You are on page 1of 113

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN
SDN PETUKANGAN UTARA 10 PAGI
Jl. H. Muchtar Raya Gg. H. Jaelani I Petukangan Utara Kec. Pesanggrahan
Jakarta Selatan Telp. 735 9827 Kode Pos 12260

SURAT KETERANGAN
NOMOR : 083/073.554/VII/2019

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Indriani, S.Pd. SD
NIP : 196207181985032003
Pangkat/Golongan : Pembina Tingkat I/ IV b
Jabatan : Kepala Sekolah
Tempat Tugas : SDN Petukangan Utara 10
Menugaskan kepada :
Nama : Ika Setyo Rachmaningsih, S.Pd
NIP : 199409082019032016
Pangkat/Golongan : Penata Muda/ III a
Jabatan : Guru Kelas
Tempat Tugas : SDN Petukangan Utara 10

Telah melaksanakan seminar PTK dengan judul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
Materi Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung Melalui Model Pembelajaran
Cooperative, Intergrated, Reading and Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Petukangan Utara 10 Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020 , yang
dilaksanakan pada :

Tanggal : 28 September 2019


Peserta : Guru SDN Petukangan Utara 10
Tempat : SDN Petukangan Utara 10
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Jakarta, 28 September 2019

Kepala SDN Petukangan Utara 10 Pagi,

INDRIANI, S.Pd, SD
NIP 196207181985032003
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SDN PETUKANGAN UTARA 10 PAGI
Jl. H. Muchtar Raya Gg. H. Jaelani I Petukangan Utara Kec. Pesanggrahan
Jakarta Selatan Telp. 735 9827 Kode Pos 12260

DOKUMEN FOTO SEMINAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Judul Penelitian : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Gagasan Pokok dan
Gagasan Pendukung Melalui Model Pembelajaran Cooperative,
Intergrated, Reading and Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas
IV SD Negeri Petukangan Utara 10 Semester 1 Tahun Pelajaran
2022/2023.
Penyaji : Wahyu Indriana, S.Pd. Waktu
Penyajian : 08.00 s/d 10.00
Tempat : SDN Petukangan Utara 10
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI GAGASAN
POKOK DAN GAGASAN PENDUKUNG MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN COOPERATIVE, INTEGRATED, READING, AND
COMPOSITION(CIRC) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI
PETUKANGAN UTARA 10
SEMESTER 1TAHUNPELAJARAN
2021/2022

Laporan ini Disusun untuk


Pengembangan dan Perbaikan
Pembelajaran
di Lingkungan SDN Petukangan Utara 10

Oleh:
Wahyu Indriana Purwitasari, S.Pd.

SEKOLAH DASAR
PETUKANGAN UTARA 10
KECAMATAN PESANGGRAHAN
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
SELATAN 2021

i
LEMBAR PUBLIKASI

Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Gagasan Pokok


dan Gagasan Pendukung Melalui Model Pembelajaran
Cooperative, Intergrated, Reading and Composition (CIRC) Pada
Siswa Kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 Semester 1
Tahun Pelajaran 2021/2022.

Identitas Peneliti “

Nama : Wahyu Indriana, S.Pd

NIP 198508282020122009

Gol/Ruang : Penata Muda/IIIa

Jabatan : Guru Kelas

Unit Kerja : SDN Petukangan Utara 10

Lokasi Penelitian : SD Negeri Petukangan Utara 10

Lama Penelitian : 29 Juli - 2 Agustus 2021

Biaya Penelitian : Mandiri

Mengetahui, Jakarta, 27 September 2021


Kepala. SDN Petukangan Utara 10 Peneliti

Indriani, S.Pd, SD Wahyu Indriana, S.Pd


NIP. 196207181985032003 NIP. 198508282020122009
LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH


LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)

Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Gagasan Pokok


dan Gagasan Pendukung Melalui Model Pembelajaran
Cooperative, Intergrated, Reading and Composition (CIRC) Pada
Siswa Kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 Semester 1
Tahun Pelajaran 2021/2022.

Identitas Peneliti

Nama : Ika Setyo Rachmaningsih, S.Pd

NIP 199409082019032016

Tempat Penelitian : SDN Petukanga Utara 10

Jl. H. Muchtar Raya Gg. H. Jaelani I Petukangan Utara

Kec.Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Jakarta, 27 September 2019

Kepala SDN Petukangan Utara 10 Pagi,

INDRIANI, S.Pd, SD
NIP 196207181985032003
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Nama : Wahyu Indriana Purwitasari


NIP : 198508282020122009
Program Studi : S1 PGSD Guru Kelas
Tempat Mengajar : SD Negeri Petukangan Utara 10
Kelas/Semester : IV/1
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus Pembelajaran
Waktu Pelaksanaan : a. Siklus Pertama : Tanggal 29 Juli 2021
b. Siklus Kedua : Tanggal 2 Agustus 2022

Masalah yang menjadi fokus perbaikan :


1. Prestasi belajar siswa tentang materi gagasan pokok dan gagasan pendukung
siswa kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 tahun pelajaran 2021/2022.
2. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran tentang gagasan pokok dan gagasan
pendukung siswa kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 tahun pelajaran
2019/2020.

Mengetahui, Jakarta, 12 Agustus 2021


Kepala. SDN Petukangan Utara 10 Guru Kelas IV A

Indriani, S.Pd, SD Wahyu Indriana, S.Pd


NIP. 196207181985032003 NIP. 198508282020122009
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SDN PETUKANGAN UTARA 10 PAGI
Jl. H. Muchtar Raya Gg. H. Jaelani I Petukangan Utara Kec. Pesanggrahan
Jakarta Selatan Telp. 735 9827 Kode Pos 12260

Nomor : 399 /-1.851.42


Lamp :-
Hal : Persetujuan izin melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Indriani, S.Pd, SD


NIP 196207181985032003
Pangkat / Jabatan : Pembina / IV a
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SDN Petukangan Utara 10 Pagi

Dengan ini menyatakan bahwa saya mengizinkan Ika Setyo Rachmaningsih, S.Pd untuk
menjalankan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul ”Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung
Melalui Model Pembelajaran Cooperative, Intergrated, Reading and Composition
(CIRC) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 Semester 1 Tahun
Pelajaran 2021/2022. Pelaksanaan bulan Juli- Agustus 2021.

Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya dan dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab.

Jakarta, 26 Juli 2021


Kepala SDN Petukangan Utara 10 Pagi,

INDRIANI, S.Pd, SD
NIP 196207181985032003
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena


limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan
Penelitian Tindakan Kelas untuk pembelajaran Bahasa Indonesia. Laporan
penelitian ini merupakan bentuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran di
lingkungan SD Negeri Petukangan Utara 10. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model Cooperative,
Integrated, Reading, and Composition (CIRC).
Dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis memperoleh bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini dengan penuh rasa
hormat dan rendah hati yang tulus kami sampaikan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah memantu penulis dalam penyusunan Penelitian Tindakan
Kelas ini, sehingga Penelitian Tindakan Kelas ini dapat terselesaikan. Mudah-
mudahan amal baik Bapak/Ibu/Saudara serta pihak yang lain mendapatkan imalan
atau balasan dari Allah SWT. Amin.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penulisan PTK ini tidak terlepas
dari berbagai kekurangan. Kritik dan saran peneliti sangat mengharapkan, dan
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Akhirnya peneliti
berharap semoga laporan ini dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat
membantu mengatasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran di sekolah
khususnya sekolah dasar.

Jakarta, 12 Agustus 2021

Peneliti

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul......................................................................................................i
Lembar Pengesahan..............................................................................................ii
Surat Izin Penelitian.............................................................................................iii
Kata Pengantar.....................................................................................................iv
Daftar Isi...............................................................................................................v
Daftar Tabel.........................................................................................................vii
Daftar Lampiran...................................................................................................ix
Abstrak.................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................1
1. Identifikasi Masalah.................................................................2
2. Analisis Masalah......................................................................2
3. Alternatif Penyelesaian Masalah.............................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................3
C. Tujuan Penelitian...........................................................................4
D. Manfaat penelitian.........................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................6
A. Kajian Teori...................................................................................6
1. Prestasi Belajar........................................................................6
2. Pengertian Bahasa Indonesia...................................................8
3. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar..................9
4. Paragraf....................................................................................10
5. Model Pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading,
and Composition (CIRC).........................................................13
B. Penelitian Yang Relevan................................................................17
C. Kerangka Berfikir..........................................................................19
D. Hipotesis Tindakan........................................................................20
E. Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan.................................20
v
DAFTAR ISI
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN..............................................................................22
A. Subjek, Tempat, danDWAaFkTtuAPRenISelIitian, Pihak yang
Membantu .....................................................................................22
1. Subjek Penelitian.....................................................................22
2. Tempat Penelitian....................................................................22
3. Waktu Penelitian......................................................................23
4. Pihak Yang Membantu Penelitian...........................................23
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran.....................................23
C. Teknik Analisis Data.....................................................................30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................31
A. Deskripsi Hasil Penelitian..............................................................31
1. Deskripsi Prasiklus..................................................................31
2. Hasil Siklus I............................................................................33
3. Hasil Siklus II..........................................................................41
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran.................52
1. Kondisi Awal atau Prasiklus....................................................52
2. Siklus I.....................................................................................53
3. Siklus II....................................................................................54
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT................................55
A. Simpulan........................................................................................55
B. Saran Tindak Lanjut......................................................................56
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................57
DAFTAR ISI

vi
DAFTAR TABEL

1. Tabel 4. 1. Rekapitulasi Nilai Hasil Evaluasi Pada Perbaikan


Pembelajaran Siklus I Dibandingkan Dengan Nilai Pada
Prasiklus.
2. Tabel 4. 2. Tabel Keaktifan Siswa Selama Pembelajaran Siklus I
3. Tabel 4. 3. Tabel Hasil Kinerja Peneliti Selama Perbaikan Pembelajaran
Siklus I
4. Tabel 4. 4. Rekapitulasi Nilai Hasil Evaluasi Tiap Siklus
5. Tabel 4. 5. Tabel Keaktifan Siswa Selama Pembelajaran Siklus II
6. Tabel 4. 6. Tabel Hasil Kinerja Peneliti Selama Perbaikan Pembelajaran
Siklus II

vii
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Pelaksanaan Tindakan


2. Gambar 3.1 Tahap-tahap dalam PTK
3. Gambar 3.2. Diagram Siklus Perbaikan Pembelajaran
4. Gambar 4. 1. Diagram Data Keaktifan Siswa Tiap Siklus
5. Gambar 4.2. Diagram Data Ketuntasan Belajar Siswa Tiap Siklus
6. Gambar 4.3. Diagram Data Nilai Tiap Siklus

viii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas


2. RPP Prasiklus
3. Nilai hasil Belajar siswa pada Prasiklus (Nilai Ulangan Harian)
4. RPPP Siklus I
5. Nilai Hasil Belajar Siklus I
6. Lembar Observasi Keaktifan siswa pada siklus I
7. RPPP Siklus II
8. Nilai Hasil Belajar Siklus II
9. Lembar Observasi Keaktifan siswa pada siklus II

ix
ABSTRAK

Ika Setyo Rachmaningsih, 2019. Penelitian Tindakan Kelas ini berjudul “Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung Melalui
Model Pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading, And Composition (CIRC) Pada
Siswa Kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 semester 1 tahun pelajaran 2019/2020”.
Latar belakang diadakan penelitian ini adalah karena prestasi belajar siswa yang rendah,
yaitu dari 31 siswa hanya 13 siswa yang mencapai KKM. Tujuan penelitian ini adalah (1)
Mendeskripsikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Cooperative, Integrated, Reading, and Composition (CIRC) (2) Meningkatkan
prestasi belajar siswa (3) meningkatkan keaktifan siswa setelah diberikan pembelajaran
dengan menggunakan model CIRC pada siswa kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10
semester 1 tahun pelajaran 2019/2020. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan
dalam dua siklus pembelajaran. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2019 dan
siklus II dilaksanakan pada tanggal 02 Agustus 2019. Pada tiap siklus meliputi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penerapan model pembelajaran CIRC
pada siklus I menghasilkan peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu menjadi
21 siswa atau 67,74%. Jumlah anak yang mengalami perubahan tingkah laku menjadi 22
siswa. Pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran CIRC menghasilkan
peningkatan hasil belajar siswa menjadi 29 siswa atau 93,55% siswa mencapai KKM dan
100% siswa aktif dalam pembelajaran. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran CIRC dapat meeningkatkan prestasi belajar dan keaktifan
siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesiatentang materi gagasan pokok dan gagasan
pendukung berdasarkan letak kalimat utamanya pada kelas IV SD Negeri Petukangan
Utara 10 semester 1 tahun pelajaran 2019/2020.

Kata kunci : Keaktifan Siswa, Model Pembelajaran CIRC, Prestasi Belajar

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di zaman canggih pada dunia informasi, bahasa merupakan syarat
mutlak untuk mengikuti perkembangan dunia, sehingga pembelajaran bahasa
merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Terutama dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Pembelajaran Bahasa
Indonesia mencangkup aspek membaca, menulis, mendengar dan berbicara
tidak dapat dipisahkan.
Pada saat ini pendidikan senantiasa dihadapkan pada tuntutan
peningkatan kualitas yang seiring dengan pesatnya ilmu pengatahuan dan
teknologi. Oleh karena itu inovasi pendidikan adalah hal yang mutlak harus
dilaksanakan. Guru dituntut selalu berusaha mengelola pembelajaran dalam
rangka mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik. Salah
satu kemampuan yang dituntut dari kompetensi ini adalah kemampuan
melaksanakan pembelajaran yang mendidik, disamping menguasai berbagai
kemampuan, guru dipersyaratkan untuk menguasai ketrampilan dasar
mengajar, yang merupakan salah satu aspek penting dalam kompetensi guru.
Guru harus berusaha mempersiapkan diri, menguasai materi dan metode
dalam rangka meningkatkan hasil belajar secara maksimal. Berbekal dari itu,
peneliti mencoba merenung, merefleksikan diri dan pada akhirnya mencoba
menemukan kelemahan yang terjadi dalam pembelajaran yang dilakukan
selama ini.
Di antara beberapa pelajaran, peneliti memilih mata pelajaran Bahasa
Indonesia sebagai objek penelitian. Banyak siswa hanya sekadar membaca
tanpa tahu apa isi dari bacaan yang dibacanya. Untuk mengetahui isi dari
sebuah bacaan perlu membaca dengan teliti tiap paragraf dan mengetahui
dimana letak pikiran atau gagasan utama pada paragraf tersebut karena setiap
paragraf pasti memiliki pikiran utama atau gagasan utama.

1
2

1. Identifikasi Masalah
Pada studi awal atau pendahuluan untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia materi “Gagasan pokok dan gagasan pendukung Berdasarkan Letak
Kalimat Utamanya”, hasil dari ulangan harian menunjukkan tingkat
kemampuan dalam memahami gagasan pokok dan gagasan pendukung masih
sangat rendah. Dari 31 siswayang tuntas hanya 13 siswa atau 41,94% dari
jumlah siswa. Jika hal ini dibiarkan terus dan tidak segera diatasi, jelas akan
berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa.
Melihat kondisi tersebut, peneliti mencoba melakukan upaya
perbaikan proses pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Berdasarkan latar belakang masalah peneliti meminta bantuan teman
sejawat dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan
dalam pembelajaran sebelumnya. Hasil diskusi diperoleh kesimpulan bahwa
masalah yang terjadi dalam pembelajaran adalah :
1. Kemampuan siswa dalam menemukan gagasan pokok dan gagasan
pendukung masih sangat rendah sehingga sulit menentukan bentuk atau
jenis paragraf.
2. Minat siswa dalam membaca masih sangat rendah.
3. Motivasi belajar siswa rendah.

