You are on page 1of 30
BAGIAN 2. PEMBAGIAN TIPE BENDUNGAN Terdapat banyak sekali tipe bendungan yeng sukar dibandingkan antara satu dengan lainnya. Misal : Bendungan Ir. H. Juanda, Bendungan ini dapat disebut sebagai tipe urugan atu dengan lapisan kedap air miring karena konstruksinya terdiri atas beberapa lapisan, yaitu : lapisan kedap air berbentuk miring, lapisan penyangga dari batu, lapisan batu teratur, lapisan transisi, lapisan filter dan lain-lain. Dapat pula discbut sebagai bendungan besar karena tingginya lebih dari 15 m, demikian pula panjang puncaknya lebih dari 500 m, kapasitas waduk yang terbentuk lebih dari 1 juta m? dan debit banjir maksimal yang diperhitungkan lebih dari 2000 m?/detik. Dapat pula disebut sebagai bendungan serbaguna karena tujuan pembangunannya adalah untuk memenuhi beberapa tujuan tertentu (air irigasi, PLTA, pengendalian banjir, penye- dian air minum dan lain-lain). Jadi satu bendungan dapat dipandang dari beberapa segi yang masing-masing menghasilkan tipe yang berbeda-beda pula, Maka pembagian tipe bendungan dapat dipandang dari 7 keadaan, yaitu : berdasar ukurannya, tujuan pembangunannya, penggunaannya, jalannya air, konstruksinya, fungsinya dan menurut COLD. 21. ‘Ada 2 tipe, yaitu bendungan besar dan bendungan kecil. 2.1.1, Bendungan besar (large dams) Hemant iCOLD dein bendth fungan besar adalah : (1). Bendungan yang tingginya lebih dari 15 m, diukur dari bagian terbawah pondasi sampai ke puncak bendungan. (2). Bendungan yang tingginya antara 10 m dan 15 m dapat pula disebut bendungan besar asal memenuhi salah satu atau lebih kriteria sebagai berikut : — Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500 m. — Kapasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1 juta m’, = Debit banjir maksimal yang diperhitungkan tidak kurang dari 2.000 m’/detik. — Bendungan menghadapi kesulitan-kesulitan khusus pada pon- dasinya (had specially difficult foundation problems). — Bendungan di desain tidak seperti biasanya (unusual design). 2.1.2, Bendungan kecil (small dams, weir, bendung) Semva bendungan yang tidak memenuhi syarat sebagai bendungan besar disebut bendungan kecil. 2.2. Pembagian tipe bendungan berdasar tujuan pembangunan-— ‘Ada 2 tipe yaitu bendungan dengan tujuan tunggal dan bendungan serbaguna. Bendungan dengan tujuan tunggal (single pu jose dam: ‘Adalah bendungan yang a Sasa ait ‘memenuht satu tujuan saja, 3 misalnya untuk : pembangkit tenaga listrik atau irigasi (pengairan) atau pengendalian banjir atau perikanan darat atau tujuan lainnya, tetapi hanya untuk satu tujuan saja. Foto 2.1. Bendungan Sakuma di Sungai Tenryu (Jepang). Tujuan pembangunan untuk: PLTA dengan energi 1 393 024 000 Kwh per tahun (350 MW, 4 unit). Tinggi: 155 m dengan panjang puncak 294 m. Volume beton: 1 094 000 m?, Konsultan dan pemilik: Electric Power De- velopment Company (Jepang) Bendungan Miboro di Sungai Sho (Jepang). ‘Tujuan pembangunan untuk PLTA dengan energi sebesar 534 487 000 Kwh per tahun (215 MW, 2 unit) Tipe: urugan batu dengan lapisan kedap air mi- fing, Tinggi: 131 m dengan panjang puncak 405 m. Volume urugan: 7 950 000 m?, Konsultan dan pemilik: Electric Power Development Company (Gepang). 