You are on page 1of 51

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi sekarang ini, pembangunan di indonesia

semakin meningkat khususnya dalam bidang industri, pembangunan di

bidang industri bertujuan unutk mengurangi ketergantungan negara kita

pada negara-negara lain. Makakita harus bisa menciptakan produk yang

dapat digunakan di industri negara kita.

Salah satu upaya untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut adalah

dengan meningkatkan sumber daya manusia, salah satu upaya yang

dapat dilakukan di perguruan tinggi khususnya jurusan mesin adalah

dengan adanya praktikum Proses Produksi 1 yang dapat menambah

pengetahuan mahasiswa dalam bidang permesinan.

Pada kegiatan praktikum proses produksi 1, selain mendapatkan

tambahan keterampilan mahasiswa juga mendapatkan tambahan ilmu dan

pengetahuan dasar-dasar proses produksi yang diharapkan dapat

memberikan kontribusi yang besar bagi masa depan mahasiswa

khususnya di dunia kerja di bidang industri pada masa yang akan datang.
BAB II
PENGENALAN MESIN PERKAKAS

2.1 Teori

Pada proses pembuatan atau proses pengerjaan logam

khususnya adalah suatu definisi untuk mencapai hasil pada proses

produksi yang dapat dilakukan dengan mesin-mesin perkakas secara

konvensional dan nonkonvensional, dan beberapa alat bantu yang

dapat mendukung proses tersebut.

Jenis proses pemotongan dalam proses pembentukan logam

menjadi produk yang kita kenal terdiri atas 2 bagian secara umum:

1. Proses pemotongan secara konvesional.

2. Proses pemotongan secara non konvesional.

Proses pemesinan dengan menggunakan prinsip pemotongan

logam dibagi dalam tiga kelompok dasar, yaitu : proses pemotongan

dengan mesin pres, proses pemotongan konvensional dengan mesin

perkakas, dan proses. Proses pemotongan dengan menggunakan

mesin pres meliputi pengguntingan (shearing), pengepresan

(pressing) dan penarikan (drawing, elongating).

2.2 Jenis-Jenis Mesin Perkakas

A. Proses pemotongan secara konvensional

Dalam pengerjaan proses manufaktur, terdapat bebrapa jenis

mesin perkakas yang sering digunakan, diantaranya sebagai

berikut :
1. Mesin Frais

Mesin frais adalah yang paling mampu melakukan banyak

tugas dari segala mesin perkakas. Permukaan yang datar

maupun berlekuk dapat dimesin dengan penyelesaian dan

ketelitian istimewa. Pemotong sudut, celah, roda gigi dan

ceruk dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai

pemotong. Pemotongan berat dapat diambil tanpa banyak

merugikan pada penyelesaian atau ketepatannya.

Pemotonganya efesien pada gerakannya dan dapat dipakai

untuk waktu yang lama sampai perlu diasah kembali. Dalam

kasus pada umumnya, benda kerja diselesaikan dalam satu

lantaran dari meja. Keuntungan ini ditambah dengan

ketersediaan dari pemotogan yang sangat beraneka

ragam membuat mesin frais sangat penting dalam bengkel.

a. Macam-Macam Mesin Frais

1) Mesin frais horisontal

Gambar 4.1 Mesin frais horisontal

Mesin frais horisontal adalah pisau yang terletak

disumbu utama mendatar sejajar dengan sumbu x, ciri-ciri


mesin ini adalah poros utamanya horisontal dan mempunyai

bantalan di dalam sebuah rangka yang berbentuk lemari

serta poros utamanya tidak dapat distel.

2) Mesin frais vertikal

Gambar 2.2 Mesin frais tegak

Mesin frais tegak kedudukan sumbu utamanya

berdiri tegak, paksi atau kepala mesin yang tegak ini

dapat diputar ke kiri atau ke kanan serta dapat

digerakan naik turun secara otomatis atau diputar

dengan tangan mesin ini digunakan untuk mengefrais

luar atau dalam, mesin ini mampu membuat alur tegak

atau mendatar, Yang dimaksud vertikal sebenarnya pada

proses spindelnya yang digunakan atau dikonstruksikan

dalam posisi tegak semua bagian yang terdapt pada

mesin frais horizontal sama saja hanya yang dapat

membedakan posisi spindelnya tegak.


