You are on page 1of 9

Panduan Kunjungan Lapangan Kelompok Sosial Tumpeng Pesisira

A. PENDAHULUAN

Budaya makanan Indonesia dibentuk oleh beberapa faktor seperti alam, sejarah, dan
budaya. Dengan keanekaragaman geografis dan budaya yang sangat besar di seluruh
nusantara, terbukti masakan Indonesia kaya akan variasi dan rasa. Dengan demikian,
makanan dapat dimanfaatkan sebagai sarana strategis untuk mendongkrak industri
pariwisata tanah air. Karena beragamnya jenis dan gaya kuliner di seluruh Indonesia,
sulit untuk menentukan makanan mana yang bisa dipilih untuk mewakili Indonesia
secara keseluruhan. Pada tahun 2012 Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan Tumpeng sebagai ikon makanan
tradisional Indonesia.

Tumpeng adalah makanan berbahan dasar nasi berbentuk kerucut yang biasa disajikan
dengan lauk seperti sayuran, daging, ayam, dan telur dalam upacara adat Jawa. Dalam
khasanah Jawa, ragam tumpeng dapat dikenal mulai dari tumpeng kuning (kuning), putih
(putih), robyong, gundhul, kencana, ropoh, bango tulak, panggang, dhuplak, kendhit,
megono, urubing damar dan pangkur. Namun secara umum tumpeng kita saat ini
didominasi dengan tatanan tumpeng gunung alias darat. Padahal jika bertolak dengan bentuk
geografis kita adalah negara kepulauan, bukan daratan.

Salah satu khasanah tumpeng yang belum banyak dikenal secara luas adalah Tumpeng
Pesisiran. Tumpeng ini tidak melulu didominasi ornamen gunungan dan berlauk daging dari
hewan yang hidup di darat. Tumpeng pesisiran adalah tumpeng dengan gaya orang pesisir
yang berdaulat dengan lauk dari hewan yang hidup di air laut atau tambak, dan sayuran dari
tanaman pantai. Dan yang paling penting dari Tumpeng Pesisiran ini dapat dijadikan simbol
merajut kenusantaraan dan daulat gizi seimbang. Dan kedepan, Tumpeng Pesisiran juga dapat
gunakan untuk ruang dialog dalam pemajuan desa-desa di Kawasan Pesisir melalui kuliner
Tumpeng Pesisiran.

Sehubungan dengan hal tersebut, tumpeng pesisiran memiliki keunikan dari sisi objek
maupun subjek. Dari sisi objek, keunikan tumpeng pesisiran terletak pada materi makanan
yang didalamnya mengandung nutrisi seimbang yang diperlukan untuk asupan gizi. Dan dari
sisi subjek, keunikan tumpeng pesisiran terletak pada proses membuat dan kegiatan sosial
oleh masyarakat. Dengan keunikan tersebut, tumpeng pesisiran menjadi menarik ketika
digunakan untuk objek dan subjek penelitian sosial.

B. PANDU LEARNINGTOUR

1. Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan

Kompetensi Pengetahuan
3.4 Memahami metode penelitian sosial yang sederhana untuk mengenali gejala sosial di
masyarakat.

Kompetensi Keterampilan :
4.4 Melakukan penelitian sosial yang sederhana untuk mengenali ragam gejala sosial dan
hubungan sosial di masyarakat.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
Dalam pembelajaran ini proses belajar siswa untuk mencapai indikator pencapaian
kompetensi, yaitu; (1) memahami metode penelitian sosial, (2) memahami langkah-langkah
melakukan penelitian sosial, (3) menyusun pedoman pengamatan dan wawancara, (4)
mengumpulkan data penelitian sosial, (5) menganalisis data penelitian dengan tingkat
sederhana/ bukan kompleks, dan (4) menyaji dan mengkomunikasikan hasil penelitian sosial
dalam blog dan youtube. Dari lima indicator pencapaian kompetensi ini akan diinteraksikan
dengan objek dan subjek yang digunakan dalam pembelajaran.

