You are on page 1of 11
Perubahan Iklim Oleh Fajaria Meli Susanti 19030184023 ! Handout Pemanasan Global PERUBAHAN IKLIM Perubahan iklim merupakan dampak dari pemanasan global yang merugikan aktivitas manusia. Perubahan iklim memberikan dampak pada potensi terjadinya bencana alam (Nurhayatia et al., 2020). Perubahan iklim disebabkan adanya panas bumi yang meningkat karena meningkatnya aktivitas manusia yang menyebabkan peningkatan polusi udara penyebab efek rumah kaca. Penyebab pemanasan global adalah efek rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan meningkatnya suhu bumi karena adanya gas — gas efek rumah kaca yang memerangkap panas matahari sehingga tidak bisa keluar dari atmosfer bumi. PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL Pemanasan global merupakan permasalahan Perubahan suhu dalam SO tahun teraknir yang dialami oleh masyarakat di dunia karena adanya peningkatan suhu bumi dan perubahan cuaca ff yang tidak menentu (H. Wahyuni, 2021). " Pemanasan global merupakan meningkatnya suhu ‘a bumi kareba adanya peningkatan aktivitas manusia ~~ See seperti meningkatnya aktivitas kendaraan bermotor, Rala-aia 2011-2021 vs gaits dasar 1956-1976 ((C) pembakaran sampah, penggundulan hutan yang 1,0" 0,5" -0,2° +0,2°+0,5°+1,0"+2,0°+8.0 menyebabkan adanya emisi gas karbon dan Sumber : htips:/id. wikipedtia.on menyebabkan efek rumah kaca. Penyebab Pemanasan Global Efek Rumah Kaca Efek rumah kaca merupakan meningkatnya subu bumi Karena adanya gas-gas efek ‘rumah kaca yang memerangkap panas matahari schingga tidak bisa keluar dari atmosfer bumi. Efek rumah kaca merupakan kondisi dari suatu planet yang mengalami peningkatan Subu secara drastis. Efek rumah kaca dapat meningkatkan suhu bumi, Hal ini dimanfaatkan oleh orang Eropa yang mengamali musim salju agar udara di wilayah mereka tidak terlalu dingin. Efek rumah kaca terjadi karena sebagian besar panas matahari terperangkap bumi karena adanya gas-gas rumah kaca. Panas matahari yang mengenai gas-gas rumah kaca tersebut akan dipantulkan kembali ke permukaan bumi. Jika gas-gas rumah kaca tidak terlalu banyak, maka panas matahari akan sesuai dan dapat menghangatkan bumi. Tetapi, jika gas~ gas rumah kaca tersebut terlalu banyak di atmosfer, maka panas yang terperangkap di bumi akan terlalu banyak dan menyebabkan pemanasan global. Gas-gas rumah kaca tersebut antara lain: 4). CO2 (Karbon Dioksida) Karbon dioksida merupakan salah satu gas rumah kaca (GRK) yang menyumbang efek rumah kaca sebesar 50%. Emisi gas CO2 karena adanya pembakaran hutan, bahan bakar fosil, batu bara, dan gas bumi. Pembukaan lahan baru juga merupakan penyumbang emisi gas COz Gas CO: menimbulkan dampak negative bagi lingkungan, yaitu meningkatnya subu bumi, timbulnya berbagai penyakit pemapasan, dan naiknya permukaan air laut. b).CHs (Metana) Metana merupakan senyawa hidrokarbon yang tidak berwama dan tidak berbau. Gas metana dihasilkan dari proses pembusukan Komponen biotik rawa-rawa. Dari aktivitas manusia, metana dihasilkan dari pembuangan dan penumpukan sampah. Pada sektor pertanian, gas metana muncul karena adanya pakan ternak yang pada umumnya sudah mengandung gas metana. Gas metana berasal dari penguraian anaerobic dari Komponen — komponen DOC (Degradable Organic Carbon Compound) yang berada di dalam sampah. Peningkatan gas metana (CHs) dapat menyebabkan penurunan oksigen. Selain itu, gas metana dengan kadar yang lebih tinggi, akan menyebabkan kebakaran jika gas tersebut bereaksi dengan udara. ©). Os (Ozon) Oxi i O° erdapat di dua lapisan atmosfer, yaitu di troposfer dan stratosfer. Ozon di stre ‘tosfer merupakan ozon yang membantu melindungi bumi dari radiasi sinar ‘matahari. Sedangkan ozon di troposfer merupakan zat pencemar yang terbentuk akibat Aadanya reaksi antara sinar matahari dan gas buangan kendaraan