Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
I. CA MAMAE
A. Definisi
Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar,
saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Ca
mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa
mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan
ikat pada payudara. (Medicastore, 2011).
B. Etiologi
Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti (Price &
Wilson, 1995), namun ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab
terjadinya Ca mammae, yaitu:
1. Mekanisme hormonal
2. Virus
3. Genetik
4. Defisiensi imun
D. Stadium Ca Mamae
Kanker payudara mempunyai 4 stadium, yaitu:
1. Stadium I
Tumor yang berdiameter kurang 2 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan
tanpa penyebaran jauh.Tumor terbatas pada payudara dan tidak terfiksasi pada
kulit dan otot pektoralis.
2. Stadium IIa
Tumor yang berdiameter kurang 2 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang 5 cm tanpa
keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.
3. Stadium IIb
Tumor yang berdiameter kurang 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN)
dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5 cm tanpa
keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.
4. Stadium IIIa
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN)
tanpa penyebaran jauh.
5. Stadium IIIb
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
terdapat penyebaran jauh berupa metastasis ke supraklavikula dengan
keterlibatan limfonodus (LN) supraklavikula atau metastasis ke infraklavikula
atau menginfiltrasi / menyebar ke kulit atau dinding toraks atau tumor dengan
edema pada tangan.
Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa
juga luka bernanah di payudara.Didiagnosis sebagai Inflamatory Breast Cancer.
Bisa sudah atau bisa juga belum menyebar ke pembuluh getah bening di ketiak
dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh
6. Stadium IIIc
Ukuran tumor bisa berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar limfe
infraklavikular ipsilateral, atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis
kelenjar limfe mammaria interna dan metastase kelenjar limfe aksilar, atau
metastasis kelenjar limfe supraklavikular ipsilateral
7. Stadium IV
Tumor yang mengalami metastasis jauh, yaitu : tulang, paru-paru, liver atau
tulang rusuk.
E. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
2. Radioterapi
3. Manipulasi hormonal
4. Kemoterapi
C. Persiapan Pasien
1. Evaluasi Pra Anestesi
2. Evaluasi Pra Induksi
3. Induksi
4. Rumatan Anestesi
5. Post Anestesi
6. Pemeriksaan Fisik
a. Airway
b. Breathing (B1)
c. Blood (B2)
d. Brain (B3)
e. Bladder (B4)
f. Bowel (B5)
g. Bone (B6)
7. Pemeriksaan AMPLE
a. Alergi
Riwayat alergi obat – obatan, makanan
b. Medical
Riwayat pengobatan
c. Post ilnes
Penyakit
penyerta
d. Last Meal
Waktu terakhir makan dan minum
e. Event/Environment
Lingkungan yang berhubungan dengan kejadian penyakit
8. Pemeriksaan Malampati
a. Class 1
Tampak palatum mole, ovula, filar faring dan seluruh tonsil
b. Class 2
Tampak palatum mole dan ovula
c. Class 3
Tampak palatum mole
d. Class 4
Tampak palatum durum
Bandung, 2010 Carpenito, Lynda Juall. 2010. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8.
Jakarta.
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
a. Biodata Pasien
Nama : Ny. B
Usia / tanggal lahir : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Blang Muko
Pendidikan : SMA
Suku / bangsa : Aceh / Indonesia
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa medik : Ca Mamae (T46 N2 M0) + Hipertensi
Berat Badan/Tinggi Badan /IBW : 55 kg / 155 cm
No. medical record 01 47 93 70
Tanggal masuk : 1 Mei 2023
2. Keluhan Utama
Ada benjolan dipayudara kanan
5. Pemeriksaan Fisik
a. Airway (evaluasi jalan napas)
Airway bebas, alat bantu napas (tidak), buka mulut 3 jari (ya), jarak
mentohyoid 3 jari (ya), jarak hyotiroid 2 jari (ya), leher pendek (tidak), gerak
leher (bebas), gigi geligi (tidak lengkap), ventilasi sulit (tidak), intubasi sulit
(tidak), penyulit gigi tidak lengkap.
