 anak laki – laki yang saat ini berusia 6,5
tahun, dan saat ini pasien hamil anak kedua dengan usia kehamilan 33 minggu.

8. Riwayat Obstetri
Yang lalu :
Pasien mengatakan hamil pertama pada usia 25 tahun, selama kehamilan anak pertama
pasien tidak mengalami masalah. Lahir di RSUD Banyumas dengan SC
Sekarang :
Pasien hamil G2P1A0 dengan umur kehamilan 33 minggu, tinggi fundus uteri 26 cm
letak janin kepala sudah masuk PAP, denyut jantung janin 140x/menit.

c. Pola Fungsional Gordon


1. Pola persepsi kesehatan
Pasien mengatakan bahwa kesehatan itu penting dan harus dijaga, dan ketika ada
anggota keluarganya yang sakit biasanya dibawa ke bidan untuk berobat. Pasien juga
rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan.

2. Pola nutrisi dan metabolic


Pasien mengatakan sebelum hamil makan 2-3 kali sehari dengan lauk dan sayuran,
dan biasanya juga dilengkapi dengan buah. Saat awal hingga pertengahan kehamilan,
nafsu makan pasien meningkat 2-3 kali sehari namun porsi lebih banyak. Pasien
minum 4-6 gelas perhari. Pasien mengatakan tidak ada pantangan makanan yang harus
dihindari, namun memasuki trimester III nafsu makan pasien menurun dan pasien
sering mual dan muntah ketika makan ataupun minum.
3. Pola eliminasi
Sebelum kehamilan, pasien mengatakan BAB 2 kali sehari dengan konsistensi agak
lembek dan BAK 4-5 kali sehari dengan konsistensi warna jernih. Pada saat kehamilan
awal, pola eliminasi pasien masih sama, namun kelika memasuki trimester III pola
eliminasi pasien berubah, BAB 2 hari sekali dengan konsistensi padat dan berwarna
kuning kecoklatan, sedangkan BAK 2-3 kali sehari dengan konsistensi warna agak
kuning.

4. Pola aktivitas dan latihan


Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas sendiri tanpa bantuan orang lain,
namun saat ini tubuh pasien terasa lemas untuk melakukan aktivitas, sehingga lebih
seting di kamar. Pasien biasanya rutin untuk mengikuti senam hamil yang biasa
dilakukan di Balai Desa, namun akhir – akhir ini belum bias mengikuti kegiatan
tersebut.

5. Pola istirahat dan tidur


Pasien mengatakan sebelum hamil dapat tidur 7-8 jam perhari dengan nyenyak,
namun akhir – akhir ini pasien tidur 6-7 jam perhari namun terkadang terbangun.

6. Pola kognitif dan persepsi


Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan atau masalah dengan panca
inderanya. Pasien mengatakan sedikit tahu tentang penyebab atau masalah yang saat
ini dialaminya, namun masih belum bias menemukan cara untuk mengatasinya, karena
pasien sering mual dan muntah ketika makan.

7. Pola reproduksi dan seksualitas


Pasien mengatakan tidak ada masalah pada sistem reproduksi dan seksualitas.
Pasien menrupakan seorang istri dan ibu, pasien memiliki satu orang anak laki – laki
yang saat ini berusia 6,5 tahun
8. Pola konsep diri
Pasien mengatakan saat ini sedang hamil anak kedua dan tidak mengalami gangguan
citra tubuh karena hamil. Pasien juga kooperatif ketika diberikan pertanyaan.

9. Pola peran dan hubungan


Pasien mengatakan hubungan dengan tetangga dan anggota keluarga yang lain
baik. Pasien juga mengatakan saat ini berperan sebagai seorang istri sekaligus seorang
ibu.

10. Pola mekanisme koping


Pasien mengatakn jika mengalami masalah selalu diceritakan dan didiskusikan
dengan suaminya.

11. Pola keyakinan dan nilai


Pasien beragama islam, dan pasien juga mengatakan selalu melakukan ibadah
seperti biasanya walaupun sedang hamil.

d. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. GCS : E4M6V5
4. TTV : TD : 110/70 mmHg
N : 88x/menit
S : 36,4 oC
RR : 22x/menit

5. Pemeriksaan head to toe


a) Kepala
Bentuk kepala mesochepla, tidak terdapat massa abnormal, rambut panjang,
sedikit bergelombang, dan bersih.
b) Mata
Bentuk simetris, reflek cahaya baik, konjungtiva tidak anemis, fungsi
penglihatan baik, dan tidak menggunakan alat bantu.
c) Hidung
Bentuk simetris, bersih, tidak ada secret, dan tidak ada polip.
d) Telinga
Bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu, pendengaran baik, dan bersih.
e) Mulut
Mulut bersih, tidak ada gigi berlubang, kemampuan dalam berbicara baik, dan
lidah bersih.
f) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
g) Dada
- Paru – paru