2.2.2. Bendungan serbaguna (multipurpose dams). adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan misalnya: pembangkit tenaga listrik (PLTA) dan irigasi (pengairan) pengendatian banjir dan PLTA; air minum dan air industri; PLTA, pariwisata dan irigasi dan lain-lain, Foto 2.. Bendungan Prof. Dr..Ir, Sutami (Karangkates) di Sungai Brantas (Jawa Timur). Tujuan pembangunan: pengendalian banjir, PLTA dengan energi sebesar 488 000 000 Kwh per tahun (105 MW, 3 unit), irigasi, perikanan darat dan pariwisata, Tipe: urugan batu dengan lapisan kedap air tegak. Tinggi: 100 m dengan panjang puncak 800 m. Volume urugan: 6 150 000 m?. Konsulian Nippon Koei (epang). Foto 2.4. ~Bendungan Selorejo di Sungai (Kali) Konto (Jawa Timur) ‘Yujuan pembangunan (manfaat) untuk: pengendalian banjir, PLTA dengan energi, sebesar 22 200 000 Kwh per tahun (4,50 MW,1 unit), penambahan energi PLTA Mendalan serta PLTA Siman sebesar 30 200 000 Kwh per tahun dan irigasi. Tipe: urugan tanah. Tinggi: 46 m dengan panjang puncak: 447 m, Volume urugan: 2 000 000 m?. Konsultan: Nippon Koei (Jepang). 2.3. Bendungan Sempor di Sungai Cincingguling dan Sempor (Jawa Tengah) ‘Tujuan pembangunan untuk: irigasi, PLTA. (1,10 MW, 1 unit), pengendalian banjir, perikanan, pariwisata, air minum, drainase dan industri. Tipe: urugan batu dengan lapisan kedap air tegak. Tinggi: 61 m dengan panjang puncak: 200 m. Volume urugan: 1 400 000 m*. Konsultan Nippon Koei (Jepaag) dan Agrar und Hydrotechnik (Jerman Barat). ‘Ada tiga tipe, yaitu bendungan untuk membentuk waduk, bendungan pe- nangkap/pembelok air dan bendungan untuk memperlambat aliran air. 23.1. Bendungan untuk membentuk waduk (storage dams ‘Adalah bendungan yang dibangun untuk membentuk waduk guna me- nyimpan air pada waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu diperlukan, a 2.3.2. Bendungan penangkap/pembelok air (diversion dam: Adalah bendungan yang dibangun agar permukaan aimya lebih tinggi sehingga dapat mengalir masuk ke dalam saluran air atau terowongan air. Apabila bukan termasuk bendungan besar disebut bendungan penangkap (diversion weir). Banyak digunakan untuk irigasi, PLTA dan penyediaan air untuk industri. Foto 2.6. Bendungan Singomerto di Sungai Serayu (Jawa Tengah). Tujuan pembangunan untuk irigasi seluas 5 750 Ha. 2.3.3, Bendungan untuk memperlambat jalannya air (detension dams) Adalah bendungan yang dibangun untuk memperlambat aliran air sehingya dapat mencegah terjadinya banjir besar. Masih dapat dibagi lagi menjadi 2, yaitu: (1). Untuk menyimpan air sementara dan dialirkan ke dalam saluran air di bagian hilir. (2). Untuk menyimpan air selama mungkin agar dapat meresap di daerah sekitarnya, Apabila tujuannya digunakan untuk menangkap Lumpur dan pasir ma- ka disebut debris dam, check dam atau sabo dam. ‘Ada 2 tipe yaitu bendungan untuk dilewati air dan bendungan untuk menahan air, 24.1. Bendungan untuk di lewati air (overflow _dams). ‘Adalah bendungan yang dibangun untuk dilewati air misalnya pada 2.5. bangunan pelimpah (spillway). n untuk menahan air (non overflow dams). 