You are on page 1of 23

PEDOMAN PELAYANAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

LAMPUNG TENGAH
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RSUD DEMANG SEPULAU RAYA
Nomor …………………………………….

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT


DEMANG SEPULAU RAYA
DIREKTUR RUMAH SAKIT DEMANG SEPULAU RAYA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya memngkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Demang
Sepulau Raya, maka diperlukan pedoman pelayanan sistem informasi
manajemen yang bermutu tinggi.
b. bahwa agar pelayanan sistem informasi manajemen di Rumah Sakit Demang
Sepulau Raya dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur
Rumahl Sakit Umum Daerah Demang Sepulau Raya sebagai landasan bagi
pedoman.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Demang Sepulau
Raya.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahum 2009 Tentang Rumah
Sakit.
3.Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia dengan Nomor
1438/Menkes/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
5. Peraturan Menten Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2013 tentang
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
6. Peraturan Menten Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012
tentang Akredsistem informasi manajemenasi Rumah Sakit.
7. Surat Keputusan ……….. tentang Pengangkatan dr. Taufiq Joni Prasetyo Sebagai
Direktur Rumah Sakit umum daerah Demang Sepulau Raya di Lampung tengah
periode - 2022.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DEMANG SEPULAU RAYA


TENTANG PEDOMAN PELAYANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DEMANG SEPULAU RAYA

Kedua : Pedoman pelayanan sistem informasi manajemen di jadikan acuan pelayanan


sistem informasi manajemen di Rumah Sakit umum daerah Demang Sepulau
Raya.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diubah dan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Lampung Tengah


Pada tanggal
Direktur Utama,

dr. Taufiq Joni Prasetyo


Nip. 19780123 200312 1 006
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagian Sistem informasi manajemen masuk dalam Struktur organisasi rumah sakit dalam
rangka untuk mengelola dan melakukan pemeliharaan terhadap semua perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) yang berbasiskan Teknologi Informasi. Perangkat
keras (hardware) meliputi : unit komputer, printer, scanner, switch hub, jaringan data LAN
(Local Area Network), hub broadband, remote gateway, radio/wireless link, modem ADSL,
unit server dan peripheral yang mengikutinya. Perangkat lunak (software) meliputi : sistem
operasi (operating system), modul aplikasi SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah),
perangkat lunak aplikasi umum dan perkantoran, perangkat lunak aplikasi tools, perangkat
lunak aplikasi multimedia, internet dan aplikasi khusus lainnya yang dipergunakan untuk
mendukung operasional perangkat keras dan jaringan LAN. Sistem informasi manajemen
memfokus strategi pengembangannya melalui pembangunan SIMRS selaras dengan visi dan
misi rumah sakit, Mengembangkan koordinasi lintas bagian atau unit terkait, dalam rangka
memberikan support dan integrasi sistem data maupun informasi untuk kemudahan dalam
bekerja dan memberi layanan bagi customer.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Pedoman pelayanan sistem informasi manajemen sebagai dasar arahan, pegangan dan
pengendalian bagi petugas rumah sakit, sistem informasi manajemen dalam memberikan
pelayanan kepada petugas pelayanan di Rumah umum daerah Sakit Demang Sepulau Raya

2. Tujuan Khusus
Pedoman pelayanan sistem informasi manajemen sebagai dasar arahan, pegangan dan
pengendalian bagi petugas rumah sakit yang secara khusus berkecimpung dalam
pengembangan yang berhubungan dengan teknologi dan informasi dilingkungan Rumah
Sakit umum daerah Sakit Demang Sepulau Raya sehingga menghasilkan tatalaksana
penggunaan teknologi dan informasi yang baik sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
Selain sistem informasi manajemen dengan adanya pedoman pelayanan sistem informasi
manajemen, maka petugas dapat :

a. Terselenggaranya proses database rumah sakit tersedia secara cepat, tepat, dan akurat
serta tersentralisasi dan terintegrasi.
b. Meningkatkan kemampuan sebagai perencana dan pengendali jalannya operasional
rumah sakit yang dilaksanakan dipetugas terkait sehubungan dengan penggunakan
teknologi informasi.
c. Mengantisipasi perkembangan kemajuan teknologi informasi, dan system
komunikasi komputer rumah sakit.
d. Menjamin sistem komunikasi komputer secara efektif, efisien, dan sesuai dengan
aturan yang yang berlaku.
e. Melindungi aset rumah sakit bidang teknologi informasi, data dan informasi,
perangkat lunak, perangkat keras, pengguna, dan prosedur-prosedur yang berkaitan.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup pelayanan sistem informasi manajemen Rumah Sakit Umum Daerah
Demang Sepulau Raya meliputi :
1. Penyelenggaraan dan Pengelolaan Teknologi Informasi.
a. Bagian sistem informasi manajemen masuk dalam struktur organisasi rumah sakit dalam
rangka untuk mengelola dan melakukan pemeliharaan terhadap semua perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) yang berbasiskan teknologi informasi.
Perangkat keras (hardware) meliputi : unit komputer, printer, scanner, swsistem
informasi manajemench hub, jaringan data LAN (Local Area Network), hub
broadband, remote gateway, radio/wireless link, modem ADSL, unit server dan
peripheral yang mengikutinya. Perangkat lunak (software) meliputi : sistem operasi
(operating system), modul aplikasi SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit),
perangkat lunak aplikasi umum dan perkantoran, perangkat lunak aplikasi tools,
perangkat lunak aplikasi multimedia, internet dan aplikasi khusus lainnya yang
dipergunakan untuk mendukung operasional perangkat keras dan jaringan LAN.
b. Sistem informasi manajemen berfokus strategi dalam pemeliharaan SIMRS yang selaras
dengan visi dan misi rumah sakit. Mengembangkan koordinasi lintas bagian atau unit
terkait, dalam rangka memberikan support dan integrasi sistem data maupun informasi
untuk kemudahan dalam bekerja dan memberi layanan bagi customer.

