Apakah “Profesionalisme” itu ? Profesionalisme merupakan sebutan mengacu kepada
sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Menurut Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S. Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional.Sementara kata profesional sendiri berarti ,bersifat profesi,memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan, beroleh bayaran karena keahliannya itu. Dapat disimpulkan jika profesionalisme memiliki dua kriteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran).Kedua hal tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan.Seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya. Dari beberapa definisi tersebut, maka profesionalisme dapat diartikan juga sebagai sesuatu yang harus ada dalam diri professional, yaitu mutu, kualitas dan tindak tanduk sehingga memenuhi strandar kerja, moral dan etika yang ada dalam pekerjaan tersebut. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Asuhan yang diberikan merupakan asuhan keperawatandimana asuhan ini berisi tentang rangkaian interaksi perawat dan pasien serta lingkungan pasien untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian pasien dalam merawatdirinya sendiri (UU Keperawatan, 2014). Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat bukan hanya terhadap individu,tetapi dapat diberikan kepada keluarga, kelompok dan masyarakat. Bentuk asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh seorang perawat adalah tindakan pencegahan(preventif), promosi kesehatan/ keperawatan (promotive), kurative dan rehabilitative. Pelayanan yang diberikan dalam bentuk preventive dan bentuk promotive merupakan srikining awal atau identifikasi awal terjadinya faktor resiko suatu penyakit serta memberikan pendidikan kesehatan , konseling baik invidu, keluarga dan masyarakat baik yang beresikoataupun yang sudah sakit (Taukhit, 2015). Kemudian bentuk pelayanan kuratif merupakan terapi komplementer dimana pelayanan terapi komplementer tercantum dalam premenkes nomor 1109/MENKES/PER/IX/2007 yang berisi tentang tenaga kesehatan yang memiliki wewenang dalam melakukan suatu tindakan atau terapi komplementer adalah seorang tenaga kesehatanatau seorang perawat yang sudah ditetapkan dan berdasarkan teori yang ada atau kajian ilmiah. Sedangkan Bentuk pelayanan rehabilitatif merupakan bentuk pelayanan yang diberikan oleh perawat dalam membantu pasien mengembalikan fungsinya sebagaimana mestinya dengancara membantu menyesuaikan kembali dengan kehidupan normal nya serta memiliki perannya kembali baik dalam keluarga maupun di masyarakat. DAFTAR PUSTAKA
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/profesionalisme-adalah.html Undang – undang RI no. 38 tahun 2014. Tentang Keperawatan