Professional Documents
Culture Documents
Pdca Ukm Juli 2023
Pdca Ukm Juli 2023
PROGRAM GIZI
BULAN JULI 2023
Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas Ngulankulon
4. Pengkajian bayi usia 6 Bayi usia 1-31 Juli Puskesmas - Bidan PL.
Gizi
(enam) bulan 0-6 bulan 2023 Desa
mendapat ASI - Petugas
Eksklusif Gizi
Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas Ngulankulon
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah gizi pada
balita di Indonesia yaitu 19,6 % gizi kurang, 5,7 % gizi buruk, gizi lebih 11,9 %, stunting
37,2 %. Proporsi gemuk menurut kelompok umur, terdapat angka tertinggi pada balita
perempuan dan laki-laki pada periode umur 0-5 bulan dan 6-11 bulan dibandingkan
kelompok umur lain. Hal ini menunjukan bahwa sampai saat ini masih banyak
masyarakat khususnya ibu balita yang mempunyai persepsi tidak benar terhadap balita
gemuk. Data masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) berdasarkan hasil
survey nasional tahun 2003 sebesar 11,1 % dan menurut hasil Riskesdas 2013 anemia
pada ibu hamil sebesar 37,1 %.
Penyebab masalah gizi ada dua yaitu 1. Tingkat Individu dipengaruhi oleh asupan
(intake) gizi dan penyakit khususnya infeksi yang saling terkait, jika tidak mendapatkan
asupan gizi yang cukup akan mudah mengalami kekurangan gizi dan mudah sakit, jika
sering sakit akan menyebabkan gangguan nafsu makan dan selanjutnya akan
mengakibatkan gizi kurang. 2. Tingkat keluarga dan masyarakat dipengaruhi oleh
kemampuan keluarga dalam menyediakan pangan bagi anggotanya baik dalam jumlah
maupun jenisnya sesuai kebutuhan gizinya. Pengetahuan, sikap dan ketrampilan
keluarga dalam menyediakan makanan keluarga, memberikan perhatian dan kasih
sayang pada anak dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Tersedianya
yankes dan gizi yang terjangkau dan bermutu. Kemampuan dan pengetahuan keluarga
dalam kebersihan pribadi dan lingkungan.
Undang undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan tujuan
perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat. Mutu
gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan profesional di semua institusi pelayanan gizi di puskesmas, baik pada puskesmas
rawat inap maupun pada puskesmas non rawat inap. Pendekatan pelayanan gizi
dilakukan melalui kegiatan spesifik dan sensitif, sehingga peran program dan sektor
terkait harus berjalan sinergis.
B. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 tahun 2019 tentang Pelaksanaan Teknis
Surveilans Gizi
Target Capaian
Bayi usia 6 (enam) bulan mendapat ASI ekslusif Pemberian tablet tambah darah pada remaja putri
50%
Balita stunting (pendek dan sangat pendek) 0% Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang
Balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D) Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil kurang energi kronik (KEK)
Balita yang ditimbang berat badannya (D/S) Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk
Pemberian proses asuhan gizi puskesmas (sesuai buku pedoman asuhan gizi tahun 2018 warna kuning)
C. Analisa Hasil Pencapaian
Rencana
No Indikator Masalah Penyebab Masalah Tindak Lanjut Evaluasi
Tindak lanjut
1. Pemberian 90 Jumlah ibu hamil K1 Man : Berkurangnya jumlah Memperluas Memperluas pencatatan ibu hamil Dapat terlaksana
tablet besi pada berkurang ibu hamil pencatatan ibu K1 dengan baik
ibu hamil hamil K1
2. Pemberian Dana BOK belum Sarpras : Belum ada alokasi Menunggu Menyusun menu PMT-P untuk Dapat terlaksana
makanan terealisasi makanan tambahan dari realisasi dana balita gizi kurang, merencanakan dengan baik
