You are on page 1of 2

Nama : Dinda Eka Ferdiana

NIM : 205040200111043

Kelas : C

Asisten: Annisa Viga Kirana

RESUME VIDEO PEMBELAJARAN MATERI PEWARISAN SIFAT

Genetika adalah ilmu yang mempelajari pewarisan sifat (hereditas) yang


diwariskan kepada anak cucu serta variasi yang mungkin timbul di dalamnya.
Berikut ini merupakan perkembangan genetika, yaitu mada masa Anthonie van
Leeuwenhoek (1632) yang berhasil menemukan mikroorganisme, kemudian ada
Linnaeus (1707) yang juga berhasil menemukan sistem penamaan spesies secara
binomial, Chevalier de Lamark (1744) yang mengusulkan teori evolusi, serta
Charles Lyel (1797) yang mengusulkan singkatan pada penemu suatu spesies
dibelakang nama binomialnya.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Charles Darwin yang melakukan


pengamatan kemudian menerbitkan buku pada tahun 1859 yang berjudul “On the
origin of species by means of natural selection” (buku ini dikenal sebagai teori
evolusi yang berdasarkan seleksi alam, namun teori ini hanya berlaku pada sifat
organisme yang diwariskan dalam turunannya, dan tidak berlaku jika
menerangkan tentang mekanisme pewarisan sifat). Kemudian ada Francis Galton
(keponakan charles darwin) yang menerangkan bahwa kemiripan sebuah keluarga
disebabkan oleh kesamaan gen, lingkungan, serta keduanya. Pemikiran ini
merupakan prinsip dasar dari genetika kuantitatif. Dan yang terakhir Gregor
Mendel (pertengahan abad ke-19), dia melakukan serangkaian persilangan kepada
kacang ercis, mendel menggunakan pendekatan matematika kemudian
mempublikasikannya pada tahun 1865 dengan buku yang berjudul “Experiment in
plant hybridization”.

Hukum mendel I (hukum segregasi) yang menjelaskan bahwa setiap gen di


dalam sel akan berpisah atau bersegregasi secara bebas pada saat pembentukan
gamet. Sedangkan Hukum mendel II (hukum asortasi) menjelaskan padasetiap
gen akan bergabung/berpasangan secara bebas dengan gen lainnya. Adapun
percobaan sederhana praktikum Hukum Mendel I (persilangan monohibrid). Alat
yang dibutuhkan adalah kertas 2 warna, wadah, serta alat tulis. Mekanismenya
sebagai berikut, kertas 2 warna dipotong kecil-kecil menjadi 25 bagian, dimana 25
kertas hijau sebagai induk jantan lalu 25 kertas putih sebagai induk jantan, dan
juga 25 kertas hijau sebagai induk betina lalu 25 kertas putih sebagai induk betina.
Dua jenis ini dipisah ke dalam dua wadah yang berbeda, yang kemudian diacak
dan diambil secara acak juga yang kemuadian dipasangkan dan dihitung rasio
genotip serta fenotipnya. Ulangi hal yang sama sebanyak 3 kali
percobaan/ulangan.

Hukum mendel II (hukum asortasi) berlaku ketika pembentukn gamet


pada persilangan dihibrid yang bisa dilakukan dengan alat-alat sederhana seperti
persilangn minihibrid. Pada pembentukan gamet parental kedua terjadi
penggabungan bebas antara B dengan b dan K dengan k. Asortasi ini dapat
menghasilkan 4 macam kombinasi gamet yaitu BK, Bk, bK, serta bk.

Ada juga persilangan resiprok yang bertujuan untuk membuktikan bahwa


induk jantan dan betina mempunyai kesempatan yang sama dalam pewarisan sifat.
Jika hasil persilangan ini sama berarti gen pengendalinya terdapat pada inti.
Kemudian ada juga persilangan test cross yaitu persilangan individu F1 dengan
induk yang bersifat homozigot resesif untuk mengetahui individu bersifat
homozigot maupun heterozigot. Dan juga ada persilangan back cross (persilangan
balik) yang merupakan persilangan antara keturunan pertama dengan salah satu
tetua. Untuk memindahkan gen dan juga sifat tertentu yang diinginkan dari salah
satu tetuanya.

You might also like