2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


a. SIM RS merupakan dukungan dari bagian Sistem informasi manajemen yang bekerja
untuk menata manajemen informasi dan melakukan pengelolaan SIM RS maupun
aplikasi SIM RS, seperti yang berhubungan dengan hak akses user, data pasien, tarif
rumah sakit, dan pemasangan SIM pada unit pelayanan terkit demi penerapan sistem
teknologi informasi dalam pelayanan rumah sakit.

b. SIM RS sebagai pusat informasi dan manajemen juga menjadi salah satu penentu
keberhasilan manajemen rumah sakit dalam mengelola tagihan pasien, Rekam Medis,
pembukuan RS dan lain-lain. Sumber informasi ini harus dikelola dengan rapi dan
baik agar pengelolaan Rumah Sakit bisa ditingkatkan menjadi Rumah Sakit yang unggul
dan profesional.

3. Pengelolaan Data Rumah Sakit


a. Rumah sakit menyediakan sistem manajemen data terintegrasi yang didukung dengan
teknologi informasi mulai dari pengumpulan, pelaporan, analisis, validasi, serta
publikasi data untuk internal rumah sakit dan eksternal rumah sakit. Publikasi data
harus memperhatikan kerahasiaan pasien sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Rumah sakit juga menyediakan teknologi dan dukungan lainnya untuk
mendukung sistem manajemen data pengukuran mutu terintegrasi sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi. Pada rumah sakit besar dan kompleks sifatnya
dibutuhkan teknologi dan atau staf yang mempunyai kompetensi mengelola data.
Kumpulan data memberikan gambaran/profil rumah sakit selama kurun waktu
tertentu. Karena sistem informasi manajemen itu, kumpulan data merupakan suatu
bagian penting dalam kegiatan peningkatan kinerja rumah sakit. Jenis data yang
dikumpulkan di rumah sakit jumlahnya cukup banyak, dan pengumpulan datanya
serta pengelolaannya bersifat terus menerus.

b. Jenis data yang dibutuhkan mencakup hal berikut:


• Untuk mendukung proses asuhan dibutuhkan data rekam medik pasien dan data
capaian mutu pelayanan (indikator area pelayanan).
• Untuk mendukung proses manajerial dibutuhkan data analisa pasien, data indikator
area klinis, manajemen dan sasaran keselamatan pasien, serta data sdm, sarana, dan
keuangan.
• Untuk mendukung proses mutu pelayanan dibutuhkan data capaian indikator mutu
rumah sakit, termasuk manajemen risiko, manajemen sarana, pencegahan infeksi.
• Untuk keperluan pihak diluar rumah sakit seperti dinas kesehatan, kementerian
kesehatan, BPJS atau asuransi lainnya.

c. Jenis data terintegrasi yang terit program PMKP adalah :

• Data dari indikator mutu unit dan indikator mutu prioritas rumah sakit.
• Data hasil monitoring kepatuhan panduan praktik klinis dan clinical pathway di
tingkat kelompok staf medis dan di tingkat prioritas rumah sakit
• Data dari hasil surveilans infeksi.
• Data dari pelaporan insiden keselamatan pasien.
• Data hasil monitoring kinerja staf klinis (bila monitoring kinerja menggunakan
indikator mutu).
• Data hasil pengukuran budaya keselamatan.
d. Pengumpulan data adalah :
• Data terkit pasien dan pelayanannya dicatat dan dihimpun dalam berkas rekam medis,
baik berbasis data elektronik maupun fisik.
• Data terit manajemen dihimpun dari laporan rekam medis, capaian indikator mutu,
laporan sarana, laporan sdm dan laporan keuangan.
• Data terkit program mutu dihimpun dari laporan rekam medis, capaian indikator
mutu dan laporan insiden.

e. Penyajian data Internal disajikan dalam bentuk sebagai berikut :


• Laporan pelayanan disajikan sebagai laporan rekam medik, termasuk data kunjungan,
data populasi pasien, indikator rawat inap serta KLPCM (ketidak lengkapan pengisian
catatan medis)
• Laporan manajemen disajikan sebagai laporan kunjungan, laporan kinerja
unit/instalasi, laporan keuangan, dan laporan capaian indikator mutu.
• Laporan mutu disajikan sesuai data Indikator Area Klinis, Indikator Area Manajemen,
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien, dan Indikator Mutu Unit.

f. Penyajian data Eksternal disajikan dalam bentuk sebagai berikut :


• Untuk laporan ke dinas kesehatan, disajikan sesuai ketentuan dari dinas kesehatan.
• Untuk laporan ke BPJS digunakan data dari software inacbg sesuai ketentuan
kementrian kesehatan dan bpjs.
• Data mutu dari RS lain digunakan sebagai perbandingan capaian mutu RS. Data ini
diolah oleh tim mutu RS. g. Kerahasiaan data pasien Dalam rekam medis hanya bisa
diakses oleh tenaga pelayanan pasien (dokter, perawat, bidan, gizi dan petugas yang
telah disumpah untuk menjaga kerahasiaan data pasien) dan pihak berwenang sesuai
dengan ketentuan tentang kerahasiaan data pasien.

