You are on page 1of 7

BIPOLAR DISORDER

A. DEFINISI
a. Menurut PNPK JIWA : Gangguan afektif bipolar (GB) merupakan gangguan jiwa
yang bersifat episodik dan ditandai oleh gejala-gejala manik, hipomanik, depresi,
dan campuran, biasanya rekuren serta dapat berlangsung seumur hidup.
b. Menurut PPDGJ III : Gangguan Bipolar adalah Gangguan yang bersifat episode
berulang (sekurang-kurangnya dua episode) dimana afek pasien dan tingkat
aktivitasnya jelas terganggu, pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek
disertai penambahan energi dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu
lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktivitas (depresi).
c. National Alliance on Mental Illness (NAMI) : bipolar adalah gangguan yang
ditandai oleh perubahan mood atau suasana perasaan yang parah.
B. EPIDEMIOLOGI
a. WHO (2017) menunjukkan gangguan bipolar mempengaruhi sekitar 60 juta orang
di seluruh dunia. Sekitar 1 dari setiap 100 orang dewasa terkena gangguan bipolar
pada beberapa titik dalam kehidupan mereka. Biasanya dimulai antara usia 15
sampai 19 tahun dan jarang terjadi setelah usia 40 tahun
b. Prevalensi bipolar diestemasikan 1-5% pada populasi umum
c. Setiap tahun 2,9% populasi Amerika Serikat didiagnosis menderita gangguan
bipolar, dan hampir 83% kasus tergolong parah
C. ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
a. Faktor biologi
i. Faktor genetik : Risiko terjadinya gangguan bipolar adalah 10-25%
ketika salah satu orang tua memiliki gangguan mood. Kromosom 18q dan
22q memiliki bukti terkuat dikaitkan dengan gangguan bipolar.
ii. Teori biokimia : kelainan pada monoamin termasuk serotonin,
norepinefrin, atau dopamin pada sistem saraf pusat.
iii. Teori neuroendokrin : Karena adanya gangguan pada hypothalamic
pituitary adrenal (HPA) axis sehingga ada disregulasi adrenocorticotropic
hormone  disregulasi glukokortikoid sprt cortisol  cortisol
menimbulkan respons stress pada tubuh dan meningkatkan dari sitokin pro
inflamasi  gangguan fungsi regulasi otak  gangguan mood. Intinya
berhubungan dengan hormone dari hipotalamus (acth : dapat memicu
regulasi neurotransmitter) memicu disregulasi dari neurotransmitter.
b. Faktor psikososial
Kejadian-kejadian traumatis yang memiliki efek pada episode bipolar.
D. GEJALA
a. EPISODE MANIA
i. Onset minimal 1 minggu dan mengganggu aktivitas sosial. Bisa disertai
maupun tidak disertai gejala psikotik.
ii. Suasana hati ekspansif, mudah tersinggung, dan ada peningkatan energi
atau aktivitas tetapi secara abnormal (negative) sepanjang dan hampir
setiap hari.
iii. Muncul 3 atau lebih gejala yang menunjukan perubahan perilaku
1. Harga diri tinggi.
2. Kebutuhan tidur menurun.
3. Lebih banyak bicara dari biasanya.
4. Pikiran tidak fokus.
5. Pikiran mudah terdistraksi.
6. Peningkatan aktivitas tertentu untuk aktivitas tertentu.
7. Keterlibatan berlebihan di suatu aktivitas yang menyebabkan
masalah.
8. Gangguan mood cukup parah yang menyebabkan gangguan fungsi
sosial dan pekerjaan atau perlunya dirawat karena menghindari
pasien melukai diri sendiri ataupun orang lain atau ada gejala
psikotik.
9. Episodenya tidak timbul karena physiological efek atau karena zat
dan obat-obatan tertentu atau karena kondisi medis.
b. EPISODE HIPOMANIA
i. Onset menetap minimal beberapa hari berturut-turut, pada suatu derajat
intensitas dan tidak disertai halusinasi.
ii. Memiliki gejala serupa dengan episode mania tapi tidak terlalu berat tidak
sampai mengganggua fungsi sosial, pekerjaan dan pasien tidak perlu
dirawat.
c. EPISODE DEPRESIF
i. Onset berlangsung selama minimal 2 minggu. Terbagi menjadi gejala
utama dan gejala lainnya.
ii. Gejala utama.
1. Memiliki mood yang sedih dan mengekspresikan afek seperti
menangis.
2. Kehilangan minat dan kegembiraan.
3. Energi berkurang sehingga mudah lelah.
iii. Gejala lainnya.
1. Konsentrasi dan perhatian berkurang.
2. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang.
3. Pikiran merasa bersalah dan tidak berguna.
4. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis.
5. Gagasan untuk membahayakan diri sendiri atau bunuh diri.
6. Tidur terganggu.
7. Nafsu makan berkurang.
iv. Kriteria klasifikasi

