Professional Documents
Culture Documents
1
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
2
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
3
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
4
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
5
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
novinuraeni1218@gmail.com1
Info Artikel ABSTRAK
Riwayat artikel Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan lampu
pijar sebagai resistor dalam rangkaian listrik menggunakan
Dikirim: Month XX, 20XX
Direvisi : Month XX, 20XX metode praktikum problem solving. Tujuan dari penelitian ini
Diterima: Month XX, 20XX adalah untuk memahami karakteristik dan perilaku lampu pijar
(Palatino Linotype 9) saat digunakan sebagai resistor dalam rangkaian listrik. Metode
Kata Kunci: praktikum problem solving digunakan dalam penelitian ini, di
mana serangkaian eksperimen dilakukan untuk mengumpulkan
lampu pijar
resistor data dan menganalisis perilaku lampu pijar sebagai resistor.
rangkaian listrik Eksperimen melibatkan merancang rangkaian listrik sederhana
metode praktikum dengan lampu pijar sebagai bagian dari rangkaian. Kemudian,
problem solving.
variasi tegangan dan arus diukur dan dicatat untuk memperoleh
hubungan antara keduanya. Hasil penelitian ini menunjukkan
DOI: bahwa lampu pijar dapat berfungsi sebagai resistor dalam
10.24252/jpf.xxxxx
rangkaian listrik. Variasi tegangan yang diberikan pada lampu
pijar menyebabkan variasi arus yang mengalir melalui lampu
pijar tersebut. Analisis data menunjukkan bahwa hubungan
antara tegangan dan arus dapat dijelaskan dengan menggunakan
hukum Ohm, yaitu bahwa arus yang mengalir melalui lampu
pijar sebanding dengan tegangan yang diberikan. Penelitian ini
memiliki implikasi penting dalam pemahaman tentang
penggunaan lampu pijar sebagai resistor dalam rangkaian
listrik. Mengetahui karakteristik dan perilaku lampu pijar
sebagai resistor dapat membantu dalam perancangan dan
pemahaman rangkaian listrik yang melibatkan penggunaan
lampu pijar. Metode praktikum problem solving juga terbukti
efektif dalam memahami dan menganalisis fenomena fisik
Page |
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) UIN Alauddin Makassar Volume XX (X) (20XX)
seperti ini.
ABSTRACT
This study aims to analyze the use of incandescent lamps as
resistors in electrical circuits using problem solving practicum
methods. The purpose of this study is to understand the
characteristics and behavior of incandescent lamps when used
as resistors in electrical circuits. The problem solving practicum
method was used in this study, in which a series of experiments
were conducted to collect data and analyze the behavior of
incandescent lamps as resistors. The experiment involved
designing a simple electrical circuit with an incandescent lamp
as part of the circuit. Then, variations in voltage and current are
measured and recorded to obtain the relationship between the
two. The results of this study indicate that incandescent lamps
can function as resistors in electrical circuits. Variations in the
voltage applied to the incandescent lamp cause variations in the
current flowing through the incandescent lamp. Data analysis
shows that the relationship between voltage and current can be
explained using Ohm's law, namely that the current flowing
through an incandescent lamp is proportional to the applied
voltage. This research has important implications for
understanding the use of incandescent lamps as resistors in
electrical circuits. Knowing the characteristics and behavior of
an incandescent lamp as a resistor can assist in the design and
understanding of electrical circuits involving the use of an
incandescent lamp. Problem solving practicum methods have
also proven effective in understanding and analyzing physical
phenomena like this.
© 20xx The Author(s). Published by Department of Physics Education. Alauddin State Islamic University Makassar
PENDAHULUAN
Model pembelajaran Problem Posing adalah model pembelajaran yang
mengharuskan seorang siswa/mahasiswa menyusun pertanyaan sendiri atau
memecahkan suatu soal menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih sederhana
(Dakhi 2022). Dalam model pembelajaran ini menekankan pada kegiatan
merumuskan soal yang memungkinkan dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal (Komariah 2011). Model praktikum problem solving
melibatkan pemahaman dan penyelesaian masalah dalam konteks pendidikan.
ide, mendengarkan sudut pandang orang lain, dan bekerja sama untuk mencapai
solusi yang terbaik. Selain itu, mereka juga diajarkan keterampilan komunikasi
efektif untuk menyampaikan ide dan argumen dengan jelas. Ketekunan dan
Ketangkasan Mental, problem solving memerlukan ketekunan dan ketangkasan
mental dalam menghadapi tantangan dan mengatasi rintangan (Hundert 2020).
