You are on page 1of 38

BAB I

PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI

Modul ini akan membahas tentanng perbaikan system stater dan pengisian.
Pembahasan pada modul ini meliputi system stater dan pengisian konvensional,
dan prinsip dasar motor stater dan pengisian , komponen serta cara kerja motor
stater dan pengisian , identifikasi gangguan , perebaikan dan pengujian pada
system stater dan pengisian .

B. PRASYARAT
Sebelum mempelajari modul ini ,peserta diklat pada bidang keahlian teknik
mekanik otomotif harus sudah meyelesaikan modul-modul prasyarat seperti
dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul.
Prasyarat mempelajari modul OPKR 50 – 006 B antara lain adalah : OPKR 10 –
010 B,OPKR 10 -016 B, OPKR 10 – 017 B, OPKR 50 -001 B dan OPKR 50- 002 B.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal , dalam menggunakan
modul
Maka langkah –langkah yang perlu dilaksanakan :
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada
padamasing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas,
peserta diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang mengampu
kegiatan belajar.
b. Kerjakan setiap tugas normative untuk mengetahui berapa besar
pemahaman yang telah dimililki terhadap materi-materi yang dibahas
dalam setiap kegiatan belajar.
c. Pahami isi materi modul
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah pada guru atau instruktur
yang mengampu.

2. Petunjuk Bagi Guru


Dalam setiap kegiatan guru atau instruktur berperan :
a. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktek baru, dan
menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta
diklat.
d. Mengorganisasikan kelompok belajar juga diperlukan.
e. Mendampingi dan melaksanakan penilaian.

1
D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini
diharapkan peserta diklat :
1. Mampu menjelaskan konsep dasar system starter dan pengisian.
2. Mampu menjelaskan fungsi system starter dan pengisian.
3. Mampu menerangkan nama komponen dan fungsi system starter dan
pengisian.
4. Mampu menjelaskan cara kerja system starter dan pengisian.
5. Mampu mengidentifikasi gangguan dan melakukan perbaikan system starter
dan pengisian.
6. Mampu melakukan pengujian system starter dan pengisian.

2
E. KOMPETENSI
Uraian kompetensi ini dijabarkan seperti dibawah ini :

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja


1. Menguji system , komponen dan a. Pengujian dilaksanakan tanpa
mengidentifikasi kesalahan / menyebabkan kerusakan terhadap
kerusakan pada system stater dan komponen atau system lainnya.
pengisian . b. Informasi yang benar diakses dari
spesifikasi pabrik dan dipahami.
c. Tes / pengujian dilakukan untuk
menentukan kesalahan / kerusakan
dengan menggunakan peralatan dan
teknik yang sesuai.
d. Seluruh kegiatan pengujian
dilaksanakan berdasarkan SOP
(Standard Operation Procedures),
Undang-undang K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja), peraturan
perundang-undangan dan prosedur /
kebijakan perusahaan.
2. Memperbaiki system starter, A. Sistem stater dan pengisian diperbaiki
system pengisian dan komponen- tanpa memyebabkan kerusakan
komponennya. terhadap komponen atau system
lainya .
B. Informasi yang benar diakses dari
spesifikasi pabriknya .
C. Perbaikan yang
diperlukan ,penggantian komponen,
penyetelan dilaksanakan dengan
menggunakan peralatanteknik dan
bahan yang sesuai.
D. perbaikan dilaksanakan berdasarkan
SOP ,undang-undang K 3 , peraturan
perundang-undangan dan prosedur /
kebijkan perusahaan.

F. CEK KEMPUAN

3
Sebelum mempelajari modul OPKR 50 – 006 B, isilah dengan cek poin list (√ )
Kempuan yang telah dimiliki peserta diklat dengan sikap jujur dan dapat
dipertanggung jawabkan :

Sub Pertanyaan Jawaban Bila jawaban


kompetens Ya Tidak Ya kerjakan
i
Perbaikan 1. Saya mampu
system mengindentifikasi
stater dan gangguan pada
pengisian system stater
dan pengisian
dengan baik.

