You are on page 1of 8

MAKALAH MANAJEMEN UMUM

Tentang
PERUSAHAAN ASURANSI

Dosen Pengampu:
Ir.Syahrul,M.kom
D

Oleh:

ERSA DEWI LESTARI

TANTRI ERIANTI

AKRA MUNASIR

AMIK TRI DHARMA


Pekanbaru
Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat  dan hidayah-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang
bertamakan “MANAJEMEN UMUM”. Dalam makalah ini saya membahas tentang
”Perusahaan Asuransi”. Suatu perusahaan yang kedudukannya sangat penting di bidang
perekonomian dan biasanya dipikirkan oleh pengguna asuransi untuk jaminan terhadap yang
ia punya.  
Makalah ini dibuat dalam rangka untuk menyelesaiakan tugas mata kuliah
Manajemen Umum dan juga untuk mendalami masalah yang pada bidang struktur
manajemen, terutama di bidang manajemen Tidak lupa saya mengucapakan terimakasih
kepada dosen pembimbing yang telah memberikan tugas, yang mana tugas ini dapat menjadi
pembelajaran tersendiri bagi saya pribadi.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Semoga dengan kritik dan saran tersebut dapat membuat saya
termotivasi untuk brlajar yang lebih baik lagi.

Pekanbaru,25 Juli 2023

Penyusun

Ersa dan dkk


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan masalah
Batasan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
Sejarah AJB BUMIPUTERA 1912
Struktur AJB BUMIPUTERA 1912
Landasan teori
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perusahaan asuransi adalah suatu lembaga yang sengaja dirancang dan dibentuk sebagai
lembaga pengambil alih dan penerima risiko. Dengan demikian perusahaan asuransi pada
dasarnya menawarkan jasa proteksi sebagai produknya kepada masyarakat yang
membutuhkan, yang selanjutnya diharapkan akan menjadi pelanggannya.Oleh karena itu
keberadaan perusahaan asuransi dalam masyarakat memiliki peran yang sangat strategis bagi
kelangsungan hidup masyarakat karena memberikan sumbangan yang besar terhadap
kebutuhan hidup masyarakat. Dalam hal ini perusahaan asuransi sebagai penghasil jasa
sedangkan masyarakat merupakan pemasok sumber daya perusahaan dan sekaligus sebagai
pengguna atau konsumen hasil perusahaan. Dalam hal inijasa merupakan suatu “janji member
proteksi”, yang dapat merupakan janji untuk memberikan ganti kerugian, apabila nasabah
pada suatu waktu menderita kerugian yang disebabkan karena suatu peristiwa yang sudah
diperjanjikan sebelumnya. Pemenuhan kebutuhan masyarakat baik primer, skunder maupun
tersier, pada hakekatnya dipenuhi oleh perusahaan-perusahaan dengan berbagai skala dan
kapasitasnya, baik oleh perusahaan besar maupun perusahaan menengah ke bawah.
Perusahaan sebagai suatu organisasi ekonomi, selalu berada dan ada di tengah masyarakat.
Perusahaan tidak mungkin berada diluar masyarakat, karena ia hidup, tumbuh dan
berkembang serta dikembangkan oleh masyarakat. Setiap lembaga keberadaannya di dalam
masyarakat selalu memikul fungsinya sendiri, lembaga yang pada hakekatnya merupakan
organisasi mayarakat dan keberadaannya adalah untuk memenuhi salah satu dari tugas dan
kebutuhan khusus masyarakat, bukan semata-mata untuk memenuhi dan untuk kepentingan
lembaga itu sendiri. Sebagai konsekuensi logis dari keberadaan perusahaan ditengah
masyarakat, berinteraksi dan saling ketergantungan, tumbuh dan berkembang oleh
masyarakat, kiranya sudah menjadi kewajiban moril untuk lebih peduli terhadap kehidupan
masyarakat sekitarnya. Perusahaan asuransi mempunyai jangkauanyang sangat luas, karena
perusahaan asuransi tersebut mempunyai jangkauan yang menyangkut kepentingan-
kepentingan ekonomi maupun kepentingan-kepentingan sosial. Disamping itu juga dapat
menjangkau baik kepentingan kepentingan individu maupun kepentingan-kepentingan
masyarakat luas, baik risiko individu maupun risiko-risiko kolektif. Masyarakat yang
menutup perjanjian asuransi akan merasa tenteram sebab mendapatkan perlindungan dari
kemungkinan tertimpa suatu kerugian. Suatu perusahaan yang mengalihkan risikonya melalui
perjanjian asuransi akan dapat meningkatkan usahanya dan berani menggalang tujuan yang
lebih besar. Demikian pula premi-premi yang terkumpul dalam suatu perusahaan asuransi
dapat diusahakan dan digunakan sebagai dana untuk usaha pembangunan. Hasilnya akan
dapat dinikmati masyarakat. Di pihak lain, risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan
pembangunan juga dapat dialihkan kepada perusahaan asuransi. Perusahaan merupakan
lembaga yang secara sadar didirikan untuk melakukan kegiatan yang terusmenerus untuk
mendayagunakan sumber daya alam dan manusia sehingga menjadi barang dan jasa yang
bermanfaat secara ekonomis. Mengingat falsafah negara dan bangsa Indonesia adalah atas
dasar pancasila, untuk itu setiap kegiatan yang akhirnya ditujukan untukmemenuhi kebutuhan
sebagian besar anggota masyarakat harus didasarkan atas adanya azas keseimbangan yaitu
adanya keseimbangan antara kepentingan-kepentingan yang terkait. Perusahaan-perusahaan
asuransi mempunyai karakteristik dan kemampuan untuk mengambilalih risiko pihak lain.
Banyak karakteristik perusahaan yang dapat mempengaruhi pilihan metode distribusi suatu
perusahaan asuransi. Karakteristik tersebut termasuk sumber daya perusahaan, tujuan dan
sasaran bisnisnya, pengalaman dengan berbagai jalur distribusi serta hubungan yang sedang
terbentuk dengan berbagai partisipasi jalur distribusi. Pada dasarnya perusahaan asuransi
dalam kegiatannya, secara terbuka mengadakan penawaran atau menawarkan suatu
perlindungan atau proteksi serta harapan pada masa yang akan datang kepada individu atau
kelompokkelompok dalam masyarakat atau institusi-institusi lain, atas kemungkinan
menderita kerugian lebih lanjut karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak tertentu atau
belum pasti. Di samping itu perusahaan asuransi dapat pula memberikan jaminan atas
kelangsungan kehidupan perusahaan-perusahaan dari kerugian ekonomi. Disamping itu
perusahaan asuransi juga memberikan jaminan atas terpenuhinya pendapatan seseorang,
karena tempat dimana yang bersangkutan bekerja tetapterjamin kelangsungan kehidupannya.
Di beberapa negara, perusahaan asuransi memainkan sejumlah peranan penting dalam
perekonomian. Peranan tersebut termasuk beroperasi sebagaimarket driven
organization,memberikan perlindungan keuangan kepada konsumen, bertindak sebagai
perantara keuangan serta mempekerjakan banyak karyawan.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari informaasi diatas kita hanya akan membahas seberapa penting peranan perusahaan
asuranransi.