b. Breathing (B1)
Bunyi napas vesikuler, ronchi (-), whezing (-), RR 18 kali/mnt, Spo2 100%.
c. Blood (B2)
Tekanan darah 140/90 mmhg, nadi 88 x/mnt, nadi kuat angkat, CRT < 2 detik,
d. Brain (B3)
Kesadaran CM, GCS 15.
e. Bladder (B4)
BAK spontan, warna kuning jernih, jumlah urine 50 cc/jam
f. Bowel (B5)
Abdmen kembung (-), bising usus (+), mual (-), muntah (-), nyeri tekan (-),
NGT (-)
g. Bone (B6)
Fraktur (-), nyeri (-), mobilisasi aktifitas tidak ada masalah.
6. Pemeriksaan AMPLE
a. Alergi
Tidak ada riwayat alergi obat dan makanan.
b. Medical
Pasien ada riwayat hipertensi sudah 2 tahun dan rutin minum obat penurun
darah tinggi, program kemoterapi 6 kali dengan sudah dilakukan kemoterapi 4
kali.
c. Post Ilnes
Amlodipin 10 mg (1-0-0), program pengobatan kemoterapi sudah 4 kali (obat
curacil 800 mg, epirubicin 40 mg, endoxan 800 mg).
d. Last Meal
Makan dan minum terakhir jam 01.00
e. Event/Environment
Pasien mengalami sakit sekitar 1 tahun ada benjolan dipayudara kemudian
dilakukan pemeriksaan mamografi didapatkan hasil tumor payudara curiga
keganasan.
7. Pemeriksaan Malampati
Tampak palatum mole, ovula, filar faring dan seluruh tonsil, kesimpulan malampati
satu.
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium Tanggal 15 April 2023
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1 Haemoglobin 11,4 10,25 – 14,90
2 Leukosit 10,00 4,79 – 11,34
3 Eritrosit 5,91 4,11 – 5,55
4 Hematokrit 39,6 34,00 – 45,10
5 Trombosit 284 216 – 451
6 PT 12,8 9,8 – 12,6
7 APTT 34,6 25 – 35
8 INR 0,94 0,8 – 1,1
9 GDS 97 < 200
10 Ureum 28,4 13 – 44
11 Kreatinin 1.60 0,6 – 1,1
12 SGOT 23,2 13 – 31
13 SGPT 42,1 7 – 35
14 Natrium 138 136 – 145
15 Kalium 3,8 3,5 – 5,1
16 Chlorida 104 98 – 107
17 Hbsag Non Reaktif Non Reaktif
14 Sars Cov 19 Antigen Negatif Negatif
b. Rontgen
Thorak Fhoto hasil cor dan pulmo normal, tidak ada nampak metastasis paru
d. Terapi Cairan
EBV
BB x BV
55 kg x 65 ml = 3575 ml
EBL
Blood loss (%) berdasarkan klinis x
EBV 10 % x 3575 = 357 ml
15% x 3575 = 536 ml
20% x 3575 = 715 ml
Maintanance
2 ml x 55 kg = 110 ml/jam
Pengganti Puasa
6 jam x 110 ml = 660 ml
Stress Operasi
(sedang) 6 ml x 55 kg
= 330 ml
Jumlah Perdarahan intra operasi 200 ml
Cairan pengganti perdarahan = 3 x 200 ml = 600 ml
Jumlah Cairan Masuk intra operasi
1 jam pertama = ½ PP + M + SO = 330 + 110 + 330 = 770
1 jam kedua = ½ PP + M + SO = 330 + 110 + 330 = 770
Total cairan masuk = 1540 ml + 600 ml = 2140 ml
e. Monitoring Anestesi
Jam Tekanan Nadi Respirasi Suhu Spo2 Keterangan
Darah
08.00 140/90 84 18 36,5 100 Pre Medikasi
08.10 130/80 88 18 36,5 100 Pre Medikasi
08.20 135/98 90 18 36,5 100 Pre Medikasi
08.30 140/90 96 18 36,5 100 Pre Medikasi
08.40 130/80 96 20 36,5 100 Pre Induksi
08.50 140/80 96 20 36,5 100 Pre Induksi
09.00 110/80 88 14 36,5 100 Induksi
