You are on page 1of 100
a RS. KARTIKA HUSADA Setu - Bekasi STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT KARTIKA HUSADA SETU - BEKASI JI, Raya Setu Burangkeng RT.01/06, Setu, Kab, Bekasi 17320 Tip: (021) 82610003, 82610004, Fax: (021) 82610005 TAHUN 2022 Sinergi, Empati, Hangat, Amanah, Tanggap PENEMPATAN PASIEN No. Dokumen No. Revisi Halaman | | “ru wees 498/PPLRSKH-ST/SPO o1 1 dari 1 onan | Tanggal Terbit | | PROSEDUR | | OPERASIONAL es iemanione I | im , ‘Menempatkan pasien di ruangan perawatan baik rawat inap maupun rawat jalan engertian dengan disesuaikan pada jenis penyakit dan transmisinya. Tujuan Mencegah penularan penyakit melalui kontak langsung, droplet dan airbone. "| Kebijakan Direktur Rumah Sakit_ Kartika Husada_Setu No. Kebijakan 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022 Tentang Kebijakan Pencegahan dan | Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu — | 1. Buat ruangan idealnya dengan tekanan negative (mendorong). | 2. Tidak boleh membuka pintu sesering mungkin (seperlunya) | | 3. ‘Tempatkan pasien yang berpotensial menular di kamar terpisah dari pasien Prosedur lain yang tidak berpotensi menular atau ventilasi dibuang keluar dengan exhaust fan ke area yang tidak dilalui orang (misalnya kasus TBC). 4. Pisahkan kamar dengan ventilasi pasif bila pasien diwaspadai transmisi | airborne luas (misainya kasus varicella) 1. Unit Rawat Inap | Unit Terkait 2. Unit Rawat Jalan | . 3. Instalasi Gawat Darurat _ KEBERSIHAN TANGAN No. Dokumen | No. Revisi | 499/PPLRSKH-ST/SPO | 02 | V dari 2 Pengertian Tujuan STANDAR PROSEDUR, OPERASIONAL, ‘Tanggal Terbit 04 Januari 2022 | | Prosedur tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun/antiseptik | dengan air mengalir atau handrub berbasis alkohol. Meningkatkan upaya keselamatan pasien RS. Kartika Husada Setu dari infeksi di RS. Kartika Husada Setu a. Menghilangkan kotoran dari kulit tangan secara mekanik, b.__Mengurangi jumlah mikroorganisme sementara di kulit tangan. Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022 Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu | Prosedur 1. Setiap petugas yang bekerja di Rumah Sakit Kartika Husada Setu baik yang Kontak langsung maupun tidak Kontak langsung dengan pasien, wajib melakukan kebersihan tangan, Setiap pasien, keluarga pasien dan pengunjung di Rumah Sakit Kartika | Husada Setu wajib melakukan kebersihan tangan. | 3. Setiap pasien, keluarga pasien, pengunjung, dan petugas yang bekerja di Rumah Sakit Kartika Husada Setu wajib melakukan kebersihan tangan dengan 6 langkah secara baik dan benar sesuai petunjuk panduan kebersihan tangan, | 4. Lakukan kebersihan tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik (Handwash) apabila tangan terlihat kotor, terkena darah ataupun cairan tubuh lainnya 5. Lakukan kebersihan tangan dengan cairan antiseptik berbasis alkohol (Handrub) apabila diyakini tangan tidak terlihat kotor, tidak terkena darah ataupun cairan tubuh lainnya. | 6. Lakukan kebersihan tangan dengan cairan antiseptik dan air mengalir dengan 8 langkah (Handscrab) apabila akan melakukan tindakan operasi dan sesudah melakukan tindakan operasi. 7. Kebersihan tangan dilakukan berdasarkan pada indikasi $ momen ____a. Sebelum kontak dengan pasien KEBERSIHAN TANGAN No. Dokumen No. Revisi ‘Halaman ‘vu "wenast 499/PPLRSKH-ST/SPO. 02 1 dari 2 ®. Sebelum melakukan tindakan aseptik. |. Setelah kontak dengan pasien. 4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien. ¢. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien. \umah Sakit Kartika Husada Setu Unit Terkait Semua unit kerja PEMBERSIHAN TANGAN DENGAN CAIRAN ANTISEPTIK BERBASIS ALKOHOL (HANDRUB) | No. Dokumen No. Revisi Halaman 500/PPILRSKH-ST/SPO 00 1 dari 2 STANDAR Tanggal Terbit PROSEDUR: OPERASIONAL 04 Januari 2022 Pembersihan dengan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol (Handrub) adalah mencuci tangan dengan menggunakan cairan antiseptik yang berbahan dasar | Fepeten alkohol pada seluruh permukaan tangan untuk meminimalkan pertumbuhan | mikroorganisme tanpa menggunakan air dan tissue, dan digunakan pada saat tangan terlihat dalam keadaan tidak kotor, tidak terkena tumpahan darah ataupun cairan tubuh lainnya. 1. Tujuan umum = Meningkatkan upaya keselamatan pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari infeksi yang ada di Rumah Sakit Kartika Husada Setu. | Tujuan 2. Tujuan Khusus a. Menghilangkan kotoran dari kulit tangan secara mekanik. |b. Mengurangi jumlah mikroorganisme sementara di kulit tangan. |___¢._Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infek Kebijakan Direktur Rumah = Sakit' -Kartika ~Husada_Setu—_No. | Kebijakan 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022 Tentang Kebijakan Pencegahan dan | Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu 1. Prosedur pembersihan tangan dengan antiseptik harus dilakukan oleh semua | petugas keschatan, pasien, keluarga pasien, maupun pengunjung yang | | berhubungan langsung dengan pasien atau lingkungan pasien. | 2. Menginstruksikan setiap pasien, keluarga pasien dan pengunjung di Rumah Sakit Kartika Husada Setu. | 3. Dalam pelaksanaan kebersihan tangan wajib melepas aksesoris yang ada pada Prosedur | tangan, seperti cincin, gelang, jam tangan, 4. Kebersihan tangan dilakukan berdasarkan pada indikasi 5 momen : a. Sebelum kontak dengan pasien. b. Sebelum melakukan tindakan aseptik. ¢. Setelah kontak dengan pasien. 4 e. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien. ._ Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien. PEMBERSIHAN TANGAN DENGAN CAIRAN ANTISEPTIK BERBASIS ALKOHOL (HANDRUB) No. Dokumen No. Revi Halaman 500/PPILRSKH-ST/SPO 00 2 dari 2 Kemudian kebersihan tangan juga bisa dilakukan pada indikasi lainnya = a. Segeta setelah tiba dan sebelum meninggalkan Rumah Sakit Kartika Husada Setu b. Segeta setelah melakukan absensi finger. ¢. Sebelum dan sesudah melepaskan sarung tangan, 4. Sebelum dan sesudah menyiapkan, mengkonsumsi makanan. ¢. Setelah keluar dari toilet atau melakukan kebersihan diri 5. Gunakan cairan handrub di setiap ruangan dengan baik dan benar. 6. Gunakan petunjuk kebersihan tangan dari poster ataupun leaflet kebersihan tangan yang ada. 7. Twang bahan antiseptik berbasis alkohol secukupnya ke telapak tangan sebanyak 3-5 ml, kemudian ratakan di kedua telapak tangan. 8. Lakukan 6 langkah cuci tangan dengan baik dan benar : a, Gosok kedua telapak tangan dengan cairan antiseptic berbahan dasar alkohol. b. Gosok kedua punggung tangan secara bergantian, dengan jari-jari tangan saling menjalin pada punggung tangan. . Gosok sela-sela jari kedua tangan secara bergantian dengan jari-jari tangan saling menjalin pada telapak tangan. 4. Lakukan gerakan saling mengunei pada jari- berlawanan, ¢. Gosok ibu jari tangan kiri dengan genggaman tangan kanan mengusap ari arah punggung tangan ke telapak tangan secara bergantian. f. Gosok kuku-kuku kedua jari tangan posisi menguncup pada telapak tangan secara bergantian dengan memutarnya ke arab ibu jari 9, Tangan anda sudah aman sekarang. 10. Proses kebersihan tangan dengan handrub selama 20-30 detik. ri tangan secara Unit Terkait ‘Semua unit kerja di Rumah Sakit Kartika Husada Setu PEMBERSIHAN TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR, (HANDWASH ) No. Dokumen No. Revisi Halaman S01/PPLRSKH-ST/SPO 02 1 dari 3 STANDAR OPERASIONAL, kan ‘Tanggal Terbit 04 Januari 2022 KARTIKA HUSADA dr. Jatu Sarisaiti: MARS Pengertian Pembersihan dengan sabun antiseptik dan air _mengalir (Handwash) adalah mencuci tangan dengan menggunakan sabun antiseptik dan air mengalir pada seluruh permukaan tangan untuk ‘meminimalkan pertumbuhan mikroorganisme, dan digunakan pada saat tangan terlihat dalam keadaan kotor, terkena tumpahan darah ataupun cairan tubuh lainnya. Tujuan 1. Tujuan umum Meningkatkan upaya keselamatan pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari infeksi yang ada di Rumah Sakit Kartika Husada Setu, 2. Tujuan Khusus a, Menghilangkan kotoran dari kulit tangan secara mekanik, b, Mengurangi jumlah mikroorganisme sementara di kulit tangan. c. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infeksi. Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPIRSKH-ST/I/20: Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur 1. Prosedur pembersihan tangan dengan antiseptik harus dilakukan oleh semua petugas Kesehatan, pasien, keluarga pasien, maupun pengunjung yang berhubungan langsung dengan pasien atau lingkungan pasien Menginstruksikan setiap pasien, Keluarga pasien dan pengunjung di Rumah Sakit Kartika Husada Setu untuk ‘melakukan kebersihan tangan. 3. Dalam pelaksanaan_ kebersihan tangan wajib_melepas PEMBERSIHAN TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR (HANDWASH ) T No. Dokumen | No. Revisi Halaman 501/PPLRSKH-ST/SPO 0 2 dari 3 4. Gunakan wastafel dengan air mengalir dan sabun antiseptik 5. Gunakan petunjuk kebersihan tangan dari poster ataupun | 6. Kebersihan tangan dilakukan berdasarkan pada indikasi 5 7. Buka kran pada wastafel, basahi kedua tangan secara merata, 8. Lakukan 6 langkah cuci tangan dengan baik dan benar aksesoris yang ada pada tangan, seperti cinein, gelang, jam tangan, saat melakukan cuci tangan, kemudian _keringkan ‘menggunakan tissue. | leaflet kebersihan tangan yang ada. | ‘momen : a, Sebelum kontak dengan pasien, b. Sebelum melakukan tindakan aseptik, c. Setelah kontak dengan pasien. 4, Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien. e, Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien, Kemudian kebersihan tangan juga bisa dilakukan pada indikasi lainnya : | a. Segera setelah tiba dan sebelum meninggalkan Rumah Sakit Kartika Husada Setu b. Segera setelah melakukan absensi finger. Sebelum dan sesudah melepaskan sarung tangan. Sebelum dan sesudah menyiapkan, - mengkonsumsi makanan. | ¢. Setelah keluar dari toilet atau melakukan kebersihan diti. ae Kemudian tuang sabun antiseptik secukupnya ke telapak tangan sebanyak 3-5 ml, kemudian ratakan di kedua telapak tangan. | a. Gosok kedua telapak tangan dengan cairan antiseptic | berbahan dasar alkohol. b. Gosok kedua punggung tangan secara bergantian, dengan jari tangan saling menjalin pada punggung tangan. ©. Gosok sela-sela jari kedua tangan secara bergantian dengan Jjari-jari tangan saling menjalin pada telapak tangan. d.Lakukan_gerakan_saling mengunci pada jari-jari tangan PEMBERSIHAN TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR (HANDWASH) No. Dokumen No. Revisi Halaman SO1/PPILRSKH-ST/SPO 02 3 dari 3 secara berlawanan. . Gosok ibu jari tangan kiri dengan genggaman tangan kanan ‘mengusap dari arah punggung tangan ke telapak tangan secara bergantian. | £ Gosok kukuckuku kedua jeri tangan posisi: menguncup | pada telapak tangan secara bergantian dengan memutarnya | kke arah ibu jari | 9. Keringkan tangan sesegera mungkin dengan tissue, lalu buang | ke tempat sampah. 10. Gunakan tissue atau siku tangan untuk mematikan kran, 11, Tangan anda sudah aman sekarang. 12, Waktu yang diperlukan untuk kebersihan tangan dengan hhandvwash adalah 40-60 detik. Unit Terkait ‘Semua unit kerja di Rumah Sakit Kartika Husada Setu PEMBERSIHAN TANGAN BEDAH DENGAN ANTISEPTIK DAN AIR MENGALIR (HANDSCRUB) No. Dokumen No. Revisi Halaman 502/PPLRSKH-ST/SPO 02 ars STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 04 Januari 2022 dr, Jatu Sarasanti, MARS Pengertian Pembersihan tangan bedah (Handscrub) pada tindakan operasi adalah 1. Proses menghilangkan atau menghancurkan mikroorganisme transien dan mikroorganisme tang tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam folikel rambut yang tidak dapat dihilangkan seluruhnya (flora residen). Membersihkan tangan dengan menggunakan sikat dan sabun di bawah air mengalir dengan prosedur tertentu agar tangan dan Jengan bagian bawah bebas dari mikroorganisme. ‘Tujuan 1. Tujuan umum Meningkatkan upaya keselamatan pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari infeksi yang ada di Rumah Sakit Kartika Husada Setu. . Tujuan Khusus a, Menghilangkan kotoran dari kulit tangan secara mekanik. b. Mengurangi jumlah mikroorganisme sementara di kulit tangan. ¢. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infeksi. Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/V/2022Tentang-——_-Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Set Prosedur T. Prosedur pembersihan tangan dengan antiseptik harus dilakukan oleh petugas kamar tindakan/operasi. Dalam pelaksanaan kebersihan tangan wajib melepas aksesoris yang ada pada tangan, seperti cincin, gelang, jam tangan. PEMBERSIHAN TANGAN BEDAH DENGAN ANTISEPTIK DAN AIR MENGALIR (HANDSCRUB) No. Dokumen No. Revisi Halaman 502/PPLRSKH-ST/SPO o 2 dari 3 3. Gunakan wastafel dengan air mengalir dan sabun antiseptik saat melakukan cucitangan, kemudian _keringkan menggunakan tissue. 4. Gunakan petunjuk kebersihan tangan dari poster kebersihan tangan yang ada. S. Kebersihan tangan dilakukan berdasarkan pada indikasi 5 momen : a, Sebelum kontak dengan pasien. b. Sebelum metakukan tindakan aseptik. c. Setelah kontak dengan pasien. d. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien. e. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien. 6. Buka kran pada wastafel, basahi kedua tangan secara merata dibawah air mengalir. Kemudian tuang sabun antiseptik secukupnya ke telapak tangan sebanyak 3-5 ml, kemudian ratakan di kedua telapak tangan, 7. Lakukan langkah-langkah cuci tangan bedah dengan baik dan benar : a. Pc ikan ujung jari-jari kedua tangan pada sabun antiseptik untuk membersihkan kuman di bawah kuku (selama 5 detik). b. Tuangkan sabun antiseptik Jalu ratakan di atas punggung tangan Kanan sampai ke siku dan sebaliknya, pastikan seluruh area kulit terpapar dengan gerakan memutar sekitar Punggung tangan kanan hingga sabun antiseptik membersihkan permukaan kulit (sekitar 10-15 detik). €. Ambil kembali kurang lebih 3-5 ml sabun antiseptik dan ratakan kembali ke telapak tangan kanan sampai ke siku dan sebaliknya, pastikan seluruh area kulit terpapar dengan gerakan memutar sekitar punggung tangan kanan hingga sabun antiseptik membersihkan permukaan kulit (sekitar 10-15 detik). d. Gosok kedua tangan secara bersamaan sampai pergelangan dan pastikan semua langkah selanjutnya dilakukan (selama 20-30 detik). PEMBERSIHAN TANGAN BEDAH DENGAN ANTISEPTIK DAN AIR MENGALIR (HANDSCRUB) No. Dokumen 502/PPILRSKH-ST/SPO 02 3 dari 3 . Tuangkan sabun antiseptik di seluruh permukaan tangan sampai dengan pergelangan tangan, £ Gosok kedua telapak tangan dengan cairan antiseptic berbahan dasar alkohol. g. Gosok kedua punggung tangan secara bergantian, dengan Jari-jari tangan saling menjalin pada punggung tangan. h. Gosok sela-sela jari kedua tangan secara bergantian dengan | Jari-jari tangan saling menjalin pada telapak tangan. i. Lakukan gerakan saling mengunei pada jari-jari tangan secara berlawanan, 4. Gosok ibu jari tangan kiri dengan genggaman tangan kanan mengusap dari arah punggung tangan ke telapak tangan secara bergantian, k. Gosok kuku-kuku kedua jari tangan posisi menguncup pada telapak tangan secara bergantian dengan memutamnya ke arab ibu jar. Keringkan tangan sesegera mungkin, m. Gunakan siku tangan untuk mematikan kran, n. Saat kedua tangan sudah kering, segera gunakan pakaian bedah yang sudah steril dan sarung tangan steril sudah siap. Unit Terkait Petugas kamar tindakan operasi (OK) No. Dokumen No. Revisi Halaman, 503/PPILRSKH-ST/SPO 00 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL, | dr, Jatu Sarasanti, MARS Pengertian ‘Melakukan penutupan jarum suntik dengan baik dan benar yakni menggunakan teknik “one hand” saat menutup jarum suntik kedalam tutupnya, ‘Tujuan Kebijakan Melindungi petugas pelayanan Kesehatan dari cidera yang diakibatkan ketika akan menutupi jarum suntik. Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPI/RSKH-ST/1/2022 Tentang, Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur T. Gunakan sarung tangan atau handscone. 2, Tempatkan penutup jarum pada permukaan rata dan kokoh| kemudian angkat salah satu tangan anda sambil memegang spuit beserta jarumnya. 3. Masukkan ujung spuit beserta jarum kearah penutupnya dengan | menggunakan teknik “one hand” atau satu tangan memegang spuit dan gunakan jarum untuk “menyekop” tutup tersebut, 3. Lakukan dengan penutup diujung jarum, lalu putar spuit tegak lurus sehingga jarum dan spuit mengarah keatas. Spuit dan jarum sudah tertutup dengan baik. Unit Terkait Unit Rawat Inap . Unit Rawat Jalan . Unit Gawat Darurat OK VK dan Ruang Bayi _ HCU/NICU eaeaenel> PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) No. Dokumen No. Revisi Halaman 504/PPLRSKH-ST/SPO | 02 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL lu - Boras dr, Jatu Sarasanti, MARS Pengertian Seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga Kerja untuk | melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya tethadap kemungkinan adanya bahaya/kecelakaan kerja serta digunakan sebagai teknik pencegahan mikroorganisme patogen dari seseorang keorang lain. Tujuan 1. Tyjuan Umum a. Meningkatkan upaya pencegahan terpapar infeksi dirumah sakit dan memberikan perlindungan keselamatan bagi petugas rumah sakit, 2. Tujuan Khusus a. Melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko infeksi rumah sakit dari pajanan darah,semua jenis cairan tubuh,sekret,eksreta.kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien, b. Mengurangi resiko kecelakaan kerja. Kebijakan Kebijakan Dircktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPV/RSKH-ST/U/2022Tentang—Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur 1. Gunakan APD pada semua kegiatan rumah sakit yang kontak langsung dengan cairan tubuh pasien harus dengan tepat guna. Gunakan APD dengan tepat guna pada semua kegiatan rumah sakit yang berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. 3. Siapkan APD berdasarkan jenis,APD dirumah sakit terdiri dari pelindung wajah,apron,pelindung kaki (sepatu ) 4. Lakukan kebersihan diri/kebersihan tangan sebelum dan | sesudah memakai APD,petugas melakukan kebersihan dirifkebersihan_tangan_sesuai_dengan jenis APD yang PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) No. Dokumen No. Revisi Halaman 504/PPLRSKH-ST/SPO 02 2 dari 2 digunakan. 5. Rapikan dan buang APD setelah petugas selesai menggunakan APD sesuai dengan tempatnya dan sesuai jenis limbahnya topi/helm,sarung tangan,masker,kacamata, Unit Terkait ‘Semua Unit di Rumah Sakit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL, PENGGUNAAN TOPL/PENUTUP KEPALA No. Dokumen No. Revisi Halaman 505/PPILRSKH-ST/SPO 02 1 dari 2 ‘Tanggal Terbit 04 Januari 2022 ety Be dr. Jatu Sarasanti, MARS Pengertian ‘Alat pelindung diri yang digunakan untuk mencegah jatuhnya mikroorganisme dari kepala dan rambut petugas ke pasien ataupun alat-alat steril, dan melindungi kepala petugas dari kontaminasi mikroorganisme, cairan tubuh pasien atau lainnya, serta mencegah tethindamya kepala dari kejatuhan benda lain yang bisa menyebabkan cedera. Berdasarkan jenis, penutup kepala ada 3 kegunaan yaitu : a. Topi pengaman (safety helmet) untuk melindungi kepala dari benturan atau pukulan benda. b. Topi untuk melindungi kepala dari api/uap-uap. ¢. Topi untuk mencegah mikroorganisme jatuh dari kepala | petugas. Tujuan 1. Tajuan Umum | Meningkatkan upaya pencegahan terpapar infeksi di rumah sakit dan memberikan perlindungan keselamatan bagi petugas rumah sakit. 2. Tujuan Khusus a. Mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala petugas terhadap alat-alat daerah steril dan juga sebaliknya untuk melindungi kepala/rambut petugas dari percikan bahan-bahan dari pasien dan mencegah cidera pada kepala akibat benturan b. Mengurangi risiko kecelakaan kerja. Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022Tentang-——Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Set Prosedur PENGGUNAAN TOPI/PENUTUP KEPALA No. Dokumen No. Revisi Halaman 505/PPILRSKH-ST/SPO 02 2 dari 2 1. Cakukan Kebersihan tangan 6 langkah dengan baik dan benar sesuai prosedur. Pakailah pelindung kepala sesuai ukuran sehingga menutup semua rambut dan kepala. 3. Lepaskan pelindung kepala/topi jika selesai digunakan dan Jangsung segera diletakkan ke tempat infeksius. 4. Sedangkan untuk topi pengaman/helm simpan pada tempat semula setelah selesai digunakan. 5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah dengan bi sesuai prosedur, dan benar Unit Terkait OK VK cssD Laboratorium HCU/NICU, uGD. Unit Rawat Inap Unit Rawat Jalan . Gizi 10. Farmasi erases PENGGUNAAN SARUNG TANGAN No. Dokumen No. Revisi Halaman 506/PPILRSKH-ST/SPO 02 | dari 4 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ‘Tanggal Terbit 04 Januari 2022 necked, dr, Jatu Sarasanti, MARS Pengertian ‘lat pelindung dirt yang digunakan untuk melindungi tangan dari kontak cairan tubuh pasien dan cedera tangan. Berdasarkan_jenis, sarung tangan ada tiga macam yaitu sarung tangan steril (operasi), sarung tangan bersih (sarung tangan bedah, sarung tangan plastik, sarung tangan lateks), dan sarung tangan rumah tanga. Tujuan 1. Tujuan Umum Meningkatkan upaya pencegahan terpapar infeksi di rumah sakit dan memberikan perlindungan keselamatan bagi petugas rumah sakit 2. Tujuan Khusus a. Melindungi tangan dari kontak cairan tubuh, mukosa_kulit yang tidak utuh dan benda yang terkontaminasi. b. Melindungi tangan petugas dari potensi kecelakaan kerja. Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/V/2022Tentang ——Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur T. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah dengan baik dan benar sesuai prosedur. Pilih sarung tangan sesuai dengan jenis kebutuhannya. 3. Gunakan sarung tangan dengan baik dan benar disesuaikan dengan ukuran tangan. 4, Tidak diperkenankan menggunakan aksesoris saat ‘menggunakan sarung tangan seperti cincin. 5. Sarung tangan bedah digunakan pada saat_memberikan pelayanan medis dan melakukan tindakan aseptik terhadap pasien. PENGGUNAAN SARUNG TANGAN 506/PPILRSKH-ST/SPO 02 2 dari 4 No. Dokumen No. Revisi Halaman 6 10. Cara pemakaian sarang tangan bedah adalah = a, Masukkan jari-jari tangan ke dalam sarung tangan secara bergantian. b, Usahakan tangan yang belum menggunakan sarung tangan | tidak menyentuh bagian tangan yang sudah menggunakan | sarung tangan yang sudah siap untuk digunakan pada pasien, Cara pelepasan sarung tangan bedah adalah : a. Buka salah satu sarung tangan secara bergantian ’. Ambil sarung tangan bagian dalam lalu buka kearah luar. c. Gulung sarung tangan lalu buang ke tempat sampah infeksius. Sarung tangan steril digunakan pada pasien tindakan operasi di ruang tindakan operasi. Cara pemakaian sarung tangan steril adalah : a, Buka pembungkus sarung tangan dengan hati-hati, pilih yang sesuai ukuran. | b. Jika harus mempertahankan prinsip-prinsip steril hindarkan sarung tangan terkontaminasi objek tidak steril. | cc. Jari telunjuk dan ibu jari non dominan membuka lipatan | sarung tangan bagian atas dan masukan tangan non dominan dengan posisi telentang, masukan jari secara pelan-pelan. | 4. Untuk memakai sarung tangan sebelah kiri gunakan empat Jari tangan dominan, masukan dalam lipatan tangan (bagian luar), segera masukan tangan non dominan secara perlahan-lahan. Cara pelepasan sarung tangan steril adalah : a. Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan_ telah terkontaminasi. b. Pegang bagian Iuar sarung tangan dengan sarung tangan Jainnya, lepaskan, ¢. Pegang sarung tangan yang telah dilepas dengan ‘menggunakan tangan yang masih memakai sarung tangan. 4. Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung | PENGGUNAAN SARUNG TANGAN No. Dokumen 506/PPILRSKH-ST/SPO Tangan di bawah Sarung tangan yang belum di Tepas dt pergelangan tangan. e. Lepaskan sarung tangan diatas sarung tangan pertama. f. Buang sarung tangan di tempat sampah infeksius. 11, Sarung tangan rumah tangga digunakan saat melakukan kegiatan rumah tangga di rumah sakit, seperti penggantian tabung oksigen di unit, kegiatan perbaikan dan renovasi. 12. Cara menggunakan sarung tangan rumah tangga adalah: =| a. Masukkan jari-jari tangan ke dalam sarung tangan secara | bergantian. b. Gunakan sarung tangan rumah tanga sesuai kebutuhan, 13. Setelah sarung tangan rumah tangga selesai digunakan segera dilakukan pencucian. 14, Sarung tangan plastik digunakan di unit gizi untuk menyiapkan makanan dan membersihkan sisa makanan pada tempat makan yang berasal dari pasien. | 15. Cara pemakaian dan pelepasan sarung tangan plastik untuk menyiapkan makanan adalah : a. Masukkan jari-jari tangan ke dalam sarung tangan secara bergantian. b. Pastikan posisi sarung tangan bersih dari benda di sekitamya sebelum menyentuh makanan. ¢, Selesai penyiapan makanan, sarung tangan plastik di buang pada tempat sampah non infeksius. | 16, Cara pemakaian dan pelepasan sarung tangan plastik setelah | ‘membersihkan sisa makanan pada tempat makan yang berasal dari pasien adalah | a. Masukkan jari-jari tangan ke dalam sarung tangan secara | bergantian. | b, Pastikan sarung tangan tidak sobek. c, Gunakan sarung tangan untuk membersihkan sisa makanan pada tempat makan yang berasal dari pasien, | d. Setelahs selesai menggunakan segera buang ke tempat | sampah infeksius. | 17. Sarung tangan lateks digunakan pada saat kegiatan rumah | PENGGUNAAN SARUNG TANGAN No. Dokumen No. Revisi Halaman 506/PPLLRSKH-ST/SPO. 02 4 dati 4 tanga berkaitan dengan sampah dan air. 18, Cara pemakaian dan pelepasan sarung tangan lateks adalah : a. Masukkan jari-jari tangan ke dalam sarung tangan secara bergantian. b. Gunakan sarung tanagn lateks sesuai kebutuhan. c. Setelah sarung tangan lateks selesai digunakan, maka segera lepas dan lakukan pencucian dengan desinfektan Chlorine 0.05 %. 19, Lakukan kebersihan tangan 6 langkah dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur setelah selesai dalam menggunakan APD sesuai kebutuhan. Unit Terkait ‘Semua Unit di Rumah Sakit Kartika Husada Setu. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGGUNAAN MASKER No. Dokumen, Halaman 507/PPILRSKH-ST/SPO ‘Tanggal Terbit 04 Januari 2022 ns. Aggyha HUSADA dr. Jatu Sarasaniti, MARS Pengertian ‘Alat pelindung diri untuk melindungi wajah dari Kontak eairan tubuh pasien atau transmisi airbome atau transmisi droplet atau gas beracun/debu/terpajan cairan kimia/serpihan yang diakibatkan tindakan yang dilakukan. Tujuan 1 2, > Tujuan Umum Meningkatkan upaya pencegahan terpapar infeksi di rumah sakit dan memberikan perlindungan keselamatan bagi petugas, rumah sakit. . Tujuan Khusus a. Melindungi wajah dari kontak cairan tubuh, mukosa kulit ‘yang tidak utuh dan benda yang terkontaminasi infeksi. b._Melindungi wajah petugas dari potensi kecelakaan kerja. Kebijakan Prosedur Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. (026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022Tentang—‘Keebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika | Husada Setu 7 ~ Lakukan kebersihan tangan 6 langkah dengan baik dan benar sesuai prosedur. Penggunaan masker sesuai jenis kebutuhan. Cara pemakaian masker adalah a. Pastikan pelindung masker tidak rusak dan kotor. b. Masker bedah digunakan untuk pelayanan terhadap pasien transmisi droplet. ©. Masker bedah digunakan oleh petugas —_selama melaksanakan kegiatan sehari-hari dalam pelayanan | terhadap pasien selama bekerja di rumah sakit. 4. Masker N95 digunakan untuk pelayanan terhadap pasien dengan transmisi airborne, PENGGUNAAN GOWN PELINDUNG No. Dokumen Halaman 508/PPILRSKH-ST/SPO 2 dari 2 2. Cara pelepasan gown pelindung > a. Bagian depan gown dan lengan gown pelindung telah terkontaminasi, maka segera lepas tali di belakang leher | dan punggung. b. Tarik dari leher dan bahu dengan memegang bagian dalam gown pelindung saja, kemudian balik gown pelindung. ¢. Lipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan di wadah yang telah di sediakan yakni pada tempat infeksius. Unit Terkait UGD Unit Rawat Jalan Unit Rawat Inap Laboratorium HCU/NICU OK SOP FERS VK dan Ruang Bayi STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL, No. Dokumen No. Revisi 510/PPLRSKH-ST/SPO Tanggal Terbit fs WUSADA rau ~ Benast dr, Jatu Sarasanti, MARS Pengertian jung dirt untuk melindungi Kaki dari Kontak cairan | tubuh pasien dan kemungkinan tusukan benda tajam atau | kejatuhan alat keschatan/rumah tangga, Berdasarkan jenis, sepatu | karet atau plastik atau kulit yang menutupi seluruh ujung telapak | kaki. | Tujuan 1. Tujuan Umum - Meningkatkan upaya pencegahan terpapar infeksi di rumah sakit dan memberikan perlindungan keselamatan bagi petugas rumah sakit, 2. Tujuan Khusus a. Melindungi kaki dari kontak cairan tubuh, mukosa kulit yang tidak utuh dan benda yang terkontaminasi. b. Melindungi kaki petugas dari potensi kecelakaan kerja. | Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022Tentang——Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur 1. Cara pemakaian sepatu pelindung adalah : a. Pastikan sepatu tidak rusak atau berlubang atasnya. b. Sepatu harus bersih dan sepenuhnya menutupi kaki schingga dapat melindungi petugas. | ©. Sepatu pelindung digunakan selama melakukan tindakan, | 2. Cara pelepasan sepatu pelindung adalah : a. Segera lepaskan sepatu setelah melakukan tindakan, . Bersihkan sepatu setelah digunakan. c. Simpan kembali sepatu pada tempatnya. Unit Terkait 1. UGD 2. HCU/NICU KESEHATAN KHUSUS KARYAWAN No. Dokumen No. Revisi Halaman S11/PPLRSKH-ST/SPO 02 1 dari 2 ere Tanggal Terbit | PROSEDUR OPERASIONAL Matheson |__ ar. Jatu Sarasanti, MARS ‘Pemeriksaan Kesehatan khusus bagi Karyawan adalah pemeriksaan Pingertiaa Kesehatan yang dilakukan oleh dokter secara khusus terhadap karyawan tertentu Karena ada indikasi khusus atau karena bekerja i tempat berisiko. Untuk mengetahui atau menilai adanya pengaruh dari pekerjaan Tujuan tertentu terhadap karyawan yang bekerja karena adanya indikasi tertentu atau bekerja di tempat yang berisiko. Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. Kebijakan 026/KEPDIR/PPURSKH-ST//2022 Tentang —-Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur B. Pemeriksaan penunjang riwayat keschatan khusus meliputi cek 1. Unit membuat program secara terencana pemeriksaan khusus Il. Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan terhadap : a. Karyawan yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu. b. Karyawan yang diduga mendapat gangguan keschatan maupun bekerja di lingkup pekerjaan yang berisiko. . Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan di poliklinik umum atas permintaan unit yang membutuhkan sesuai dengan rekomendasi hasil pemeriksaan berkala/rutin. darah rutin, urine lengkap, foto thorax, HbsAg, faeces dan LFT (Liver Fungsi Test) bagi karyawan setiap tahun, . Pelaksaanaan pemeriksaan Kesehatan khusus dikoordinasikan dengan kepala bidang pelayanan dan penunjang medis bersama- sama dengan kepala unit terkait. | KESEHATAN KHUSUS KARYAWAN No. Dokumen S11/PPLRSKH-ST/SPO_ Halaman 2 dari 2 Unit Terkait 1. Semua unit Kerja di Rumah Sakit Kartika Husada Setu 2. HRD 3.__Koordinator K3RS YANG AMAN No. Dokumen Halaman 512/PPLRSKH-ST/SPO 02 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 04 Januari 2022 ‘Satu - Be dr. Jatu Sarasanti, MARS Prakiek menyuntik yang aman adalah suatu tindakan insersi yang dilakukan oleh dokter/perawat/bidan kepada pasien dengan menjaga keamanan pasien maupun dokter/perawavbidan. yang melakukan insersi. 1. Untuk mencegah Kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi. 2. Untuk melindungi dokter/perawat/bidan dalam ~melakukan Prosedur Tujuan insersi agar tidak terjadi kecelakaan kerja 3. Untuk mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit dengan meningkatkan kewaspadaan standar. Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Sem No. a 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022Tentang —_-Kebijakan Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setw 1. Lakukan Kebersihan tangan 6 langkah dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur. 2. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai indikasi (sarung tangan bedah biasa, masker, gown pelindung, sepatu pelindung/sepatu kerja). 3. Lakukan desinfeksi pada area yang akan dilakukan insersi. Pakai jarum yang steril, sekali pakai pada setiap suntikan untuk mencegah kontaminasi pada peralatan dan terapi yang, diberikan. 5. Apabila memungkinkan sekali pakai vial walaupun multidose. 6. Tidak diperbolehkan menggunakan jarum atau spuit yang dipakaiulang untuk mengambil obat dalam vial multidose karena dapat menimbulkan kontaminasi mikroba yang dapat menyebar saat obat dipakai untuk pasien lain. 7. Lakukan prinsip pemberian obat dengan 7 benar (benar PENGGUNAAN GOWN PELINDUNG No. Dokumen No. Revisi Halaman 508/PPLRSKH-ST/SPO 02 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 04 Januari 2022 KK HUSADA Rs dr, Jatu Sarasanti, MARS Pengertian ‘Alat pelindung diri untuk melindungi petugas dan baju petugas dari kemungkinan terkena percikan cairan tubuh pasien atau cairan kimia yang berbahaya. Berdasarkan jenisnya : gaun pelindung tidak kedap air, gaun pelindung kedap air, gaun steril, gaun non steril. Tujuan 1. Tujuan Umum Meningkatkan upaya pencegahan terpapar infeksi di rumah sakit dan memberikan perlindungan keselamatan bagi petugas | rumah sakit, 2. Tujuan Khusus a. Melindungi bajwbadan petugas dari risiko infeksi rumah sakit dari pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, secret, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien. imia yang berbahaya terhadap Kebijakan Sakit Kartika Husada Setu No. | 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022Tentang—-Keijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur T. Cara pemakaian gown pelindung = a. Pakai baju tindaken atau gown pelindung sesuai kebutuhan. Cara penggunaan baju tindakan atau gown pelindung steril pastikan kesterilannya. b. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang punggung. cc. Ikat di bagian belakang leher dan pinggang. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGGUNAAN PELINDUNG WAJAH. No. Dokumen No. Revisi Halaman 509/PPILRSKH-ST/SPO 1 dari 2 Tanggal Terbit =| 04 Januari 2022 ns effina HUSADA glu Behasi | | dr, Jatu Sarasanti, MARS | Pengertian Alat pelindung dirt untuk melindungi wajah dari Kontak cairan | tubuh pasien atau gas beracun/debuw/terpajan cairan kimia/serpihan | yang diakibatkan tindakan yang dilakukan, | Tujuan 1. Tujuan Umum, Meningkatkan upaya pencegahan terpapar infeksi di rumah sakit dan memberikan perlindungan keselamatan bagi petugas rumah sakit, 2. Tujuan Khusus a. Melindungi wajah dari kontak cairan tubuh, mukosa kulit yang tidak utuh dan benda yang terkontaminasi infeksi. b._Melindungi wajah petugas dari potensi kecelakaan kerja. Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022 Tentang ~—Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur 1. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah dengan baik dan benar sesuai prosedur. Penggunaan pelindung wajah sesuai jenis kebutuhan, seperti pada tindakan oeprasi dan pasien dengan transmisi airborne. 3. Cara pemakaian kacamata dan pelindung wajah adalah : a. Pastikan pelindung wajah tidak rusak. b. Pakai pelindung wajah sesuai kebutuhan atau sesuaikan agar pas. a. Ambil kacamata lalu pakaikan pada wajah untuk menutup | mata petugas dari pajanan b. Ambil pelindung wajah untuk melindungi wajah petugas dari pajanan. ¢. Pastikan kacamata dan pelindung wajah digunakan dengan baik dan benar. PENGGUNAAN SEPATU PELINDUNG No. Dokumen No. Revisi Halaman 510/PPL_RSKH-ST/SPO 02 2 dari 2 3. OK 4. VK dan Ruang Bayi 3. Unit Gizi 6. Unit Kamar Jenazah MENYUNTIK YANG AMAN 12 14. 512/PPLRSKH-ST/SPO 02 2 dari 2 10. i. 13. 15. No. Dokumen No. Revisi Halaman Tdentitas pasien, benar obat, benar dosis, benar rute pemberian, benar waktu pemberian, benar dokumentasi, dan benar edukasi pasien tentang obat). Lakukan insersi sesuai petunjuk pemberian (IM, IV, SC, IC) Lakukan desinfeksi pada area setelah dilakukan insersi. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan).. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau perawat yang melakukan insersi. Lepas alat pelindung diri (APD) yang sudah digunakan (arung tangan bedah biasa). Lakukan kebersihan tangan 6 langkah dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar pemberian terapi di unit rawat inap, rawat jalan, dan ruang tindakan, | Unit Terkait peyaeeel Unit Gawat Darurat Unit Rawat Jalan Unit Rawat Inap HCUNICU Kamar Bersalin dan Kamar Bayi Kamar Operasi Laboratorium ETIKA BATUK No. Dokumen Halaman 514/PPILRSKH-ST/SPO. 02 | dari 1 STANDAR, PROSEDUR OPERASIONAL, ‘Tanggal Terbit 04 Januari 2022 Seta Boxas! dr, Jatu Sarasanti, MARS Pengertian 1 Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh di saluran pemafasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya. . Etika adalah suatu norma atau aturan yang berlaku pada masyarakat. 3. Etika batuk adalah cara penting untuk mengendalikan penyebaran infeksi di sumbernya. Tujuan T. Agar tidak menularkan pada orang sekitar. | . Mencegah terjadinya penyebaran virus di udara dan lingkungan sekitarnya. Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPIRSKH-ST/1/2022Tentang——Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur 1. Menutup hidung dan mulut anda dengan menggunakan tissue/sapu tangan atau lengan atas bagian dalam, . Segera membuang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah. 3. Melakukan kebersihan tangan dengan 6 langkah dengan baik dan benar sesuai prosedur yakni, menggunakan air mengalir dan sabun antiseptik atau dengan cairan antiseptik berbasis, alkohol. 4. Gunakan masker. Unit Terkait Seluruh unit/karyawan pasien dan pengunjung RS Kartika Husada Setu PEMBERSIHAN PERALATAN/BAHAN MEDIS HABIS PAKAL No. Dokumen No. Revisi Halaman 515/PPILRSKH-ST/SPO 03 1 dari 3 na ‘Tanggal Terbit PROSEDUR ae 04 Januari 2022 | dr. Jatu Sarasanti, MARS Dekoniaminast adalah suatu——iproses.—untuk. menghilangkan/memusnahkan mikroorganisme dan kotoran. yang, Pengertian melekat pada peralatan/bahan medis habis pakai sehingga aman | untuk pemakaian berikutnya, | Proses dekontaminasi mulai dari pembersihan (pre cleaning, cleaning), desinfeksi dan sterilisasi. 1. Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan/bahan medis habis pakai pasien, kepada petugas, pengunjung, pasien, | dan lingkungan rumah sakit. Tujuan 2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah sterilisasi bagi petugas sterilisasi agar alat yang habis pakai harus di cuci dengan benar supaya dapat membunuh mikroorganisme yang, ada schingga bisa segera untuk dilakukan sterilisasi. Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. Kebijakan 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022Tentang —-Keijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu roses Pembersihan 1. Persiapan : a. Baskom berisi larutan enzymatic 5 : 1000 ml air b. Alkohol 70% cc. Sikat peralatan/bahan medis habis pakai Prosedur d. Kran air yang mengalir e. Lap kering f. Alat pelindung diri (APD). 2. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah dengan baik dan benar sesuai prosedur. PEMBERSIHAN PERALATAN/BAHAN MEDIS HABIS PAKAL No. Dokumen No. Revisi Halaman 515/PPLRSKH-ST/SPO 03 2 dari 3 3. Petugas instalasi sterilisasi memakai alat pelindung diri (APD). 