Professional Documents
Culture Documents
Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
persalinan yang berperan dalam morbiditas dan mortalitas pada ibu maupun bayi
terutama kehamilan perinatal yang cukup tinggi. Kematian perinatal yang cukup
tinggi ini antara lain disebabkan karena kematian akibat kurang bulan, dan
kejadian infeksi yang meningkat karena partus tidak maju, partus lama yang
sering dijumpai pada pengelolaan kasus ketuban pecah dini terutama pada
pengelolaan konservatif.
Dilema sering terjadi pada pengelolaan KPD dimana harus segera bersikap
aktif terutama pada kehamilan yang cukup bulan, atau harus menunggu sampai
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas
1
1. Apa perubahan dari materi genetik ?
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Materi genetik DNA dan RNA dapat saja mengalami perubahan karena suatu
Mutasi berasal dari kata Mutatus (bahasa latin) yang artinya adalah
lamarckiana dan bersifat menurun. Ternyata perubahan tersebut terjadi karena adanya
pada domba jenis Ancon yang berkaki pendek dan bersifat menurun. Penelitian
ilmiah tentang mutasi dilakukan pula oleh Morgan (1910) dengan menggunakan
Herman Yoseph Muller berhasil dalam percobaannya terhadap lalat buah, yaitu
3
Mutasi adalah suatu proses dimana suatu gen mengalami perubahan struktur.
Gen yang berubah karena mutasi disebut mutan. Mutan adalah sel-sel dari individu
yang membawa mutasi tersebut (crowder, 2006). Dalam arti lain mutasi adalah
perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi secara tiba-tiba, acak, dan
merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup yang bersifat terwariskan
(heritable). Mutasi juga dapat diartikan sebagai perubahan struktural atau komposisi
genom suatu jasad yang dapat terjadi karena faktor luar (mutagen) atau karena
yang mengalami mutasi disebut mutan dan faktor penyebab mutasi disebut mutagen
dihasilkan tidak dapat berfungsi baik dalam sel dan sel tidak mampu mentolerir
Mutasi merupakan salah satu unsur utama dalam evolusi. Jika suatu species
memungkinkan anggota-anggota tertentu dari populasi itu untuk bertahan hidup dan
kombinasi genetik yang besar tetapi terbatas. Genotipe yang paling baik beradaptasi
hari tidak akanmampu bertahan dalam keadaan lingkungan yang berlainan kecuali
4
jika material genetik baru dimasukkan ke dalam kelompok gen oleh mutasi, evolusi
terbatas pada kisaran toleransi genotipe yang telah ada dalam populasi. Berbagai
mutasi spontan terjadi secara kontiniu tanpa memandang kebutuhan atau kegunaan
langsungnya. Kebanyakan mutasi itu tidak berharga dan merugikan pada kondisi
suatu populasi atau ditekan pada frekuensi rendah oleh seleksi alam. Sekali-sekali,
jika terjadi suatu mutasi yang menguntungkan, daya-daya selektif bertindak untuk
kurang baik. Jadi mutasi dapat dipandang sebagai bahanbaku, dan seleksi alam
sebagai daya penggerak pada evolusi (Stansfield, 1991). Dalam arti luas, mutasi
Mutasi dapat mempengaruhi DNA maupun kromosom. DNA dapat dipengaruhi pada
saat sintesis DNA (replikasi). Pada saat tersebut factor mutagenic mempengaruhi
pasangan basa nukleutida sehingga tidak berpasangan dengan basa nukleutida yang
seharusnya (mismatch). Misalnya triplet DNA cetakan adalah TTA. Namun karena
dengan T .
5
2.3 Sebab-sebab Mutasi
di samping keadaan atau faktor internal materi genetik.Terdapat dua macam mutasi
yakni mutasi spontan dan mutasi terinduksi.Mutasi spontan adalah mutasi yang
terjadi tanpa sebab-sebab yang jelas sedangkan mutasi terinduksi adalah mutasi yang
terjadi karena pemaparan makhluk hidup pada penyebab mutasi semacam radiasi
Keadaan atau faktor internal materi genetik yang dapat menjadi sebab terjadinya
(sebagai akibat perubahan posisi sesuatu proton yang mengubah sesuatu sifat kimia
molekul).
