Professional Documents
Culture Documents
M Rahman - 19 - UAS - KAPAL DAN MUATAN BERBAHAYA
M Rahman - 19 - UAS - KAPAL DAN MUATAN BERBAHAYA
NIT : 582111317920
Kelas : K3A
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan IMDG Code, serta tjuan dan jelaskan pasal 1 angka
1 dari peraturan mentri perhubungan nomor PM 16 tahun 2021 tentang tata cara
International yang di gunakan oleh pengangkutan pelayaran dan juga semua pihak
yang berkaitan dengan dunia “Shipping”, di mana kapal tersebut memuat barang-
perlindungan pada crew kapal dan juga memberikan peringatan pada yang lainya
bahwa kapal mereka mengangkut barang berbahaya, agar tidak menimbulkan polusi di
laut dan juga agar memudahkan kapal dalam melakukan pelayaran sampai ke tujuan.
2) Packaging,
3) Labeling,
4) Placarding
5) Marking,
6) Stowage
7) Segregation,
8) Handling dan
9) Emergency response.
b. Tujuan
Kode IMDG atau Kode Barang Berbahaya Maritim Internasional diterima oleh MSC
sebagai pedoman internasional untuk pengangkutan atau pengiriman yang amanbarang berbahaya
atau bahan berbahaya melalui air di atas kapal. Kegiatan
c. Pasal 1 angka 1
Berbunyi “barang berbahaya adalah zat, bahan, dan /atau benda yang dapat berpotensi
perubahanya”. Jadi pada pasal ini membahas tentang penanganan barang dan bahan
berbahaya yang akan membahayakan keselamatan kapal dan awak kapal maka dari itu
a. Bea Masuk? Bea masuk adalah pungutan negara berdasarkan Undang-Undang ini yang
barang dari kawasan pabean / pelabuhan menjadi lebih cepat / lebih lancar akan tetapi
lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu, yang disediakan oleh pemerintah
di kantor pabean, yang berada di bawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
untuk menyimpan barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara,
3. Sebutkan 3 (tiga) dasar hukum tempat penimbunan sementara lini I diluar terminal?
Jawab:
berbahaya adalah zat, bahan, dan/ atau benda yang dapat berpotensi membahayakan
a. Bahan cair;
c. Bahan gas
yang mana dapat berupa barang berbahaya dalam kemasan dan barang berbahaya selain
dalam kemasan.
Badan Usaha Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan wajib untuk menyediakan
dan kelancaran arus lalu lintas barang di Pelabuhan serta bertanggung jawab terhadap
Adapun, berdasarkan Pasal 13 ayat (2), untuk setiap kemasan barang berbahaya wajib
diberikan tanda tertentu serta label yang mana harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
b. Dapat terbaca jika kemasan terendam dalam air laut paling singkat 3 (tiga) bulan;
f. Bentuk tanda tertentu dan label sesuai klasifikasi dalam ketentuan IMDG
Selain itu bagi pemilik kapal, operator kapal, dan/atau agen perusahaan angkutan laut
Pelabuhan.
5. Sebutkan lokasi-lokasi yang bias digunakan untuk pemriksaan fisik barang ekspor?
Jawab:
c. Tempat lain yang digunakan oleh Eksportir untuk menyimpan barang setelah mendapat
Menurut Amir (1997:113) pengertian peti kemas adalah peti yang terbuat dari logam
dimana barang yang lazim disebut muatan umum ( general cargo) dimasukkan sejak
pemuatan sampai pembongkaran barang-barang yang dikirim dengan peti kemas tidak
Pada pelaksanaan pemuatan dikapal dibutuhkan seorang perwira jaga dan seorang
ABK untuk mengawasi kegiatan tersebut. Selain mengawasi kegiatan pemuatan perwira
jaga dituntut dalam hal mengetahui klasifikasi muatan berbahaya sesuai dengan IMDG
CODE, mengetahui sifat-sifat dan karakteristik, bentuk fisik bahan substansi yang
berbeda dari 9 kelas IMDG CODE, mampu mengidentifikasi atau mengenali tanda-tanda
plabelan dan placarding muatan berbahaya seperti yang diisyaratkan oleh IMDG CODE,
tahu tindakan-tindakan yang harus diambil bila terjadi insiden atau kecelakaan dan
Hal utama yang perlu diperhatikan pada saat pemuatan di kapal yaitu bagaimana
menempatkan muatan pada tempatnya sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh IMDG
CODE seperti:
a. Jasa Labuh
Jasa yang diberikan terhadap kapal agar dapat berlabuh dengan aman menunggu
pelayanan seperti tambat, bongkar muat atau menunggu pelayanan lainya. Menghindari
b. Jasa Tunda
mengawal dan membantu kapal yang berolah gerak di alur pelayaran, daerah labuh
jangkar maupun kolam pelabuhan, baik untuk bertambat atau untuk melepas dari dermaga,
jetty, kapal dan fasilitas tambat lainya dengan mempergunakan kapal tunda sesuai dengan
yang dipersyaratkan.
c. Jasa Tambat
Jasa yang diberikan untuk kapal bertambat pada tambatan dan secara teknis dalam kondisi
yang aman, untuk dapat melakukan bongkar muat dengan lancar dan aman. Untuk
d. Jasa Pemanduan
Kegiatan membantu memberikan saran dan informasi kepada Nakhoda dengan keadaan
perairan setempat yang penting. Agar navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan