You are on page 1of 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

I DENGAN DIAGNOSA MEDIS

APENDISITIS (POST OPERASI) DI RUANGAN MELATI

RSUD BATARA SIANG PANGKEP

RIZKY OKTAVIA HARDIANTO

N2213028

CI LAHAN CI INSTITUSI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES GRAHA EDUKASI MAKASSAR

2022/2023
Nama Mahasiswa yang Mengkaji : Rizky Oktavia Hardianto NIM : N2213028

Ruangan : Melati Tanggal : 19 Desember 2022


Pengkajian
Kamar : No. 2 Waktu Pengkajian : 21.00 WITA
Tgl. Masuk : 17 Desember 2022 Auto Anamnese : ●
RS Allo Anamnese : ○

No. Rekam Medik : 24 92 56

I. IDENTIFIKASI
A. KLIEN
Nama Initial : Tn. I
TTL (Umur) : 10 April 2001/ 21 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum menikah
Jumlah Anak :-
Agama : Islam
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Bahasa daerah dan Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Samalewa
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. N
Alamat : Malewang Timur
Hubungan dengan klien : Keluarga
II. DATA MEDIK
A. Dikirim oleh : IGD
B. Diagnosa Medik :
 Saat masuk : Laparatomi eksplorasi + Apendisitis
 Saat pengkajian : Apendisitis akut perforasi

III. KEADAAN UMUM


A. KEADAAN SAKIT : Klien tampak sakit ringan
Alasan : Berbaring di tempat tidur
Penggunaan alat medik : IVFD RL cabang dextro 5%
Keluhan utama : Nyeri luka post operasi di bagian perut kanan bawah
B. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran :
Kualitatif : ●Compos mentis ○Somnolens ○Coma
○ Apatis ○Soporocomatous
Kuantitatif :



Skala Coma Glassglow : +

2. Tekanan darah : 110/70 mmHg
3. Suhu : 36 0C ○ Oral ● Axillar ○ Rektal
4. Pernafasan : Frekuensi : 20 x/menit
Irama : ●Teratur ○Kusmaull ○Cheynes-stokes
5. Nadi : 98 x/menit  regular
C. PENGUKURAN
1. Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 55 kg
IMT : 21,48 kg/m2
Kesimpulan : IMT batas normal
D. GENOGRAM