4. Aset Rumah Sakit


• Perangkat keras dan perangkat lunak yang diberikan kepada karyawan/user yang
karena pekerjaannya mengharuskan menggunakan perangkat tersebut, maka
perangkat itu merupakan aset milik rumah sakit.
• Modul aplikasi SIMRS yang dibangun sendiri oleh karyawan Sistem informasi
manajemen atau dibeli dari pihak lain, merupakan aset milik rumah sakit.

5. Keamanan Server
• Server menerapkan sistem registrasi user melalui username dan password.
• Password harus terenkripsi menggunakan metode enkripsi standar. Data yang
terdapat pada server akandi-back-up dalam jangka waktu tertentu oleh petugas yang
ditunjuk jobdesc yang diberikan.
• Server ditempatkan pada lokasi khusus yang memiliki akses terbatas dan tidak
semua orang bisa masuk tanpa ijin dari Kepala Bagian Sistem informasi
manajemen.
• Ruang Server memiliki suhu yang terjaga diantara : 17 o - 22o Celcius

6. Keamanan Hardware
• Hardware yang merupakan sambungan jaringan komunikasi vital antara lain: Hub
Broadband, Gateway, Radio/Wireless Link, Modem ADSL, Hub Router, harus berada
dalam suatu ruangan khusus.
• Ruangan tempat peralatan vital perangkat Sistem informasi manajemen, dilengkapi dengan
pengaman jaringan listrik bila terjadi hubungan arus pendek, sensor kebakaran, pendingin
ruangan (Air Condsistem informasi manajemenioner),alat pemadam kebakaran (APAR).
• Ruangan tempat peralatan vital perangkat Sistem informasi manajemen tidak
diperkenankan dimasuki oleh orang lain, selain petugas Sistem informasi manajemen atau
kecuali mendapatkan ijin dari Sistem informasi manajemen.

7. Keamanan Jaringan Komunikasi Komputer dan Aplikasi Terapan


Untuk memastikan keamanan jaringan komunikasi komputer dan aplikasi, maka jalur akses,
identifikasi, autentifikasi user dan Wi-Fi di lingkungan rumah sakit diatur dan dilaksanakan
oleh bagian Sistem informasi manajemen.

8. Ketentuan Aplikasi SIMRS


• Aplikasi SIMRS dipriorsistem informasi manajemenaskan berbasis online dan
memperhatikan integrasi dengan aplikasi yang sudah berjalan serta memiliki pengamanan
data dan informasi, dari gangguan orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
• Apabila aplikasi khusus yang karena secara teknis tidak dapat diusahakan memenuhi
ketentuan,maka hal ini dimungkinkan untuk digunakan di rumah saksistem informasi
manajemen.

9. Pengelolaan Internet dan Content


• Pengelolaan dan pengaturan hal-hal terkit akses jaringan dan internet Rumah Sakit Bumi
Waras secara teknis dilakukan oleh petugas bagian sistem informasi manajemen sebagai
Pengelola Internet dan Jaringan.
• Penggunaan akses internet diprioritaskan untuk kegiatan pelayanan rumah sakit dan
fasilitas untuk pelanggan rumah sakit (pasien dan keluarga). Untuk penggunaan di luar
keperluan tersebut diperbolehkan namun hingga saat ini rumah sakit masih menyerahkan
tanggung jawab penggunaan internet atas kesadaran pengguna. Mengingat internet dan
teknologi informasi elektronik lainnya berkembang dengan cepat, maka disadari
kebijakan ini mungkin tidak relevan lagi pada suatu hari nanti. Oleh karena itu
perubahan dan pengembangan atas kebijakan ini akan terus dilakukan seiring dengan
perkembangan teknologi informasi yang dimiliki rumah sakit.

10. Pendidikan dan Pelatihan di bagian sistem informasi manajemen.


• Karyawan sistem informasi manajemen melakukan pelatihan terkait dengan
pengembangan sistem informasi manajemen baik dari Pengembangan Perangkat Lunak
maupun Perangkat Keras, yang dilakukan.
• vendor agar Karyawan sistem informasi manajemen memiliki bekal cukup dalam
melakukan pemeliharaan maupun memberikan pelatihan bagi pengguna (end user).
• Pengguna (user) dari petugas terkait yang menggunakan produk sistem informasi
manajemen (perangkat keras dan perangkat lunak) mendapatkan pelatihan terlebih dahulu
sebelum menggunakan produk tersebut.
• Jika perlu, sistem informasi manajemen melakukan kerjasama dengan bagian SDM Rumah
Sakit untuk melakukan pelatihan pada skala yang lebih besar, yang melibatkan lebih dari 1
petugas.
• Karena perkembangan teknologi informasi terus berjalan, maka pelatihan juga bersifat
berkesinambungan mengikuti perkembangan dan kebijakan rumah sakit.