2.4.2. Bendun fen difewati air. Kedua Kdalah bendungan yang sama tr tipe ini biasanya dibangun berbatasan dan dibuat dari beton, pasangan batu atau pasangan bata. Foto 2.7. Bendungan Shimajigawa di Sungai Shimaji (Jepang). ‘Tujuan pembanguinan untuk: pengendalian banjr, penyediaan air minum dan industri serta pemeliharaan kelestarian lingkungan sungai. Tipe: beton berda- sar berat sendiri masif. Bendungan yang dibongun untuk dilewati air sebagat bangunan pelimpah (pasal 2.4.1.) terdapat di tengah sedangkan bendungon untuk meriahan air (2.4.2.) terdapat di kanan dan di kirinya. Tinggi: 89 m de- nngan panjang puncak 240 m. Volume beton: 317 000 mm. Konsultan dan pe- milik: Ministry of Construction (Jepang). ‘Ada 3 tipe yaitu bendungan urugan, bendungan beton dan bendungan ainnya. ‘ 2.5.1. Bendungan urugan (fil! dams, embankment dams). Menurut ICOLD definisinya adalah bendungan yang dibangun dari hasil penggalidn bahan (material) tanpa tambahan bahan lain yang bersifat campuran secara kimia, jadi betul-betul bahan pembentul bendungan asli. Benduingan ini masih dapat dibagi menjadi : (1), Bendungan urugan serbasama (homogeneous dams), Fiarap diperiksa pasal 3.1 Foto 28. Bendungan Cacaban di Sungai Cacaban (Jawa Tengah). Tujuan pembangunan untuk irigasi, Tipe: ufugan tanah. Tinggi: 37 m dengan panjang puncak: 168 m. Volume urug Foto 2: Bendungan Parangjoho di anak Sungai (Bengawan) Sala (Jawa Tengah). Tujuan pembangunan untuk irigasi, Tipe: urugan tanah. Tinggi: 20 m dengan panjang puncak 310 m. = Foto'2.10. Bendungan Ir.H.Pangeran Noor di Sungai Riam Kanan (Kalimantan Selaian). Tujuan pembangunan untuk: PLTA dengan energi sebesar 136 000 000 Kwh (30 MW, 3 unit), pengendalian banjir, dan irigasi. Tipe: urugan tanah. Tinggi 57 m dengan panjang puncak: 190 m. Volume urugan: 670 000 m?, Konsul- tan; Nippon Koei Co (Fepang) Foto 2.11 Bendungan Saguling di Sungai Citarum (Jawa Barat). (2). Bendungan urugan berlapis-lapis (zone dams, rockfill dams) Raalak bendungan arigan yar jungan urugan yang terdiri atas beberapa lapisan yaitu lapisan kedap air (water tight layer), lapisan batu (rock zones, shell), lapisan batu teratur (rip-rap) dan lapisan pengering (filter zones) Manfaat PLTA Saguling: PLTA dengan daya terpasang 700 MW yang dapat ditingkatkan menjadi 1 400 MW dengan energi sebesar 2 156 000 000 Kwh per tahun, mengkemat pemakaian bahan bakar minyak 647 000 ton per tahun, mengaemat devisa US $ 130 000 000 per tahun, menunjang suksesnya pro- gram listrik masuk desa, meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitamya, konservasi air dan perbaikan lingkungan hidup, memeratakan pembangunan di dacrak, mengembangkan pariwisata, perikanan, dan pertanian. Tipe: urug- an bati? dengan lapisan kedap air tegak yang tidak simetris. Tinggi: 98 m de- ngan panjang puncak 301,40 m. Volume urugan: 2 750 000 m. Konsuitan: New Japan Engineering Consultant (Jepang). Foto 2.12. Bendungan Ir. H. Juanda di Sungai Citarum (Jawa Barat), Tujuan pembangunan untuk: irigasi seluas 260 000 Ha, PLTA dengan daya terpasang 150 MW dengan energi’sebesar 700 000 000 Kwh per tahun, pe~ ngendalian banjir, penyediaan air minum, air industri, penggelontoran air untuk DKI Jakarta Raya, perikanan darat, pariwisata dan