Siswa belajar untuk tidak mudah menyerah, tetapi terus mencoba dan mencari solusi
alternatif ketika menghadapi kesulitan. Kemampuan Transfer, melalui problem
solving, siswa dapat mengembangkan kemampuan transfer, yaitu kemampuan
untuk menerapkan pemahaman dan keterampilan yang diperoleh dari satu situasi
ke situasi lain yang serupa atau berbeda. Mereka belajar untuk menghubungkan
konsep-konsep dan pengetahuan yang telah mereka pelajari ke dalam konteks yang
baru. Model pembelajaran problem solving merupakan pendekatan yang efektif
untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan
ketekunan siswa (Galih et al. 2020). Dengan mempraktikkan pemecahan masalah
secara terus-menerus, siswa dapat menjadi pemikir yang lebih terampil, mandiri,
dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata.
Dalam model pembelajaran Problem solving ada beberapa langkah yang perlu
diperhatikan, seperti: Identifikasi masalah yaitu pilihlah sebuah masalah yang ingin
diselesaikan (Oliveira and Carniato 2019). Pastikan masalah tersebut cukup spesifik
dan terukur. Analisis masalah yaitu dengan pahami akar penyebab masalah dan
efeknya terhadap situasi yang ada. Identifikasi faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap masalah tersebut. Buatlah rencana tindakan yang berdasarkan analisis
masalah, buatlah rencana tindakan yang terperinci . Pecah masalah menjadi langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mencapai solusi (Zanetti 2019). Implementasikan
rencana yaitu dengan memulailah melaksanakan rencana tindakan yang telah dibuat
(Seifan, Robertson, and Berenjian 2020). Pastikan terorganisir, disiplin, dan
berkomitmen untuk melaksanakan langkah-langkah yang telah ditetapkan. Evaluasi
dan pantau hasil (Moreno 2011) yaitu dengan melakukan evaluasi terhadap rencana
yang telah dijalankan. Apakah solusi yang diterapkan berhasil mengatasi masalah
atau memperbaiki situasi, pantau progres dan perubahan yang terjadi. Refleksi,
setelah melalui proses implementasi dan evaluasi, refleksikan hasilnya (Reisslein et
al. 2006).
METODE
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam analisis penggunaan lampu pijar sebagai resistor
dalam rangkaian listrik menggunakan metode praktikum problem solving adalah Metode
praktikum akan melibatkan langkah-langkah praktis yang melibatkan penggunaan lampu pijar
sebagai resistor dalam rangkaian listrik. Peneliti akan merancang dan mengatur rangkaian
eksperimen yang sesuai, mengukur data yang relevan, dan menganalisis hasil yang diperoleh.
Penelitian ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 14 Juni 2023 dari pukul 10.30 sampai
12.00 WIB di laboratorium UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang dilengkapi dengan
peralatan dan fasilitas yang diperlukan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
pengukuran. Peneliti akan mengamati dan mencatat fenomena yang terjadi dalam penggunaan
lampu pijar sebagai resistor dalam rangkaian listrik. Selanjutnya, data yang terkumpul akan
dianalisis menggunakan metode analisis yang sesuai, seperti analisis statistik, untuk
menghasilkan temuan dan kesimpulan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tim Dosen Fisika Dasar (2018) menjelaskan
bahwa resistor seringkali memiliki cincin-cincin berwarna yang menunjukkan nilai
resistansi dan toleransi komponen tersebut. Cincin-cincin tersebut terletak di sekitar
tubuh resistor dan memiliki urutan warna yang spesifik untuk mewakili digit-nilai
dan faktor pengali.
Dalam ilustrasi yang diberikan, terlihat bahwa resistor memiliki lingkaran-lingkaran
berwarna yang terbentuk di bagian tubuhnya. Setiap lingkaran mewakili angka
tertentu dalam kode warna resistor. Dengan memahami kode warna ini, kita dapat
mengidentifikasi nilai resistansi resistor tanpa perlu menggunakan alat pengukur
eksternal.