11. Pembatasan Akses


• Selain Karyawan administrator atau Karyawan sistem informasi manajemen, kepada
karyawan/user dilarang melakukan perubahan/menambah setting IP dan nama computer
serta software yang telah terpasang di komputer rumah sakit.
• Kepada seluruh karyawan/user dilarang melakukan berbagai kegiatan yang yang
melanggar hukum pada saat menggunakan jaringan internet rumah sakit.
• Kepada seluruh karyawan/user dilarang melakukan kegiatan yang dapat merusak dan
menghapus data dan informasi rumah sakit dan/atau menyebarkan informasi rumah sakit
kepada pihak lain.
• Kepada seluruh karyawan/user dilarang memberikan username dan password atau hak
akses kepada orang/pihak lain.
• Tidak diperkenankan mengembangkan/menambah jaringan Teknologi Informasi tanpa ijin
dari Bagian sistem informasi manajemen.
• Tidak diperkenankan menggunakan aset sistem informasi manajemen milik rumah sakit,
untuk kepentingan pribadi dan atau mendapat keuntungan pribadi.

D. Batasan Operasional

Dalam melakukan pelayanan sistem informasi manajemen, ada beberapa pengertian yang
perlu diketahui, antara lain adalah sebagai berikut :

• Rumah sakit adalah Rumah Sakit DEMANG SEPULAU RAYA sebagai Unit Kerja milik
• Teknologi Informasi adalah seperangkat system yang meliputi Hardware (Perangkat
Keras), Software (Perangkat Lunak), dan Jaringan Komputer untuk mencatat,
memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi.
• Hardware adalah perangkat keras teknologi informasi antara lain hub broadband,
gateway, radio/wireless link, modem ADSL, server, komputer, printer, scanner, hub LAN,
kabel LAN, dan UPS yang dipergunakan untuk mendukung kelancaran operasional
teknologi informasi.
• Software adalah perangkat lunak teknologi informasi berupa system operasi komputer
(operating system), aplikasi SIMRS, aplikasi umum, aplikasi tools, aplikasi multimedia,
internet dan aplikasi khusus lain yang digunakan untuk mendukung operasional Hardware
dan jaringan teknologi informasi.
• Software Sistem Operasi adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengatur sumber
daya hardware dan software aplikasi agar dapat beroperasi sebagaimana mestinya, seperti
Windows, Unix, DOS, dan lain-lain.
• Software SIMRS adalah perangkat lunak yang dibangun oleh Rumah Sakit DEMANG
SEPULAU RAYA yang digunakan untuk mendukung pelayanan operasional rumah sakit
sesuai proses bisnis rumah sakit, seperti : modul Pendaftaran Pasien, Pengelolahan Piutang,
dan lain-lain.
• Software Aplikasi Umum adalah perangkat lunak yang digunakan pada komputer/server
atau perangkat keras lainnya untuk keperluan pengolahan kata, tabel, database, presentasi
misalnya Open-Office, Microsoft Office, dan lain-lain.

• Software Aplikasi Tools adalah perangkat lunak fungsi tertentu yang digunakan untuk
melakukan pemeriksaan perangkat keras, memeriksa kerusakan harddisk/media penyimpan
data dan pembangunan aplikasi terapan serta database, misalnya Kapersky Antivirus, dan
lain-lain.
• Software Aplikasi Multimedia adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan
file/data yang berjenis multimedia misalnya Media Player, dan lain- lain.
• Software Aplikasi Jaringan adalah perangkat lunak yang digunakan untuk operasional di
jaringan Computer yasistem informasi manajemenu browser misalnya Internet Explorer
(IE), Mozila Fire Fox, Google Chrome dan lain-lain.
• Software Aplikasi Khusus Lain nya adalah perangkat lunak yang dibangun dengan
menggunakan software aplikasi pihak ke-3 yang digunakan untuk operasional proses bisnis
rumah saksistem informasi manajemen, misalnya : LIS (Laboratories Information System,
BPJS online, dan lain-lain.
• Jaringan adalah sebuah system yang terdiri atas Local Area Network (LAN), Intranet, dan
Internet serta perangkat lain yang bekerja bersama-sama, untuk mengkoneksikan antar
komputer dengan server pada satu tempat atau di lain tempat tertentu.
• Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar
komputer/server melalui kabel atau radio/wireless dalam satu lokasi tertentu.
• Intranet adalah jaringan Computer yang menghubungkan antar komputer/server dalam satu
jaringan Computer di satu tempat tertentu dengan komputer/server dalam satu jaringan
Computer di tempat lain.
• Internet adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar komputer/server dalam satu
jaringan computer rumah saksistem informasi manajemen dengan komputer/server pada
jaringan komputer di luar rumah saksistem informasi manajemen.
• Server adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang berada dalam satu lokasi
tertentu untuk diakses oleh computer dari tempat lain.
• User adalah pengguna komputer, yasistem informasi manajemenu karyawan atau pihak
lain yang diberi hak akses kedalam jaringan teknologi informasi.
• Karyawan sistem informasi manajemen adalah orang/petugas yang dsistem informasi
manajemenunjuk dan diberi wewenang oleh rumah sakit untuk mengelola dan memelihara
perangkat keras dan jaringan komputer beserta peripheral-nya.
• Work Time adalah waktu operasional server utama dan perangkat pendukungnya yang
beroperasi terus menerus 24 j am nonstop dan diharapkan tidak mengalami gangguan
apapun.