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, irama pernafasan normal, tidak


ada suara nafas tambahan

Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri

Perkusi : Bunyi paru sonor

Auskultasi : tidak ada bunyi atau suara tambahan

- Jantung
Inspeksi : Bentuk dada simetris
Perkusi : Bunyi jantung regular
Auskultasi : tidak ada suara tambahan seperti murmur
h) Payudara
Inspeksi : Bentuk simetris, aerola bersih berwarna kecoklatan.
Palpasi : Putting menonjol, dan tidak ada benjolan disekitar payudara.
i) Abdomen
Inspeksi : Terlihat bekas luka operasi
1. Leopold I :TFU 26 cm, teraba lunak dan tidak ada lentingan
2. Leopold II : bagian kanan perut teraba keras seperti papan (punggung
janin) pergerakan janin aktiv
3. Leopold III : bagian bawah perut teraba bulat keras (kepala janin)
4. Leopold IV : kepala sudah masuk PAP
Perkusi : Bunyi timpani
Auskultasi : DJJ 140x/menit
j) Punggung
Tidak terdapat luka, dan tidak ada nyeri tekan
k) Genetalia
Bersih dan tidak terdapat perdarahan
l) Integument
Turgor kulit cukup, akral hangat, warna kulit sawo matang
m) Ekstremitas
- Atas
Fungsi gerak baik, anggota gerak lengkap, kekuatan otot baik.
- Bawah
Fungsi gerak baik, anggota gerak lengkap, kekuatan otot baik, dan reflek
patella normal
e. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan hemoglobin dilakukan pada tanggal 15 Februari 2021 didapatkan
hasil HB yaitu 12,3 g/dL.
2) Pemeriksaan USG dilakukan di RSUD Banyumas pada tanggal 28 Februari 2021

f. Terapi

No Nama Obat Dosis Aturan Pakai


1. Suplemen zat besi 250 mg 1x1
2. Vitamin C 500 mg 1x1
g. Persiapan persalinan
Persiapan Sudah Belum
Senam hamil ✓
Rencana tempat melahirkan ✓
Perlengkapan kebutuhan bayi ✓
Kesiapan mental ibu dan keluarga ✓

B. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS : Kehamilan Konstipasi (00011)
- Pasien mengatakan kesulitan
dan tidak rutin BAB, BAB 2
hari sekali dengan konsistensi
padat dan berwarna kuning
kecoklatan.
- Pasien mengatakan badannya
lemas, tidak nafsu makan, dan
sering muntah ketika makan
atau minum akhir – akhir ini dan
pasien juga mengkonsumsi
tablet penambah darah satu kali
sehari

DO :
Pasien tampak lemas, lesu dan saat
ini pasien mengkonsumsi suplemen
zat besi dan vitamin C.
TD : 110/70 mmHg
N : 88x/menit
S : 36,4 oC
RR : 22x/menit
TB : 153 cm
BB saat hamil : 68 kg

C. Diagnosa Keperawatan
Konstipasi (00011) berhubungan dengan kehamilan

D. Intervensi
No Diagnosa Keperawatan NIC
1. Konstipasi (00011) berhubungan dengan Latihan Saluran Cerna
kehamilan. (0440)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Intruksikan kepada pasien
3 kali kunjungan diharapkan konstipasi dapat tentang makanan yang
teratasi, dengan kriteria hasil : mengandung serat tinggi
Eliminasi Usus (0501) 2. Sediakan makanan yang
No Indikator Skala mengandung serat tinggi
Awal Tujuan atau yang telah
1. Pola Eliminasi 3 5 diidentifikasikan untuk
2. Kemudahan BAB 3 5 dapat membantu BAB
3. Pengeluaran feses 3 5 pada pasien
tanpa bantuan 3. Pastikan pemberian asupan
cairan yang cukup
Keterangan : 4. Pastikan adanya aktivitas
1 : Sangat terganggu fisik yang memadai
2 : Banyak terganggu 5. Tentukan status BAB secara
3 : Cukup terganggu teratur
4 : Sedikit terganggu 6. Intruksikan pasien /
5 : Tidak terganggu keluarga mengenai prinsip-
prinsip latihan saluran
cerna

Manajemen konstipasi (0450)


1. Monitor tanda dan gejala
pada konstipasi
2. Monitor (hasil produksi)
pergerakan usus (feses)
yang meliputi frekuensi,
konsistensi, bentuk, dan
volume, warna, dengan cara
yang tepat
3. Monitor bising usus
4. Identifikasi faktor (misalnya
pengobatan, tirah baring,
dan diet) yang dapat
menyebabkan atau
berkontribusi terjadinya
konstipasi
5. Instruksikan pada pasien
atau keluarga untuk
melakukan diet tinggi serat
dengan cara yang tepat
6. Instruksikan pasien /
keluarga mengenai hubungan
antara diet, latihan dan
asupan cairan terhadap
kejadian konstipasi
7. Ajarkan pasien / keluarga
mengenai proses pencernaan
normal
E. Implementasi
No Hari / Implementasi Respon Paraf
Tanggal Waktu Pasien
1. Sabtu, 27 1. Membina hubungan 09.30 Ny. E mengenal penulis dan
Maret saling percaya dengan WIB mengerti maksud tujuan
Alya
2021 Ny. E dan keluarga kedatangan penulis.
dengan cara
memperkenalkan diri,
menjelaskan maksud
dan tujuan kedatangan.

