You are on page 1of 5

Laporan Pendahuluan Mioma Uteri

A. Pengertian
Mioma uteri adalah suatu tumor jinak berbatas tegas tidak berkapsul yang berasal dari otot
polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga disebutfibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine
fibroid. Tumor jinak inimerupakan neoplasma jinak yang sering ditemukan pada traktus
genitaliawanita, terutama wanita sesudah produktif (menopouse). Mioma uteri jarang
ditemukan pada wanita usia produktif tetapi kerusakan reproduksidapat berdampak karena
mioma uteri pada usia produktif berupa infertilitas,abortus spontan, persalinan prematur dan
malpresentasi

B. Etiologi

Menurut Aspiani ada beberapa faktor yang diduga kuat merupakan faktor predisposisi terjadinya
mioma uteri.

1. Umur Mioma uteri ditemukan sekitar 20% pada wanita usia produktifdan sekitar 40%-50%
pada wanita usia di atas 40 tahun. Mioma uteri jarang ditemukan sebelum menarche
(sebelum mendapatkan haid).

2.Hormon Endogen (endogenous hormonal) Konsentrasi estrogen pada jaringan mioma uteri
lebih tinggi dari pada jaringan miometriumnormal.

3.Riwayat keluargaWanita dengan garis keturunan dengan tingkat pertama dengan penderita
mioma uteri mempunyai 2,5 kali kemungkinan untukmenderita mioma dibandingkan dengan
wanita tanpa garis keturunan penderita mioma uteri.

4.Makanan di laporkan bahwah daging sapi, daging setengah matang (redmeat), dan daging
babi meningkatkan insiden mioma uteri, namunsayuran hijau menurunkan insiden
menurunkan mioma uteri.

C. Klasifikasi

Mioma uteri mulai tumbuh sebagai bibit yang kecil didalam miometriumdan lambat laun
membesar karena pertumbuhan itu miometrium mendesakmenyusun semacam
pseudokapsula atau sampai semua mengelilingi tumordidalam uterus mungkin terdapat satu
mioma akan tetapi mioma biasanya banyak. Bila ada satu mioma yang tumbuh intramural
dalam korpus uterimaka korpus ini tampak bundar dan konstipasi padat. Bila terletak
padadinding depan uterus mioma dapat menonjol kedepan sehingga menekandan
mendorong kandung kemih keatas sehingga sering menimbulkankeluhan miksi (Aspiani,
2017).Secara makroskopis, tumor ini biasanya berupa massa abu-abu putih, padat, berbatas
tegas dengan permukaan potongan memperlihatkangambarankumparan yang khas. Tumor
mungkin hanya satu, tetapiumumnya jamak dan tersebar di dalam uterus, dengan ukuran
berkisar dari benih kecil hingga neoplasma masif yang jauh lebih besar dari pada
ukuranuterusnya. Sebagian terbenam didalam miometrium, sementara yang lainterletak
tepat di bawah endometrium (submukosa) atau tepat dibawah serosa(subserosa). Terakhir
membentuk tangkai, bahkan kemudian melekat keorgan disekitarnya, dari mana tumor
tersebut mendapat pasokan darah dankemudian membebaskan diri dari uterus untuk
menjadi leimioma

mioma umunya digolongkan berdasarkan lokasi dan lapisan uterus yang


terkena.1.LokasiServical (2,6%), umumnya tumbuh kearah vagina menyebabkan infeksi.
Isthmica(7,2%), lebih sering menyebabkan nyeri dan gangguan traktus urinarius.
Corporal(91%) merupakan lokasi paling lazim dan sering kali tanpa gejala.2.Lapisan uterus

D. Tanda dan gejala

Separuh penderita mioma uteri tidak memperlihatkan gejala. Umumnyagejala yang


temukan bergantung pada lokasi, ukuran, dan perubahan padamioma tersebut seperti:a.
Perdarahan abnormal: hipermenore, menoragia, metroragia. Sebabnya: - Pengaruh ovarium
sehingga terjadi hiperplasi endometrium- Permukaan endometrium yang lebih luas dari
biasanya – Atrofi endometrium di atas mioma submukosum – Myometrium tidak dapat
berkontraksi optimal karena adanyasarang mioma di antara serabut myometrium
sehingga tidak dapatmenjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik.

E.Penatalaksanaan

medisPenanganan yang dapat dilakukan ada dua macam, yaitu penanganan


secarakonservatif dan penanganan secara operatif.a. Penanganan konservatif sebagai
berikut:1) Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodic setiap 3-6bulan2)
Bila anemia, Hb<8 g% transfusi PRC3) Pemberian zat besib, Penanganan operatif.