2. Analisis Masalah
Analisis masalah ditempuh dengan melakukan refleksi dari kegiatan
yang telah dilakukan. Berdasarkan analisis masalah yang menjadi faktor
penyebab rendahnya kemampuan dan minat siswa adalah :
1. Penjelasan guru mengenai materi terlalu abstrak sehingga sulit dipahami
peserta didik
2. Guru kurang melibatkan peserta didik secara aktif
3. Penyajian kurang menarik minat siswa
4. Kurang dalam memberi contoh
3

3. Alternatif Penyelesaian Masalah


Berdasarkan faktor penyebab di atas, maka alternatif pemecahannya
adalah dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative, Integrated,
Reading, and Composition (CIRC). Dalam pembelajaran CIRC atau
pembelajaran terpadu setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas
kelompok. Setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk
memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas, sehingga terbentuk
pemahaman dan pengalaman belajar sama. Dengan model pembelajaran CIRC
tersebut diharapkan peserta didik akan terlibat aktif untuk mengikuti
pembelajaran serta akan menumbuhkan kebersamaan yang positif antara
anggota kelompok. Peneliti sangat menaruh harapan besar dengan
mengggunakan model pembelajaran CIRC dapat mengatasi permasalahan
pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang sudah peneliti
kemukakan di depan. Maka peneliti mempunyai arah atau alternatif
pemecahan masalah yang menjadi fokus perbaikan dalam penelitian ini :
1. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading, and Composition
(CIRC) untuk meningkatkan prestasi belajar materi gagasan pokok dan
gagasan pendukung pada siswa kelas IV SD Negeri Petukangan Utara
10 semester 1 tahun pelajaran 2021/2022?
2. Seberapa besar peningkatan prestasi belajar materi gagasan pokok dan
gagasan pendukung setelah diberikan pembelajaran dengan
menggunakan model Cooperative, Integrated, Reading, and Composition
(CIRC) pada siswa kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10semester 1
tahun pelajaran 2021/2022?
3. Bagaimanakah perubahan perilaku yang menyertai peningkatan prestasi
belajar materi gagasan pokok dan gagasan pendukung setelah diberikan
pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative, Integrated,
Reading, and
4

Composition (CIRC) pada siswa kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10


semester1 tahun pelajaran 2021/2022?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading, and Composition
(CIRC) untuk meningkatkan prestasi belajar materi gagasan pokok dan
gagasan pendukung pada siswa kelas IV SD Negeri Petukangan Utara
10 semester 1 tahun pelajaran 2021/2022.
2. Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar materi gagasan pokok dan
gagasan pendukung setelah diberikan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading,
and Composition (CIRC) pada siswa kelas IV SD Negeri Petukangan
Utara 10 semester 1 tahun pelajaran 2021/2022.
3. Mendeskripsikan perubahan perilaku yang menyertai peningkatan
prestasi belajar materi gagasan pokok dan gagasan pendukung setelah
diberikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Cooperative, Integrated, Reading, and Composition (CIRC) pada siswa
kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 semester 1 tahun pelajaran
2021/2022.

D. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat bagi siswa, guru,
pimpinan sekolah, dan institusi pendidikan secara umum dalam pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
1. Manfaat Teoritis :
a. Mendapat teori baru tentang materi gagasan pokok dan gagasan
pendukung melalui model pembelajaran Cooperative, Integrated,
Reading, and Composition (CIRC).
b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
5

2. Manfaat Praktis :
a. Manfaat bagi siswa
1) Meningkatkan minat dan prestasi belajar peserta didik terhadap
materi pelajaran yang akan berdampak positif pada hasil belajar.
2) Peserta lebih aktif dalam pembelajaran sehingga mengurangi
kebosanan saat pembelajaran.

b. Manfaat bagi guru


1) Meningkatkan efektifitas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
tentang Gagasan pokok dan gagasan pendukung.
2) Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan guru atau
peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian yang
menggunakan model pembelajaran Cooperative, Integrated,
Reading, and Composition (CIRC).

c. Manfaat bagi pimpinan sekolah


1) Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh kepala sekolah selaku
pengambil kebijakan sebagai masukan dalam rangka
mengaktifkan pembinaan guru agar dapat meningkatkan
profesionalisme melalui peningkatan kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan dengan jalan melakukan penelitian tindakan kelas.

d. Manfaat bagi institusi pendidikan secara umum


1) Meningkatkan mutu pendidikan dan menambah khasanah
keilmuan yang sudah ada.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Prestasi belajar
Belajar adalah kunci keberhasilan. Untuk mengetahui sejauh mana
peserta didik telah melaksanakan proses belajar dengan baik, menyerap
materi yang diajarkan dengan baik, maka perlu dilakukan pengukuran
terhadap kemampuan belajar.
Prestasi belajar atau hasil belajar(Achievement) yang merupakan
realisasi atau perkara dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas
yang dimilliki seseorang. Berikut merupakan beberapa definisi tentang
prestasi belajar menurut beberapa ahli, yaitu:
 Siti Pratini, prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai
seseorang dalam melakukan kegiatan belajar. (Siti Pratini, 2005)
 Kamus Bahasa Indonesia, yang dinamakan prestasi adalah hasil
yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.
 Surya (2004:57) prestasi belajar siswa adalah seluruh kecakapan
hasil yang dicapai (achivement) yang diperoleh melalui proses
belajar berdasarkan test belajar.
 Hamalik, menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan sesuatu
yang dibutuhkan seseorang untuk mengetahui kemampuan setelah
melakukan kegiatan yang bersifat belajar, karena prestasi adalah hasil
belajar yang mengandung unsur penilaian, hasil usaha kerja dan
ukuran kecakapan yang dicapai suatu saat. (Hamalik, 2005 : 68)
 Marsun dan Martaniah (dalam Tjundjing, 2001:71), prestasi
belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana peserta
didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, yang diikuti oleh

6
7

munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan


baik. Hal ini berarti prestasi belajar hanya bisa diketahui jika telah
dilakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan pendapat para ahli tentang pengertian prestasi belajar,


maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
atau ditunjukkan oleh peserta didik sebagai hasil belajarnya yang
diperoleh melalui pengalaman dan latihan. Hal ini biasanya berupa
angka-angka, huruf, serta tindakan yang dicapai masing-masing peserta
didik dalam waktu tertentu.
Suatu aktifitas dapat dikatakan atau di kategorikan prestasi atau
hasil belajar apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Adanya perubahan tingkah laku.
2. Perubahan terjadi dari hasil latihan atau pengalaman
3. Perubahan itu menyangkut beberapa aspek, yaitu aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor.
Kemampuan-kemampuan peserta didik dalam proses belajar
mengajar oleh Benyamin Bloom yang dikutip oleh Nana Sudjana, 2009
mengklasifikasikan secara garis besar menjadi tiga ranah sebagai berikut:
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan sikap hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yang meliputi pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nillai yang terdiri dari lima
aspek, yaitu kepekaan dalam menerima rangsangan, jawaban atas
reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak individu.
8

Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara


ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh
para pendidik di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan peserta
didik dalam menguasai isi bahan pengajaran.

2. Pengertian Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa Negara
Republik Indonesia. Selain itu Bahasa Indonesia merupakan bahasa kedua
bagi sebagian besar warga negara Indonesia.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah sejak Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi (Mulyasa,
2007:52-61).
Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal
dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa
terseebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan
imaginatif yang ada dalam dirinya.
Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting
yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah. Pendidikan Bahasa Indonesia
adalah pendidikan yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil
karya kesastraan manusia Indonesia (BSNP, 2006 a: 1)
Sesuai dengan uraian di atas jelaslah bahwa Bahasa Indonesia erat
kaitannya dengan manusia sebagai anggota masyarakat dan interaksinya
dengan dunia sekitarnya. Selain itu, Bahasa Indonesia diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam bersosialisasi dengan sesama dalam
berbagai kesempatan baik resmi, maupun tidak resmi, dengan berbagai alat
komunikasi baik tulis maupun lisan.
9

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar


Bahasa Indonesia sebagai bahan pengajaran secara garis besar terdiri
atas tiga komponen, yaitu, (1) kebahasaan, (2) kemampuan berbahasa, dan (3)
kesastraan. Kompetensi kebahasaan terdiri atas dua aspek, yaitu (a) struktur
kebahasaan yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, semantik,
kewacanaan, dan (b) kosakata. Kemampuan berbahasa terdiri atas empat
aspek, yaitu, (a) kemampuan mendengarkan/menyimak, (b) kemampuan
membaca (kedua kemampuan ini bersifat reseptif), (c) kemampuan berbicara,
dan (d) kemampuan menulis (kedua kemampuan terakhir ini bersifat
produktif). Dalam praktik komunikasi yang nyata keempat keterampilan
tersebut tidak berdiri sendiri melainkan merupakan perpaduan dari
keempatnya.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencangkup
komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi
aspek-aspek :
a. Mendengarkan
b. Berbicara
c. Membaca, dan
d. Menulis (BSNP, 2006a; 2006b; 2006c).
Komponen kemampuan bersastra adalah kemampuan yang menuntut
siswanya untuk kegiatan apresiasi dan ekspresi dengan materi sastra yang
meliputi kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis karya
sastra.
Tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Berkomunkasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa Negara
3. Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan
10

4. Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan


intelektual serta kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memamfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia. (Dikdas, 2007:6).

4. Paragraf
a. Pengertian Paragraf menurut beberapa ahli
 Menurut Arifin dan S. Amran Tasai (2006:125), Paragraf adalah
seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
Kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau
mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik
tersebut.
 Menurut Akhadiah dkk (1999:144), Paragraf merupakan inti
penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf
terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat
dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama
atau kalimat topik, kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup.
Himpunan kalimat ini saling berkaitan dalam suatu rangkaian untuk
membentuk sebuah gagasan.
 Menurut Keraf (2001:62) mendefinisikan paragraf yaitu himpunan
dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk sebuah gagasan. Paragraf tidak lain dari suatu kesatuan
pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.

Berdasarkan pengertian menurut paraa ahli di atas dapat


disimpulkan bahwa paragraf adalah sebuah rangkaian dari beberapa
kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu gagasan pokok
atautopik.
11

Paragraf dapat juga dikatakan sebagai karangan yang paling pendek


atau singkat. Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana
suatu gagasan mulai dan berakhir.
b. Kegunaan Paragraf
1. Untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih
lanjut topik sebelumnya.
2. Untuk menambahkan hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa
yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf
terdahulu.
c. Unsur-Unsur Paragraf
1. Topik atau gagasan utama, adalah hal terpenting dalam pembuatan
suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf
atau alinea terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak
keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Kalimat utama, adalah kalimat yang mengandung gagasan utama.
Adapun yang dimaksud dengan gagasan utama adalah gagasan yang
menjadi dasar pengembangan suatu paragraf. Paragraf yang baik
hanya mengandung satu gagasan utama.
3. Kalimat penjelas, adalah kalimat yang mengandung gagasan
penjelas. Adapun yang dimaksud dengan gagasan penjelas adalah
gagasan yang menjelaskan suatu gagasan utama. Penjelasan itu bisa
dalam bentuk perincian atau uraian-uraian, contoh-contoh atau
ilustrasi, kutipan- kutipan, dan sebagainya.
d. Syarat-syarat Paragraf
Dalam pengembangan paragraf, kita harus menyajikan dan
mengorganisasikan gagasan menjadi suatu paragraf yang memenuhi
persyaratan. Persyaratan ini ialah kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan
(Akhadiah dkk, 1991 : 148) :
1. Kesatuan.
Paragraf dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam
paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan
12

topik. Semua kalimat terfokus pada topik dan mencegah masuknya


hal-hal yang tidak relevan.
2. Kepaduan
Satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat
yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun
oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik.
Pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengikuti jalan
pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya loncatan pikiran yang
membingugkan. Urutan pikiran yang teratur, akan memperlihatkan
adanya kepaduan. Jadi kepaduan atau koherensi dititikberatkan pada
hubungan antara kalimat dengan kalimat.
Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan:
(1) Unsur kebahasaan yang digambarkan dengan
a. Repetisi atau pengulangan kata kunci
b. Kata ganti
c. Kata transisi atau ungkapan penghubung
(2) Pemerincian dan urutan isi paragraf
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap, jika berisi kalimat-kalimat
penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik atau
kalimat utama. Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak lengkap,
jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-
pengulangan
e. Gagasan pokok dan gagasan pendukung
Berdasarkan letak gagasan utamanya, jenis paragraf dibedakan atas:
1. Paragraf deduktif, yaitu paragraf yang kalimat uatama atau
gagasan utamanya terletak di awal paragraf.
2. Paragraf induktif, yaitu paragraf yang kalimat uatama atau gagasan
utamanya terletak di akhir paragraf.
3. Paragraf Deduktif-Induktif, yaitu paragraf yang kalimat utama atau
gagasan utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf.
13

5. Model Pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading, and


Composition (CIRC)
a. Pengertian Model Pembelajaran Cooperative, Integrated,
Reading, and Composition (CIRC)
CIRC singkatan dari Cooperative, Integrated, Reading, and
Composition, termasuk salah satu model pembelajaran cooperative
learning yang pada mulanya merupakan pengajaran kooperatif terpadu
membaca dan menulis (Steven dan Slavin dalam Nur, 2000:8) yaitu
sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran
membaca dan menulis untuk kelas-kelas tinggi di sekolah dasar. CIRC
merupakan model pembelajaran khususs mata pelajaran Bahasa Indonesia
dalam rangka membaca dan menemukan ide pokok, pikiran utama, atau
tema sebuah wacana/kliping.
Pembelajaran CIRC dikembangkan oleh Stevans, Madden,
Slavin dan Farnish. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC dari segi bahasa
dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang
mengintegrasikan suatu bacaan secara menyeluruh kemudian
mengkomposisikannya menjadi bagian-bagian yang penting.
Jadi CIRC merupakan program yang komprehensif untuk
mengajari pembelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa padakelas
tinggi di sekolah dasar.
b. Komponen-komponen dalam Model Pembelajaran CIRC
Model pembelajaran CIRC menurut Slavin dalam Suyitno
(2005:3-4) memilki delapan komponen, antara lain:
1) Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas
4 atau siswa.
2) Placement test, misalnya diperoleh dari rata-rata nilai ulangan
harian sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar guru
mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa pada bidang tertentu.
14

3) Student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok


dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu
ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
4) Team study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus
dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan
kepada kelompok yang membutuhkannya.
5) Team scorer and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap
hasil kerja kelompok dan memberikan penghargaan terhadap
kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang
dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas
6) Teaching group, yakni memberikan materi secara singkat dari
guru menjelang pemberian tugas kelompok.
7) Facts test, yaitu pelaksanaan test atau ulangan berdasarkan fakta
yang diperoleh siswa
8) Whole-class units, yaitu pemberian rangkuman materi oleh guru
di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
c. Kegiatan Pokok Model Pembelajaran CIRC
Kegiatan pokok dalam CIRC untuk menyelesaikan soal
pemecahan masalah meliputi rangkaian kegiatan bersama yang spesifik,
yaitu :
a) Salah satu anggota atau beberapa kelompok membaca soal.
b) Membuat prediksi atau menafsirkan isi soal pemecahan masalah.
c) Saling membuat ikhtisar/rencana penyelesaian soal pemecahan
masalah.
d) Menuliskan penyelesaian soal pemecahan masalah secara urut,
dan
e) Saling merevisi dan mengedit pekerjaan/penyelesaian (Suyitno,
2005:4)
d. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran CIRC
Secara khusus, Slavin dalam Suyitno (2005: 6) menyebutkan
kelebihan model pembelajaran CIRC sebagai berikut:
15

1) CIRC sangat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa


dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah.
2) Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang.
3) Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam
kelompok.
4) Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek
pekerjaannya.
5) Membantu siswa yang lemah
Kekurangan model pembelajaran CIRC adalah :
1) Pada saat presentasi hanya siswa yang aktif yang tampil.
2) Tidak semua siswa bisa mengerjakan soal dengan teliti.

e. Langkah-langkah Pembelajaran CIRC


Model pembelajaran CIRC pertama kali dikembangkan oleh
Steven dan Slavin (1981), dengan langkah-langkah:
1) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen.
2) Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran.
3) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide
pokok dan memberikan tanggapan terhadap wacana dan ditulis
pada lembar kertas.
4) Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok.
5) Guru memberikan penguatan.
6) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan.
7) Penutup.