Ringan Sedang Berat


 Minimal 2 dari 3 gejala utama  Minimal 2 dari gejala utama  Semua gejala utama + minimal 4
+ minimal 2 dari gejala + 3 (sebaiknya 4) dari gejala gejala lainnya dengan intensitas
lainnya. lainnya. yang berat
 Tidak terlalu kesulitan dalam  Menghadapi kesulitan  tidak mampu meneruskan kegiatan
pekerjaan dan kegiatan sosial. dalam pekerjaan, sosial, dan sosial, pekerjaan, dan lainnya.
urusan rumah tangga  Depresif berat ini dapat dengan atau
tanpa gejala psikotik dimana jika
depresif dengan gejala psikotik itu
disertau adanya delusi dan
halusinasi.
E. KRITERIA DIAGNOSIS
a. BIPOLAR I DISORDER

DSM-V ICD-10 PPDGJ III


DURASI Episode mania: 1 minggu+
Hipomania: 4 hari+
Episode depresi mayor: 2
minggu+
SYMPTOMS Kriteria episode mania harus - Adanya episode mania,
dipenuhi. Episode mania hipomania, atau depresi
dapat didahului atau diikuti - Switch atau perubahan
oleh episode hipomania atau mood/afek
episode depresi mayor.
REQUIRED Paling tidak 1 episode mania a. Bipolar affective disorder
NUMBER OF (irritable mood/perasaan current episode
SYMPTOMS mudah tersinggung paling hypomanic.
utama). - Episode sekarang
memenuhi kriteria
hipomania.
- Harus ada minimal 1
episode lain
sebelumnya (mania,
hipomania, depresi,
atau campuran).
b. Bipolar affective
disorder, current episode
manic
- Episode sekarang
mania dengan atau
tanpa gejala psikotik.
- Harus ada minimal 1
episode lain
sebelumnya.
c. Bipolar disorder, current
episode mild/moderate
depression
- Episode sekarang
memenuhi kriteria
depresi ringan/sedang.
- Minimal 1 episode
lain sebelumnya.
d. Bipolar disorder, current
episode severe depression
with or without psychotic
symptoms
- Episode sekarang
memenuhi kriteria
depresi berat dengan
atau tanpa gejala
psikotik.
- Minimal 1 episode
lain sebelumnya.
e. Bipolar disorder, current
episode mixed
- Episode sekarang
menunjukkan gejala
mania, hipomania,
dan depresi yang
tercampur atau
bergantuan dengan
cepat, berlangsung
minimal selama 2
minggu.
- Minimal 1 episode
lain sebelumnya.

b. BIPOLAR II DISORDER

DSM-V ICD-10 PPDGJ III


NAMA Bipolar I Disorder Bipolar Gangguan
Affective Afektif Bipolar
Disorder *Notes: Pada
ICD-10 dan
PPDGJ sama,
tidak
membedakan
bipolar
berdasarkan tipe
I dan II, hanya
membutuhkan
adanya gejala
pada episode
mania,
hipomania,
depresi, dimana
setiap episode
memiliki batas
yang tegas
dengan
pergantian
mood atau afek.
DURASI Episode mania: 1 minggu+
Hipomania: 4 hari+
Episode depresi mayor: 2
minggu+
SYMPTOMS Kriteria episode mania harus - Adanya episode mania,
dipenuhi. Episode mania hipomania, atau depresi
dapat didahului atau diikuti - Switch atau perubahan
oleh episode hipomania atau mood/afek
episode depresi mayor.
REQUIRED ≥ 1 episode hipomania dan Sama dengan tabel sebelumnya.
NUMBER OF ≥1 episode depresi mayor.
SYMPTOMS Tidak pernah ada episode
mania
EXCLUSIONS - Penggunaan obat- - Penggunaan substansi
obatan psikoaktif (alkohol,
- Efek pengobatan opioid, kafein)
- Kondisi medis dimana zat-zat ini
lain akan membuat
- Kondisi gangguan penggunanya
mental lain mengalami
eforia/high.
- Gangguan mental
lain

c. CYCLOTHYMIC DISORDER

DSM-V ICD-10 PPDGJ III


NAMA Cyclothymic disorder Cyclothymia Siklotimia
DURASI ≥ 2 tahun untuk orang 2 tahun dengan mood swings
dewasa (perubahan mood) yang tidak
≥ 1 tahun untuk anak-anak memenuhi kriteria episode mania
Dengan episode depresif dan dan depresif.
hipomania sebanyak ≥50% Hanya mild depresif dan mild
setiap waktu. mood elevation.
Tidak cukup lama dan cukup
parah untuk memenuhi kriteria
pada gangguan bipolar.
SYMPTOMS - Episode hipomania Mood yang tidak stabil atau
- Episode depresif periode mild elation (periode
sedang pada peningkatan mood)
yang tidak memadai/tidak cukup
untuk disebut hipomania atau
mild major depressive disorder
REQUIRED Terdapat gejala hipomania Terdapat beberapa episode dan
NUMBER OF dan depresi namun tidak gejala tidak memenuhi diagnosis
SYMPTOMS pernah memenuhi kriteria hipomania, depresi, dan
episode manik atau depresi. gangguan bipolar lain.
EXCLUSIONS - Penggunaan zat-zat Gangguan afektif bipolar
- Efek pengobatan (walaupun kemungkinan riwayat
- Kondisi medis lain bipolar ada)
- Kondisi gangguan
mental lain

F. PROGNOSIS
a. Prognosis Bipolar tipe I umumnya buruk  pasien mengalami episode kedua
dalam 2 tahun setelah episode pertama.
b. Sepertiga pasien dengan Bipolar tipe I memiliki gejala kronis dan penurunan
sosial

You might also like