DNA di saat replikasi dapat terjadi pada unting lama maupun unting baru. Jika
penggelembungan tejadi pada unting lama maka akan terjadi delesi pada unting baru,
6
sebaliknya jika penggelembungan terjadi pada unting baru, maka akan terjadi adisi
deaminasi, suatu gugus amino tersingkir dari basa.Dalam peristiwa depurinasi, jika
tersingkirnya purin itu tidak diperbaiki maka disaat replikasi tidak terbentuk pasangan
bahwa perubahan tekanan oksigen dan suhu, jika berhubungan dengan proses
penyinaran juga dapat mengubah mutasi secara signifikan. Tekanan oksigen yang
7
pada kondisi penyinaran tinggi dibandingkan pada kondisi penyinaran
yang dijumpai.Dalam molekul DNA, senyawa yang paling digiatkan adalah purin
dan pirimidin, karena kedua macam seneyawa itu meyerap cahaya pada panjang
Hasil penelitian in vitro membuktikan baha pirimidin dan timin sangat kuat
reaktif. Dua produk hasil penyerapan UV adalah hidrat pirimidin dan dimer
kimiawi. Mutagen kimiawi dapat dipilah menjadi tiga kelompok yaitu: analog
8
basa, agen pengubah basa (basa modifying agent), dan agen penyela
(intercalating agent).
a. Analog Basa
struktur molekul yang sangat mirip dengan yang dimiliki basa pada
5-bromourasil adalah sutu analog timin. Proses mutasi yang terjadi adalah
dalam bentuk keto (bentuk normal), maka analog basa itu berpasangan
dengan adenine. Selanjutnya jika bentuk keto 5-BU beralh ke bentuk enol
(bnetuk yang jarang) selama replikasi, maka analog basa ini akan
pasangan G-5 BU akan muncul pasangan G-C dan ukan A-T. dalam hal
ini sudah terjadi suatu mutasi transisi dari A-T menjadi G-C Ke dua
bentuk yaitu bentuk amino (bentuk normal ) serta bentuk imino (bentuk
9
yang jarang) pada bentuk amino 2AP berperan sebagai adenine dan
menginduksi mutasi transisi, yaitu A-C menjadi G-C atau G-C menjadi A-
Berkenaan dengan mutasi transisi yang diinduksi oleh analog basa tersebut
pula sebaliknya.
guanine, sitosin dan adenine. Perlakuan dengan asam nitrit atas guanine
10
adanya perlakuan asam nitrit, adenine berubah menjadi xypoxantin yang
kelompok agen pengubah basa atau base modifying agent Sebagai agen
mutan yang terbentuk dapat pulih karena pengaruh mutasi yang diinduksi
Dalam hal ini agen alkilasi menyebabkan perubahan pada basa yang
c. Agen Interkalasi
melakukan insersi antara basa-basa berdekatan dengan pada satu atau dua
ethidium bromide, dioxin dan ICR-70. Mutasi yang terjadi karena agen
Mutasi rangka yang terjasi melalui delesi Jika agen interkalasi melakukan
11
insersi antara pasangan basa yang berdekatan pada DNA template (pada
waktu replikasi) maka suatu basa tambahan dapat diinsersikan pada unting
terjadi replikasi yang diikuti oleh hilangnya agen interkalasi, akibat yang
karena insersi suatu pasangan basa, mutasi rangka juga dapat dikerenakan
Hal yang diakibatkan dari adanya mutasi rangka adalah semua asam
1. Menurut Kejadiannya
12
lingkungan luar maupun dari internal organisme itu sendiri secara
b. Mutasi Buatan
a. Mutasi somatic
Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik yaitu
terjadi pada sel-sel tubuh atau soma, mutasi ini kurang mempunyai arti
tidakditurunkan.
dapat diwariskan.
13
Yaitu mutasi dari fenotipe normal menjadi abnormal.
Yaitu peristiwa mutasi yang dapat mengembalikan dari fenotipe tidak normal menjadi
fenotipe normal.
1. Mutasi DNA
a. Mutasi transisi, yaitu suatu pergantian basa purin dengan basa purin lain atau
pergantian basa pirimidin dengan basa pirimidin lain; atau disebut juga pergantian
b. Mutasi tranversi, yaitu suatu pergantian antara purin dengan pirimidin pada
c. Insersi, yaitu penambahan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen.
d. Delesi, yaitu pengurangan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen.
2. Mutasi Gen
14
Mutasi gen merupakan perubahan yang terjadi pada nukleutida DNA yang
membawapesansuatu gen tertentu. Mutasi gen pada dasarnya merupakan mutasi titik.
Mutasi titik (point mutation) merupakan perubahan kimiawi pada satu atau beberapa
pasangan basa dalam satu gen tunggal. Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi dalam
lingkup gen. Peristiwa yang terjadi pada mutasi gen adalah perubahan urutan-urutan
a. Mutasi salah arti (missens mutation), yaitu perubahan suatu kode genetic
(umumnya pada posisi 1 dan 2 pada kodon) sehingga menyebabkan asam amino
terkait (pada polipeptida) berubah. Perubahan pada asam amino dapat menghasilkan
fenotip mutan apabila asam amino yang berubah merupakan asam amino esensial
bagi protein tersebut. Jenis mutasi ini dapat disebabkan oleh peristiwa transisi dan
tranversi.
b. Mutasi diam (silent mutation), yaitu perubahan suatu pasangan basa dalam gen
(pada posisi 3 kodon) yang menimbulkan perubahan satu kode genetik tetapi tidak
mengakibatkan perubahan atau pergantian asam amino yang dikode. Mutasi diam
c. Mutasi tanpa arti (nonsense mutation), yaitu perubahan kodon asam amino
tertentu menjadi kodon stop. Hampir semua mutasi tanpa arti mengarah pada
inaktifnya suatu protein sehingga menghasilkan fenotip mutan. Mutasi ini dapat
terjadi baik oleh tranversi, transisi, delesi, maupun insersi. Mutasi perubahan rangka
baca (frameshift mutation), yaitu mutasi yang terjadi karena delesi atau insersi satu
15
atau lebih pasang basa dalam satu gen sehingga ribosom membaca kodon tidak
digunakan untuk perubahan gen, sedangkan perubahan kromosom yang dapat diamati
dikenal sebagai variasi kromosom atau mutasi besar/ gross mutation atau aberasi.
Mutasi kromosom sering terjadi karena kesalahan pada meiosis maupun pada mitosis.
Pada prinsipnya, mutasi kromosom digolongkan rnenjadi dua, yaitu sebagai berikut.
euploid, sedang yang hanya terjadi pada salah satu kromosom dari genorn disebut
aneuploid.
1) Euploid (eu = benar; ploid = unit) yaitu jenis mutasi dimana terjadi perubahan
pada jumlah n. Makhluk hidup yang terjadi dari perkembangbiakan secara kawin,
pada umumnya bersifat diploid, memiliki 2 perangkat kromosom atau 2 genom pada
sehingga memiliki satu genom atau satu perangkat kromosom (n kromosom) dalam
16
sel somatisnya disebut monoploid. Sedang organisme yang memiliki lebih dari dua
meiosis dan terjadi pada krornosom homolog, misalnya semangka tak berbiji.
b) AlopoIiploid yang terjadi karena perkawinan atau hybrid antara spesies yang
berbeda jumlah set kromosomnya dan terjadi pada kromosom non homolog, misalnya
2) Aneuploid (an = tidak; eu = benar; Ploid = Unit) yaitu jenis mutasi dimana
terjadi perubahan jumlah kromosom. Mutasi kromosom ini tidak melibatkan seluruh
genom yang berubah, melainkan hanya terjadi pada salah satu kromosom dari genom.
Mutasi ini disebut juga dengan istilah aneusomik. Contohnya adalah sindrom Down.
Penyebab mutasi ini adalah anafase lag (peristiwa tidak melekatnya benang-benang
17
c) Trisomik (2n + 1); yaitu mutasi karena kelebihan satu kromosom, misalnya
Sindrom Klinefelter pada manusia dengan kariotipe 22AA+XXY dan Sindrom Jacobs
(22AA+XYY).
disebut juga dengan istilah aberasi. Macam-macam aberasi dapat dijelaskan sebagai
berikut.
terjadi pada segmen panjang lengan kromosom seperti yang dilaporkan pada tanaman
gandum. Tergantung pada gen dan tingkat ploidi, defisiensi dapat menyebabkan
yang ditimbulkan oleh perlakuan bahan mutagen (radiasi) sering ditunjukkan dengan
munculnya mutasi klorofil. Kejadian mutasi klorofil biasanya dapat diamati pada
stadia muda (seedling stag), yaitu dengan adanya perubahan warna pada daun
tanaman.
18
b) Delesi intertitial, ialah delesi yang kehilangan bagian tengah kromosom
d) Delesi loop, ialah delesi cincin yang membentuk lengkungan pada kromosom
lainnya.
2) Duplikasi
Mutasi karena kelebihan segmen kromosom. Mutasi ini terjadi pada waktu meiosis,
Duplikasi menampilkan cara peningkatan jumlah gen pada kondisi diploid. Duplikasi
dapat terjadi melalui beberapa cara seperti: pematahan kromosom yang kemudian
crossing-over pada meiosis (fase pembelahan sel), rekombinasi kromosom saat terjadi
dari perlakuan bahan mutagen. Beberapa kejadian duplikasi telah dilaporkan dapat
telah banyak dipelajari pada bermacam jenis tanaman seperti jagung, kapas, dan
barley.
