You are on page 1of 20

ENERGY MANAGEMENT

SYSTEM
ENERGY MANAGEMENT SYSTEM (EMS)

 Energy Management System merupakan sistem pengelolaan energi dengan


mempertimbangkan semua sumber daya/sumber energi dan sistem
penyalurannya untuk memperoleh efisiensi yang tinggi.
 Energy Management System dapat dilakukan pada :
 Sistem kelistrikan besar oleh operator sistem
 Pelanggan industri dan bangunan yang dilakukan untuk mengendalikan
keekonomian penggunaan sumber daya.
 Perusahaan secara individu tidak akan mampu mengendalikan harga listrik,
kebijakan pemerintah dan ekonomi global, tetapi mereka bisa
mengembangkan pengelolaan sumber energi yang akan menghasilkan
keuntungan baginya.
ENERGY MANAGEMENT SYSTEM (EMS)

EMS PADA PENGELOLAAN SISTEM KELISTRIKAN


 Keanekaragaman daya keluaran dara sumber energi terbarukan dan
aliran daya yang tidak terencana yang mengalir pada jaringan transmisi
menimbulkan kesulitan bagi operator sistem untuk menjaga kestabilan
sistem.
 Aliran daya dan perubahan tegangan yang besar dapat memepengaruhi
kestabilan sistem, sehingga pada saat terjadi gangguan dan outage
dapat menyebabkan sistem collapse.
 Energy Management System (EMS) dapat membantu operator sistem
transmisi untuk memantau, mengendalikan dan mengoptimalkan sistem
pembangkitan, transmisi dan distribusi. Untuk fungsi pemantauan dan
pengontrolan EMS ini sama dengan SCADA.
 Perkembangan selanjutnya dalam pengukuran digunakan Phasor
Measurement Unit (PMU)
DIAGRAM EMS

IED
VISUALISATION
EMS APPLICATION
TOOLS
SCADA

WIDE AREA VISUALISATION


PMU APPLICATION TOOLS
PHASE MEASUREMENT UNIT

 PMU mengukur tegangan dan arus dengan frekwensi 50/60 Hz dengan sampling
rate yang sangat tinggi hingga 1200 sampel per second dan ketelitian tinggi.
 Dari sampel tegangan dan arus tersebut, magnityude dan sudut phasa dihitung oleh
Phasor Microprocessor.
 PMU ni menggunakan clock dari GPS untuk mensinkronkan secara tepat dari
beberapa lokasi pengukuran.
PHASE MEASUREMENT UNIT

 Synchrophasor mengukur setiap titik transmisi dan dikirimkan melalui Phasor


Data Concentrator dengan rate 30-60 sampel perdetik. Setiap PDC
mengirim data ke super PDC yang selanjutnya dikirim untuk analisa EMS,
SCADA.
EMS, SCADA,
Wide Area
Application

Super
PDC

PDC PDC

PMU PMU PMU PMU PMU


ENERGY MANAGEMENT SYSTEM (EMS)

 Pada awalnya EMS didisain untuk


mengelola sistem yang terintegrasi
vertikal dan pengaturan secara
terpusat.
 Sehubungan dengan perkembangan
Smart Grid, maka pengambilan
keputusan dilakukan secara
desentralisasi yang memerlukan
koordinasi antara para pelaku.
 Status sistem dan informasi
pengukuran dilakukan oleh RTU dan
dikirim ke pusat pengendali.
 EMS mencakup Unit Commitment,
Automatic Generation Control (AGC)
dan security control.
ENERGY MANAGEMENT SYSTEM (EMS)

 Unit Commitment
 Tujuan : melakukan pengaturan pembangkit mana yang akan operasi
(masuk dan keluar), besarnya daya dan mengatur urutan operasi.
 Input Unit Commitment meliputi : data beban yang lalu, biaya
pembangkitan dan perencanaan pembebanan yang teliti.
 Automatic Generation Control (AGC)
 AGC mengendalikan frekwensi dan pembagian pembebanan.
 Pengendalian frekwensi mempunyai tujuan untuk mempertahankan :
 Frekwensi sistem
 Transfer daya dengan area pengendali lainnya
 Alokasi daya antar pembangkit yang optimal
 Mempertahankan kecukupan cadangan pembangkit
 Pengendalian performance sistem
ENERGY MANAGEMENT SYSTEM (EMS)

 Pengendalian dan asesmen security


 Pengendalian in bertujuan menjaga kondisi
sistem pada keamanan yang stabil.
Secure
 Sistem ini mempertimbangkan operasi
dengan dua kendala yaitu :
 Kendala beban : permintaan dan suplai Insecure
harus sesuai
 Kendala operasi : beban maksimum dan
minimum harus menjadi perhatian. Emergency Restorative
 Sistem ini meliputi :
 Pemantauan
 Analisa
 Pengendalian preventif
 Pengendalian kondisi darurat
 Analisa gangguan
 Pengendalian pemulihan
WIDE AREA APPLICATION