2. Materi Pembelajaran
Materi dalam pembelajaran ini adalah sebagai berikut;
 Penelitihan sosial, instrument penelitian  sosial, & Laporan penelitian  sosial
 Menyajikan Laporan  Hasil Penelitian Sederhana
 Local Wisdom Behind Tumpeng (klik Download edisi terjemahan)
 Indonesian Food Culture (klik Download edisi terjemahan)

3. Tema

Tema dalam kegiatan pembelajaran metode penelitian sosial kali ini adalah “KEARIFAN
LOKAL TUMPENG PESISIRAN.”

4. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dalam pembelajaran metode penelitian sosial kali ini adalah sebagao berikut;
 Siswa mampu memahami metode penelitian sosial yang sederhana untuk mengenali gejala
sosial di masyarakat.
 Siswa mampu melakukan penelitian sosial yang sederhana untuk mengenali ragam gejala
sosial  dan hubungan sosial di masyarakat.

5. Pendekatan Pembelajaran
Pembelajaran metode penelitian sosial kali ini dikemas dengan pendekatan Learningtour,
yaitu sebuah pendekatan pembelajaran materi metode penelitian sosial yang dikemas dengan
kunjungan ke masyarakat yang terdapat potensi wisatanya. Rancangan pembelajaran yang
dimaksud adalah menitikberatkan pada skenario pembelajaran yang dapat memfasilitasi para
siswa untuk melakukan kegiatan penelitian sosial.

6. Produk Pembelajaran
Pembelajaran metode penelitian sosial tumpeng pesisiran ini dirancang menghasilkan tiga
produk, yaitu (1) produk dalam bentuk tumpeng, (2) laporan penelitian sosial dalam bentuk
tertulis, dan (3) laporan penelitian dalam bentuk film dokumenter.

Tumpeng Pesisiran
Tumpeng Pesisiran yaitu sajian makanan berbahan nasi berbentuk kerucut yang dilengkapi
dengan lauk dan sayuran yang berasal dari hasil laut, pantai, dan tambak.

Artikel Penelitian Sosial


Siswa menyusun artikel hasil penelitian tumpeng pesisiran dari kegiatan pra, proses, dan
pasca learningtour. Siswa menulis artikel hasil penelitian tumpeng pesisiran dengan
menggunakan sistematika sebagai berikut:
Judul
Foto utama
Nama penulis
Bagian pendahuluan
Bagian isi
Bagian penutup
Daftar pustaka 
Lampiran daftar informan 
Lampiran foto penelitian 
Dan lain-lain
Siswa mempublikasikan artikel penelitian di blog pribadi dan mengirim link artikel blog
melalui google form. Adapun link googleformnya adalah
https://forms.gle/1v3JB9sSHqaDR16C6

Film Dokumenter Tumpeng Pesisiran


Film dokumenter yang dimaksud adalah rekaman nyata tentang proses membuat tumpeng
pesisiran yang disajikan dalam bentuk alur cerita visual. Produk film difokuskan pada proses
Penelitian Tumpeng Pesisiran, misal dengan jumlah durasi 8 menit 49 detik. Dalam produksi
film, misal skenario film dokumenter adalah sebagai berikut :

Opening vidio : 30 detik 


Judul vidio : 3 detik
Creator vidio atau crew : 3 detik
Proses menuju lokasi : 10 detik
Wawancara sore, malam, dan pagi hari : 4 menit 
Membuat Tumpeng Pesisiran
(belanja, memasak, menghias) : 3 menit 
Sarasehan Tumpeng Pesisiran : 1 menit 
Penilaian : 1 menit 
Makan bersama : 1 menit 
Copy right : 3 detik

