You are on page 1of 7
BUPATI NGAWI Ngawi, 04 Januari 2023 Kepada, Yth. Sdr. Camat Se-Kabupaten Ngawi di- TEMPAT SURAT EDARAN NOMOR 140/ 64 /404.312/2023 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2023 Dalam rangka memberikan pedoman bagi Pemerintah Desa dalam pelaksanaan Dana Desa Tahun Anggaran 2023, bersama ini agar diinformasikan kepada Kepala Desa hal-hal sebagai berikut: A. DASAR HUKUM Dasar Hukum Pelaksanaan Dana Desa Tahun Anggaran 2023 adalah sebagai berikut : 4, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 2. Peraturan Pemerintah 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari ‘Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016; 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 8 ‘Tahun 2022 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023; 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2022 tentang Pengelolaan Dana Desa. B. PENYALURAN 1, Dana Desa disalurkan dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Desa melalui Rekening Kas Umum Daerah. Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui pemotongan Dana Desa setiap Daerah dan disalurkan ke Rekening Kas Desa. 2. Besaran Pagu Dana Desa terdiri dari: a. Pagu Dana Desa untuk non BLT Desa; dan b. Pagu Dana Desa untuk BLT Desa. 3. Pagu Dana Desa untuk BLT Desa sebagaimana dimaksud angka 2 huruf b merupakan kebutunan BLT Desa selama 12 (dua belas) bulan. 4, Tahapan Penyaluran Dana Desa. a. Penyaluran Dana Desa untuk non BLT Desa dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Tahap | sebesar 40% (empat puluh persen) dari Pagu Dana Desa untuk non BLT Desa setiap Desa paling cepat bulan Januari serta paling lambat bulan Juni; 2) Tahap Il sebesar 40% (empat puluh persen) dari Pagu Dana Desa untuk non BLT Desa setiap Desa paling cepat bulan Maret serta paling lambat bulan Agustus; dan 3) Tahap Ill sebesar 20% (dua puluh persen) dari Pagu Dana Desa untuk non BLT Desa paling cepat bulan Juni; Penyaluran Dana Desa untuk non BLT Desa berstatus Desa Mandiri dilakukan dalam 2 (dua) tahap, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Tahap | sebesar 60% (enam puluh persen) dari Pagu Dana Desa untuk non BLT Desa paling cepat butan Januari dan paling lambat bulan Juni;dan 2) Tahap Il sebesar 40% (empat puluh persen) dari Pagu Dana Desa untuk non BLT Desa paling cepat bulan Maret. Desa mandiri merupakan status Desa hasil penilaian yang dilakukan setiap tahun dan ditetapkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam Indeks Desa Membangun. Pagu Dana Desa setiap Desa akan disalurkan setelah dikurangi kebutuhan untuk BLT Desa selama 12 bulan dari pagu setiap Desa, 5. Dokumen Persyaratan Penyaluran Dana Desa Dokumen Persyaratan Penyaluran Dana Desa untuk non BLT Desa dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Tahap | berupa peraturan Desa mengenai APBDes; 2) Tahap I! berupa: a) Laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana Desa tahun 2022; dan b) Laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana Desa untuk non BLT Desa tahap | menunjukkan rata-rata realisasi penyeraparan paling rendah sebesar 50% (lima puluh persen) dan rata-rata capaian keluaran menunjukkan paling rendah sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari Dana Desa untuk non BLT Desa tahap | dan BLT Desa yang telah disalurkan; dan 3) Tahap Ill berupa a) Laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana Desa untuk non BLT Desa sampai dengan tahap Il menunjukkan rata-rata realisasi penyeraparan paling rendah sebesar 90% (sembilan puluh persen) dan rata- rata capaian keluaran menunjukkan paling rendah sebesar 75% (tiga puluh lima persen) dari Dana Desa untuk non BLT Desa tahap I! dan BLT Desa yang telah disalurkan; dan b) Laporan konvergensi pencegahan stunting Tahun Anggaran 2022. Persyaratan Penyaluran Dana Desa untuk non BLT Desa untuk desa berstatus Desa Mandiri dengan ketentuan sebagai berikut 1) Tahap | berupa peraturan Desa mengenai APBDes; dan 2) Tahap Il berupa; a) Laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana Desa tahun 2022; dan b) Laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana Desa untuk non BLT Desa tahap | menunjukkan rata-rata realisasi penyeraparan paling rendah sebesar 50% (lima puluh persen) dan rata-rata capaian keluaran menunjukkan paling rendah sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari Dana Desa untuk non BLT Desa tahap | dan BLT Desa yang telah disalurkan; dan c) Laporan konvergensi pencegahan stunting Tahun Anggaran 2022. 