tambahan bagi dinas BOK pelatihan kader
balita gizi kurang Biaya : Belum ada realisasi
dana BOK untuk
makanan tambahan
3. Balita ditimbang Masih kurangnya Man : Kurangnya Optimalisasi Sosialisasi tentang posyandu lima Dapat terlaksana
yang naik berat cakupan balita pengetahuan, banyak meja 4 pada meja kepada ibu kader saat dengan baik, perlu
badannya (N/D) ditimbang yang naik balita sakit posyandu, yaitu pertemuan kader, peningkatan adanya contoh
berat badannya (N/D) konsultasi oleh kapasitas kader posyandu, konseling langsung
kader pelatihan PMBA dengan dana desa pada saat posyandu
4. Bayi yang baru Kurangnya Man : Kurangnya Optimalisasi Sosialisasi tentang IMD di Peningkatan sosialisasi
lahir mendapat pengetahuan tentang pengetahuan ibu penyuluhan, posyandu dan di masyarakat tentang pentingnya IMD
IMD (Inisiasi IMD, persalinan SC terhadap pentingnya kelas ibu hamil,
Menyusu Dini) tinggi pemberian ASI eksklusif kelas ASI
Metode : Persalinan SC tinggi
IV. Kesimpulan dan Saran
Pencapaian program gizi yang dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2023 masih perlu
ditingkatkan. Adapun kegiatan yang belum memenuhi target adalah pemberian 90 tablet
besi pada ibu hamil, pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang, balita ditimbang
yang naik berat badannya (N/D), dan bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu
Dini). Kedepannya diharapkan dapat diperbaiki dengan rencana tindak lanjut yang telah
dirumuskan.
V. Penutup
Demikian laporan hasil kegiatan ini dibuat, diharapkan dengan dilaporkannya hasil kegiatan
program ini dapat mempermudah monitoring dan evaluasi kegiatan program gizi yang
sudah dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2023 dalam rangka meningkatkan mutu dan
kualitas pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi Puskesmas
Ngulankulon.
Dibuat di Ngulankulon
Pada tanggal 5 Agustus 2023
2. Pemberian makanan tambahan Dana BOK belum terealisasi Menunggu realisasi dana Menyusun menu PMT-P untuk balita gizi kurang,
bagi balita gizi kurang BOK merencanakan pelatihan kader
3. Balita ditimbang yang naik berat Masih kurangnya cakupan balita Optimalisasi meja 4 pada Sosialisasi tentang posyandu lima meja kepada ibu
badannya (N/D) ditimbang yang naik berat badannya posyandu, yaitu konsultasi kader saat pertemuan kader, peningkatan kapasitas
(N/D) oleh kader kader posyandu, pelatihan PMBA dengan dana desa
4. Bayi yang baru lahir mendapat Kurangnya pengetahuan tentang Optimalisasi penyuluhan, Sosialisasi tentang IMD di posyandu dan di masyarakat
IMD (Inisiasi Menyusu Dini) IMD, persalinan SC tinggi kelas ibu hamil, kelas ASI
Penanggung Jawab UKM Esensial Pelaksana Program Gizi
Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas Ngulankulon
A. PELAYANAN GIZI
MASYARAKAT
1. Pemberian kapsul Pemberian langsung Pemberian langsung Metode tetap dilanjutkan Metode tetap Target tercapai
vitamin A dosis tinggi kepada balita di posyandu dilanjutkan
pada balita (6-59 bulan) pada bulan Februari dan
Agustus.
2. Pemberian 90 tablet Pemberian langsung Pemberian kepada ibu Metode tetap dilanjutkan Kerjasama dengan Perlu koordinasi
besi pada ibu hamil hamil melalui bidan atau kader untuk pelacakan lebih lanjut
puskesmas. bumil K1 dan
pengawasan minum Fe
3. Pemberian tablet Distribusi melalui guru Distribusi melalui guru Metode tetap dilanjutkan, Komunikasi dengan Target tercapai
tambah darah pada penanggungjawab UKS penanggungjawab UKS di bidan desa dan
remaja putri sekolah masing-masing pemegang program
yang selanjutnya dibagikan remaja
kepada siswa setiap
minggu.