Pascaproduksi film penelitian tumpeng pesisiran, siswa dapat menggunakan aplikasi editing
vidio secara mandiri dan atau kerjasama dengan pihak lain. Siswa mempublikasikan film
dokumenter di channel youtube masing-masing dan mengirim link youtube melalui google
form yaitu https://forms.gle/FN2djP8bavqPnpTh9

7. Metode Penilaian Produk

Dalam konteks istilah, penilaian produk juga dikenal dengan istilah penilaian proyek da nada
juga yang menyebut authentic assessment. Dalam panduan atau rancangan pembelajaran kali
ini, digunakan istilah penilaian produk karena mempertimbangkan objek yang dinilai adalah
dalam bentuk produk tumpeng, artikel penelitian, dan film penelitian. Penilaian produk
merupakan penilaian menyeluruh tentang kemampuan siswa melalui tugas yang mengandung
praktik (Wiyarsi, 2009:01). Menurut Wardah (2009) tujuan menggunakan metode penilaian
produk adalah untuk mengukur kompetensi keterampilan siswa.

Dalam studi terdahulu, metode penilaian produk terbukti dapat meningkatkan partisipasi dan
penguasaan konsep siswa dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari studi Utami (2009),
Wiyarsi (2009), Winasis (2010), Cahyono (2017), dan Mustikarani& Ruhimat (2018) sepakat
membuktikan bahwa metode penilaian produk mampu meningkatkan partisipasi pembelajaran
dalam menghasilkan produk. Selain itu, metode penilaian ini dipandang tepat karena proses
penilaiannya melibatkan berbagai bentuk pengukuran berupa produk-produk dan kinerja yang
mencerminkan pembelajaran siswa, pencapaian, prestasi, motivasi dan sikap peserta
didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran, yang mana ini relevan dengan
proses pembelajaran dengan pendekatan learningtour. Dengan demikian, rancangan
pembelajaran penelitian sosial tumpeng pesisiran ini menggunakan metode penilaian proyek.

Berdasar rujukan berbagai model penilaian tersebut dengan diadaptasikan produk


pembelajaran yang dihasilkan dalam pembelajaran penelitian sosial tumpeng pesisiran,
berikut ini adalah model penilaiannya.

Tabel. Instrumen Penilaian Proyek untuk Peserta Didik

Skor Nilai
Aspek yang
No. Indikator (1234 Bobot (skor X
dinilai
) Bobot)
Aktif dalam membuat
kelompok, aktif memilih tema
1. Perencanaan tumpeng, partisipasi persiapan 10
alat dan bahan, interaktif dengan
warga
Keaktifan dilapangan saat
2. Pengumpulan Data membuat tumpeng dan 10
pengamatan dan wawancara
3. Pengorganisasian Mengikuti aturan kelompok 10
Keaktifan dalam membuat
4. Pengolahan Data tumpeng, mengklasifikasikan 15
foto dan video
Keaktifan dalam mendisplay
tumpeng, mempresentasikan
5. Penyajian Data tumpeng, mendeskripsikan 15
laporan, dan mengedit foto dan
video
Mengahasilkan tumpeng
6. Produk akhir pesisiran, laporan tertulis, dan 30
film dokumenter
Memposting karya tulisan di
blog, dan mengapload film di
7. Publikasi produk 10
channel youtube dan
menyerbarlluaskan ke publik
Sumber: Model Wahyuni, L., & Ruhimat, M. (2018) dengan diadaptasikan bentuk produk
dalam Learningtour Penelitian Sosial Tumpeng Pesisiran

8. Waktu, Tempat, dan Peserta


Kegiatan pembelajaran Penelitian Sosial Tumpeng Pesisiran ini akan dilakukan pada;

Hari/ Tgl : Rabu Kliwon, 15 Maret 2023


Pukul : 07.00  s.d 13.30 wib 
Tempat Penelitian : Rumah Warga Dasun
Tempat Presentasi : Gedung Serbaguna Dasun  
Peserta : Siswa Kelas X sejumlah 288 orang atau 32 kelompok

9. Metode dan Tahapan


Pembelajaran Penelitian Sosial dengan pendekatan Learningtour dan dengan objek dan
sumber Tumpeng Pesisiran ini dilakukan melali beberapa pertemuan.