Ket :
IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN- PEMELIHARAAN KESEHATAN
Riwayat Penyakit yang Pernah Dialami : -
1. Data Subyektif
Pasien mengatakan rutin mengecek kesehatannya sebelum dan saat sakit
2. Data Obyektif
Observasi :
Kebersihan rambut : bersih
Kulit kepala : berminyak sedikit
Kebersihan kulit : lembab dan bersih
Hygiene rongga mulut : bersih
B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK
1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan makan teratur, tiga kali sehari
b. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan makan teratur, tiga kali sehari dan
menghabiskan satu porsi makan
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan fisik
Hidrasi kulit : Lembab
Palpebrae : Normal Congjungtiva : Normal
Sclera : Normal
Rongga mulut : Bersih Gusi : Bersih
Kemampuan mengunyah keras : Tidak ada gangguan
Lidah : Merah muda
Kelenjar parotis : Tidak teraba Kelenjar tiroid : Tidak teraba
Abdomen
 Inspeksi : Tidak ada kelainan
 Auskultasi : Peristaltik 20 x/menit
 Palpasi
Tanda nyeri umum : Ada
Massa : Tidak ada
Hidrasi kulit : Lembab
Nyeri tekan : Ada
Hepar : Tidak ada pembesaran
Lien : Tidak tampak massa
 Perkusi : Timpani Asites : Negatif
Kulit
 Spider naevi : ● Negatif ○ Positif
 Uremic frost : ● Negatif ○ Positif
 Edema : ● Negatif ○ Positif
 Ikterik : ● Negatif ○ Positif
 Tanda radang : Tida ada peradangan
Lesi : Tidak ada
C. KAJIAN POLA ELIMINASI
1. Data Subyektif
Klien mengatakan berkemih dengan lancar dan tidak sakit, sama seperti sebelum
sakit, begitupun dengan BABnya tidak terjadi gangguan seperti diare atau
konstipasi..
2. Data Obyektif
Palpasi Suprapubica : ○ Penuh ● Kosong
Nyeri ketuk ginjal : Tidak ada
D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit ; Klien mengatakan aktif melakukan kegiatan organisasi
kampus, dan hadir kelas
b. Keadaan sesudah sakit : Tidak melakukan kegiatan organisasi maupun
menghadiri perkuliahan dikarenakan sedang sakit dan harus dirawat di rumah
sakit
2. Data Obyektif
Observasi
a. Aktifitas Harian
No Fungsi Skor Keterangan
1 Mengendalikan rangsan 0 Tak terkendali
pembuangan tinja 1 Kadang-kadang terkendali
2 Terkendali teratur
2 Mengendalikan 0 Tak terkendali atau pakai kateter
rangsang berkemih 1 Kadang-kadang tak terkendali
2 Mandiri
3 Membersihkan diri(seka 0 Butuh pertolongan orang lain
muka, sisir rambut, sikat 1 Mandiri
gigi)
4 Penggunaan jamban, 0 Tergantung pada pertolongan orang
masuk dan keluar lain
1 Perlu pertolongan pada beberapa
kegiatan
2 Mandiri
5 Makan 0 Tidak mampu
1 Perlu ditolong memotong makanan
2 Mandiri
6 Berubah sikap dari 0 Tidak mampu
berbaring ke duduk 1 Perlu banyak bantuan untuk bisa
duduk
2 Bantuan minimal satu orang
3 Mandiri
7 Berpindah / berjalan 0 Tidak mampu
1 Bisa dengan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 Mandiri
8 Memakai baju 0 Tergantung orang lain
1 Sebagian dibantu
2 Mandiri
9 Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
10 Mandi 0 Tergantung orang lain
1 Mandiri
Total Skor 10
Keterangan :
 20 = mandiri
 12-19 = ketergantungan ringan
 9-11 = ketergantungan sedang
 5-9 = ketergantungan berat
 0-4 = ketergantungan total
b. Gaya jalan : Tidak ada gangguan
c. Anggota gerak yang cacat/luka : Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
a. Perfusi pembuluh perifer kuku : <2 detik
b. Thorax dan pernafasan
 Inspeksi : Bentuk thorax : ● Negatif ○ Positif
Stridor : ● Negatif ○ Positif
Dyspnea : ● Negatif ○ Positif
Sianosis : ● Negatif ○ Positif
 Perkusi : ● Sonor ○ Redup ○ Pekak
 Auskulatasi : Tidak ada suara nafas tambahan
c. Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis : Tidak adanya pembesaran dan
bendungan vena pada dinding dada
Klien menggunakan alat pacu jantung : ● Negatif
○ Positif
 Perkusi : Batas-batas jantung normal
 Auskultasi
HR : 109 x/menit
d. Lengan dan tungkai
 Atrofi otot : Negatif
 Rentang gerak : Terganggu
 Tonus otot :

e. Columna vertebralis
 Inspeksi : Tidak ada kelainan
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Kaku kuduk : Tidak
E. KAJIAN POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT
1. Data Subyektif
Klien mengatakan pola tidur tidak berubah dan tetap sama meski sedang sakit.
2. Data Obyektif
a. Observasi
Ekspresi wajah mengantuk : ● Negatif ○ Positif
Banyak menguap : ● Negatif ○ Positif
Palpebrae inferior berwarna gelap : ● Negatif ○ Positif
F. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF
1. Data Subyektif
Klien mengatakan mengerti tentang penyakit yang dideritanya
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan fisik
f. Penglihatan
Kornea : Tidak ada kelainan
Pupil : Tidak ada kelainan
Tekanan Intra Ocular (TIO) : Tidak teraba
g. Pendengaran : Tidak ada gangguan pendengaran
G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
1. Data Subyektif :-
2. Data Obyektif
Observasi
a. Kontak mata : Klien menatap lawan bicara ketika berbicara
b. Rentang perhatian : Tidak terganggu. Pasien fokus dengan lawan bicara
c. Suara dan cara bicara : Normal
H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA
1. Data Subyektif
Klien mengatakan masih aktif bersosialisasi dengan teman sebayanya dan aktif
melakukan kegiatan sosialisasi organisasi, namun setelah sakit pasien tidak mampu
melakukan kegiatan tersebut dikarenakan harus di rawat di rumah sakit
I. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRESS
1. Data Subyektif :-
2. Data Obyektif
Pemeriksaan Fisik
a. Tekanan darah : 110/70 mmHg
b. HR : 109x/i
J. KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
1. Data Subyektif
Klien mengatakan rajin beribadah, namun setelah sakit klien kesulitan untuk
beibadah
c. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. LABORATORIUM
Tanggal : 16 Desember 2022
Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hematologi
Darah Lengkap :
 Hemoglobin 14,4 g/dL 11,0-16,0
3
 Leukosit 18,8x10 /µL 4,0-10,0
 Eritrosit 5,29x106/µL 4,50-5,50
 Trombosit 323x103/µL 150-400
 Hematokrit 44,6 % 37,0-51,0
Hitung Jenis :
 Limfosit 7,0 % 14,0-53,5
 Mid 5,6 % 3,0-16,0
 Granular 87,4 % 50,0-70,0
 MCV 83,9 fL 80,0-100,0
 MCH 27,2 pg 27,0-38,7
 MCHC 32,4 g/dL 32,0-37,0
 RDW 14,1 % 11,0-17,0
Glukosa Darah
 GDS 88 mg/dL 70-150
TEST ANTIGEN SARS Negatif Negatif
HBsAg Kualitatif Negatif Negatif

