You are on page 1of 10

Nama : Muhammad Rahman

No : 19
Kelas : K4A
NIT : 582111317920

Badan klasifikasi kapal (IACS)


1. AMEICAN BUREAU OF SHIPING (ABS)
Badan klasifikasi yang berasal dari amerika serikat dan berdiri pada tahun
1862. Abs berkantor pusat di Texas,Amerika Serikat.

2. BUREAU VERITAS (AV)


Badan klasifikasi yang berasal dari perancis dan berdiri pada tahun 1828.
BV berkantor pusat di paris, perancis.

3. CHINA CLASSIFICATION SOCIETY (CSS)


Badan klasifikasi yang berasal dari china dan berdiri pada tahun 1956.
CSS berkantor pusat di Beijing, China.

4. CROATION REGISTER OF SHIPPING (CRS)


Badan klasifikasi yang berasal dari Kroatia dan berdiri pada tahun 1956.
CRS berkantor pusat di Split, Kroatia.

5. DET NORSKE VERITAS & GERMANISHER LIOYD (DNVGL)


Merupakan gabungan 2 badan klasifikasi yaitu Det Norske Veritas
(DNV) dan Germanisher LIod (GL) yang dibentuk pada tahun 2013.
DNGVL berkantor pusat di Oslo, Norwegia

6. INDIAN REGISTER OF SHIPPING (IRS)


Badan klasifikasi yang berasal dari India yang berdiri pada tahun 1975.
Dan berkantor pusat di Mumbai, India.

7. KOREAN REGISTER OF SHIPPING (KR)


Badan klasifikasi yang berasal dari Korea Selatan yang berdiri pada tahun
1960. Dan berkantor pusat di Busan, Korea.
8. LIODY’S REGISTER (LR)
Badan klasifikasi yang berasal dari London dan berdiri pada tahun 1760.
Dan berkantor pusat di London, Inggris.

9. NIPPON KAIJI KYOKAI (NK)


Badan klasifikasi yang berasal dari jepang dan berdiri pada tahun 1899.
Dan berkantor pusat di Tokyo, Jepang.

10.POLISH REGISTER OF SHIPPING (PRS)


Badan klasifikasi yang berasal dari Polandia dan berdiri pada tahun 1936
dan berkantor pusat di Gdansk, Polandia.

11.REGISTRO ITALIANO NAVALE (RINA)


Badan kasifikasi yang berasal dari Italia dan berdiri pada tahun 1861
berkantor pusat di Genoa, Italia.

12. RUSSIAN REGISTER MARITIME OF SHIPPING (RS)


Badan klasifikasi yang berasal dari Rusia dan berdiri pada tahun 1913
berkantor pusat di St Petersburg, Rusia

Jenis-Jenis Asuransi Kapal


Smart People, melakukan aktivitas pelayaran memang memiliki banyak risiko. Memahami
kondisi tersebut, Tugu Insurance pun menyediakan beragam jenis asuransi kapal yang dibutuhkan
oleh para pemilik angkutan laut sebagai salah satu produk asuransi kerugian. Asuransi Kapal dari
Tugu Insurance memberikan perlindungan menyeluruh atas berbagai risiko yang mungkin timbul
selama proses pembangunan kapal dan kegiatan pengangkutan barang di laut. Ada apa saja ya
jenisnya? Simak selengkapnya berikut ini!
 
1. Builders Risk Insurance
Jenis asuransi kapal ini akan memberikan jaminan seluruh kerugian dan kerusakan yang
disebabkan atau ditemukan pada materi pokok rangka kapal selama periode asuransi berlangsung.
Adapun objek yang bisa dipertanggungkan, yaitu Hull & machinery yang berada dan menyatu
atau sedang dibangun pada dock yard atau tempat kontraktor. Asuransi ini juga menjamin mesin
yang diasuransikan selama periode konstruksi yang dilakukan sub-kontraktor. Selain itu, kamu
juga dapat memanfaatkan  Builder Risk Insurance untuk menjamin mesin yang diasuransikan
sejak diserahkan kepada pembangun. Lalu, perusahaan seperti apa saja yang memerlukan jenis
asuransi kapal ini? Nah, kamu bisa mempertimbangkan untuk menggunakan Builder Risk
Insurance apabila perusahaanmu merupakan perusahaan pembangunan kapal; perusahaan sub-
kontraktor pembangunan kapal; perusahaan pemesan kapal; maupun perusahaan pembiayaan
pembangunan kapal.
 