2. Melakukan 09.45 Ny. E menyetujui menjadi


penandatanganan WIB responden dan
informed concent menandatangani informed Alya
menjadi responden concent
penulis.

3. Melakukan pengkajian 10.00 Ny. E menceritakan kondisi


terhadap Ny. E WIB yang dialami sekarang
meliputi biodata Alya
pasien, riwayat
kesehatan, kehamilan,
dan pemeriksaan fisik
4. Mengkaji keadaan 10.15 Keadaan umum pasien baik
umum pasien. WIB
Alya

5. Mengkaji keluhan 10.30 Ny. E mengatakan kesulitan


yang dirasakan oleh WIB dan tidak rutin BAB, mual
pasien. dan muntah. Alya

TD : 110/70 mmHg
6. Mengukur vital sign 10.45 N : 88x/menit
dan keluhan tambahan WIB S : 36,4 oC
Alya
selama kehamilan. RR : 22x/menit

7. Melakukan 11.00 Pasien mengatakan saat


pemeriksaan WIB ini kehamilannya
kehamilan berumur 33 minggu, Alya
TFU 26 cm, dan DJJ
140x/menit
1. Leopold I :TFU 26 cm,
teraba lunak dan tidak
ada lentingan
2. Leopold II : bagian
kanan perut teraba keras
seperti papan
(punggung janin)
pergerakan janin aktiv
3. Leopold III : bagian
bawah perut teraba
bulat keras (kepala
janin)
4. Leopold IV : kepala
sudah masuk PAP

8. Melakukan pengkajian
11.30 Ny. E mengatakan kurang
tentang pola makan
WIB nafsu makan, setiap kali
atau status nutrisi pada
makan mual dan muntah
pasien. Alya
sehingga badan terasa lemas.
9. Mengkaji pengetahuan 12.00 Ny. E mengatakan kurang
pasien tentang WIB paham tentang kondisi yang
Alya
konstipasi. dialaminya sekarang yaitu
kesulitan dan BAB tidak
lancar.

10. Melakukan kontrak 12.15 Ny. E menyetujui untuk


waktu selanjutnya WIB dilakukan pertemuan
untuk dilakukan selanjutnya Alya
penyuluhan tentang
konstipasi dan
kebutuhan nutrisi pada
ibu hamil.
Minggu, 1. Mengkaji keluhan 10.00 Ny. E mengatakan badan
28 Maret yang dialami oleh WIB masih terasa sedikit lemas,
Alya
2021 pasien. pola makan sudah lebih baik

2. Memonitor status 10.30 Ny. E mengatakan BAB


BAB pada pasien dan WIB sudah lebih baik dan akan
menganjurkan pasien makan dalam porsi sedikit Alya
untuk makan sedikit tapi sering.
tetapi sering.

3. Memonitor pola 11.00 Ny. E mengatakan mual dan


makan dan WIB muntah sudah berkurang
memotivasi untuk dank klien mengatakan hari Alya
minum 8-10 gelas air ini sudah minum 4 gelas air
putih putih
4. Memberikan 11.30 Ny. E memperhatikan dan
penjelasan tentang WIB mengerti tentang apa yang
Alya
kebutuhan nutrisi pada dijelaskan
ibu hamil dan
menganjurkan untuk
mengkonsumsi
makanan berserat
tinggi

5. Memberikan 12.00 Ny. E memperhatikan dan


penyuluhan tentang WIB memahami tentang apa yang Alya
konstipasi yang terdiri disampaikan.
dari definisi
konstipasi, penyebab
konstipasi pada ibu
hamil trimester III,
tanda dan gejala
konstipasi,
komplikasi, dan cara
mengatasi konstipasi
pada ibu hamil.

6. Melakukan kontrak
12.15 Ny. E menyetujui untuk
waktu untuk hari
WIB dilakukan pertemuan
selanjutnya dan. Alya
selanjutnya

Senin, 29 1. Menganjurkan 09.00 Ny. E mengerti tentang apa


Maret pasien untuk WIB yang disampaikan dan akan
Alya
2021 melakukan melakukannya
olahraga ringan
secara rutin,
misalnya jalan –
jalan pagi.

2. Mengukur tanda – 09.30 TD : 120/80 mmHg


tanda vital pasien. WIB N : 85x/menit
Alya
S : 36,3 oC
RR : 23x/menit
3. Memonitor satus 10.00 Ny. E mengatakan nafsu
nutrisi dan status WIB makan dan minum baik, BAB
BAB pasien dan lancar, badan tidak lemas dan Alya
mengidentifikasi dan tidak ada alergi ataupun
adanya alergi pada pantangan pada makanan.
jenis makanan
4. Menajarkan pasien 10.30 Pasien mengatakan lebih
untuk membuat jus WIB menyukai buah jambu merah
jambu biji merah daripada buah yang lain dan Alya
akan membuat jus jambu biji
merah

5. Memonitor mual 11.00 Ny. E mengatakan sudah


dan muntah WIB tidak muntah, tetapi
Alya
terkadang masih merasa
mual.
6. Mengkaji keluhan 11.30 Ny. E mengatakan keluhan
yang masih WIB yang saat ini masih dirasakan Alya
dirasakan yaitu mual, tetapi sudah lebih
baik dari sebelumnya.

7. Mengevaluasi
12.00 Ny. E mengatakan sudah
tindakan selama 3
WIB paham tentang konstipasi,
kali kunjungan dan Alya
keluhan mual, muntah,
memonitor kurang nafsu makan, dan
keluhan yang status BAB sudah lebih baik.
dirasakan.

8. Melakukan 12.10 Ny. E merasa senang karena


terminasi kepada WIB mendapatkan pengetahuan
Alya
Ny. E. baru.

9. Mengucapkan
12.25 Ny. E dan keluarga
terimakasih atas
WIB mengatakan akan
bantuannya selama
menerapkan ilmu yang sudah Alya
proses pengelolaan
dianjurkan.
keperawatan dan
mengakhiri proses
Berpamitan kepada Ny. E
asuhan dan keluarga
keperawatan
dengan berpamitan
kepada Ny. E dan
keluarga
F. Evaluasi

Hari 1 Hari 2 Hari 3


S: S: S:
- Pasien mengatakan kesulitan dan - Pasien mengatakan kesulitan dan - Pasien mengatakan BAB sehari 1
tidak rutin BAB, BAB 2 hari sekali tidak rutin BAB, BAB 2 hari sekali kali, konsistensi padat lembek
- dengan konsistensi padat dan - dengan konsistensi padat dan berwarna coklat kekuningan, nafsu
berwarna kuning kecoklatan. berwarna kuning kecoklatan. makan baik, mual sudah berkurang,
- Pasien mengatakan badannya - Pasien mengatakan badannya muntah lagi, dan tidak perlu
lemas, tidak nafsu makan, dan lemas, tidak nafsu makan, dan mengejan terlalu keras ketika BAB.
sering muntah ketika makan atau sering muntah ketika makan atau
minum akhir – akhir ini dan pasien minum akhir – akhir ini dan pasien O : Pasien tampak lebih bugar, tidak
juga mengkonsumsi tablet juga mengkonsumsi tablet lemas dan lesu lagi.
penambah darah satu kali sehari. penambah darah satu kali sehari. TD : 120/80 mmHg
N : 86x/menit
O : Pasien tampak lemas, lesu dan O : Pasien tampak lemas, lesu dan S : 36,5 oC
berjalan dengan pelan. berjalan dengan pelan. RR : 24x/menit

A : Masalah konstipasi berhubungan A : Masalah konstipasi berhubungan A : Masalah konstipasi berhubungan


dengan kehamilan belum teratasi, dengan kehamilan teratasi sebagian, dengan kehamilan teratasi sebagian,
dengan kriteria hasil : dengan kriteria hasil : dengan kriteria hasil :
Eliminasi Usus (0503) Eliminasi Usus (0503) Eliminasi Usus (0503)
Indikator Skala Skala Skala Indikator Skala Skala Skala Indikator Skala Skala Skala
awal tujuan hasil awal tujuan hasil awal Tujuan hasil
Pola 3 5 3 Pola 3 5 4 Pola 3 5 4
Eliminasi Eliminasi Eliminasi
Kemudahan 3 5 3 Kemudahan 3 5 4 Kemudahan 3 5 4
BAB BAB BAB
Pengeluaran 3 5 3 Pengeluaran 3 5 4 Pengeluaran 3 5 5
feses tanpa feses tanpa feses tanpa
bantuan bantuan bantuan

Keterangan : Keterangan : Keterangan :


1 : Sangat terganggu 1 : Sangat terganggu 1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu 2 : Banyak terganggu 2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu 3 : Cukup terganggu 3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu 4 : Sedikit terganggu 4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu 5 : Tidak terganggu 5 : Tidak terganggu

P : Lanjutkan intervensi P : Lanjutkan intervensi P : Lanjutkan intervensi


- Memonitor status BAB pasien - Memonitor status BAB pasien - Mengajarkan kepada pasien untuk
- Memonitor mual dan muntah selalu memonitor status BAB dan
kebutuhan nutrisinya.
- Menginstruksikan untuk - Menganjurkan pasien untuk
menakukan olahraga ringan seperti melakukan olahraga ringan secara
jalan – jalan pagi rutin seperti jalan pagi.
- Memonitor intake dan output cairan - Menginstruksikan untuk menakukan
- Menginstruksikan untuk selalu olahraga ringan seperti jalan – jalan
mengkonsumsi buah dan sayur pagi
Lampiran 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


