Professional Documents
Culture Documents
Sway Teknik Karya Seni Rupa
Sway Teknik Karya Seni Rupa
Teknik Anyam
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengankat dan menumpangtindihkan atau
menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman .
• Anyaman lilit
• Anyaman bintang
• Anyaman sasak
• Daun pandan
• Daun lontar
• Menong
• Bambu
Teknik Menggambar/Melukis
Melukis (Painting) merupakan kegiatan mengolah medium dua dimensi ataupun tiga dimensi dengan
tujuan untuk mendapatkan kesan tertentu. Medium lukisan pun bisa dalam bentuk apa saja, seperti
kanvas, papan, kertas, dinsing dan bahkan film dalam fotografi bisa dianggap juga sebagai media lukisan.
Jadi, lukisan adalah bentuk karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan cara memoleskan
cat dengan berbagai macam warna atau gradasi menggunakan alat khusus lukis seperti kuas lukis, pisau
palet dan peralatan lainnya.
Teknik Arsir
Teknik asir dibuat dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis
berulang yang membuat kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi.Teknik mengambar arsir lebih
menekankan pada kekauatan garis (stroke). Dilakukan berulang-ulang secara sejajar maupun tumpang
berpotongan, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan gelap. Atau dapat dilakukan secara sejajar
dengan memperhatikan kerapatannya saja, apabila dilakukan dengan rapat menyebabkan kesan gelap
dan sebaliknya. Atau menggunakan tekanan yang ringan dan kuat dilakukan secara diulang-ulang.
Alat yang digunakan biasanya pensil, spidol, crayon, konte, kapur, arang, dll.
Teknik Blok/Siluet
Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga
menimbulkan kesan balok.Gambar yang dibuat dengan bentuk menyeluruh secara blok pada bentuk
yang diinginkan/disekitarnya.
Teknik Aquarel
Teknik aqurel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dengan sapuan warna yang
tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan bernuansa transparan.
Agar menghasilkan sapuan yang tipis dan ringan, alangkah baiknya kamu menggunakan cat yang sedikit
encer.
Tips:
• Pilihlah cat air yang berkualitas. Kertas yang paling sesuai adalah kertas aquarel. Tidak dipungkiri
memang, harga dan kualitas biasanya berjalan beriringan. Namun untuk kebutuhan bahan, bisa
juga disesuaikan dengan budget yang sudah disesuaikan.
• Pilihlah kertas yang cocok. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai dengan teknik ini,
gunakanlah kertas aquarel. Walaupun dilihat dari segi harga relatif lebih mahal. Namun kamu
juga bisa menggunakan kertas gambar biasa.
• Pilihlah kuas yang sesuai. Ada beragam merek kuas, pilih saja kuas dengan budget yang sudah
ditentukan.
Teknik Opaque
Berbeda dengan teknik seni lukis aquarel yang terkesan transparan. Teknik plakat merupakan teknik
melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik maupun cat minyak dengan sapuan tebal dan komposisi
cat yang kental. Sehingga memberi kesan yang colorfull pada setiap karya.
Teknik seni lukis ini sering digunakan oleh pelukis professional untuk menghasilkan lukisan yang
mempesona dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Teknik Plakat
Plakat merupakan teknik melukis yang alat medianya menggunakan macam macam cat ciri ciri lukisan /
gambar ini adalah sapuan warna cat yang tebal, kental, sehingga lukisan tampak indah dan menarik. Cat
yang digunakan adalah cat poster dengan sapuan tebal menutup sempurna, tidak bercampur dengan cat
sebelumnya.
Teknik Spray
Teknik spray adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat ke media lukis. Tujuan
menggunakan teknik ini yakni untuk menghasilkan lukisan yang lebih halus dan tampak lebih visual.
Teknik Pointilis
Teknik pointilis atau pointilisme adalah salah satu teknik yang digunakan saat melukis dan menggambar
dengan cara memanipulasi ketidaksensitifan mata seseorang saat meneliti detail kumpulan titik-titik
sehingga mampu memberikan kesan adanya bidang atau warna yang baru.
Teknik Ukir/Pahat
Seni ukir atau ukiran merupakan gambar hiasan dengan bagian - bagian cekung (kruwikan) dan bagian –
bagian cembung yang menyususn suatu gambar yang indah. Pengertian ini berkembang hingga dikenal
sebagai seni yang membentuk gambar pada kayu batu atau bahan – bahan lain.
Apabila dilihat dari sisi cara atau teknik pengerjaan, pada dasarnya jenis ukir-ukiran terbagi menjadi dua
macam, yaitu jenis ukiran plong (bobok) dan jenis ukiran lemahan. Berikut pengartiannya :
1. Ukiran plong / ukiran lubang tembus, yakni jenis ukiran yang dibuat dengan cara melubangi bidang
yang akan diukir terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan proses pengukiran secara manual
menggunakan tatah ukir (alat ukir).