3) Mesin frais universal

bentuknya mesin frais datar badannya hanya meja

untuk berputar secara horisontal dan dilengkapi satuan

indeks atau kepala pembagi.

Gambar 2.3 Mesin frais universal

b. Bagian-bagian Utama Mesin Frais

1) Kepala lepas

mesin frais dapat diikat dengan cekam seperti haknya

pada mesin bubut atau ditempelkan pada mesin dengan

menggunakan baut berkepala segi empat.

Gambar 2.4 Kepala lepas

2) Kepala pembagi

Benda kerja dapat dipasang antara dua senter, satu

senter dipasang dalam lubang dalam spindel kepala


pembagi dan senter lainnya dipasang pada kepala lepas,

untuk menahan benda kerja.

Gambar 2.5 Kepala pembagi

3) Meja putar

putar dibuat alur T untuk menambatkan / menjepit

benda kerja

Gambar 2.6 Meja putar

4) Badan

Badan adalah bagian-bagian yang menahan seluruh

bagian mesin yang didalamnya terdapat poros motor

penggerak susunan roda gigi.


Gambar 2.7 badan mesin frais

5) Lengan

Bagian mesin yang sangat berguna untuk kedudukan

penopang ujung frais dan letaknya pada bagian atas

mesin

Gambar 2.8 lengan mesin frais

6) Eretan

Eretan adalah bagian mesin frais yang berguna untuk

menggerakkan pahat secara maju, mundur, kanan, kiri,

naik dan turun


Gambar 2.9 eretan mesin frais

7) Arbor

Arbor adalah tempat memasang/memegang pisau frais

pada setiap mesin, sepanjang arbor dibuat alur pasak

yang sama ukurannya dengan alur pasak yang terdapat

pada ring penjepit pahat yang juga sesuai dengan alur

pasak yang terdapat pada pahat frais. Arbor juga

dinamakan poros frais yaitu perlengkapan yang berfungsu

sebagai tempat kedudukan pisau frais dan ditempatkan

pada sumbu mesin.

Gambar 2.10 Arbor


8) Cutter (Pisau frais)

Pisau ini mempunyai bermacam-macam bentuk

disesuaikan dengan kebutuhan sehingga nama pahat

disesuaika dengan bentuk dan kegunaannya. macam-

macam bentuk pisau frais .

a) Pisau mantel

Biasanya pisau mantel ini digunakan untuk

pemakaian permukaan yang kasa

Gambar 2.11 pisau mantel

b) Pisau alur

Pisau alur ini berfungsi untuk sesuatu yang

berhubungan dalam pembuatan alur pada bidang

permukaan benda kerja

Gambar 2.12 pisau alur


c) Pisau frais radius cekung

Pisau jenis ini dipergunakan untuk membuat benda

kerja yang bentuknya memiliki radius dalam (cekung)

Gambar 2.13 pisau radius cekung

d) Pisau frais radius cembung

Pisau frais radius cembung dipergunakan untuk

membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius

luar (cembung)

Gambar 2.14 pisau frais radius cembung


e) Pisau frais alur T

Pisau jenis hanya digunakan untuk membuat alur

berbentuk T seperti halnya pada meja mesin frais.

Gambar 2.15 pisau alur T

f) Pisau frais alur sudut

Pisau jenis ini hanya digunakan untuk membuat alur

terbentuk sedikitnya hasil sesuai dengan sudut pisau

yang digunakan.

Gambar 2.16 pisau sudut


g) Pisau jari

Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran

kecil sampai ukuran besar.

Gambar 2.17 pisau jari

h) Pisau frais muka dan sisi

Digunakan untuk menggaris bidang rata dan

bertingkat.

Gambar 2.18 pisau frais muka dan sisi

i) Pisau frais penggeseran


Berbentuk alur kelik yang dapat digunakan untuk

menyayat benda kerja dari sisi potong lurus.

Gambar 2.19 pisau penggeseran

j) Pisau frais gergaji

Pisau jenis ini digunakan untuk memotong atau

membuat benda kerja sesuai denganyang kita

inginkan.

