Professional Documents
Culture Documents
1 SM
1 SM
Keywords : Abstrak.
Pinjaman online; Tujuan penyuluhan adalah memberikan pengetahuan kepada
Illegal; masyarakat dampak dan akibat hukum bertransaksi
Akibat Hukum; menggunakan pinjaman online illegal. Hal ini didasari atas
meningkatnya minat masyarakat yang memilih untuk
melakukan transaksi dengan pinjaman online illegal karena
Corespondensi Author
alasan kesulitan dalam mengakses layanan keuangan formal
Fakultas Hukum Universitas dengan berbagai persyaratan administrasi yang harus
Pamulang dipenuhi dan keadaan pada saat sekarang hidup ditengah
Email: Schadijah08@gmail.com wabah pandemi covid 19 sehingga sebagian besar masyarakat
sangat sulit untuk mendapatkan uang guna memenuhi
History Artikel kebutuhan hidupnya. Adapun bentuk kegiatan adalah
Received: tgl-bln-thn; pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat “Penyuluhan
Reviewed: tgl-bln-thn Tentang Bahaya Pinjaman Online Ilegal” dilaksanakan di
Revised: tgl-bln-thn Kantor Kelurahan Babakan,Kecamatan Setu, Kota Tangerang
Accepted: tgl-bln-thn Selatan pada tanggal 1 sampai dengan 3 November 2020.
Published: tgl-bln-thn Dengan berbekal narasumber yang juga merupakan praktisi
hukum sehingga dapat mengakomodir kebutuhan peserta
dalam hal tanya jawab, pemaparan dengan menampilkan
power point dan tanya jawab sehingga memudahkan pemateri
dan peserta berkomunikasi dengan baik. Dengan demikian
masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan khususnya
saat bertransaksi menggunakan pinjaman online dengan
memiliki pemahaman yang baik.
208
petani, nelayan, pengrajin, dan Usaha Mikro rupiah) sampai dengan Rp 1.000.000,- (Satu
Kecil dan Menengah (UMKM).2 juta rupiah), oleh sebab pinjaman yang
Alasan peminjam melakukan relatif kecil, masyarakat cenderung
pinjaman online adalah kesulitan dalam mengulanginya sehingga saat mendapatkan
mengakses layanan keuangan formal dengan tagihan, masyarakat mencari pinjaman lain
berbagai persyaratan administrasi yang guna menutupi hutangnya. Dampak lainnya
harus dipenuhi. Persyaratan administrasi yaitu ancaman penyebarluasan foto/identitas
pinjaman online relatif lebih mudah jika si peminjam apabila tidak mampu
dibandingkan dengan pinjaman layanan membayar hutangnya. Seharusnya produk
keuangan formal, terutama pada saat fintech wajib terdaftar secara resmi dan
sekarang ini kita hidup ditengah wabah bergabung dalam asosiasi fintech yang telah
pandemi covid 19 yang membuat roda dibentuk. Hal ini membuat segala jenis
perekonomian secara keseluruhan lumpuh persoalan yang muncul dan dilaporkan dapat
sehingga sebagian besar masyarakat sangat diproses. Oleh sebab itu, masyarakat perlu
sulit untuk mendapatkan uang guna diedukasi apabila sangat terpaksa harus
memenuhi kebutuhan hidupnya. meminjam uang dihimbau untuk
Perlu diketahui bahwa ada dua (2) menggunakan jasa penyelenggaran
macam Pinjaman Online, yaitu Pinjaman fintech yang sudah terdaftar/berizin dari
Online Legal dan Pinajaman Online Illegal. OJK.