2. saya dapat
memperbaiki
system stater
dan pengisian
dengan baik .

3. Saya mampu
menguji system
stater dan
pengisian
dengan baik.

4
BAB II
PEMBELAJARAN
Sebagai bukti bahwa perserta diklat telah melaksanakan penggunaan modul
perbaikan system stater dan pengisian , maka peserta harus mengisi rencana
kegiatan belajar sebagai bukti porto folio / kemajuan belajar peserta diklat
A. Rencan Kegiatan Belajar
Kompetensi : Perbikan System Stater dan Pengisian
Kode Kompetensi : OPKR 50 – 006 B
1. Sub kompetensi : Perbaikan system stater

Jenis kegiatan Tanggal Wakt Tempat Alasan Tanda


u Belajar Perubahan Tangan
Guru
Mengetahui
prinsip dasar
dan fungsi
motor stater
Memahami
komponen dan
cara kerja
maotor staer
Mengidentifikas
i gangguan
pada motor
stater
Membongkar
dan
memperbaiki
motor stater
Menguji motor
stater

5
2. Perbaikan Sistem Pengisian
Jenis kegiatan Tanggal Waktu Tempat Alasan Tanda
Belajar Perubaha Tangan
Guru
Mengetahui prinsip
dasar dan fungsi
system pengisian

Memahami
komponen system
pengisian
Mengidentifikasi
gangguan pada
system pengisian
Membongkar dan
memperbaiki
komponen system
pengisian
Menguji system
pengisian

B Kegiatan Belajar
Selama proses pemelajaran diharapkan perserta dikalat melaksanakan kegiatan-
kaegiatan ; membaca dan memahami modul , berdiskusi dan menganalisa modul,
melaporkan hasil diskusi dan praktek secara individu dan kelompok,serta
menanyakan hal-hal yang belum jelas dari materi yang ada dari modul kepada guru
atau instruktur.

1. Kegiatan belajar 1 meliputi :


a. Memahami prinsip dasar dan fungsi motor stater.
b. Memahami komponen dan cara kerja motor stater.
c. Mengidentifikasi gangguan pada motor stater.
d. Membongkar dan memperbaiki motor stater
e. Menguji motor stater.

2. Uraiankegiatan belajar 1
2.1. Funsi dan Prinsip dasar system stater

6
2.1.a Fungsi motor stater
Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat
penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada
motor bakar. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai
penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran didalam
ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi
tahanam-tahanan motor misalnya :
- Tekanan kompresi
- Gesekan pada semua bagian yang bergerak
- Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.

2.1.b. Prinsip dasar motor stater


Pada kumparan yang dialiri arus listrik , maka pada init kumparan itu akan
timbul medan magnet. Motor stater terdiri dari kumparan jangkar ( armature
coil) yang ujungnya terdapat komutator , kumparan medan ( field coil ) yang
terdapat inti besi yang mampu berubah menjadi magnet karena pengaruh aliran
listrik yang diberikan.
Field coil dan armature coil dirangkai secara seri dan dihubungkan dengan
arus baterai melalui komutator, maka pada armature coil akan berubah menjadi
magnet dan pada field coil juga akan berubah menjadi magnet . Magnet dari inti
kumparan tersebut sama , makaakan saling menolak . Hal ini akan dapat
menghsilkan putaran pada armature coil . Armature coil tersusun dari beberaapa
kumparan , maka putran yang dihasilkan akan menjadi besar,. Dengan demikian
kemampuan putar dan tingginya tingginya putaran motor stater ditentukan oleh
beberapa factor meliputi :
- Besarnya gaya magnet pada field coil.
- Besar arus listrik yang mengalir pada kumparan .
- Banyaknya kumparan pada armature coil .
Untuk menghaasilkan putaran yang tinggi sekarang banyak dikembangkan
motor stater dengan empat buah sikat arang yang dihubungkan ke armature coil
dari number arus yaitu dua sikat positif dan dua sikat negatif.

