You are on page 1of 19

11/17/2022

KERJA BAJA

SIPIL Smt-III
D3 Teknik Sipil

Program
 Las Listrik
 Las Asetilin (Karbit)
 Aplikasi

1
11/17/2022

Macam-Macam Las
 Las Cair. Bahan dasar dan kawat las dipanaskan hingga mencair dan berpadu satu
dengan yang lainnya.
 Las Patri. Bahan pengisi / kawat las saja yang dicairkan, sedangkan bahan dasarnya
dipanaskankan sampai suhu cair pengisi bahan tersebut.
 Las Tempa. Kedua bahan yang akan disambung dipanaskan sampai keadaan pijar
kemudian terhadap keduanya diberikan tekanan dengan metode pemukulan.
 Las Busur Listrik / Las Listrik. Penyambungan menggunakan busur listrik yang terjad di
antara ujung elektroda dengan permukaan benda kerja.
 Las Titik / Las Tekan / Las Rol. Dilakukan diantara tekanan listrik yang terjadi antara dua
bahan yang akan disambung.

Tujuan
Setelah menyelesaikan job ini mahasiswa diharapkan
memiliki kemampuan untuk:
1. Mengenal dan terampil dalam menggunakan peralatan las
oxy-acetylene.
2. Membuat jalur pencairan bahan dasar tanpa bahan tambah
dalam posisi bawah tangan.
3. Membuat jalur pencairan bahan dasar (kampuh las)
menggunakan bahan tambah dalam posisi bawah tangan
4. Membuat sambungan tumpu dari 2 buah plat baja

Hal diatas dilakukan dengan cara dan sikap yang benar

2
11/17/2022

Definisi
 Mengelas adalah suatu cara
menyambung dua buah plat logam
atau lebih menggunakan panas,
dengan bahan tambah atau tidak.

 Pada Las Astilin, panas yang di dapat berasal


dari pencampuran gas asetilin (Karbit) dengan
oksigen.
Bahan tambah = bahan untuk penyambungan yang
berasal dari bahan baja lainnya seperti kawat baja,
tembaga, aluminium, stainless steel, dan lain-lain.
 Pada Las Listrik, panas yang di dapat berasal
dari arus listrik melalui elektroda.

3
11/17/2022

TEORI DASAR
Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan
secara manual dengan pemanasan permukaan logam yang
akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gas
asetilin melalui pembakaran C2H2 (gas asetilin) dengan gas
O2 (oksigen) dengan atau tanpa logam pengisi.
Untuk memperoleh nyala pembakaran yang baik perlu
pengaturan campuran gas yang dibakar.
Jika jumlah gas O2 ditambah maka akan dihasilkan suhu yang
sangat tinggi, lebih tinggi dari pada suhu lebur baja atau metal
lainnya, sehingga dalam waktu sekejap mampu mencairkan
logam tersebut yang cukup tebal.

 Umumnya las asetilin sangat baik untuk mengelas


baja karbon, terutama yang berbentuk lembaran-
lembaran dan pipa berdinding tipis
 Penyetelan tekanan gas dan juga nyala api pada
brander sangat mempengaruhi hasil pengelasan.
Untuk pengelasan dengan bahan tambah (kawat),
yaitu plat harus benar-benar meleleh terlebih dahulu
kemudian baru diberi bahan tambah

4
11/17/2022

TINDAKAN KEAMANAN KERJA


1. Pakailah pakaian kerja dan alas kaki yang lengkap.
2. Periksa bahwa tidak ada kebocoran acetylene ada
tabung gas, katub tabung, regulator, brander maupun
salurannya.
3. Gunakan selalu kaca mata las (masker) saat
melakukan pengelasan.
4. Gunakan tang penjepit (Smeeth Tang) untuk
memegang benda kerja yang panas.
5. Waspadalah dengan benda-benda yang mudah
terbakar.
6. Konsentrasi saat bekerja.

Bagian Las Asetilin

 1. Tabung Asetilin
(karbit)
 2. Tabung zat asam
(oksigen)
 3. Slang karet asetilin
 4. Slang karet Oksigen
 5. Regulator Asetilin
 6. Regulator Oksigen
 7. Brander
 8. Tip (Nozzle)

5
11/17/2022

Bagian-bagian Las Asetilin

Tabung/Botol Asetilin

 1. Tabung/ Botol Asetilin


Terdiri dari tabung yang terbuat
dari baja yang mempunyai ciri-ciri
bentuk bulat pendek gemuk.
Tabung berwarna merah, putih
atau kuning. Umumnya warna
merah.
Bagian dasar tabung diberi
sumbat pengaman, guna
mengantisipasi bila terjadi
sesuatu, tabung tidak pecah
berkeping-keping tetapi alas botol
yang lepas.
Kekuatan tabung mampu
menahan tekanan 15kg/cm2.