Band
Multipler Tolerance
1 2 3
Black 0 0 0 1 -
Brown 1 1 1 10 ± 1%
Orang 3 3 3 1.000 -
e
Yellow 4 4 4 10.000 -
White 9 9 9 1.000.000.000 -
Silver 0.01 ± 10 %
None ± 20 %
cara pembacaan: Gelang pertama berwarna kuning, Gelang kedua coklat, Gelang
ketiga berwarna hitam Gelang keempat berwarna emas maka nilai toleransinya
dapat ditentukan 1 2 3 4 dengan menyesuaikan warna dan nilainya. Kuning = 4,
coklat = 1, hitam = 0 Emas = ± 5 %. Maka nilai tahanannya adalah 47 Ω dengan
toleransi ±5% artinya nilai tahanannya berada pada 47 Ω ± 5 % .
Percobaa V ∆V I ∆I
n Ke- (Volt ) (Volt ) ( Ampere) ( Ampere)
Percobaa 3V ∆V
0,1 0,12I 0,01 ∆ I Tabel 2.2, Resistor (47 Ω ± 5 % ¿ dan
n Ke- (Volt ) (Volt ) ( Ampere) ( Ampere) Lampu Pijar (4,8 V)
3 0,1 0,12 0,01
1 3 0,1 0,12 0,01
2 6 0,1 0,32 0,01
3 0,1 0,12 0,01
6 0,1 0,32 0,01
3 0,1 0,12 0,01
6 0,1 0,32 0,01
2 6 0,1 0,30 0,01
3 9 0,1 0,52 0,01
6 0,1 0,30 0,01
9 0,1 0,52 0,01
6 0,1 0,30 0,01
9 0,1 0,52 0,01 Setelah mencatat hasil percobaan
0,53 dalam bentuk tabel, kemudian di
3 9 0,1 0,01
Judul Artikel... Page |
9 0,1 0,53 0,01
Dari perhitungan tersebut, kita mendapatkan nilai arus (I) untuk setiap percobaan
dalam Tabel 2.1 dan Tabel 2.2. Data yang diberikan dalam tabel tersebut merupakan
hasil percobaan yang mengukur tegangan (V) dan resistansi (R) untuk setiap
percobaan. Dengan menggunakan hukum Ohm, kita dapat menghitung nilai arus (I)
yang mengalir melalui rangkaian tersebut.
Dalam Tabel 2.1, resistansi (R) tetap 47 Ω, sedangkan tegangan (V) berubah-ubah
untuk setiap percobaan. Dengan menggunakan rumus I = V/R, kita dapat
menghitung nilai arus (I) untuk masing-masing percobaan. Dalam Tabel 2.2, selain
resistansi (R) tetap 47 Ω, juga terdapat lampu pijar dengan tegangan tetap sebesar 4,8
V. Dengan menggunakan rumus yang sama, kita dapat menghitung nilai arus (I)
untuk setiap percobaan.
Pembahasan ini hanya memberikan perhitungan nilai arus (I) berdasarkan data yang
diberikan dalam tabel. Namun, untuk melakukan analisis yang lebih lengkap dan
menyimpulkan hasil percobaan, kita perlu mengetahui tujuan percobaan, faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil, dan melakukan perhitungan atau
analisis yang lebih mendalam.
Setelah dilakukan eksperimen di laboratorium, dihasilkan data yang akan diolah
untuk melihat hubungan antara resistor dengan resistor, hubungan antara resistor
dan lampu pijar , dengan panjang dan jenis kawat yang berbeda-beda. Data tersebut
diolah dalam bentuk grafik hubungan untuk mempermudah mengambil kesimpulan
dari hasil penelitian.
0.400
0.320
Ampere
0.300
0.200
0.120
0.100
0.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Volt
0.4
0.3
Ampere
0.3
0.2
0.12
0.1
0
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Volt
KESIMPULAN
Data percobaan menunjukkan bahwa hubungan antara tegangan dan arus dalam
rangkaian resistor dan lampu pijar tidak bersifat linier. Hal ini mengindikasikan bahwa lampu
pijar memiliki karakteristik yang berbeda dengan resistor. Ketika tegangan yang dihubungkan
cukup tinggi dan diberikan dalam waktu yang lama, lampu pijar menunjukkan perubahan
perilaku yang signifikan.