KONSTIPASI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Disusun oleh :

Alya Putri Anggraeni

P1337420218081

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Konstipasi pada ibu hamil trimester III


Sasaran : Ny. E
Tempat : Desa Karangduren Rt 03/01, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas
Waktu : 1 x 20 menit
Tanggal : Sabtu, 27 Maret 2021
Penyuluh : Alya Putri Anggraeni

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu kejadian fisiologis yang harus disadari oleh semua
wanita hamil. Selama masa kehamilan, tubuh wanita akan terjadi banyak perubahan.
Perubahan yang terjadi diantaranya yaitu perubahan fisik, perubahan mood, maupun
hormonal. Pada perubahan yang terjadi tentunya dapat menimbulkan berbagai macam
keluhan dan masalah yang terjadi pada kehamilan trimester III yaitu konstipasi
(Sulistiyowati, 2016).
Konstipasi merupakan suatu kondisi yang sering kita jumpai di masyarakat, pada
kasus konstipasi pasti selalu berhubungan dengan kondisi kekurangan serat, kurangnya
cairan yang diserap oleh tubuh, dan juga bisa terjadi karena kurang aktivitas fisik. Selain
itu, konstipasi juga bisa terjadi karena pengaruh obat – obatan, ataupun karena depresi.
Penderita konstipasi biasanya mengeluhkan kesulitan untuk BAB karena keadaan tinja
yang terlalu keras, ketidakmampuan proses defekasi, terkadang membuat penderita
menjadi cemas, dan dapat mengganggu aktivitas (Sembiring, 2015).
Secara patofisiologis, konstipasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu terjadi karena
kelainan secara struktural yang disebabkan oleh kadar tinja ataupun fungsional yang
disebabkan oleh gangguan motilitas kolon. Konstipasi juga dapat dialami oleh wanita
hamil, jenis konstipasi yang dialami oleh wanita hamil termasuk konstipasi fungsional,
karena disebabkan oleh faktor hormonal dan juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan janin
ataupun karena kurangnya aktivitas fisik dan pada wanita hamil diperkirakan antara 11-
38% pernah mengalami kasus konstipasi (Sembiring, 2015).
Pada wanita hamil mempunyai potensi yang cukup besar untuk mengalami
gangguan pada sistem pencernaan terutama konstipasi, karena peningkatan produksi
progesteron selama masa kehamilan, dan progesteron yang meningkat dapat merangsang
otot – otot untuk memberikan tempat untuk janin sehingga mengenai usus dan dapat
menurunkan motilitas pada usus yang dapat menyebabkan terjadinya konstipasi (Rokhani,
2017).
Batasan karakteristik yang terjadi pada ibu hamil trimester 3 yang mengalami
konstipasi antara lain perubahan pada pola defekasi, penurunan volume feses, feses keras
dan berbentuk, nyeri pada saat defekasi, sering flatus, mengejan pada saat defekasi, muntah
(NANDA,2018).

B. Tujuan Intruksional
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan, diharapkan klien mampu
memahami dan menjelaskan konstipasi yang terjadi pada ibu hamil trimester III.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang konstipasi pada ibu hamil
trimester III, diharapkan ibu dapat mengetahui tentang :
a. Pengertian konstipasi pada kehamilan trimester III
b. Tanda dan gejala pada ibu hamil trimester III dengan konstipasi
c. Penyebab konstipasi pada kehamilan trimester III
d. Komplikasi konstipasi pada ibu hamil trimester III
e. Cara mengatasi konstipasi pada ibu hamil trimester III

C. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan responden
1. 3 menit Pembukaan :
- Memberi salam Menjawab salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan Mendengarkan
- Memberikan apersepsi Menyimak
2. 10 menit Inti : Menyimak
Menjelaskan materi penyuluhan secara Memperhatikan
berurutan dan teratur. Menjawab pertanyaan
Materi : Dapat memahami materi
a. Pengertian konstipasi pada
kehamilan trimester III
b. Tanda dan gejala pada ibu hamil
trimester III dengan konstipasi
c. Penyebab konstipasi pada kehamilan
trimester III
d. Komplikasi pada konstipasi
e. Cara mengatasi konstipasi pada ibu
hamil trimester III
3. 3 menit Evaluasi Menjawab dengan benar
- Formatif
4. 3 menit Kesimpulan Mendengarkan
- Menyimpulkan materi yang telah Memperhatikan
disampaikan
5. 1 menit Penutup Mendengarkan
➢ Mengucapkan terima kasih Menjawab salam
➢ Menyampaikan maaf
- Memberi salam