2. Ukiran lemahan adalah jenis ukiran yang tidak berlubang. Jadi, jenis ukiran ini bisa dikatakan 100%
dikerjakan secara manual, mulai dari proses membentuk hingga mempertegas pola gambar (tidak ada
tahapan kerja yang menggunakan mesin). Proses pengerjaan jenis ukiran ini sedikit banyak hampir sama
dengan cara memahat.
https://sway.office.com/1TIntp1WC6AAwgIw#content=JEG6Se9JyoxnIu
4 - Proses ukir kayu yang sudah tergantikan oleh mesin
Teknik Membentuk
Teknik membentuk atau modeling adalah cara pembuatan karya dengan menambah atau mengurangi
bahan yang digunakan. Jadi bahan yang digunakan berupa bahan yang lembek seperti tanah liat. Hasil
karya dengan teknik ini biasanya berupa hasil gerabah/keramik
Teknik Pinching (Tekan)
Pinching (pijat) merupakan cara membuat keramik dengan memijat tanah liat langsung menggunakan
tangan agar tidak mengelupas dan lebih padat dengan menggunakan tehnik ini. Berikut ini tehnik pijat
yangdilakukandalam membuat keramik antara lain :
Ambil segumpal tanah liat plastis. Cara membentuk dengan dipijat menggunakan ibu jari juga diulet-ulet
dibentuk sesuai dengan bentuk benda yang diinginkan. Gunakan kain/ kuas halus untuk
menghaluskannya.
Teknik lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual denganmembentuk
lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk
persegi atau silinder.
Cara membuat keramik dengan teknik lempengan berbentuk persegi antara lain sebagai berikut :
1. Putaran tangan yaitu teknik putar ini pada saat pengerjaannya memutarnya menggunakan
tangan. Biasanya tangan kanan membentuk tangan kiri memutar atau sebaliknya.
2. Putaran kaki yaitu tekhnik putar ini pada saat pengerjaannya memutarnya menggunakan kaki,
seperti penjahit.
3. Putaran mesin yaitu tekhnik putar ini pada saat pengerjaannya memutarnya menggunakan
tenaga mesin.Dari ketiga tekhnik diatas, tekhnik yang paling mudah digunakan adalah tekhnik
putaran tangan dan kaki. Karena kita lebih mudah mengkontrolnya dibandingkan dengan mesin
yang berputas secara stabil.TAHAP DASAR PEMBENTUKAN TEKHNIK PUTARProses pembetukan
benda keramik diawali dengan proses pengulian tanah liat. Pengulian tanah liat bertujuan untuk
didapatkan tanah liat yang plastis, homogen, bebas gelembung udara, dan kotoran. Proses
pengulian tanah liat dilakukan setiap kali akan membentuk benda keramik.
Teknik ini biasanya dipakai untuk benda-benda dari logam membuat hiasan lebih rumit misalnya arca
dan patung perunggu. Cara pembuatannya biasanya diawali dengan model dari tanah liat selanjutnya
dilapisi lilin sehingga terjadi rongga dan cairan perunggu dapat dituangkan ke dalamnya. Setelah dingin
cetakan kemudian dipecah sehingga didapatkan bentuk yang diinginkan.
Yaitu teknik tuang berulang dengan menggunakan dua pasang cetakan dan dapat diulang berkali-kali
sesuai dengan kebutuhan. Teknik cetak ulang biasanya untuk mencetak benda atau hiasan sederhana.
3. Teknik menempa
Pembuatan kerajinan dari logam dapat pula dilakukan dengan cara menempa. Jenis logam yang
biasanya digunakan adalah besi, tembaga, kuningan, perak, dan emas. Benda-benda yang dibuat dengan
cara menempa antara lain keris, piring, teko, dan tempat lilin.
Kerajinan yang dibuat dengan cara cor banyak diproduksi di daerah-daerah di Indonesia. Sistem
produksinya menggunakan sistem industri rumahan. Biasanya dibuat secara perorangan atau kelompok.
Pembuatanya biasanya dengan sistem pesan, namun juga ada yang membuat untuk dijual di toko-toko,
misalnya kerajinan berupa perhiasan. Penjualannya biasanya melalui toko-perhiasan atau toko-toko
handycraft.
Sejarah Batik
Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik"
yang bermakna "titik".Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian.Perempuan-perempuan
Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian,
sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya
"Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini.
1. SidoLuhur 8. Ceplok
Teknik membatik dengan menggunakan alat yang disebut canting (Jawa). Canting terbuat dari tembaga
ringandan berbentuk seperti teko kecil dengan corong di ujungnya. Canting berfungsi untuk
menorehkan cairan malam pada sebagian pola.
1. Canting Rengreng. Canting rengreng digunakan untuk membuat pola dasar pada kain. Canting
rengreng memiliki cucuk tunggal dengan diameter antara 1 - 2,5 mm.
2. Canting Isen. Canting ini mempunyai cucuk tunggal, ada juga yang mempunyai banyak cucuk.
Penggunaannya disesuaikan dengan motif yang diinginkan. Untuk ukuran diameter dari cucuk
canting ini kurang lebih 0,5 - 1,5 mm.
1. Canting Cucuk Kecil digunakan untuk membuat isen pada pola batik yang telah direngreng atau
digambari motif.
