Professional Documents
Culture Documents
Tugas 2 Perekonomian Kalimantan Barat Dan Perbatasan Riyan Hidayat (B1012191063)
Tugas 2 Perekonomian Kalimantan Barat Dan Perbatasan Riyan Hidayat (B1012191063)
KETENAGAKERJAAN
DOSEN PENGAMPU
Disusun Oleh
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG......................................................................................3
B. TINJAUAN LITERATUR...............................................................................6
C. PEMBAHASAN...............................................................................................9
D. KESIMPULAN...............................................................................................16
E. DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................16
A. LATAR BELAKANG
Masalah pengangguran dan ketenagakerjaan sampai sata ini masih menjadi
perhatian utama disetiap negara di dunia khususnya dinegara yang sedan
berkembang. Kedua masalah tersebut merupakan satu kesatuan yang keduanya
menciptakan dualisme permasalahan yang saling bertentangan antar satu dengan
yang lainnya. Dualisme tersebut terjadi jika pemerintah tidak mampu dalam
memanfaatkan dan miminimalkan dampak yang diakibatkan dari dua persalahan
tersebut dengan baik.Namun jika pemerintah mampu memanfaatkan kelebihan
tenaga kerja yang ada maka dualisme permasalahan tidak akan terjadi bahkan
memberikan dampak yang positif dalam percepatan pembangunan.Demikian
sebaliknya jika pemerintah tidak mampu memanfaatkan maka akan menciptakan
dampak negatif yaitu mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Dilihat dari sudut pandang positif tenaga kerja merupakan salah satu
sumberdaya yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan dan kemajuan
ekonomi suatu negara. Namun dari sudut pandang yang lain meningkatnya tenaga
kerja justru sering kali menjadi persoalan ekonomi yang sulit untuk diselesaikan
oleh pemerintah. Sebagai akibat dari kurangnya pemerintah dalam menyediakan
lapangan pekerjaan sebagai dampak dari meningkatnya jumlah penduduk yang
ada, sehingga tenaga kerja yang ada tidak terserap secara penh, konsekuensinya
terciptalah pengangguran. Dalam hal in pemanfaatan tenaga kerja secara
maksimal wajib dilakukan oleh pemerintah, jika pemerintah ingin survive dalam
pembangunan, jika tidak perlahan tapi pasti bertambahnya jumlah angkatan kerja
yang tidak terserap (pengangguran) akan menjadi beban dan penghambat dalam
dalam perekonomian dan pada akhirnya menjadi masalah.Selain menjadi beban
dan penghambat dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara, pengangguran
juga digunakan menjadi salah satu indilator dari pasar tenaga kerja yang ada.
Rendahnya pengangguran sering dianggap menjadi suatu prestasi dalam suatu
negara demikian juga sebaliknya. Namun pada kenyataannya belum
mencerminkan masalah ketenagakerjaan yang sebenarnya. Konsep pengangguran
disini diartikan sebagai penduduk yang memasuki usia kerja (15-65 tahun) yang
sedang mencari kerja, mempersiapkan usaha, putus asa dan sudah punya
pekerjaan tapi belum memulai bekerja. Ketenagakerjaan merupakan masalah yang
selalu menjadi perhatian utama pemerintah dari masa ke masa. Permasalahan ini
menjadi penting mengingat erat kaitannya dengan pengangguran baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dalam masalah ketenagakerjaan hal in
menunjukkan bahwa semakin tinggi angka pengangguran maka akan
meningkatkan probabilitas kemiskinan, kriminalitas dan fenomena-fenomena
sosial-ekonomi di masyarakat.
Tenaga Kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja Menurut
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang disebut
sebagai tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun masyarakat.
a) Tenaga Kerja (manpower) atau penduduk usia kerja (UK), Tenaga kerja adalah
penduduk usia kerja (berusia 15 tahun ke atas) atau jumlah seluruh penduduk
dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada
permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam
aktivitas tersebut.