2.2. Komponen motor stater

Motor stater terdiri dari beberapa komponen meliputi :


2.a. Yoke core dan Pole core
Berfungsi sebagai tempat mengikat pole core yang dibuat dari besi /
logam bebrbentuk silinder dan sekaligus merupakan rumah armature.
Sedangkan pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan
merupakan medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil. Pada
umumnya setiap stater mempunyai 4 buah pole core yang diikatkan pada
yoke dengan di sekrup.

7
2. b. Field Coil
Berfungsi untuk menghasilkan medan magnet pada stater. Field coil
disambungkan secara seri dengan armature coil, agar arus yang
melewati field coil juga mengalir ke armature coil.

2. c. Armature Coil
Tersusun dari armature core, armature shaft, komutator, armature
coil dan bagian lainnya. Pada armature coil ini akan dapat
mengubah energi listrik menjadi magnet dan diubah menjadi energi
gerak putar pada poros armature.

8
d. Gigi Pinion dan Over Running Clutch

Berfungsi sebagai penghubung putaran poros armature dengan


gigi fly wheel sehingga putran armature shaft dapat dipndahkan ke poros
engkol sehingga mesin dapat melakukan langkah kerja .
Overunning clutch berfungsi untuk mencegah terjadinya putaran yang
berlebihan pada motor stater. Karen putarn mesin setelah hidup
akanmelebihi putaran motor stater .

2. e. Driver lever
Berfungsi untuk mendorong gigi pinion kearah gigi fly wheel agar
dapat berkaitan dan juga menarik gigi pinion untuk terlepas dari fly
wheel.l
2. f .Sikat-sikat
Motor stater biasanya dilengakpi dengan 4 buah sikat , dua buah di
ikatkan pada pemegang yang diisulator dan disambungkan dengan
armature coil melalui comutator . Sedangkan yang dua sikat diikat pada
pemegang yang dihubungkan dengan masa bodi motor stater.
2.g. Magnetic Switch
Magnetic switch merupakan komponen motor stater yang
berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus dari baterai ke
motor stater dengan kemagnetan. Magnetic switch terdiri dari solenoid,
inti magnet,plunger, pegas pengembali, kontak plat dan terminal .

Selenoid terdiri dari dua kumparan yaitu, kumparan yang berfungsi


sebagai penarik (pull in coil) dan kumparan yang berfungsi sebagai penahan
(hold in coil). Dan kedua kumparan ini akan menggerakkan plunger
sehingga kontak plat akan menghubungkan antara terminal 30 dengan
terminal C, serta menarik drive lever sehingga menghubungkan gigi pinion

9
dengan fly whell. Pada solenoid terdapat 3 terminal, meliputi terminal 50,
terminal 30, dan terminal C.

Cara Kerja Motor Stater


a. Pada saat kunci kontak posisi On / ST.
Maka arus battery mengalir melalui hold in coil ke massa, dan dilain
pihak pull in coil, field coil dan ke massa melalui armature. Pada saat ini
hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama,
dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut
sama.
Dari kejadian ini kontak plat (plunger) akan bergerak ke arah menutup
main switch sehingga drive lever bergeraek menggeser stater clutch (gigi
pinion) ke arah posisi berkaitan dengan ring gear (fly whell).
Battery  Terminal 50  Hold in coil  Massa
Battery  Terminal 50  Pull in coil  Field coil  Armature 
Massa
b. Pada saat giigi pinion berkaitan penuh (terminal 30 dan terminal C
berhubungan)
Pada saat solenoid timbul gaya magnet dan plunger bergerak
sehingga kontak plat menghubungkan terminal 30 dengan terminal C
motor stater maka terjadi aliran arus dari battery  terminal 30 
solenoid  kontak plat  terminal C motor stater. Pada kumparan pull
in coil kemagnetannya hilang karena massa pull in coil dirangkai dengan
terminal C motor stater, sehingga pada kumparan pull in coil tidak terjadi
beda potensial sehingga pull in coil tidak bekerja, sedang pada hold in
coil masih terjadi kemagnetan yang berfungsi untuk mempertahankan
posisi plunger untuk tetap menahan kontak plat berhubungan dengan
terminal C dengan terminal 30, sehingga motor stater tetap mendapat
arus dan terjadinya putaran pada motor stater.