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
F. Materi (terlampir)
G. Evaluasi
Evaluasi yang akan dilakukan yaitu :
1. Evaluasi Struktur
a. Pemberitahuan kepada sasaran bahwa akan dilakukan penyuluhan kesehatan
tentang konstipasi pada ibu hamil trimester III
b. Materi dan media penyuluhan kesehatan tersedia
c. Tempat penyuluhan kesehatan di rumah Ny. E
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b. Sasaran mengikuti kegiatah penyuluhan kesehatan sampai selesai
c. Sasaran aktif bertanya
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan ibu
mampu :
a. Menjelaskan pengertian konstipasi pada ibu hamil trimester III
b. Menjelaskan tanda dan gejala dari konstipasi pada ibu hamil trimester III
c. Menjelaskan penyebab dari konstipasi pada ibu hamil trimester III
d. Menjelaskan komplikasi yang terjadi dari konstipasi pada ibu hamil trimester III
e. Menjelaskan cara mengatasi konstipasi yang terjadi pada ibu hamil trimester III

H. Daftar Pustaka

Sulistiyowati, Y. D. (2016). Upaya penanganan konstipasi pada ibu hamil trimester III di
Puskesmas Grogol Sukoharjo, KTI dipublikasikan (online).
(https://auth.ums.ac.id/cas/loginservis. diakses tanggal 10 November 2020)

Sembiring, L. P. (2015). Konstipasi pada Kehamilan. Jurnal Ilmiah, 7-10. Riau :


Universitas Riau.
Dewi Hartinaha, S. K dan Rokhani, S. (2019). Hubungan Pola Aktivitas Fisik Dengan
Konstipasi Pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Ilmu Keperawatan dan
Kebidanan, 10 No.2, 350-357.

Herdman, T. H dan Kamitsuru, S. (2018). NANDA. Herdman dan Kamitsuru, 2018-2020


edisi 10. Jakarta: EGC.
MATERI KONSTIPASI PADA IBU HAMIL

A. Pengertian
Menurut sulistyowati (2016) konstipasi merupakan suatu kondisi ketika individu
mengalami perubahan pola defekasi normal yang biasanya ditandai dengan menurunnya
frekuensi buang air besar, bentuk feses menjadi keras dan kesulitan dalam proses
defekasi.
Konstipasi merupakan suatu keadaan adanya kesukaran atau tidak dapat Buang Air
Besar (BAB), feses tinja yang keras, rasa buang air besar tidak tuntas atau jarang buang
air besar, selain itu juga sekitar 11 – 38% ibu hamil mengalami konstipasi terutama pada
awal kehamila dan trimester ketiga (Mualimah dan Mataroh, 2019).

B. Tanda dan gejala


Menurut Puji (2017) tanda dan gejala konstipasi pada ibu hamil antara lain :
1. Jarang buang air besar (kurang dari 3 kali seminggu)
2. Kesulitan buang air besar sehingga membuat mengejan lebih keras
3. Feses yang keluar kering dan padat
4. Perut kembung, mulas, terasa penuh, dan tidak nyaman
5. Merasa masih ada feses yang menumpuk didalam rectum tetapi sulit dikeluarkan
6. Merasa adanya sumbatan didalam rektum yang seolah olah menghalangikelancaran
buang air besar

C. Penyebab
Menurut Puji (2017) konstipasi yang dialami oleh ibu hamil disebabkan oleh gaya
hidup, hormone ataupun perubahan fisik saat hamil. Berikut ini merupakan penyebab
dari konstipasi pada ibu hamil :
1. Perubahan hormon
Pada saat hamil, hormone progesteron didalam tubuh akan mengalami perubahan.
Naiknya kadar progesteron menyebabkan otot disekitar usus berelaksasi. Hal ini
mengakibatkan pergerakan pada usus menjadi lebih lambat dan menyebabkan
konstipasi (susah BAB) pada saat hamil.
2. Rahim yang semakin besar
Rahim pada ibu hamil seiring bertambahnya waktu akan semakin membesar
mengikuti perkembangan dari janin. Hal ini juga dapat menyebabkan konstipasi atau
sembelit pada saat hamil karena rahim memberikan tekanan pada usus serta rectum
dan dapat mengganggu proses pengeluaran sisa makanan.

3. Gaya hidup yang buruk


Gaya hidup yang buruk adalah salah satu penyebab dari konstipasi. Ibu hamil yang
kurang mengkonsumsi makanan berserat, jarang berolahraga, kurang minum, dan
sering menahan BAB dapat beresiko mengalami konstipasi.

4. Penggunaan suplemen tertentu


Pada ibu hamil lebih banyak membutuhkan nutrisi untuk mendukung perkembangan
dari janin. Biasanya tenaga kesehatan akan meresepkan suplemen yang tidak dapat
diserap baik oleh tubuh dan dapat menyebabkan konstipasi pada saat hamil.