Secara keseluruhan, wewenang ini menjadi tanggung jawab sistem informasi


manajemen. Secara spesifik dapat didelegasikan sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan & pengelolaan Hardware Teknologi Informasi meliputi perangkat


(Hub Broadband, Gateway, Radio/Wireless Link, Modem ADSL, Server, Jaringan
LAN, Komputer, Printer, Scanner, Hub LAN).
2. Pemeliharaan dan pengelolaan Software Teknologi Informasi menjadi tanggung jawab.

Untuk penggunaan fasilitas sistem informasi manajemen, user atau pemakai berhak
mendapat fasilitas komputer dari rumah sakit, yang diatur sebagai berikut :

1. Karyawan/User yang dalam proses pekerjaannya diharuskan menggunakan komputer,


maka kepada karyawan/user tersebut diberikan computer oleh rumah sakit, antara
lain karyawan/user yang bertugas sebagai operator aplikasi, programmer, system
analis, administrator, dan karyawan/user yang termasuk dalam sistem administrasi
yang harus melalui komputer karena adanya aplikasi terapan di bidangnya.
2. Kepada karyawan/user selain karyawan/user yang diuraikan diatas, jika dipandang
perlu oleh kepala sistem informasi manajemen menggunakan komputer dalam proses
pekerjaannya, maka kepada karyawan/user tersebut diberikan komputer oleh rumah
sakit.
3. Kepada karyawan/user dalam menggunakan komputer dan melakukan akses data
dibuat jenjang atau level user sebagai berikut :

a. Superuser/Administrator :user yang memiliki akses hingga kesemua modul


aplikasi.
b. Operator/Guest/User : user yang bertugas sesuai dengan tanggung jawab dan
tugasnya mengoperasikan aplikasi.
c. Level user mempengaruh akses per sub menu dari setiap modul aplikasi SIMRS
yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

E. Landasan Hukum
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit sistem
informasi manajemen.
• PeraturanMenteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1438/Menkes/PER/IX/2010
tentang Standar Pelayanan Kesehatan.
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Saksistem informasi manajemen.
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2013 tentang Sistem
Informasi Manajemen Rumah Saksistem informasi manajemen.
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang
Akredsistem informasi manajemenasi Rumah Saksistem informasi manajemen.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumberdaya Manusia

1. Kepala sistem informasi manajemen 1 orang


2. Koordinator Karyawan Pelaksana 3 orang

B. Distribusi Ketenagaan
1. Pelayanan Pemeliharaan Sistem, yang memiliki keahlian
a. Analis system
b. Programming
c. Networking
2. Pelayanan Pemeliharaan Hardware/Software, yang memiliki keahlian
a.Administrator jaringan LAN dan network b. Ahli hardware dan peripheral-nya

C. Pengaturan Jaga

1. Secara umum dibagi dalam dua shift tugas :


a. Pagi Pukul 08.00 s.d 16.00
2. Secara khusus : On Call, Malam Pukul 21.00 s.d 07.00
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

B. Standar Fasilitas
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Tata Laksana Pelayanan Secara Umum

• Melakukan pemeliharaan SIMRS yang selaras dengan rencana strategi Rumah Sakit, yang
dijabarkan pada setiap program kerja semua petugas pelayanan terkasistem informasi
manajemen.
• Memelihara semua perangkat keras (hardware) baik unit komputer, jaringan LAN dan
semua perangkat yang berhubungan dan menjadi tanggung jawab sistem informasi
manajemen.
• Mendokumentasi semua catatan mutu dan melakukan inventarisasi hardware yang
menjadi tanggung jawab sistem informasi manajemen.
• Bekerja sama dengan stakeholder terkait pemeliharaan system berbasis sistem informasi
manajemen sesuai dengan peraturan yang diterapkan Rumah Sakit.

B. Tata Laksana Pelayanan Secara Khusus

1. Pemeliharaan hardware/software yang merupakan aset Rumah Sakit Pemeliharaan


hardware/software berlaku mulai dari proses perencanaan pemeliharaan
hardware/software sampai pada perbaikkan jika diperlukan dalam rangka memperlancar
pelayanan di unit atau proses terkait. Sebuah proses perencanaan pemeliharaan dan juga
perbaikan hardware/software untuk memastikan bahwa pengguna/user dapat
menggunakan hardware/software yang dengan baik, sesuai dengan standar dan ketentuan
baku sistem informasi manajemen.

Prosedur pemeliharaan hardware/software :

• Bagian sistem informasi manajemen membuat jadwal pemeliharaan secara periodik.


• Karyawan sistem informasi manajemen secara periode sesuai jadwal yang telah
dibuat melakukan pengecekan langsung atau remote client pada beberapa komputer
client sesuai jadwalnya.
• Jika komputer client terjadi kerusakan yang tidak dapat diperbaiki di tempat maka alur
menggunakan proses Prosedur Perbaikan Hardware/Software.