bermotor 4). NOz (Nitrogen Dioksida) NOz (Nitrigen Dioksida) merupakan gas yang sangat berpengaruh terhadap kualitas udara. NO2 berwama kecoklatan, berbau tajam, dan merupakan gas yang beracun. Sumber gas NO2 berasal dari aktivitas manusia yaitu aktivitas kendaraan bermotor, industri, dan aktivitas rumah tangga lainnya, Peningkatan gas NO2 menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat merusak bangunan. Selain itu, gas NO2 juga dapat meningkatkan pembentukan ozon di troposfer dan dalam kadar yang berlrbih, gas NO dapat menyebabkan penyakit saluran pernafasan dan infeksi paru — paru. e). CFC (Klorofluorokarbon) CFC merupakan senyawa yang mengandung karbon, fluorin, dan klorin. Gas CFC banyak digunakan dalam barang elektronik seperti lemari pendingin dan AC. Meningkatnya gas CFC di bumi menyebabkan lubangnya lapisan ozon di stratosfer karena adanya reaksi ozon dengan klorin. Dampak Pemanasan Global Pemanasan global menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem karena perubahan yang ditimbulkan, baik terhadap lingkungan maupun kehidupan manusia. Berikut ini merupakan beberapa dampak yang ditimbulkan pemanasan global: 1. Mencaimya es di kutub Gambar 1. Mencairnya Es di Kutub Utara ‘Sumber : www.kompas.com Menai Taya es di kutub menyebabkan permukaan air laut naik dan menenggelamkan dareten di sckitarnya. Peristiwa ini menyebabkan berkurangnya daratan kecil. Selain Tu, naiknya permukaan air laut juga mengancam kehidupan para nelayan di sekitar laut Karena air yang sampai ke pemungkiman mereka 2. Meningkatnya perubahan cuaca yang ekstrim Gambar 2. Kekeringan Sektor Pertanian Sumber : https://m.tribunnews.com/ Pemanasan global menyebabkan perubahan iklim yang berpengaruh pada prediksi iklim. Adanya perubahan iklim seperti ini dapat berpengaruh pada sektor pertanian. Para petani sulit untuk memprediksi musim penghujan dan musim kemarau. Akibatnya, banyak petani yang gagal panen karena musim tanam yang tidak menentu. Hal ini jugs mengakibatkan masalah sosial seperti kelaparan, kurangnya lapangan pekerjaan, dan kurangnya persediaan makanan penduduk sehingga menimbukan tindak kriminalitas. 3. Perubahan tekanan udara, suhu, dan arah angin Perubahan tekanan udara, suhu, dan arah angin berdampak bagi perubshan arus laut. Hal ini berpengaruh pada migrasi ikan yang menyebabkan berkurangnya mata pencaharian nelayan dalam sektor perikanan. 4, Terancamnya kerusakan terumbu karang Gambar 3. Rusaknya Terumbu Karang Sumber : https://www.gatra com, Pemanasan ne alobal dapat merusak terumbu karang, Terumbu karang yang rusak dan : 'ya mati akan mengakibatkan hilangnya habitat ikan keci. . Hilangnya habitat hewan Gambar 4, Hilangnya Habitat Beruang Kutub ‘Sumber : https://www.dream.co.id/ Pemanasan global menyebabkan kenaikan suhu yang tinggi. Hal ini menyebabkan mencairnya es di kutub sehingga menghilangkan habitat beruang kutub dan pinguin. Selain itu, perubahan suhu juga menyebabkan hewan hewan kehilangan kemampuan melakukan migrasi ke daerah yang lebih dingin. Contohnya adalah Monarch butterfly yang merupakan salah satu kupu-kupu yang ada di Indonesia yang terancam punah. 6. Punahnya beberapa flora dan fauna Gambar 5. Pemanasan Global Memicu Kematian Masal Ikan Sumber : https://asiatoday id/ Pemanasan global _meningkatkan suhu secara global sehingga_menyebabkan berkurangnya siklus air. Pemanasan global juga dapat menyebabkan kebakaran hutan sehingga mengancam keslamatan flora dan fauna yang ada di dalamnya. Selain itu, kebakaran hitan juga dapat menghilangkan habitat fauna. Upaya Pencegahan Pemanasan Global Beberapa bukt i yan, , . : yang kuat dalam hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemanasan global didominasi akibat tindak: i pI ili naka perk an manusia. Sebagai manusia yang memiliki kesadaran, a perlunya upaya pencegahan