You are on page 1of 5

Nama : Muhammad Rahman

NIT : 582111317920

Kelas : K3A

Matkul : Muatan Kapal dan Barang Berbahaya

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan IMDG Code, serta tjuan dan jelaskan pasal 1 angka

1 dari peraturan mentri perhubungan nomor PM 16 tahun 2021 tentang tata cara

penanganan dan pengankutan barang berbahaya di pelabuhan.?

a. IMDG ( International Maritime Dangerous Goods) code adalah sebuah kode

International yang di gunakan oleh pengangkutan pelayaran dan juga semua pihak

yang berkaitan dengan dunia “Shipping”, di mana kapal tersebut memuat barang-

barang berbahaya atau yang bisa menimbulkan bencana.

International Maritime Dangerous Goods Code, ditujukan untuk memberi

perlindungan pada crew kapal dan juga memberikan peringatan pada yang lainya

bahwa kapal mereka mengangkut barang berbahaya, agar tidak menimbulkan polusi di

laut dan juga agar memudahkan kapal dalam melakukan pelayaran sampai ke tujuan.

IMDG Code meliputi peraturan dan penjelasan tentang:

1) Detail muatan barang

2) Packaging,

3) Labeling,

4) Placarding

5) Marking,

6) Stowage

7) Segregation,

8) Handling dan

9) Emergency response.

b. Tujuan

Kode IMDG atau Kode Barang Berbahaya Maritim Internasional diterima oleh MSC
sebagai pedoman internasional untuk pengangkutan atau pengiriman yang amanbarang berbahaya
atau bahan berbahaya melalui air di atas kapal. Kegiatan

penanganan muatan barang/bahan berbahaya (dangerous goods)

c. Pasal 1 angka 1

Berbunyi “barang berbahaya adalah zat, bahan, dan /atau benda yang dapat berpotensi

membahayakan kesehatan, keselamatan, harta benda, dan lingkungan hidup,

sebagaimana tercantum dalam intenational maritime dangerous good code beserta

perubahanya”. Jadi pada pasal ini membahas tentang penanganan barang dan bahan

berbahaya yang akan membahayakan keselamatan kapal dan awak kapal maka dari itu

butuh penanganan khusus.

2. Apa yang dimaksud dengan :

a. Bea Masuk? Bea masuk adalah pungutan negara berdasarkan Undang-Undang ini yang

dikenakan terhadap barang yang diimpor.

b. Fasilitas Kepabeanan? Fasilitas kepabeanan adalah fasilitas / kemudahan yang diberikan

oleh system pemeriksaan kepabeanan yang mendorong efisiensi logistik pengeluaran

barang dari kawasan pabean / pelabuhan menjadi lebih cepat / lebih lancar akan tetapi

tertib karena taat aturan dan aman dari penyelundupan.

c. Tempat Penimbunan Pabean? Tempat penimbunan pabean adalah bangunan dan/atau

lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu, yang disediakan oleh pemerintah

di kantor pabean, yang berada di bawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

untuk menyimpan barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara,

dan barang yang menjadi milik negara berdasarkan Undang-Undang ini.

3. Sebutkan 3 (tiga) dasar hukum tempat penimbunan sementara lini I diluar terminal?

Jawab:

• Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor per - 10/BC/2020

• Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 109/PMK.04/2020

• Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 50 Tahun 2021


4. Jelaskan alur bongkar muat dalam penanganan barang berbahaya di pelabuhan.?

Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) ini, barang

berbahaya adalah zat, bahan, dan/ atau benda yang dapat berpotensi membahayakan

kesehatan, keselamatan, harta benda, dan lingkungan hidup, sebagaimana tercantum

dalam International Maritime Dangerous Goods Code beserta perubahannya. Bentuk

barang berbahaya yaitu:

a. Bahan cair;

b. Bahan padat; dan

c. Bahan gas

yang mana dapat berupa barang berbahaya dalam kemasan dan barang berbahaya selain

dalam kemasan.

Badan Usaha Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan wajib untuk menyediakan

tempat penumpukan atau penyimpanan Barang Berbahaya untuk menjamin keselamatan

dan kelancaran arus lalu lintas barang di Pelabuhan serta bertanggung jawab terhadap

penyusunan sistem dan prosedur penanganan Barang Berbahaya di Pelabuhan.