4. Menurut dr. Eral. Spaulding, tingkatan dekontaminasi peralatan habis pakai adalah : a, Peralatan Non Kritikal | Peralatan medis yang kontak dengan permukaan kulit yang ‘utuh, Pengelolaan peralatan medis dengan cara disinfeksi tingkat intermediete/tingkat rendah, contoh : tensimeter. Stetoscopr, bedpan, urinal, linen, apron, EKG. Cara pembersihan alat non kritikal: 1) Usap alat dengan alkohol 70%. b. Peralatan Semi Kritikal Peralatan yang masuk/kontak dengan membran mukosa tubuh pengelolaan peralatan medis dengan disinfeksi | tingkat tinggi. Contoh: endotracheal tube, endoscopi, nasogastric tube. Cara pembersihan alat semi kritikal: 1) Letakkan peralatan dalam keadaan kering kedalam wadah dan tuangkan desinfektan. Bahan kimia yang dianjurkan untuk DTT adalah Klorin 0,5%. 2) Pastikan peralatan terendam seluruhnya dalam larutan kimia. 3) Rendam selama 20 menit. 4) Setelah selesai, bilas peralatan dengan air steril dan diangin-anginkan sampai kering di wadah desinfeksi tingkat tinggi yang berpenutup. cc. Peralatan kritikal Peralatan medis yang masuk kedalam jaringan tubuh steril PEMBERSIHAN PERALATAN/BAHAN MEDIS HABIS No. Dokumen Halaman 515/PPILRSKH-ST/SPO 03 3 dari 3 ‘aiau sistem pembuluh darah. Pengelolaan peralatan dengan cara sterilisasi Contoh : instrumen bedah, kateter intravena, kateter jantung Cara pembersihan alat kritikal : 1) Direndam dengan cairan enzymatic selama 15 menit 2) Menyikat peralatan/bahan medis habis pakai satu persata dengan menggunakan sikat terutama di bagian engsel, ulir dan sudut-sudutnya. Setiap peralatan/bahan medis habis pakai yang bisa dibongkar pasang harus dibuka saat pencucian. 3) Membilas peralatan/bahan medis habis pakai di bawah air mengalir satu persafu dan pastikan tidak ada kotoran yang menempel. 4) Mengeringkan kurang lebih 15 menit sampai tidak ada air yang menempel di sudut peralatar/bahan medis habis paki. 5. Membuka alat pelindung diri dan segera metetakkan pada tempat infeksius. 6. Melakukan Kebersihan tangan 6 langkah dengan baik dan benar sesuai prosedur. | > Unit CSSD Unit Rawat inap Unit Rawat Jalan uGD . HCU/NICU OK mayeeper VK DESINFEKSI DAN STERILISASI PERALATAN/BAHAN MEDIS HABIS PAKAL No. Dokumen No. Revisi Halaman 516/PPLRSKH-ST/SPO 03 1 dari 3 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL, ‘Tanggal Terbit 04 Januari 2022 dr. Jatu Sarasanti, MARS Pengertian Dekontaminasi adalah suatu—proses.—suntuk menghilangkan/memusnahkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan/bahan medis habis pakai sehingga aman untuk pemakaian berikutnya. Proses dekontaminasi mulai dari pembersihan (pre cleaning, cleaning), desinfeksi dan sterilisasi. ‘Tujuan 1. Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan/bahan medis habis pakai pasien, kepada petugas, pengunjung, pasien, dan lingkungan rumah sakit. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah sterilisasi bagi petugas sterilisasi agar alat yang habis pakai harus di cuci dengan benar supaya dapat membunuh mikroorganisme yang ada sehingga bisa segera untuk dilakukan sterilisasi. 3. Untuk menghindarkan penularan 4. Supaya alat selalu siap untuk dipakai dan tetap terpelihara schingga dapat tahan lama Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022Tentang——Kebijakan. Pencegehan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur 1. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah dengan baik dan benar sesuai prosedur. 2. Pastikan peralatan/bahan medis habis pakai sudah siap untuk dilakukan desinfeksi dan sterilisasi. 3. Klasifikasi peralatan/bahan medis habis pakai menurut dr. Earl Spaulding ada 3 kelompok yaitu : a. Non Kriitikal, merupakan peralatan/bahan medis habis pakai yang menyentuh kulit utuh dan_memiliki_risiko DESINFEKSI DAN STERILISASI PERALATAN/BAHAN MEDIS HABIS PAKAL No. Dokumen No. Revisi Halaman 516/PPLRSKH-ST/SPO 03 2 dari 3 rendah (seperti manset tensimeter, termometer, stetoskop, linen, apron, EKG, dan lainnya). b. Semi Kritikal, merupakan peralatan/bahan medis habis pakai yang bersentuhan dengan membrane mukosa utuh, misalnya alat endoskopi, alat pemeriksaan vagina dan peralatan terapi pernafasan. c. Kritikal, merupakan peralatan/bahan medis habis pakai yang masuk kedalam jaringan tubuh atau sistem vaskular/pembuluh darah misalnya peralatan bedah, kateter vena, kateter jantung, 4, Cara penyeterilannya adalah sebagai berikut : a. Non Krtitikal, pembersihan dan desinfeksi seanjutnya | menggunakan alkohol 70% dengan cara diusap pada alat. b. Semi Kritikal, setelah dilakukan proses pembersihan dan pengeringan, peralatan dapat segera digunakan atau disimpan dalam wadah dilanjut dengan desinfeksi tingkat tinggi (DTT) berpenutup rapat. c. Kritikal, setelah dilakukan proses pembersihan dilanjut dengan : 1) Bungkus alat dengan menggunakan plastik pousches yang rapi dan tertutup, serta bungkus linen ‘menggunakan tromol tertutup dan ditata rapi. 2), Diberi label penanda dengan autoclave tape. 3) Masukan ke dalam mesin sterilisasi kering dan proses sterilisasi dimulai 4) Proses. sterilisasi sekitar 20 menit sampai garis autoclave tape berubah wama menjadi gatis cokelat. 5) Keluarkan dan dinginkan kemudian masukkan kedalam box steril tertutup. 6) Waktu ED instrument steril 7 hari kerja jika alat tidak digunakan, sedangkan waktu ED linen 30 hari kerja jika linen tidak digunakan dan tidak dibuka sejak ilakukan sterilisas. 7) Alat aatu linen sudah dapat digunakan di unit sesuai kebutuhan, DESINFEKSI DAN STERILISASI PERALATAN/BAHAN MEDIS HABIS PAKAT No. Dokumen No. Revi Halaman 516/PPLRSKH-ST/SPO 03 3 dari 3 @ Lakukan kebersihan tangan 6 Tangkah dengan baik dan benar sesuai prosedur setelah selesai melakukan prsoses desinfeksi dan sterilisasi peralatan/bahan medis habis pakai. Unit Terkait Unit CSSD Unit Rawat inap Unit Rawat Jalan uGD HCU/NICU OK VK raybepe PEMBERIAN SUNTIKAN SECARA INTRAVENA (IV) No. Dokumen Halaman =-e 517/PPLRSKH-ST/SPO 02 1 dari 2 np Tanggal Terbit | PROSEDUR OPERASIONAL ee ve ey Geas dr, Jatu Sarasanti, MARS Memberikan obat tertentu dengan cara melakukan penyuntikan ke Pengertian dalam pembuluh darah vena secara langsung, pada vena-vena anggota gerak dengan sudut 15-30 derajat. 1. Mendapat reaksi yang lebih cepat, sehingga sering digunakan pada pasien emergency. 2. Menghindari kerusakan jaringan Tujuan 3. Memasukkan obat dalam volume yang lebih besar Agar tepat dalam melakukan tindakan, sehingga layanan yang diberikan bisa optimal. | Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. oe 026/KEPDIRPPYRSKH-ST/V/2022 Tentang —_Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu T. Setiap Buku catatan pemberian obat 2. _Alkohol swab/kapas alkohol 3. Sarung tangan (bila perlu) 4. Plester | 5. Handrub 6. Tourniquet (Tali pembendung) 7. Obat sesuai proeeiat 8. Spuit 3 ml — 9. Bak Injeksi 10. Trolitindakan 11, Kasa steril 12. Bengkok A. Persiapan Pasien 1, _Jelaskan prosedur kepada pasien B. Pelaksanaan PEMBERIAN SUNTIKAN SECARA INTRAVENA (IV) No. Dokumen No. Revisi Halaman 517/PPILRSKH-ST/SPO 02 2dari2 Petugas perawat/bidan melakukan: 1. Siapkan alat-alat yang diperlukan 2. Tempatkan troli dekat dengan pasien 3. Identifikasi pasien dengan menanyakan nama dan tanggal lahir pasien sesuai dengan gelang identitas pasien. 4. Cuci tangan sesuai SPO 5. Pasang sarung tangan 6. Posisikan pasien dengan nyaman 7 8 . Pilih dan tentukan vena yang akan disuntik . Lakukan pembendungan vena dengan tourniquet di atas daerah yang akan disuntikkan 9. Lakukan disinfeksi daerah yang akan disuntik dengan alcohol swab sekali hapus, tunggu sampai mongering 10. Tusuk vena dengan ujung jarum menghadap keatas dan kemiringan 15- 30 derajat. 11. Lakukan aspirasi, bila ujung jarum mengenai lumen pembuluh darah maka darah akan terhisap kedalam spuit jika tidak mengenai pembuluh darah, maka darah tidak akan masuk kedalam spuit, 12. Apabila aspirasi berhasil, tourniquet segera dibuka 13, Masukkan obat secara perlahan-lahan sampai habis dengan mengamati respon pasien terhadap kemungkinan adanya alergi. 14, Hentikan dan cabut spuit apabila pasien mengeluh pusing gelap dan ada perasaan lain diluar biasanya 15. Lakukan penekanan pada daerah penusukan dengan kasa steril kemudian di plester 16, Letakkan spuit yang telah digunakan ke dalam bengkok 17. Buka sarung tangan 18. Cuci tangan sesuai SPO Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap 2. Instalasi Gawat Darurat 3._Unit Rawat Jalan PEMBERIAN SUNTIKAN SECARA SUBCUTAN (SC) No. Dokumen No. Revisi Halaman 518/PPLRSKH-ST/SPO 03 1 dari 2 STANDAR Tanggal Terbit | PROSEDUR NAL 04 Januari 2022 SEC Bexast dr, Jatu Sarasanti, MARS. 7 Memberikan obat melalui suntikan pada bagian bawah kulit. Pengertian ‘Tempat yang dianjurkan adalah lengan bagian atas sebelah luar atau paha bagian luar dan daerah sekitar pusar dengan sudut 45 derajat. 1. Sebagai acuan dalam melakukan tindakan suntikan subcutan Tujuan 2. Agar tepat dalam melakukan tindakan, sehingga layanan yang diberikan bisa optimal. : Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Seta No. Kebijakan 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022 Tentang, Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu ‘A Persiapan alat 1. Buku catatan pemberian obat 2. Alkohol swab/kapas alkohol 3. Sarung tangan (bila perlu) 4. Plester 5. Handrub 6. Obat sesuai program 7. Spuit 3 ml Prosedur 8. Bak Injeksi 9. Troli tindakan 10. Kasa steril 11. Bengkok B.Persiapan Pasien 1. Jelaskan prosedur pada pasien C.Pelaksanaan Petugas perawat/bidan melakukan: 1. Siapkan alat-alat yang diperlukan PEMBERIAN SUNTIKAN SECARA SUBCUTAN (SC) 518/PPILRSKH-ST/SPO 03 No. Dokumen No. Revisi 2. Tempatkan trofi dekat dengan pasien 3. Identifikasi pasien dengan menanyakan nama dan tanggal lahir pasien sesuai dengan gelang identitas pasien. 