09.10 120/90 88 Apnoe 36,5 100 Intubasi
09.20 140/90 84 12 on venti 36 100 Intra Operasi
09.30 130/80 88 12 on venti 35,5 100 Intra Operasi
09.40 135/98 88 12 on venti 36 100 Intra Operasi
09.50 140/90 84 12 on venti 35,5 100 Intra Operasi
10.00 130/80 88 12 on venti 36 100 Intra Operasi
10.10 140/80 88 12 on venti 35,5 100 Intra Operasi
10.20 110/80 84 12 on venti 36 100 Intra Operasi
10.30 120/90 88 12 on venti 35,5 100 Intra Operasi
10.40 140/90 88 12 on venti 36 100 Intra Operasi
10.50 130/80 84 12 on venti 35,5 100 Intra Operasi
11.00 135/98 88 12 on venti 36 100 Intra Operasi
11.10 140/90 88 18 35,5 100 Post Operasi
11.20 130/80 84 20 36,8 100 Post Operasi
11.30 140/80 88 20 37 100 Post Operasi
11.40 110/80 88 18 36 100 Post Operasi
11.50 120/90 84 20 36,5 100 Post Operasi
12.00 130/90 90 20 36,8 100 Post Operasi
f. Post Anestesi
Aldreta Skore
Data Jam/Skore Jam/Skore Jam/Skore Jam/Skore
Aktifitas 11.15 / 1 11.30 / 1 11.45 / 2 12.00 / 2
Respirasi 11.15 / 2 11.30 / 2 11.45 / 2 12.00 / 2
Sirkulasi 11.15 / 2 11.30 / 2 11.45 / 2 12.00 / 2
Kesadaran 11.15 / 1 11.30 / 1 11.45 / 2 12.00 / 2
Warna Kulit 11.15 / 2 11.30 / 2 11.45 / 2 12.00 / 2
Jumlah 11.15 / 8 11.30 / 8 11.45 / 10 12.00 / 10
C. Intervensi
No Masalah Tujuan Intervensi
1 Ansietas Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kecemasan
diharapkan : 2. Jelaskan tentang prosedur
1. Cemas berkurang tindakan sesuai jenis
2. Pasien merasa tenang pembedahan dan prosedur
sebelum dilakukan anestesi
tindakan operasi dan 3. Lakukan intervensi yang
pembiusan menurunkan ansietas dengan
3. Tanda – tanda vital mengajarkan teknik relaksasi
dalam batas normal napas dalam
4. Anjurkan banyak berdoa
5. Berikan dukungan pada
pasien untuk dapat
beradaptasi terhadap
perubahan dan pengertia
tentang peran pasien pada
post pembedahan dan
anestesi
6. Monitoring tanda – tanda
vital
2 Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan persiapan peralatan
disfungsi diharapkan : dan obat – obatan sesuai
respirasi 1. Tidak terjadi disfungsi dengan perencanaan teknik
respirasi anestesi
2. Tanda – tanda vital 2. Kaji evaluasi jalan napas,
dalam batas normal malampati
3. Kaji evaluasi ventilasi sulit
4. Kaji evaluasi intubasi sulit
5. Kaji evaluasi komorbid
sistem pernapasan
6. Monitoring tanda – tanda
vital
3 Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan persiapan peralatan
disfungsi diharapkan : dan obat – obatan sesuai
kardiovaskular 1. Tidak terjadi disfungsi dengan perencanaan teknik
respirasi anestesi
2. Tanda – tanda vital 2. Kaji evaluasi sistem
dalam batas normal kardiovaskular
3. Kaji evaluasi penyulit pada
sistem kardiovaskular
4. Kaji evaluasi komorbid
sistem kardiovaskular
5. Monitoring tanda – tanda
vital
6. Lakukan teknik induksi
dengan metode titrasi
7. Lakukan intubasi dengan
smoth