Adapun, berdasarkan Pasal 13 ayat (2), untuk setiap kemasan barang berbahaya wajib

diberikan tanda tertentu serta label yang mana harus memenuhi ketentuan sebagai

berikut:

a. Mudah terlihat dan terbaca;

b. Dapat terbaca jika kemasan terendam dalam air laut paling singkat 3 (tiga) bulan;

c. Ditempatkan pada latar belakang berwarna kontras/mencolok;

d. Tidak terhalang/tertumpuk oleh tanda lain;

e. Ditempatkan di kedua sisi muka belakang; dan

f. Bentuk tanda tertentu dan label sesuai klasifikasi dalam ketentuan IMDG

Code beserta perubahannya.

Selain itu bagi pemilik kapal, operator kapal, dan/atau agen perusahaan angkutan laut

nasional yang mengangkut barang berbahaya wajib untuk menyampaikan

pemberitahuan kepada syahbandar sebelum kapal pengangkut barang berbahaya tiba di

Pelabuhan.
5. Sebutkan lokasi-lokasi yang bias digunakan untuk pemriksaan fisik barang ekspor?

Jawab:

Pemeriksaan fisik atas Barang Ekspor dapat dilaksanakan di:

a. Kawasan Pabean pelabuhan muat;

b. Gudang Eksportir; atau

c. Tempat lain yang digunakan oleh Eksportir untuk menyimpan barang setelah mendapat

persetujuan Kepala Kantor Pabean.

6. Jelaskan alur penyerahan bahan/barang berbahaya di unit terminal peti kemas.?

Pemuatan Muatan Berbahaya dalam Peti Kemas Berdasarkan IMDG CODE

Menurut Amir (1997:113) pengertian peti kemas adalah peti yang terbuat dari logam

dimana barang yang lazim disebut muatan umum ( general cargo) dimasukkan sejak

pemuatan sampai pembongkaran barang-barang yang dikirim dengan peti kemas tidak

dijamah orang, karena denmgan peti itu barang.

Pada pelaksanaan pemuatan dikapal dibutuhkan seorang perwira jaga dan seorang

ABK untuk mengawasi kegiatan tersebut. Selain mengawasi kegiatan pemuatan perwira

jaga dituntut dalam hal mengetahui klasifikasi muatan berbahaya sesuai dengan IMDG

CODE, mengetahui sifat-sifat dan karakteristik, bentuk fisik bahan substansi yang

berbeda dari 9 kelas IMDG CODE, mampu mengidentifikasi atau mengenali tanda-tanda

plabelan dan placarding muatan berbahaya seperti yang diisyaratkan oleh IMDG CODE,

tahu tindakan-tindakan yang harus diambil bila terjadi insiden atau kecelakaan dan

peralatan yang digunakan harus bias dioperasikan sebagaimana fungsinya. Selanjutnya

cara pelaporannya kepada pihak bertanggung jawab untuk operasi tersebut.

Hal utama yang perlu diperhatikan pada saat pemuatan di kapal yaitu bagaimana

menempatkan muatan pada tempatnya sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh IMDG

CODE seperti:

a. Muatan berbahaya yang khusus ditempatkan di deck.

b. Muatan yang ditempatkan di dalam palka

c. Pisahkan muatan dari muatan yang lain

d. Pemisahan muatan antara palka satu dengan yang lain

e. Pemisahan muatan secara melintang


7. Sebutkan dan jelaskan jasa pelayanan kapal :

a. Jasa Labuh

Jasa yang diberikan terhadap kapal agar dapat berlabuh dengan aman menunggu

pelayanan seperti tambat, bongkar muat atau menunggu pelayanan lainya. Menghindari

kemungkinan bertabrakan dengan kapal lain yang sedang berlabuh. Memastikan

kedalaman air agar kapal tidak kandas.

b. Jasa Tunda

Bagian dari pemanduan yang meliputi kegiatan mendorong, menarik, menggandeng,

mengawal dan membantu kapal yang berolah gerak di alur pelayaran, daerah labuh

jangkar maupun kolam pelabuhan, baik untuk bertambat atau untuk melepas dari dermaga,

jetty, kapal dan fasilitas tambat lainya dengan mempergunakan kapal tunda sesuai dengan

yang dipersyaratkan.

c. Jasa Tambat

Jasa yang diberikan untuk kapal bertambat pada tambatan dan secara teknis dalam kondisi

yang aman, untuk dapat melakukan bongkar muat dengan lancar dan aman. Untuk

menghindari inefisiensi karena penggunaan tambatan tidak optimal.

d. Jasa Pemanduan

Kegiatan membantu memberikan saran dan informasi kepada Nakhoda dengan keadaan

perairan setempat yang penting. Agar navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan

selamat, tertib, dan lancar demi keselamatan kapal dan lingkungan

You might also like