You are on page 1of 2

Istihadloh adalah darah yang keluardari perempuan, yangterkecualikan oleh ketetapan

darah haid. Sebagaigambaran jika keluarnya pada tahun haid yaitu sekadar 9 tahun serta tidak
kurang dari batas minimal masa haid dan tidak pla lebih banyak, maka kemungkinan darah
yang eluar adalah salah satu dari 3 jenis darah perempuan. Apat disimpulkan bahwa darah
yang keluar dari perempuan yang belum mencapai tahun haid adalah darah istihadloh.
Secara global perempuan yang istihadloh ada 4 macam
1. Mubtadi’ah
Dikutip dari kitab At-Tahrir hal. 18

Maksudnya adalah keluarnya darah terssebut merupakan pengalaman pertama bagi si


perempuan
2. Mu’tadah
Dikutip dari kitab At-Tahrir hal. 18

Maksudnya keluarnya (darah istihadloh) telah didahului oleh masa haid dan suci.
Pada masinbg masing macam diatas terdiri atas Mumayyizah dan Ghoiru Mumayyizah
1. Mumayyizah
Dikutip dari kitab At-Tahrir hal. 18

Diakatakan Mumayyyizah apabila mereka melihat darahnya sebagai darah kuat () dan
darah lemah () yang . maksudnya dapat membedakan antara darah haid, nifas, atau
istihadloh.
1. Darah Kuat ()
Adapun darah kuat yang disertai bersihnya sela-sela waktunya, itu adalah
darah haid, selama tidak kurang dari waktu minimalnya, yaitub sehari semalam,
dan tidak melewati batas maksimalnya, yaitu 15 hari berserta malam-malamnya
Maksudnya seperti waktu bersihnya darah lemah yang menyela nyelai diantara
waktu bersihnyabagian bagian daah kuat pada awalnya. Jika ia melihat selama
sehari semalam berupa hitam, lalu selanjutnya merah/bersih, selanjutnya hitam
lagi, seperti it uterus sampai 15 hari.
2. Darah Lemah ()
Darahl lemah itulah yang disebut Istihadloh, karena ada khabarnya Abu
Dawud yagn menerangkan pada masalah tersebut.
2. Ghoiru Mumayyizah
Yaitu melihatnya mereka terhadap darah dengan 1 warna atau lebih, namaun salah
satu syarat dari beberapa syarat … terputus, maka dikembalikan epada waktu minimal
haid, yaiut sehari semalam, jika ia termasuk Mubtadi’ah yang mengetahui teradap
waktu permulaan darah, karena sesungguhnya waktu minimal haid adalah perkara
yang diyakini dan yang selebuihnya adalah perkara yang diragukan.
Akan tetapi, Ghoiru Mumayyizah dalam siklus yang pertama, hendaknya ia
bersabar hingga keluarnya darah melebihi 15 hari (pada bulan pertama ia bersabar
dari mandi, sholat dan yang selain keduanya dari perkara-perkara ynag haram sebab
haid. Sabar yang dimaksud pada pembahasan ini dan yang akan datang adalah
menetapi jalan sunah bukannya wajib, maka jika ia sholat sah lah sholatnya), lalu ia
mandi dan mengodho’ ibadah yang melebihi sehari semalam,
dan pada siklus kedua ia mandi dengan menyendirikan lewatnya sehari semalam,
karena telah tetap baginya suatu kebiasaan/adat (dari sudut pandang hukum (bukan
secara hakikat), tidak dapat dinafikan bahwa ia sesungguhnya adalah Mubtadi’ah, dan
yang menjadi ketetapan hukum adalah kebiasaan),
dan masa sucinya adalah sisa bulan (apabila diathafkan pada … maka lebih utama
jika diucapkan … (dan masa sucinya adalah 29 hari), karena hitungan bulannya
adalah hitungan sempurna). Adapunn ketika ia tidak mengetahui waktu permulaan
keluarnya darah, maka ia seperti perempuan (Mutahayyiroh)

You might also like