yang harus dilakukan. Berikut ini merupakan upaya penvegahan pemanasan global: 1. Carbon Sequestration Carbon sequestration merupakan upaya pencegahan gas COz melepas ke atmosfer dengan cara menyimpan gas COz di tempat lain. Menurut (Co, 2012), carbon sequestration merupakan proses dimana COz dihilangkan dari atmosfer atau dialihkan dari sumber emisi dan disimpan di laut, lingkungan terestrial (vegetasi, tanah, dan sedimen), dan formasi geologis. Carbon sequestration dilakukan dengan tujuan mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca. 2. Menanam lebih banyak pohon ‘Adanya pepohonan dapat mengurangi gas COz penyumbang pemanasan global. Pohon dapat mengurangi CO2 dengan cara fotosintesis. Pohon dijuluki sebagai para — paru dunia karena kemampuan mengurangi CO, Selaim itu, pohon juka dapat menyimpan karbon di dalam kayunya. 3, Mengurangl kendaraan bermotor Mengurangi kendaraan bermotor merupakan salah satu upaya pencegahan pet: global. Asap kendaraan bermotor dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca anasan 4, Menghemat energ! Sebagian besar energi listrik dihasilkan dari batu bara, minyak bumi, dan gas alam melalui proses pembangkitan listrik. Dengan mengurangi penggunaan energi listrik, maka kita juga akan mengurangi proses pembangkitan listrik yang meningkatkan emisi gas rumah kaca. 5, Mengurangi pembuangan sampah Sampah yang terlalu banyak dan ditimbun akan menghasilken gas metana yang merupakan salah satu gas rumah kaca. Perjanjian Internasional Perubahan Iklim bulkan dampak negatif yang mengancam bumi dan kehidupan Perubahan iklim menii ia. Perubahan iklim telah menjadi permasalahan secara global. Oleh karena itu manusi anisasi internasional membuat suatu peraturan yang membahas tentang perubahan iklim org. dan me nekanan terhadap gas dan polutan yang memicu pemanasan global. Berikut ini meny janji : ipakan perjanjian internasional yang membahas tentang perubahan iklim: 1. Konverensi Perubahan Iklim Masalah perubahan iklim dan dampaknya meningkat seiring dengan meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer. Oleh karena itu, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi di Brazil pada tahun 1992, memperoleh hasil Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change, UNFCCC). Konvensi Perubahan Iklim dibuat dengan tujuan untuk mengendalikan konsentrasi gas rumah kaca agar tetap stabil schingga tidak berpengaruh buruk terhadap perubahan iklim. Jumlah gas rumah kaca harus diatur dan mencapai target tertentu dan memberikan waktu yang cukup pada ekosistem agar dapat beradaptasi terhadap perubahan iklim. Konvensi Perubahan Iklim resmi secara hukum pada 21 Maret 1994 yang di dalamnya terdapat dua kelompok negara, yaitu Negara Annex 1 dan Negara Non- Annex 1. Negara Annex | merupakan negara maju penyumbang emisi gas rumah kaca sejak refolusi industry. Sedangkan Negara Non-Annex | merupakan negara yang menyumbangkan emisi gas rumah kaca jauh lebih sedikit dibandingkan negara Annex 1 dan merupakan negara yang masih berkembang. Untuk mencapai tujuan Konvensi Perubahan Iklim, UNFCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) membentuk Pertemuan Para Pihak (Conference of the Parties, COP) yang memiliki fungsi mengkaji pelaksanaan Konvensi, memfasilitasi pertukaran informasi dan mengawasi keterlaksanaan Konvensi. 