6. Penyaluran BLT Desa a. b. ©. Penyaluran Dana Desa untuk kebutuhan BLT Desa dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Desa disalurkan setiap 3 (tiga) bulan sekali Pembayaran BLT Desa kepada keluarga penerima mantaat dapat dibayarkan paling banyak untuk 3 (tiga) bulan secara sekaligus. Menyampaikan peraturan kepala desa mengenai penetapan keluarga penerima manfaat BLT Desa. 23s 7. Mekanisme penyaluran b. Persyaratan penyaluran Dana Desa pertahap dan penyaluran Dana Desa untuk BLT Desa dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Penyaluran Dana Desa dan penyaluran BLT Desa kepada Keluarga Penerima Manfaat dikordinasikan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Ngawi. C. PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA Dana Desa diprioritaskan penggunaannya untuk: BLT Desa BLT Desa merupakan program pemulihian ekonomi, berupa perlindungan sosial dan penanganan kemiskinan ekstrem. BLT Desa dianggarkan dalam APB Desa paling sedikit sebesar 10% (sepuluh persen) dan paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari Dana Desa yang diterima setiap Desa. 1 a Kriteria Calon keluarga penerima manfaat BLT Desa sebagai berikut : 1) Calon keluarga penerima manfaat BLT Desa diprioritaskan keluarga miskin yang berdomisili di Desa bersangkutan dan terdaftar dalam keluarga desil 1 data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. 2) Dalam hal Desa tidak terdapat data penduduk miskin yang terdaftar dalam keluarga —_desil 1 sebagaimana dimaksud huruf a, Desa dapat menetapkan calon keluarga penerima manfaat BLT Desa dari keluarga yang terdaftar dalam keluarga desil 2 sampai dengan desil 4 ekstrem data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. 3) Dalam hal Desa tidak terdapat data penduduk miskin yang terdaftar dalam keluarga desil 1 sampai dengan desil 4 data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, desa dapat menetapkan calon keluarga penerima manfaat BLT Desa dengan kriteria sebagai berikut: a) Keluarga miskin yang berdomisili di Desa bersangkutan, dan diutamakan untuk keluarga miskin ekstrem; b) Tidak menerima bantuan sosial program keluarga harapan; c) Keluarga yang terdapat anggota keluarga rentan sakit menahun/kronis dan/atau difabel; d) Keluarga dengan anggota rumah tanga tunggal lanjut usia; dan ) Kehilangan mata pencaharian; 4) Daftar keluarga penerima manfaat ditetapkan dengan peraturan kepala Desa yang memuat : a) nama dan alamat keluarga penerima manfaat; b) rincian keluarga penerima manfaat berdasarkan jenis kelompok pekerjaan; dan ©) jumlah keluarga penerima manfaat Besaran BLT Desa ditetapkan per bulan sebesar Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu Tupiah) untuk bulan pertama sampai dengan bulan kedua belas per keluarga penerima manfaat. Dalam hal keluarga penerima manfaat BLT Desa mengalami perubahan karena meninggal dunia (tidak memiliki anggota keluarga dalam satu KK) atau tidak memenuhi kriteria sebagai keluarga penerima manfaat, Kepala Desa wajib mengganti dengan keluarga penerima manfaat yang baru Dalam hal terdapat perubahan daftar keluarga penerima manfaat BLT Desa dan/atau penambahan jumlah keluarga penerima manfaat BLT Desa, perubahan dan/atau penambahan dilakukan dengan mekanisme musyawarah Desa khusus/insidentil dan ditetapkan dalam Perubahan Peraturan Kepala Desa @. Pendataan calon keluarga penerima manfaat BLT Desa sebagai berikut: 1) pendataan dilakukan oleh Relawan Desa Aman COVID-19 atau melalui RT, RW dan Dusun; 2) calon keluarga penerima manfaat BLT Desa tercatat secara resmi sebagai warga desa setempat dengan dibuktikan melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK); 3) pendataan calon keluarga penerima manfaat BLT Desa dengan mempertimbangkan data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem; 4) dokumen hasil pendataan calon keluarga penerima manfaat BLT Desa dibahas dalam forum musyawarah desa dalam rangka validasi dan finalisasi keluarga penerima manfaat BLT Desa yang dituangkan dalam berita acara; 5) musyawarah desa dengan dihadin: a) perwakilan Kecamatan; b) Badan Permusyawaratan Desa; c) Pemerintah Desa; d) Relawan Desa Lawan COVID-19; e) Pendamping Desa; dan 4) _unsur masyarakat. f Metode dan mekanisme pembayaran BLT Desa sebagai berikut : 1) Jadwal pembayaran BLT Desa dibuat oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa kepada Camat, selanjutnya Camat berkoordinasi dengan Bank Jatim dan Desa. 2) Pembayaran dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Bank Jatim dengan metode non tunai (cashless) dan/atau tunai dengan memperhatikan Protokol Kesehatan. 