 Wide Area Measurement System (WAMS) dipasang sebagai pelengkap SCADA


yang berfungsi mengukur magnitude dan sudut phasa tegangan dan arus pada
busbar.
 Data ini digunakan untuk :
 Power system state estimation. Pada saat data phasor sinkron, maka magnitude
dan sudut phasa tegangan semua busbar dapat diperkirakan.
 Power system monitoring and warning. Data phasor mengikuti kondisi yang ada
sehingga apabila terjadi ketidakstabilan dapat segera diketahui.
 Power system event analysis: Data phasor yang disinkronkan dengan ketelitian
tinggi dapat digunakan untuk menganalisa kondisi sebelum dan sesudah
kejadian, dampak yang terjadi dan urutan kejadian.
WIDE AREA MONITORING, PROTECTION
AND CONTROL (WAMPAC)
 WAMPAC meliputi:
 Mengawali kegiatan memperbaiki tegangan, tegangan yang tidak
stabil yang diprediksi. Hal ini termasuk mengoperasikan generator dan
perlengkapan pengendali seperti Flexible AC Transmissin System
(FACTS), Power System Stabiliser (PSS) dan HVDC converter.
 Membangkitkan sinyal emergensi pada saat terjadi gangguan
(blackout) skala besar.
WIDE AREA MONITORING, PROTECTION
AND CONTROL (WAMPAC)
WIDE AREA MONITORING, PROTECTION
AND CONTROL (WAMPAC)
 On-line transient stability controller
 On line transient stability controller ini
dapat men-tripkan sejumlah unit
generator pada saat terjadi gangguan
pada sistem tegangan ekstra tinggi (275
atau 500 kV). Menggunakan data dari
PMU dan hasil perkiraan , analisa
stabiltas transient dapat dilakukan
berulang dan generator dapat dilepas
pada saat terjadi gangguan.
WIDE AREA MONITORING, PROTECTION
AND CONTROL (WAMPAC)
 Pole-slipping preventive controller
 Pada saat terjadi gangguan pada sistem tenaga, pengendali ini akan
memperkirakan kondisi tidak stabil pada sistem tersbeut dan memerintahkan
pelepasan beberapa unit pembangkit atau memisahkan sistem

 Apabila terjadi gangguan yang


menyebabkan line DE terbuka, akan
menyebabkan sudut phasa antara Western
dan Eastern bertambah. Hal tersebut
dideteksi oleh WAMPAC akan
menyebakan sudut phasa yang besar dan
berakibat lepas sinkronnya kedua sistem
tersebut.
 Selanjutnya sinyal dikirimkan ke generator
G1 (atau G2) untuk trip
TEKNIK VISUALISASI

 Pada sistem transmisi terdapat banyak sensor dan infrastruktur komunikasi


yang sangat baik yang memungkinkan pengiriman data real-time. Dengan
demikian pengambilan keputusan pada level transmisi akan rumit dan
kerumitan tersebut akan bertambah dengan :
 Meningkatnya penggunaan energy terbarukan
 Aliran lintas batas menjadi lebih besat
 Data baru diperoleh dari PMU.
 Visualisasi menjadi elemen penting dalam EMS dan mengelola data yang
sangat besar.
 Visualisasi dapat mempercepat pengambilan keputusan oleh operator
dengan kualitas yang lebih baik.
TEKNIK VISUALISASI

 Teknik visualisasi meliputi :


 Tampilan dua dimensi (2-D), tiga-dimensi (3-D), realisasi virtual dan
animasi. Sistem ini memberikan kemudahan bagi operator untuk
membaca informasi.
 Multi-resolution modelling: Model ini memberikan berbagai skala
resolusi yang membantu mendapatkan informasi pembebanan lebih
yang diperlukan. Tampilan lebih rinci dan bisa diperbesar pada
daerah yang diperlukan seperti gangguan.
 Performance real-time yang lebih cepat. Visualisasi ini meningkatakn
kemampuan perhitungan daya untuk menganalisa sistem lebih cepat
dari kecepatan real-time, prakiraan, analisa kontingensi dan keputusan
yang disarankan.
 Geographically integrating wide areas: GIS digunakan untuk cakupan
area yang lebih luas.
PRESENTASI VISUAL 2-D

 Visualisasi 2-D menunjukkan kondisi


tegangan pada semua node.
 Semua node di rangking berdasarkan
besarnya tegangan.
 Garis putus-putus menunjukkan tegangan
standar yang harus dipenuhi.
PRESENTASI 3-D

 Visualisasi kondisi operasi dan batasan


area terbatas dari dua sistem
interkoneksi menggunakan metode
volume grafis.
 Terdapat beberapa rangkain
interkoneksi antara dua area kontrol.
 Label menunjukkan aliran daya setiap
interkoneksi dalam MW. Titik putih
menggambarkan titik operasi dan
bidang putih menggambarkan batasan
operasi dari 3 sistem interkoneksi.
 Dengan visualisasi ini operator sistem
dapat mengetahui jarak antara titik
opersi dengan batasan sistem.
FACTORY ENERGY MANAGEMENT SYSTEM

 Tujuan FEMS adalah mengelola sumber dan penggunaan energi pada


pabrik dengan efisiensi biaya terbaik.
 Fitur utama :
BUILDING ENERGY MANAGEMENT SYSTEM

 Tujuan BEMS adalah untuk mengefisienkan pengelolaan sumber daya


energi dan fasilitas yang tersedia di suatu bangunan
 Fitur utama :

You might also like