D. Komplikasi pada konstipasi


Menurut Widyasari (2017) komplikasi yang terjadi pada ibu hamil dengan konstipasi
yaitu jika konstipasi dibiarkan terus menerus maka akan menyebabkan timbulnya wasir,
yang dapat mengakibatkan konstipasi atau sembelit, ibu hamil menjadi sering mengejan
ketika buang air besar, otot pembuluh darah di anus melemah akibatnya mempertinggi
kemungkinan terjadinya wasir pada ibu hamil.

E. Cara mengatasi konstipasi


Berikut ini merupakan cara mengatasi sembelit pada ibu hamil dan mencegah untuk
tidak terjadi lagi menurut Resna (2021) :

1. Mengkonsumsi makanan berserat


Mengkonsumsi makanan berserat dapat mengatasi ataupun mencegah konstipasi,
dalam sehari setidaknya mengkonsumsi 25 – 35 gram serat. Beberapa sumber serat
yang baik untuk mengatasi sembelit pada ibu hamil diantarannya adalah sereal, roti
gandum utuh, kacang – kacangan, biji – bijian, buah – buahan, dan sayuran segar.

2. Memenuhi kebutuhan cairan


Memenuhi kebutuhan cairan pada ibu hamil umumnya dapat mencegah konstipasi.
Mengkonsumsi setidaknya 8 – 10 gelasair putih setiap hari, selain dari air putih juga
bisa mengganti kebutuhan cairan dari sayuran ataupun jus buah. Kebutuhan cairan
yang terpenuhi dapat membantu makanan bergerak melalui pencernaan yang baik
dan melunakkan feses sehingga lebih mudah dikeluarkan.

3. Memperbaiki porsi makan


Hindari mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak sekaligus. Makan
sedikit tapi sering akan lebih baik untuk mencegah terjadinya konstipasi pada ibu
hamil.

4. Jangan menahan keinginan BAB


Ketika ada keinginan untuk BAB maka segeralah beranjak ke toilet dan jangan
menahannya. Menahan buang air besar justru akan melemahkan otot – otot yang
mengontrol usus.

5. Rajin berolahraga
Rajin atau aktif berolahraga juga dapat menjadi cara dalam mengatasi konstipasi
pada ibu hamil. Berolahraga teratur selama masa kehamilan dapat mendorong buang
air besar lebih teratur. Aktivitas olahraga yang dilakukan pada saat hamil bias
merancang pergerakan usus sehingga mendorong feses lebih lancar
DAFTAR PUSTAKA

Sulistiyowati, Y. D. (2016). Upaya penanganan konstipasi pada ibu hamil trimester III di
Puskesmas Grogol Sukoharjo, KTI dipublikasikan (online).
(https://auth.ums.ac.id/cas/loginservis. diakses tanggal 10 November 2020)

Miftakhul Mu’alimah, F. M. (2019). Hubungan Antara Asupan Cairan Dan Konsumsi


Tablet Fe Dengan. Jurnal Ilmiah, 25-32. Kediri : Universitas Kadiri.

Puji, A. (2017). Penyebab Konstipasi Pada Ibu Hamil. Artikel Kesehatan (online).
(https://hellosehat.com.pencernaan/konstipasi/susah-bab-sembelit-saat-
hamil/%3famp=1. Diakses pada 15 Januari 2021)
Resna, N. (2021). Cara Mengatasi Konstipasi Pada Ibu Hamil. Artikel Kesehatan
(online). (https://www.google.com/amp/s/www.sehatq.com/artikel/penyebab-
sembelit-pada-ibu-hamil-dan-cara-mudah-mengatasinya/amp. Diakses pada 15
Januari 2021)
Widyasari, S. (2017). Upaya Penanganan Konstipasi Ibu Hamil Trimester III. KTI
dipublikasikan (online).
(https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ums.ac.
id/52351/4/KTI%2520SUDAH%2520JADI%2520VERSI%2520PERPUSTAKA
AN.pdf&ved=2ahUKEwiTvJz_-
anwAhWYT30KHYKyA1YQFjABegQIAxAG&usg=AOvVaw0y8CsRbknoekjJ
k5BOxYxi. Diakses pada tanggal15 Januari 2021)
Lampiran 3

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
Jalan Adipati Mersi Kotak Pos 122 Telepon (0281)637356 Purwokerto 53101 Certificate No. ID09/1305

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama (Inisial) : Ny. E

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 32 tahun

Dengan ini saya menyatakan BERSEDIA / TIDAK BERSEDIA*) untuk menjadi responden pada

penelitian dengan judul “Pengelolaan Konstipasi Pada Ibu Hamil Trimester III” yang dilakukan

oleh Alya Putri Anggraeni mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang Program Studi Diploma III

Keperawatan Purwokerto.