2. Perbaikan Hardware/Software
Untuk yang bersifat insidental diluar pemeliharaan yang secara rutin dilakukan,
kemungkinan ada juga kerusakan atau malfungsi. Hal tersebut langkah- langkahnya
adalah

• Karyawan sistem informasi manajemen menerima telepon dari karyawan


diruangan/poli.
• Jika berupa keluhan karena terjadinya masalah hardware/software, maka ditanya detil
permasalahannya.
• Jika bisa diselesaikan via telepon dan keluhan dapat diselesaikan, maka selesai.
• Jika belum dapat diperbaiki, maka petugas sistem informasi manajemen yang
menerima telepon segera menuju ruangan/poli terkait bersama petugas sistem
informasi manajemen yang lain.
• Petugas langsung melakukan perbaikan hardware/software.
• Kerusakan yang tidak dapat diperbaiki di tempat, akan dibawa dan dilanjutkan
perbaikannya di kantor sistem informasi manajemen, dengan terlebih dahulu
memberikan hardware backup sementara.
• Dipasang kembali jika sudah selesai diperbaiki.

3. Back Up Data Otomatis dan Back Up Data ke Harddisk External sebagai wujud
keamanan data di server. Pentingnya data digsistem informasi manajemenal rumah
sakit, membutuhkan backup berlapis untuk tetap menjaga keamanan data. Backup data
dilakukan dalam rangka menjaga data tetap tersedia, sehingga jika terjadi data rusak,
masih bisa diakses dari data yang di-back-up.

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk me-monsistem informasi manajemenor


dan memperbaiki backupdata otomatis serta melakukan backup data ke harddisk
external, dengan cara sebagai berikut :

a. Membuat jadwal monitoring backup data otomatis dan backup data ke harddisk
external.
b. Melakukan monitoring dan perbaikan Backup Data Otomatis
• Karyawan Bagian sistem informasi manajemen yang bertugas melihat jadwal
monitoring backup data otomatis dan backup data ke harddisk external
• Petugas memastikan file backup yang diproses secara otomatis oleh server berjalan
baik, dengan melakukan pengecekan pada Folder Backup
• Jika backup data berjalan baik makan proses backup selesai, jika backup terjadi
kesalahan/ tidak berjalan baik maka proses perlu dilakukan perbaikan.
• Setelah proses backup selesai petugas melakukan tanda tangan pada jadwal
c. Prosedur Backup Data ke Harddisk External
• Karyawan sistem informasi manajemen yang bertugas melihat jadwal monitoring
backup data otomatis dan backup data ke harddisk external.
• Memastikan Harddisk external kapasitas cukup untuk melakukan backup, jika tidak
cukup isi harddisk dihapus menurut urutan tanggal lebih awal.
• Jika proses backup berjalan baik maka Petugas melakukan copy semua databackup
untuk hari ini ke harddisk external
• Setelah proses backup selesai petugas melakukan tanda tangan pada jadwal

4. Remote Server

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menjalankan komputer server


dari klien/komputer lain, Prosedurnya adalah :

• Pastikan IP komputer server yang akan di remote.


• Jalankan Remote Desktop Connection komputer client. c. Masukkan IP komputer
server.
• Masukkan username dan password yang diminta komputer server.
• Setelah komputer server terbuka, jalankan software tools Performance monitor.
• Lakukan monitoring komputer server dengan melihat indikator yang disediakan tool
Performance monitor untuk melihat kinerja processor komputer server.
• Pastikan proses log off setelah selesai melakukan remote server/monitoring
komputer server.

5. Pengelolaan username dan password.


Username dan password merupakan hal penting untuk melakukan otorisasi hak akses
modul dalam setiap petugas. Maka sistem informasi manajemen melakukan pengelolaan
username dan password sebagai berikut:
• Sistem informasi manajemen menentukan administrator disetiap petugas terkait,
berdasarkan surat permohonan dari petugas.
• Sistem informasi manajemen melatih administrator agar dapat mengelola user yang
menj adi tanggung jawabnya dipetugas yang bersangkutan.
• Sistem informasi manajemen mengelola user untuk karyawan baru, karyawan
mutasi ke petugasnya, karyawan keluar dari petugasnya.

6. Instalasi Windows dan Software pendukung.

Windows dan Software pendukung sangat diperlukan user demi kelancaran dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan kebutuhannya. Pedoman untuk instalasi sistem
operasi dan software sebagai berikut:
• Install Windows sesuai dengan kebutuhan.
• Install driver pendukung seperti, Chipset, VGA, Sound, LAN, Printer, dll, yang
disesuaikan dengan kebutuhan.
• Install Anti Virus yang disesuaikan dengan kebutuhan dan update definisi virus
terkini.
• Install aplikasi sesuai dengan kebutuhan kerja bagian tersebut. e. Install Windows di
drive C:/ dan khusus data di drive D/.

7. Pengaturan IP Address
IP Address aturan dalam mengisi IP Address komputer yang akan terhubung dalam
jaringan LAN/internet. Untuk mempermudah mengisi IP address dalam jaringan RS
DEMANG SEPULAU RAYA adalah sebagai berikut.