2. Protokol Kyoto Untuk menerapkan tujuan Konvensi Perubahan Iklim dalam mengendalikan Konsentrasi gas rumah kaca agar tetap stabil schingga tidak berpengaruh buruk terhadap perubahan iklim, sidang ketiga dilaksanakan di Kyoto, Jepang pada tahun 1997. Sidang ketiga ini menghasilkan keputusan (Decision 1/CP.3) untuk mengadopsi Protokol Kyoto sebagai Konvensi kerangka PBB terkait Perubahan Iklim. Protokol Kyoto merupakan landasan bagi negara-negara insdustri maju untuk menekan emisi gas rumah kaca paling sedikit 5% dari peningkatan tahun 1990 pada periode 2008 - 2012. Protokol Kyoto membahas tentang peraturan penurunan emisi ges rumah kaca (GRK) yang harus dilakukan oleh negara maju yang meliputi: (1) ewe nn (Implementasi Bersama) yang merupakan mekanisme rumah kaca, Negara Annex I dapat memindahkan emisi gas Tumah kaca melalui proyek bersama yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas~gas Tumah kaca. (2) Clean Development Mechanism/CDM (Mekanisme Pemb: angunan Bersih), yang merupakan mekanisme pengurangan emisi gas rumah kaca ol ich negara industry maju dengan cara menjalin kerja sama dengan negara berkembang. (3) Emission Trading (Perdagangan Emisi), yang merupakan mekanisme pengurangan emisi gas rumah kaca dengan melakukan perdagangan emisi anatar negara industri ‘Maju. Pada Emission ‘Trading ini, negara industry yang memiliki emisi GRK di bawah batas yang diizinkan bisa menjual kelebihan jatah emisi GRK nya ke negara industri lain yang tidak dapat memenuhi kewajibannya. Negara Indonesia telah melakukan adopsi Protokol Kyoto melalui Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pengesahan Kyoto Protocol to The United Nations Framework Convention on Climate Change. Dengan mengadopsi_ dan mengadaptasi Protokol Kyoto, Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi melalui salah satu mekanisme Protokol Kyoto yaitu Clean Development Mechanism (CDM). |. Perjanjian Paris Pertemuan negara-negara yang tergabung pada UNFCCC yang ke 21 yang dilaksanakan di Paris pada 30 November - 12 Desember 2015, menghasilkan kesepakatan untuk mengadopsi keputusan di antaranya Decision I/ CP.21 on Adoption of the Paris Agreement sebagai hasil utama. Perjanjian Paris bertujuan untuk menekan peningkatan temperature secara global. Selain itu, Perjanjian Paris juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi terhadap dampak negatif dari perubahan iklim dan pembangunan yang rendah emisi, dengan tanpa memahayakan produksi pangan, dan mempersiapkan skema pendanaan sehingga dapat menuju pembangunan rendah emisi dan berketahanan iklim. Secara efektif, Perjanjian Paris akan berlaku 30 hari setelah diadopsi secara nasional oleh sekurangnya 55 Negara Pihak Konvensi yang jumlah total emisinya sekurang-kurangnya 55 persen dari jumlah total emisi gas rumah kaca global. radiasi peningkatan . . 7 \ suhu Kapasitas kalor konveksi t Reaksi endoterm Perubahan wujud zat lo Fenomena mencairnya es di kutub disebabkan oleh suhu bumi yang terlalu tinggi. Oleh karena itu, konsep fisika yang dapat mengkaji fenomena tersebut adalah konsep suhu dan kalor. 1. Perpindahan kalor Mencaimnya es di kutub terjadi karena suhu bumi yang terlalu tinggi. Sinar matahari merambat di luar angkasa secara radiasi tanpa medium perambatan dan menuju ke pemukaan bumi secara konveksi karena merambat melalui udara 2. Perubahan wujud benda Mencaimnya es di kutub menunjukkan adanya perubahan wujud benda dari padat menjadi cair 3. Reaksi endoterm Mencainya es di kutub terjadi karena suhu lingkungan yang terlalu tinggi masuk ke dalam es. Hal ini menunjukkan adanya reaksi endoterm yang terjadi karena ada perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. 4. Kapasitas Kalor Adanya perub; ee iserap oleh sae Wujud akibat masuknya kalor dati lingkungan ke sistem, ‘pat dihitung dengan Konsep kapasitas kalor dengan rumus 5. Asas Black Q=mc.AT kalor yang “Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas oleh zat yang ‘suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor ‘yang diterima oleh zat Yang suhunya lebih rendah” inar matahari, maka permukaan air laut akan mengalami laut panas akan bercampur dengan air laut yang lebih in air laut dengan suhu campuran. Pada saat air laut terkena si Kenaikan subu. Kemudian ait dingin sehingga menghasilkai

You might also like