Gambar 2.20 pisau geregaji


2. Mesin Bubut

Mesin bubut adalah mesin perkakas yang digunakan untuk

memotong benda kerja yang diputar pembubutan sendiri

merupakan suatu proses pemakaian benda kerja yang dilakukan

dengan cara memutar suatu benda kemudian dikenakan pada

pahat yang digerakkan secara translasi akan sejajar dengan

sumbu putar dari benda kerja untuk membuang material dari

permukaan benda kerja seperti pada gambar di bawah.

Gambar 2.21 Mesin bubut

Prinsip kerja pada mesin bubut ini salah satu proses

permesinan yang menggunakan pahat dengan satu mata potong

untuk membuang material dari permukaan benda kerja seperti

yang terlihat pada gambar benda kerja dipegang (decekam)

pada satu poros spindle dengan bantuan chuck yang memiliki

rahang pada salah satu ujungnya. Bubut sendiri merupakan

suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya

dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian


dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar

dengan sumbu putar dari benda kerja. . Bubut sendiri merupakan

suatu proses pemakanan benda kerja dengan sayatan. Bergerak

rotasi benda kerja akan menghasilkan gerak potong.

a. Jenis-jenis Mesin Bubut

1) Mesin bubut revolver (pistol)

Mesin bubut ini dibuat dalam perencanaan, umum

dikenal sebagai rem atau sadel dalam penampilannya

hampir mirip dengan keduanya.

Gambar 2.22 Mesin bubut revolver

2) Mesin bubut turet horizontal

Mesin ini digunakan pada tuan pencekam berjalan lama

untuk menyetel dan pemahatan dapat diperluas kepada

banyak suku cadang.


Gambar 2.23 Mesin bubut turet horizontal

3) Mesin bubut turet vertikal

Mesin bubut ini mirip dengan mesin frais pengebor

vertikal tetapi memiliki karakteristik pengaturan turet

pemegang pahat pada mesin.

Gambar 2.24 Mesin bubut turet vertical


4) Mesin bubut pencekam stasiun

Mesin ini dirancang untuk diproduksi tinggi dan

kedudukan muatan keuntungan mesin adalah segala operasi

dapat dilakukan dengan serempak.

Gambar 2.25 Mesin bubut vertikal stasiun

5) Mesin bubut otomatis

Mesin ini digunakan pada tangan percepatan yang

berjalan untuk pengerjaan dan pemahatannya dapat

diperluas proses pengerjaan serta proses produksinya lebih

cepat.

Gambar 2.26 Mesin bubut otomatis


6) Mesin bubut penyalin

Mesin bubut jenis ini memproduksi kembali sejumlah

suku cadang dari bentuk atau contoh benda kerja mesin

dapat melakukan pemotongan.

Gambar 2.27 Mesin bubut penyalin

b. Bagian-bagian utama mesin bubut

1) Alas Mesin

Yang dimaksud dengan alas mesin adalah bagian

utama mesin bubut, yang di atas terdapat eretan serta

kepala lepas yang bertumpu serta bergerak.

Gambar 2.28 Alas mesin


2) Kepala tetap

Di dalam kepala tetap,spindel utama terpasang pada

bantalan, fungsinya untuk memindahkan putaran benda

kerja, spindel harus terpasang kuat.

Gambar 2.29 Kepala tetap

3) Kepala lepas

Kepala lepas dipakai sebagai penyangga benda kerja

yang panjang. Kepala lepas dilengkapi dengan kerucut

morse untuk memasang alat-alat yang akan dipasang pada

kepala lepas.

Gambar 2.30 Kepala lepas


4) Eretan

Eretan terdiri dari sadel/pelana, eretan melintang,

eretan kombinasi, pemegang pahat dan kotak apron.

Eretan adalah penopang utama dan pembawa pahat bubut

yang dapat di stel.

Gambar 2.31 Eretan

c. Alat bantu mesin bubut

1) Penyangga tetap

Penyangga yang memiliki 3 buah btang penyekong

yang dapat ditegakkan maju mundur dan posisi yang

diubah.

Gambar 2.32 penyangga tetap


2) Penyangga jalan

Penyangga yang memiliki 2 buah batang penyekong

untuk benda kerja yang panjang dan diameter kecil

Gambar 2.33 penyangga

3) Peralatan cekam

Peralatan ini digunakan saat untuk mencekam benda

kerja agar tidak goyang pada proses pengerjaan.