olah raga air. Tipe: urugan batu dengan lapisan kedap air miring. Tinggi: 96 m dengan panjang puncak 1 220 m. Volume urugan: 9 500 000 m?, Konsultan: Coyne et Bellier (Perancis), Foto 2.13. Bendungan Teaorigawa di Sungai Tedri (Sepang). Tujuan pembangunan untuk: pengendalian banjir, PLTA dengan daya torpa~ sang sebesar 250 MW (2 unit), penyediaan air minum dan industri scrta pemeliharaan kelesiarian lingkungan sungai. Tipe: urugan batu dengan lapis- an kedap air tegak. Tinggi: 153 m dengan panjang puncak 420 m. Volume urugan: 10 050 000 m?, Konsultan dan pemilik: Electric Power Development Company Ltd (Jepang). * Foto 2.14. Bendingan Shin Takasegawa di Sungai Takase (Jepang) untuk PLTA tipe pompa Takasegawa 13 Tujuan pembangunan untuk PLTA dengan daya terpasang 1 280 MW. Tipe: urugan batu dengan lapisan kedap air di tengah, Tinggi: 176 m dengan Panjang puncak 374 m. Volume urugan: 11 400 000 m?. Konsultan dan Pemilik: Electric Power Development Company Ltd (Jepang). © @):"Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (im- _ permeable face rockfill dams, dekced rockjill dams) get - ndungan urugan batu berlapislapis yang lapisan =f kedap aimya diletakkan di sebelah hulu bendungan. Lapisan kedap air yang sering dipakai adalah aspal dan beton bertulang, Perancis telah mencoba menggunakan geotextile untuk lapisan kedap air di muka ini yang hasilnya cukup memuaskan dan sudah mulai dipakai di negara lainnya, Bahan-bahan bangunan lainnya seperti kayu, besi dan karet pemah pula dicoba, namun menga- lami kesulitan sehingga tidak pernah dipakai lagi. Kesulitan pada kayu adalah sambungan agar rapat air. Kesu- : litan pada besi adalah pemeliharaannya'dan biayanya relatif lebih "ay. mahal, Sedang karet mengalami kestilitan pada sambungan, 5 ketahanlamaannya (durability), dan perieliharaannya. Foto 2.15. Bendungan Numappara di Sungai Taka (Jepang). Tujuan pembangunan untuk: PLTA dengan daya terpasang 675 MW. Tipe: urugan batu dengan lapisan kedap air dari aspal di muka. Tinggi: 38 m dengan panjang puncak: 1 539 m, Volume urugan: 1 230 000 m?. Konsultan: Electric Power Development Company Ltd (Jepang). Foto 2.16. Bendungan Marchlyn di tepi Telaga Marchlyn (Inggris Raya). Tujuan pembangunan untuk: PLTA tipe pompa dengan daya terpasang se besar 1 800 MW. Tipe: urugan batu dengan lapisan kedap air dari aspal di muka, Tinggi: 72 m dengan panjang puncak: 600 m. Konsultan: James Williamson and Partners dan Binnie and Partners. (Inggris Raya). Foto 2.17. Bendungan Kotmale di Sungai Kotmale (Sri Lanka), 15 Tujuan pembangunan untuk: pengairan seluas 36 500.Ha dan PLTA dengan daya terpasang 200 MW. Tipe: urugan batu dengan lapisan kedap air dari be- ton bertulang di muke, Tinggi: 107 m’ dengan panjang puncak: 620 m. Vo- lume urugan: 4 500 000 m?, Konsultan: Sir William Halcrow (Inggris Raya). Foto 2.18. Bendungan Foz do Areia di Sungai Iquasu (Brasil). embangunan untuk: PLTA dengan daya terpasang 2 511 MW (6 unit). Tipe: urugan batu dengan lapisan kedap air dari beton bertulang di muka, Tinggi: 160 m dengan panjang puncak 850 m. Volume urugan: 13 268 931 m?, Konsultan’ Milder Kaiser (Brasil). - 2.5.2. fendungan beton (concrete