Dari setiap fase tersebut di atas dapat kita perhatikan dengan


jelas sebagai berikut :
1) Fase Pertama, Pengenalan konsep. Fase ini guru mulai mengenalkan
tentang suatu konsep atau istilah baru yang mengacu pada hasil
16

penemuan secara eksplorasi. Pengenalan bisa didapat dari keterangan


guru, buku paket atau media lainnya.
2) Fase Kedua, Eksplorasi dan aplikasi. Fase ini memberikan peluang
kepada siswa untuk mengungkapkan pengetahuan awalnya,
mengembangkan pengetahuan baru, dan menjelaskan fenomena yang
mereka alami dengan bimbingan guru minimal. Hal ini menyebabkan
terjadinya konflik kognitif pada diri mereka dan berusaha melakukan
pengujian dan berdiskusi untuk menjelaskan hasil observasinya. Pada
dasarnya, tujuan fase ini untukmembangkitkan minat, rasa ingin tahu
serta menerapkan konsepsi awal siswa terhadap kegiatan
pembelajaran dengan memulai dari hal yang konkret. Selama proses
ini siswa belajar melalui tindakan- tindakan mereka sendiri dan
reaksi- reaksi dalam situasi baru yang masih berhubungan, juga
terbukti menjadi sangat efektif untuk menggiring siswa meranang
eksperimen, demonstrasi untuk diujikannya.
3) Fase Ketiga, Publikasi. Pada fase ini siswa mampu
mengkomunikasikan hasil temuan-temuan, membuktikan,
memperagakan tentang materi yang dibahas. Penemuan itu dapat
bersifat sebagai sesuatu yang baru atau sekadar membuktikan hasil
pengamatannya. Siswa dapat memberikan pembuktian, terkaan,
gagasan-gagasan barunya untuk diketahui oleh teman-teman
sekelasnya. Siswa siap menerima kritikan, saran atau sebaliknya
saling memperkuat argumen.
17

B. Penelitian Yang Relevan


Berbagai penelitian telah dilakukan oleh peneliti lain sebelumnya, di
antaranya dilakukan oleh :
1. Akhmada Adhim Anggiri. 2020. Penerapan Model Cooperative Integrated
Reading and Composition (CIRC) Untuk Meningkatkan Kemampuan
Menentukan Gagasan Pokok Paragraf Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas IV MI Negeri 2 Mojokerto menyimpulkan bahwa Hasil penelitian yang
dilaksanakan menunjukkan bahwa model pembelajaran CIRC bisa diterapkan
untuk meningkatkan kemampuan menentukan gagasan pokok pada paragraf.
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I mencapai 75 (Sedang) dan siklus II
90 (Sangat Tinggi). Sedangkan hasil observasi siswa pada siklus I mencapai 70
(Sedang) dan pada siklus II mencapai 87,5 (Tinggi). Sebelum menerapkan model
pembelajaran CIRC, rata-rata nilai siswa adalah 58 (Sangat Rendah). Setelah
dilakukan penerapan model pembelajaran CIRC nilai rata-rata siswa mengalami
peningkatan. Pada siklus I siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 64,7
(Rendah) dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 81 (Tinggi). Pada
persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I terdapat 15 siswa yang tuntas
dengan persentase 62,5% (Rendah) dan mengalami peningkatan menjadi 20
siswa yang tuntas dengan persentase sebesar 83,3% (Tinggi) pada siklus II.
2. Endang Widyastuti (2013) dengan judul Peningkatan Kemampuan
Membaca Intensif Bahasa Indonesia Melalui Metode Cooperative
Integrated Reading And Composition (CIRC) Siswa Kelas IV SD N 1
Jagoan Sambi Boyolali Tahun 2012/2013 yang menyimpulkan bahwa (a)
proses pembelajaran Bahasa Indonesia melalui model CIRC dapat
meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa dalam pelajaran
Bahasa Indonesia. Peningkatan kemampuan membaca intensif tersebut
terlihat dalam 2 indikator yaitu peningkatan kemampuan pemahaman isi
bacaan sebelum ada indakan 55,56%, pada siklus 1 66,67% dan pada
18

siklus 2 mencapai 83,33%; kemampuan menyimpulkan isi bacaan


sebelum ada tindakan 38,89%, siklus 1 77,78% dan pada siklus 2
mencapai 88,89%,
(b) Pembelajaran melalui metode student facilitator and explai
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa pada materi membaca
intensif, yaitu sebelum ada tindakan daya serap siswa sebesar 33,33%,
pada siklus 1 sebesar 66,67%, dan pada siklus 2 daya serap
mencapai 88,89%.
3. Abdullah Hakim (2014) dengan judul Peningkatan Kemampuan Membaca
Pemahaman Melalui Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading
and Compositin (CIRC) Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Temanggal,
Kalasan tahun pelajaran 2013/2014 yang menyimpulkan bahwa (a)
kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca pemahaman
dengan menggunakan metode CIRC memberikan pengaruh positif. Ini
dibuktikan dengan dapat meningkatkan proses pembelajaran membaca
pemahaman siswa kelas IV SD Negeri Temanggal. Hal-hal
yangmeningkat yaitu kinerja selama pembelajaran yang mencangkup
antusiasme, keaktifan dan konsentrasi, (b) Melalui penggunaan metode
CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas
IV SD Negeri Temanggal. Hasil tes prasiklus atau kondisi awal sebelum
dilaksanakan adalah 62,43 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar
40,00%, siklus 1 menghasilkan nilai rata-rata kelas 68,23 dengan
persentase ketuntasan klasikal 57,14% dan siklus 2 menghasilkan nilai
rata- rata kelas 73,43 dengan persentase kelulusan klasikal 77,14%.

Mengacu berbagai hasil penelitian relevan di atas terdapat kesamaan antara


peneliti satu dengan lainnya, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
CIRC dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa, siswa menjadi lebih
aktif dan memahami arti bekerja sama.
19

C. Kerangka Berpikir
Usaha untuk meningkatkan minat dan prestasi siswa bagi guru
merupakan suatu kewajiban dan wujud keprofesionalan guru, untuk itu guru
harus mampu berpikir dan bersikap kreatif untuk menampilkan model-model
pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan yang dapat merangsang siswa
untuk terlibat aktif dalam proses belajar-mengajar dan mampu berkomunikasi
dengan guru dan teman. Berdasarkan kerangka berfikir permasalahan tentang
rendahnya prestasi belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia tentang
materi gagasan pokok dan gagasan pendukung berdasarkan letak kalimat
utamanya khususnyasiswa kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 semester
1 tahun pelajaran 2021/2022 dapat diatasi dengan Model Pembelajaran
Cooperative, Integrated, Reading, and Composition (CIRC).
Peneliti menyusun kerangka berpikir untuk melakukan tindakan dalam
penelitian sebagai berikut :
Guru belum Prestasi belajar siswa
Kondisi awal menggunakan Model rendah
Pembelajaran CIRC

Dalam pembelajarannya Siklus I


guru sudah menggunakan Memanfaatkan Model
Tindakan Model Pembelajaran Pembelajaran CIRC
CIRC dengan anggota
kelompok 5 siswa

Melalui Model Pembelajaran CIRC Siklus II


Dapat meningkatkan prestasi belajar Memanfaatkan Model
siswa pada materi bentuk- bentuk Pembelajaran CIRC
paragraf dengan anggota
kelompok 4 siswa
Kondisi akhir

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pelaksanaan Tindakan


20

D. Hipotesis Tindakan
Dengan memperhatikan uraian di atas maka dapat disusun hipotesis
tindakan sebagai berikut :
1. Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading and
Composition (CIRC) dapat meningkatkan minat belajar materi gagasan
pokok dan gagasan pendukung
2. Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading, and
Composition (CIRC) dapat meningkatkan prestasi belajar materi gagasan
pokok dan gagasan pendukung

E. Indikator Kinerja Dan Kriteria Keberhasilan


Untuk mengetahui adanya perbaikan atau peningkatan hasil belajar
dalam pembelajaran diperlukan indikator. Indikator yang digunakan untuk
mengukur peningkatan hasil belajar siswa adalah peningkatan hasil siswa
baik secara individu maupun kelompok dari pembelajaran sebelumnya.
Sedangkan indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan
keaktifan belajar adalah :
1. Aktif mengikuti pelajaran
2. Terlibat dalam diskusi kelompok
3. Menjawab pertanyaan/mengerjakan tugas
4. Mengajukan pertanyaan
5. Memaparkan hasil kerja kelompok
Kriteria yang digunakan untuk mengukur peningkatan keaktifan belajar
adalah sebagai berikut :
1. Indikator Individual
Siswa dinyatakan aktif mengikuti pembelajaran jika mampu memenuhi 3
(tiga) indikator keaktifan siswa dari 5 (Lima) kriteria yang telah ditetapkan.
2. Indikator Klasikal
Siswa dinyatakan aktif mengikuti pembelajaran jika siswa yang aktif
mencapai 80% dari jumlah siswa keseluruhan.
21

Kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran


adalah sebagai berikut :
1. Indikator Individual
Siswa dinyatakan berhasil jika pada tes akhir siklus sudah menjangkau
KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 75.
2. Indikator Klasikal
Kegiatan perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil jika 80% siswa
menjangkau KKM.
23

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian

1. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Petukangan
Utara 10 Semester I Tahun Pelajaran 2021/2022. Siswa kelas IV berjumlah 31,
terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

2. Tempat penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Petukangan Utara 10 yang


berlokasi di Jalan Jalan Muchtar Raya Petukangan Utara Pesanggrahan.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam II siklus yaitu: siklus I dilaksanakan pada hari
Kamis, 29 Juli 2021 dan siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 2 Agustus 2021.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh
guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk
memperbaiki kenerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Karateristik Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut.
1. An inquiry of practice from within (penelitian berawal dari kerisauan
guru akan kinerjanya).
2. Self-reflective inquiry (metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak
longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian).
3. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran.
4. Tujuannya untuk memperbaiki pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur,
yang terdiri dari 4 tahap, yaitu merencanakan, melakukan tindakan,
24

mengamati, dan melakukan refleksi seperti yang tampak pada gambar di


bawah ini.

Perencanaan
(Planning)

Tindakan
Refleksi (Acting)
(Reflecting)

Pengamatan
(Observing)

Gambar 3.1. Tahap-tahap dalam PTK

a. Perencanaan (Planing)
Peneliti menyiapkan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan
beserta media pembelajaran yang akan digunakan.
b. Tindakan (Acting)
peneliti melakukan proses pembelajaran berdasarkan rencana
pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
c. Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran. Yang perlu diamati adalah keaktifan siswa dalam
pembelajaran, baik saat diskusi maupun saat penjelasan materi dan saat
evaluasi pembelajaran berlangsung. Hasil evaluasi ini digunakan peneliti
untuk merencanakan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.
d. Refleksi
Tahap ini adalah kesimpulan dari pengamatan. Hasil refleksi digunakan
sebagai acuan untuk memperbaiki kinerja peneliti mengenai berhasil atau
25

tidaknya pelaksanaan tindakan, kelebihan dan kelemahan apa saja yang


ada dalam pelaksanaan tindakan. Dari hasil refleksi tersebut, peneliti
merencanakan perbaikan pada pelaksanaan tindakan siklus berikutnya.
Keempat tahap tersebut merupakan satu siklus atau daur, oleh karena
itu, setiap tahap akan berulang kembali.
Secara lebih rinci pelaksanaan perbaikan pembelajaran dapat dilihat
dari gambar berikut ini :

Kondisi Studi Pendahuluan Pemantapan


Awal 1. Proses 1. Refleksi
pembelajaran 2. Diskusi dengan
2. Tes supervisor tentang
Diagnostik model pembelajaran
(data awal) Cooperative,
3. Analisis Integrated, Reading,
dokumen kelas and Condition
4. Diskusi (CIRC) dalam
dengan pembelajaran.

Tindakan Siklus I Persiapan Penelitian


Perencanaan Perbaikan Menyusun RPPP, Lembar Kerja Siswa,
Pelaksanaan Perbaikan Lembar Observasi, dan Lembar
Observasi Evaluasi
Refleksi Siklus I Mempersiapkan Observer
Simulasi

Hasil Belum Tindakan Siklus II


Sesuai Perencanaan Perbaikan Berhasil
Pelaksanaan Perbaikan
Observasi
Refleksi Siklus II
Kesimpulan

Gambar 3.2. Diagram Siklus Perbaikan Pembelajaran


26

Desain prosedur perbaikan pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas


ini dijabarkan dalam deskripsi per siklus sebagai berikut :

Siklus I:
a. Tahap Perencanaan (Planing)
Langkah awal dalam perencanaan siklus I ini adalah peneliti
menyusun rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran sesuai dengan
hipotesis tindakan yang diajukan dan menyusun skenario tindakan yang
meliputi kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peneliti, peserta didik, dan
observer selama proses perbaikan pembelajaran. Langkah-langkah yang
dilakukan sebagai berikut :
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (RPPP).
2) Mempersiapkan media yang akan digunakan serta mencoba
menggunakan dalam simulasi pembelajaran.
3) Meneliti kembali rencana pembelajaran yang telah disusun mulai dari
kegiatan awal sampai kegiatan penutup.
4) Mempersiapkan alat evaluasi, observasi, dan lembar kerja siswa
(LKS) yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
5) Memikirkan hal-hal yang mungkin dapat mengganggu jalannya
pembelajaran seperti keributan saat pembentukan kelompok dan
menyiapkan langkah antisipasi jika hal tersebut benar terjadi.
6) Berkomunikasi dengan observer tentang kesiapannya.
b. Tahap Tindakan (Acting)
Peneliti masuk kelas bersama observer. Observer menempatkandiri
di kursi paling belakang. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan
mengucapkan salam dan dijawab oleh peserta didik, berdoa, mengabsen
siswa dan mengecek keadaan kelas. Kemudian peneliti memberikan
apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Peneliti mengeksplor
pengetahuan siswa tentang paragraf dan gagasan pokok dan gagasan
pendukung. Peneliti menyampaikan materi tentang gagasan pokok dan
gagasan pendukung. Peneliti meminta
27

anak membacakan suatu paragraf dan bersama-sama menyimpulkannya ke


dalam jenis paragraf yang telah dipelajari.
Dengan menggunakan model pembelajaran CIRC peneliti
membentuk 6 kelompok yang anggotanya masing-masing berjumlah
5orang siswa secara heterogen. Setelah kelompok terbentuk, peneliti
memberikan lembar kerja siswa sesuai dengan topik pembelajaran kepada
setiap kelompok. Peneliti memberikan arahan tentang tugas yang diberikan.
Siswa secara berkelompok disuruh menentukan kalimat utama dalam
setiap alinea yang ada dalam lembar kerja siswa dan menggolongkannya
ke dalam gagasan pokok dan gagasan pendukung berdasarkan letak
kalimat utamanya. Peneliti mengamati jalannya diskusi dengan cara
berkeliling mengunjungi setiap kelompok dan membantu memberikan
pengarahan jika ada kesulitan. Siswa mempresentasikan atau membacakan
hasil diskusi kelompok di depan. Peneliti memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya jika masih ada yang kurang jelas mengenai materi
pembelajaran. Peneliti dan siswa membuat kesimpulan secara bersama-
sama. Setelah kesimpulan diambil, siswa kembali ke posisi duduk semula
saat belum berkelompok. Setelah siswa kembali ke posisi duduk semula,
peneliti melakukan evaluasi. Peneliti memberikan lembar evaluasi kepada
siswa untuk di kerjakan secara individu. Peneliti mengawasi jalannya
evaluasi. Setelah waktu mengerjakan habis, peneliti bersama siswa
mengoreksi hasil jawaban siswa. Peneliti memberi penilaian terhadap
hasilevaluasi yang telah dilakukan.
c. Tahap Pengamatan (Observing)
Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I, observer
mengambil posisi duduk di kursi paling belakang dan menghadap ke papan
tulis. Melalui lembar observasi, observer melakukan pengamatan terhadap
jalannya pembelajaran. Setiap kelemahan dan kelebihan peneliti dalam
pembelajaran akan dicatat dan di sampaikan kepada peneliti setelah proses
pembelajaran selesai.
28

d. Tahap Refleksi (Reflecting)


Peneliti dan observer berdiskusi membahas hasil dari pengamatan
yang dilakukan oleh observer selama pembelajaran berlangsung. Observer
memberi tahu peneliti tentang kelebihan yang harus dipertahankan dalam
pembelajaran dan kelemahan yang harus di perbaiki dalam pembelajaran
selanjutnya. Kelamahan dan kelebihan selama proses pembelajaran pada
siklus I, akan dijadikan bahan refleksi oleh peneliti yang nantinya akan
digunakan oleh peneliti untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II.

Siklus II:
a. Tahap Perencanaan (Planing)
Berdasarkan hasil dari siklus I, peneliti berusaha mempersiapkan
tindakan pada siklus II ini dengan lebih matang untuk lebih optimal dalam
melaksanakan perbaikan pembelajaran. Hasil dari observasi dan refleksi
yang dilakukan pada siklus I dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan
RPPP siklus II. Dalam siklus II ini akan diadakan perubahan dalam jumlah
siswa per-kelompok yang tadinya 1 kelompok terdiri dari 5 siswa
sekarang menjadi 1 kelompok terdiri dari 4 siswa untuk lebih
mengoptimalkan keaktifan siswa. Model pembelajaran masih
menggunakan model pembelajaran CIRC. Peneliti juga mempersiapkan
Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar Observasi, dan Lembar Evaluasi
untuk digunakan pada pelaksanaan siklus II ini. Tidak lupa juga peneliti
menanyakan kesiapan observer untuk membantu mengamati selama
proses pembelajaran siklus II berlangsung.
b. Tahap Pelaksanaan (Acting)
Peneliti dan observer memasuki kelas dan menempatkan diri pada
posisi masing-masing. Kegiatan pembelajaran dimulai ketika peneliti
mengucapkan salam dan dijawab oleh siswa, kemudian peneliti meminta
anak berdoa, mengabsen siswa dan mengecek keadaan kelas. Kemudian
peneliti memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Peneliti mencoba bertanya seputar materi untuk mereview kembali
29

ingatan siswa tentang materi gagasan pokok dan gagasan pendukung.