b. PENATALAKSANAAN MEDIS
Terapi Obat
1. IVFD RL cabang dextro 5% 20 tpm
2. Meropenem 1a/12j/IV
3. Omeprazole 1a/8j/IV
4. Asam traneksamat 1a/8j/IV
5. Metamizole 1a/12j/IV
Pembedahan
1. Jenis tindakan operasi : Laparatomi eksplorasi (Tanggal : 22 Desember 2022)

ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS : Fekalit bolus ascaris benda Nyeri akut
Pasien mengatakan nyeri dibagian luka post asing dan jaringan parut

operasi Obstruksi pada lumen
DO : appendiks
 Luka post operasi di perut bagian ↓
abdomen bawah kanan Ketidakseimbangan antara
produksi dan eksresi mucus
 Pasien tampak gelisah ↓
 Ekspresi wajah kesakitan Arteri terganggu
 Kajian nyeri ↓
P : Nyeri muncul ketika bergerak Terjadi infark pada usus

Q : Menusuk-nusuk
Nekrosis appendiks
R : abdomen bawah kanan ↓
S:5 Pembedahan
T : Hilang timbul ↓
Luka insisi post bedah

Efek samoing pembedahan
DS : Fekalit bolus ascaris benda Gangguan mobilitas
Pasien mengatakan nyeri dibagian luka post asing dan jaringan parut fisik

operasi Obstruksi pada lumen
DO : appendiks
 Kajian nyeri ↓
P : Nyeri muncul tiba-tiba dan pada Ketidakseimbangan antara
saat disentuk produksi dan eksresi mucus

Q : Menusuk-nusuk Arteri terganggu
R : bawah puting kanan ↓
S:4 Terjadi infark pada usus
T : Hilang timbul ↓
Nekrosis appendiks

Pembedahan

Luka insisi post bedah

Efek samoing pembedahan

Nyeri akut
DS : Fekalit bolus ascaris benda Risiko Infeksi
Pasien mengatakan gatal dan perih pada asing dan jaringan parut

area bekas operasi
DO : Obstruksi pada lumen
appendiks
 Luka post operasi di abdomen kanan

bawah Ketidakseimbangan antara
 TTV produksi dan eksresi mucus
TD : 120/60 ↓
N : 88 x/i Arteri terganggu

P : 22 x/i Terjadi infark pada usus
S : 37,5oC ↓
 Hasil lab darah Nekrosis appendiks
Limfosit : 7,0 % ↓
Leukosit : 18,8x103/µL Pembedahan

Granula : 87,4 % Luka insisi post bedah

Paparan organisme patogen
lingkungan meningkat

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama/Umur : Tn. I/ 21 tahun
Ruang/Kamar : Melati/ No.1
No Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri akut berhubungan dengan prosedur operasi
2 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
3 Risiko infeksi ditandai dengan adanya peningkatan paparan organisme patogen
lingkungan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama/Umur : Tn. I/ 21 tahun
Ruang/Kamar : Melati/ No.1
Tanggal : 19 Desember 2022
Diagnosa Hasil yang Rencana tindakan Alasan tindakan
Keperawatan diharapkan
Nyeri akut Setelah dilakukan Observasi Observasi
berhubungan tindakan 1. Identifikasi karakteristik 1. Mengidentifikasi
dengan keperawatan 3x24 nyeri (mis. pencetus, karakteristik
prosedur jam diharapkan pereda,kualitas, lokasi, nyeri
operasi tingkat nyeri intensitas, frekuensi, durasi) 2. Mengetahui
pasien menurun 2. Monitor TTV tanda-tanda vital
dengan pasien
kriteria hasil : Terapeutik Terapeutik
6) TTV dalam 3. Pertimbangkan penggunaan 3. Mempertahankan
batas normal infus kontinu, atau bolus kadar serum
7) Keluhan opiold Edukasi
nyeri Edukasi 4. Menambah
berkurang 4. Jelaskan penyebab periode, pengetahuan
8) Meringis (-) dan strategi meredakan nyeri pasien mengenai
9) Gelisah (-) 5. Ajarkan teknik cara meredakan
10) Kesulitan nonfarmakologis untuk nyeri
tidur (-) mengurangi rasa nyeri 5. Menambah
Kolaborasi pengetahuan
6. Kolaborasi pemberian dosis mengenai teknik
dan jenis analgesic, sesuai mengurangi
indikasi nyeri
Kolaborasi
6. Nyeri
hilang/berkurang