3) Pembayaran BLT Desa dapat diterimakan kepada anggota keluarga penerima manfaat dalam satu Kartu Keluarga dan/atau anggota keluarga tidak dalam satu Kartu Keluarga dengan membuat surat rekomendasi/surat keterangan/surat pernyataan yang mengetahui Kepala Desa apabila: - sakit menahun/kronis atau jompo; = terkonfirmasi positif Covid-19 dan harus melakukan isolasi mandir; dan/atau - tidak bisa hadir pada waktu penyaluran dengan alasan yang bisa diterima oleh Kepala Desa 4) Penyaluran BLT Desa bagi keluarga penerima manfaat BLT Desa yang meninggal dunia dapat diterimakan kepada anggota keluarga penerima manfaat dalam satu Kartu Keluarga dengan membuat surat rekomendasi/surat keterangan/surat pemyataan yang mengetahui Kepala Desa 5) Dalam hal terdapat keluarga penerima mantaat tidak bisa hadir ketika pembayaran BLT Desa dikarenakan tidak berada dirumah dalam jangka waktu lama, maka pembayaran BLT Desa dapat melalui transfer atau dilakukan pergantian melalui mekanisme Musyawarah Desa. 6) Pembayaran BLT Desa kepada keluarga penerima manfaat dilaksanakan mulai bulan Januari dan dapat dibayarkan paling banyak untuk 3 (tiga) bulan secara sekaligus. 7) Dalam hal pembayaran BLT Desa bulan kedua sampai dengan bulan kedua belas lebih besar dari kebutuhan BLT Desa, maka pembayaran atas selisih kekurangan BLT Desa bulan kedua sampai dengan bulan keduabelas menggunakan Dana Desa non BLT Desa selain Dana Desa untuk BLT Desa setiap bulan. g. Penganggaran BLT Desa pada Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan Mendesak, Kode Kegiatan 05.03.00 Penanganan Keadaan Mendesak, kode rekening belanja 5.4.1.01 Belanja Tak Terduga. 5- 2, Dana Operasional Pemerintah Desa Penggunaan dana operasional Pemerintah Desa paling banyak sebesar 3% (tiga persen) dari Dana Desa yang diterima setiap Desa. Dana operasional Pemerintah Desa dilaksanakan dengan memperhatikan kewenangan Desa dengan kode kegiatan (1.1.08) dan satuan output sebagai berikut: a. Kode Output 1.1.08.01 digunakan untuk output biaya koordinasi pemerintah Desa yang bersumber dari Dana Desa (untuk membiayai kegiatan koordinasi yang dilakukan bersama dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa Lain, masyarakat dan/atau kelompok masyarakat dalam rangka ~membangun keharmonisan hubungan koordinasi serta kegiatan lain yang mendukung pelaksanaan tugas Pemerintah Desa); b. Kode Output 1.1.08.02 digunakan untuk output dukungan penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kerawanan sosial yang bersumber dari Dana Desa (untuk membiayai kegiatan seperti rapat/pertemuan dalam rangka percepatan dan penanggulangan kerawanan sosial). Untuk kegiatan yang sifatnya tidak terduga dan tidak dapat diprediksi sebelumnya, dilaksanakan pada bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan Mendesak; c. Kode Output 1.1.08.03 digunakan untuk dukungan acara seremonial di Desa bersumber dari Dana Desa (untuk membiayai dukungan kegiatan seremonial bidang olahraga, sosial, seni, budaya, keagamaan, penguatan rasa kebangsaan dan kesatuan). 3. Program Ketahanan Pangan dan Hewani Penggunaan ketahanan pangan dan hewani paling sedikit sebesar 20% (dua puluh persen) dari Dana Desa yang diterima setiap Desa. Kegiatan ketahanan pangan dan hewani meliputi: a. Seluruh kegiatan pada Sub Bidang Kelautan dan Perikanan kode rekening 4.1. dan Sub Bidang Pertanian dan Peternakan kode rekening 4.2; b. Kegiatan Pemeliharaan Jalan Usaha Tani kode rekening 2.3.03; c. Kegiatan Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Usaha Tani kode rekening 2.3.12; dan/atau d. kegiatan penguatan ketahanan pangan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa. 4. Dukungan Program Sektor Prioritas di Desa Dukungan program sektor prioritas di Desa berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2022 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023 diantaranya berupa bantuan permodalan kepada Badan Usaha Milik Desa, program kesehatan termasuk penanganan stunting, pengembangan pariwisata skala desa sesuai dengan potensi karakteristik desa, mitigasi dan penanganan bencana alam dan non alam, penanggulangan kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem melalui bantuan pembangunan, perbaikan, atau rehabilitasi rumah layak huni dan sehat untuk warga miskin dan warga miskin ekstrem dan lain sebagainya. 