dams) ‘Adalah bendungan yang dibuat dari konstruksi beton baik dengan tula- ngan mavipun tidak, Ini masih dapat dibagi lagi menjadi: bendungan beton berdasar berat sendiri, bendungan beton dengan penyangga, bendungan beton berbentuk lengkung dan bendungan beton kombi- nasi. Sy, (1). Bendungan beion berdasar berat sendiri (concrete gravity dams). Rdalah bendungan beton yang didesain untuk menahan beban dan gaya yang bekerja padanya hanya dengan berat sendiri saja. Bendungan Vinca di Sungai Tet (Perancis). ‘Tujuan pembangunan untuk: irigasi, penyediaan air minum dan pengendalian banjir. Tipe: beton dengan penyangga. Tinggi: 62 m dengan panjang puncak: 200 m. Volume beton: 145 000 m3, Konsultan: Sogreah (Perancis), Dereon eT, Foto 2.20. Bendungan Menjer di Sungai Menjer di tepi Telaga Menjer (Jawa Tengah) untuk PLTA Garung ica mantaat PLA Garung: PLTA dengan daya terpasang 26,40 MW dengan energi sebesar 47 500 000 Kwh per tahun, menghemat pemakaian bahan ba- kar minyak, menunjang program listrik masuk desa dan menambah daerah pariwisata. Tipe: beton berdasar berat sendiri dengan tambahen urugan batu “(concrete gravity dam with rockfill counterweight). Tinggi: 36 m dengan panjang puncak: 97,50 m, Volume beton: 17 000 m’. Konsultan: = Koei Gepang). Foto 2.21. Bendungan Niagara di Sungai Niagara di dekat air terjun Niagara (Amerika Serikat). Tujuan pembangunan untuk PLTA dengan daya terpasang 1 280 MW dan pariwisata, Tipe: beton berdasar berat sendiri masif, Tinggi: 118 m dengan panjang puncak: 560 m. Volume beton: 844 000 m?. Konsultan: Chas T Main (Amerika Serikat). Foto 2.22. Bendungan Robert Moses Saunders di Sungai St ‘Amerika Serikat dengan Kanada), Tujuan pembangunan untuk: PLTA deng: MW untuk Amerika Serikat dan 960 MW untuk Kanada) dar pariwisata. Tipe: bendungan berdasar berat sendiri masif. Tinggi: 47 m dengan panjang puneak: 1 006 m, Volume beton: 1 530 000 m?. Konsultan: Chas T Main (Amerika Serikat). nce (perbatasan jan daya terpasang 1 920 MW (960 Foto 2.23. Bendungan Haipu di Sungai Parana (perbatasan Brasil dengan Paraguay). 19 ews vaya veipasang 12 00 MW (6 4u0 MW untuk Brasil dan 6 300 MW untuk Paraguay) dan pariwisata. Tipe: beton berdasar berat sendiri berongga. Tinggi: 196 m dengan panjang pun- cak: 1 064 m, Volume beton: 5 200 000 m?. (2). Bendungan beton dengan penyangga (concrete buttress dams). ‘Aa Beran ben pee ee da beton yang mempunyal penyangga untuk menya- lurkan gaya-gaya yang bekerja padanya. Banyak dipakai apabila su- ngainya sangat lebar sedangkan keadaan geologinya baik. Foto 2.24 Bendungan Ratan di Sungai Ljungan (Swedia), Tujuan pembangunan untuk: PLTA dengan daya terpasang 62 MW. Tipe: be- ‘on dengan penyangga. Tinggi: 28 m dengan panjang puncak: 500 m. Volume beton: 80 000 m*, Konsultan: Vatten Byggnads Byran (VBB) dari Swedia, 20 Bendungan Roseires di Sungai Nil Biru (Sudan). ‘Tujuan pembangunan untuk: pengairan dan pembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang 105 MW. Tipe: beton dengan penyangga, dengan panjang total 13 500 m. Tinggi: 68 m dengan panjong puncak khusus beton dengan penyangga 1 000 m dan panjang total 13 500 m. Volume beton: 850 000 