Professional Documents
Culture Documents
Pedoman Triase Di Puskesmas
Pedoman Triase Di Puskesmas
PELAKSANAAN TRIASE
PUSKESMAS PONTAP
KOTA PALOPO
PANDUAN
BAB I
DEFINISI
A. Latar Belakang
B. Tujuan
puskesmas untuk mengkaji secara cepat dan fokus dalam menangani pasien
berdasarkan tingkat kegawat daruratan, trauma, atau penyakit dengan
mempertimbangkan penanganan dan sumber daya yang ada.
C. Sasaran
c. Trauma ringan
d. Sudah meninggal
f. Tag warna
BAB III
TATA LAKSANA
Pengumpulan data subyektif harus dilakukan dengan cepat, tidak lebih dari
5 menit karena pengkajian ini tidak termasuk pengkajian perawat penanggung
jawab pasien. Perawat dan dokter bertanggung jawab untuk menempatkan pasien
di area pengobatan yang tepat. Tanpa memikirkan dimana pasien pertamakali
ditempatkan setelah triase, setiap pasien tersebut harus dikaji ulang oleh perawat
sedikitnya setiap 30 menit.
Untuk pasien yang dikategorikan sebagai pasien yang mendesak atau gawat
darurat, pengkajian dilakukan setiap 1 menit. Setiap pengkajian ulang harus
didokumentasikan dalam rekam medis. Informasi baru akan mengubah
kategorisasi keakutan dan lokasi pasien di area pengobatan.
Bila kondisi pasien ketika datang sudah tampak tanda-tanda obyektif bahwa
pasien mengalami gangguan pada airway, breathing dan circulation, maka pasien
ditangani dahulu. Pengkajian awal hanya didasarkan atas data obyektif dan data
subyektif sekunder dari pihak keluarga. Setelah keadaan pasien membaik, data
pengkajian kemudian dilengkapi dengan data subyektif yang berasal langsung dari
pasien.
Kategori triase
jiwa segera
▪ Gangguan pernapasan
maka triase dapat dilakukan di luar ruang triase (di depan Ruang Tindakan)
d. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dan mendapatkan prioritas
dapat menunggu giliran setelah pasien kategori triage merah selesai ditangani.
g. Pasien kategori triage hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan atau bila