2. Canting Cucuk Sedang digunakan untuk membuat pola dasar dalam pembuatan batik tulis.
3. Canting Cucuk Besar digunakan untuk membuat tembokan atau pembuatan blok pada kain,
biasanya ujung cucuk akan dibalut dengan kain sehingga diameter cucuk menjadi besar.
1. Canting Cecekan. Fungsi dari canting ini adalah untuk membuat isen-isen berupa titik-titik dan
juga garis lengkung atau ukel.
2. Canting Loron. Kata 'loron' diambil dari Bahasa Jawa 'loro' yang berarti dua. Sesuai dengan
namanya, canting batik loron mempunyai cucuk ganda. Fungsi dari canting ini untuk membuat
garis rangkap pada motif batik dan juga untuk membuat garis pembatas.
3. Canting Telon. Mempunyai bentuk cucuk segitiga sama sisi, sehingga biasa digunakan untuk
membuat pola isendengan bentuk segitiga.
4. Canting Prapatan. Canting prapatan juga berfungsi untuk membuat isen. Dengan bentuk cucuk
segiempat, canting ini cocok untuk membuat isen dengan pola segiempat.
5. Canting Liman. Canting limanmempunyai cucuk berbentuk kotak (persegi) dengan 4 lubang di
tiap sudutnya dan satu buah terdapat di tengahnya.
6. Canting Renteng/ Galaran. Canting galaran mempunyai bentuk cucuk berjejer dengan jumlah
genap hingga mencapai 6 buah cucuk. Canting ini biasa digunakan untuk membuat pola garis
dengan jumlah banyak sekaligus agar mendapatkan jarak yang sama antar garis.
7. Canting Byok. Canting byok digunakan untuk membuat motif lingkaran pada pola batik yang
tersusun berupa titik-titik yang melingkar. Mempunyai tujuh buah lubang pada cucuknya.
Biasanya canting byok mempunyai lubang cucuk berjumlah ganjil.
a. PerlengkapanMembatik
• Alat :Gawangan, Bandul, Wajan, Kompor, Taplak, Saringan Malam, Canting,, Dhingklik (Tempat
Duduk).
• Bahan : Mori, Malam (Lilin), Pewarna alami (contoh : indigo, kelapa, tehsecangdll.), Zat pewarna
sintesis (contoh : Zat warna naphtol, Zat warna indigosol, Zat warna rapid, Zat warna indigosol )
• Ngemplong Ngemplong merupakan tahap paling awal atau pendahuluan, di awali dengan
mencuci kain mori.
• Nyorek atau Memola. Nyorek atau memola adalah proses menjiplak ataumembuat pola di atas
kain mori dengan cara meniru pola motif yang sudah ada.
• Mbathik. Mbathik merupakan tahap berikutnya, dengan cara menorehkan malam batik kekain
mori.
• Medel. Medel adalah proses pencelupan kain yang sudah dibatik kecairan warna secara
berulang-ulang sehingga mendapatkan warna yang diinginkan.
• Ngerok dan Mbirah. Pada proses ini, malam pada kain dikerok secara hati-hati dengan
menggunakan lempengan logam.
• Mbironi. Mbironi adalah menutupi warna biru dan isen-isen pola yang berupa cecek atau titik
dengan menggunakan malam.
Teknik celup ikat merupakan pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat sebagian kain,
kemudian dicelupkan kedalam larutan pewarna. Setelah diangkat dari larutan pewarna dan ikatan
dibuka bagian yang diikat tidak terkena warna.
Teknik printing atau cap merupakan cara pembuatan motif batik menggunakan canting cap. Permukaan
canting cap yang menonjol dicelupkan dalam cairan malam (lilin batik).Selanjutnya, canting cap dicapkan
pada kain.
4. Teknik Colet
Teknik colet biasa disebut juga dengan teknik lukis, merupakan cara mewarnai pola batik dengan cara
mengoleskan cat atau pewarna kain jenis tertentu pada pola batik.
Batik tidak hanya bisa dijadikan baju, melainkan juga dapat diolah menjadi kerajinan – kerajinan tangan
yang unik yang memiliki harga jual yang tinggi seperti : sandal batik, tas batik, sarung bantal, wadah
pensil dll.
Teknik Tenun
Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana, yaitu
dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.Dengan kata lain bersilangnya antara
benang lusi dan pakan secara bergantian.[1] Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra,
dan lainnya.
Seni tenun berkaitan erat dengan sistem pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam, dan
sistem organisasi sosial dalam masyarakat. Karena kultur sosial dalam masyarakat beragam, maka seni
tenun pada masing-masing daerah memiliki perbedaan. Oleh sebab itu, seni tenun dalam masyarakat
selalu bersifat partikular atau memiliki ciri khas, dan merupakan bagian dari representasi budaya
masyarakat tersebut. Kualitas tenunan biasanya dilihat dari mutu bahan, keindahan tata warna, motif,
pola dan ragam hiasannya.
Benang yang mengarah ke atas (vertikal) dinamakan lungsi, dan benang yang mendatar (horizontal)
dinamakan pakan.