Faktor temperatur juga terbukti memainkan peran penting dalam perubahan
karakteristik lampu pijar sebagai resistor. Ketika suhu lampu pijar meningkat, resistansinya
Judul Artikel... Page |
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) UIN Alauddin Makassar Volume XX (X) (20XX)
dapat berubah, sehingga mempengaruhi hubungan antara tegangan dan arus dalam rangkaian.
Hal ini menunjukkan pentingnya memperhatikan suhu saat menggunakan lampu pijar sebagai
resistor dalam rangkaian listrik.
Dengan demikian, data percobaan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
penggunaan lampu pijar sebagai resistor dalam rangkaian listrik. Penemuan ini penting dalam
merancang dan menganalisis rangkaian listrik yang melibatkan lampu pijar, terutama saat
tegangan yang diberikan cukup tinggi dan dalam jangka waktu yang lama.
SARAN
melakukan lebih banyak percobaan dengan variasi tegangan dan waktu yang berbeda,
serta memperhatikan pengaruh suhu terhadap karakteristik lampu pijar. Hal ini akan
memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang penggunaan lampu pijar sebagai
resistor dalam rangkaian listrik. Selain itu, penelitian dapat melibatkan pengukuran suhu
secara langsung dan analisis yang lebih mendalam terkait perubahan karakteristik lampu pijar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdussamad, Syahrir. 2022. “Implementasi Pengukuran Beban Resistif Pada Lampu
Pijar.” Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering 4 (1): 83–86.
https://doi.org/10.37905/jjeee.v4i1.12064.
Agam, Bima Brilliando, Trapsilo Prihandono, Dosen Program, Studi Fisika, and
Universitas Jember. 2021. “Pengaruh Jenis Dan Bentuk Lampu Terhadap Intensitas
Pencahayaan Dan Energi Buangan Melalui Perhitungan Nilai Efikasi Luminus 1),”
384–89.
Bielecki, Joseph, Ahmad Sameh Jwania, Fadi El Khatib, and Thomas Poorman. 2020.
“Thermal Considerations for LED Components in an Automotive Lamp.”
Dakhi, Oskah. 2022. “Implementasi Model Pembelajaran Cooperative Problem
Solving Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar.” Educativo: Jurnal
Pendidikan 1 (1): 8–15. https://doi.org/10.56248/educativo.v1i1.2.
Effendi, M Zaenal, and S Sudarminto. 2010. “Rancang Bangun Inverter Multipulsa
Untuk Beban Penerangan Rumah Tangga Jenis Lampu Pijar,” no. Lcd: 1–5.
Evans, David L, and Optoelectronics Division. 1998. “High Luminance LEDs Replace
Incandescent Lamps in New Applications” 3002: 142–53.
Galih, Valentinus, Vidia Putra, Andrian Wijayono, and Endah Purnomosari. 2020.
“Pengembangan Alat Uji Efisiensi Lampu Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno
Untuk Evaluasi Tingkat Pencahayaan Lampu Meja Belajar Di Laboratorium Fisika-
Mekatronika Politeknik STTT” 4 (2): 65–71.
Ladino, Luis A, and Hermilda S Rond. 2019. “In Search of the Dimensions of an
Incandescent Light Bulb Filament.”
M. Ariyanto, F. Kristin, I. Anugraheni. 2018. “Penerapan Model Pembelajaran
Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar
Siswa.” Jurnal Guru Kita 2 (3): 106–15.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jgkp/article/view/10392/9331.
Malik, A., Wahyuni Handayani, and Rany Nuraini. 2015. “Model Praktikum Problem
Solving Laboratory Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa.”
Prosiding Simposium Nasional Inovasi Dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015) 2015
(Pembelajaran): 193–96.
Moreno, Roxana. 2011. “Teaching With Concrete and Abstract Visual
Representations : Effects on Students ’ Problem Solving , Problem Representations ,
and Learning Perceptions” 103 (1): 32–47. https://doi.org/10.1037/a0021995.
Nurhayati, Nurhayati, and Besty Maisura. 2021. “Pengaruh Intensitas Cahaya
Terhadap Nyala Lampu Dengan Menggunakan Sensor Cahaya Light Dependent
Resistor.” CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro 5 (2): 103.
https://doi.org/10.22373/crc.v5i2.9719.