4 Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan persiapan peralatan
kekurangan diharapkan : dan obat – obatan sesuai
volume cairan 1. Tidak terjadi dengan perencanaan
kekurangan volume tindakan anestesi
cairan 2. Kaji EBV
2. Tanda – tanda vital 3. Kaji EBL
dalam batas normal 4. Pasang kateter
3. Output urine dalam 5. Pasang IV line surflow 18,
batas normal pastikan tetesan lancar
6. Persiapkan cairan kristaloid,
koloid dan darah
7. Monitoring jumlah
perdarahan
8. Monitoring output urine
9. Monitoring tanda – tanda
vital
10.Berikan cairan
perioperatif sesuai program
5 Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan persiapan peralatan
diharapkan : dan obat – obatan sesuai
1. Tidak terjadi pasien standar recovery room
jatuh 2. Kaji tingkat kesadaran
2. Tanda – tanda vital pasien (aldreta skore)
dalam batas normal 3. Kaji evaluasi jalan napas
4. Monitoring tanda – tanda
vital
5. Pasang pengaman pada
brankar pasien
6 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan persiapan
diharapkan : peralatan dan obat – obatan
1. Nyeri berkurang atau sesuai standar recovery
hilang room
2. Tanda – tanda vital 2. Kaji tingkat nyeri pasien
dalam batas normal
3. Ajarkan metode distraksi
selama nyeri akut yang
tidak membebani
4. Monitoring tanda – tanda
vital
5. Kolaborasi pemberian
analgetik
D. Implementasi
No Masalah Implementasi
1 Ansietas 1. Melakukan pengkajian tingkat kecemasan pasien
2. Menjelaskan tentang prosedur tindakan sesuai jenis
pembedahan dan prosedur anestesi
3. Melakukan intervensi yang menurunkan ansietas
dengan mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
4. Menganjurkan banyak berdoa
5. Memberikan dukungan pada pasien untuk dapat
beradaptasi terhadap perubahan dan pengertia
tentang peran pasien pada post pembedahan dan
anestesi
2 Resiko disfungsi 1. Melakukan persiapan peralatan dan obat – obatan
respirasi sesuai dengan perencanaan 25eknik anestesi
2. Melakukan pengkajian evaluasi jalan napas,
malampati
3. Melakukan pengkajian evaluasi ventilasi sulit
4. Melakukan pengkajian evaluasi intubasi sulit
5. Melakukan pengkajian evaluasi komorbid sistem
pernapasan
6. Melakukan monitoring tanda – tanda vital
3 Resiko disfungsi 1. Melakukan persiapan peralatan dan obat – obatan
kardiovaskular sesuai dengan perencanaan 25eknik anestesi
2. Melakukan pengkajian evaluasi sistem
kardiovaskular
3. Melakukan pengkajian evaluasi penyulit pada sistem
kardiovaskular
4. Melakukan pengkajian evaluasi komorbid sistem
kardiovaskular
5. Melakukan monitoring tanda – tanda vital
6. Melakukan tindakan induksi dengan metode titrasi
7. Melakukan intubasi dengan teknik smoth
4 Resiko kekurangan 1. Melakukan persiapan peralatan dan obat – obatan
volume cairan sesuai dengan perencanaan tindakan anestesi
2. Melakukan pengkajian EBV