F.KOMPLIKASIKomplikasi

yang dapat terjadi pada mioma uteri secara umum, yaitu:1. Degenerasi ganasKecurigaan
akan keganasan uterus apabila mioma uteri cepat membesar dan apabila terjadi pembesaran
sarang mioma dalam menopause.1. Torsi (putaran tangkai)Sarang mioma yang bertangkai
dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis. Dengan
demikian terjadi sindromabdomen atkut

G.Pemeriksaan penunjang

1.USG abdomen2.MRIHasil pencitraan yang bisa memperlihatkan ukuran dan lokasi miom
dengan jelas3.HisteroscopiTindakan ini dilakukan untuk mencari miom yang menonjol ke
rongga rahim. Di sinidokter akan menggunakan selang kecil berkamera dan memasukkannya
ke dalamrahim lewat vagina.4.BiopsiDi sini dokter akan mengambil sampel jaringan tumor
setelah melakukan histeroskopi.Kemudian, sampel ini akan diteliti di laboratorium. Lewat
pemeriksaan ini dokter bisamengetahui apakah tumor bersifat jinak atau
ganasG.Penanganan Mioma Uteri

B. Konsep Asuhan
Konsep asuhan
Keperawatan1.Pengkajiana.Anamnesa1)Identitas Klien: meliputi nama, umur, jenis kelamin,
agama, suku bangsa,status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, alamat.2)Identitas
Penanggung jawab: Nama, umur, jenis kelamin, hubungan dengankeluarga, pekerjaan,
alamat b.Riwayat Kesehatan
1.Keluhan utama
Keluhan yang paling utama dirasakan oleh pasien mioma uteri, misalnyatimbul benjolan
diperut bagian bawah yang relatif lama. Kadang-kadangdisertai gangguan haid

2.Riwayat penyakit sekarangKeluhan yang di rasakan oleh ibu penderita mioma saat
dilakukan pengkajian,seperti rasa nyeri karena terjadi tarikan, manipulasi jaringan organ.
Rasa nyerisetelah bedah dan adapun yang yang perlu dikaji pada rasa nyeri adalahlokasih
nyeri, intensitas nyeri, waktu dan durasi serta kualitas nyeri.

3.Riwayat penyakit dahuluTanyakan tentang riwayat penyakit yang pernah diderita dan jenis
pengobatanyang dilakukan oleh pasien mioma uteri, tanyakan penggunaan obat-
obatan,tanyakan tentang riwayat alergi, tanyakan riwayat kehamilan dan riwayat persalinan
dahulu, penggunaan alat kontrasepsi, pernah dirawat/dioperasisebelumnya.

4.Riwayat penyakit keluargaTanyakan kepada keluarga apakah ada anggota keluarga


mempunyai penyakitketurunan seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung, penyakit
kelainandarah dan riwayat kelahiran kembar dan riwayat penyakit

2.Diagnosis Keperawatana.

a.Resiko syok berhubungan dengan kekurangan volume cairan, perdarahan

b.Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (infamasi) akibatmioma uteri

c.Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan imun tubuh sekunder akibatgangguan


hematologis (perdarahan)

d.Retensi urine berhubungan dengan penekanan oleh massa jaringan neoplasma pada organ
sekitarnya, gangguan sensorik motorik.

e.Resiko Konstipasi berhubungan dengan penekanan pada rectum (prolaps rectum)

f. Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status peran, ancaman pada


statuskesehatan, konsep diri (kurangnya sumber informasi terkait penyakit)3.Intervensi
KeperawatanRisiko syok berhubungan dengan kurang volume cairan akibat
perdarahanTujuan dan kriteria hasil
3. Intervensi
Risiko Syok pada pasien tidak terjadi setelah dilakukantindakan keperawatanselama 1x24
jamKH:Frekuensi Nadi 60-1.Observasi :
a.Frekuensi Nadi dankekuatan, RR, TD,akral)
b.SpO2, AGDc.Masukan dan
1.Perubahan status syok dapatdiketahui dengan monitoringyang adekuat
a. Monitoring statuskardiopulmonal
b. Monitoring ststatistik

4. Implementasi
Pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan.
Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data secara berkelanjutan,
mengobservasi respon klien selama dan sesudah tindakan dan menilaidata yang baru.
Keterampilan yang dibutuhkan antara lain: keterampilan kognitif,keterampilan interpersonal
dan keterampilan psikststatisti

5.Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian yang dilakukan dengan membandingkan perubahankeadaan
pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat ditahap
perencanaan. Tujuan dari evaluasi adalah mengakhiri rencana tindakan,
Daftar

PustakaArmantius. 2017. Asuhan Keperawatan pada Mioma Uteri di Ruang Ginekologi


Kebidanan RSUP dr. M Djamil Padang .Aspiani, R. (2017). Buku Ajar Asuhan Keperawatan
Maternitas Aplikasi Nanda. Nic- Noc. Jakarta : CV Trans Info Media.Dr. Asharkiman. 2016.
Mioma Uteri. Cites : 22 Februari 2021https://www.slideshare.net/birosmsFAunbrah/tumor-
jinak-amp-mioma-uteridr. Rizal Fadli, 2020.4 Pemeriksaan untuk mendeteksi mioma
uteri.halodoc.com/artikel/4-pemeriksaan-untuk-mendeteksi-mioma-uteriRohmah, N. Walid,
2019. Proses Keperawatan Berbasis KKNI . Malang: LiterindoBerkah KaryaTim Pokja SIKI DPP
PPNI. 2018.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Definisidan Tindakan Keperawatan.
Jakarta: DPP PPNITim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Definisidan Indikator Diagnostik . Jakarta: DPP PPNIUterine fibroid. Diagnosis and treatment-
Mayo Clinic. Mayoclinic.org .2020 availablefrom:https://www.mayoclinic.org/diseases-
conditions/uterine-fibroids/diagnosis-treatment/drc-20354294 cites 22 Februari 2020 .

You might also like