b) Angkatan Kerja (labor force) Angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja
yang sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat, atau berusaha terlibat
dalam kegiatan produksi barang dan jasa,maka yang merupakan angkatan kerja
adalah penduduk yang kegiatan utamanya selama seminggu yang lalu bekerja
(K) dan penduduk yang sedang mencari pekerjaan (VP). Angkatan kerja yang
masuk kategori bekerja apabila minimum bekerja selama 1 jam selama
seminggu lalu untuk kegiatan produktif
sebelum pencacahan dilakukan. Mencari pekerjaan adalah seseorang yang
kegiatan utamanya sedang mencari pekerjaan, atau sementara sedan mencari
pekerjaan dan belum bekerja minimal 1 jam selama seminggu yang lalu. Jadi
angkatan kerja dapat diformulasikan melalui persamaan identitas sebagai
berikut : AK = K+ MP. Penjumlahan angka angka angkatan kerja dalam bahasa
ekonomi disebut sebagai penawaran angkatan kerja (labour supply). Sedangkan
penduduk yang berstatus sebagai pekerja atau tenaga kerja termasuk ke dalam
sisi permintaan (labour demand).
c) Bukan Angkatan Kerja (unlabour force) Bukan angkatan kerja adalah
penduduk yang berusia (15 tahun ke atas), namun kegiatan utama selama
seminggu yang lalu adalah sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya.
Apabila seseorang yang sekolah, mereka bekerja minimal 1 jam selama
seminggu yang lalu, tetapi kegiatan utamanya adalah sekolah, maka individu
tersebut tetap termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja. Mereka yang
tercatat lainnya jumlahnya tidak sedikit dan mungkin sebagian besar masuk ke
dalam transisi antara sekolah untuk melanjutkan ke jenjane pendidikan yang
lebih tinggi atau tiuak dalam ketegori bukan angkatan kerja (BAK). Jadi
jumlah usia kerja (UK) apabila dilihat melalu persamaan identias adalah
sebagai berikut: UK F AK + BAK
d) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (labour force participation rate) Tingkat
partisipasi angkatan kerja adalah menggambarkan jumlah angkatan kerja dalam
suatu kelompok umur sebagai persentase penduduk dalam kelompok umur
tersebut, yaitu membandingkan angkatan kerja dengan tenaga kerja.Untuk
menghitung tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) dapat digunakan rums
sebagai berikut :TPAK= Tingkat Pengangguran (unemployment rate) Tingkat
pengangguran adalah angka yang menunjukkan berapa banyak dari jumlah
angkatan kerja sedang aktif mencari pekerjaan, yaitu membandingkan jumlah
orang yang mencari pekerjaan dengan jumlah 13 angkatan kerja. Tingkat
pengangguran (TP) dapat dirumus sebagai berikut : TP = . Jumlah orang yang
bekerja tergantung dari besarnya permintaan (demand) dan lapangan pekerjaan
yang tersedia di dalam masyarakat. Permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh
kegiatan perekonomian dan tingkat upah.
Bear penempatan jumlah orang yang bekerja atau tingkat employment)
dipengengaruhi oleh faktor kekuatan penyediaan dan permintaan tersebut,
sedangkan besarnya penyediaan dan permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh
tingkat upah (Nainggolan, 2009). Pada ekonomi ekonomi klasik bahwa
penyediaan atau penawara tenaga kerja akan meningkat ketika upah naik,
sebaliknya permintaan tenaga kerja akan berkurang ketika upah turun.
C. PEMBAHASAN
Tabel 1.1
Penduduk Berumur 15+ (Angkatan Kerja) menurut Jenis kegiatan (Kab/Kota)
(Jiwa)
Penduduk Berumur 15+ (Angkatan Kerja) menurut Jenis kegiatan (Kab/Kota) (Jiwa)
Kab/Kota
BEKERJA PENGANGGURAN
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
Kalimantan Barat 2303198.00 2346881.00 2346881.00 2458296.00 2482453.00 105061.00 104518.00 104518.00 151561.00 153307.00
Sambas 247108.00 256560.00 256560.00 282246.00 278708.00 10944.00 8873.00 8873.00 10879.00 11534.00
Bengkayang 121998.00 128501.00 128501.00 135405.00 126749.00 2995.00 3163.00 3163.00 5513.00 5858.00
Landak 189781.00 190837.00 190837.00 192344.00 192004.00 3938.00 4477.00 4477.00 6733.00 6387.00