4. Cuci tangan sesuai SPO Pasang sarung tangan Lakukan pengecekan dengan prinsip 6 benar yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara pemberian, benar waktu pemberian, benar pendokumentasian. 7. Atur posisi pasien 8. Pilih dan tentukan tempat yang akan disuntik (lengan atau paha) 9. Bebaskan area yang akan disuntik dari pakaian 10, Desinfeksi daerah yang akan disuntik dengan alkohol swab sekali hapus, tunggu sampai mengering 11, Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan nondominan. 12. Tusuk kulit dengan ujung jarum menghadap keatas dan kemiringan 45 derajat 13. Lakukan aspirasi dengan menarik plunger. 14. Observasi adanya darah dalam spuit Jika tidak ada darah masukan obat secara perlahan dan amati respon pasien tethadap kemungkinan adanya alergi 15. Hentikan dan cabut spuit apabila pasien mengeluh pusing gelap dan ada perasaan lain diluar biasanya 16. Lakukan desinfeksi kembali pada bekas tusukan dengan asa steril 17. Buka sarung tangan 18. Cuci tangan sesuai SPO ae Unit Terkait Unit Rawat Inap Instalasi Gawat Darurat Unit Rawat Jalan PENGGUNAAN ALAT SINGLE-USE & RE-USE, No. Dokumen No. Revisi Halaman 519/PPLRSKH-ST/SPO 02 1 dari] STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 04 Januari 2022 p dr. Jatu Sarasanti, MARS Pengertian Allat single-use adalah alat_ medis disposible yang dinyatakan oleh pabrik untuk penggunaan sekali pakai. Alat re-use adalah alat medis yang oleh rekomendasi pabrik dapat digunakan kembali. Alat single-use yang dire-use adalah alat medis single use yang akan digunakan kembali Karena pertimbangan pengadaan sulit didapat dan harga mahal yang diatur dalam kebijakan rumah sakit. ‘Tujuan Mengatur penggunaan alat single use yang akan digunakan kembali dengan tetap memperhatikan keamanan pasien Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022 Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur 1. Alat single use yang akan digunakan kembali harus dinilai oleh user | (operator), apakah masih memenuhi syarat, tidak berubah bentuk, tidak berubah wama, tidak cacat dan mudah digunakan kembali . Proses dekontaminasi, pembersihan, pengemasan, pelabelan sesuai SPO yang berlaku. 3. Dalam kemasan harus dicantumkan catatan penggunaan alat yang berisi_: kode, nama alat, nama penilai, tanggal sterilisasi, Penggunaan, nama dan tanda tangan petugas yang melakukan sterilisas. 4. Alat single use yang dire-use harus disimpan dalam tempat tersendiri. 5. Dilakukan pencatatan untuk evalua. Unit Terkait HCU uGD VK PELAPORAN TERTUSUK JARUM No. Dokumen Halaman 513/PPILRSKH-ST/SPO 02 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 04 Januari 2022 dr. Jatu Sarasanti, MARS Pengertian Pelaporan tertusuk jarum dan benda tajam adalah salah satu upaya pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap petugas yang tertusuk benda yang memiliki sudut tajam atau runcing yang bisa menusuk, memotong, melukai kulit seperti jarum suntik, jarum jahit bedah, pisau, skapel, gunting. Tujuan Melindungi petugas kesehatan, petugas Kebersihan, pasien maupun Pengunjung dari perlukaan dan tertular penyakit infeksi seperti hepatitis B, hepatitis C dan HIV. Kebijakan Prosedur Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022 Tentang, Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu 1. Setiap petugas yang mengalami insiden atau kecelakaan kerja karena tertusuk jarum setelah tindakan pada pasien yang tertusuk jarum bekas, jarum infus, pisau bedah dan benda tajam lainnya yang bethubungan dengan pasien tidak boleh panic dan segera bawa kearah wastafel untuk dibersihkan dulu dengan air mengalir, tutup dengan kassa jika terjadi perdarahan banyak. Kemudian segera dibawa ke unit gawat darurat (UGD) untuk diberi pertolongan pertama oleh dokter. 3. Setelah mendapat pertolongan dari UGD, petugas UGD memilah apakah korban perlu dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam atau tidak: a. Apabila korban tertusuk jarum pasien penderita HIV-AIDS maka korban perlu dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam. b. Apabila korban tertusuk jarum dengan pasien hepat Pp is atau PELAPORAN TERTUSUK JARUM 513/PPLRSKH-ST/SPO 02 2dari2 No. Dokumen No. Revisi Halaman. penyakit infeksi lain, maka petugas yang mengalami kkecelakaan kerja cukup diberi_pertolongan di UGD untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan, 4, Setelah mendapatkan pertolongan, petugas atau rekan korban membuat laporan kejadian lalu diserahkan ke penanggung | jawab (PJ) ruangan/atasan. 5. Penangung jawab (PJ) ruangan/atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan investigasi awal penyebab terjadinya kecelakaan. 6. Setelah selesai melakukan investigasi, laporan hasil investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke K3RS dan Komite PPIRS. dalam waktu 2x24 jam setelah terjadinya insiden kecelakaan kerja. 7. Komite mutu K3RS akan menganalisa kembali hasil investigasi dan laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan. 8. Hasil investigasi lanjutan, rekomendasi dan rencana kerja | dilaporkan kepada direktur. 9. Rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran diberikan | umpan balik kepada unit kerja terkait. 10. Unit kerja membuat analisa dan trend kej insiden atau kkecelakaan kerja di unit kerjanya masing-masing setiap 1 bulan | kali. 1. Rawat Inap 2. Rawat Jalan 3. UGD : 4. OK Unit Terkait A 6. Laboratorium 2. Ss 3. Laundry RUANG KOHORTING No. Dokumen No. Revisi 521/PPLRSKH-ST/SPO. et Tanggal Terbit PROSEDUR ear 04 Januari 2022 RS.KA rf Setu— Bekast dr. Jatu Sarasanti, MARS Ruang kohorting adalah ruangan dimana ditempatkannya beberapa Pengertian pasien terinfeksi atau kolonisasi pathogen yang sama dalam satu | ruangan = ‘a, Mengumpulkan pasien terinfeksi atau kolonisasi pathogen yang sama dalam satu ruangan, Tujuan ‘b. Mencegah penularan atau penyebaran infeksi pada pasien lain, c._Mengurangi risiko terjadinya infeksi nosokomial, Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. Kebijakan 026/KEPDIR/PPI/RSKH-ST/1/2022 Tentang Kebijakan | Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu 1. Kamar terpisah bila memungkinkan Kontaminasi Tuas terhadap lingkungan, misal : luka lebar dengan cairan keluar, diare, perdarahan tidak terkontrol 2. Kamar terpisah dengan pintu tertutup diwaspadai transmi melalui udara ke kontak, misal: luka dengan infeksi gram Prosedur Positif; 3. Kamar terpisah atau dengan ventilasi dibuang keluar dengan | exhaust ke area tidak ada orang lalu lalang misal: TBC. 4. Kamar terpish dengan udara terkunci bila diwaspadai transmisi airbone luas, misal: varicella, | 5. Kamar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga kebersiahn (anak, gangguan mental). huss 1. Unit Rawat Inap - Unit Terkait 2. Instalasi Gawat Darurat 3. Unit Rawat Jalan PENEMPATAN PASIEN ISOLASI 523/PPLRSKH-ST/SPO 00 2 dari 2 No. Dokumen No. Revisi Halaman 3 c. Petugas memakai’ masker N95, serfa _memakai APD tambahan menurut kebutuhan sebelum memasukan pasien ke ruang perawatan isolasi, Selama pasien di rawat a. Petugas kesling setiap hari mengontrol ventilasi ruangan, memastikan jendela terbuka, blower dan exhaust fan hidup ddan memastikan telah memenuhi standar minimal 12 ACH. b. Anggota keluarga pasien tidak diperkenankan memasuki Tuang perawatan kecuali dengan alasan kuat, diijinkan dan didampingi oleh perawat/dokter jaga, dengan sebelumnya ‘melakukan kebersihan tangan, serta mengenakan APD lengkap (masker N95), ¢, Perawat/dokter/petugas lain yang akan memasuki ruang isolasi harus melakukan kebersihan tangan dan mengenakan APD lengkap sebelum memasuki ruangan. d, Pembesuk pasien tidak diperkenankan memasuki ruangan dengan alasan apapun. ©. Pasien tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan dengan | alasan apapun sebelum dinyatakan boleh pulang oleh | DPIP. f. Semua tindakan medis yang berhubungan dengan terapi ddan manajemen penyakit pasien dikerjakan di dalam ruang perawatan dengan memperhatikan kewaspadaan kontak, droplet, dan airborne (seperti pada kasus TB non Resisten ‘Obat, Covid-19, morbilli, dil). Pinta ruang isolasi harus selalu dalam keadaan tertutup setelah | ada yang masuk/keluar ruangan tersebut. Unit Terkait Unit Rawat Inap Instalasi Gawat Darurat Unit Rawat Jalan PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN INFEKSI AIRBORNE No. Dokumen No. Revisi Halaman 524/PPIRSKH-ST/SPO 00 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 04 Januari 2022 ‘Sats - Bokast dr, Jatu Sarasanti, MARS Pengertian Tata cara merawat pasien yang terinfeksi mikroba yang secara epidemiologi penting dan ditransmisikan melalui jalur udara. Transmisi airborne ditemukan pada kasus TBC dan Co Tujuan Sebagai acuan dalam pengelolaan pasien dengan infeksi airborne. Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022 Tentang—Keijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur T. Pasien ditempatkan di ruang terpisah yang mempunyai a. Tekanan negative b. Aliran udara 6-12 kalifjam, ¢. Pengeluaran udara terfilterasi sebelum udara mengalir ke ruangan. Pintu ruangan tertutup. €. Jika tidak memungkinkan, tempatkan pasien dengan pasien lain yang mengidap mikroba yang sama. . Transport pasien : a, Batasi gerak dan transport pasien hanya kalau diperlukan saja. b. Bila perlu untuk pemeriksaan, pasien dapat diberikan ‘masker bedah untuk mencegah menyebarnya droplet, 3. Alat pelindung diri petugas : a. Kenakan masker N95 saat masuk ruangan pasien/suspek TBC atau Covid-19. b. Bila melakukan tindakan dengan kemungkinan timbul resiko, pergunakan masker bedah diluarnya masker N9S. 4. Peralatan untuk pasien : a. Melakukan desinfeksi dengan cara menguapkan dan No. Dokumen No. Revisi Halaman “Seema 526/PPLRSKH-ST/SPO 00 1 dari it STANDAR Tanggal Terbit PROSEDUR OPERASIONAL (04 Januari 2022 dr, Jatu Sarasanti, MARS Monitoring adalah suatu kegiatan pengamatan yang sistematis, Peg rian akctf, berkelanjutan dan terus menerus terhadap suatu Kejadian pada suatu unit tertentu, serta hal-hal yang mempengaruhi terjadinya infeksi T. Pemantauan masalah dan pola infeksi 2. Kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian luar biasa Tiujean dan cara penanggulangannya. 