Gambar 2.34 pelat cekam


4) Pelat pembawa

Peralatan ini ada dalam mesin bubut yang digunakan

pada saat melakukan pembubutan dengan menggunakan

dua center.

Gamabr 2.35 pelat pembawa

5) Center

Center merupakan perlatan mesin bubut yang

digunakan untuk suatu penopang benda kerja yang

sedang dibubut.

Gambar 2.36 center


6) Collet

Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan

untuk suatu poembantuan pengapit benda kerja yang

memiliki permukaan halus, apabila benda kerja tersebut

mau kita kerjakan

Gambar 2.37 collet

7) Pahat bubut

Pahat bubut adalah suata pahat yang digunakan

untuk memotong benda kerja sesuai dengan yang kita

inginkan.

a) Pahat bubut rata kanan

Digunakan untuk membuat diameter luar benda kerja

hingga rata

Gambar 2.38 Pahat bubut rata kanan


b) pahat bubut rata kiri

Digunakan untuk membuat diameter luar benda kerja

hingga rata

Gambar 2.39 Pahat bubut rata kiri

c) Pahat bubut muka

Pahat bubut muka memilki sudut baji 55º, digunakan

untuk pembubutan rata permukaan benda kerja yang

pemakanannya dapat dimulai dari luar benda kerja.

Gambar 2.40 Pahat bubut muka

d) Pahat bubut ulir

Pahat bubut ulir memilki sudut puncak 55° .

Sedangkan untuk pembuatan ulir jenis metrik sudut

puncak pahat ulirnya dibuat 60°.


Gambar 2.41 Pahat bubut ulir

e) Pahat Alur

Pahat alur digunakan untuk membuat alur pada benda

kerja.

Gambar 2.42 Pahat bubut alur

d. Spindle

Spindle adalah poros utama yang ada pada mesin frais dan

fungsinya sebagai tempat kedudukan poros dimasukkan

kedalam sebuah lubang faksi jika dijalankan faksi akan

membawa poros ikut bergerak.


Gambar 2.43 spindle mesin frais

e. Lutut

Lutut adalah tempat dudukan meja dan gerakan lutut

ditahan oleh eretan yang melekat pada benda miring serta

dapat di potong oleh poros yang berdiri.

Gambar 2.44 lutut mesin frais

f. Mekanisme Percepatan Mesin Bubut

Mekanisme mesin bubut yang berupa pergerakan

berputar benda kerja, perputaran motor utama yang di

translasikan sedemikian rupa dengan kecepatan berputar

tertentu untuk memutar cekap.


Gambar 2.45 mekanisme percepatan

g. Gerakan-gerakan dalam membubut

1. Gerakan berputar,yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda

kerja yang digerakan pada pahat yang dinamakan gerak

potong

2. Gerakan memanjang,yaitu bentuk gerakan apabila arah

arah pemotongan sejajar dengan sumbu kerja.gerakan ini

disebut dengan gerak pemakanan

3. Gerakan melintang, Yaitu bentuk gerakan apabila arah

pemotongan tegak lurus terhadap sumbu kerja gerakan ini

disebut dengan gerakan melintang atau pemotongan

permukaan.

ketiga bentuk gerakan tsb dapat dilihat pada gambar

berikut:
Gambar 2.46 gerakan membubut

3. Mesin sekrap

Mesin sekrap adalah mesin dengan pahat pemotong yang

bergerak kronslasi (bolak-balik) dengan menggerakkan alatnya

kerja menyilang dari pahat (gerak makan) maka akan

menyebabkan terpotong adanya permukaan logam sehingga

menjadi rata.

a. Prinsip kerja mesin sekrap

Motor listrik yang menggerakkan suatu sistem transmisi

roda gigi lalu akan menggerakkan pinion. Pinion ini,

penggerakan roda gigi yang dibutuhkan dengan rem

kemudian rem inilah yang akan menggerakkan pahat dan

menghasilkan gerak potong secara transalasi.