m?. Konsultan: Coyne et Bellier (Perancis). (3). Bendungan_beton_berbentuk_lengkung (beton_berbentuk_busur_atau concrete arch dams). Kaalah bendungan beton yang didesain untuk menyalurkan gaya- gaya yang bekerja padanya lewat abutmen kiri dan abutmen kanan bendungan, 21 2 Bendungan Nagawado di Sungai Azusa anak Sungai Shinano (Sepang) Tujuan pembangunan untuk: PLTA dengan daya terpasang 623 MW. Tipe: beton berbentuk lengkung dengan jari-jari tidak tetap (variable radius con- crete arch dams). Tinggi: 155 m dengan panjang puncak: 356 m. Volume beton: 672 000 m*, Konsultan: Tokyo Electric Power Company yang juga menjadi pemilik bendungan, Bendungan Victoria di Sungai Mahaweli (Sri Lanka). Tujuan pembangunan urituk: pengairan seluas 45 000 Ha dan PLTA dengan daya terpasang 210 MW dengan energi sebesar 780 000 000 Kwh per tahun. Tipe: beton berbentuk lengkung kedua arah (double curvature concrete arch dam). Tinggi: 122 m dengan panjang puncak: 507 m. Volume beton: 610 000 m?, Konsultan: Sir Alexander Gibb and Partner (Inggris Raya). Foto 2.28. Bendungan Kolnbrein di Sungai Malta (Austria). ‘Tujuan pembangunan untuk: PLTA. Tipe: beton berbentuk lengkung. Tinggi. 198 m dengan panjang puncak: 620 m. Volume beton: 1 525 000 m’ Konsultan: Verbund Plan (Austria). 23 | 24 Bendungan Bin El Ouidane di Sungai Oued el Abid (Maroko). Tujuan pembangunan untuk: PLTA dengan daya terpasang 120 MW (3 unit) dar ifigasi. Tipe: beton berbentuk lengkung kedua arah, Tinggi: 135 m de- ngan panjang puncak 174 m, Volume beton: 285 000 m*, Konsultan: Coyne et Bellier (Perancis) (4), Bendungan beton kombinasi (combination concrete dams, mixed type concrete dains) Realah merupakan kombinasi antara lebih dari satu tipe. Apabila sua- tu bendungan beton berdasar berat sendiri berbentuk lengkung maka disebut concrete arch gravity dams, Apabila suatu bendungan beton merupakan gabungan beberapa lengkung maka disebut concrete multi- ple arch dams. Terdapat pula suatu bendungan yang sebagian pan- jangnya berbentuk Iengkung dan beton dengan penyangga lainnya (aipu, Funil). Terdapat pula suatu bendungan yang sebagian pan- jangnya dengan penyangga sedang lainnya berbentuk lengkung Rosclend). Foto 2.30. Bendungan Ngebel di Sungai Telaga Agung (Jawa Timur) untuk PLTA Ngebel. Manfaat PLTA Ngebel untuk: PLTA dengan daya terpasang 2,25 MW. Tipe: beton berbertuk lebih dari satu lengkung. Tinggi: 8 m. Merupakan bendung an untuk kolam tando harian di PLTA Ngebel. Desain dan pengawasan pe- kerjaan dilaksanakan olch Perusahaan Umum Listrik Negara. Foto 2.31. Bendungan Le Mazeud di Sungai Couze (Perancis).. 25 Tujuan pembangunan untuk: penyediaan air minum. Tipe: beton berbentuk lebih dari satu lengkung (concrete multiple arch dam), Tinggi: 40 m dengan panjang puncak: 295 m. Volume beton: 33 OC m?. Konsultan: Coyne et Bellier (Perancis). Foto 2.32, Bendungan ltaipu di Sungai Parana (Brasil). Merupakan kombinasi antara beton berdasar berat sendiri berongga, beton dengan penyangga, urugan batu dan urugan tanah yang panjang totalnya ile, Foto 2.33. Bendungan Roselend di Sungai Doron de Beaufort (Perancis). ‘Tujuan pembangunan untuk: PLTA dengan daya terpasang 500 