Mempawah 109432.00 111942.00 111942.00 115985.00 111290.00 7887.00 8261.00 8261.00 9478.00 9302.00
Sanggau 225202.00 238055.00 238055.00 241987.00 242376.00 7608.00 6024.00 6024.00 8840.00 8665.00
Ketapang 201965.00 230233.00 230233.00 216390.00 234852.00 8346.00 7685.00 7685.00 17044.00 17523.00
Sintang 201419.00 203638.00 203638.00 222933.00 234184.00 3969.00 4870.00 4870.00 10512.00 9625.00
Kapuas Hulu 139612.00 138881.00 138881.00 140753.00 140523.00 3159.00 2223.00 2223.00 5901.00 6128.00
Sekadau 114750.00 105926.00 105926.00 112529.00 105744.00 741.00 3048.00 3048.00 3950.00 3179.00
Melawi 109604.00 104613.00 104613.00 112441.00 111710.00 2360.00 3401.00 3401.00 3118.00 3056.00
Kayong Utara 42986.00 48743.00 48743.00 52386.00 53087.00 2262.00 1993.00 1993.00 2019.00 2084.00
Kubu Raya 239273.00 239325.00 239325.00 269826.00 273284.00 15041.00 12698.00 12698.00 20758.00 20633.00
Kota Pontianak 269945.00 261653.00 261653.00 265330.00 277910.00 27889.00 30272.00 30272.00 37405.00 39251.00
Kota Singkawang 90123.00 87974.00 87974.00 97741.00 100032.00 7922.00 7530.00 7530.00 9411.00 10082.00
Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa jumlah angkatan kerja yang terdaftar
diBPS Kalimantan Barat, Kalimantan Barat sendiri pada tahun 2017 berjumlah
240.825.900 dengan Pontianak sebagai kawasan dengan angkatan kerja terbanyak.
Dari jumlah tenaga kerja sebanyak itu hanya terserap dalam program penempatan
tenaga kerja di Kalimantan Barat, dituliskan pada tahun 2017 jumlah pekerja
terdapat 10.506.100 orang yang menganggur tampa pekerjaan dengan presentase
95,64 ini terbilang masih diangka yang aman. Hal ini dikarenakan adanya
kualifikasi penempatan tenaga kerja yang tidak terisi atau tidak terpenuhinya
kriteria yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan di Kalimantan Barat, akan tetapi
untuk kawasan pedesaan banyak penduduk yang menggantungkan dirinya dengan
bertani meskipun masih banyak yang tergolong sebagai petani miskin.
Tabel 1.2
Dari tabel 1.2 dapat diketahui bahwa jumlah TPT yang terdaftar sebagai
tenaga kerja di Kalimantan Barat 2021 Laki Laki 4,44 Persen dan Perempuan 4,25
Persen. Secara angka laki laki disini lebih unggul, antara lain akibat adanya
kualifikasi penempatan tenaga kerja yang tidak terisi atau tidak terpenuhinya
kriteria yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan di Kalimantan Barat, serta
banyaknya tenaga kerja yang berasal dari luar Kalimantan Barat yang mengisi
lowongan-lowongan pekerjaan di Kalimantan Barat.
Tabel 1.3
Dari tabel 1.5 dapat diketahui bahwa jumlah Partisipasi Angkatan Kerja
yang terdaftar diBPS Kalimantan Barat, Kalimantan Barat sendiri pada tahun
2017 berjumlah 68.63% dengan Sekadau sebagai kawasan dengan angkatan kerja
terbanyak. Hal ini karena selama ini sektor pertanian menjadi tumpuan bagi
mereka yang berpendidikan rendah, karena sektor ini tidak mensyaratkan tingkat
pendidikan yang tinggi, tetapi lebih membutuhkan kekuatan fisik. Cara pandang
seperti ini harus diubah seiring dengan kemanjuan teknologi dan tuntutan dunia
usaha di era Revolusi Industri.4.0. Lewis (todaro,2006) menyatakan bahwa
pengalihan tenaga kerja sedikit demi sedikit dari sector pertanian tidak akan
mengurangi output di sector ini mengingat produktivitas tenaga kerjanya relative
rendah, sementara itu sector industri dengan produktivitas yang tinggi diharapkan
dapat menampung tenaga kerja yang mengalir dari sector pertanian tersebut.
Tabel 1.6
Berdasarkan hasil dan pembahasan dengan metode analisis regresi data panel
maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi RLS perempuan, upah tenaga
kerja perempuan, jumlah tenaga kerja sektor industri pengolahan, jumlah tenaga
kerja sektor pertanian, dan PDRB ADHK akan meningkatkan TPAK perempuan
di Indonesia. Sementara itu, semakin tinggi jumlah penduduk yang mengurus
rumah tangga akan menurunkan TPAK perempuan di Indonesia.