b. Mekanisme bolak balik mesin sekrap

Mesin sekrap (shapmachin) disebut pula mesin ketam

atau serut. Mesin ini digunakan untuk mengerjakan bidang-

bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dll dalam


kedudukan mendatar, tegak ataupun miring. Mesin sekrap

adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus

bolak-balik secara vertikal maupun horisontal. Prinsip

pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat

atau dipotong dalam keadaan diam (dijepit pada ragum)

kemudian pahat bergerak lurus bolak balik atau maju

mundur melakukan penyayatan (gerak translasi).

c. Jenis-jenis sekrap

Adapun jenis-jenis mesin sekrap yaitu :

1) Mesin sekrap horizontal

Mesin jenis ini adalah mesin perkakas dengan gerakan

utama lurus bolak-balik secara horisontal umum dipakai

untuk produksi dan pekerjaan serbaguna untuk berdiri

atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan

horizontal.

Gambar 2.47 mesin sekrap horizontal


2) Mesin sekrap vertikal

Mesin ini digunakan untuk suatu pemotongan dalam,

menyerut, dan ada yang bersudut serta untuk pengerjaan

permukaan yang sukar dijangkau.

Gambar 2.48 mesin sekrap vertikal

3) Mesin planner

Mesin planner digunakan untuk mengerjakan benda

kerja yang dimensi besar, benda kerja dipasang pada eret

yang melakukan gerak bolak- balik.

Gambar 2.49 mesin planner

4) Mesin sekrap roda gigi

Mesin sekrap roda gigi digunakan untuk mengerjakan

benda kerja untuk membuat roda gigi.


Gambar 2.50 mesin sekrap roda gigi

d. Bagian utama mesin sekrup

1) Badan mesin

Badan mesin merupakan keseluruhan mesin tempat

mekanik penggerak dan tuas pengatur.

Gambar 2.51 badan mesin

2) Meja mesin sekrap

Meja mesin berfungsi mengatur ketebalan dan

sebagai tempat peletakan benda kerja pemakaian pahat

dengan benda kerja.


Gambar 2.52 Meja sekrup

3) Lengan

Lengan adalah tempat melekatnya alat potong mesin

sekrap yaitu pahat, alat yang membawa pahat maju-

mundur dengan jarak yang telah ditentukan.

Gambar 2.53 Lengan sekrup

4) Eretan

Eretan berfungsi untuk mengatur ketipisan dan

ketebalan pada benda kerja dengan menggunakan

pemutaran spindle.
Gambar 2.54 eretan

5) Pengatur kecepatan

Handle pengatur kecepatan adalah pengatur cepat

dan lambatnya pahat mesin sekrapa dalam membentuk

benda kerja, digunakan untuk mengatur Kecepatan pahat.

Gambar 2.55 Handle

6) Tuas panjang langkah

Tuas panjang langkah berfungsi untuk mengatur

panjang pendeknya langkah pada pahat mesin sekrap

sesuai benda kerja.


Gambar 2.56 tuas panjang langkah

3) Tuas posisi pahat

Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi

untuk mengukur posisi atau kedudukan pahat terhadap

benda kerja.

Gambar 2.57 tuas posisi pahat

4) Pahat mesin sekrap

Pahat gerakan maju mundur. Benda kerja kearah

melintang pemotongan hanya terjadi pada gerak langkah

maju pada saat langkah mundur benda kerja bergeser.


a) Pahat sekrap kasar lurus

Gambar 2.58 pahat sekrap kasar lurus

b) Pahat sekrap kasar melengkung

Gambar 2.59 pahat sekrap kasar melengkung

c) Pahat sekrap datar

Gambar 2.60 pahat sekrap datar

d) Pahat sekrap runcing

Gambar 2.61 pahat sekrap runcing


e) Pahat sekrap sisi kasar dan sekrap sisi

Gambar 2.62 pahat sekrap sisi dan pahat sekrap

kasar

f) Pahat sekrap profil dan Pahat sekrap sisi datar

Gambar 2.63 pahat sekrap sisi datar dan sekrap

profil

5) Jenis bahan pahat

a) H.S.S (baja kecepatan tinggi)

Jenis bahan pahat H.S.S dipergunakan untuk

memotong material yang keras dan mempunyai

tegangan tarik tinggi.