2. Marine Cargo Insurance
Marine Cargo Insurance merupakan jenis asuransi kapal yang memberikan ganti rugi kepada
Tertanggung atas segala risiko yang mungkin timbul saat pengangkutan barang di laut. Dengan
menggunakan jenis asuransi ini kamu akan memperoleh jaminan pada kerugian atau kerusakan
pada objek yang diasuransikan; General average dan biaya penyelamatan; serta Tabrakan kapal
di mana keduanya bersalah. Ada banyak ragam perusahaan yang memerlukan Marine Cargo
Insurance. Mulai dari perusahaan perdagangan, perusahaan konstruksi, perusahaan manufaktur,
ataupun jenis perusahaan lainnya yang memerlukan pengangkutan barang.
 
3. Protection and Indemnity Insurance
Berbeda dengan dua jenis asuransi kapal yang telah disebutkan sebelumnya, Protection and
Indemnity Insurance  memberikan pertanggungan asuransi karena dampak yang ditimbulkan oleh
kegiatan operasi suatu kapal, salah satunya pencemaran lingkungan. Jenis asuransi kapal ini
mempertanggungkan pencemaran lingkungan; kerusakan terhadap kapal tanpa sentuhan; dan
tabrakan dengan kapal lain. Pada umumnya, Protection and Indemnity Insurance dibutuhkan oleh
perusahaan pembangunan kapal, perusahaan pemesan kapal, serta perusahaan yang membutuhkan
jasa pengiriman laut.
 
4. Marine Hull and Machinery Insurance
Jenis asuransi kapal  yang satu ini menyediakan pertanggungan asuransi terhadap risiko kerugian
dan kerusakan yang terjadi pada kapal dan mesinnya, termasuk pertanggungan atas pihak ketiga
yang dirugikan atas kejadian tersebut. Dengan Marine Hull and Machinery Insurance,  kamu
akan memperoleh pertanggungan atas pencemaran lingkungan; kerusakan terhadap kapal tanpa
sentuhan; tabrakan dengan kapal lain; serta tanggung jawab pihak ketiga. Jika perusahaanmu
merupakan perusahaan pembangunan kapal, perusahaan pemesan kapal, atau perusahaan yang
membutuhkan jasa pengiriman laut, maka kamu dapat mempertimbangkan untuk
menggunakan Marine Hull and Machinery Insurance.
 
5. Marine Operation All Risks Insurance
Yang tak kalah penting dibandingkan dengan semua jenis asuransi kapal yang telah disebutkan
sebelumnya, yaitu Marine Operation All Risks Insurance. Sebagai perusahaan asuransi
terpercaya selama lebih dari 38 tahun, Tugu Insurance menyediakan perlindungan Marine
Operation All Risk Insurance berupa ganti rugi kepada tertanggung terhadap kerugian yang
timbul dari kerusakan fisik atas kapal tertanggung akibat dari risiko operasional. Asuransi ini
akan memberimu jaminan atas kerugian atau kerusakan total, baik aktual atau konstruktif dari
Kapal yang disebabkan oleh  kapal dan suku cadang, kerusakan mesin, menjamin selama mesin
beroperasi komersial, baik  sedang bekerja atau sedang istirahat atau dibongkar untuk tujuan
pembersihan, perombakan, atau  dipindahkan di dalam lokasi, atau dalam proses pemasangan
ulang, serta risiko kenaikan nilai. Jenis asuransi kapal ini dibutuhkan oleh perusahaan yang
bergerak di bidang minyak dan gas bumi;, perusahaan yang bergerak dibidang penyedia energi,
serta perusahaan perkapalan.
Dokumen dan sertifikat-sertifikat di kapal
Sebuah kapal agar dapat menjalankan tugas dengan baik dan aman, harus
dilengkapi dengan surat-surat kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Terdapat beberapa macam sertifikat kapal, yg keberadaannya merupakan
persyaratan bagi kapal yg bersangkutan sesuai dg peruntukannya. Jenis-
jenis sertifikat tersebut adalah :