Pertemuan Pertama, Pengenalan Penelitian Sosial Sederhana


Apa yang kamu ketahui tentang penelitian sosial?
Apa yang kamu ketahui tentang manfaat penelitian?
Setelah kamu mengetahui penelitian sosial dan manfaat penelitian, apa yang akan
kamu lakukan?

Pertemuan Kedua, Menyusun Rumusan Masalah


Menyuguhkan kasus, kemudian siswa diminta merumuskan masalah sosial di dalam
kasus.
Menyuguhkan cerita peneliti sedang melakukan penelitian, kemudian siswa
mengidentifikasi teknik pengumpulan data apa yang digunakan.
Apa yang kamu ketahui tentang teknik olah data?
Apa yang kamu ketahui tentang olah data?
Menyajikan data deskriptif, siswa mengidentifikasi teknik penyajian datanya.
Menyajikan data tabel, kemudian siswa mengidentifikasi teknik penyajian datanya.

Pertemuan Ketiga, Menyusun Instrumen Penelitian


Buatlah pedoman pengamatan dengan tema “Penelitian tentang Kuliner Masyarakat
Pesisir”.
Buatlah pedoman wawancara dengan tema “Penelitian tentang Kuliner Masyarakat
Pesisir.

Pertemuan Keempat, Membuat Akun Blog dan Youtube


Ceritakan langkah-langkah membuat akun blog.
Ceritakan langkah-langkah membuat akun channel youtube.
Ceritakan langkah-langkah memposting artikel di blog.
Ceritakan langkah-langkah mengunggah vidio di youtube.

Pertemuan Kelima, Praktik Penelitian Sosial


Praktik Pengamatan
Mengamati aktivitas keseharian masyarakat yang kamu kunjungi mulai dari pagi,
siang, dan malam ( fokusnya masyarakat Dasun )
Mengamati alat yang digunakan masyarakat dalam melakukan aktivitas keseharian.
Mengamati produk unggulan apa yang dimiliki masyarakat.

Praktik Wawancara
Menanyakan asal usul masyarakat yang dikunjungi
Menanyakan asal-usul atau sejarah masyarakat yang kamu kunjungi.
Menanyakan aktivitas keseharian masyarakat yang kamu kunjungi.
Menanyakan alat-alat yang digunakan masyarakat dalam aktivitas kesehariannya.
Menanyakan apa saja produk unggulan masyarakat yang kamu kunjungi.
Menanyakan asal usul tradisi tumpengan ada di masyarakat.
Menanyakan rempah apa saja yang digunakan membuat tumpeng pesisiran.
Menanyakan dari mana resep rempah didapatkan.
Menanyakan bagaimana bentuk dan karakteristik rempah yang digunakan membuat
tumpeng pesisiran.
Menanyakan dari mana mendapatkan rempah yang digunakan membuat tumpeng
pesisiran.
Menanyakan mengapa menggunakan rempah tersebut, dan apa fungsinya dalam
makanan.
Menanyakan rempah yang digunakan membuat tumpeng pesisiran
Menanyakan bahan daging hewan yang hidup di darat.
Menanyakan bahan daging yang hidup di air.
Menanyakan sayuran yang digunakan.
Menanyakan jenis tumpeng yang dibuat (tumpeng kuning/ tumpeng putih).
Menanyakan cara membuat tumpeng nasi kuning.
Menanyakan cara membaut tumpeng nasi putih.
lauk pauk yang digunakan.
Menanyakan bahan-bahan yang digunakan memasak lauk-pauk.
Menanyakan cara memasak lauk pauknya.
Menanyakan cara menata tumpeng.
Menanyakan tempat sajian tumpeng yang digunakan.
Menanyakan pada acara apa warga membuat tumpeng.
Menanyakan bagaimana prosesi tumpengan berlangsung.
Menanyakan apa yang dirasakan warga pada saat membuat tumpeng.
Menanyakan apa yang dirasakan warga setelah tumpengan.
Menanyakan apa yang dirasakan warga ketika tidak melakukan tumpengan.
Menanyakan apakah tradisi tumpeng masih ada sampai sekarang.
Menanyakan apakah terjadi perubahan perubahan menggunakan tumpeng pada saat
acara tertentu.
Menanyakan apakah terjadi perubahan bahan dan cara memasak tumpeng.
Menanyakan apakah terjadi perubahan tampilan tumpeng.
Menanyakan apakah ada warga yang ingin mengubah atau menghilangkan tradisi
tumpengan.
Menanyakan apakah terjadi penolakan dalam menggunakan tumpeng.
Menanyakan masa depan tumpeng pesisiran.

Dokumentasi Produk Tumpeng Pesisiran


Memfoto sajian tumpeng pesisiran sebelum dimakan bersama.
Memvideo sajian tumpeng pesisiran sebelum dimakan bersama.

Presentasi Hasil Penelitian Sosial


Mengenal Masyarakat desa DAsun
Sejarah Tumpeng Pesisiran
Rempah Tumpeng Pesisiran
Bahan, Alat, & Cara Memasak Tumpeng Pesisiran
Tradisi Tumpengan
Perubahan Tradisi Tumpengan
Tumpeng Pesisiran dan Ikon Kuliner Nusantara
Tumpeng Pesisiran dan Pemajuan Desa

Makan Bersama Merajut Tali Pusar Nusantara


Siswa bersama guru dan warga desa menikmati sajian tumpeng pesisiran
Siswa bersama guru dan warga desa menikmati sajian tumpeng pesisiran

Pertemuan Ketujuh, Menyusun Laporan Penelitian Sosial


Siswa didampingi guru menyusun laporan penelitian sosial
Laporan siswa memuat pada hal-hal sebagai berikut: Sejarah Tumpeng Pesisiran,
Rempah Tumpeng Pesisiran, Bahan, Alat, & Cara Memasak Tumpeng Pesisiran,
Tradisi Tumpengan, Perubahan Tradisi Tumpengan, Tumpeng Pesisiran dan Ikon
Kuliner Nusantara, dan Tumpeng Pesisiran dan Pemajuan Desa
Siswa menggunakan sistematika laporan secara logis dan sistematis

Pertemuan Ketujuh, Pascaproduksi Film Dokumenter


Siswa didampingi guru menyusun laporan film dokumenter penelitian sosial
tumpeng pesisiran
Substansi Film Penelitian Sosial Tumpeng Pesisiran memuat hal-hal sebagai berikut:
Sejarah Tumpeng Pesisiran, Rempah Tumpeng Pesisiran, Bahan, Alat, & Cara
Memasak Tumpeng Pesisiran, Tradisi Tumpengan, Perubahan Tradisi Tumpengan,
Tumpeng Pesisiran dan Ikon Kuliner Nusantara, dan Tumpeng Pesisiran dan
Pemajuan Desa
Siswa menggunakan skenario film dokumenter

10. Manual Kegiatan Praktik Penelitian Sosial


Berikut ini adalah manual kagiatan pembelajaran penelitian sosial tumpeng pesisiran yang
dirancang dengan pendekatan learningtour