10
c. Pada saat stater switch Off
Sesudah stater switch ke posisi off ,dan main switch dalam keadaan
belum membuka ,maka aliran arusnya sebagai berikut

Baterai  teminal 30  majn switch  terminal C


Field  armature  massa

Oleh Karena stater switch OFF maka pull in coil dan hold in coil tidak
mendapat arus dari terminal 50 melainkan dar terminal C , sehingga
aliran arus menjadi:

Baterai  terminal 30  main switch  teminal C 


Pull incoil  Hold in coil  massa

Karen arus pullin coil dan hold in coil berlawanan maka gaya magnet
yang dihasilkan juga berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan
juga berlawanan seshingga keduanya saling menghapuskan , hal ini
mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mengembalikan
kontak plat keposisi semula.dengan demikian drive lever menarik stater
clutch dan gigi pinion terlepas dari perkaitan fly whell.

11
Identifikasi dan gangguan pada system stater.
a. Pada saat kunci kontak diputar keposisi STAR motor stater tidak bekerja .
Gigi pinion tidak bergerak keluar dan motor stater tidak bekerja.
Gangguan semacam ini biasanyaterdapat pada kelistrikan yang
berhubungan dengan terminal 50, atau pada motor stater.

Lakukan tes pada kendaraan

Periksa tegangan - Lakukan pengisian atau


baterai pemgantian baterai
Terlalu rendah

Periksamtegangan terminal - Periksa sirkuit kunci kontak


50 dan bagian yang rusak
Terlalu rendah

Tes kemampuan motor stater  Perbaiki motor stater


Tidak baik

b. Kunci kontak diputar posisi STAR ,menyebabkan gigi pinion bergerak


Kelluar dengan suara KLIk ,tetepi motor stater tetap diam atau tidak
bergerak.Permaslahan seperti ini biasanya terdapat pada motor stater
Mesin itu sendiri atau sampai pada system kelistrikan sampai keterminal
30 .

Periksa tahanan putaran  Perbaiki


mesin
Baik Terlalu tinggi
Lakukan pemeriksaan pada
kendaraan

Periksa tegangan terminal  Lakukan pengisian atau ganti baru


baterai
Baik Terlalu rendah

Periksa tegangan terminal 30  Periksa kabel stater dan perbaiki


atau ganti baru
Terlalu rendah

Lakukan tes kemampuan  Perbaiki motro stater


motor stater

12
c. Bila kunci kontak diputar keposisi STAR, gigi pinion akan bergerak keluar
massuk berulang – ulang .Maslah ini biasanya disebabkan tegangan pada
terminal 50 tidak cukup , atau kerusakan pada motor stater .

d. Motor staater terus bekerja meskipun kunci kontak telah dkembalikan ke


posisi ON dari START . Masalah ini biasnya sumbernya terdapat pada kunci
kontak atau relay stater.

2.5. Membongkar dan memperbaiki motor stater

Langkah pembongkaran dan perbaikan pada motor stater dapat


dilakukan dengan mullai membuka bagian berikut :
a. Lepaskan terminal C magnetic switch
b. Lepaskan magnetic switch dan plunger dengan drive lever.
c. Lepaskan end frame
 Lepaskan sekrup dan bearing cover
 Dengan menggunakan feeler gauge , periksa celah dorong
armature shaft antara lock plate dengan end frame.
 Lepaskan brush dan brush holder dengan tang lancip.
 Celah dorong : 0,05 -0,06 mm .
 Pastikan pengukuran ini kembali setelah selesai merakit.

13
d. Lepaskan armature shaft beserta over running clutch dari drive housing
dan yoke.
e. Lepaskan stater clutch
- Dengan mengunakan obeng ,dorong stop collar masuk ( mengarah
kedalam)
- Dengan menggunakan obeng , lepaskan snap ring.
- Lepaskan stop collar dari armature.