Oliveira, Christopher A De, and Leonardo A Carniato. 2019. “LOAD MODELLING
IN ELECTRIC SYSTEMS : COMPUTATIONALLY IMPLEMENTATION OF
GRAPHICAL INTERFACE AND QUALITATIVE ANALYSIS.” CILAMCE.
Palaniappan, Ramaswamy, Senior Member, Surej Mouli, Senior Member, Evangelia
Fringi, Howard Bowman, I A N Mcloughlin, and Senior Member. 2021.
“Incandescent Bulb and LED Brake Lights : Novel Analysis of Reaction Times.”
https://doi.org/10.1109/ACCESS.2021.3058579.
Pertiwi, Sinta, Debora Natalia Sudjito, and Ferdy Semuel Rondonuwu. 2019.
“Perancangan Pembelajaran Fisika Tentang Rangkaian Seri Dan Paralel Untuk
Resistor Menggunakan Understanding by Design (UbD).” Jurnal Sains Dan Edukasi
Sains 2 (1): 1–7. https://doi.org/10.24246/juses.v2i1p1-7.
Prasti, D, M I Rusdi, S Kasma, and ... 2021. “Implementasi Nodemcu Untuk
Mengontrol Alat Listrik Rumah Tangga Menggunakan Google Assistant.” Proceeding
KONIK (Konferensi Nasional Ilmu Komputer), 571–75.
https://prosiding.konik.id/index.php/konik/article/view/126%0Ahttps://
prosiding.konik.id/index.php/konik/article/download/126/111.
Qu, Na, Jianhui Wang, and Jinhai Liu. 2018. “An Arc Fault Detection Method Based
on Current Amplitude Spectrum and Sparse Representation,” 1–8.
https://doi.org/10.1109/TIM.2018.2880939.
Rahman Fadli, Arif, Subiki, and Sri Astutik. 2019. “Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Solving Laboratory Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Fisika Siswa Di
Man 2 Banyuwangi.” Jurnal Pembelajaran Fisika 8 (2): 53–58.
Reisslein, Jana, Robert K Atkinson, Patrick Seeling, and Martin Reisslein. 2006.
“Encountering the Expertise Reversal Effect with a Computer-Based Environment on
Electrical Circuit Analysis” 16: 92–103.
https://doi.org/10.1016/j.learninstruc.2006.02.008.
Reisslein, and Martin. 2020. “Pre-College Electrical Engineering Instruction : The
Impact of Abstract vs . Contextualized Representation and Practice,” 225–35.
Ristiasari, Tia, Bambang Priyono, Sri Sukaesih, and Jurusan Biologi. 2012. “Model
Pembelajaran Problem Solving Dengan Mind Mapping Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa.” J.Biol.Educ 1 (3): 50229.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb.
Romadhon, Haris, and Budiyanto Budiyanto. 2020. “Pemanfaatan Intensitas Radiasi
Cahaya Lampu Dengan Reflektor Panel Surya Sebagai Energi Harvesting.”
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) 3 (2): 45.
https://doi.org/10.24853/resistor.3.2.45-56.
Sadler, John. 2020. “Clinical Problem Solving and the Biopsychosocial Model,” no.
November 1992. https://doi.org/10.1176/ajp.149.10.1315.
Saputro, Jimy Harto, and Tejo Sukmadi. 2019. “ANALISA PENGGUNAAN LAMPU
LED PADA PENERANGAN DALAM RUMAH Metode.”
Seifan, Mostafa, Nigel Robertson, and Aydin Berenjian. 2020. “Use of Virtual
Learning to Increase Key Laboratory Skills and Essential Non-Cognitive
Characteristics.” Education for Chemical Engineers 33: 66–75.
https://doi.org/10.1016/j.ece.2020.07.006.
Subekti, Pri. 2017. “Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V.” Briliant: Jurnal Riset Dan Konseptual
2 (2): 130. https://doi.org/10.28926/briliant.v2i2.46.
Ukhtikhumayroh, and Rahmatsyah. 2021. “Efek Model Problem Based Learning
(PBL) Berbantuan Alat Praktikum Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Pada
Materi Pokok Elastisitas Dan Hukum Hooke.” Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika 8 (4):
83–88.