Pinjaman Online Legal berdasarkan pada Berdasarkan hal tersebut di atas,
ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan maka jelas bahwa upaya pencegahan akan
Nomor 77/PJOK.01/2016 Tahun 2016 jeratan Pinjaman Online Ilegal terhadap
tentang Layanan Pinjaman Meminjam Uang Masyarakat harus bisa diminimalisir agar
Berbasis Tekhnologi Informasi (Selanjutnya masyarakat tidak semakin susah karena
disingkat POJK 77/2016), selain itu juga keadaan dan dampak transaksi tersebut.
diatur pada Pasal 3 ayat (1) huruf e Dengan demikian Dosen Universitas
Peraturan Bank Indonesia Nomor Pamulang bersinergi untuk melakukan
19/12/PBI/2017 Tahun 2017 tentang Pengabdian Masyarakat dengan kegiatan
Penyelengaraan Tekhnologi Finansial yang penyuluhan/sosialisasi kepada staff/
menyatakan bahwa layanan pinjaman uang pegawai/ masyarakat di Kelurahan Babakan,
berbasis aplikasi atau tekhnologi informasi Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan.
merupakan salah satu jenis penyuluhan ini diharapkan dapat
Penyelenggaraan Tekhnologi Finansial meningkatkan kewaspadaan masyarakat
(Fintech) kategori Jasa Keuangan/ finansial Kota Tangerang Selatan khususnya di
lainnya.3 bidang pinjaman online dengan memberikan
Menurut keterangan Satgas Waspada pemahaman yang bernilai dan menabah
Investasi (SWI) terdapat 105 Fintecht illegal wawasan umum.
dan 99 entitas yang tidak terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Fintecht Metode
illegal tersebut menawarkan pinjaman
online (sering disingkat dengan Pinjol) Penyuluhan secara langsung kepada
kepada masyarakat. Rata-rata pinjaman masyarakat merupakan salah cara yang
yang dilakukan masyarakat terhadap fintech paling tepat untuk memberikan
illegal berkisar Rp 500.000,- (lima ratus ribu pengetahuan kepada masyarakat. Sebagai
sarana pendukung dalam sosialisasi kami
2 membagikan materi baik dalam bentuk
Ibid
narasi dan juga slide power point yang
3
https://keuangan.kontan.co.id/news/awas-pinjaman- menarik untuk lebih memudahkan
online-ilegal-marak-ini-modus-yang-sering-terjadi, diakses masyarakat dalam memahami materi yang
pada tanggal 25 Februari 2021 kami sampaikan. Demonstrasi yang kami
209
BHAKTI HUKUM Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022
maksud disini adalah melakukan simulasi segala macam aktivitas masyarakat tidak
perhitungan terhadap beberapa paltform terlepas dari bantuan teknologi. Begitu pula
pinjaman online yang memberikan tawaran pada sektor keuangan yang kini mulai
pinjaman beserta bunga yang dikenakan. terintegrasi dengan platform sistem
Kami juga mengklaisifikasikan pinjaman elektronik.
online dan investasi yang legal dan yang Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa
tidak legal. Pada saat sosialisasi atau Keuangan No. 77/POJK.01/2016 Tentang
penyuluhan kami melayani diskusi dan juga Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
konsultasi terhadap persoalanpersoalan Tekhnologi Informasi: Pasal 1, Ayat (3) :
yang dihadapi peserta pelatihan. Kegiatan “Layanan Pinjam-Meminjam Uang
ini juga bertujuan untuk lebih memantapkan Berbasis Tekhnologi Informasi adalah
pemahaman masyarakat terhadap materi penyelenggaraan layanan jasa keuangan
yang kami sampaikan. untuk mempertemukan pemberi pinjaman
dengan penerima pinjaman dalam rangka
Hasil Dan Pembahasan melakukan perjanjian pinjam meminjam
dalam mata uang rupiah secara langsung
Sebelumnya perlu diketahui terlebih melalui sistem elektronik dengan
dahulu pengertian Pinjaman dalam menggunakan jaringan internet.
KUHPerdata Pasal 1754: “Pinjam pakai Kelebihan dari pinjaman online
habis adalah suatu perjanjian, yang adalah prosesnya yang jauh lebih mudah
menentukan pihak pertama menyerahkan dengan hanya menggunakan gadget, jika
sejumlah barang yang dapat habis dibandingkan pinjaman offline yang
terpakai kepada pihak kedua dengan syarat mengharuskan untuk datang ke cabang
bahwa pihak kedua itu akan bank terdekat terlebih dahulu dalam
mengembalikan barang sejenis kepada mengajukan pinjaman. Selain itu prosesnya
pihak pertama dalam jumlah dan keadaan bahkan bisa berlangsung hanya dalam
yang sama”. hitungan jam. Mengapa proses pencairan
Syarat peminjaman juga harus memenuhi dananya bisa cepat? Hal ini disebabkan
ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata, tidak ada agunan yang diberikan sehingga
“Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu tidak perlu proses penaksiran aset terlebih
dipenuhi empat syarat; dahulu.
