You are on page 1of 2

2.

jelaskan yang tadi secara satu persatu tentang ketentuan analisa bahan galian pertambangan
menurut ptpn dan esdm

Ketentuan Analisa Bahan Galian Pertambangan menurut PTPN:

1. Kandungan kadar logam dan non-logam (metal dan non-metal content): Analisa ini bertujuan
untuk menentukan kandungan logam dan non-logam dalam bahan galian pertambangan. Kandungan
logam yang umum dianalisa antara lain emas, perak, tembaga, timah, nikel, dan besi. Sedangkan
kandungan non-logam yang umum dianalisa antara lain batu bara, batu kapur, pasir kuarsa, dan batu
granit.

2. Kandungan air dan unsur volatil (water and volatile content): Analisa ini bertujuan untuk
menentukan kandungan air dan unsur volatil (mudah menguap) dalam bahan galian pertambangan
seperti batu bara dan minyak bumi.

3. Kandungan sulfur (sulfur content): Analisa ini bertujuan untuk menentukan kandungan sulfur
dalam bahan galian pertambangan, karena sulfur dapat menyebabkan pencemaran udara dan air
jika tidak dikelola dengan baik.

4. Ukuran butiran (grain size): Analisa ini bertujuan untuk menentukan ukuran butiran atau partikel
dalam bahan galian pertambangan, karena ukuran butiran dapat mempengaruhi proses pengolahan
dan pengangkutan bahan galian.

5. Kandungan lempung (clay content): Analisa ini bertujuan untuk menentukan kandungan lempung
dalam bahan galian pertambangan, karena lempung dapat menghambat proses pengolahan dan
pengangkutan bahan galian.

6. Kandungan abu (ash content): Analisa ini bertujuan untuk menentukan kandungan abu dalam
bahan galian pertambangan seperti batu bara, karena abu dapat mempengaruhi kualitas bahan
bakar dan emisi gas buang.

7. Kandungan karbon (carbon content): Analisa ini bertujuan untuk menentukan kandungan karbon
dalam bahan galian seperti batu bara, karena kandungan karbon dapat mempengaruhi kualitas
bahan bakar dan emisi gas buang.

8. Kandungan zat pengotor (impurity content): Analisa ini bertujuan untuk menentukan kandungan
zat pengotor dalam bahan galian pertambangan seperti belerang, fosfor, dan logam berat, karenazat
pengotor dapat mempengaruhi kualitas dan keamanan bahan galian.

9. Kandungan asam (acid content): Analisa ini bertujuan untuk menentukan kandungan asam dalam
bahan galian pertambangan seperti batu kapur, karena asam dapat menyebabkan kerusakan pada
lingkungan dan infrastruktur.

10. Kandungan basa (base content): Analisa ini bertujuan untuk menentukan kandungan basa dalam
bahan galian pertambangan, karena basa dapat mempengaruhi kualitas dan keamanan bahan galian.

Ketentuan Analisa Bahan Galian Pertambangan menurut ESDM:


1. Kandungan kadar logam dan non-logam (metal dan non-metal content): Sama dengan PTPN,
analisa ini bertujuan untuk menentukan kandungan logam dan non-logam dalam bahan galian
pertambangan.

2. Kandungan air dan unsur volatil (water and volatile content): Sama dengan PTPN, analisa ini
bertujuan untuk menentukan kandungan air dan unsur volatil dalam bahan galian pertambangan.

3. Kandungan sulfur (sulfur content): Sama dengan PTPN, analisa ini bertujuan untuk menentukan
kandungan sulfur dalam bahan galianpertambangan.

4. Ukuran butiran (grain size): Sama dengan PTPN, analisa ini bertujuan untuk menentukan ukuran
butiran atau partikel dalam bahan galian pertambangan.

5. Kandungan lempung (clay content): Sama dengan PTPN, analisa ini bertujuan untuk menentukan
kandungan lempung dalam bahan galian pertambangan.

6. Kandungan abu (ash content): Sama dengan PTPN, analisa ini bertujuan untuk menentukan
kandungan abu dalam bahan galian pertambangan seperti batu bara.

7. Kandungan karbon (carbon content): Sama dengan PTPN, analisa ini bertujuan untuk menentukan
kandungan karbon dalam bahan galian seperti batu bara.

8. Kandungan zat pengotor (impurity content): Sama dengan PTPN, analisa ini bertujuan untuk
menentukan kandungan zat pengotor dalam bahan galian pertambangan seperti belerang, fosfor,
dan logam berat.

9. Kandungan asam (acid content): Sama dengan PTPN, analisa ini bertujuan untuk menentukan
kandungan asam dalam bahan galian pertambangan seperti batu kapur.

10. Kandungan basa (base content):Sama dengan PTPN, analisa ini bertujuan untuk menentukan
kandungan basa dalam bahan galian pertambangan.

11. Kandungan unsur radioaktif (radioactive content): Analisa ini bertujuan untuk menentukan
kandungan unsur radioaktif dalam bahan galian seperti uranium dan thorium, karena unsur
radioaktif dapat menyebabkan risiko kesehatan dan lingkungan yang serius jika tidak dikelola dengan
baik.

12. Kandungan mineral berbahaya (hazardous mineral content): Analisa ini bertujuan untuk
menentukan kandungan mineral berbahaya dalam bahan galian seperti asbes dan merkuri, karena
mineral berbahaya dapat menyebabkan risiko kesehatan dan lingkungan yang serius jika tidak
dikelola dengan baik.

13. Kandungan air asam tambang (acid mine drainage): Analisa ini bertujuan untuk menentukan
kandungan air asam tambang dalam bahan galian, karena air asam tambang dapat menyebabkan
pencemaran air dan tanah yang serius.

14. Kandungan senyawa organik (organic compound content): Analisa ini bertujuan untuk
menentukan kandungan senyawa organik dalam bahan galian seperti minyak bumi, karena senyawa
organik dapat menyebabkan pencemaran udara dan air jika tidak dikelola dengan baik.

You might also like