C. TUJUAN MASALAH
Menentukan apakah perusahaan asuransi cukup baik untuk terus berkembang di berbagai
daerah.

BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH AJB BUMIPUTERA 1912


AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia.
Didirikan 109 tahun yang lalu untuk memenuhi kebutuhan spesifik masyarakat
Indonesia, AJB Bumiputera 1912 telah berkembang untuk mengikuti perubahan
kebutuhan masyarakat. Pendekatan modern, produk yang beragam, serta teknologi
mutakhir yang ditawarkan didukung oleh nilai-nilai tradisional yang melandasi
pendirian AJB Bumiputera 1912
AJB Bumiputera 1912 telah merintis industri asuransi jiwa di Indonesia dan hingga
saat ini tetap menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional terbesar di Indonesia .
AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi mutual, dimiliki oleh pemegang
polis Indonesia, dioperasikan untuk kepentingan pemegang polis Indonesia, dan
dibangun berdasarkan tiga pilar 'mutualisme', 'idealisme' dan 'profesionalisme'.
AJB Bumiputera 1912 menyadari pentingnya hubungan personal antara nasabah dan
penasehat finansial mereka, serta menyediakan akses yang mudah untuk
mendapatkan solusi khusus untuk memenuhi semua kebutuhan asuransi nasabah.
AJB Bumiputera 1912 dimiliki oleh masyarakat Indonesia dari berbagai latar
belakang dan kelompok umur, serta menyediakan berbagai produk dan layanan
yang setara dengan produk asuransi terbaik dunia, namun tetap menjaga
keuntungannya di Indonesia bagi para pemegang polisnya.
AJB Bumiputera 1912 adalah aset nasional pelopor asuransi di Indonesia.

B. STRUKTUR AJB BUMIPUTERA 1912

Komisaris

 Drs. Hardi, SH, MM, MH, Ak, CPA, CA, ACPAcc.