B. PENANGGULANGAN
GANGGUAN GIZI
1. Pemberian makanan Pemberian langsung dan Balita rujukan bidan desa/ Metode tetap dilanjutkan Metode tetap Menunggu realisasi
tambahan bagi balita rujukan bidan desa/kader kader datang ke puskesmas dilanjutkan dana BOK
gizi kurang diukur ulang, selanjutnya
pada kasus diberikan
makanan tambahan selama
90 hma.
2. Pemberian makanan Pemberian langsung dan Ibu hamil rujukan bidan Metode tetap dilanjutkan Metode tetap Target tercapai
tambahan pada ibu rujukan bidan desa/kader desa/ kader datang ke dilanjutkan
hamil kurang energi puskesmas atau rujukan
kronik (KEK) poli KIA diukur ulang,
selanjutnya pada kasus
diberikan makanan
tambahan selama 90 hmi.
3. Balita gizi buruk Pendampingan Petugas gizi melakukan Penyampaian dalam Metode tetap Target tercapai
mendapat perawatan ppelacakan gizi buruk dari pertemuan lintas program dilanjutkan
sesuai standar laporan bidan desa,
tatalaksana gizi buruk selanjutnya dilakukan
proses asuhan gizi
puskesmas, pemberian
F75, F100, PMT dan taburia
4. Pemberian proses Diskusi dan tanya jawab Pemberian proses asuhan Metode tetap dilanjutkan Metode tetap Target tercapai
asuhan gizi puskesmas gizi puskesmas pada dilanjutkan
(sesuai buku pedoman pasien balita dengan
asuhan gizi tahun 2018 masalah gizi, ibu hamil
warna kuning) KEK, dan penyakit tidak
menular. Diawali dari
assessment, diagnosis gizi,
intervensi, monitoring dan
evaluasi.
C. PEMANTAUAN
STATUS GIZI
1. Balita yang ditimbang Entry dan perhitungan Ibu kader menulis berat Metode tetap dilanjutkan Metode tetap Target tercapai
berat badannya (D/S) melalui aplikasi badan dan tinggi badan dilanjutkan
EPPGBM balita pada form daftar
nama balita. Selanjutnya
petugas gizi input data pada
EPPGBM dan melaporkan
hasil analisisnya.
2. Balita ditimbang yang Entry dan perhitungan Ibu kader menulis berat Optimalisasi meja 4 pada Sosialisasi tentang Perlu sosialisasi
naik berat badannya melalui aplikasi badan dan tinggi badan posyandu, yaitu konsultasi posyandu lima meja lebih lanjut
(N/D) EPPGBM. balita pada form daftar oleh kader kepada ibu kader saat
nama balita. Selanjutnya pertemuan kader,
petugas gizi input data pada peningkatan kapasitas
EPPGBM dan melaporkan kader posyandu,
hasil analisisnya. pelatihan PMBA
dengan dana desa
3. Balita stunting (pendek Entry dan perhitungan Ibu kader menulis berat Metode tetap dilanjutkan Metode tetap Target tercapai
dan sangat pendek) melalui aplikasi badan dan tinggi badan dilanjutkan
EPPGBM. balita pada form daftar
nama balita. Selanjutnya
petugas gizi input data pada
EPPGBM dan melaporkan
hasil analisisnya.
4. Bayi usia 6 (enam) Data dari bidan desa dan Bayi usia 0-6 bulan didata Koordinasi lintas program Metode tetap Target tercapai
bulan mendapat ASI posyandu. oleh kader atau petugas dilanjutkan
ekslusif Kesehatan di posyandu dan
puskesmas.
5. Bayi yang baru lahir Data dari bidan desa. Ibu melahirkan yang Koordinasi lintas program Metode tetap Perlu sosialisasi
mendapat IMD (Inisiasi mendapat IMD didata oleh dilanjutkan lebih lanjut
Menyusu Dini) bidan desa.
Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas Ngulankulon