1. SERTIFIKAT KAPAL

1. Sertifikat Kesempurnaan
Adalah sertifikat yg diberikan untuk kapal yang telah memenuhi persyaratan
keselamatan untuk berlayar. Keselamatan tersebut adalah dalam hal badan
kapal, perlengkapan kapal, penataan kemudi, sarana pemadam kebakaran,
alat-alat berlabuh jangkar, dan lain-lain ;

*Berlaku bagi semua kapal yang berlayar di laut ;

*Untuk Indonesia, terdapat sertifikat kelas yang dikeluarkan oleh Biro


Klasifikasi Indonesia (BKI), khususnya bagi kapal-kapal yang berukuran isi
kotor 100 M3 atau lebih.

Sertifikat Kesempurnaan dikeluarkan untuk :

– Pelayaran di semua lautan;

– Pelayaran antar pelabuhan Asia Tenggara;

– Bagian tertentu yang ditunjuk dari daerah pelayaran antara pelabuhan Asia
Tenggara;

Sertifikat Kesempurnaan tidak berlaku lagi jika :

– Kapal yg diklasifikasikan pada biro klasifikasi yang diakui, dirobah kelasnya


atau dicoret dari daftar;

– Karena masa berlakunya telah habis untuk mana sertifikat diberikan atau
tidak memenuhi syarat yang ditentukan untuk mengeluarkan atau
mempertahankan sertifikat itu;

– Karena diserahkannya sertifikat kesempurnaan yang baru;


– Jika sertifikat itu berdasar pasal 36 (4) sudah tidak berlaku selama satu
tahun;

– Jika kapal tidak termasuk golongan kapal-kapal untuk mana Ordonansi


Kapal-kapal 1935 berlaku.

– Jika kapal dirombak, tetapi perombakan yang tidak berarti dan tidak
berpengaruh terhadap stabilitas kapal dan lambung timbul, maka Direktur
Jenderal Perhubungan Laut atau Pengawas Keselamatan kapal, dapat
mempertahankan sertifikat tersebut.

– Jika nama (atau tanda huruf atau nomor) kapal berubah.

2. Sertifikat Keselamatan
– Diberikan khusus bagi kapal penumpang pelayaran internasional ;

– Berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun ;

– Dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

Sertifikat Keselamatan tidak berlaku lagi :

– Jika sertifikat kesempurnaan tidak berlaku lagi ;

– Karena masa berlakunya untuk mana sertifikat dikeluarkan telah habis ;

– Karena diserahkannya sertifikat keselamatan yang baru ;

– Jika kapal tidak termasuk dalam golongan kapal-kapal untuk mana


ordonansi Kapal-kapal 1935 berlaku ;

– Jika nama (atau tanda huruf atau nomor) kapal berubah.

Jika Sertifikat Keselamatan tidak berlaku lagi, sedangkan kapal itu ada di
luar Indonesia, kecuali di Pelabuhan Singapura dan Malaysia, maka masa
berlakunya dapat diperpanjang untuk memungkinkan kapal kembali ke
Indonesia guna mengakhiri pelayarannya.

3. Sertifikat Keselamatan Radio

– Diberikan khusus bagi kapal barang yang memiliki radio komunikasi ;


– Berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun.

4. Sertifikat Lambung Timbul

– Merupakan sertifikat yang memuat sampai batas mana kapal boleh


dimuati, dan berapa daya apung cadangannya ;

– Diperuntukkan bagi semua kapal yang berlayar di laut ;

– Berlaku tdk lebi dari 5 (lima) tahun.

5. Sertifikat Muatan Kayu

– Diperuntukkan bagi kapal-kapal yang memuat kayu sebagai muatan


geladaknya ;

– Berlaku tidak lebih dari 5 (lima) tahun.

6. Sertifikat Penumpang

– Diperuntukkan bagi kapal-kapal yang mengangkut penumpang lebih dari


12 orang ;

– Berlaku selama 1 (satu) tahun.

7. Sertifikat Pembebasan

– Diperuntukkan bagi kapal dalam pelayaran internasional yang mendapat


beberapa pembebasan terhadap ketentuan-ketentuan Perjanjian
Keselamatan Laut Internasional 1929, yaitu terhadap bangunan, alat
penolong, dan radio telegrap.

– Berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun.

2. SURAT LAUT DAN PAS KAPAL

Menurut Beslit 1934, terdapat 4 (empat) macam tanda kebangsaan kapal,


yaitu : Surat Laut, Pas Kapal, Surat Laut Sementara, dan Surat Ijin Berlayar.
Tanpa Surat Laut dan Pas Kapal, kapal Indonesia tidak berwenang
mengibarkan bendera Indonesia.

2.1 Surat Laut


Merupakan tanda kebangsaan bagi kapal Indonesia dengan isi kotor 500
M3 atau lebih, bukan kapal nelayan atau kapal pesiar.

Isi Surat Laut adalah :

– Nama kapal;

– Nama Pemilik Kapal dan Nakhoda ;

– Isi bersih/kotor menurut Surat Ukur ;

– Keterangan menurut Surat Pendaftaran Kapal ;

– Nama panggilan Kapal (berdasarkan Buku Insyarat Internasional).

Surat Laut dinyatakan gugur apabila :

– Kapal dirucat ;

– Kapal tenggelam ;

– Kapal dirampas oleh bajak laut/musuh ;

– Kapal dipakai untuk membajak di laut, pantai atau sungai ;

– Diberikan kebangsaan lain bagi kapal tersebut ;

– Nama kapal diganti.

2.2 Surat Laut Sementara

Adalah Surat Laut yang dikeluarkan bagi kapal Indonesia yang dibuat di Luar
Negeri (oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia) dengan maksud agar
kapal tersebut dapat dilayarkan ke Indonesia. Surat Laut Sementara berlaku
paling lama 1 (satu) tahun.

Pas Kapal, diberikan kepada kapal yang tidak dapat diberi Surat Laut.
Terdapat 2 (dua) macam Pas Kapal, yaitu :

Pas Tahunan, tanda kebangsaan kapal Indonesia yang diberikan kepada


kapal yang isi kotornya 20 M 3 atau lebih dan kurang dari 500 M 3, yang bukan
kapal nelayan laut atau kapal pesiar. Pas Tahunan berlaku selama 12 bulan
hingga 15 bulan.
Pas Kecil atau Pas Biru, diberikan kepada kapalyang isi kotornya kurang dari
20 M3, kapal nelayan laut dan kapal pesiar. Pas Kecil setiap tahun harus
dilaporkan kepada Pejabat berwenang (Syahbandar).

3. SURAT UKUR
Surat Ukur merupakan surat keterangan yang dikeluarkan oleh Pejabat yang
berwenang bagian pengukuran mengenai besarnya kapal.

1). Isi Surat Ukur adalah :

– Nama kapal ;

– Tempat asal kapal ;

– Banyaknya geladak, tiang, dasar ganda, tangki tolak bara ;

– Ukuran pokok kapal : panjang, lebar, dalam ;

– Rincian dari isi kotor (bruto) dan isi bersih (netto) dalam meter kubik dan
Register Ton ;

– Pengurangan guna mendapatkan isi bersih.

2). Ruang-ruang yang tidak termasuk dalam pengukuran adalah :

– Ruang dasar ganda, dan tangki-tangki ceruk muka/belakang yang dipakai


khusus untuk tolak bara ;

– Ruang-ruang yang dibatasi oleh kepala palka ;

– Bangunan atas yang terbuka dan tidak tertutup dengan pintu-pintu ;

– Kamar-kamar mandi / WC umum ;

– Anjungan dan rongga diatas kamar mesin.

3). Pengukuran isi kotor meliputi :

– Isi kapal dibawah geladak ukur ;

– Isi kapal antara geladak ukur dan geladak ketiga ;


– Isi semua ruangan tetap di geladak atas yang dapat ditutup rapat.

4). Isi bersih = isi kotor dikurangi dengan :

– Ruangan mesin, ketel uap, terowongan poros baling-baling ;

– Semua ruangan yang dipakai oleh awak kapal ;

– Ruangan Nakhoda, kamar peta dan kamar radio ;

Gudang-gudang, ceruk rantai, ruang mesin kemudi.

You might also like