Gangguan Setelah dilakukan Observasi Observasi


mobilitas fisik tindakan 8) Identifikasi adanya nyeri 1. Mengetahui
berhubungan keperawatan 3x24 atau keluhan fisik lainnya penyebab
dengan nyeri jam diharapkan 9) Identifikasi toleransi gangguan
tingkat aktifitas fisik melakukan mobilitas fisik
kemampuan ambulasi 2. Mengetahui
aktivitas pasien 10) Monitor tingkat kemandirian tingkat toleransi
optimal 11) Monitor KU selama fisik pada saat
kriteria hasil : melakukan ambulasi ambulasi
5) Rentang Terapeutik 3. Mengetahui
gerak 12) Fasilitas aktivitas ambulasi tingkat
meningkat dengan alat bantu kemandirian
6) Tonus otot 13) Libatkan keluarga untuk pasien
meningkat membantu pasien dalam 4. Mengetahui
7) Nyeri hilang meningkatkan ambulasi keadaan umum
8) Kelemahan Edukasi pasien
fisik menurun 14) Jelaskan tujuan dan prosedur Terapeutik
mobilisasi 5. Meningkatkan
15) Ajarkan mobilisasi kemampuan
sederhana yang harus mobilitas pasien
dilakukan 6. Mencegah
terjadinya cidera
yang tidak
diinginkan pada
pasien
Edukasi
7. Menambah
pengetahuan
pasien mengenai
tujuan dan
prosedur
mobilisasi
8. Membantu
pasien
meningkatkan
rentang gerak
Risiko infeksi Setelah dilakukan Observasi Observasi
ditandai tindakan 1 Monitor tanda dan gejala 1. Mengetahui
dengan keperawatan 3x24 infeksi lokal dan sistematik tanda dan gejala
adanya jam diharapkan Terapeutik infeksi
peningkatan derajat infeksi 2. Batasi jumlah pengunjung Terapeutik
paparan pasien menurun 3. Cuci tangan sebelum dan 2. Mencegah
organisme dengan kriteria sesudah kontak dengan terjadinya infeksi
patogen hasil: pasien dan lingkungan 3. Mencegah
lingkungan 4) Suhu tubuh pasien terjadinya infeksi
normal 4. Pertahankan teknik aseptic 4. Mencegah
5) Nyeri hilang pada pasien beresiko tinggi terjadinya infeksi
6) Bengkak Edukasi Edukasi
hilang 5. Jelaskan tanda dan gejala 5. Menambah
7) Kadar sel infeksi pengetahuan
darah putih 6. Ajarkan cara mencuci pasien mengenai
dalam batas tangan dengan benar tanda dan gejala
normal 7. Ajarkan cara memeriksa infeksi
kondisi luka operasi 6. Menambah
8. Anjurkan meningkatkan pengetahuan
asupan nutrisi pasien mengenai
9. Anjurkan meningkatkan cara mencuci
asupan cairan tangan dengan
Kolaborasi benar
10. Kolaborasi pemberian 7. Menambah
antibiotik, jika perlu pengetahuan
pasien mengenai
cara memeriksa
kondisi luka
operaso
8. Mempercepat
penyembuhan
luka
9. Mempercepat
penyembukan
luka
Kolaborasi
10. Mencegah
terjadinya infeksi
dan luka
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Nama/Umur : Tn. I/ 21 tahun
Ruang/Kamar : Melati/ No.1

1. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur operasi


Senin, 26/12/2022 Selasa , 27/12/2022 Rabu, 28/12/2022
Observasi Observasi Observasi
14.10 1. Mengidentifikasi karakteristik 14.10 1. Mengidentifikasi karakteristik 08.10 1. Mengidentifikasi
nyeri nyeri karakteristik nyeri
H : P : Nyeri muncul ketika bergerak H : P : Nyeri muncul ketika bergerak H : P : Nyeri muncul ketika
Q : Menusuk-nusuk Q : Menusuk-nusuk bergerak
R : abdomen kanan bawah R : abdomen kiri bawah Q : Menusuk-nusuk
S:5 S:4 R : abdomen kanan bawah
T : Hilang timbul T : Hilang timbul S:3
14.11 2. Mengidentifikasi riwayat alergi Terapeutik T : Hilang timbul
obat 14.11 2. Mempertimbangkan penggunaan Terapeutik
H : Pasien mengatakan tidak memiliki infus kontinu, atau bolus opiold 09.00 2. Mempertimbangkan
riwayat alergi obat untuk mempertahankan kadar penggunaan infus kontinu,
Terapeutik dalam serum atau bolus opiold untuk
14.13 3. Mempertimbangkan penggunaan H : IVFD RL 20 tpm terpasang pada mempertahankan kadar
infus kontinu, atau bolus opiold tangan kiri dalam serum
untuk mempertahankan kadar Edukasi H : IVFD RL 20tpm terpasang
dalam serum 14.13 3. Menjelaskan penyebab periode, pada tangan kiri
H : IVFD RL 20 tpm terpasang pada dan strategi meredakan nyeri Edukasi
tangan kiri H : Pasien telah memahami informasi 09.05 3. Menjelaskan penyebab
Edukasi yang diberikan periode, dan strategi
14.14 4. Menjelaskan penyebab periode, 14.14 4. Menganjurkan memonitor nyeri meredakan nyeri
dan strategi meredakan nyeri secara mandiri H : Pasien telah memahami
H : Pasien mendengarkan informasi H : Pasien telah memahami informasi informasi yang diberikan
dengan saksama yang diberikan 09.06 4. Menganjurkan memonitor
14.14 5. Menganjurkan memonitor nyeri 15.30 5. Mengajarkan teknik nyeri secara mandiri
secara mandiri nonfarmakologis untuk H : Pasien telah memahami
H : Pasien mendengarkan informasi mengurangi rasa nyeri informasi yang diberikan
dengan saksama H : Pasien mampu melakukan kembali 11.00 5. Mengajarkan teknik
15.30 6. Mengajarkan teknik teknik nafas dalam yang telah nonfarmakologis untuk
nonfarmakologis untuk diajarkan mengurangi rasa nyeri
mengurangi rasa nyeri Kolaborasi H : Pasien mampu melakukan
H : Perawat mengajarkan teknik nafas 18.00 6. Menatalaksanakan pemberian dosis kembali teknik nafas dalam yang
dalam untuk mengurangi rasa nyeri dan jenis analgesic, sesuai intruksi telah diajarkan
Kolaborasi dokter Kolaborasi
18.00 7. Menatalaksanakan pemberian H : Memberikan obat ‘metamizole’ 11.01 6. Menatalaksanakan
dosis dan jenis analgesic, sesuai 1a/12j/IV pemberian dosis dan jenis
intruksi dokter analgesic, sesuai intruksi
H : Memberikan obat ‘metamizole’ dokter
1a/12j/IV H : Memberikan obat
‘metamizole’ 1a/12j/IV

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri


Senin, 26/12/2022 Selasa , 27/12/2022 Rabu, 28/12/2022
Observasi Observasi Observasi
14.15 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau 14.15 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau 08.10 1. Mengidentifikasi adanya
keluhan fisik lainnya keluhan fisik lainnya nyeri atau keluhan fisik
H : Pasien mengeluh nyeri pada H : Pasien mengeluh nyeri pada lainnya
bagian post operasi abdomen bagian post operasi abdomen H : Pasien mengatakan nyeri
14.15 2. Mengidentifikasi toleransi aktifitas 14.15 2. Mengidentifikasi toleransi aktifitas berkurang, dengan skala nyeri 3
fisik melakukan ambulasi fisik melakukan ambulasi 09.00 2. Mengidentifikasi toleransi
H : Pasien mengatakan masih sulit H : Pasien mengatakan masih sulit aktifitas fisik melakukan
untuk pindah tempat secara mandiri untuk pindah tempat secara mandiri ambulasi
14.17 3. Memonitor tingkat kemandirian 14.17 3. Memonitor tingkat kemandirian H : Pasien sudah mampu
H: Tingkat kemandirian pasien sedang H: Tingkat kemandirian pasien sedang berpindah tempat dengan
= 10 = 12 bantuan satu orang
14.17 4. Memonitor KU selama melakukan 14.17 4. Memonitor KU selama melakukan 09.02 3. Memonitor tingkat
ambulasi ambulasi kemandirian
H : KU lemah, pasien tampak meringis H : KU lemah, pasien tampak meringis H: Tingkat kemandirian pasien
Terapeutik Terapeutik sedang = 15
14.18 5. Memfasilitas aktivitas ambulasi 14.18 5. Memfasilitas aktivitas ambulasi 09.04 4. Memonitor KU selama
dengan alat bantu dengan alat bantu melakukan ambulasi
H : Penggunaan kursi roda sebagai alat H : Penggunaan kursi roda sebagai alat H : KU baik, pasien sudah
bantu ambulasi bantu ambulasi mampu berinteraksi dengan baik
14.18 6. Melibatkan keluarga untuk 14.18 6. Melibatkan keluarga untuk dengan orang-orang didekatnya
membantu pasien dalam membantu pasien dalam Terapeutik
meningkatkan ambulasi meningkatkan ambulasi 09.04 5. Melibatkan keluarga untuk
H : Keluarga membantu pasien untuk H : Keluarga membantu pasien untuk membantu pasien dalam
berpindah tempat berpindah tempat meningkatkan ambulasi
Edukasi Edukasi H : Keluarga membantu pasien
14.19 7. Menjelaskan tujuan dan prosedur 14.19 7. Menjelaskan tujuan dan prosedur untuk berpindah tempat
mobilisasi mobilisasi Edukasi
H : Pasien mendengarkan informasi H : Pasien mendengarkan informasi 09.05 6. Menjelaskan tujuan dan
dengan cermat dengan cermat prosedur mobilisasi
14.20 8. Mengajarkan mobilisasi sederhana 14.20 8. Mengajarkan mobilisasi sederhana H : Pasien mendengarkan
yang harus dilakukan yang harus dilakukan informasi dengan cermat
H : Pasien mendengarkan informasi H : Pasien mendengarkan informasi 09.07 7. Mengajarkan mobilisasi
dengan cermat dengan cermat sederhana yang harus
dilakukan
H : Pasien mendengarkan
informasi dengan cermat

3. Risiko infeksi ditandai dengan adanya peningkatan paparan organisme patogen lingkungan
Senin, 26/12/2022 Selasa , 27/12/2022 Rabu, 28/12/2022
Observasi Observasi Observasi
16.15 1. Memonitor tanda dan gejala 16.15 1. Memonitor tanda dan gejala 10.00 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi
infeksi infeksi lokal dan sistematik lokal dan sistematik
H : Luka kemerahan, pasien H : Luka kemerahan, pasien H : Kemerahan pada luka terlihat samar
mengeluh gatal disekitar jahitan, mengeluh gatal disekitar jahitan, sama, pasien mengatakan rasa gatal
pasien tampak tidak nyaman pasien tampak tidak nyaman berkurang, pus (-)
Terapeutik Terapeutik Terapeutik
16.15 2. Membatasi jumlah pengunjung 16.15 2. Membatasi jumlah pengunjung 10.10 2. Membatasi jumlah pengunjung
H : Pengunjung dibatasi hanya dua H : Pengunjung dibatasi hanya dua H : Pengunjung dibatasi hanya dua
orang orang orang
16.17 3. Mencuci tangan sebelum dan 16.17 3. Mencuci tangan sebelum dan 10.11 3. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien sesudah kontak dengan pasien sesudah kontak dengan pasien dan
dan lingkungan pasien dan lingkungan pasien lingkungan pasien
H : Perawat mencuci tangan H : Perawat mencuci tangan sebelum H : Perawat mencuci tangan sebelum
sebelum dan sesudah kontak dan sesudah kontak dengan pasien dan sesudah kontak dengan pasien dan
dengan pasien dan lingkungan dan lingkungan pasien lingkungan pasien
pasien Edukasi Edukasi
Edukasi 16.17 4. Menjelaskan tanda dan gejala 10.11 4. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
16.17 4. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi H : Pasien mendengarkan informasi
infeksi H : Pasien mendengarkan informasi dengan saksama
H : Pasien mendengarkan informasi dengan saksama 10.14 5. Mengajarkan cara mencuci tangan
dengan saksama 16.18 5. Mengajarkan cara mencuci dengan benar
16.18 5. Mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar H : Pasien memperhatikan intruksi
tangan dengan benar H : Pasien memperhatikan intruksi 10.15 6. Mengajarkan cara memeriksa
H : Pasien memperhatikan intruksi 16.19 6. Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka dan luka operasi
16.18 6. Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka dan luka operasi H : Pasien memperhatikan intruksi
kondisi luka dan luka operasi H : Pasien memperhatikan intruksi Kolaborasi
H : Pasien memperhatikan intruksi Kolaborasi 11.01 7. Menatalaksanakan pemberian
Kolaborasi 18.00 7. Menatalaksanakan pemberian antibiotic sesuai intruksi dokter
18.00 7. Menatalaksanakan pemberian antibiotic sesuai intruksi dokter H : pemberian ‘meropenem’1gr/12 j/IV
antibiotic sesuai intruksi dokter H : pemberian ‘meropenem’1gr/12
H : pemberian ‘meropenem’1gr/12 j/IV
j/IV
EVALUASI KEPERAWATAN
N ama/Umur : Tn. I/ 21 tahun
Ruang/Kamar : Melati/ No.1

1. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur operasi


Senin, 26/12/2022 (21.00) Selasa , 27/12/2022 (21.00) Rabu, 28/12/2022 (14.00)
S : Pasien mengatakan nyeri dibagian luka S : Pasien mengatakan nyeri berkurang S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
post operasi O: O:
O:  Pasien tampak gelisah  Pasien tampak gelisah
 Pasien tampak gelisah  Ekspresi wajah pasien meringis  Ekspresi wajah pasien meringis
 Ekspresi wajah pasien meringis  TTV  TTV
 TTV TD : 110/60 TD : 110/60
TD : 120/60 N : 88 x/i N : 88 x/i
N : 88 x/i P : 22 x/i P : 22 x/i
P : 22 x/i S : 38,8oC S : 36,8oC
S : 37,5oC  Kajian nyeri  Kajian ny eri
 Kajian nyeri P : Nyeri muncul tiba-tiba dan ketika P : Nyeri muncul tiba-tiba dan ketika
P : Nyeri muncul tiba-tiba dan ketika bergerak bergerak
bergerak Q : Menusuk-nusuk Q : Menusuk-nusuk
Q : Menusuk-nusuk R : abdomen kanan bawah R : abdomen kanan bawah
R : abdomen kanan bawah S:3 S:1
S:3 T : Hilang timbul T : Hilang timbul
T : Hilang timbul  Penatalaksanaan pemberian metamizole  Penatalaksanaan pemberian metamizole
 Penatalaksanaan pemberian metamizole untuk mengatasi nyeri sesuai intruksi untuk mengatasi nyeri sesuai intruksi
untuk mengatasi nyeri sesuai intruksi dokter dokter
dokter A : Nyeri akut belum teratasi A : Nyeri akut teratasi
A : Nyeri akut belum teratasi P : Lanjutkan intervensi P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan intervensi 1. Identifikasi karakteristik nyeri (mis. 1. Identifikasi karakteristik nyeri (mis.
1. Identifikasi karakteristik nyeri (mis. pencetus, pereda,kualitas, lokasi, pencetus, pereda,kualitas, lokasi,
pencetus, pereda,kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi, durasi) intensitas, frekuensi, durasi)
intensitas, frekuensi, durasi) 2. Monitor TTV 2. Monitor TTV
2. Monitor TTV 3. Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, 3. Pertimbangkan penggunaan infus kontinu,
3. Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus opiold atau bolus opiold
atau bolus opiold 4. Penatalaksanaan pemberian dosis dan jenis 4. Penatalaksanaan pemberian dosis dan jenis
4. Penatalaksanaan pemberian dosis dan jenis analgesic, sesuai intruksi dokter analgesic, sesuai intruksi dokter
analgesic, sesuai intruksi dokter