6
11/17/2022

Tabung Gas Oksigen/Zat Asam

 2. Tabung/Botol zat asam


Terbuat dari bahan baja,
berbentuk bulat agak ramping
dan tinggi
Botol berwarna biru
Mampu menahan tekanan
150kg/cm2
 3 dan 4. Slang karet
Slang asetilin berwarna merah
Slang oksigen berwarna biru,
Tidak kaku dan dapat menahan
tekanan +10 kg/cm2
Diameter dalam selang
umumnya 5mm, 6mm dan 7mm

Regulator

 5 dan 6. Regulator
Fungsi: Mengatur tekanan
kerja yang konstan,
meskipun tekanan isi dalam
tabung berubah-ubah
Regulator dilengkapi
manometer tekanan isi dan
manometer tekanan kerja.
Regulator Asetilin berwarna
merah
Regulator Oksigen berwarna
hijau

7
11/17/2022

Brander dan Nozzle


 7. Brander
Fungsi: Tempat mencampur
gas asetilin dan gas Oksigen
dan mengatur tekanan kerja
(gas untuk pembakaran).
Bout asetilin berulir kanan
memakai coakan
Bout oksigen berulir kiri dan
polos
 8. Tip (Nozzle)
Tip adalah ujung pembakar las
yang bentuknya bermacam-
macam sesuai kegunaannya.
Tip dapat dilepas dari
blendernya
Ujung tip dapat dilepas bila
hendak diganti.

Perbedaan selang asetilin dengan selang Oksigen


 Apabila kita hendak memasang selang karet, baik untuk
asetilin atau oksigen sedangkan warna regulator tidak
jelas, maka kita masih bisa membedakan yang untuk
asetilin dan oksigen yaitu dari bout outlet (nipel) dari
masing-masing gas.

 Bout outlet untuk asetilin berulir kanan dan mempunyai


coakan pada bagian tengah badan bout.
 Bout outlet untuk oksigen berulir kiri tanpa coakan pada
badan bout (polos)

8
11/17/2022

Tabel Pembakar Las


No. Tebal Plat Tekanan Campuran (Bar)

1 0,5 - 1,0 2.5

2 1,0 - 2,0 2.5

3 2,0 - 4,0 2.5

4 4,0 - 6,0 2.5

5 6,0 - 9,0 2.5

6 14,0 - 20,0 2.5


7 20,0 - 39,0 2.5

Gas Oksigen dan Asetilin


1. Gas Oksigen
Oksigen
 Proses pembuatannya ada 2 cara:
 Proses eletrolisa air
Hidrogen dan oksigen diperoleh dari air . Pemisahan
Hidrogen untuk mendapatkan oksigen diproses
dengan cara elektrolisa air.
 Proses pendinginan udara
Proses pendinginan udara yaitu dengan cara
memisahkan oksigen dari gas-gas lainnya dengan
didinginkan menjadi suatu zat cair.
Zat cair tadi dipanaskan hingga diperoleh oksigen.
Zat yang titik didihnya tinggi akan terpisah terlebih
dahulu.
suhu penguapan oksigen 182°C

9
11/17/2022

Sifat Oksigen
- Tidak berbau
- Tidak berwarna
- Tidak sensitif terhadap api

Kegunaan Oksigen:
- Untuk kegiatan di rumah sakit
- Untuk pengelasan yang dicampur dengan gas
asetilin
- Untuk pemotongan logam
- Pemanasan tingkat tinggi

2. Asetilin
 Untuk mendapatkan Asetilin ada 2 cara:
 Tersedia dalam tabung
Asetilin diproses dalam pabrik dan dikemasi dalam
tabung untuk siap digunakan.
 Proses generator
Proses generator ada 3 sistem kerja yatu:
 Genetaror sistem tetes
 Generator sistem lempar
 Generator sistem celup

10
11/17/2022

Generator sistem Tetes

 Generator sistem Tetes  Generator sistem Lempar

Gas
keluar

Keranjang
Batu Karbit

Air
 Generator sistem Celup

11
11/17/2022

Proses pembuatan gas asetilin


 CaC2 + 2H2O C2H2 + Co(OH)2 + panas
Karbit + Air Gas Asetilin + Kapur + panas

 Sifat-Sifat Asetilin
Berbau, berwarna, sensitif terhadap api (mudah terbakar)

Bentuk Nyala Api Asetilin


 Bentuk nyala api asetilin ada
3 bentuk:

a. Nyala api Karburasi

b. Nyala api Netral

c. Nyala api Oksidasi

12
11/17/2022

Bentuk Nyala Api Asetilin………..lanjutan


 Nyala Oksidasi yaitu:
Bentuk nyala karena terlalu banyak kadar oksigen.