Gambar 2.64 pahat bahan H.S.S

b) Karbid

Karbid aldalah jenis pahat pada mesin sekrap

yang dipergunakan untuk benda-benda tuangan

Gambar 2.65 karbid

4. Mesin bor

Mesin bor adalah suatu jenis mesin bor gerakannya

memutar alat pemotong yang arah pemakaiannya mata bor

hanya pada sumbu mesin tersebut pengerjaan pelubangan.

a) Mesin bor meja

Mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan

keporos mesin sehingga poros berputar untuk membuat

lubang pada benda kerja.


Gambar 2.66 mesin bor

Bagian-bagian mesin bor

1. Badan 6. Meja

2. Motor penggerak 7. pengait meja

3. Rumah sabuk penggerak 8. Penyayat

4. Lengan 9. Tangan

5. Poros 10. Poros

b) Mesin bor tangan

Mesin bor tangan umumnya digunakan pada bagian yang

sulit dijangkaun serta dalam penggunaannya terkesan praktis

berbeda dengan mesin bor duduk.

Gambar 2.67 mesin bor tangan

5. Mesin geregaji

Mesin gergaji adalah suatu alat yang dipergunakan untuk

memotong logam baja, pipa dan benda kerja.


a) Geregaji mesin

Geregaji mesin ini bisa digunakan untuk mempermudah dan

lebih praktis digunakan.

Gambar 2.68 geregaji mesin

b) Geregaji tangan

Geregaji tangan merupakan alat geregaji manual dengan

membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang banyak.

Gambar 2.69 geregaji tangan

6. Mesin Gerinda

Kemampuan mengerjakan alat potong dengan

mengasahnya dengan pasir atau batu itulah cara ditemukan

mesin pada gerinda seperti hanya geregaji untuk memotong dan

kebutuhan dari pada gerinda ini bisa mengikis dan lainnya.


Gambar 2.70 mesin gerinda

Adapun jenis-jenis gerinda

a. Gerinda tangan

Gerinda tangan merupakan gerinda yang mana proses

pengerjaannya dengan digenggam

Gambar 2.71 gerinda tangan

b. Gerinda duduk

Gerinda duduk merupakan suatu alat potong yang proses

pengerjaannya dengan mata gerinda ditekan untuk

memotong benda kerja.

Gambar 2.72 gerinda duduk


7. Mesin Las

Pengelasan adalah salah satu penyambungan logam

dengan mencairkan sebagian logam induk tanpa adanya suatu

tambahan akan menghasilkan sambungan yang berkelanjutan.

a. Adapun macam-macam jenis mesin las yang biasa digunakan

antara lain:

1) Mesin las arus bolak-balik (AC)

Karena menggunakan arus listrik langsung dari PLN

memiliki suatu tegangan tinggi dibandingkan pengelasan

arus AC.

Gambar 2.73 las listrik AC

2) Mesin las arus s0oearah (DC)

Arus listrik yang dipergunakan berasal dari dinamo yang

digerakkan oleh motor listrik.

Gambar 2.74 las listrik DC


3) Mesin Las Oxy-Acetylene (las asetilin)

Las Oxy-Acetylene (las asetilin) adalah proses pengelasan

secara manual, dimana permukaan yang akan disambung

mengalami pemanasan sampai mencair oleh nyala (flame)

gas asetilin (yaitu pembakaran C2H2 dengan O2), dengan

atau tanpa logam pengisi, dimana proses penyambungan

tanpa penekanan.

Gambar 2.75 las Oxy-Acetylene (las asetilin)

b. Perlengkapan mengelas

1) Elektroda

Elektroda atau kawat las ialah suatu benda yang

dipergunakan untuk melakukan pengelasan listrik yang

berfungsi sebagai pembakar yang akan menimbulkan

busur nyala.
Gambar 2.76 Elektroda

2) Selulosa

Elektroda selulosa memiliki lapisan yang mengandung

material organik dengan jumlah yang besar. Material

organik yang biasa digunakan adalah selulosa

(penggunaannya lebih dari 30% berat lapisan). Selain

selulosa ada material organik lain yang bisa digunakan.

Material organik tersebut seperti tepung kayu, arang

kayu,katun,kanji,dangetah.

Gambar 2.77 elektoda selulosa


3) Rutile

Elektroda rutile memiliki lapisan dengan kandungan

utama titanium-oxide (TiO₂). Kandungan tersebut baik

untuk pembentukan slag dan menstabilkan busur las.