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri


Senin, 26/12/2022 (21.00) Selasa , 27/12/2022 (21.00) Rabu, 28/12/2022 (14.00)
S : Pasien mengatakan kesulitan untuk S : Pasien mengatakan sudah melakukan S : Pasien mengatakan sudah melakukan
beraktivitas mandiri dikarenakan luka pada post beberapa aktivitas secara bertahap sendiri beberapa aktivitas secara bertahap
operasi dan terasa nyeri ketika bergerak O: sendiri
O:  Luka post operasi pada abdomen kiri O:
 Luka post operasi pada abdomen kiri bawah bawah  Luka post operasi pada abdomen kiri
 KU lemah, pasien tampak meringis  KU lemah, pasien tampak meringis bawah
 Kajian nyeri  Kajian nyeri  KU lemah, pasien tampak meringis
P : Nyeri muncul ketika bergerak P : Nyeri muncul ketika bergerak  Kajian nyeri
Q : Menusuk-nusuk Q : Menusuk-nusuk P : Nyeri muncul ketika bergerak
R : abdomen kanan bawah R : abdomen kanan bawah Q : Menusuk-nusuk
S:4 S:3 R : abdomen kanan bawah
T : Hilang timbul T : Hilang timbul S:1
 Kemandirian pasien : 10 (Ketergantungan  Kemandirian pasien : 12 (Ketergantungan T : Hilang timbul
sedang) ringan)  Kemandirian pasien : 15
 Pasien ambulasi menggunakan kursi roda  Pasien ambulasi dengan dibantu oleh (Ketergantungan ringan)
 Keluarga tampak membantu pasien untuk keluarga secara perlahan  Pasien ambulasi dengan dibantu oleh
melakukan beberapa aktivitas  Keluarga tampak membantu pasien untuk keluarga secara perlahan
 Pasien mendengarkan intruksi dengan baik melakukan beberapa aktivitas  Keluarga tampak membantu pasien
A : Gangguan mobilitas fisik belum teratasi  Pasien mendengarkan intruksi dengan baik untuk melakukan beberapa aktivitas
P : Lanjutkan intervensi A : Gangguan mobilitas fisik belum teratasi  Pasien mendengarkan intruksi
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik P : Lanjutkan intervensi dengan baik
lain 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan A : Gangguan mobilitas fisik belum
2. Identifikasi toleransi aktifitas fisik melakukan fisik lain teratasi
ambulasi 2. Identifikasi toleransi aktifitas fisik P : Pertahankan intervensi
3. Monitor KU selama melakukan ambulasi melakukan ambulasi 1. Identifikasi adanya nyeri atau
4. Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu 3. Monitor KU selama melakukan ambulasi keluhan fisik lain
5. Libatkan keluarga untuk membantu pasien 4. Libatkan keluarga untuk membantu pasien 2. Identifikasi toleransi aktifitas fisik
dalam meningkatkan ambulasi dalam meningkatkan ambulasi melakukan ambulasi
6. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi 5. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi 3. Monitor KU selama melakukan
7. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus 6. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus ambulasi
dilakukan dilakukan 4. Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan ambulasi
5. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
6. Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan

3. Risiko infeksi ditandai dengan adanya peningkatan paparan organisme patogen lingkungan
Senin, 26/12/2022 (21.00) Selasa , 27/12/2022 (21.00) Rabu, 28/12/2022 (14.00)
S : Pasien mengatakan gatal dan perih pada bekas S : Pasien mengatakan gatal dan perih pada S : Pasien mengatakan gatal dan perih
operasi bekas operasi pada bekas operasi
O: O: O:
 Luka post operasi di abdomen kanan bawah 1. Luka post operasi di abdomen kanan 1. Luka post operasi di abdomen kanan
 TTV bawah bawah
TD : 120/60 2. TTV 2. TTV
N : 88 x/i TD : 120/60 TD : 110/60
P : 22 x/i N : 88 x/i N : 88 x/i
o P : 22 x/i P : 22 x/i
S : 37,5 C
o
 Hasil lab darah S : 37,5 C S : 36,8oC
Limfosit : 7,0 % 3. Hasil lab darah 3. Hasil lab darah
3
Leukosit : 18,8x10 /µL Limfosit : 7,0 % Limfosit : 7,0 %
3
Granula : 87,4 % Leukosit : 18,8x10 /µL Leukosit : 18,8x103/µL
 Kulit disekitar luka operasi teraba hangat Granula : 87,4 % Granula : 87,4 %
 Menatalaksanakan pemberian meropenem 4. Kulit disekitar luka operasi teraba hangat 4. Kulit disekitar luka operasi teraba
sebagai antibiotic sesuai intruksi dokter 5. Menatalaksanakan pemberian meropenem hangat
A : Risiko infeksi belum teratasi sebagai antibiotic sesuai intruksi dokter 5. Menatalaksanakan pemberian
P : Lanjutkan intervensi A : Risiko infeksi belum teratasi meropenem sebagai antibiotic sesuai
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan P : Lanjutkan intervensi intruksi dokter
sistematik 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan A : Risiko infeksi belum teratasi
2. Batasi jumlah pengunjung sistematik P : Lanjutkan intervensi
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak 2. Batasi jumlah pengunjung 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
dengan pasien dan lingkungan pasien 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak lokal dan sistematik
4. Pertahankan teknik aseptic pada pasien dengan pasien dan lingkungan pasien 2. Batasi jumlah pengunjung
beresiko tinggi 4. Pertahankan teknik aseptic pada pasien 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
5. Kolaborasi pemberian antibiotik beresiko tinggi kontak dengan pasien dan lingkungan
5. Kolaborasi pemberian antibiotik pasien
4. Pertahankan teknik aseptic pada
pasien beresiko tinggi
5. Kolaborasi pemberian antibiotik

You might also like