Cerita 1

You might also like

You are on page 1of 1

1.

Sangkuriang

Bercerita tentang seorang pemuda sakti bernama Sangkuriang, yang jatuh cinta dan
ingin menikahi Dayang Sumbi, ibu kandungnya. Dayang Sumbi mengajukan syarat agar
Sangkuriang membangun perahu dalam satu malam. Sangkuriang hampir
menyelesaikan pekerjaan tersebut, tetapi Dayang Sumbi menggagalkannya dengan
cara memaksa ayam berkokok pada saat hari masih gelap gulita. Sangkuriang marah
dan menendang kapal yang sedang dibuatnya hingga tertelungkup berubah menjadi
gunung yang dikenal sebagai Tangkuban Parahu. Kemudian, dia mengejar Dayang
Sumbi yang berubah menjadi bukit dikenal sebagai gunung Putri. Sangkuriang yang
tidak dapat menemukan Dayang Sumbi pun akhirnya menghilang ke alam gaib. Pesan
moral: bersikaplah jujur dan hindari perbuatan curang.
2. Situ Bagendit

Situ Bagendit merupakan cerita rakyat mengenai asal-usul situ Bagendit, di mana pada
zaman dahulu, Nyai Bagendit, seorang janda kaya yang pelit, memperlakukan orang
disekitarnya dengan kejam. Suatu hari, Nyai Bagendit menolak membantu kakek
pengembara yang haus dengan cara yang kasar sehingga Sang Kakek pun murka, ia
menciptakan banjir besar yang menenggelamkan Nyai Bagendit dengan seluruh
kekayaannya. Danau Bagendit pun terbentuk, mengajarkan kita untuk menjauhi sifat
pelit dan sombong.
3. Misteri Telaga Warna

Cerita rakyat Telaga Warna menceritakan asal usul Talaga Warna. Cerita berawal dari
Ratu Purbamanah dan Prabu Swarnalaya, penguasa Kuta Tanggeuhan ingin memiliki
anak. Akhirnya Sang Ratu hamil dan melahirkan seorang putri bernama Dewi Kuncung
Biru. Selama hidupnya, Tuang Putri dikenal rakus dan manja. Sampai akhirnya pada
usia 17 tahun ia Ingin melakukan pesta mewah, rakyat yang sangat mencintainya pun
berbondong-bondong memberikan harta bendanya kepada Tuan Putri. Namun, apa
daya semua pemberian rakyat ditolak mentah-mentah dengan kasar hanya karena tidak
menyukai bentuknya. Tiba-tiba langit menjadi gelap dan hujan deras pun turun hingga
menenggelamkan Kuta Tanggeuhan menjadi telaga warna-warni atau Telaga Warna.
Adapun pesan moral dari cerita tersebut adalah keserakahan dapat berakibat buruk bagi
diri sendiri dan orang lain.

You might also like