3. Mendapatkan informasi epidemiologi sebagai dasar tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi untuk menurunkan insiden dan risiko infeksi. Prosedur Monitoring dilakukan satu bulan sekali dengan unit/area yang | Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPI/RSKH-ST/U/2022Tentang—_—Keebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu dimonitorit adalah CSSD, Laundry dan unit Gizi. 1. Siapkan formulir monitoring, alat tulis yang akan digunakan untuk memonitor unit yang akan dimonitor. 2. Tentukan ruangan yang akan di monitor. 3. Catat tanggal dilakukan monitoring. 4. Observasi langsung pelaksanaan PPI di unit yang bersangkutan. Monitoring dilakukan oleh IPCN atau IPCLN. Unit Terkait cssD Unit Laundry Unit Gizi SKRINING MRSA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL, No, Dokumen No. Revisi Halaman 527/PPLRSKH-ST/SPO 00 1 dari 2 Ditetapkan Tanggal Terbit 04 Januari 2022 ri SADA dr, Jatu Sarasanti, MARS Pengertian 1. Skrining adalah deteksi dint dari suatu penyakit atau usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan secara Klinis belum jelas pada pasien terduga MRSA. Penanganan adalah pengelolaan pada pasien terduga MRSA untuk menghindari penularan pada pasien lainnya. Tujuan Menjadi data surveilans infeksi rumah sakit. Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPI/RSKH-ST//2022Tentang-—_—Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur 1. Semua kasus MRSA (infeksi atau Kolonisasi) harus di tempatkan di kamar isolasi atau dipantau dengan tindakan pencegahan kontak transmisi pada saat mereka ditangani di rumah sakit. Semua pasien yang rawat inap untuk setiap fasilitas pelayanan kesehatan 12 bulan terakhir (definisi pasien berisiko karier MRSA) harus disaring dengan hidung swab untuk menyingkirkan MRSA, nasal swab yang sama harus digunakan untuk kedua hidung. 3. Semua pasien yang MRSA, pada sampel skrining awal Positif dengan atau klinis MRSA maka harus dirawat di ruang isolasi atau dengan pemantauan tindakan pencegahan transmisi Kontak. Jika perlu dan memungkinkan disiapkan bangsal isolasi untuk pasien MRSA. Jika ruang isolasi tidak tersedia untuk pasien MRSA positif petugas ruangan menghubungi komite PPI untuk mendapatkan solusi sesuai dengan kondisi ruangan yang tersedia memastikan bahwa tindakan pencegahan isolasi standar diamati_ semua perawat, staf medis dan tambahan _| 527/PPLRSKH-ST/SPO 00 2 dari 2 SKRINING MRSA No. Dokumen No. Revisi Halaman . Pasien dengan MRSA tidak dipindahkan dari satu ruangan ‘menghadiri kepada pasien. — Keruangan lain kecuali untuk pemeriksaan penunjang seperti radiologi, tetapi petugas di bagian radiologi harus diberitahukan Kondisi pasien dan diinformasikan cara pencegahan penularan MRSA. Unit Terkait ~ Unit Rawat Inap . Instalasi Gawat Darurat ._Unit Rawat Jalan SURVEILANS DAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) Halaman No. Dokumen 528/PPILRSKH-ST/SPO o1 I dari 4 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ‘Tanggal Terbit 04 Januari 2022 acer dr, Jatu Sarasanti, MARS Pengertian 1. Surveilans rumah sakit adalah suatu Kegiatan pengamatan yang sistematis, aktif, berkelanjutan dan terus menerus tethadap suatu kejadian penyebaran penyakit pada suatu populasi tertentu, serta hal-hal yang _mempengaruhi terjadinya infeksi tersebut. Surveilans Infeksi Daerah Operasi_ (IDO) adalah. pengumpulan data kejadian infeksi akibat _tindakan pembedahan, 3. Surveilans Infeksi Saliran Kemih (ISK) adalah pengumpulan data kejadian infeksi saluran kemih akibat penggunaan alat dower kateter atau tindakan aseptic lain melalui saluran kemih. 4. Surveilans Plebitis adalah pengumpulan data kejadian infeksi vena akibat penggunaan atau pemasangan intravenous line (VL). 5. Surveilans pada kasus Ventilator Accuired Infections Pneumonia (VAP) adalah pengumpulan data kejadian infeksi pada pasien dengan penggunaan ventilator. Tujuan + Mengetahui data dasar infeksi rumah sakit. Pemantauan masalah dan pola infeksi, . Kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian luar biasa (outbreak) dan cara penanggulangannya. 4. Mendapatkan informasi epidemiologi sebagai dasar tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi untuk menurunkan insiden dan risiko. 5, Mengetahui peta kuman di Rumah Sakit Kartika Husada Setu, Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. | 026/KEPDIR/PPI/RSKH-ST/1/2022 Tentang, Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika | Husada Setu SURVEILANS DAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) No. Dokumen No. Revisi Halaman 528/PPLRSKH-ST/SPO OL 2 dari 4 Prosedur T. Surveilans Infeksi Daerah Operasi (IDO), langkah-langkah + a. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan digunakan untuk mendata pasien yang akan di survei. b. Tentukan ruangan yang akan disurvei. ¢. Catat nama, nomor RM, diagnosa penyakit dan identitas Jain dari pasien yang akan disurvei dalam formulir surveilans. 4. Catat tanggal dilakukan tindakan serta lama tindakan, e. Observasi adanya tanda-tanda infeksi yang melipt 1) Superfisial : adanya nyeri / tenderness, bengkak lokal, kemerahan atau panas, keluamya cairan purulent dari area ins 2) Deep insisional (insisi dalam): keluamya cairan purulent dari jaringan Iunak dalam dan bukan dari organ, ditemukan abses, adanya peningkatan suhu tubuh >38° C, atau nyeri / tenderness. 3) Organ / rongga : adanya cairan purulent melalui stab wound pada organ / rongga dan abses. £ Apabila ada tanda-tanda tersebut lapor ke IPCD/IPCN untuk menentukan adanya IDO. g. Dokumentasikan kejadian IDO yang ditemukan ke formulir surveilans yang diletakkan dalam status pasien, formulir harian, formulir bulanan surveilans infeksi rumah sakit, Surveilans Infeksi Saluran Kemih (ISK), langkah-langkah : iapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan digunakan untuk mendata pasien yang akan di survey. b, Tentukan ruangan yang akan disurvei. ¢. Catat nama, nomor RM, diagnosa penyakit dan identitas lain dari pasien yang akan disurvei dalam formulir surveilans, 4. Catat tanggal dilakukan tindakan serta lama tindakan, Observasi tempat dan lokasi pemasangan dower kateter atau tindakan aseptic lain f._Observasi_adanya tanda-tanda infeksi_yang meliputi : STANDAR, PROSEDUR OPERASIONAL PENGGUNAAN APD KEWASPADAAN COVID-19 No. Dokumen, No. Revi Halaman 522/PPILRSKH-ST/SPO 00 1 dari 2 Tanggal Terbit (04 Januari 2022 a a oA | dr, Jatu Sarasanti, MARS Pengertian ‘Alat Pelindung Diri (APD) adalah Kelengkapan yang waji digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko Kerja untuk menjaga kesclamatan pekerja itu sendiridan orang disekelilingnya ‘Tujuan 1. Melindungi kulit dan membran mukosa dari risiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lender dari pasien ke petugas dan sebaliknya 2. Meningkatkan Efektivitas dan produktivitas kerja 3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022Tentang_-—Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur 1. Gunakan APD lengkap pada saat kontak secara langsung pasien infrkdi trsndmidi airborne (seperti Covid-19) dengan tepat guna. Siapkan APD berdasarkan jenis paparannya yakni tranmisi airborne. APD yang digunakan terdiri dari sarung tangan, | asker bedah, masker respiratorik, penutup kepala, pelindung, wajah, googgle (kacamata), baju tindakan atau gaun pelindung, pelindung kaki (sepatu boat). 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah dengan baik dan benar sebelum menggunakan APD sesuai dengan indikasi 5 momen : ‘a. Sebelum kontak dengan pasien b. Sebelum melakukan tindakan aseptik. ¢. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien. 4. Setelah kontak dengan pasien. e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien. 522/PPILRSKH-ST/SPO . Lakukan kebersihan diri sebelum meninggalkan ruang isolasi. ;. Segera rapikan dan tempatkan APD ke tempat infeksius PENGGUNAAN APD KEWASPADAAN COVID-19 | No. Dokumen, Halaman, 2 dari 2 Tata cara penggunaan APD Tengkap : a, Petugas saat bekerja menggunakan pakaian kerja/baju | serub. Petugas menggunakan sepatu pelindung, Petugas menggunakan gown pelindung. Petugas menggunakan masker respiratorik. Petugas menggunakan masker bedah. Petugas menggunakan kacamata (goggles) dan/atau pelindung wajah (face shield). g. Petugas menggunakan penutup kepala/topi. h. Petugas menggunakan sarung tangan. ‘Tata cara pelepasan APD lengkap : a. Petugas melepas sarung tangan. b. Petugas membuka gown pelindung. c. Petugas membuka topi/penutup kepala, 4. Petugas membuka kacamata (goggles) dan/atau pelindung, wajah (face shield). e. Petugas membuka sepatu pelindung, f. Petugas membuka masker bedah/masker N95. g. Petugas melepas pakaian kerja/scrub. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah dengan baik dan benar setelah menggunakan APD sesuai dengan indikasi 5 momen a, Sebelum kontak dengan pasien b, Sebelum melakukan tindakan aseptik. c. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien. 4 e. Setelah kontak dengan pasien. Setelah kontak dengan lingkungan pasien, | setelah petugas selesai menggunakannya. Unit Terkait . Instalasi Gawat Darurat Unit Rawat Jalan Unit Rawat Inap PENEMPATAN PASIEN ISOLASI No. Dokumen, No. Revisi Halaman 523/PPILRSKH-ST/SPO 00 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL, ‘Tanggal Terbit 04 Januari 2022 ‘Selu - Berasi dr. Jatu Sarasanti, MARS Pengertian Penempatan pasien dengan penyakit menular atau suspek adalah ‘menempatkan pasien dalam satu ruangan tersendiri (jika tidak tersedia) kelompokan kasus yang telah dikonfirmasi secara | terpisah di dalam ruangan dengan beberapa tempat tidur dari kasus | yang belum dikonfirmasi atau sedang didiagnosis. ‘Tujuan Mencegah penularan penyakit melalui Kontak langsung, droplet | dan airbone. Kebijakan Prosedur Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. | 026/KEPDIR/PPI/RSKH-ST/1/2022 Tentang, Kebijakan Peneegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Persiapan penempatan pasien 1. Di IGD/ Poliklinik a. Dokter memeriksa pasien dan menetapkan diagnose pasien serta menentukan perlunya pasien dirawat di ruang isolasi. b. Tempatkan pasien di ruangan terpisah bila terdapat kontaminasi luas terhadap lingkungan. ¢. Idealnya di ruangan dengan tekanan negative (mendorong). d. Dokter menjelaskan kepada pasien (dan dengan seijin | pasien kepada keluarga) mengenai penyakit yang | dideritanya serta indikasi dan perlunya pasien dirawat di | ruang isolasi. iruang Isolasi a. Petugas memastikan semua jendela dan pintu terbuka lebar. b. Petugas memastikan blower serta exhaust fan hidup serta terjadi aliran udar kearah yang tepat (menjauhi lorong, ‘menuju pasien dan keluar ke udara bebas melalui jendela. | PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN AIRBORNE 1 — No. Dokumen No. Revisi Halaman 524/PPILRSKH-ST/SPO 00 2 dari 2 mendidihkan, untuk waktu yang lama, merendam sclama 20 menit dalam desinfeksi tingkat tinggi (DTT) saja tidak membunuh endospora, 5. Semua linen yang sudah digunakan harus dimasukan ke dalam Kantong/wadah yang tidak rusak saat diangkut. Unit Terkait Unit Rawat Inap Instalasi Gawat Darurat Unit Rawat Jalan KEWASPADAAN TRANSMISI KONTA\ No. Dokumen No. Revisi Halaman 525/PPLRSKH-ST/SPO 00 1 dari 1 eee Tanggal Terbit PROSEDUR eee ee (04 Januari 2022 dr, Jatu Sarasanti, MARS Pengertian Cara penting untuk mengendalikan penyebaran infeksi dari sumbernya, ‘Tujuan Memutus rantai penularan mikroba penyebab infeksi. Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. Kebijakan 026/KEPDIR/PPURSKH-ST//2022Tentang-——-Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu 1. Kamar tersendiri atau kohorting. - 2. Lakukan kebersihan tangan sebelum kontak dengan pasien. 3. Gunakan APD (sarung tangan bersih) dan gown pelindung. Prosedur 4. Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien. 5. Lepaskan gaun (pakaian pelindung) sebelum meninggalkan ruangan. 6. Batasi Kontak. T. Unit Rawat Inap Unit Terkait 2. Instalasi Gawat Darurat 3. Unit Rawat Jalan SURVEILANS DAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) No. Dokumen Halaman 528/PPLRSKH-ST/SPO 3 dari 4 peningkatan suhu badan > 38 °C, anyang-anyangan, polakisuri, disuri atau nyeri suprapubic, catat dan laporkan pada IPCDAPCN untuk menetapkan apakah ‘masuk kategori infeksi saluran kemih, g. Dokumentasikan kejadian ISK yang ditemukan ke formulir surveilans yang diletakkan dalam status pasien, formulir harian, formulir bulanan surveilans infeksi rumah sakit. 3. Surveilans Plebitis, langkah-langkah : a. Siapkan formulir surveilans dan alat tulis yang akan digunakan untuk mendata pasien yang akan di survey. b, Tentukan ruangan yang akan di survey. c. Catat nama, nomor RM, diagnosa penyakit dan identitas lain dari pasien yang akan disurvei dalam formulir surveilans. 4. Catat tanggal dilakukan tindakan serta lama tindakan. Observasi tempat dan lokasi insersi intra vaskuler line. £ Observasi adanya tanda-tanda infeksi yang meliputi adanya pembengkakan, kemerahan, panas area insisi, dan adanya nyeri. g. Apabila ada tanda-tanda tersebut lapor ke DPJP atau ke IPCN untuk menentukan phlebitis. h. Dokumentasikan kejadian phlebitis yang ditemukan ke formulir surveilans yang diletakkan dalam status pasien, formulir harian, formulir bulanan surveilans infeksi rumah sakit. 4, Surveilans VAP, langkah-langkah : a. Siapkan formulit surveilans dan alat tulis yang akan | digunakan untuk mendata pasien yang akan di survey | b. Tentukan ruangan yang akan di survey. ¢. Catat nama, nomor RM, diagnosa penyakit dan identitas Jain dari pasien yang akan disurvei dalam formulir surveilans. 4. Catat tanggal dilakukan tindakan serta lama tindakan. €. Observasi tempat dan lokasi pemasangan ventilator. Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap 2. Unit Rawat Jalan ee — DEKONTAMINASI ALAT DAN LINGKUNGAN TERIDENTIFIKASI PAJANAN COVID-19 No. Dokumen Halaman “ee 534/PPLRSKH-ST/SPO 00 1 dari 2 enn Tanggal Terbit PROSEDUR Oneness eee ns leadtfica Husava dr, Jatu Sarasanti, MARS Proses Dekontaminasi 1, Pembersihan: Proses secara fisik membuang semua kotoran, darah, atau cairan tubuh Pengertian 2. Desinfeksi: Proses menghilangkan semua mikroorganisme. 3. Sterilisa Proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, virus, fungi & parasit). Tal Mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petug: — pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan, Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. Kebijakan (026/KEPDIR/PPURSKH-ST/1/2022 Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur desinfeksi udara ruangan: 1. Petugas Mencuci tangan. 2. Petugas Memakai APD. 3. Petugas menuangkan Cairan Desinfektan secukupnya kedalam tangki alat. 4, Perkiraan Konsumsi Cairan Desinfektan tergantung konsentrasi ee Desinfektan dan luas pemaparan. 5. Petugas meletakkan tangki dipunggung (digendong) petugas ddan arahkan nozzle kearah Ruangan yang akan didesinfeksi. 6. Petugas menyenprotkan cairan desinfektan dengan memompa | tangki. 7. Petugas melepas APD. 8. Petugas mencuci tangan. 9. Gunakan Ruangan setelah menunggu 60 menit, DEKONTAMINASI ALAT DAN LINGKUNGAN ‘TERIDENTIFIKASI PAJANAN COVID-19 | No. Dokumen No. Revisi Halaman 534/PPLRSKH-ST/SPO 00 2 dari 2 Desinfeksi permukaan (pengelapan) 1, Petugas mencuci tangan. 2. Petugas menggunakan APD. Proses Pembersihan metode 1 1. Petugas menyiapkan tissue dan lap MOB (mikrofiber). Petugas menyiapkan air deterjen Petugas merendam lap mikrofiber bersih didalam air deterjen. Petugas melakukan pengelapan permukaan. . Petugas mengeringkan dengan pengelapan tissue MOB kering. Proses Pembersihan metode ke 2: Petugas menyiapkan cairan desinfektan dalam botol sprayer. Petugas menyiapkan tissue MOB. Petugas mengambil 2 lembar dan lipat 2 atau 4. Petugas menyemprotkan cairan desinfektan pada tissue. Petugas meakukan pengelapan secara zig-zag atau putaran dari tengah keluar. Desinfeksi permukaan (sistem pendingin udara): Petugas mencuci tangan, Petugas memakai APD. Petugas melakukan prosedur pencucian AC. Petugas menyiapkan desinfektan didalam botol sprayer. Sebelum Chasingin door AC dipasang lakukan penyemprotan pada Evaporator, Blower dan Filter. 6. Petugas melakukan prosedur desinfeksi pengelapan pada Chasing indoor AC. 7. Untuk AC Sentral lakukan prosedur Deisnfeksi pengelapan pada Mounted dan Kisi-kisi Exhaust. Tidak perlu dibilas. weeny waenye vappe Unit Terkait Unit Rawat Inap/Isolasi Unit HCU uGD Unit Radiologi Unit Laboratorium ween ole PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PLEBHITIS No. Dokumen No. Revisi Halaman 529/PPILRSKH-ST/SPO 00 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL, Tanggal Terbit 04 Januari 2022 glu Bet dr. Jatu Sarasanti, MARS Pengertian Manajemen infus yang baik dan benar dengan teknik aseptik. Tujuan 1. Tujuan Umum | Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu. Tujuan Khusus a. Mengurangi angka phlebitis. b.__Mempunyai prosedur pemasangan infus secara aseptik. Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Seta No. 026/KEPDIR/PPI/RSKH-ST/V/2022Tentang-—_-Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu | Prosedur’ 1. Siapkan peralatan yang bersih (sarang tangan, karet pembendung, plester, gunting, spalk dan kassa gulung) dan steril (IV catheter/abocath, infuse set, cairan infuse, kasa steril, kapas antiseptic), 2. Siapkan lingkungan yang bersih dan pasang sampiran atau | gorden. 3. Lakukan prosedur tindakan pemasangan infus yang baik dan benar sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan dan jaga kesterilan pada waktu tindakan. Lakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah tindakan, Gunakan alat pelindung diri sesuai dengan ketentuan. Lakukan perawatan infus setiap hari. Ganti seperangkat infuse sesuai kasus, Jika tidak ada kasus penggantian infuse set dilakukan setelah | 2 hari perawatan, es Unit Terkait Unit Rawat nap Unit Rawat Jalan PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PLEBHITIS No. Dokumen. No. Revisi Halaman 529/PPILRSKH-ST/SPO 00 2 dari 2 3. Instalasi Gawat Darurat 4. Unit OK PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DAERAH OPERASI No. Dokumen No. Revisi Halaman 530/PPILRSKH-ST/SPO 00 V dati 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Ditetapkan Tanggal Terbit 04 Januari 2022 Setu~ Betasi dr, Jatu Sarasanti, MARS Pengertian Manajemen perawatan luka yang baik dan benar dengan teknik aseptic. Tujuan 1. Tajuan Umum Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu, 2. Tujuan Khusus a, Mengurangi angka infeksi daerah operasi. b._Mempunyai prosedur perawatan luka secara aseptik. Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Kartika Husada Setu No. 026/KEPDIR/PPIRSKH-ST//2022Tentang—_—«Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Kartika Husada Setu Prosedur 1. Siapkan peralatan yang bersih (sarung tangan, gunting perban, bengkok kapas alcohol) dan steril (kom kecil, bethadin, kassa, pinset anatomis, pinset sirurgis, gunting jaringan).. Siapkan lingkungan yang bersih dan pasang sampiran atau garden, 3. Lakukan prosedur tindakan perawatan Iuka yang baik dan benar sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan dan jaga kesterilan pada waktu tindakan, Lakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah tindakan, Gunakan alat pelindung diri sesuai dengan ketentuan, Lakukan perawatan luka sesuai indikasi. Unit Terkait - Unit Rawat Inap Unit Rawat Jalan Instalasi Gawat Darurat Sepeses . Unit OK

You might also like