• Pastikan Hardware dan driver LAN device sudah terinstal dengan benar. b. TCP/IP
V4 sesuai blok/range IP Address berikut:
- Server lokal 192.168.1.1
- Server IP internet 192.1.100.1

8. Wewenang Bagian sistem informasi manajemen

Dalam menjaga pelayanan tetap berjalan dengan baik. Dalam menjaga pelayanan tetap
berjalan dengan baik, maka sistem informasi manajemen memiliki wewenang sebagai
berikut :

• Merencanakan dan mengajukan permintaan perangkat atau suku cadang Teknologi


Informasi meliputi perangkat (Hub Broadband, Gateway, Radio/Wireless Link,
Modem ADSL, Server, dan Jaringan LAN).
• Memberikan rekomendasi teknis/spesikasi perangkat untuk digunakan sebelum
petugas pelayanan terkait mengajukan permintaan perangkat atau suku cadang
Teknologi Informasi.
• Merencanakan, menentukan, dan mengajukan permintaan pembelian, serta
pengecekan fisik software yang akan dipasang kedalam komputer/server milik
rumah sakit seluruh petugas pelayanan.
• Melakukan pengecekan fisik perangkat Teknologi Informasi dari proses hasil
pengadaan barang ataupun kerusakan Hardware meliputi perangkat (Hub
Broadband, Gateway, Radio/Wireless Link, Modem ADSL, Server, dan Jaringan
LAN, Komputer, Printer, Scanner, Hub LAN).
• Memberikan Username dan Password rumah sakit kepada karyawan dan user.
• Merencanakan dan melakukan konfigurasi jaringan komputer dan penentuan nomor
Internet Protocol (IP) komputer/server yang terkoneksi ke dalam jaringan
Teknologi Informasi rumah sakit.
• Memberikan hak akses user untuk masuk kedalam jaringan Teknologi Informasi
Rumah saksistem informasi manajemen untuk mengakses internet, email, dan
beberapa aplikasi selain dari hak akses aplikasi terapan.
Bab V
LOGISTIK

Logistik adalah segala sesuatu baik prasarana, sarana dan semua barang yang
diperlukan untuk sistem informasi manajemen dalam rangka pelaksanaan kegiatannya. Meja dan
kursi telah disediakan untuk menunjang kegiatan sistem informasi manajemen. Peralatan dan
komputer disediakan sesuai kebutuhan jika terjadi kerusakan atau kekurangan sistem informasi
manajemen mengajukan ke Gudang Umum rumah sakit yang sudah disetujui Direktur Rumah
Sakit.

A. Perencanaan
Perencanaan untuk pengadaan perangkat keras maupun perangkat lunak di logistik untuk
mendukung kinerja bagian sistem informasi manajemen dan disesuaikan dengan kebutuhan
masing masing unit kerja.

B. Permintaan & pengadaan

Realisasi logistik, dengan membuat surat permohonan ke Direktur yang sudah disetujui
Manajemen dan diadakan oleh bagian Gudang Umum dan Tim Pembelian.

C. Preventif Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan sesuai dengan jadwal. Tindakan preventif dilakukan pada saat
dibutuhkan atau pada beberapa barang penting seperti pengadaan server hardware yang
memiliki cadangan minimal 1 unit dengan spesifikasi yang sama dengan server yang
berjalan. Logistik kelistrikan seperti unit UPS dan Blok kabel kelistrikan.
BAB VII
KESELAMATAN PASIEN

Rumah sakit dalam memberikan pelayanan menerapkan 6 SKP (Sasaran Keselamatan Pasien)
maka sistem informasi manajemen ikut serta mendukung program keselamatan pasien tersebut.
Adapun 6 SKP adalah:

1. Ketepatan identifikasi pasien.


2. Peningkatan komunikasi yang efektif.
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai.
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi.
5. Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan.
6. Mengurangi risiko pasien jatuh.

Terkasistem informasi manajemen hal tersebut, sistem informasi manajemen memberikan


fasilitas informasi yang dibutuhkan petugas pelayanan melalui SIMRS yang dibuat dan
dikembangkan. Informasi terkait pasien, maka SIMRS memberikan detil identitas pasien
sesuai 6 SKP. Peningkatan komunikasi yang dilakukan sistem informasi manajemen adalah
memberi SIMRS yang terintegrasi dan terpusat, sehingga data dan informasi yang diberikan
adalah data mutahir yang selalu diupdate bagian terkait dan secara online dapat otomatis
diketahui petugas pelayanan lainnya yang membutuhkan
BAB VIII
KESELAMATAN KERJA

Rumah Sakit adalah tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah
terjangkit penyakit maka wajib menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Program
keselamatan dan kesehatan kerja di Kantor sistem informasi manajemen bertujuan melindungi
karyawan dan pelanggan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan di dalam rumah sakit.
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan bagian dari perlindungan terhadap pekerja
dalam hal ini karyawan sistem informasi manajemen dan perlindungan terhadap Rumah Sakit.
Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja akan meningkatkan produktivitas pegawai dan
meningkatkan produktivitas rumah sakit. Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin, agar
pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada dalam keadaan sehat dan
selamat. Sistem informasi manajemen dalam bekerja dan melayani kebutuhan pelanggan :

1. Dalam kondisi dan lingkungan kerja

a. Menggunakan ruang Karyawan karyawan yang terpisah dengan ruang utama server,
sehingga terhindar dari noise dan suhu ekstrim.
b. Memiliki APAR yang sesuai dengan kondisi kantor sistem informasi manajemen.
c. Menggunakan peralatan komputer sesuai standar yang ada, seperti layar monitor LCD
yang memiliki radiasi yang minim dibanding monitor CRT, meja kursi sesuai standar
yang ada.

