You are on page 1of 4

MENGEVALUASI SISTEM PENGISIAN SEPEA MOTOR

4.3. CARA MENGANALISA SISTIM PENGISIAN


Regulator/rectifier menggunakan bahan semi konduktor seperti thyristor yang meradiasikan
panas pada saat bekerja. Karenanya komponen-komponen ini memakai papan sirkuit cetak
yang dilapisi aret di atas kotak aluininium yang dilengkapi banyak sirip agar lebih baik
dalam meredakan panas. Seiring dengan meningkatnya putaran mesin, output tegangan
altemator meningkat, fungsi dari regulator meningkat. Fungsi dari regulator /rectifier
adalah untuk menjaga agar output tegangan C tetap pada skala tertentu dan untuk
merubah output tegangan AC menjadi DC sebagai sumber tenaga berbagai komponen dan
mengisi baterei.

.Jenis Regulator/Rectifier dibedakan berdasarkan metoda regulasi atau Rektifasinya.

4.3.1. Sistim Pengaturan Tegangan Pada Rectifier.

Sirkuit pada diagram Gambar 4.8 adalah sirkuit regulator yang paling
dasar. Sinyal dan charging coil direktifikasi setengah gelombang melalui
diode Dl (yang terletak didalam sirkuit regulator/rectifier), yang kemudian
disalurkan ke battery. Tegangan diatur oleh sirkuit mengaturtegangan dan
SCR(thyristor).

Seiring dengan meningkatnya RPM mesin maka output direktifikasi


oleh diode D2. Sinyal ini kemudian sampai pada zener diode (ZD). Arus
mengalir dengan arah normal dan ZD, dan tidak akan berbalik arah sampai
jumlah tegangan tertentu pada arah yang berlawanan tercapai.

Pada saat tegangan tercapai, ZD dengan serta merta mengkonduksi


arus pada arah yang berlawanan. Dengan cara in bila RPM mesin meningkat
dan sejumlah tegangan tertentu ditambahkan pada ZD, arus dialirkan ke
gerbang SCR yang kemudian akan menyala pada saat 5CR menyala, output
dan altemator dihubungkan ke masa melalui SCR- yang apabila kabel-kabel
bagian dasar regulator/rectifier yang berhubungan dengan masa rusak atau
sambungannya jelek, battery dapat over cherged.
Gambar 4.8. Sistim Pengaturan Tegangan Pada Rectifier

Pada altenertor yang mempunyai coil pengisian dan koil lampunya


terpadu (sistim pengisian dan sistim lampu mempunyai sumber tenaga pada
koil yang sama), sistim lampu besar mempengaruhi kerja pengisian baifry
karena input untuk sistim penerangan /lampu diambil dan koil pengisian,
maka lika beban dan koil lampu tidak stabil, pengisian pada battery juga
akan tidak stabil.

4.3.2. Pemeriksaan Regulator/Rectifier

Regulator /rectifier tidak dapat diperbaiki, apabila diketahui rusak


harus diganti. Hal ini dapat ketahui dengan cara memeriksa
regulator/rectifier melalui terminal masing-masing konektor.

Gambar 4.9. Pemeriksaan Regulator Rectifier


Hasil pemeriksaan:

4.3.3. Pemeriksaan tegangan pengisian.

Lakukan pemeriksaan seperti terlihat pada gambar don gunakan


tachometer, untuk sepedamotor yang tidak menggunakan tachometer,
untuk memeriksa arus pengisian pada putaran mesin tertentu. Lakukan juga
pemeriksaan arus pemeriksaan pada saat lampu depan dinyalakan.

Pastikan bahwa battery da lam kondisi prima (Full charge) sebelum


pemeriksaan sistim ini. Dengan kondisi berat jenms air battery di atas 1 .27
pada suhu 20°C. Gunakan kick starter untuk menghidupkan sepedamotor,
saat akan memeriksa sistim in Menggunakan motor starter, saat
menghidupkan, akan mempemgaruhi kondisi battery.

4.3.4. Pemeriksaan arus pengisian.

1. Nyalakan mesin hingga temperatur kerja. Setel putaran stasioner


mesin sesuai dengan type sepedamotor.
2. Lepaskan kabel warna merah yang berhubungan dengan (+ )baterai
dan hubungkan amperemeter secara seri (seperti pada gambar)
3. Ukur arus pengisian baterai pada saat putaran mesin stasioner (1400
atau 1700 Rpm) catat hasil ukurnya….
4. Naikkan putaran mesin secara bertahap sambil melihat perubahan
arus pada amperemeter. (5000 Rpm) catat hasil ukurnya..

You might also like