Verawati, Yuni, Dedy Hamdani, Iwan Setiawan, Jl Wr Supratman Kandang, and
Limun Bengkulu. 2022. “Pengembangan Alat Peraga Ada Materi Energi Dengan
Menggunakan Solar Cell, Sensor Ultrasonik Dan Light Dependent Resistor Berbasis
Arduino Uno.” Amplitudo : Jurnal Ilmu Pembelajaran Fisika 1 (2): 166–73.
Judul Artikel... Page |
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) UIN Alauddin Makassar Volume XX (X) (20XX)
LAMPIRAN
PENGOLAHAN DATA
Resistor dan resistor
1. Diketahui :
V =3V
R=4 ohm
I =0,12 A
V =3V
nst=0,1
1
∆ V = ×0,1=0,05 V
2
∆V 0,05
ksr = × 100 %= ×100 %=1,7 % (3 Ap)
V 3
ktp=( 300± 0,0500 ) V
R=4R
nst=0,1
1
∆ R = ×0,1=0,05 R
2
∆R 0,05
ksr = × 100 %= ×100 %=1 , 25 %(3 Ap)
R 4
ktp=( 400 ± 0,0500 ) R
I = 0,12 A
nst=0,01
1
∆ I = ×0,01=0,005 A
2
∆I 0,005
ksr = ×100 %= ×100 %=4 , 16 % (4 Ap)
I 0 , 12
ktp =( 0 ,12 00 ± 0,005000 ) A
2. Diketahui :
V =6 V
R=4 ohm
I =0,32 A
V =6V
nst=0,1
1
∆V = ×0,1=0,05 V
2
∆V 0,05
ksr = × 100 %= ×100 %=0,83 % (4 Ap)
V 6
R=4 R
nst=0,1
1
∆ R = ×0,1=0,05 R
2
∆R 0,05
ksr = × 100 %= ×100 %=1 , 25 %(3 Ap)
R 4
ktp =( 400 ± 0,0500 ) R
I = 0,32 A
nst=0,01
1
∆ I = ×0,01=0,005 A
2
∆I 0,005
ksr = ×100 %= ×100 %=1 , 56 % (4 Ap)
I 0 , 32
ktp=( 0 ,32 00 ± 0,00500 ) A
3. Diketahui :
V =9 V
R=4 ohm
I =0,52 A
V =9V
nst=0,1
1
∆ V = ×0,1=0,05 V
2
∆V 0,05
ksr = × 100 %= ×100 %=0,56 % (4 Ap)
V 9
I = 0,52 A
nst=0,01
1
∆ I = ×0,01=0,005 A
2
∆I 0,005
ksr = ×100 %= ×100 %=0,961% (4 Ap)
I 0,5 2
ktp=( 0,5 200 ± 0,00500 ) A
V =3V
R=5 ohm
I =0,12 A
V =3V
nst=0,1
1
∆ V = ×0,1=0,05 V
2
∆V 0,05
ksr = × 100 %= ×100 %=1,7 % (3 Ap)
V 3
ktp=( 300± 0,0500 ) V
R = 5 ohm
nst=0,1
1
∆ R = ×0,1=0,05 R
2
∆R 0,05
ksr = × 100 %= ×100 %=1 %( 5 Ap)
R 5
ktp=( 5 00± 0,0500 ) R
I = 0,12 A
nst=0,01
1
∆ I = ×0,01=0,005 A
2
∆I 0,005
ksr = ×100 %= ×100 %=4 , 16 % (4 Ap)
I 0,1 2
ktp =( 0,120 0 ± 0,0500 ) A
2. Diketahui :
V =6 V
R=5 ohm
I =0,30 A
V =6V
Judul Artikel... Page |
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) UIN Alauddin Makassar Volume XX (X) (20XX)
nst=0,1
1
∆ V = ×0,1=0,05 V
2
∆V 0,05
ksr = × 100 %= ×100 %=0,83 % (4 Ap)
V 6
ktp =( 6000± 0,05000 ) V
R = 5 ohm