E. Pemeriksaan armature coil


-Ground tes ( pengetesan hubungan kemasa / bodi )
Dengan mengunakan alat pengetes armature atau circuit breker twster,
periksa komutator dan inti coil armature .jika ada hubungan dengan massa
bodi harus diganti.

14
- Pengetesa hubungan singkat
Lletakan armature diatas tester ( glower) lalu letakan mata gergaji pada inti
armature sementara armature di putar .Jika mata gergaji tertarik atau
bergetar , berarti ada hubungan singkat .

- Pengetesan sirkuit terbuka


Dengan menggunakan alat pengetes armature atau circuit tester ,periksa
periksa hubungan antara segmen . Jika tidak ada hubungan pada segala
titik ,berartiuterdapat kebocoran .

F. Pemeriksaan komutator
- Periksa permukaan yang kotor atau terbakar .
Perbaikan dengan menggunakan amplas atau bubut bila perlu.
- Periksa kedalam mika
Kedalaman mikla : STD : 0,45 – 0,75 mm
Limit : 0,2 mm
- Jika kedalaman mika kurang dari limit , perbaiki dengan mata gergaji.
Haluskan pinggirnya menggunakan mata gergaji.
Gunakan kertas amplas # 400 untuk memmbersihkan serpihan bram.

15
- Peiksa kelonjongan ,perbaiki dengan di bubut bila melebihi limit
Limit : 0,005 mm

- Periksa diameter komutator, jika dibawah limit armature harus dig anti.
STD : 30 mm
Limit :28 mm

G. Pemeriksaan coil medan


- Pengetesan kebocoran .
Periksa hubungan antara kabeltimah dan coil medan . Jika tidak ada
hubungan berarti terdapat kebocoran pada coil medan dan coil harus dig
anti.
- Ground test.
Periksa hubungan antar ujung coil medan dengan bodi . jika ada hubungan
maka coil medan harus diperbaiki atau diganti.

16
- Pemegang sikat.
Periksa insulator antara pemegang sikat negative (-) dan positif (-).
Pemegang sikat harus diperbaiki atau diganti jika ada hubungan.

- Sikat
Ukur panjang sikat dang anti jika dibawah lmit.
Panjang sikat STD : 13,5 mm
Limit : 9 mm

- Ukur beban pegas sikat dengan pull scala jika dibawah standar harus diganti
Beban : 1,5 – 2,0 kg

17
i. Peemeriksaan magnetic switch
- Tekan plunger lalau dilepas , Plunger harus berputar balik dengan segera
setelah dilepaskan keposisi semula.

- Periksa kebocoran pull in coil .


Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dengan terminal
C.

- Pengetsan kebocoran hold in cooil .


- Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dan bodi switch.

18
2. 6. Pengetesan kemampuan kerja motor stater .
Jepitlah motor stater pada ragum untukmencegah hal-hal yang tidak di
Inginkan.
a. Hubungkan stater pada baterai seperti pada gambar.
Bagian positif (+) : (+) Baterai --- ( +) Ammeter +
(-) Ammeter - Terminal 30
Bagian negative (-) : (-) Baterai - Bodo stater

b.Hubungkan terminal 50 . Jika stater berputar dengan halus dengan


meloncat keluar serta mempergunakan arus kuaranng dari spesifikasi
berarti dalam keadaan baik.
Arus spesikasi : 0,6 kw kurang dari 55 A pada 11 V
0,8 kw kurang dari 50 A pada 11 V
c. Pengetesan switch mgnet .
- Setiap pengetesan dilakukan dalam waktu 3-5 detik.
- Lepaskan terminal C

- Pull in tes
Hubungkan switch magnet dengan baterai seperti pada gambar.
Bagian negative :
(-) Baterai  bodi stater dan terminal C
Bagian positif : (+) Baterai  terminal 50
Jika pinion menonjol , pull dalam keadaan baik.

19
- Hold in test .
Lepaskan terminal C . Pinion harus masih dalam keadaan menonjol.

- Tes kembalinya gigi pinion


Lepaskan kabel negative dari switch bodi dan periksa bahwa gigi pinion
dapat tertarik masuk .