MW. Tipe: Kombinasi beton dengan penyangga dan beton berbentuk lengkung (combina- tion buttress and arch dam). Tinggi: 150 m dengan panjang puncak: 904 m, tan; Coyne et Bellier Perancis). Foto 2.34. Bendungan Funil di Sungai Paraiba (Brasil). Tujuan pembangunan: urituk: PLTA dengan daya terpasang 216 MW dan pengaturan debit sungai di sebelah hilir. Tipe: kombinasi beton berbontuk Tengkung kedua arah (double curvature dain) dan beton berdasar berat sendiri (gravity dam). Tinggi: 85 m dengan panjang puncak: 385 m. Volume beton: 270 000 m?- Konsultan: COBA (Brasil) aE Foto 2.35. Bendungan Daniel Johnson di Sungai Manicouagan (Kanada). 27 Tujuan pembangunan untuk: PLTA dengan daya terpasang 1 344 MW. Tipe: beton dengan beberapa lengkung dan punceknya lurus. Tinggi: 215 m dengan panjang puncak: 1280 m. Volume beton: 2 200 000 m’. Konsultan: Coyne et Bellier (Perancis). 2.5.3. Bendungan lainnya Biasanya hanya untuk bendungan kecil misalnya: bendungan kayu (timber dams), bendungan besi (steel dams), bendungan pasangan bata (brick dams), bendungan pasangan batu (masonry dams). Pada tahun 1980 mulai diadakan penelitian tentang bendungan beton ringan (rolicrete dams atau roller compact concrete dams). Ini adalah ben- dungan yang dibuat dari beton ringan schingga bahan betonnya dapat diangkut dengan dumptruck, tipper dan truck biasa. Syarat untuk be- | ton tidak terlalu berat dengan jumlah pemakaian PC kecil yaitu kira- kira hanya 120 Kg per m? beton. Bendungan tipe ini yang telah berha- - sil dibangun adalah Willow Creek Dam (Amerika Serikat) setinggi 4 53 m dengan volume: 300 000 m?. Pembagian tipe bendungan berdasar fungsinya — Ada 8 tipe, yaitu bendungan pengelak pendahuluan, bendungan pengelak, bendungan utama, bendungan sisi, bendungan di tempat rendah, tanggul, bendungan limbah industri dan bendungan pertambangan. ‘2.6:t, Bendungan pengelak pendahuluan (primary cofferdam, dike). ‘Kealah bendungan yang pertama-tama dibangun di sungai pada waktu debit air rendah agar lokasi rencana bendungan pengelak menjadi ke- ring yang memungkinkan pembangunannya secara tekni Foto 2.36. Bendungan pengelak pendahuluan Mrica (Jawa Tengah). 2.6.2. Bendungan pengelak (cofferdam). Raat be dae hee Mbangun sesudah selesainya bendungan pengelak pendahuluan sehingga lokasi rencana bendungan utama menjadi kering yang memungkinkan pembangunannya s-cara teknis, Foto 2.37. Bendungan pengelak Cirata di Sungai Citarum (Jawa Barat). FSL_+ 39850 + 405.00 + 31700 Tinggi 115 m panjang puncak 510 m Volume urugan 9.300.000 m’ Gambar 2.1 Bendungan Sagae (Jepang) (@). Bendungan pengelak pencahuluan. (b). Bendungan pengelak (©. Bendungan utama, 2.63. Bendungan utama (main dam ‘Rdalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu atau lebih tujuan tertentu. 