Gambar 2.78 elektoda rutile

4) Iron-oxide

Elektroda iron-oxide memiliki lapisan dengan

kandungan iron-oxide dan silikat (silikat terkadang

ditambah dengan manganese oxide). Pengelasan yang

dihasilkan tergolong lunak dan berkekuatan rendah.

Gambar 2.79 elektoda iron-oxide

5) Basic (Basa)

Elektroda basa memiliki lapisan dengan

fluoride sebagai pengikat dan deoxidant. Pengelasan


menggunakan elektroda ini menghasilkan slag basa yang

agak cair. Slag yang telah beku menjadi keras.

Gambar 2.80 elektoda basa

6) Baju ketelpuck

Perlengkapan bajiu untuk melindungi dari percikan las

dan radiasi sinar las tersebut.

Gambar 2.81 baju katelpuck

7) Kacamata las

Kacamata las dipergunakan agar mata terhindar dari

cahaya efek pengelasan agar terhindar dari resiko

kebutaan dan juga berguna untuk menghalangi asap

hitam dari proses pengelasan.


Gambar 2.82 kacamata las

8) Sikat kawat

Sikat kawat ini berfungsi untuk membersihkan kerak

pada pengelasan yang akan menggangu pengelasan

selanjutnya.

Gambar 2.83 sikat kawat

9) Palu

Palu dipergunakan untuk membuka kerak pada

saat pengelasan

Gambar 2.84 palu


10) Tabung gas oksigen & Asetilin

Tabung gas berfungsi untuk menampung gas ataugas

cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas

dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-

tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium.

Gambar 2.85 Tabung gas oksigen & Asetilin

11) Katup Tabung

Katup tabung berfungsi untuk mengatur keluarnya gas

dari dalam tabung.

Gambar 2.86 Katup Tabung


12) Regulator

Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun

Tekan.Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan

besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau

pemotongan

Gambar 2.87 Regulator

13) Selang gas

Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung

menuju torch maka digunakan selang gas.

Gambar 2.88 Selang gas


14) Tortch (Pembakar)

Tortch berfungsi untuk mengalirkan Gas yang melalui

selang selanjutnya diteruskan oleh torch, tercampur

didalamnya dan akhirnya pada ujung nosel

terbentuk nyala api dengan tekanan yang telah ditentukan

Gambar 2.89 Tortch

B. Proses pemotongan secara nonkonvensional

1. Abrasive Jet Maching (AJM)

Pengerjaan yang digunakan dengan jalan penyemprotan

aliran fluida dengan kecepatan yang tinggi kepermukaan benda

kerja fluida yang digunakan dicampurkan dengan partikel-

partikel abriseve..

Gambar 2.90 AJM


2. Ultra Sonic Machine (USM)

Suatu cara pengerjaan dengan menggunkan partikel-

partikel abrasive cairan yang ditempatkan diantara benda-

benda kerja perkelas digunakan untuk memotong material yang

keras dan rapuh secara manufaktur.

Gambar 2.91 USM

3. Electrical Discharge Machining (EDM)

Sebuah proses membuang sebagian bahan dengan cara

mempercikkan bunga api antara benda kerja dengan elektroda

atau benda kerja di terapkan dalam larutan elektronik.

Gambar 2.92 EDM


C. Fungsi Media Pendingin Pada Proses Permesinan

Cairan pendingin pada proses permesinan memiliki beberapa

fungsi, yaitu fungsi utama adalah fungsi yang dikehendaki fungsi

yang kedua adalah fungsi tak langsung.

1. Fungsi Utama

a. Melumasi proses pemotongan khususnya pada

kecepatan potong rendah.

b. Mendinginkan bendakerja khususnya pada kecepatan

potong yang tinggi.

c. Membuang beram dari daerah pemotongan

2. Fungsi Kedua

a. Melindungi permukaan yang disayat dari korosi

b. Memudahkan pengambilan benda kerja, karena bagian

yang panas telah didinginkan.

c. Memperpanjang umur pahat.

d. Mengurangi deformasi pada benda kerja akibat panas.

e. Permukaan benda kerja menjadi lebih baik (halus) pada

beberapa kasus.

You might also like