3) Translokasi
19
Macam-macam translokasi antara lain sebagai berikut:
Translokasi homo zigot ialah translokasi yang mengalami pertukaran segmen kedua
c) Translokasi Robertson
dua kromosom akrosentrik menjadi satu kromosom metasentrik, maka disebut juga
kembali dengan cara baru. Patahan kromosom yang satu berpindah atau bertukar pada
kromosom yang lain sehingga terbentuk kromosom baru yang berbeda dengan
Alhasil, pemasangan dan pemisahan gamet jadi tidak teratur sehingga kondisi ini
20
pada tanaman Aegilops umbellulata dan Triticum aestivum yang menghasilkan mutan
4) Inversi
Inversi ialah mutasi yang mengalami perubahan letak gen-gen, karena selama
meiosis kromosom terpilin dan terjadi kiasma. Inversi terjadi karena kromosom patah
dua kali secara simultan setelah terkena energi radiasi dan segmen yang patah
tersebut berotasi 180o dan menyatu kembali. Kejadian bila centromere berada pada
aborsi gamet atau pengurangan frequensi rekombinasi gamet. Perubahan ini akan
ditandai dengan adanya aborsi tepung sari atau biji tanaman, seperti dilaporkan terjadi
pada tanaman jagung dan barley. Inversi dapat terjadi secara spontan atau diinduksi
dengan bahan mutagen, dan dilaporkan bahwa sterilitas biji tanaman heterosigot
21
b) lnversi perisentrik; terjadi pada kromosom yang bersentromer.
5) Isokromosom
identik (sama). Dilihat dari pembelahan sentromer maka isokromosom disebut juga
mengalami penggabungan.
6) Katenasi
Katenasi ialah mutasi kromosom yang terjadi pada dua kromosom non
homolog yang pada waktu membelah menjadi empat kromosom, salinq bertemu
terarah, serta acak (ayala, dkk, 1984). Sekalipun sifat-sifat kejadian mutasi seperti
berbeda.
22
2. Mutasi adalah kejadian kebetulan atau acak, karena tidak ada cara untuk
mengetahui apakah suatu gen tertentu akan bermutasi pada suatu sel tertentu atau
suatu generasi tertentu. Untuk suatu gen kita dapat meramalkan individu mana yang
akan mengalami mutasi dan mana yang tidak mengalami mutasi pada suatu individu,
akan tetapi hal ini bukan menyatakan secara tak langsung bahwa tidak ada
untuk kepentingan adaptasi. Dalam hal ini mutasi terjadi begitu saja, tanpa
memperhatikan apakah muatan yang terbentuk adaptif atau tidak adaptif terhadap
lingkungan makhluk hidup. Bahwa mutasi terjadi begitu saja dan tidak di arahkan
untuk kepentingan adaptasi, Hal itu sudah dibuktikan oleh J. Dan EW. M Lederberg
Laju mutasi adalah peluang terjadinya mutasi pada sebuah gen dalam satu
generasi atau dalam pembentukan satu gamet. Pengukuran laju mutasi penting untuk
dilakukan di dalam genetika populasi, studi evolusi, dan analisis pengaruh mutagen
lingkungan. Mutasi spontan biasanya merupakan peristiwa yang sangat jarang terjadi
23
Ada dua parameter yang digunakan untuk mengukur kejadian mutasi, yaitu:
mutasi tertentu pada suatu macam populasi sel atau populasi individu.
Pada umumnya laju mutasi yang teramati rendah, tetapi beberapa gen jelas
terlihat sering bermutasi daripada yang lainnya (yang dimaksud adalah yang
bahwa mutasi spontan jarang terjadi, sekalipun frekuansi yang teramati berbeda dari
gen ke gen maupun dari makhluk hidup ke makhluk hidup.Laju mutasi gen-gen
tertentu pada berbagai makhluk hidup, sedangkan frekuensi mutasi spontan di lokus-
Dalam hal ini tersirat bahwa kesimpulan tentang laju mutasi yang teramati
rendah serta mutasi spontan yang jarang terjadi itu didasarkan pada mutasi yang
dampaknya teramati (terdeteksi), dan sama sekali tidak termasuk mutasi yang
dampaknya tidak teramati (tidak terdeteksi), apalagi mutasi yang sudah sempat
diperbaiki.