Pukul Kegiatan Lokasi PJ


06.00-06.30 Presensi apel pagi Lapangan bola volley Guru Mapel
06.30-07.00 Apel pagi dan doa Lapangan bola volley Guru Mapel
bersama
07.00-07.30 Perjalanan menuju lokasi Bus masing-masing Ketua
kelompok
07.30-08.00 Pembagian Lokasi Balai Desa Dasun Guru Mapel
Penelitian
08.00-11.00 Penelitian Sosial Rumah Warga Guru
Tumpeng Pesisiran Pendamping
11.00-11.30 Perjalanan Tumpeng ke Bus masing-masing & Guru
Gedung Serba Guna Jalan Kaki Pendamping
11.30-12.30 Sholat Jama’ah Dhuhur Masjid terdekat Guru
Pendamping
12.30-13.00 Display Produk Tumpeng Gedung Serba Guna Guru
Pesisiran Desa Dasun Pendamping
13.00-13.30 Presentasi Produk & Gedung Serba Guna Guru Mapel,
Penilaian Desa Dasun Guru
Pendamping,
dan
Perangkat
Desa
13.30-14.00 Makan Bersama Gedung Serba Guna Guru Mapel,
Desa Dasun Guru
Pendamping,
Pukul Kegiatan Lokasi PJ
dan
Perangkat
Desa
14.00-14.30 Bersih-bersih bersama Seluruh peserta Guru Mapel
14.30-15.00 Perjalanan Pulang Bus kelas Ketua
kelompok
15.00-15.30 Apel Sore dan Doa pulang Lapangan bola voly Guru Mapel
Catatan: Manual acara dapat berubah sewaktu-waktu

11. Peserta Kegiatan & Pendamping


Berikut ini adalah daftar siswa dan pendamping kelompok sesuai dengan pembagian masing-
masing kelompok.
Terlampir

12. Estimasi Dana Kegiatan


Terlampir

13. Poster Kegiatan


Terlampir

C. PENUTUP
Buku panduan ini merupakan bagian dari rencana tertulis tentang pembelajaran mata
pelajaran sosiologi tepatnya pada materi Penelitian Sosial pada mata pelajaran Sosiologi kelas
sepuluh semester genap. Sehubungan dengan hal tersebut, secara teknis buku panduan ini
dapat diadaptasikan berdasarkan kebutuhan pembelajaran, serta berdasar situasi dan kondisi.
Demikian Panduan Learning Tour Penelitian Sosial Tumpeng Pesisiran ini disusun untuk
kalangan terbatas. Semoga rancangan pembelajaran ini dapat mendekati ketercapaian
indikator kompetensi yang diharapkan, terimakasih.

D. DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, A. E. (2017). Evaluasi pelaksanaan authentic assessment berdasarkan kurikulum
2013 dalam pembelajaran ekonomi di SMA Islam Al-Hidayah Jember.
EQUILIBRIUM: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Pembelajarannya, 5(1), 1-13.
Mustikarani, W., & Ruhimat, M. (2018). Kelemahan dan Keungulan Implementasi Authentic
Assesment dalam Pembelajaran Geografi. Jurnal Geografi Gea, 18(2), 147-153.
Radix AP Jati, I. (2014). Local wisdom behind Tumpeng as an icon of Indonesian traditional
cuisine. Nutrition & Food Science, 44(4), 324-334.
Utami, B. (2009). Pengaruh strategi peta konsep dan diagram vee terhadap hasil belajar siswa
pada pokok bahasan larutan penyangga yang diukur dengan authentic assessment
(Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).
Wardah, F. (2018). Pengembangan instrumen authentic assessment berupa penilaian proyek
untuk mengukur kompetensi keterampilan siswa (Doctoral dissertation, UIN Sunan
Ampel Surabaya).
Winasis, S. (2010). Penerapan metode student teams achievement divisions (stad) disertai
authentic assessment untuk meningkatkan partisipasi dan penguasaan konsep dalam
pembelajaran biologi siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Nguter.
Wijaya, S. (2019). Indonesian food culture mapping: a starter contribution to promote
Indonesian culinary tourism. Journal of Ethnic Foods, 6(1), 1-10.
Wiyarsi, A. (2009). Penilaian proyek sebagai implementasi authentic assessment untuk
meningkatkan kemampuan berpikir dan kerja ilmiah mahasiswa. Jurnal Pendidikan
Kimia FMIPA UNY. Yogyakarta: UNY.

You might also like