20
3. Uraian Kegiatan Belajar 2
3.1 Fungsi dan prinsip system pemgisian
Seperti diketahu babwa listrik selalu dipergunakan sebagai power pada
system stater unutk menghidupkan mesin , system pengapian ,system
penerangan dan accesoris lainnya .Sumber tenaga listrik pada kendaraan
mempergunakan baterai dan seperti diketahui kapasitasnya adalah
terbatas , maka tanpa dilakukan pengisian kembali tidak mungkin dapat
dipergunakan secara terus menerus.
Oleh karena itu pada kendaraan selalu ada system yang dapat
menghasilkan listrik yang dapat dipergunakan hal tersebut diatas.
Ada 2 cara untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik :
- Dengan generator arus searah ( D.C. generator )
- Dengan generator arus bolak balik ( A.C. generaor )

3.2 . Cara merubah energi mekanik menjadi energi listrik.


a. Bila hanya sebuah konduktor saja yang diputar dalam sebuah medan
maka gaya listirk yang dihasilkan juga sangat sedikit (kecil).

21
b. Bila dua kondduktor dihubungkan ujung -ujungnya maka gaya listrik
yang dihasilkan akan bertambah .Dan juga bila putaran konduktornya
didalam medan magnet ditambah ,maka bertambah pulalah gaya
listrik yang dibangkitkan.

a. Konduktor yang berbentuk col ( kumparan) ,total jumlah gaya listrik


yang terjadi akan lebih besar jumlah listriknya yang dihasilkan.
Generator mengasilkan listrik dengan memutar sebuah kumparan
( coil ) didalam medan magnet.

.3. Komponen system pengisian.

22
a. Alternator
fungsi alternator untuk mengubah energi mekanik mesin menjadi tenaga
listrik. Tenaga mekanik mesin dihubungkan oleh puli yang memutarkan rotor dan
membangkitkan arus listrik bolak balik didalam stator .Arus bolak balik ini
disearahkan oleh diode-diode . Komponen utama dari alternator adalah :Rotor yang
menghasilkan kemagnetan listrik ,stator yang mengahsilkan listrik ,dan diode-diode
yang menyearahkan arus listrik.

Adapun komponen pada alternator adalah :


- Rotor
Rotor tersusun dari inti magnet (pole core) ield col atau juga disebut rotor
coil, slip ring dan rotor shaft. Field coil digulung dengan cara penggulungan
yang arahnya sama dengan putaran ,dan masing-masing ujungnya
dihubungkan pada slip rng . Kedua pole core tersebut dipasangkan pada
masing-masing ujung dari gulungan dan juga sebagai pembungkus
kumparan rotor. Magnetic flux adalah hasil dari aliran arus yang melewati
kumparan dan satu kutub menjadi kutub utara (U) dan yang lain menjadi
kutub selatan (S) . Slip ring dibuat dari logam baja putih dengan
penyelesaian yang halus untuk kontak (hubungan ) brush (sikat) pada
permukaanya. Slip ring dipisahkan dari poros rotor.

23
- Stator
Stator disusun dari stator core dan kumparan stator (stator coil). Stator
dilindungi
Bagian depan dan bagian belakang dari frame. Stator coil terdiri dari kawat
tembaga
Yang dilapisi dengan lapisan tipis yang bersifat sebagai insulator . dibagian
dalam ada slot-slot yang mana terdiri dari tiga kumparan yang bebas . Inti
stator bertugas sebagai saluran garis garis gaya magnet dari pole core ke
hasil yang efektif stator coil.

24
- Diode
Diode terdiri atas diode positif dan diode negative . Tiap tiga diode diikat
dalam masing-masing pemegang diode. Arus yang dibangkitkan oleh
alternator dikirim dari pemegang positif dan juga ujung dari frame semua
terisolasi. Selam penyearahan , diode-diode akan menjadi panas selanjutnya
diode holders harus bertindak meradiasikan panas ini dan mencegah diode
dari panas yang berlebihan.

b. Pengatur tenggangan (voltage regulator)

Pengatue tegangan yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus yang
dipelukan oleh rotor .Regulator tersusun dari titik-titik kontak ,kumparan
magnet dan tahanan .Kemagnetan dari kumparan voltage relay bekerja
Karen tegangan netral dari kumparan stator dan dibandingkan dengan
kemagnetan dari kumparan voltage regulator , ia menarikmoving point
dengan tegangan yang lebih kecil .