Peneliti memberikan contoh paragraf deduktif, induktif, dan deduktif-
induktif dan membahasnya satu-persatu.
Siswa disuruh berkelompok dengan jumlah anggota per-kelompok
4 siswa. Setelah kelompok terbentuk, peneliti memberikan arahan tentang
tugas yang diberikan kemudian memberikan lembar kerja siswa. Siswa
secara berkelompok di suruh menentukan kalimat utama dalam setiap
alinea yang ada dalam lembar kerja siswa dan menggolongkannya ke
dalam gagasan pokok dan gagasan pendukung berdasarkan letak kalimat
utamanya. Dengan jumlah anggota kelompok lebih sedikit, siswa menjadi
lebih kompak dan lebih aktif dalam melakukan diskusi. Peneliti
berkeliling mengamati jalannya diskusi dan membantu memberikan
pengarahan jika ada kesulitan. Hasil diskusi kemudian dibacakan oleh
perwakilan kelompok di depan. Setelah semua kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya, peneliti memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya jika masih ada yang kurang jelas mengenai
materi pembelajaran. Peneliti dan siswa membuat kesimpulan secara
bersama-sama. Setelah kesimpulandiambil, siswa kembali keposisi duduk
semula saat belum berkelompok. Setelah siswa kembali keposisi duduk
semula, peneliti melakukan evaluasi. Peneliti memberikan lembar evaluasi
kepada siswa untuk di kerjakan secara individu. Peneliti mengawasi
jalannya evaluasi. Setelah waktu mengerjakan habis, peneliti bersama
siswa mengoreksi hasil jawaban siswa. Peneliti memberi penilaian
terhadap hasil evaluasi yang telah dilakukan.
c. Tahap Pengamatan (Observing)
Seperti pada siklus I, observer mengamati jalannya pembelajaran
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Setelah
pembelajaran selesai observer menyampaikan kelemahan dan kelebihan
pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
30

d. Tahap Releksi (Reflecting)


Hasil dari pengamatan observer pada proses perbaikan pembelajaran
dijadikan sebagai renungan oleh peneliti. Apabila hasil dari perbaikan
pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai kriteria yang telah
ditentukan sebelumnya, maka tidak perlu diadakan perbaikan lagi.

C. Teknik Analisis Data


1. Sumber Data
Sumber data penelitian adalah siswa dan guru dalam proses belajar
mengajar.
2. Jenis Data
a. Data Kuantitatif, berupa hasil pembelajaran berbentuk nilai hasil tes
evaluasi selama 2 siklus.
b. Data Kualitatif
1) Prestasi belajar siswa
2) Keaktifan siswa dalam pembelajaran
3) Tanggapan observer dalam mengamati proses pembelajaran.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Data Kuantitatif
Data tentang prestasi belajar siswa dengan memberikan tes evaluasi
kepada siswa. Tes digunakan untuk mengukur pemahaman siswa
terhadap materi tentang gagasan pokok dan gagasan pendukung yang
telah diberikan.
b. Data Kualitatif
Data tentang peningkatan prestasi belajar siswa, dan keaktifan siswa
diperoleh dari hasil pegamatan observer selama proses belajar
mengajar menggunakan lembar observasi yang telah dibuat
sebelumnya.
4. Analisis Data
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dipakai untuk menganalisis data yang diperoleh dari
hasil tes tertulis pada sikus I dan II. Hasil tes tersebut dibuat dalam
31

presentase dengan cara merekap nilai yang diperoleh siswa dan


menghitung nilai rata-rata tiap aspek.
b. Data kualitatif
Analisis ini dilakukan secara bertahap dari menyeleksi,
mendeskripsikan dan menyimpulkan data yang terkumpul.
5. Observasi
Dalam proses pelaksanaan perbaikan dan pengumpulan data yang
dilakukan dalam 2 siklus perbaikan pembelajaran, peneliti dibantu oleh
teman sejawat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal
Untuk mengetahui proses pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri
Petukangan Utara 10 sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan
observasi tentang proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Sebelum mulai
menyampaikan materi pelajaran inti, guru memulai dengan kegiatan awal
berupa apersepsi, dilanjutkan dengan kegiatan inti dengan menggunakan
metode ceramah serta dilengkapi dengan tanya jawab dan terakhir guru
mengadakan evaluasi.
Hasil temuan peneliti pada observasi awal di kelas IV, pada umumnya
siswa kebanyakan tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran, kurang
memperhatikan pelajaran dengan serius, masih banyak siswa lebih suka
bercanda dan ngobrol dengan temannya, karena siswa merasakan bahwa
pembelajaran yang diberikan oleh guru sangat membosankan.
Data hasil yang diperoleh pada pretest nilai rata-rata siswa adalah 66,29
dan dari 31 siswa yang mencapai KKM hanya 13 siswa (41,94%), sedangkan
siswa yang belum mencapai KKM sejumlah 18 siswa (58,06%).
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Prasiklus

No No. Absen Nilai Keterangan

1 01 60 Belum Tuntas

2 02 40 Belum Tuntas

3 03 75 Tuntas

4 04 50 Belum Tuntas

5 05 65 Belum Tuntas

6 06 40 Belum Tuntas

32
7 07 80 Tuntas

8 08 85 Tuntas

9 09 90 Tuntas

10 10 50 Belum Tuntas

11 11 75 Tuntas

12 12 80 Tuntas

13 13 60 Belum Tuntas

14 14 80 Tuntas

15 15 70 Belum Tuntas

16 16 60 Belum Tuntas

17 17 85 Tuntas

18 18 75 Tuntas

19 19 75 Tuntas

20 20 90 Tuntas

21 21 65 Belum Tuntas

22 22 70 Belum Tuntas

23 23 60 Belum Tuntas

24 24 50 Belum Tuntas

25 25 75 Tuntas

26 26 60 Belum Tuntas

27 27 70 Belum Tuntas

28 28 60 Belum Tuntas

29 29 75 Tuntas

30 30 40 Belum Tuntas

31 31 45 Belum Tuntas

33
KKM 75

Nilai Rata-rata 66,29

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 40

Jumlah Siswa Tuntas 13

Persentase Ketuntasan 41,94%

Jumlah Siswa Belum 18


Tuntas
Persentase Belum Tuntas 58,06%

Dari tabel di atas nilai rata-rata pada pelaksanaan ulangan harian kondisi awal
adalah 66,29. Nilai tertingginya adalah 90 dan nilai terendahnya adalah 40. KKM mata
pelajaran IPA adalah 75. Jumlah siswa yang tuntas KKM adalah 13 siswa (41,94%) dan
jumlah siswa yang belum tuntas KKM adalah 18 siswa (58,06%).

Dari hasil pengamatan guru menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada materi
gagasan pokok dan gagasan pendukung secara umum masih rendah. Dari 31 siswa,
hanya 11 siswa atau 35,48% yang dikategorikan aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2. Siklus I
1) Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus I ini meliputi beberapa kegiatan. Pertama,


penyusunan skenario tindakan dan penyusunan Rencana Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran (RPPP). Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran disusun
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas IV Sekolah Dasar.

Kedua, peneliti mempersiapkan sumber bahan ajar dan alat peraga yang akan
digunakan saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Sumber bahan ajar yang
digunakan adalah buku paket Bahasa Indonesia.

Ketiga, menyusun perangkat kisi-kisi soal, butir soal, kriteria penilaian, daftar
hadir siswa, lembar kerja siswa, dan rekap hasil belajar. Peneliti mempersiapkan
evaluasi dengan tujuan mengukur sejauh mana hasil belajar siswa pada materi yang
akan dilaksanakan.

34
Keempat, menyusun instrumen observasi terhadap siswa, guru, dan pedoman
wawancara terhadap siswa terpilih. Lembar observasi dan pedoman wawancara
terhadap guru dan siswa sebagai alat pengumpul data. Lembar observasi terhadap
guru berupa selembar kertas yang berisi tentang kejadian-kejadian selama proses
pembelajaran, dan lembar observasi terhadap siswa berupa kertas yang terdapat tabel
yang berisi tentang keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran yang akan
diamati oleh pengamat. Lembar observasi terhadap guru diisi dengan menggunakan
pulpen biru tulisan tangan pengamat, sedangkan lembar observasi terhadap siswa
diisi dengan cara memberi tanda ceklist (√) pada tabel keaktifan siswa. Pedoman
wawancara berupa 10 (sepuluh) pertanyaan yang diajukan kepada siswa terpilih.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan tindakan dengan waktu dan


langkah-langkah sesuai dengan yang direncanakan. Siklus I dilaksanakan pada hari
Kamis tanggal 29 Juli 2021. Kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan pendahuluan yang


dilaksanakan selama kurang lebih 5 menit. Peneliti membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam, berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas, dan mengecek
kehadiran siswa. Pada siklus I ini semua siswa hadir. Selanjutnya, peneliti
melakukan apersepsi untuk memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan “Apa
yang kalian ketahui tentang sepeda?” ternyata ada beberapa anak yang mau
menjawab. Kemudian, peneliti juga menuliskan tujuan yang hendak dicapai di papan
tulis.

Kegiatan inti dilaksanakan selama 50 menit yang meliputi beberapa langkah


kegiatan. Kegiatan inti meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Pada kegiatan elaborasi, siswa membentuk kelompok sesuai yang sudah dibagi
peneliti yang beranggotakan 5 siswa. Peneliti menjelaskan kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa dan menyiapkan alat peraga yang sudah dibawa siswa. Siswa
menerima lembar kerja siswa dan dengan bimbingan guru, siswa melaksanakan
diskusi Kemudian secara bergantian, salah satu anggota dari tiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas.

Pada kegiatan konfirmasi, peneliti dan siswa bertanya jawab tentang hal yang
belum diketahui siswa. Selain itu, peneliti juga meluruskan pemahaman dan
memberikan penguatan.

35
Setelah selesainya kegiatan inti, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan akhir
yang dilaksanakan selama 15 menit. Pada kegiatan akhir, siswa membereskan
perlengkapan pembelajaran dan menyimpannya kembali. Selanjutnya, peneliti
membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kemudian,
peneliti membagi lembar evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
menyerap materi pelajaran. Sebelum menutup kegiatan pembelajaran, peneliti
memberikan tugas lanjut berupa motivasi dan semangat untuk selalu belajar.

Pada tahap pelaksanaan tindakan, data yang diperoleh dari rekapitulasi nilai
tes tertulis dapat dilihat pada tabel berikut.

Dari tabel di atas dapat diterangkan sebagai berikut:


1. Pada studi awal nilai rata-rata kelas 66,29. Setelah diadakan perbaikan
pembelajaran siklus I mengalami kenaikan menjadi 73,71. Nilai rata-rata kelas pada
siklus pertama ini mengalami kenaikan sebesar 7,42.
2. Pada studi awal nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah 40. Setelah diadakan
perbaikan siklus I nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50.
3. Jumlah siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal pada siklus I
adalah 21 siswa (67,74%) dan jumlah siswa yang belum mencapai Ktiteria
Ketuntasan Minimal adalah 10 siswa (31,26%).
3) Tahap Pengamatan

Tahap pengamatan meliputi kegiatan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan


yang terdiri dari pengamatan terhadap guru, dan siswa. Kegiatan pengamatan
dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan berlangsung dan dilakukan oleh observer.
Pengamatan dilakukan dengan mengamati peneliti tentang kegiatan atau kejadian-
kejadian selama proses pembelajaran serta mengamati tentang keaktifan siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.

Hasil pengamatan observer terhadap peneliti pada proses perbaikan pembelajaran


siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.3 Tabel Pengamatan Terhadap Kinerja Guru Siklus I

Kemunculan
No Aspek yang diobservasi Komentar
Ada Tidak

36
sudah melakukan kegiatan rutin dan
1 Kegiatan Awal √ membuka pelajaran dengan
menyampaikan tujuan materi.

kegiatan inti sudah sesuai dengan


RPPP siklus I tetapi peneliti kurang
2 Kegiatan Inti √
memotivasi siswa untuk aktif dalam
kegiatan diskusi kelompok.

sudah melaksanakan post test tetapi


kurang memberikan bimbingan dan
3 Kegiatan Penutup √
sudah diakhiri dengan memberikan
tindak lanjut.

penerapan CIRC sudah tepat


menjadikan anak menemukan
4 Penerapan Model √ sendiri permasalahan
CIRC
yang dihadapi, tetapi jumlah anggota
kelompok sebaiknya
dikurangi.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa peneliti dalam melaksanakan


proses pembelajaran sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran Siklus I. Dalam kegiatan awal, peneliti sudah melakukan apersepsi dan
sudah menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis dengan jelas. Dalam kegiatan
inti, menurut observer di saat diskusi peneliti kurang memotivasi siswa untuk terlibat
aktif dalam diskusi sehingga masih banyak siswa yang belum aktif, serta antara
peneliti dan siswa sudah melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa. Dalam kegiatan penutup, peneliti bersama siswa menarik kesimpulan secara
bersama-sama, sudah melaksanakan posttest tetapi peneliti kurang memberikan
bimbingan sehingga hasil siswa belum memuaskan. Selanjutnya, untuk penerapan
model CIRC yang dilakukan oleh peneliti menurut observer sudah tepat, menjadikan
siswa menemukan sendiri tentang masalah yang dihadapi tetapi jumlah anggota
kelompok sebaiknya dikurangi supaya anak lebih terlihat aktif dalam kegiatan
kelompok.

Dari tabel di atas diperoleh keterangan sebagai berikut:

37
1. Pada siklus I, jumlah siswa yang dikategorikan aktif dalam pembelajaran adalah
22 siswa atau 70,97%.
2. Jumlah siswa yang dikategorikan aktif pada siklus I meningkat 35,49% dari
pembelajaran sebelum perbaikan.

Secara keseluruhan hasil pengamatan terhadap siswa pada saat mengikuti


kegiatan pembelajaran, dapat diketahui dengan melihat perubahan siswa pada siklus I.
Siswa mulai aktif dan antusias terhadap penerapan model CIRC pada proses
pembelajaran Bahasa Indonesia meskipun masih ada beberapa siswa yang
dikategorikan belum aktif. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada
siswa masih perlu perbaikan.
4) Tahap Refleksi

Kelemahan yang ditemukan antara lain, peneliti kurang memotivasi siswa untuk
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, kurang dalam memberikan bimbingan
kepada siswa sehingga hasil post test belum memuaskan. Kelebihannya adalah peneliti
sudah menggunakan alat peraga yang sesuai dan melaksanakan pembelajaran sudah
sesuai RPPP.

Berdasarkan data yang terkumpul dan data hasil diskusi peneliti menyimpulkan
bahwa siswa yang mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan KKM bertambah
menjadi 21 siswa dari 31 siswa dan 22 dari 31 siswa aktif dalam mengikuti
pembelajaran. Dalam hal ini belum mencapai 80%, untuk itu perbaikan pembelajaran
Bahasa Indonesia materi gagasan pokok dan gagasan pendukung dinyatakan belum
berhasil secara maksimal karena siswa yang tuntas dari hasil belajar baru mencapai
67,74% dan kategori siswa aktif baru mencapai 70,97%.

Berdasarkan hasil refleksi, peneliti memutuskan untuk melakukan tindakan


perbaikan pada siklus selanjutnya. Tindakan perbaikan tersebut yaitu:
1. Untuk mengaktifkan siswa, peneliti akan memberikan motivasi kepada siswa agar
tidak takut menjawab pertanyaan dan percaya diri dengan jawabannya.
2. Peneliti akan memperkecil jumlah anggota kelompok menjadi 3-4 siswa untuk
mengaktifkan siswa dalam kegiatan diskusi.
3. Untuk meningkatkan keterampilan melakukan presentasi di depan kelas, peneliti
memberikan contoh terlebih dahulu dan menjelaskan hal-hal penting yang harus
disampaikan.
4. Untuk meningkatkan pemahaman siswa, peneliti berusaha memaksimalkan setiap
langkah pembelajaran yang dilakukan.

38
3. Siklus II
1) Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan tahap


perencanaan siklus I yaitu meliputi beberapa kegiatan. Pertama, penyusunan skenario
tindakan dan penyusunan Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II
yang disesuaikan dengan rencana perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I.
Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran disusun berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV
Sekolah Dasar.

Kedua, peneliti mempersiapkan sumber bahan ajar, gambar-gambar katrol


dan pengungkit, serta gambar-gambar peralatan rumah tangga yang akan digunakan
saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Sumber bahan ajar yang digunakan adalah
buku Bahasa Indonesia

Ketiga, menyusun perangkat kisi-kisi soal, butir soal, kriteria penilaian,


daftar hadir siswa, lembar kerja siswa, dan rekap hasil belajar. Peneliti
mempersiapkan evaluasi dengan tujuan mengukur sejauh mana hasil belajar siswa
pada materi yang akan dilaksanakan.