Komisaris Utama
 Prof. Syafiq A. Mughni, MA, Ph.D
Komisaris Independen
 Brigjen TNI Hendrawan, S.IP
Komisaris Independen

Direksi

 Dr. Irvandi Gustari, S.E., M.B.A.


Direktur Utama
 Dena Chaerudin, SE., MM
Direktur Operasional & SDM
 Dr. Sugito, SE, M.Si
Direktur Bisnis

Badan Perwakilan Anggota

 H. Muhammad Idaham, SH, M.Si


Ketua Badan Perwakilan Anggota (DP I - Sumatera Bagian Utara)
 Drs. Hardi, SH, MM, MH, Ak, CPA, CA, ACPAcc
Anggota BPA DP II (Sumatera Bagian Tengah)
 Asnawi
Anggota BPA DP III (Sumatera Bagian Selatan)
 Jefry Rasyid, SH, MM, CLA, Med, CLI, CRGP
Anggota BPA DP IV (DKI Jakarta)
 Drs. Marhalim Siregar
Anggota BPA DP V (Jawa Bagian Barat)
 Dr. Ir. RM. Bagus Irawan, ST., M.Si., IPM
Anggota BPA DP VI (Jawa Bagian Tengah)
 Hj. Naniek Widya Kusuma S.Pd., S.H., M.H.
Anggota BPA DP VII (Jawa Bagian Timur)
 Chris Boy Rihi Iye, SE
Anggota BPA DP VIII (Bali & Nusa Tenggara)

C. LANDASAN TEORI

Terdapat beberapa karakteristik yang membedakan perusahaan asuransi dengan


lembaga keuangan non-asuransi yaitu diantaranya kegiatan penanganan fungsi klaim
dan fungsi underwriting (pengelolaan risiko). Fungsi underwriting mempunyai
kontribusi besar terhadap kelangsungan suatu perusahaan asuransi umum, selain itu
hal yang sering menjadi dasar beberapa perusahaan asuransi di Indonesia dalam
pertumbuhan laba perusahaan yaitu beban klaim disetiap perusahaan. Komitmen
pemerintah untuk terus menata dan menjadikan industri asuransi Indonesia sehat
dapat diandalkan dan mampu bersaing dibuktikan kembali dengan mengeluarkan
Peraturan Pemerintahan No. 39 tahun 2008 (bulan Mei 2008). PP No. 39/2008 ini
membahas tentang dalam rangka menghadapi dan mengatisipasi perkembangan
yang terjadi dalam industri perasuransian nasional, perlu dilakukan penyesuaian
terhadap ketentuan penyelenggaraan usaha perasuransian. Peraturan pemerintah ini
sangat menarik perhatian para pelaku bisnis asuransi karena dianggap sangat
berpengaruh terhadap keberlangsungan perusahaan. Dengan diterbitkannya
Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2008 yaitu mencermati perkembangan yang
terjadi dalam industri perasuransian nasional dan dalam rangka mengantisipasi krisis
ekonomi global yang melanda dunia pada saat ini, perlu dilakukan penyesuaian
terhadap ketentuan mengenai jangka waktu pentahapan pemenuhan modal sendiri
bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Perusahaan asuransi
menghimpun dana yang cukup besar dimana dana tersebut merupakan pengelolaan
keuangan yang mendasar dalam sebuah perusahaan. Hal ini dikarenakan dari dana
inilah digunakan untuk seluruh kegiatan operasional perusahaan asuransi seperti
pendapatan premi, beban klaim, maupun penawaran surat berharga perusahaan di
pasar modal dilakukan. Selain untuk kegiatan operasional, pengelola keuangan juga
merupakan salah satu faktor utama dalam penilaian performa perusahaan. Baik
untuk tidaknya pengelolaan keuangan perusahaan menjadi indikasi penilaian
terhadap perusahaan tersebut.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Sebagai bagian dari arsitektur keuangan Indonesia, perkembangan sektor
perasuransian menunjukkan perkembangan pesat. Berbagai perusahaan yang
bergerak dibidang asuransi,mulai dari asuransi kerugian, asuransi kesehatan bahkan
sampai asuransi jiwa. Pilihan produk yang ditawarkan pun semakin berkembang
seiring perkembangan zaman. Berkembang pesatnya sektor perasuransian selain
disebabkan oleh kesadaran masyarakat dan korporasi terhadap pentingnya asuransi,
juga karena fleksibilitas regulasi di sektor ini. Fleksibilitas regulasi, dalam artian
regulasi yang ditetapkan tidak seketat industri perbankan menjadikan sektor
perasuransian rentan akan kegagalan dan kesalahan pengelolaan.

You might also like