5. Dukungan Program atau Kegiatan Lainnya Dukungan program atau kegiatan lainnya diantaranya dapat dipergunakan untuk: a. Mendukung prioritas pembangunan Daerah yang menjadi kewenangan Desa, meliputi 1) peningkatan kualitas infrastruktur jalan/prasarana jalan/jembatan; dan/atau 2) kegiatan peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan sosial dasar. b._ kegiatan lain yang menjadi prioritas Desa dan disepakati dalam musyawarah Desa -6- D, PENETAPAN PRIORITAS DANA DESA 1. 2. 3. Penetapan kegiatan yang dibiayai dengan Dana Desa dilakukan berdasarkan Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal- Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa. Penetapan kegiatan yang dibiayai dengan Dana Desa dibahas dan disepakati dalam Musyawarah Desa. Dana Desa tidak diperbolehkan untuk pembangunan Kantor Kepala Desa, Balai Desa dan/atau tempat ibadah. Dalam musyawarah Desa sekaligus membahas dan menyepakati Keluarga Penerima Manfaat BLT Desa serta menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan pola Padat Karya Tunai Desa. Hasil_musyawarah desa dituangkan dalam berita acara yang menjadi pedoman pemerintah desa dalam menetapkan peraturan desa mengenai RKP Desa/perubahan RKP Desa. . PELAKSANAAN DANA DESA 1. 2: Program dan/atau kegiatan yang dibiayai dengan Dana Desa diutamakan dilaksanakan secara swakelola Desa dalam melaksanakan swakelola penggunaan Dana Desa dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai tata cara pengadaan barang/jasa di Desa. }. _Kegiatan pengembangan kapasitas warga Desa yang didanai Dana Desa harus dilaksanakan secara swakelola oleh Pemerintah Desa atau badan kerjasama antar-Desa dan dilarang dikerjakan oleh penyedia barangjjasa. i Pat Karya Tunai Desa kegiatan yang dilaksanakan dengan pola Padat Karya Tunai Desa dibahas dan disepakati dalam Musyawarah Desa; b. Padat Karya Tunai Desa dilaksanakan untuk memberikan tambahan upah/pendapatan, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat; cc. pekerja diprioritaskan bagi penganggur, setengah penganggur, Perempuan Kepala keluarga, anggota keluarga miskin, sera anggota masyarakat marginal lainnya; d._besaran anggaran upah kerja paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari total biaya per kegiatan yang dilakukan menggunakan pola Padat Karya Tunai Desa; fe. _pembayaran upah kerja diberikan setiap harimingguan; Pelaksanaan kegiatan Padat Karya Tunai Desa dengan menerapkan protokol kesehatan; 9. _jenis kegiatan Padat Karya Tunai Desa antara lain 1) Pemeliharaan Jalan; 2) Pemelinaraan Prasarana Jalan (Talud, Drainase, dll); 3) Pemeliharaan saluran irigasi tersier/sederhana dil; 4) Pengendalian Hama/Gropyok Tikus; 5) Kegiatan lain yang disepakati dalam musyawarah desa F. PENDAMPINGAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI 1 Pemerintah Kabupaten Ngawi melakukan pendampingan atas penggunaan Dana Desa dengan cara: a. asistensi; b. pengarahan; dan/atau c. fasilitasi Desa. . Pendampingan dapat dibantu Tenaga Pendamping Profesional. Bupati melalui Camat melakukan pemantauan dan evaluasi atas: a. sisa Dana Desa di RKD; dan/atau b. capaian keluaran Dana Desa. “Fs 4. Pemantauan dan evaluasi atas sisa Dana Desa di RKD dilakukan dengan meminta penjelasan kepada Kepala Desa mengenai sisa Dana Desa di RKD. Apabila terdapat indikasi penyalahgunaan Dana Desa, Bupati melalui Inspektorat dapat melakukan pemeriksaan. 5. Pengawasan terhadap kegiatan yang didanai dengan Dana Desa dilakukan secara fungsional oleh Inspektorat. Demikian untuk menjadi perhatian dan atas pelaksanaannya disampaikan terima kasih. Tembusan: Yth. 1 So: Inspektur Kab. Ngawi; n Keuangan Kab. Ngawi.

You might also like