Keempat, menyusun instrumen observasi terhadap siswa, guru, dan pedoman


wawancara terhadap peserta didik terpilih. Lembar observasi dan pedoman
wawancara terhadap guru dan siswa sebagai alat pengumpul data. Lembar observasi
terhadap guru berupa selembar kertas yang berisi tentang kejadian-kejadian selama
proses pembelajaran, dan lembar observasi terhadap siswa berupa kertas yang
terdapat tabel yang berisi tentang keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran
yang akan diamati oleh pengamat. Lembar observasi terhadap guru diisi dengan
menggunakan pulpen biru tulisan tangan pengamat, sedangkan lembar observasi
terhadap siswa diisi dengan cara memberi tanda ceklist (√) pada tabel keaktifan
siswa. Pedoman wawancara berupa 10 (sepuluh) pertanyaan yang diajukan kepada
siswa terpilih.
2) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan tindakan dengan waktu dan


langkah-langkah sesuai dengan yang direncanakan. Siklus II dilaksanakan pada hari
Jumat, 2 Agustus 2019. Kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan pendahuluan yang

39
dilaksanakan selama kurang lebih 5 menit. Peneliti membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam, berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas, dan mengecek
kehadiran siswa. Pada siklus II ini semua siswa hadir.

Kegiatan inti dilaksanakan selama 50 menit yang meliputi beberapa langkah


kegiatan. Kegiatan inti meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada
kegiatan eksplorasi, peneliti menunjukkan gambar berupa jenis-jenis gagasan pokok
dan gagasan pendukung dan bertanya jawab tentang gambar-gambar tersebut.

Pada kegiatan elaborasi, siswa membentuk kelompok yang sudah dibagi pada
hari sebelumnya yaitu menjadi 8 kelompok kecil yang beranggotakan 4–5 siswa.
Peneliti membimbing siswa melalui diskusi kelompok untuk menemukan sendiri titik
tumpu, letak kuasa, dan letak beban pada katrol dan pengungkit, serta menemukan
jenis gagasan pokok dan gagasan pendukung pada gambar peralatan rumah tangga
yang sudah dibagi kepada setiap kelompok melalui pengamatan gambar. Kemudian
secara bergantian, salah satu anggota dari tiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya ke depan kelas. Gambar berikut tentang kegiatan diskusi
kelompok dan salah satu anggota tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.

Pada kegiatan konfirmasi, peneliti dan siswa bertanya jawab tentang hal yang
belum diketahui. Selain itu, peneliti juga meluruskan pemahaman dan memberikan
penguatan.

Setelah selesainya kegiatan inti, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan akhir


yang dilaksanakan selama 15 menit. Pada kegiatan akhir, siswa membereskan
perlengkapan pembelajaran dan menyimpannya kembali. Selanjutnya, peneliti
membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Kemudian, peneliti membagi lembar evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa dalam menyerap materi pelajaran. Sebelum menutup kegiatan pembelajaran,
peneliti memberikan tugas lanjut berupa motivasi dan semangat untuk selalu belajar.

Pada tahap pelaksanaan tindakan, data yang diperoleh dari rekapitulasi nilai
tes tertulis dapat dilihat pada tabel berikut.

40
Nilai Nilai
No No. Absen Prasiklus Keterangan
Siklus I Siklus II
1 01 60 75 80 Tuntas

2 02 40 60 75 Tuntas

3 03 75 75 80 Tuntas

4 04 50 55 75 Tuntas

5 05 65 75 80 Tuntas

6 06 40 50 50 Belum

7 07 80 80 90 Tuntas

8 08 85 90 90 Tuntas

9 09 90 90 100 Tuntas

10 10 50 50 75 Tuntas

11 11 75 80 80 Tuntas

12 12 80 80 80 Tuntas

13 13 60 75 80 Tuntas

14 14 80 80 90 Tuntas

15 15 70 75 80 Tuntas

16 16 60 60 75 Tuntas

17 17 85 85 90 Tuntas

18 18 75 80 85 Tuntas

19 19 75 80 85 Tuntas

20 20 90 100 100 Tuntas

21 21 65 70 75 Tuntas

22 22 70 80 80 Tuntas

23 23 60 80 80 Tuntas

24 24 50 60 75 Tuntas

41
25 25 75 80 80 Tuntas

26 26 60 70 80 Tuntas

27 27 70 80 80 Tuntas

28 28 60 70 80 Tuntas

29 29 75 75 80 Tuntas

30 30 40 50 50 Belum

31 31 45 75 80 Tuntas

KKM 75 75 75

Nilai Rata-rata 66,29 73,71 80,00

Nilai Tertinggi 90 100 100

Nilai Terendah 40 50 50

Jumlah Siswa Tuntas 13 21 29

Persentase Ketuntasan 41,94% 67,74% 93,55%

umlah Siswa Belum Tuntas


18 10 2

Persentase Belum Tuntas


58,06% 31,26% 6,45%

Dari tabel di atas dapat diterangkan sebagai berikut:


1. Pada studi awal nilai rata-rata kelas adalah 66,29. Setelah diadakan perbaikan
siklus I mengalami kenaikan menjadi 73,71. Pada tindakan perbaikan siklus II
nilai rata-rata kelas menjadi 80,00. Jadi nilai rata-rata kelas siklus II mengalami
kenaikan sebesar 6,29 dari siklus I.
2. Jumlah siswa yang sudah mencapai ketuntasan dalam belajar mencapai 29 siswa
dari 31 siswa atau 93,55% dan yang belum mencapai ketuntasan dalam belajar 2
siswa dari 31 siswa atau 6,45% itu artinya melebihi kriteria ketuntasan minimal
yang telah ditentukan dalam kriteria keberhasilan yaitu 80%.
3) Tahap Pengamatan

Tahap pengamatan meliputi kegiatan pengamatan terhadap pelaksanaan


tindakan yang terdiri dari pengamatan terhadap guru, dan siswa. Kegiatan
pengamatan dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan berlangsung dan dilakukan
oleh observer.

42
Pengamatan dilakukan dengan mengamati peneliti tentang kegiatan atau kejadian-
kejadian selama proses pembelajaran serta mengamati tentang keaktifan siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.

Hasil pengamatan observer terhadap peneliti pada proses perbaikan


pembelajaran siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.6 Tabel Pengamatan Terhadap kinerja Guru

Aspek yang Kemunculan


No Komentar
diobservasi
Ada Tidak

Peneliti sudah melakukan kegiatan rutin


1 Pendahuluan √ dan sudah menuliskan tujuan
pembelajaran di papan tulis.

Guru sudah memberikan pengarahan


diskusi dengan baik sehingga anggota
2 Kegiatan Inti √
diskusi terlihat aktif dalam mengikuti

pembelajaran.
Sudah menyampaikan kesimpulan,
3 Kegiatan Penutup √ melaksanakan posttest dan sudah
memberikan tindak lanjut berupa motivasi.

Penerapan model CIRC berhasil


Penerapan
4 √ meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
Model CIRC
siswa materi gagasan pokok dan gagasan
pendukung.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa peneliti dalam


melaksanakan proses pembelajaran sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Perbaikan Pembelajaran Siklus II. Dalam kegiatan awal, peneliti sudah melakukan
kegiatan rutin dan sudah menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis dengan jelas.
Dalam kegiatan inti, menurut observer di saat diskusi peneliti memberikan
pengarahan diskusi dengan baik sehingga anggota diskusi terlihat aktif dalam
mengikuti pembelajaran. Dalam kegiatan penutup, peneliti bersama siswa menarik
kesimpulan secara bersama-sama, sudah melaksanakan post test, dan sudah
memberikan tindak lanjut berupa motivasi. Selanjutnya, untuk penerapan model
CIRC yang dilakukan

43
oleh peneliti menurut observer berhasil meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa materi gagasan pokok dan gagasan pendukung.

Pengamatan juga dilakukan terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui


perilaku siswa berupa keaktifan siswa selama proses pembelajaran IPA. Hasil
pengamatan keaktifan siswa dapat dilihat di tabel berikut ini:

Tabel 4.7 Tabel Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus II

Keaktifan
No o. Absen Jumlah Kategori
1 2 3 4 5

1 01 √ √ √ 3 Aktif

2 02 √ √ √ 3 Aktif

3 03 √ √ √ √ √ 5 Luar biasa aktif

4 04 √ √ √ 3 Aktif

5 05 √ √ √ 3 Aktif

6 06 √ √ √ 3 Aktif

7 07 √ √ √ √ √ 5 Luar biasa aktif

8 08 √ √ √ √ √ 5 Luar biasa aktif

9 09 √ √ √ √ √ 5 Luar biasa aktif

10 10 √ √ √ 3 Aktif

11 11 √ √ √ 3 Aktif

12 12 √ √ √ √ 4 Sangat aktif

13 13 √ √ √ 3 Aktif

14 14 √ √ √ √ √ 5 Luar biasa aktif

15 15 √ √ √ 3 Aktif

16 16 √ √ √ 3 Aktif

17 17 √ √ √ √ √ 5 Luar biasa aktif

18 18 √ √ √ 3 Aktif

44
19 19 √ √ √ √ 4 Sangat aktif

20 20 √ √ √ √ √ 5 Luar biasa aktif

21 21 √ √ √ 3 Aktif

22 22 √ √ √ 3 Aktif

23 23 √ √ √ 3 Aktif

24 24 √ √ √ 3 Aktif

25 25 √ √ √ √ √ 5 Luar biasa aktif

26 26 √ √ √ 2 Aktif

27 27 √ √ √ 3 Aktif

28 28 √ √ √ 3 Aktif

29 29 √ √ √ 3 Aktif

30 30 √ √ √ 3 Aktif

31 31 √ √ √ 3 Aktif

Jumlah Siswa aktif 31

Persentase Siswa Aktif 100%

Keterangan keaktifan:
1. Mengikuti pelajaran
2. Terlibat dalam diskusi kelompok
3. Menjawab pertanyaan
4. Mengajukan pertanyaan
5. Memaparkan hasil kerja kelompok
Kategori keaktifan:
1. Kurang, jika hanya mencapai mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Cukup, jika sudah mengikuti diskusi kelompok.
3. Aktif, juka sudah menjawab pertanyaan.
4. Sangat aktif, jika sudah mengajukan pertanyaan.
5. Luar biasa aktif, jika memaparkan hasil kerja kelompok.

Dari tabel di atas diperoleh keterangan sebagai berikut:

45
1. Pada siklus II, siswa yang mencapai kategori aktif meningkat.
2. Jumlah siswa yang dikategorikan aktif pada siklus II meningkat 19,35% dari
pembelajaran siklus I.
3. Jumlah siswa yang sudah mencapai kategori aktif dalam belajar mencapai
keseluruhan siswa yaitu 31 siswa atau 100% itu artinya melebihi kriteria
ketuntasan yang telah ditentukan dalam kriteria keberhasilan yaitu 80%.

Sesuai dengan indikator dan kriteria keberhasilan yang peneliti tetapkan maka
peneliti menyimpulkan bahwa tindakan perbaikan pembelajaran telah berhasil dan
upaya perbaikan pembelajaran berakhir pada siklus II.
4) Refleksi

Tahap refleksi merupakan kelanjutan dari tahap pengamatan. Tahap pengamatan


menghasilkan berbagai macam data berupa hasil pengamatan oleh observer yang
meliputi data tentang guru dan siswa dalam pelaksanaan tindakan, dan data hasil
wawancara siswa. Data-data yang telah diperoleh tersebut kemudian dianalisis dan
dipahami dalam tahap refleksi ini guna memperoleh kesimpulan dari tindakan yang
telah dilakukan.

Analisis data dimulai dengan memilih dan merangkum data yang pokok dan
penting. Dari sekian banyak data yang telah diperoleh oleh peneliti melalui alat-alat
pengumpul data, diperoleh data pokok meliputi langkah-langkah penerapan model
CIRC, kegiatan dan respon siswa selama pembelajaran, kesan siswa terhadap proses
pembelajaran, kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran, keaktifan siswa
mengikuti proses pembelajaran, dan hasil evaluasi belajar siswa.

Berdasarkan wawancara, siswa merasa senang dengan pembelajaran yang baru


saja dilakukan, dan menjadikan siswa tambah akrab dengan teman satu
kelompoknya. Berdasarkan hasil pengamatan oleh observer, dan hasil belajar siswa
dari kondisi awal sampai pada akhir siklus II dapat diterangkan sebagai berikut:
1) Pada prasiklus siswa yang menunjukkan aktif berjumlah 11 siswa atau 35,48%
sedangkan yang masih dikategorikan belum aktif berjumlah 20 siswa atau
64,52%. Pada siklus I siswa yang masuk ke dalam kategori aktif berjumlah 22
siswa atau 70,97% sedangkan yang masih dikategorikan belum aktif berjumlah 9
siswa atau 29,03%. Pada siklus II siswa yang dikatakan aktif berjumlah
keseluruhan dari jumlah siswa yaitu 31 siswa atau 100%. Hal ini dapat dilihat
pada tabel rekapitulasi optimalisasi keaktifan berikut ini:

46
Tabel 4.8 Rekapitulasi Optimalisasi Keaktifan Siswa

Pembelajaran Siswa Aktif sentase

Prasiklus 11 35,48

Siklus I 22 70,97

Siklus II 31 100

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari diagram batang berikut tentang optimalisasi
keaktifan siswa dari studi awal, siklus I, dan siklus II :

100,00%
100,00%
90,00%
80,00% 70,97%
70,00% 64,52%
60,00%
50,00%
40,00% Aktif
30,00%
35,48% Belum Aktif
29,03%
20,00%
10,00%
0,00%
0,00%

PrasiklusSiklus ISiklus II

Diagram 4.1 Keaktifan siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II

2) Pada studi awal dari 31 siswa hanya 13 siswa atau 41,94% siswa yang tuntas
KKM sedangkan yang masih di bawah KKM 18 siswa atau 58,06%. Nilai
tertinggi pada saat pelaksanaan evaluasi studi awal adalah 90, nilai terendahnya
adalah 40 dan nilai rata-ratanya adalah 66,29. Pada siklus I dari 31 siswa, 21
siswa atau 67,74% siswa tuntas sedangkan yang masih di bawah KKM 10 siswa
atau 31,26%. Nilai tertinggi pada saat evaluasi siklus I adalah 100, nilai
terendahnya adalah 40 dan nilai rata-rata kelas adalah 73,71. Sedangkan pada
siklus II dari 31 siswa, 29 siswa atau 93,55% siswa tuntas sedangkan yang
masih di bawah KKM 2 siswa atau

47
6,45%. Nilai tertinggi pada siklus II adalah 100, nilai terendah adalah 50, dan
nilai rata-rata kelas adalah 80,00. Hal ini dapat dilihat pada tabel rekapitulasi
optimalisasi hasil belajar siswa berikut ini:

Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus

Ketuntasan Belajar
No Pembelajaran
Tuntas ersenta-se lum Tuntas ersenta-se
1 Prasiklus 13 41,94 18 58,06

2 Siklus I 21 67,74 10 31,26

3 Siklus II 29 93,55 2 6,45

Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah diagram batang tentang peningkatan
ketuntasan belajar siswa dan grafik peningkatan nilai rata-rata, nilai tertinggi dan
nilai terendah dari studi awal sampai siklus II :

100,00% 93,55%
90,00%
80,00%
67,74%
70,00%
60,00% 58,06%
50,00%
40,00% 41,94% Tuntas
30,00% 32,26% Tidak Tuntas
20,00%
10,00%
0,00%
6,45%

Prasiklus Siklus I Siklus II

Diagram 4.2 Ketuntasan belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan
siklus II

48
120

100 100 100


90
80
80 73,71
66,29
60 50 50
40
40

20

0
PrasiklusSiklus ISiklus II
Nilai Rata - RataNilai TertinggiNilai Terendah

Diagram 4.3 Nilai rata-rata, nilai tertinggi dan nilai terendah


pada tiap siklus

Dari hasil diagram diatas peneliti menyimpulkan bahwa tindakan perbaikan


pembelajaran telah berhasil dan upaya perbaikan pembelajaran berakhir pada siklus
II.

A. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Kondisi Awal
Pada prasiklus, yaitu sebelum peneliti menerapkan metode inkuri
menunjukkan bahwa keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IV terhadap mata
pelajaran IPA materi gagasan pokok dan gagasan pendukung masih rendah. Pada
umumnya siswa kurang memperhatikan pelajaran dengan serius, masih banyak
siswa lebih suka bercanda dan ngobrol dengan temannya, karena siswa
merasakan bahwa pembelajaran yang diberikan oleh guru sangat membosankan.
Dari hasil pengamatan guru menunjukkan bahwa dari 31 siswa, hanya 11 siswa
atau 35,48% yang dikategorikan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,
dan dari hasil posttest nilai rata-rata siswa adalah 66, siswa yang mencapai KKM
hanya 13 siswa (41,94%), sedangkan siswa yang belum mencapai KKM
sejumlah 18 siswa

49
(58,06%). Hal inilah yang mendorong peneliti melakukan tindakan pelaksanaan
perbaikan pembelajaran yang bertujuan untuk mengoptimalisasi keaktifan dan
hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran Bahasa Indonesia materi gagasan
pokok dan gagasan pendukung di SD Negeri Petukangan Utara 10.
2. Siklus I
Pada siklus I, pelaksanaan perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas
IV materi gagasan pokok dan gagasan pendukung melalui model CIRC, ternyata
memberikan peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa yang signifikan.
Jumlah siswa yang dikategorikan aktif dalam pembelajaran meningkat yaitu 22
siswa atau 70,97%, dan jumlah siswa yang nilainya lebih dari atau sama dengan
KKM juga meningkat menjadi 21 siswa atau 73,71%. Dari hasil wawancara,
siswa menyatakan senang dan tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran.
Penggunaan model CIRC ternyata dapat mengoptimalisasi keaktifan dan hasil
belajar siswa. Akan tetapi, optimalisasi tersebut belum mencapai kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 80% siswa mencapai KKM sehingga
perbaikan pembelajaran dilanjutkan ke siklus II.
3. Siklus II
Pada siklus II, peneliti menggunakan model CIRC melalui pembentukan
kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok adalah 3 sampai 4 siswa.
Kegiatan diskusi berlangsung lancar, dan terlihat hampir semua siswa
dinyatakan aktif. Jumlah siswa yang dinyatakan aktif mencapai keseluruhan
siswa yaitu 31 siswa atau 100%. Hasil belajar pada siklus II juga meningkat.
Jumlah siswa yang mendapat lebih dari atau sama dengan KKM mencapai 29
siswa atau 93,55% dari
31 siswa. Dibandingkan dengan siklus I, terjadi peningkatan persentase
ketuntasan keaktifan siswa sebesar 16,77% dan peningkatan persentase
ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 19,84%. Dari hasil tersebut, dinyatakan
bahwa keaktifan dan hasil belajar siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan.

50
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan selama 2 siklus, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading, and Composition (CIRC)
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi gagasan pokok
dan gagasan pendukung berdasarkan letak kalimat utamanya pada siswa
kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 semester 1 tahun pelajaran
2021/2022 yaitu peneliti melakukan langkah-langkah :
a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen.
b. Peneliti memberikan wacana atau LKS sesuai dengan topik
pembelajaran.
c. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok
dan memberikan tanggapan terhadap wacana dan ditulis pada LKS
yang telah disediakan oleh peneliti.
d. Salah satu anggota kelompok maju membacakan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas.
2. Peningkatan prestasi belajar siswa tentang materi gagasan pokok dan
gagasan pendukung berdasarkan letak kalimat utamanya setelah diberikan
pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative, Integrated,
Reading, and Composition (CIRC) pada siswa kelas IV SD Negeri
Petukangan Utara 10 semester 1 tahun pelajaran 2021/2022 mencapai
hasil yang memuaskan. Pada tahap prasiklus siswa yang mencapai batas
minimal ketuntasan hanya 41,94%, maka pada siklus I meningkat menjadi
67,74% dan pada akhir siklus II siswa yang mencapai batas minimal
ketuntasan menjadi 93,55%.
3. Perubahan perilaku yang menyertai peningkatan prestasi belajar siswa
tentang materi gagasan pokok dan gagasan pendukung setelah diberikan
pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative, Integrated,
Reading, and Composition (CIRC) pada siswa kelas IV SD Negeri Petukangan
Utara 10 semester 1 tahun pelajaran 2021/202 adalah siswa menjadi aktif dalam
pembelajaran.

51
B. Saran Tindak Lanjut
1. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dibuat, ada beberapa saran yang peneliti
sampaikan, antara lain :
1. Guru hendaknya dapat membiasakan menggunakan metode yang
bervariasi pada semua mata pelajaran karena dapat mengaktifkan
siswa pada proses pembelajaran.
2. Mencoba model pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading and
Composition (CIRC) dalam mata pelajaran lain untuk meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa.
3. Guru hendaknya selalu memberikan motivasi kepada siswa supaya
siswa selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
4. Penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran CIRC dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya lebih dikembangkan
dengan penggunaan metode-metode pembelajaran jenis lain oleh
peneliti- peneliti selanjutnya.

2. Tindak Lanjut
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini perlu ditindak lanjuti
kembali oleh setiap guru, karena karateristik anak dalam setiap kelas atau
sekolah berbeda-beda. Guru perlu bekerja sama dengan kepala sekolah
maupun teman sejawat untuk bertukar pikiran berkenaan dengan tugas
sehari-hari dalam kegiatan belajar mengajar.Selain itu hasil dari
penelitianini akan diuji cobakan lagi pada materi atau mata pelajaran lain.
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran melalui PenelitianTindakan
Kelas perlu diteruskan oleh setiap guru, karena itu merupakan sikap positif
guru lain dan kepala sekolah.

52
DAFTAR PUSTAKA

Ahsan, Arifiyadi. 2012. CIRC Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative


Integrated Reading and Compotition (CIRC), (Online),
(http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.com/2012/08/circ.html,
di akses tanggal 26 Juli 2018).

Akhadiah, Sabarti dkk. 1991. Modul Bahasa Indonesia I. Jakarta: Pendidikan dan
Kebudayaan.

. 1999. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:


Erlangga.

Anjar. 2015. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Ahli, (Online),


(https://www.wawasanpendidikan.com/2015/09/pengertian-prestasi-
belajar-menurut-ahli.html, di akses tanggal 26 Juli 2018)

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

BSNP.2006. Permendiknas RI No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk


Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Budiono. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya

Agung. Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah. 2007. Pedoman

Implementasi
Manajemen Berbasis Sekolah di Jawa Tengah. Semarang

Hakim, Abdullah. 2014. Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman


Melalui Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading
and Composition (CIRC) Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri
Temanggal, Kalasan Tahun Pelajaran 2013/2014.

Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Naufal. 2015. Pengertian Prestasi Belajar atau Hasil Belajar Menurut Teori.
(Online), (https://paknenaufal.blogspot.com/2015/10/pengertian-
prestasi-belajar-atau-hasil.html, diakses 26 Juli 2018).

Karyadi, Didit. 2010. Paragraf. (Online),


(https://didot4com.wordpress.com/2010/10/28/hakikat-dan-penulisan-
paragraf/, diakses 26 Juli 2018).

Keraf, Glorys. 2001. Komposisi. Flores: Nusa Indah.

53
Kosasih, Engkos. 2006. Cerdas Berbahasa Indonesia 2, Hal : 26-27. Jakarta:
Erlangga. (Online), (http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-
kalimat-utama-kalimat-penjelas.html, diakses 26 Juli 2018).

Mulyasa, 2007. Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif


dan Menyenangkan. Bandung: Rosdakarya.

Nur M. 2000. Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis


dalam Pengajaran. Surabaya: UNESA.

Pratini, Siti. 2005. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Studying.

Solchan T.W., dkk. 2014. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD Edisi 1. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosadakarya.

Sulastri. 2010. Hubungan Penguasaan Teori Paragraf dengan Kemampuan


Menentukan Ide Pokok Setiap Paragraf dalam Wacana Siswa Kelas
IVIII SMP Muhammadiyah 21 Serbalawan. Proposal Penelitian.
(Online), (http://sulastrismart.blogspot.com/2010/04/proposal-
pnelitian.html, diakses 26 Juli 2018).
Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Pustaka Bani Quraisy.

Suyitno, Amin. 2005. Mengadopsi Pembelajaran CIRC dalam Meningkatkan


Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita. Seminar Nasional F.
MIPA UNNES.

Tjundjing, Sia. 2001. Hubungan Antara IQ, EQ, dan QA dengan Prestasi Studi
pada Siswa SMU. Jurnal Anima Vol. 17. No.1.

Widyastuti, Endang. 2013. Peningkatan Kemampuan Membaca Intensif Bahasa


Indonesia melalui Metode Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) Siswa Kelas IV SD N 1 Jagoan Sambi Boyolali
Tahun 2012/2013.

Widyatun, Diah. 2012. Model Pembelajaran CIRC (Cooperative, Integrated,


Reading, and Composition), (Online),
(http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-circ-
cooperative.html#ixzz42fHaFNdg, diakses pada 26 Juli 2018)

54
LAMPIRAN
PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA

Nama : Wahyu Indriana Purwitasari, S.Pd.


NIP : 198508282020122009
Asal Instansi : SD Negeri Petukangan Utara 10
Judul PTK : “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Materi
Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung Melalui
Model Pembelajaran Cooperative, Integrated,
Reading, And Composition (CIRC) Pada Siswa
Kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 semester
1 tahun pelajaran 2021/2022”

Fakta/Data Pembelajaran Yang Terjadi Di Kelas


Pada pembelajaran materi “Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung” di
kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 semester 1 tahun pelajaran 2021/2022,
hasil ulangan formatif siswa masih sangat rendah. Dari 31 siswa hanya 13 siswa
yang memenuhi batas kriteria ketuntasan. Sisanya belum mencapai ketuntasan
belajar. Presasi dan keaktifan belajar siswa yang rendah merupakan indkator
pembelajaran yang kurang optimal. Model pembelajaran dan strategi yang tepat
harus disusun dengan baik demi tercapainya hasil pembelajaran yang memuaskan.
Melihat dari hal tersebut, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran
Cooperative, Integrated, Reading, and Compsition (CIRC) pada pembelajaran
Bahasa Indonesia materi Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung di kelas IV SD
Negeri Petukangan Utara 10.
Dengan menggunakan model pembelajaran CIRC diharapkan dapat
meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran sehingga mampu
menunjang tercapainya prestasi belajar siswa yang diharapkan pada materi
Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung di kelas IV SD Negeri Petukangan Utara
10.
Identifikasi Masalah
Pada pembelajaran sebelumnya, penyampaian materi hanya menggunakan
metode ceramah saja sehingga anak merasa bosan dan tidak antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Setelah diadakan ulangan, ternyata hanya 13 siswa dari
32 siswa yang mencapai ketuntasan belajar.
Menyikapi kenyataan tersebut, peneliti mencoba mengidentifikasi masalah
yang terjadi dalam pembelajaran dan diperoleh kesimpulan bahwa masalah yang
dihadapi siswa dalam pembelajaran, antara lain :
1. Kemampuan siswa dalam menemukan kalimat utama masih sangat rendah
sehingga sulit menentukan bentuk atau jenis paragraf.
2. Minat siswa dalam membaca masih sangat rendah.
3. Motivasi belajar siswa rendah.

Analisis Masalah
Dari hasil identifikasi masalah, peneliti mencoba melakukan refleksi diri.
Berdasarkan analisis masalah yang menjadi faktor penyebab rendahnya
kemampuan dan minat siswa adalah :
1. Penjelasan guru mengenai materi terlalu abstrak sehingga sulit dipahami
peserta didik.
2. Guru kurang melibatkan peserta didik secara aktif.
3. Penyajian kurang menarik minat siswa.
4. Kurang dalam memberi contoh.

Alternatif Penyelesaian Masalah


Berdasarkan faktor penyebab di atas, maka alternatif pemecahannya adalah
dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative, Integrated,Reading, and
Composition (CIRC). Dalam pembelajaran CIRC atau pembelajaran terpadu
setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas kelompok. Setiap anggota
kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan
menyelesaikan tugas, sehingga terbentuk pemahaman dan pengalaman belajar
sama. Dengan model pembelajaran CIRC tersebut diharapkan peserta didik akan
terlibat aktif untuk mengikuti pembelajaran serta akan menumbuhkan kebersamaan yang
positif antara anggota kelompok. Peneliti sangat menaruh harapan besar dengan
mengggunakan model pembelajaran CIRC dapat mengatasi permasalahan pembelajaran.

Rumusan Masalah
Fokus perbaikan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading, and Composition (CIRC) untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi Gagasan Pokok dan Gagasan
Pendukung pada siswa kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 semester 1 tahun
pelajaran 2021/2022?
2. Seberapa banyak peningkatan prestasi belajar siswa tentang materi bentuk- bentuk
paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya setelah diberikan pembelajaran dengan
menggunakan model Cooperative, Integrated, Reading, and Composition (CIRC)
pada siswa kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 semester 1 tahun pelajaran
2021/2022?
3. Bagaimanakah perubahan perilaku yang menyertai peningkatan prestasi belajar
siswa tentang materi Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung setelah diberikan
pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative, Integrated, Reading, and
Composition (CIRC) pada siswa kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 semester
1 tahun pelajaran 2021/2022?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD NEGERI PETUKANGAN UTARA 10

Kelas / Semester : IV (Empat) / 1


Tema 1 : Indahnya Kebersamaan
Sub Tema 1 : Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran : 6
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR
(KD) Bahasa Indonesia
3.1 Menunjukkan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan,
tulis, atau visual.
4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antar gagasan ke
dalam kerangka tulis.
Indikator:
3.1.1 Menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks tulis.
4.1.1 Menyajikan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks tulis
dalam bentuk diagram.

PPKn
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1.4 Menerima berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
yang terikat persatuan dan kesatuan
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
2.4 Menerima berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
yang terikat persatuan dan kesatuan
3.4 Memahami berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya
di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
4.4 Bekerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
Indikator:
3.4.1 Menjelaskan rencana kegiatan yang mencerminkan sikap persatuan dan
kesatuan dalam keberagaman agama.
4.4.1 Membuat rencana kegiatan yang mencerminkan sikap persatuan dan kesatuan dalam
keberagaman agama.

C. TUJUAN PEMEBALAJARAN
1. Dengan membaca teks tentang suku Minang, siswa mampu menemukan gagasan
pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks tulis tentang keragaman
sosial dan budaya suku Minang secara dengan benar.
2. Dengan membaca teks tentang suku Minang, siswa mampu menyajikan gagasan
pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks tulis tentang keragaman
sosial dan budaya suku Minang dengan benar.
3. Setelah membaca teks tentang suku Minang, siswa mampu menjelaskanrencana
kegiatan yang mencerminkan sikap persatuan dan kesatuandalam perbedaan di
lingkungan sekolah dengan Buatlah rencana kegiatanyang mencerminkan sikap
persatuan dan kesatuan dalam perbedaan dilingkungan sekolah secara terstruktur.
4. Setelah membaca teks tentang suku Minang, siswa mampu membuatrencana kegiatan
yang mencerminkan sikap persatuan dan kesatuandalam perbedaan di lingkungan
sekolah dengan Buatlah rencana kegiatanyang mencerminkan sikap persatuan dan
kesatuan dalam perbedaan dilingkungan sekolah secara terstruktur.

 Karakter siswa yang diharapkan :


 Bahasa Indonesia dan PPKn : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas

D. MATERI
◾ Menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung dari teks
◾ Menyajikan keberagaman yang terdapat di wilayah sekitar

E. METODE PEMBELAJARAN
◾ Pendekatan : Saintifik
◾ Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
◾ Buku Pedoman Guru Tema : Indahnya Kebersamaan Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
Rev.2017).
◾ Buku Siswa Tema : Indahnya Kebersamaan Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
Rev.2017).

