Professional Documents
Culture Documents
Review Jurnal
Review Jurnal
Nama:
3. M. Arieffadillah 1910953033
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
Internet-of-Things (IoT)-Based Smart Agriculture: Toward Making the Fields Talk
Sistem ini memungkinkan untuk memantai sifat-sifat tanah, seperti tekstur, kemamouan
menahan air, dan tingkat penyerapan, yang pada akhirnya membantu meminimalkan erosi,
densifikasi, salinisasi, pengasaman, dan polusi (dengan menghindari penggunaan pupuk
yang berlebihan).
B. Irigasi
Berbagai metode irigasi terkontrol seperti irigasi tetes dan irigasi springkel sedang
dipromosikan untuk mengatasi masalah pemborosan air. Crop water stress index (CWSI)
merupakan sistem pemantauan berbasisi sensor nirkabel yang slaing terhubung untuk
pengukuran . Selanjutnya dikirim ke pusat pemrosesan pada peranfkar cerdas untuk
menganalisa pertanian. Informasi Dari sumber sepeerti data cuaca Dan pencitraan satelit
diterapkan pada cwsi untuk penilai an kualitas air Dan nilai index irigasi pada lokasi nya.
C. Pupuk
Perangkat cerdas berbasis IoT baru-baru ini, seperti sensor nirkabel, robot, dan drone
memungkinkan petani memangkas penggunaan pestisida secara signifikan dengan
menemukan musuh tanaman secara tepat.
Pendekatan seperti penyemprotan tepat kendaraan dan kemigasi VRT otomatis, umumnya
digunakan di bawah pemupukan cerdas, juga dapat digunakan untuk pengobatan penyakit dan
aplikasi pestisida lainnya.
E. Pemantauan Hasil, Peramalan, dan Panen
Farm area network (FAN) yang dapat memotret seluruh pertanian kepada
petani secara real time. Monitor hasil, yang dikembangkan dapat diinstal pada
gabungan pemanen apa pun dan ditautkan dengan aplikasi seluler FarmRTX, yang
menampilkan data panen langsung dan mengunggahnya secara otomatis ke platform
berbasis web pabrikan. Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan peta
hasil berkualitas tinggi dan membagikan peta ini dengan ahli agronomi, dan petani
juga memiliki opsi untuk mengekspor ke perangkat lunak manajemen pertanian lain
untuk menganalisisnya. Untuk memperkirakan produksi dan kualitas hasil dengan
tepat, pengukuran pertumbuhan buah bisa sangat bermanfaat.
II. MAJOR EQUIPMENT AND TECHNOLOGIES
Sebagian besar tugas pertanian modern berskala besar dilakukan dengan peralatan
berat dan sopan, seperti traktor, pemanen, dan robot lain yang didukung penuh atau sebagian
oleh penginderaan jarak jauh dan teknologi komunikasi lainnya.
A. Wireless Sensors
a. Acustic Sensors
Sensor ini berfungsi untuk mengukur perubahan tingkat kebisingan saat alat berinteraksi
dengan bahan lain, misalnya partikel tanah. Sensor akustik biasanya digunakan untuk
pemantauan dan deteksi hama dan mengklasifikasikan varietas benih menurut spektrum
serapan suaranya.
b. FIELD-PROGRAMMABLE GATE ARRAY (FPGA)-BASED Sensors
Sensor berbasis FPGA mulai digunakan dalam pertanian baru-baru ini karena fleksibilitas
konfigurasi ulangnya. Pilihan utama di mana ini dapat digunakan termasuk mengukur
transpirasi tanaman secara real-time, irigasi, dan kelembaban.
c. Optical Sensor
Sensor ini menggunakan fenomena pemantulan cahaya dan membantu mengukur zat
organik tanah, kelembaban dan warna tanah, keberadaan mineral dan komposisinya,
kandungan tanah liat, dll.
e. OPTOELECTRONIC SENSORS