depan ( forward mutation) berkisar 10-8 hingga 10-10 muatasi yang dapat terdeteksi
per pasangan nucleotide per generasi, demikian pula untuk makhluk hidup eukariotik,
24
perkiraan mutasi ke depan berkisar sekitar 10-7 hingga 10-9 mutasi yang dapat
Seperti yang telah dikemukakan bahwa laju mutasi secara individual memang
rendah.Akan tetapi, jika diperhatikan kenyataan bahwa tiap individu makhluk hidup
mempunyai banyak gen, dan tiap spesies tersusun dari banyak individu, maka (dalam
batas mutasi yang terdeteksi sekalipun) sebenarnya mutasi merupakan peristiwa yang
Pengukuran laju mutasi spontan pada bakteri dan fag relatif mudah dibanding
laju mutasi yang lebih mudah pada bakteri dan fag tersebut disebabkan karena
Pengukuran laju mutasi pada makhluk hidup memang sangat sulit karena kromosom-
kromosom makhluk hidup yang lebih tinggi bukan monoploid, tetapi (terutama)
menyebabkan mutan resesif tidak terdeteksi jika berada dalam kondisi heterozigot.
25
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mutasi berasal dari kata Mutatus (bahasa latin) yang artinya adalah
maupun kromosom. DNA dapat dipengaruhi pada saat sintesis DNA (replikasi). Pada
triplet DNA cetakan adalah TTA. Namun karena adanya mutagen menyebabkan
keadaan atau faktor internal materi genetik. Terdapat dua macam mutasi yakni mutasi
spontan dan mutasi terinduksi. mutasi spontan adalah mutasi yang terjadi tanpa
sebab-sebab yang jelas sedangkan mutasi terinduksi adalah mutasi yang terjadi
26
karena pemaparan makhluk hidup pada penyebab mutasi semacam radiasi pengion,
Jenis-jenis Mutasi :
Menurut Kejadiannya
Mutasi spontan adalah mutasi (perubahan materi genetik) yang terjadi akibat
adanya sesuatu pengaruh yang tidak jelas, baik dari lingkungan luar maupun dari
internal organisme itu sendiri. Dan Mutasi buatan adalah mutasi yang terjadi dengan
campur tangan manusia atau terjadi akibat paparan dari sesuatu yang jelas.
Berdasarkan jenis sel yang mengalami mutasi, mutasi dibedakan atas mutasi
somatik dan mutasi gametik atau germinal. Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi
pada sel-sel somatik. Sedangkan mutasi gametik atau germinal adalah mutasi yang
terjadi pada sel gamet. Mutasi somatik dapat diturunkan dan dapat pula
Berdasarkan bagian yang bermutasi, mutasi dibedakan menjadi mutasi DNA, mutasi
27
Mutasi sering disebut sebagai kejadian yang bersifat kebetulan, tidak terarah
serta acak.
Mutasi adalah kejadian kebetulan atau acak, karena tidak ada cara untuk
mengetahui apakah suatu gen tertentu akan bermutasi pada suatu sel tertentu atau
suatu generasi tertentu. Untuk suatu gen kita dapat meramalkan individu mana yang
akan mengalami mutasi dan mana yang tidak mengalami mutasi pada suatu individu,
akan tetapi hal ini bukan menyatakan secara tak langsung bahwa tidak ada
untuk kepentingan adaptasi. Dalam hal ini mutasi terjadi begitu saja, tanpa
memperhatikan apakah muatan yang terbentuk adaptif atau tidak adaptif terhadap
lingkungan makhluk hidup. Bahwa muatsi gterjadi begitu saja dan tidak di arahkan
untuk kepentingan adaptasi, Hal itu sudah dibuktikan oleh J. Dan EW. M Lederberg
Laju mutasi adalah peluang terjadinya mutasi pada sebuah gen dalam satu
generasi atau dalam pembentukan satu gamet. Pengukuran laju mutasi penting untuk
dilakukan di dalam genetika populasi, studi evolusi, dan analisis pengaruh mutagen
lingkungan. Mutasi spontan biasanya merupakan peristiwa yang sangat jarang terjadi
28
sehingga untuk memperkirakan peluang kejadiannya diperlukan populasi yang sangat
3.2 Saran
radiasi bocoran reactor atom, kendaraan bertenaga nuklir dan sampah radioaktif yang
efeknya yang tidak segera tampak ataupun terasa sehingga dampaknya merugikan,
oleh sebab itu harus lebih hati-hati dalam menggunakan bahan-bahan yang
berbahaya.
produksi pangan, seperti gandum, tomat, kacang tanah, kelapa poliploidi, kol
poliploidi, dengan mutasi induksi. Jadi mutasi bukan hanya merugikan namun ada
29
DAFTAR PUSTAKA
Oktoberber 2011
Oktoberber 2011
30
31