1. kesepakatan mereka yang mengikatkan Namun demikian tedapat banyak
dirinya; kelemahan antara lain :
2. kecakapan untuk membuat suatu 1. Sistem bunga harian Semakin tenor
perikatan; panjang, semakin besar
3. suatu pokok persoalan tertentu; 2. Plafon tidak besar bis mulai 1 Juta ,
4. suatu sebab yang tidak terlarang. 20 – 30 Juta
3. Tenor Singkat 10-180 Hari Saja
Kemajuan teknologi dalam 4. Banyak Penipuan alias Tidak
Terpercaya
perekonomian nasional ditingkatkan untuk
mencapai kesejahteraan rakyat demi Beberapa hal yang harus diperhatikan
mewujudkan kehidpuan perekonomian apabila tetap memilih menggunakan pinjaman
yang lebih baik.4 Seiring dengan online adalah sebagai berikut :
perkembangan era globalisasi dewasa ini, 1. Apakah perusahaan penyedia aplikasi
terdaftar di OJK atau tidak?
4
Raden Ani Eko Wahyuni, Bambang Eko Turisno. 2. Fintech yang terdaftar mempunyai
(2019). Praktik Finansial Teknologi Ilegal Dalam atau memberikan layanan : (a) No Telepon
Bentuk Pinjaman Online Ditinjau Dari Etika Bisnis. (b) Alamat Kantor (c) E-Mail (d) Sosial Media
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia; Program Jelas.
Studi Magister Ilmu Hukum, Vol. 1, No. 3, hlm.15
210
3. Transparan Terkait: (a) Bunga (b)
Tenor (c) Biaya Lainnya. Aturan OJK ,
Bunga Per hari Maximum 0,8%.
211
BHAKTI HUKUM Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022
5
Rahel Octora, Aspek Hukum Pidana dan Hukum
Kontrak terkait Tindakan Akses Daftar Kontak
Debitur oleh Perusahaan P2P Lending dalam Rangka
Penagihan Utang, Recital Review Vol. 2 No. 2 Tahun
2020, hlm. 122, diakses pada tanggal 23 Februari
2021
212
penyuluhan ini, karena melihat selama ini
kurangnya informasi, materi dan literasi
yang mereka ketahui tantang investasi dan
pinjaman online illegal yang mulai
merambah kemedia social sudah banyak
memakan korban dan meresahkan
masyarakat. Disamping itu agar tetap
waspada ketika mendapat informasi dan
tawaran tentang investasi dan pinjaman
online yang bersifat ilegal atau yang tidak
terdaftar dihalaman website resmi Otoritas
Jasa Keuangan.
Foto Penyampaian Materi Dari fakta empiris di atas, maka
seyogyanya pemahaman dan penguasaan
ilmu pengetahuan khususnya di bidang
hukum secara mendasar harus dikuasai
oleh masyarakat awam, minimal
bermanfaat bagi diri sendiri maupun
lingkungan sekitarnya sehingga masyarakat
sebagai konsumen lebih berhati-hati dalam
mengakses aplikasi pinjaman online
Daftar Pustaka
Jurnal :
Budiyanti, Eka Pusat Penelitian Badan
Sebagain Audiens Kegiatan Penyuluhan Keahlian DPR RI, Info Singkat Vol. XI,
No.04/II/Puslit/Februari/2019
Octora, Rahel, Aspek Hukum Pidana dan
Hukum Kontrak terkait Tindakan Akses
Daftar Kontak Debitur oleh Perusahaan P2P
Lending dalam Rangka Penagihan Utang,
Recital Review Vol. 2 No. 2 Tahun 2020
Wahyuni, Raden Ani Eko, Bambang Eko
Turisno. (2019). Praktik Finansial Teknologi
Ilegal Dalam Bentuk Pinjaman Online
Ditinjau Dari Etika Bisnis. Jurnal
Pembangunan Hukum Indonesia; Program
Studi Magister Ilmu Hukum, Vol. 1, No. 3.
214