 Ciri-ciri
 Inti nyala lebih kecil
 Ujung inti nyala runcing
 Suaranya berdesis

 Kegunaannya:
 Untuk mengelas logam lunak (tembaga), aluminium dan
kuningan
 Dapat juga digunakan untuk memotong

Bentuk Nyala Api Asetilin……………lanjutan

 Nyala Karburasi yaitu bentuk nyala karena terlalu


banyak gas Asetilin

 Ciri-cirinya:
- Inti nyala tumpul dan panjang
- Kerucut api besar
- mempunyai nyala ekor

13
11/17/2022

Kegunaan:
Untuk mengeraskan permukaan logam,
mengelas logam putih dan solder keras.

Bentuk Nyala Api Asetilin……………lanjutan


 Nyala Netral yaitu bentuk nyala karena perbandingan
gas oksigen dan gas asetilin seimbang.

 Ciri-cirinya:
- Inti nyala pendek
- Tidak terlalu berdesis
Kegunaan:
Untuk mengelas baja, besi tuang dan pengelasan lainnya

14
11/17/2022

Perlengkapan las
 Kaca mata las
 Harus berwarna gelap dan dapat
menyerap sinar infra merah yang
ditimbulkan selama pengelasan
berlangsung

 Sarung Tangan
Terbuat dari bahan kulit atau bahan lain
yang bersifat tahan api, guna melindungi
tangan dari percikan api

 Pakaian las atau alas dada (Apron)


 Terbuat dari bahan kulit
 Berfungsi melindungi badan dan pakaian
dari percikan api dan radiasi panas api
las.

 Topi tahan api yang berguna


melindungi kepala dari percikan api las
 Sepatu las
 Untuk melindungi kaki dari percikan
las, potongan benda kerja dan
bahaya lainnya ditempat kerja

15
11/17/2022

Menyalakan api las asetilin


 Buka katup oksigen kira-kira ¼ - 1 ½ putaran
 Buka katup asetilin kira-kira ¼ - ½ putaran
 Atur tekanan kerja yang diinginkan sesuai dengan nozzle (tip)
yang dipakai
 Buka sedikit katup oksigen pada blender
 Buka katup asetilin kira-kira 2,5 x dari oksigen pada blender
 Nyalakan korek api pada ujung tip (hati-hati posisi tangan saat
menyalakan ujung tip)
 Atur katup oksigen dan asetilin sampai pada bentuk nyala api
yang diinginkan.

Cara Mematikan api las Asetilin

 Tutup katup asetilin pada blender


 Tutup katup oksigen pada blender
 Tutup katup pada botol oksigen dan asetilin
 Buka katup asetilin dan oksigen pada blender untuk
membuang sisa gas yang ada pada selang sampai manometer
tekanan isi dan tekanan kerja menunjukan angka nol

Catatan:
 Sewaktu membuka katup, mulut (ujung) nozzle
harus terhindar dari oli
 Sewaktu memasang bout, harus dicek kebocoran
menggunakan air sabun pada semua sambungan
guna menghindari bahaya kebakaran dan bahaya lain
yang mungkin terjadi
 Sebaiknya membuka katup pada tabung, cukup ¼ -
½ putaran saja.

16
11/17/2022

Teknik Pengelasan
 Hasil pengelasan sangat ditentukan oleh teknik-teknik
pengelasan yang benar. Teknik pengelasan yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana posisi dan arah pengelasan
yang akan dilakukan.

 POSISI PENGELASAN
Posisi blender terhadap benda kerja yang dilas sangat
mempengaruhi hasil pengelasan. Posisi benda kerja yang
akan dilas tidak semua dapat diletakkan pada posisi yang
mudah di las. Seringkali operator terpaksa melakukan
pengelasan pada posisi yang sulit, sehingga akan
mempengaruhi hasil pengelasan.

Ada beberapa macam posisi benda kerja dalam proses


pengelasan yaitu:
a. Posisi di atas kepala
b. Posisi Tegak
c. Posisi mendatar
d. Posisi di bawah tangan.

17
11/17/2022

Arah Pengelasan
 Cara Maju

 Cara Mundur

Jenis-Jenis Sambungan

18
11/17/2022

Bentuk Kampuh Las

19

You might also like