25
3.4. Cara kerja system pengisian
- Pad saat kunci kontak on
Bila kunci kontak on arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan
Merangsng rotor coil . Pada waktu yang sama ,arus dari baterai juga
Mengalir ke lampu pengisian dan lampu menyala .
- Pada saat mesin hidup
Sesudah mesin hidupdan rotor berputar ,tegangan /voltage dibangkitkan
Dalam stator coil , dan tegangan netral dipergunakan untuk voltage relay
Karena itu lampu charge jadi mati pada waktu yang sama ,tegangan yang
Yang dikeluarkan beraksi pada voltage regulator . Arus medan yang
Kerotor di8kontrol dan disesuaikan dengan tegangan yang dikeluarkan
Pada terminal B yang beraksi pada voltage regulator.

26
3.5. Identifikasi gangguan pada system pengisian
a.Lampu warning charge tidak normal
- Lampu tidak menyala pada saat kunci kontak on
- Lampu tidak mati saat mesin hidup
- Lampu menyal redup saat mesin hidup
- Lampu kadang menyala kadamg mati saat mesin hidup
b. Baterai lemah atau kosong
- Tidak dapat memutar mesin dengan motor stater
- Lampu besar redup
C. Baterai terlalu banyak diisi
- Air baterai cepat habis
d. Suara tidak normal
- Suara tidak normal pada alternator
- Suara static pada radio

3.6. Pemongkaran dan perbaikan system pengisian .


a. Pembongkaran alternator.
- Ungkit drive end frem (rangka ujung penggerak) dari stator lalu .

27
- Lepaskan mur puli.
- Buka bantalan .
- Lepaskan solderan masin-masing pemegang stator pada rectifier.

b. Pemeriksaan altenator
- Pengetesan keboran
Tahanan tanpa IC regulator : 3,9 – 4, Ω
Tahanan IC regulator : 2,8 – 3,0 Ω

- Pengetesan hubungan dengan massa (ground tes )


-

- Perksa diameter slip ring

28
- Periksa bantalan ( rear bearing)

-
-
- Pengetesan terbuka pada stator

- Pengetesan hubungan stator dengan massa

-
- UKur panjang sikat.
Panjang bagian menonjol minimal 5,5 mm

29
- Mengganti sikat
Lepaskan solderan sikat kemudian lepaskan sikat berikut pegasnya
Pasang dan solder kembali sikat dan pegas.

- Pemerikaan rectifier ( diode) Positif


-

-
-
- Periksa rectifier negative ( diode )

30
- Short sircuit tes pada rectifier positif

31
-
- Tes tahanan rotor coil ( tahanan kurang lebih 4 Ω

-
-
c. Pemeriksaan alternator regulator
-
- Priesa keadan pemasangan konektor,sebelum melakukan pemeriksaan
Terhadap regulator.
- Periksa keadaan kontak pemutus arus ( bila rusak ganti alternator)

- Periksa tahanan pada masing-masing terminal

32
- Terminal B  E : votage relay bebas : tak terhingga
Voltage relay tertarik :100 Ω
- Terminal B  L : voltage relay bebas : tak terhingga
Voltage relay tertarik : 0 Ω
- Terminal N  E : Kira-kira : 23 Ω
- Termnal L  E : votage relay bebas : 0 Ω
- Tahanan IG  F : Voltage relay tertarik : 100 Ω
Voltage regulator tertarik :11 Ω

BAB III
EVALUASI

A. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian meliputi 10 soal multiple coice (pilihan ganda)
dan 5 soal essay (uraian).

1. Soal Pilihan Ganda

Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang
(x) pada huruf a, b, c, d, dan e.