nst=0,1
1
∆ R = ×0,1=0,05 R
2
∆R 0,05
ksr = × 100 %= ×100 %=1 %( 3 Ap)
R 5
ktp=( 5 00± 0,0500 ) R
I = 0,30 A
nst=0,01
1
∆ I = ×0,01=0,005 A
2
∆I 0,005
ksr = ×100 %= ×100 %=1 , 666 % (4 Ap)
I 0,3 0
ktp=( 0,3 00 0± 0,00500 ) A
3. Diketahui :
V =9 V
R=5 ohm
I =0,53 A
V =9V
nst=0,1
1
∆ V = ×0,1=0,05 V
2
∆V 0,05
ksr = × 100 %= ×100 %=0,56 % (4 Ap)
V 9
ktp =( 9000 ±0,05000 ) V
R = 5 ohm
nst=0,1
1
∆ R = ×0,1=0,05 R
2
∆R 0,05
ksr = × 100 %= ×100 %=1 %( 3 Ap)
R 5
ktp=( 500± 0,0500 ) R
I = 0,53 A
nst=0,01
Judul Artikel... Page |
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) UIN Alauddin Makassar Volume XX (X) (20XX)
1
∆I = ×0,01=0,005 A
2
∆I 0,005
ksr = ×100 %= ×100 %=0 , 943 %(4 Ap)
I 0,5 3
ktp=( 0,530 0 ± 0,00500 ) A
PERHITUNGAN DATA
Resistor dan resistor
1. Diketahui :
V =3V
R=4 ohm
V 3
I = = =0,12 A
R 4
ϑI ϑI 1 V 1 3
∆ I= ∆V + ∆ R= ∆ V + 2 ∆ R= 0,05+ 2 0,05=0,0125+0,009375=0,021875 A
ϑV ϑR R R 4 4
∆I 0,021875
ksr = ×100 %= ×100 %=18,2291 % (3 Ap)
I 0,12
ktp=( 0,12 00 ± 0,0219 ) A
2. Diketahui :
V =6 V
R=4 ohm
V 6
I= = =0,32 A
R 4
ϑI ϑI 1 V 1 6
∆ I= ∆V + ∆ R= ∆ V + 2 ∆ R= 0,05+ 2 0,05=0,0125+0,01875=0,03125 A
ϑV ϑR R R 4 4
∆I 0,03125
ksr = ×100 %= ×100 %=9 ,7656 % (3 Ap)
I 0,32
ktp=( 0,320 ±0,03125 ) A
3. Diketahui :
V =9 V
R=4 ohm
V 9
I= = =0,52 A
R 4
ϑI ϑI 1 V 1 9
∆ I= ∆V + ∆ R= ∆ V + 2 ∆ R= 0,05+ 2 0,05=0,0125+0,028125=0,040625 A
ϑV ϑR R R 4 4
∆I 0,040625
ksr = ×100 %= ×100 %=7 ,8125 % (3 Ap)
I 0,5 2
ktp=( 0,5 20 ± 0,04062 ) A
V =3V
R=5 ohm
V 3
I = = =0,12 A
R 5
ϑI ϑI 1 V 1 3
∆ I= ∆V + ∆ R= ∆ V + 2 ∆ R= 0,05+ 2 0,05=0,01+0,006=0,016 A
ϑV ϑR R R 5 5
∆I 0,016
ksr = ×100 %= × 100 %=0 , 0005 %(3 Ap)
I 0 , 12
ktp=( 0,12 0 ± 0,0160 ) A
2. Diketahui :
V =6 V
R=5 ohm
V 6
I= = =0,30 A
R 5
ϑI ϑI 1 V 1 6
∆ I= ∆V + ∆ R= ∆ V + 2 ∆ R= 0,05+ 2 0,05=0,01+0,012=0,022 A
ϑV ϑR R R 5 5
∆I 0,022
ksr = ×100 %= ×100 %=7 , 334 % (3 Ap)
I 0 , 30
ktp=( 0,3 00± 0,0220 ) A
3. Diketahui :
V =9 V
R=5 ohm
V 6
I= = =0,53 A
R 5
ϑI ϑI 1 V 1 9
∆ I= ∆V + ∆ R= ∆ V + 2 ∆ R= 0,05+ 2 0,05=0,01+0,018=0,028 A
ϑV ϑR R R 5 5
∆I 0,028
ksr = ×100 %= × 100 %=5 ,283 % (3 Ap)
I 0,5 3
ktp =( 0,53 0 ± 0,0260 ) A