Sokaraja, 27 Maret 2021


Responden

(Ny. E)

*)coret yang tidak perlu


Lampiran 4
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
CARA MEMBUAT JUS JAMBU BIJI MERAH

ALYA PUTRI ANGGRAENI

P1337420218081

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2021
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
CARA MEMBUAT JUS JAMBU BIJI MERAH

A. Tujuan
Tujuan dari pembuatan jus jambu biji merah adalah untuk mengatasi konstipasi dan
menambah asupan serat pada ibu hamil.
B. Peralatan
Alat dan Bahan
➢ Gelas
➢ Blender
➢ Pisau
➢ Jambu biji merah
➢ Madu
➢ air
C. Prosedur
➢ Pra interaksi
Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
➢ Orientasi
- Beri salam
- Jelaskan maksud dan tujuan pembuatan jus jambu biji merah untuk mengatasi
konstipasi
➢ Fase kerja
1. Cuci jambu biji merah yang sudah matang menggunakan air mengalir
2. Potong buah jambu biji merah yang sudah dicuci bersih menggunakan pisau
3. Masukkan buah jambu biji merah yang sudah dipotong ke dalam blender
4. Masukkan madu dan beri air secukupnya ke dalam blender bersama
5. Bender semua bahan sampai halus
6. Tuangkan jus yang sudah jadi ke dalam gelas
7. Beri es jika diinginkan
8. Jus jambu biji merah siap dihidangkan
➢ Fase terminasi
- Evaluasi tindakan
- Membereskan alat
- Mendokumentasikan kegiatan dan menganjurkan untuk membuat jus jambu biji
merah secara rutin
Lampiran 5

DOKUMENTASI FOTO
Lampiran 6

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Alya Putri Anggraeni

NIM : P1337420218081

Tempat dan tanggal lahir : Banyumas, 18 Agustus 2000

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : a. Desa / kelurahan : Karangduren Rt 04/01

b. Kecamatan : Sokaraja

c. Kab / Kota : Banyumas

d. Provinsi : Jawa Tengah

Telepon : a. HP : 085647278135

b. Email : alyaldiv@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Pendidikan Diploma III Keperawatan Purwokerto Poltekkes Semarang


2. Pendidikan SLTA di SMA Takhassus Al – Qur’an Wonosobo, lulus tahun 2018
3. Pendidikan SLTP di SMP Negeri 3 Sokaraja, lulus tahun 2015
4. Pendidikan SD di SD Negeri 1 Sokaraja Wetan

RIWAYAT ORGANISASI

1. Departemen pendidikan dan pengkaderan PAC Sokaraja (Periode 2020 – 2022)


2. Sekretaris Divisi Minat dan Bakat (HIMA) Prodi DIII Keperawatan Purwokerto Poltekkes
Kemenkes Semarang (2019)
3. Koordinator Divisi Minat dan Bakat (HIMA) Prodi DIII Keperawatan Purwokerto
Poltekkes Kemenkes Semarang (2020)
Lampiran 7

LEMBAR BIMBINGAN
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Nama : Alya Putri Anggraeni


NIM : P1337420218081
Nama Pembimbing : Ratifah, SST, M.Kes
Judul KTI : Pengelolaan Konstipasi Pada Ibu Hamil Trimester III

Hari/ Materi TTD Monitor


No. Saran
tanggal Bimbingan Pembimbing Kaprodi
Pengajuan Pengajuan judul
judul KTI pengelolaan
5 Oktober konstipasi pada
1.
2020 ibu hamil
trimester III
diterima
Konsultasi Latar belakang
10 Oktober BAB I diperbaiki dan
2. diperkuat dengan
2020
sumber
Konsultasi Prevalensi
12 Oktober BAB I dipersempit
3.
2020

Konsultasi Perbaikan pada


17 Oktober BAB II diagnosa
4.
2020

Konsultasi Pengkajian pada


2 BAB II ibu hamil
5. November trimester III
2020 dengan konstipasi
difokuskan
Konsultasi Implementasi
8 BAB II dijelaskan, lebih
6. November ditekankan
2020
Konsultasi Revisi margins,
13 BAB III penulisan nomor,
7. November dan baris jangan
2020 terlalu menjorok
Konsultasi Revisi penulisan
21 cover-dafis gelar dan salam
8. November penutup
2020
Konsultasi Revisi pada
7 terkait BAB I, pengetikan gelar,
9. Desember BAB II, dan nomor, dan
2020 BAB III margins
Konsultasi Revisi pada latar
post seminar belakang,
15 Januari proposal intervensi, dan
10.
2021 diagnosa lebih
dispesifikkan dan
disinkronkan
Konsultasi Perbaikan pada
2 Februari hasil revisi BAB I dan BAB
11.
2021 sebelumnya III

Konsultasi Pengkajian pada


BAB IV askep dilengkapi
3 Maret
12. dan tambahan
2021
teori pendukung
pada pembahasan
Konsultasi Kesimpulan
10 April BAB V menggunakan
13.
2021 SPOK

Konsultasi Revisi pada


BAB IV dan asuhan
V keperawatan
4 Mei (asuhan
14.
2021 keperawatan
dilengkapi dan
disinkronkan
dengan teori)

You might also like