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan ◾ Gurumemberikan salam dan mengajak semua 10 menit
siswaberdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing.Religius
◾ Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
◾ Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Indahnya Kebersamaan”.Integritas
◾ Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti  Guru menyampaikan bahwa wargayang baik adalah 150 menit


warga yang mampumemahami dan menghargai
keragamanserta perbedaan yang ada di
sekitarmereka, baik keragaman sosial,
ekonomi,budaya, etnis, dan agama.
(Mengkomunikasikan)
 Siswa membaca informasi di buku siswa.Literasi
 Siswa membaca kembali teks tentang Suku Minang.
(Mengamati)
 Siswa menemukan dan menuliskan gagasan pokok
dan gagasanpendukung untuk setiap paragraf pada
diagram yang terdapat dalam bukusiswaMandiri
 Siswa menuliskan kesimpulan tentang perbedaan
gagasan pokok dangagasan pendukung di buku
siswa.
 Siswa membuat rencana kegiatan yang
mencerminkan sikap persatuan dan kesatuan dalam
perbedaan di lingkungan sekolah mereka.Integritas
Penutup ◾ Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit
rangkuman hasil belajar selama sehariIntegritas
◾ Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
◾ Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
◾ Melakukan penilaian hasil belajar
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
◾ Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran)Religiu

H. PENILAIAN
Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli Jawab
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

3 ……………..
……………..
4
……………..
5
……………..
Dst

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2,B (Baik) : 3,SB (Sangat Baik) : 4

1. Bahasa Indonesia
Diagram gagasan pokok dan gagasan pendukung dinilai dengan rubrik.
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
Gagasan Pokok Seluruh gagasan Sebagian besar Sebagian kecil Seluruh gagasan
pokok ditulis gagasan pokok gagasan pokok pokok tidak
dengan tepat ditulis dengan ditulis dengan ditulis dengan
untuk setiap tepat untuk tepat untuk tepat untuk
paragraf. setiap paragraf. setiap paragraf. setiap paragraf.
Gagasan Seluruh gagasan Sebagian Sebagian Seluruh gagasan
Pendukung pendukung besar gagasan kecil gagasan pendukung tidak
ditulis dengan pendukung pendukung ditulis dengan
tepat untuk ditulis dengan ditulis dengan tepat untuk
setiap paragraf.tepat untuk tepat untuk setiap paragraf.
setiap paragraf. setiap paragraf.
Catatan: Penilaian (penskoran) dapat dilihat contohnya pada Pembelajaran 1.
Pengayaan
 Apabila ada wakyu tersisa, siswa bisa berlatih menulis gagasan pokok dan gagasan
pendukung dari teks tambahan yang disediakan guru.
Remedial
 Siswa yang belum mampu menentukan gagasan pokok dan gagasan pendukung
dengan baik dapat diberikan beberapa bahan bacaan yang lebih sederhana dan
diminta untuk menggarisbawahi gagasan pokok paragraf demi paragraf di bawah
arahan dari guru.

Mengetahui, Jakarta, 24 Juni 2021


Kepala. SDN Petukangan Utara 10 Guru Kelas IV A

Indriani, S.Pd, SD Wahyu Indriana, S.Pd


NIP. 196207181985032003 NIP. 198508282020122009
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
(RPPP SIKLUS I)

Satuan Pendidikan : SD NEGERI PETUKANGAN UTARA 10


Kelas / Semester : IV (Empat) / 1
Tema 1 : Indahnya Kebersamaan
Sub Tema 1 : Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran : 6
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR
(KD) Bahasa Indonesia
3.1 Menunjukkan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan,
tulis, atau visual.
4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antar gagasan ke
dalam kerangka tulis.
Indikator:
3.1.1 Menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks tulis.
4.1.1 Menyajikan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks tulis
dalam bentuk diagram.

PPKn
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1.4 Menerima berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
yang terikat persatuan dan kesatuan
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
2.4 Menerima berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
yang terikat persatuan dan kesatuan
3.4 Memahami berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya
di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
4.4 Bekerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
Indikator:
3.4.1 Menjelaskan rencana kegiatan yang mencerminkan sikap persatuan dan
kesatuan dalam keberagaman agama.
4.4.1 Membuat rencana kegiatan yang mencerminkan sikap persatuan dan kesatuan dalam
keberagaman agama.

C. TUJUAN PEMEBALAJARAN
5. Dengan membaca teks tentang suku Minang, siswa mampu menemukan gagasan
pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks tulis tentang keragaman
sosial dan budaya suku Minang secara dengan benar.
6. Dengan membaca teks tentang suku Minang, siswa mampu menyajikan gagasan
pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks tulis tentang keragaman
sosial dan budaya suku Minang dengan benar.
7. Setelah membaca teks tentang suku Minang, siswa mampu menjelaskanrencana
kegiatan yang mencerminkan sikap persatuan dan kesatuandalam perbedaan di
lingkungan sekolah dengan Buatlah rencana kegiatanyang mencerminkan sikap
persatuan dan kesatuan dalam perbedaan dilingkungan sekolah secara terstruktur.
8. Setelah membaca teks tentang suku Minang, siswa mampu membuatrencana kegiatan
yang mencerminkan sikap persatuan dan kesatuandalam perbedaan di lingkungan
sekolah dengan Buatlah rencana kegiatanyang mencerminkan sikap persatuan dan
kesatuan dalam perbedaan dilingkungan sekolah secara terstruktur.

 Karakter siswa yang diharapkan :


 Bahasa Indonesia dan PPKn : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas

D. MATERI
◾ Menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung dari teks
◾ Menyajikan keberagaman yang terdapat di wilayah sekitar

E. METODE PEMBELAJARAN
◾ Pendekatan : Saintifik
◾ Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
◾ Buku Pedoman Guru Tema : Indahnya Kebersamaan Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
Rev.2017).
◾ Buku Siswa Tema : Indahnya Kebersamaan Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
Rev.2017).

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan ◾ Gurumemberikan salam dan mengajak semua 10 menit
siswaberdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing.Religius
◾ Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
◾ Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Indahnya Kebersamaan”.Integritas
◾ Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti  Guru menyampaikan bahwa wargayang baik adalah 150 menit


warga yang mampumemahami dan menghargai
keragamanserta perbedaan yang ada di
sekitarmereka, baik keragaman sosial,
ekonomi,budaya, etnis, dan agama.
(Mengkomunikasikan)
 Siswa membaca informasi di buku siswa.Literasi
 Siswa membaca kembali teks tentang Suku Minang.
(Mengamati)
 Siswa menemukan dan menuliskan gagasan pokok
dan gagasanpendukung untuk setiap paragraf pada
diagram yang terdapat dalam bukusiswaMandiri
 Siswa menuliskan kesimpulan tentang perbedaan
gagasan pokok dangagasan pendukung di buku
siswa.
 Siswa membuat rencana kegiatan yang
mencerminkan sikap persatuan dan kesatuan dalam
perbedaan di lingkungan sekolah mereka.Integritas
Penutup ◾ Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit
rangkuman hasil belajar selama sehariIntegritas
◾ Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
◾ Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
◾ Melakukan penilaian hasil belajar
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
◾ Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran)Religiu

H. PENILAIAN
Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli Jawab
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

3 ……………..
……………..
4
……………..
5
……………..
Dst

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2,B (Baik) : 3,SB (Sangat Baik) : 4

1. Bahasa Indonesia
Diagram gagasan pokok dan gagasan pendukung dinilai dengan rubrik.
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
Gagasan Pokok Seluruh gagasan Sebagian besar Sebagian kecil Seluruh gagasan
pokok ditulis gagasan pokok gagasan pokok pokok tidak
dengan tepat ditulis dengan ditulis dengan ditulis dengan
untuk setiap tepat untuk tepat untuk tepat untuk
paragraf. setiap paragraf. setiap paragraf. setiap paragraf.
Gagasan Seluruh gagasan Sebagian Sebagian Seluruh gagasan
Pendukung pendukung besar gagasan kecil gagasan pendukung tidak
ditulis dengan pendukung pendukung ditulis dengan
tepat untuk ditulis dengan ditulis dengan tepat untuk
setiap paragraf.tepat untuk tepat untuk setiap paragraf.
setiap paragraf. setiap paragraf.
Catatan: Penilaian (penskoran) dapat dilihat contohnya pada Pembelajaran 1.
Pengayaan
 Apabila ada wakyu tersisa, siswa bisa berlatih menulis gagasan pokok dan
gagasan pendukung dari teks tambahan yang disediakan guru.
Remedial
 Siswa yang belum mampu menentukan gagasan pokok dan gagasan pendukung
dengan baik dapat diberikan beberapa bahan bacaan yang lebih sederhana dan
diminta untuk menggarisbawahi gagasan pokok paragraf demi paragraf di
bawah arahan dari guru.

Mengetahui, Jakarta, 29 Juli 2021


Kepala. SDN Petukangan Utara 10 Guru Kelas IV A

Indriani, S.Pd, SD Wahyu Indriana, S.Pd


NIP. 196207181985032003 NIP. 198508282020122009
Lampiran Soal Evaluasi

Perhatikan paragraf di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!


Batik merupakan kain tradisional bangsa Indonesia. Kain batik dihasilkan dengan cara
dilukis atau dicetak menggunakan malam dan canting. Kain batik berasal dari Jawa. Namun
dalam perkembangannya, banyak corak kain batik sesuai dengan asal daerahnya. Banyak
pulau di luar Jawa mempunyai corak khusus kain batik, seperti Batik Bali.

1. Kalimat yang menunjukkan gagasan pokok paragraf di atas yaitu….


a. Batik merupakan kain tradisional bangsa Indonesia.
b. Banyak pulau di luar Jawa mempunyai corak khusus, seperti Batik Bali.
c. Kain batik dihasilkan dengan cara dilukis atau di cetak menggunakan malam dan
canting.
d. Kain batik banyak corak sesuai asal daerahnya.

2. Banyaknya gagasan pendukung pada paragraf di atas adalah ....


a. 2 kalimat
b. 3 kalimat
c. 4 kalimat
d. 5 kalimat
Teks bacaan berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 3 – 5!
Tari Merak adalah salah satu tari tradisonal yang berasal dari Jawa Barat. Tarian ini
sering dipentaskan pada acara pernikahan saat menyambut pengantin pria. Tari Merak
menggambarkan ekspresi dan kehidupan burung merak. Tarian ini dibawakan oleh penari
perempuan dengan menggunakan kostum seperti burung merak. Dalam pementasannya, tari
Merak ditarikan secara berbarengan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih.

3. Gagasan pokok paragraf di atas adalah ….


a. asal tari Merak
b. gerakan tari Merak
c. kostum penari tari Merak
d. waktu pementasan tari Merak

4. Gagasan pendukung paragraf tersebut yaitu….


a. Tari Merak adalah salah satu tari tradisonal yang berasal dari Jawa Barat.
b. Tarian ini sering dipentaskan pada acara pernikahan saat menyambut pengantin pria.
c. Tari merak biasanya ditampilkan di gedung-gedung pementasan.
d. Tari merak menggunakan properti burung merak.
5. Perhatikan teks berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 1 dan 2!
Bunglon merupakan salah satu hewan yang unik. Ia mampu beradaptasi di lingkungannya
dengan cara mimikri. Bunglon dapat mengubah warna kulit sesuai warna benda di sekitarnya
agar dapat mengelabui binatang pemangsa. Jika bunglon dekat dengan dedaunan hijau maka
dia akan berubah warna kulit menjadi hijau. Bunglon memangsa serangga untuk bertahan
hidup. Gagasan pokok paragraf tersebut adalah …
A. Bunglon merupakan salah satu hewan yang unik.
B. Bunglon dapat mengubah warna kulit sesuai warna benda di sekitarnya.
C. Jika bunglon dekat denngan dedaunan dia akan berubah warna kulit menjadi hijau.
D. Bunglon memangsa serangga untuk bertahan hidup.
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I

1. A
2. C
3. A
4. B
5. A
KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL SIKLUS
II SD NEGERI PETUKANGAN UTARA
10
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : IV (empat)


Semester : I (Ganjil) Tahun Pelajaran : 2021 / 2022
Kurikulum Acuan : K-13 Waktu : 15 menit
Jumlah Soal : 5 Pilihan Ganda

N0. MATERI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR SOAL BENTUL NO BOBOT


SOAL SOAL
1 Gagasan pokok dan 3,1 Mencermati gagasan Disajikan soal, siswa mampu Pilihan 2 2
gagasan pendukung pokok dan gagasan Ganda
menjawab pertanyaan dengan benar
pendukung yang
diperoleh dari teks lisan,
tulis, atau visual(gambar, Pilihan 1,3,4,5 2
Disajikan teks, siswa mampu Ganda
film). menemukan gagasan pokok pada
paragraf pendukung tiap
paragrapf pada teks dengan benar.
- - -
Disajikan teks, siswa mampu
menemukan informasi pada teks
dengan benar.
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
(RPPP SIKLUS II)

Satuan Pendidikan : SD NEGERI PETUKANGAN UTARA 10


Kelas / Semester : IV (Empat) / 1
Tema 1 : Indahnya Kebersamaan
Sub Tema 1 : Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran : 6
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR
(KD) Bahasa Indonesia
3.1 Menunjukkan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan,
tulis, atau visual.
4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antar gagasan ke
dalam kerangka tulis.
Indikator:
3.1.1 Menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks tulis.
4.1.1 Menyajikan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks tulis
dalam bentuk diagram.

PPKn
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1.4 Menerima berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
yang terikat persatuan dan kesatuan
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
2.4 Menerima berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
yang terikat persatuan dan kesatuan
3.4 Memahami berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya
di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
4.4 Bekerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
Indikator:
3.4.1 Menjelaskan rencana kegiatan yang mencerminkan sikap persatuan dan
kesatuan dalam keberagaman agama.
4.4.1 Membuat rencana kegiatan yang mencerminkan sikap persatuan dan kesatuan dalam
keberagaman agama.

C. TUJUAN PEMEBALAJARAN
9. Dengan membaca teks tentang suku Minang, siswa mampu menemukan gagasan
pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks tulis tentang keragaman
sosial dan budaya suku Minang secara dengan benar.
10. Dengan membaca teks tentang suku Minang, siswa mampu menyajikan gagasan
pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks tulis tentang keragaman
sosial dan budaya suku Minang dengan benar.
11. Setelah membaca teks tentang suku Minang, siswa mampu menjelaskanrencana
kegiatan yang mencerminkan sikap persatuan dan kesatuandalam perbedaan di
lingkungan sekolah dengan Buatlah rencana kegiatanyang mencerminkan sikap
persatuan dan kesatuan dalam perbedaan dilingkungan sekolah secara terstruktur.
12. Setelah membaca teks tentang suku Minang, siswa mampu membuatrencana kegiatan
yang mencerminkan sikap persatuan dan kesatuandalam perbedaan di lingkungan
sekolah dengan Buatlah rencana kegiatanyang mencerminkan sikap persatuan dan
kesatuan dalam perbedaan dilingkungan sekolah secara terstruktur.

 Karakter siswa yang diharapkan :


 Bahasa Indonesia dan PPKn : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas

D. MATERI
◾ Menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung dari teks
◾ Menyajikan keberagaman yang terdapat di wilayah sekitar

E. METODE PEMBELAJARAN
◾ Pendekatan : Saintifik
◾ Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
◾ Buku Pedoman Guru Tema : Indahnya Kebersamaan Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
Rev.2017).
◾ Buku Siswa Tema : Indahnya Kebersamaan Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
Rev.2017).

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan ◾ Gurumemberikan salam dan mengajak semua 10 menit
siswaberdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing.Religius
◾ Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
◾ Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Indahnya Kebersamaan”.Integritas
◾ Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti  Guru menyampaikan bahwa wargayang baik adalah 150 menit


warga yang mampumemahami dan menghargai
keragamanserta perbedaan yang ada di
sekitarmereka, baik keragaman sosial,
ekonomi,budaya, etnis, dan agama.
(Mengkomunikasikan)
 Siswa membaca informasi di buku siswa.Literasi
 Siswa membaca kembali teks tentang Suku Minang.
(Mengamati)
 Siswa menemukan dan menuliskan gagasan pokok
dan gagasanpendukung untuk setiap paragraf pada
diagram yang terdapat dalam bukusiswaMandiri
 Siswa menuliskan kesimpulan tentang perbedaan
gagasan pokok dangagasan pendukung di buku
siswa.
 Siswa membuat rencana kegiatan yang
mencerminkan sikap persatuan dan kesatuan dalam
perbedaan di lingkungan sekolah mereka.Integritas
Penutup ◾ Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit
rangkuman hasil belajar selama sehariIntegritas
◾ Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
◾ Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
◾ Melakukan penilaian hasil belajar
◾ Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran)Religiu

H. PENILAIAN
Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

3 ……………..
……………..
4
……………..
5
……………..
Dst

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2,B (Baik) : 3,SB (Sangat Baik) : 4

1. Bahasa Indonesia
Diagram gagasan pokok dan gagasan pendukung dinilai dengan rubrik.
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
Gagasan Pokok Seluruh gagasan Sebagian besar Sebagian kecil Seluruh gagasan
pokok ditulis gagasan pokok gagasan pokok pokok tidak
dengan tepat ditulis dengan ditulis dengan ditulis dengan
untuk setiap tepat untuk tepat untuk tepat untuk
paragraf. setiap paragraf. setiap paragraf. setiap paragraf.
Gagasan Seluruh gagasan Sebagian Sebagian Seluruh gagasan
Pendukung pendukung besar gagasan kecil gagasan pendukung tidak
ditulis dengan pendukung pendukung ditulis dengan
tepat untuk ditulis dengan ditulis dengan tepat untuk
setiap paragraf.tepat untuk tepat untuk setiap paragraf.
setiap paragraf. setiap paragraf.
Catatan: Penilaian (penskoran) dapat dilihat contohnya pada Pembelajaran 1.
Pengayaan
 Apabila ada wakyu tersisa, siswa bisa berlatih menulis gagasan pokok dan
gagasan pendukung dari teks tambahan yang disediakan guru.
Remedial
 Siswa yang belum mampu menentukan gagasan pokok dan gagasan pendukung
dengan baik dapat diberikan beberapa bahan bacaan yang lebih sederhana dan
diminta untuk menggarisbawahi gagasan pokok paragraf demi paragraf di
bawah arahan dari guru.