1. Armature coil akan mendapatkan arus melalui :


a. Kunci kontak
b. Inti kumparan
c. Yoke core
d. Komutator
e. Stator
2. Kemampuan dan tingginya putaran pada motor stater dipengaruhi factor-
faktor berikut ini kecuali :
a. Besar gaya medan magnet.
b. Besar gaya magnet pada armature coil
c. Besar arus yang mengalir pada kumparan
d. Banyaknya kumparan pada armature coil
e. Besarnya poros stater

33
3. Komponen motor stater yang berfungsi untuk menempatkan poll core dan
field coil adalah :
a. Armature
b. Poll core
c. Yoke core
d. Armature core
e. Over running clutch
4. Kumparan yang menjadi magnet apabila field coil dialiri arus adalah :
a. Armature core
b. Poll core
c. Yoke core
d. Armature coil
e. Over running clutch
5. Kumparan yang berfungsi untuk mempertahankan plunger pada saat stater
bekerja adalah :
a. Field coild
b. Armature coil
c. Pull in coil
d. Hold in coil
e. Solenoid
6. Memeriksa antara terminal N dan B secara bolak balik jarum bergerak sekali
berarti memeriksa komponen :
a. Field coil
b. Dioda (+)
c. Dioda (-)
d. Dioda secara keseluruhan
e. Stater coil
7. Untuk mengatasi tegangan yang terlalu tinggi maka system pengisian
dipasang :
a. Generator
b. Alternator
c. Regulator
d. Dioda
e. Sekat dan komutator
8. Unutuk memeriksa kumparan medan yang putus dapat diukur dengan ohm
meter teminal :
a. N dan F
b. B dan E
c. C. Bdan G
d. E dan F
e. B dan F
9. Arus yang dihasilkan oleh terminal N alternator adalah tegangan :
a. AC
b. DC
c. AC dan DC
d. Tengangan yang belum disearahkan

34
e. Teganagan netral karena simbulnya N
10. Stater clutch dinyatakan baik apa bila :
a. Armature dapat diputar dua arah
b. Pinion gear dapat diputar dua arah
c. Armature dapat diputar dua arah
d. Plunger dapat diputar maju satu arah saja
e. Pinion gear dapat diputar satu arah saja

2. Soal esai uraian singkat:

a. Apa fungsi system stater pada kendaraan , jelaskan ?


b. Apa bila pengisian terlalu tinggi bagian manakah yang perlu disetel,jelaskan ?
c. Jelaskan fungsi magnetic switch motor stater ?
d. Jelaskan fungsi armature coil ?
e. Apakah fungsi alternator pada system pengisian ,jelaskan ?

B. Kunci Jawaban
1. untuk soal pilhan ganda
1. D
2. E
3. C
4. B
5. D
6. B
7. C
8. A.
9. B.
10. E

2. Jawaban uaraian
1 . Sebagai penggerak awal sehingga motor dapat melakukan proses
Proses pembakaran didalam ruang baker.
2. Bagian yang perlu disetel adalah voltage relay
3. Berfungsi untuk meng hubungkan dan memutuskan arus baterai ke motor
stater.
4. Untuk mengubah energi listrik menjadi magnet dan diubah mejadi energi
gerak putar pada poros armature.
5. Untuk mengubah energi mekanik mesin menjadi tenaga listrik

35
36
BAB IV
PENUTUP

Dengan mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat menjadi lebih


berkompeten.
Setelah melalui proses evaluasi yang dilakukan oleh guru sehingga peserta diklat
mendapatkan kompetensi sebagai prasyarat untuk melanjutkan kompetensi
selanjutnya,dan juga dapat di gunakan di dunia industri .
Dengan mempelajari modul ini diharapkan peserta diklt mampu melaksanakan
perbaikan pada system stater dan pengisian yang merupakan komponen pokok pada
kendaraan ,sebelum memulai kerja mesin.

37
DAFTAR PUSTAKA

- Step 2 Engine Toyota Astra Motor . PT,


- Pedoman Reparasi MESIN seri K Toyota astra motor
- Pedoman untuk mencari gangguan dan menjalankan motor, Wiranto
Arismunandar ,PT. Pradnya Paramita.

38

You might also like