29 204, Benaungan sisi (high level dam) ‘Adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan atau sisi kanan bendungan utama yang tinggi puncaknya juga sama, Ini dipakai untuk membuat proyck se optimal-optimalnya, artinya dengan menambah tinggi pada bendungan utama diperoleh hasil yang sebesar-besarnya biarpun harus menaikkan sebelah sisi kiri dan atau sisi kanan. Biaya yang dipakai untuk menaikkan tinggi air masih ekonomis dibanding- kan dengan hasil besar yang akan diperoleh, Foto 2.38. Bendungan sisi Mrica pada waktu pembangunannya 2.6.5. Bendungan di tempat rendah (saddle dam) Kdalah bendungan yang terletak di tepi waduk yang jauh dari ben- dungan utama yang dibangun untuk mencegah keluamya air dari waduk sehingga air waduk tidak mengalir ke daerah sekitarya, 30 Foto 2.39. Bendungan Kaliputih di Waduk Sempor. Tipe: urugan tanah, Tinggi 13 m dengan panjang puncak: 227 m Volume urugan: 153 166 m?. 2.66. Tanggul (dyke, levee) ‘Adalah bendungan yang terletak di sebclah sisi kiri dan atau kanan bendungan utama dan di tempat yang jauh dari bendungan utama yang ting- gi maksimalnya hanya 5 m dengan panjang puncaknya maksimal 5 kali tingginya. ‘Apabila tanggul ini digunakan untuk mencegah banjir di sepanjang sungai maka disebut tanggul banjir (flood bank). Sedangkan apabila dibuat dari pasangan bata, pasangan batu atau beton maka discbut dinding penahan banjir (flood wall). 2.6.7. Bendungan limbah industri (industrial waste dam) Adalah bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertaliap untuk menahan limbah yang berasal dari industri. 268, Bendungan pertambangan (mine tailing dam, tailing dam) ‘Adalah bendungan yang terdiei atas imbunan secara bertahap untuk menahan hasil galian pertambangan dan bahan pembuatnya pun berasal dari hasil galian pertambangan juga. Salah satu bendungan pertambangan yang terkenal adalah Stava di Italia yaug jebol pada bulan Juli 1985. Bendungan setinggi 20 m ini terletak pada elevasi 1300 di alas permukaan air laut pada pondasi glacial moraine. 31 Digunakan untuk pengumpulan dan pembersihan hasil tambang kalsi- um fluorida, Sebagai akibat jebolnya bendungan ini menyebabkan kira-kira 250 orang tewas. Semoga peristiwa seperti ini tidak terulang kembali, Amin. 2.7. Pembagian tipe bendungan menurut {COLD ICOLD membuat pembagian tipe menjadi 6, yaitu bendungan urugan tanah, bendungan urugan batu, bendungan beton berdasar berat sendiri, bendungan beton dengan penyangga, bendungan beton berbentuk lengkung dan ben- dungan beton berbentuk lebih dari satu lengkung. 2.7.1, Bendungan urugan tanah (earthfill dams). Sama dengan bendungan pada pasal 2.5.1, ayat (1). 2.7.2, Bendungan urugan batu (rockfill dams). Adalah bendungan urugan yang kekuatan konstruksinya didasarkan pada urugan batu dan sebagai lapisan kedap air memakai tanah liat, tanah liat bercampur pasir/kerikil, lapisan aspal, beton bertulang atau geotextile. Di da- lam tipe ini termasuk bendungan urugan berlapis-lapis (pasal 2.5.1. ayat (2)° | ‘ i | | dan bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka pasal 2.5.1. ayat (3), 2.7.3. Bendungan Sama dengan pasal 2.5.2. ayat (1). 2.7.4, Bendungan beton dengan penyangga Sara TS 2.75. Bendungan beton berbentuk lengkun, Sama dag pS ae pasal 2.5.2, ayat (3). 2.7.6. Bendungan_beton_berbentuk lebih dari satu lengkung (multiple arcl: dams) Ini adalah bendungan beton yang bentuk lengkungnya lebih dari satu dan diperkuat dengan kolom beton bertulang. Bendungan-bendungan: Ngebel, Le Mazeud, Daniel Johnson adalah termasuk di dalam tipe ini,

You might also like