Mengetahui, Jakarta, 2 Agustus 2021


Kepala. SDN Petukangan Utara 10 Guru Kelas IV A

Indriani, S.Pd, SD Wahyu Indriana, S.Pd


NIP. 196207181985032003 NIP. 199409082019032016
LAMPIRAN SOAL EVALUASI

1. Mata pencaharian masyarakat suku Badui adalah bercocok tanam. Mereka menanam padi,
kacang,terung, cabai, pisang, petai, dan jengkol. Cara bertanamnya masih sangat tradisional.
Mereka tidak menggunakan traktor.
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah ….
a. Cara bertanamnya masih sangat tradisional.
b. Mata pencaharian masyarakat suku Badui adalah bercocok tanam.
c. Mereka menanam padi, kacang, terung, cabai, pisang, petai, dan jengkol.
d. Mereka tidak menggunakan traktor.

Teks bacaan berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 7 dan 8 !

Pendapat tentang sejarah lahirnya Reog bermacam-macam. Ada yang menyebut Reog
berawal dari Babad Jawa pada zaman kekuasaan Batara Katong. Batara Katong bertahta
sekitar tahun 900 M. Saat itu, sudah ada tradisi Barongan. Oleh karena itu, kesenian ini
dinamakan Singa Barong.7.

2. Gagasan pokok paragraf pada teks bacaan tersebut adalah ….


a. Masa kekuasaan Batara Kalong
b. Batara Katong bertahta sekitar tahun 900 M
c. Sejarah lahirnya kesenian Reog
d. Kesenian Reog disebut juga barongan

3. Hubungan antara gagasan pokok dan gagasan pendukung paragraf pada teks tersebut adalah
….....
a. Saling berkaitan
b. Bertentangan
c. Saling berlawanan
d. Pengembangan kalimat inti

4. Ide yang menjadi pokok pengembangan paragraf disebut ....


a. Gagasan pokok
b. Gagasan penjelas
c. Kalimat penjelas
d. Kalimat utama

5. Cara menemukan pikiran pokok pada sebuah paragraf adalah ....


a. membaca sampai selesai
b. membaca dengan sekilas
c. membaca memindai
d. membaca seluruh paragraf dengan cermat
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II

1. B
2. C
3. A
4. A
5. D
KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL SIKLUS
II SD NEGERI PETUKANGAN UTARA 10
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : IV (empat)


Semester : I (Ganjil) Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Kurikulum Acuan : K-13 Waktu : 15 menit
Jumlah Soal : 5 Pilihan Ganda

N0. MATERI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR SOAL BENTUL NO BOBOT


SOAL SOAL
1 Gagasan pokok dan 3,1 Mencermati gagasan Disajikan soal, siswa mampu Pilihan 3 2
gagasan pendukung pokok dan gagasan Ganda
menjawab pertanyaan dengan benar
pendukung yang
diperoleh dari teks lisan,
tulis, atau visual(gambar, Pilihan 1,2 2
Disajikan teks, siswa mampu Ganda
film). menemukan gagasan pokok pada
paragraf pendukung tiap
paragrapf pada teks dengan benar.
Pilihan 4,5 2
Disajikan teks, siswa mampu Ganda
menemukan informasi pada teks
dengan benar.
Tabel Hasil Belajar Siswa Prasiklus

No No. Absen Nilai Keterangan

1 01 60 Belum Tuntas

2 02 40 Belum Tuntas

3 03 75 Tuntas

4 04 50 Belum Tuntas

5 05 65 Belum Tuntas

6 06 40 Belum Tuntas

7 07 80 Tuntas

8 08 85 Tuntas

9 09 90 Tuntas

10 10 50 Belum Tuntas

11 11 75 Tuntas

12 12 80 Tuntas

13 13 60 Belum Tuntas

14 14 80 Tuntas

15 15 70 Belum Tuntas

16 16 60 Belum Tuntas

17 17 85 Tuntas

18 18 75 Tuntas

19 19 75 Tuntas

20 20 90 Tuntas

21 21 65 Belum Tuntas

22 22 70 Belum Tuntas

23 23 60 Belum Tuntas
24 24 50 Belum Tuntas

25 25 75 Tuntas

26 26 60 Belum Tuntas

27 27 70 Belum Tuntas

28 28 60 Belum Tuntas

29 29 75 Tuntas

30 30 40 Belum Tuntas

31 31 45 Belum Tuntas

KKM 75

Nilai Rata-rata 66,29

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 40

Jumlah Siswa Tuntas 13

Persentase Ketuntasan 41,94%

Jumlah Siswa Belum 18


Tuntas
Persentase Belum Tuntas 58,06%
Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I
Keaktifan Siswa Dalam Belajar
Studi Awal Nilai
No No. Absen Keterangan
Siklus I
1 01 60 75 Tuntas

2 02 40 60 Belum Tuntas

3 03 75 75 Tuntas

4 04 50 55 Belum Tuntas

5 05 65 75 Tuntas

6 06 40 50 Belum Tuntas

7 07 80 80 Tuntas

8 08 85 90 Tuntas

9 09 90 90 Tuntas

10 10 50 50 Belum Tuntas

11 11 75 80 Tuntas

12 12 80 80 Tuntas

13 13 60 75 Tuntas

14 14 80 80 Tuntas

15 15 70 75 Tuntas

16 16 60 60 Belum Tuntas

17 17 85 85 Tuntas

18 18 75 80 Tuntas

19 19 75 80 Tuntas

20 20 90 100 Tuntas

21 21 65 70 Belum Tuntas

22 22 70 80 Tuntas
23 23 60 80 Tuntas

24 24 50 60 Belum Tuntas

25 25 75 80 Tuntas

26 26 60 70 Belum Tuntas

27 27 70 80 Tuntas

28 28 60 70 Belum Tuntas

29 29 75 75 Tuntas

30 30 40 50 Belum Tuntas

31 31 45 75 Tuntas

KKM 75 75

Nilai Rata-rata 66,29 73,71

Nilai Tertinggi 90 100

Nilai Terendah 40 50

Jumlah Siswa Tuntas 13 21

Persentase Ketuntasan 41,94% 67,74%

Jumlah Siswa Belum 18 10


Tuntas
Persentase Belum 58,06% 32,26%
Tuntas
Tabel Observasi Siswa Siklus I
Keaktifan Siswa Dalam Belajar
No. Kategori
No Keaktifan Jumlah
Absen

1 2 3 4 5

1 01 √ √ √ 3 Aktif

2 02 √ √ 2 Cukup

3 03 √ √ √ 3 Aktif

4 04 √ √ 2 Cukup

5 05 √ √ √ 3 Aktif

6 06 √ √ 2 Cukup

7 07 √ √ √ 3 Aktif

8 08 √ √ √ √ √ 5 Luar biasa aktif

9 09 √ √ √ √ √ 5 Luar biasa aktif

10 10 √ √ 2 Cukup

11 11 √ √ √ 3 Aktif

12 12 √ √ √ 3 Aktif

13 13 √ √ √ 3 Aktif

14 14 √ √ √ √ 4 Sangat aktif

15 15 √ √ √ 3 Aktif

16 16 √ √ 2 Cukup

17 17 √ √ √ √ √ 5 Luar biasa aktif

18 18 √ √ √ 3 Aktif

19 19 √ √ √ √ 4 Sangat aktif

20 20 √ √ √ √ √ 5 Luar biasa aktif

21 21 √ √ 2 Cukup
22 22 √ √ √ 3 Aktif

23 23 √ √ √ 3 Aktif

24 24 √ √ 2 Cukup

25 25 √ √ √ √ √ 5 Luar biasa aktif

26 26 √ √ 2 Cukup

27 27 √ √ √ √ 4 Sangat aktif

28 28 √ √ √ 3 Aktif

29 29 √ √ √ 3 Aktif

30 30 √ √ 2 Cukup

31 31 √ √ √ 3 Aktif

Jumlah siswa aktif 22

Persentase Siswa aktif 70,97%

Keterangan keaktifan:
1. Mengikuti pelajaran
2. Terlibat dalam diskusi kelompok
3. Menjawab pertanyaan
4. Mengajukan pertanyaan
5. Memaparkan hasil kerja kelompok
Kategori keaktifan:
1. Kurang, jika hanya mencapai mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Cukup, jika sudah mengikuti diskusi kelompok.
3. Aktif, juka sudah menjawab pertanyaan.
4. Sangat aktif, jika sudah mengajukan pertanyaan.
5. Luar biasa aktif, jika memaparkan hasil kerja kelompok.
Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Nilai Nilai
No No. Absen Prasiklus Keterangan
Siklus I Siklus II
1 01 60 75 80 Tuntas

2 02 40 60 75 Tuntas

3 03 75 75 80 Tuntas

4 04 50 55 75 Tuntas

5 05 65 75 80 Tuntas

6 06 40 50 50 Belum

7 07 80 80 90 Tuntas

8 08 85 90 90 Tuntas

9 09 90 90 100 Tuntas

10 10 50 50 75 Tuntas

11 11 75 80 80 Tuntas

12 12 80 80 80 Tuntas

13 13 60 75 80 Tuntas

14 14 80 80 90 Tuntas

15 15 70 75 80 Tuntas

16 16 60 60 75 Tuntas

17 17 85 85 90 Tuntas

18 18 75 80 85 Tuntas

19 19 75 80 85 Tuntas

20 20 90 100 100 Tuntas

21 21 65 70 75 Tuntas

22 22 70 80 80 Tuntas

23 23 60 80 80 Tuntas

24 24 50 60 75 Tuntas
25 25 75 80 80 Tuntas

26 26 60 70 80 Tuntas

27 27 70 80 80 Tuntas

28 28 60 70 80 Tuntas

29 29 75 75 80 Tuntas

30 30 40 50 50 Belum

31 31 45 75 80 Tuntas

KKM 75 75 75

Nilai Rata-rata 66,29 73,71 80,00

Nilai Tertinggi 90 100 100

Nilai Terendah 40 50 50

Jumlah Siswa Tuntas 13 21 29

Persentase Ketuntasan 41,94% 67,74% 93,55%

Jumlah Siswa Belum 18 10 2


Tuntas

Persentase Belum 58,06% 32,26% 6,45%


Tuntas
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SDN PETUKANGAN UTARA 10 PAGI
Jl. H. Muchtar Raya Gg. H. Jaelani I Petukangan Utara Kec. Pesanggrahan
Jakarta Selatan Telp. 735 9827 Kode Pos 12260

SURAT KETERANGAN
NOMOR : 083/073.554/VII/2021

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Indriani, S.Pd. SD
NIP : 196207181985032003
Pangkat/Golongan : Pembina Tingkat I/ IV b
Jabatan : Kepala Sekolah
Tempat Tugas : SDN Petukangan Utara 10
Menugaskan kepada :
Nama : Wahyu Indriana Purwitasari, S.Pd
NIP : 198508282020122009
Pangkat/Golongan : Penata Muda/ III a
Jabatan : Guru Kelas
Tempat Tugas : SDN Petukangan Utara 10

Telah melaksanakan seminar PTK dengan judul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
Materi Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung Melalui Model Pembelajaran
Cooperative, Intergrated, Reading and Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Petukangan Utara 10 Semester 1 Tahun Pelajaran 2021/2022, yang
dilaksanakan pada :

Tanggal : 28 September 2021


Peserta : Guru SDN Petukangan Utara 10
Tempat : SDN Petukangan Utara 10
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Jakarta, 28 September 2021

Kepala SDN Petukangan Utara 10 Pagi,

INDRIANI, S.Pd, SD
NIP 196207181985032003
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SDN PETUKANGAN UTARA 10 PAGI
Jl. H. Muchtar Raya Gg. H. Jaelani I Petukangan Utara Kec. Pesanggrahan
Jakarta Selatan Telp. 735 9827 Kode Pos 12260

DOKUMEN FOTO SEMINAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Judul Penelitian : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Gagasan Pokok dan
Gagasan Pendukung Melalui Model Pembelajaran Cooperative,
Intergrated, Reading and Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas
IV SD Negeri Petukangan Utara 10 Semester 1 Tahun Pelajaran
2021/2022.
Penyaji : Ika Setyo Rachmaningsih,
S.Pd. Waktu Penyajian : 08.00 s/d 10.00
Tempat : SDN Petukangan Utara 10
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI GAGASAN
POKOK DAN GAGASAN PENDUKUNG MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN COOPERATIVE, INTEGRATED, READING, AND
COMPOSITION(CIRC) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI
PETUKANGAN UTARA 10
SEMESTER 1TAHUNPELAJARAN
2021/2022

Laporan ini Disusun untuk


Pengembangan dan Perbaikan
Pembelajaran
di Lingkungan SDN Petukangan Utara 10

Oleh:
WAHYU INDRIANA PURWITASARI, S.Pd.

SEKOLAH DASAR
PETUKANGAN UTARA 10
KECAMATAN PESANGGRAHAN
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
SELATAN 2021

i
LEMBAR PUBLIKASI

Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Gagasan Pokok


dan Gagasan Pendukung Melalui Model Pembelajaran
Cooperative, Intergrated, Reading and Composition (CIRC)
Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 Semester 1
Tahun Pelajaran 2021/2022.

Identitas Peneliti

Nama : Wahyu Indriana Purwitasari, S.Pd

NIP : 198508282020122009

Gol/Ruang : Penata Muda/IIIa

Jabatan : Guru Kelas

Unit Kerja : SDN Petukangan Utara 10

Lokasi Penelitian : SD Negeri Petukangan Utara 10

Lama Penelitian : 29 Juli - 2 Agustus 2021

Biaya Penelitian : Mandiri

Mengetahui, Jakarta, 27 September 2021


Kepala. SDN Petukangan Utara 10 Peneliti

Indriani, S.Pd, SD Wahyu Indriana P, S.Pd


NIP. 196207181985032003 NIP. 198508282020122009
LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH


LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)

Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Gagasan Pokok


dan Gagasan Pendukung Melalui Model Pembelajaran
Cooperative, Intergrated, Reading and Composition (CIRC)
Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 Semester 1
Tahun Pelajaran 2021/2022.

Identitas Peneliti

Nama : Wahyu Indriana Purwitasari, S.Pd

NIP. : 198508282020122009

Tempat Penelitian : SDN Petukanga Utara 10

Jl. H. Muchtar Raya Gg. H. Jaelani I Petukangan Utara

Kec.Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Jakarta, 27 September 2021

Kepala SDN Petukangan Utara 10 Pagi,

INDRIANI, S.Pd, SD
NIP 196207181985032003
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Nama : Wahyu Indriana Purwitasari,


NIP. : 198508282020122009
Program Studi : S1 PGSD Guru Kelas
Tempat Mengajar : SD Negeri Petukangan Utara 10
Kelas/Semester : IV/1
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus Pembelajaran
Waktu Pelaksanaan : a. Siklus Pertama : Tanggal 29 Juli 2021
b. Siklus Kedua : Tanggal 2 Agustus 2022

Masalah yang menjadi fokus perbaikan :


3. Prestasi belajar siswa tentang materi gagasan pokok dan gagasan pendukung
siswa kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 tahun pelajaran 2021/2022.
4. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran tentang gagasan pokok dan gagasan
pendukung siswa kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 tahun pelajaran
2021/2022.

Mengetahui, Jakarta, 12 Agustus 2021


Kepala. SDN Petukangan Utara 10 Guru Kelas IV A

Indriani, S.Pd, SD Wahyu Indriana, S.Pd


NIP. 196207181985032003 NIP. 198508282020122009
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SDN PETUKANGAN UTARA 10 PAGI
Jl. H. Muchtar Raya Gg. H. Jaelani I Petukangan Utara Kec. Pesanggrahan
Jakarta Selatan Telp. 735 9827 Kode Pos 12260

Nomor : 399 /-1.851.42


Lamp :-
Hal : Persetujuan izin melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Indriani, S.Pd, SD


NIP 196207181985032003
Pangkat / Jabatan : Pembina / IV a
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SDN Petukangan Utara 10 Pagi

Dengan ini menyatakan bahwa saya mengizinkan Ika Setyo Rachmaningsih, S.Pd untuk
menjalankan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul ”Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung
Melalui Model Pembelajaran Cooperative, Intergrated, Reading and Composition
(CIRC) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Petukangan Utara 10 Semester 1 Tahun
Pelajaran 2021/2022. Pelaksanaan bulan Juli- Agustus 2021.

Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya dan dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab.

Jakarta, 26 Juli 2021


Kepala SDN Petukangan Utara 10 Pagi,

INDRIANI, S.Pd, SD
NIP 196207181985032003

You might also like