3. Melakukan pengkajian EBL
4. Melakukan pemasangan kateter
5. Melakukan pemasangan IV line surflow 18, pastikan
tetesan lancar
6. Mempersiapkan cairan kristaloid, koloid dan darah
7. Melakukan monitoring jumlah perdarahan
8. Melakukan monitoring output urine
9. Melakukan monitoring tanda – tanda vital
10.Memberikan terapi cairan perioperatif sesuai program
5 Resiko jatuh 1. Melakukan persiapan peralatan dan obat – obatan
sesuai standar recovery room
2. Melakukan pengkajian tingkat kesadaran pasien
(aldreta skore)
3. Melakukan pengkajian evaluasi jalan napas
4. Melakukan monitoring tanda – tanda vital
5. Memasang pengaman pada brankar pasien
6 Nyeri akut 1. Melakukan persiapan peralatan dan obat – obatan
sesuai standar recovery room
2. Melakukan pengkajian tingkat nyeri pasien
3. Mengajarkan metode distraksi selama nyeri akut
yang tidak membebani
4. Melakukan monitoring tanda – tanda vital
5. Melakukan kolaborasi pemberian analgetik
E. Evaluasi
No Masalah Evaluasi
1 Ansietas Subjektif
Pasien mengatakan sudah mengerti tentang prosedur
operasi dan pembiusan
Objektif
Wajah pasien nampak tenang
TD 120/80 mmhg
Nadi 80 x/mnt
RR 16 x/mnt
Suhu 36’c
2 Resiko disfungsi Persiapan alat dan obat lengkap
respirasi Airway bebas, malampati 1
Ventilasi sulit (tidak)
Intubasi sulit (tidak)
Komorbid sistem pernapasan (tidak)
TD 110/80 mmhg
Nadi 88 x/mnt
RR 14 x/mnt terkontrol
Suhu 36’c
Disfungsi respirasi (-)
3 Resiko disfungsi Persiapan alat dan obat lengkap
kardiovaskular Tidak ada kontra indikasi pemberian anestesi pada
sistem kardiovaskular
Komorbid hipertensi
Riwayat kemoterapi
TD 120/90 mmhg
Nadi 88 x/mnt
RR 14 x/mnt terkontrol
Suhu 36’c
Intubasi smoth (+)
Dispungsi kardiovaskular (-)
4 Resiko kekurangan Persiapan alat dan obat lengkap
volume cairan Persiapan cairan kristaloid (RL 3 buah), koloid
(gelofusin 1 buah), darah (PRC 1 kantong)
EBL 3575 ml
EBL 10% (357 ml)
EBL 15% (536 ml)
EBL 20% (715 ml)
Jumlah perdarahan 200 ml
IV line terpasang lancar surflow 18
Jumlah cairan masuk 2140 ml kristaloid ringer lactat
Kateter urine terpasang lancar (jumlah urine
perioperatif 200 ml
TD 100/700 mmhg
Nadi 74 x/mnt
RR 12 terkontrol
Suhu 36’c
Kekurangan volume cairan (-)
5 Resiko jatuh Persiapan alat dan obat lengkap di recovery room
Airway bebas
Aldrett skore 7
TD 120/90 mmhg
Nadi 88 x/mnt
RR 20 x/mnt
Suhu 36’c
Pengaman brankar terpasang , resiko jatuh (-)
6 Nyeri akut Persiapan alat dan obat lengkap di recovery room
Pasien mengatakan nyeri berkurang
Aldrett skore 10
TD 120/90 mmhg
Nadi 88 x/mnt
RR 20 x/mnt
Suhu 36’c
Wajah nampak tenang
P (nampak luka di payudara terbalut perban
Q (seperti ditusuk – tusuk)
R (nyeri di daerah payudara)
S (skala nyeri 3 dari 1 – 10)
T (kadang – kadang )
Ketorolac 3 x 30 mg
Tramadol 3 x 100 mg
Nyeri teratasi sebagian
Nagan Raya, 15 Mei 2023