2. Kesadaran dan kualitas kerja


a. Kebersihan meja dengan tidak menaruh makanan atau minuman di atas komputer atau
monitenor.
b. Memiliki kotak sampah yang setiap 2 kali sehari dibersihkan sehingga mencegah
berkembangnya predator (tikus dan sejenisnnya) yang bisa mengakibatkan kerusakan
pada innfrastruktur jaringan LAN dan internet.

3. Peran manajemen
a. Menerapkan kebersihan tangan setelah melakukan kegiatan diluar kantor atau
melakukan perbaikan hardware atau infrastruktur jaringan.
b. Menggunakan peralatan standar yang melindungi pengguna dari bahaya kelistrikan.

c. Menggunakan perlengkapan perlindungan diri di petugas yang mengharuskan


menggunaan alat tersebut, saat melakukan perbaikan atau instalasi hardware dan
software.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Sistem informasi manajemen memiliki mutu pelayanan yang menjaga ritme kerja agar selalu
sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Mutu pelayanan yang menjadi fokus utamanya
antara lain adalah

1. Kalibrasi
Menetapkan waktu yang sama bagi semua unit komputer yang terhubung dengan modul
aplikasi SIMRS, dengan rujukan waktu dari komputer server. Kalibrasi yang dilakukan
adalah dengan menanam program aplikasi waktu pada setiap komputer client yang
terhubung komputer server.

2. Preventif
Menetapkan menurut periode waktu, pemeliharaan terhadap perangkat keras maupun
perangkat lunak. Yang tercakup dalam perangkat keras adalah hub broadband, gateway,
radio/wireless link, modem ADSL, server, komputer, printer, scanner, hub LAN, kabel
LAN, UPS, dan Jaringan LAN. Yang tercakup dalam perangkat lunak adalah : Sistem
Operasi, (operating system), aplikasi SIMRS, aplikasi umum, aplikasi tools, aplikasi
multimedia, internet dan aplikasi khusus lain yang digunakan untuk mendukung
operasional hardware dan jaringan teknologi informasi. Pemeliharaan yang rutin
dilakukan tercatat dan terdokumentasi, yang dipakai sebagai referensi saat melakukan
monitoring dan evaluasi. Dokumen tersebut juga dipakai sebagai salah satu referensi
untuk rencana kerja periode berikutnya.

3. Korektif
Dalam melakukan perbaikan yang terjadi diluar dari pemeliharaan yang rutin dilakukan,
jika perlu diadakan investigasi dalam rangka melakukan tindakan preventif agar
kejadian yang sama dan berakibat fatal dapat diselesaikan jauh lebih baik dari pada
perbaikan-perbaikan yang sebelumnya dilakukan. Hal ini untuk menjaga mutu pelayanan
tetap lebih baik bahkan dapat ditingkatkan.

4. Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan pelatihan bagi Karyawan sistem informasi manajemen dilakukan secara
periode untuk mengantisikasi perkembangan teknologi dan informasi bagi dari sisi
perkembangan perangkat keras, maupun dari perangkat lunak. Pendidikan dan pelatihan
dapat dalam bentuk seminar atau workshop, ataupun dalam bentuk studi lanjut.

5. Indikator Mutu

Sasaran mutu Bagian sistem informasi manajemen adalah: “Keterlambatan Waktu


Penanganan Kerusakan Hardware dan Jaringan”. Artinya sebagai contoh, Angka yang
menunjukkan keterlambatan respon petugas sistem informasi manajemen dalam
menanggapi laporan kerusakan hardware dan jaringan, yaitu lebih dari satu jam sejak
laporan kerusakan diterima sampai dengan petugas sistem informasi manajemen datang.
Jika ada permasalahan yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen, maka
petugas sistem informasi manajemen akan dihubungi via telepon oleh petugas terkait.
Kecepatan petugas sistem informasi manajemen datang dicatat untuk memastikan mutu
pelayanan tetap terjaga. Toleransi waktu yang ditetapkan adalah kurang dari 60 menit
setelah menerima telepon sudah sampai di ditempat petugas terkait untuk melakukan
perbaikan. Jika lebih dari toleransi waktu yang ditetapkan, maka pelayanan sistem
informasi manajemen sudah tidak lagi memenuhi mutu pelayanan. Akumulasi selama 1
bulan banyaknya waktu keterlambatan setidaknya kurang dari 20% dari total panggilan,
maka masih dapat dikatakan pelayanan sistem informasi manajemen untuk on call masih
bermutu. Jika lebih dari sistem informasi manajemenu maka pelayanan bagian sistem
informasi manajemen tidak memenuhi mutu yang ditetapkan.

BAB IX PENUTUP

Pedoman pelayanan dibuat dalam rangka menjadi acuan pelayanan yang bermutu,
menjadi petunjuk bagi karyawan bekerja sesuai dengan peraturan yang ada.

Ditetapkan di Bandar Lampung


Pada tanggal
Direktur Utama,

dr. Taufiq Joni Prasetyo


Nip. 19780123 200312 1 006

You might also like